Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

IMPERIUM PERSIA KUNO
ACHAEMENIA, PARTHIAN,
DAN SASANIAN

Imperium Achaemenia 550-331SM
• Cyrus merupakan pendiri imperium Achaemenia. Dia
dilahirkan sekitar tahun 590 SM di propinsi Persia (kini Fars),
di barat daya Iran
• Cyrus berasal dari keturunan penguasa lokal yang merupakan
bawahan Raja Medes. Menurut dongeng, Cyrus adalah cucu
Astyages Raja Medes.
• Beberapa wilayah yang dapat ditaklukkan Cyrus adalah Asia
Kecil, semua bagian timur Iran, dan pada tahun 540 SM,
Kekaisaran Persia membentang ke timur sejauh Sungai Indus
dan Jaxartes (kini Syr Darya di Asia Tengah).
• Wilayah mereka adalah dari Balkan Penisula sampai Laut
Aegaen dan Lembah Sungai Nil di wilayah barat, dan sampai
Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Turanian di wilayah
timur.
• Cyrus digantikan oleh anaknya yang bernama Cambyses, dan
berhasil menjadikan negeri Mesir sebagai pelengkap

kekuasaannya.









Tahta kerajaan selanjutnya dilanjutkan oleh Darius (521484), dan ia merupakan kekaisaran persia yang terbesar.
Kekuasaan Darius mencakup kerajaan di Yunani, yaitu
Macedonia, ditambah dengan pos perdagangan koloni
Yunani di sepanjang pantai Eropa, yaitu di antara delta
Danube dan gunung Olimpus.
Pada tahun 490 SM, Darius juga mengirimkan
pasukannya lewat laut untuk melawan Eriteria dan
Athena.
Xerxes yang kelak menggantikan ayahnya, Darius, pada
tahun 480-479 mampu menginvasi Yunani-Eropa lewat

utara.

Ancient city of Persia.


Pasargadae (pesär´gede) , the name of the city may have been derived (diambil)
from that of the chief Persian tribe, the Pasargadae. The city covered an area almost
1.5 miles in length. It was the first dynastic capital of the Achaemenid Empire under
Cyrus the Great in the 6th century BC.

The ancient Persian city of Parsa


The magnificent (bagus) ruins (reruntuhan) of Parsa (known as Persepolis
to the Greeks) lie at the foot of Kuh-i-Rahmat, or "Mountain of Mercy
(rahmat)," in the plain (dataran) of Marv Dasht about 400 miles south of the
present capital city of Teheran. The exact date of the founding of Parsa is
not known. It is assumed that Darius I began work on the platform and its
structures between 518 and 516 B.C., visualizing Parsa as a showplace and
the seat of his vast Achaemenian Empire.


Alexander The Great








Sekitar 334 SM, kaisar Alexander Agung menyerbu
dan mengakhiri kekuasaan bangsa Persia dan
membunuh Xerxes.
Setelah kekaisaran Persia ditaklukkan, Alexander
Agung mendukung persamaan derajat daerah
taklukannya. Lain dengan gurunya, Aristoteles, yang
mengemukakan teori tidak manusiawi dan tidak
ilmiah bahwa bangsa Helinis dilahirkan untuk menjadi
tuan bagi ras lain, dan ras lain dilahirkan untuk
menjadi budak mereka.

Sesaat sebelum kematiannya, Alexander sudah mulai
menerapkan pemikiran luhurnya terhadap
kesejahteraan penduduk Iran.
Alexander telah merayakan festival perdamaian dan
telah mendorong dan menghargai perkawinan campur
antara Yunani-Iran, dan dengan bangsa Asia lainnya.

Imperium Parthian
► Sesudah

Alexander meninggal dunia (323 SM),
salah seorang jendralnya, Seleucus I Nicator,
berhasil menguasai Suriah, Mesopotamia, dan
Iran, selanjutnya dia mendirikan Kekaisaran
Seleucid.
► Pada masa Seleucid, kebijakan kawin campur
antara Yunani-Iran tetap dilanjutkan, dan
dilaksanakan paling jauh di lembah sungai OxusJaxartes.
► Kekuasaan asing atas Iran tidaklah berlangsung
lama. Di pertengahan abad ke-3 SM pecah

pemberontakan melawan kekuasaan Seleucid, di
bawah pimpinan Arsaves I yang menganggap diri
keturunan Achaemenid (dinasti Cyrus).
► Sebuah kerajaan didirikan oleh Arsaces dikenal
dengan nama Kekaisaran Parthian akhirnya
menguasai Iran dan Mesopotamia.









IMPERIUM SASANIAN, 234-634
M

Pendiri dinasti Sasanian adalah Ardeshir. Karirnya
berawal dari kemanangan atas gerakan nasional

yang dipimpinnya dalam memerangi Yunani.
Dalam masa pemerintahannya, militer sangat
diperkuat dan mempercayakannya kepada
pejabat tertinggi. Sentralisasi dalam sistem
pemerintahan adalah yang dijalankannya.
Pada masa kekuasaanya, Zoroastria, salah satu
agama kuno dihidupkan kembali setelah
mengalami kemunduran deras akibat Kekaisaran
Persia ditaklukkan oleh Alexander Yang Agung di
akhir pertengahan abad ke-4 SM.
Zoroastrianisme merupakan sebuah agama yang
mengajarkan etik pertanggungjawaban individu.

 Zoroastrianisme

berpegang teguh kepada
sebuah keyakinan kepada Tuhan Yang Maha
Tinggi, yakni Athur Mazda, pencipta alam
semesta, Tuhan cahaya dan kebenaran. Nasib di
dunia ini dipegang sebagai keputusan melalui

pertempuran Tuhan melawan kekuatan jahat dan
kegelapan. Sedangkan manusia dipandang
terlibat dalam pertempuran tersebut, yaitu
memiliki kewajiban untuk menopang
kemenangan kebajikan dan cahaya melalui sikap
dan keimanannya, dan keduanya ini yang akan
diputuskan kelak di hari pengadilan.
 Zoroastrian memiliki mobads atau pendeta api,
dan beberapa lama dalam abad ke-3 M,
menetapkan seorang pemimpin mobads, dan hal
ini merupakan sebuah hirarki kependetaan.

Beberapa Kaisar setelah Ardeshir
1.Ardheshir digantikan oleh putranya Shapur I,
yang terkenal sebagai seorang administator
militer yang piawi.
 Kemajuan seni pahat dan arsitektur yang
terlihat pada pembangunan kota suster dan
kota-kota lainnya membuktikan bahwa dirinya
menaruh perhatian besar terhadap seni dan

perdamaian.
 Sepeninggalan kaisar Shapur I, Imperium
Sasanian lambat laun cenderung monarkis.
2.Pengganti Shapur I adalah Shapur Agung yang
berkuasa pada 309-379 M, dan dialah sebagai
kaisar terbesar imperium ini.
 Pada masanya terlibat peperangan yang
panjang dengan Romawi untuk menegakkan
dinastinya.

• Dikatakan bahwa ketangguhannya dalam
peperangan yang pananjang melawan kekuatan
Romawi untuk merebut kembali lima wilayah propinsi
yang telah lepas dan untuk mempertahankan
propinsi Nisibis, membuktikan bahwa Shapur Agung
tidak hanya penguasa yang memiliki kecakapan
militer, melainkanjuga penguasa yang memiliki
semangat dan tujuan yang kokoh.
3.Nowshirwan (531-590 M) adalah penguasa monarki
selanjutnya.

• Ia terkenal penguasa yang termashur, akibat
keterlibatannya dalam hal kebijakan pengaturan
ketertiban umum, berpendidikan tinggi, dan cinta
terhadap ilmu pengetahuan.

Penertibannya mengenai peraturan perpajakan,
perbaikan sistem irigasi dan sistem komunikasi,
dan keberhasilannya membangun militer yang
kuat merupakan bukti kejeniusannya sebagai
seorang administator yang piawi.
4.Khusraw Parwiz, anak Hormides dan cucu
Nowshirwan, merupakan penguasa besar yang
terakhir imperium ini.
 Khusraw Parwiz menjabat sejak 590 M, seiring
dengan masa kekuasaan Heraclius di Imperium
Bizantium.
 Ia sangat mencintai kekuasaannya,
kemewahan, kekayaan dan kecintaan terhadap
istrinya yang beragama Kristen.









Pada masa awal kehidupannya, Parwiz
adalah pemuda yang pemberani,
namun pada masa tuanya ia menjadi
seorang pengecut dan sekaligus
penguasa yang tiranis.
Ketika Nabi Islam, Muhammad,
mengirimkan sepucuk surat
kepadanya, Parwiz merobeknya seraya
mengusir utusan Nabi dari istananya.
Pada masa Yazdigar III (634-652 M)
kekuasaan Persia baru dapat
ditaklukkan oleh pasukan Arab-Muslim.