Kuantitas dan Kualitas Air dalam Budidaya Ikan Lele (Carias sp)

KUANTITAS DAN KUALITAS AIR DALAM BUDIDAYA IKAN
Lele (Clarias sp)

Oleh:
Dra.Erie Kolya Nasution,M. Si

I

PENDAHULUAN
Jumlah wilayah desa dan kota

di

Indonesia

di

dominasi oleh desa, namun

masyarakat pedesaan lebih tertinggal dari pada masyarakat perkotaan dari beberapa segi


yang ada. Beberapa cara untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarkat di pedesaan
antara

lain perubahan prilaku kearah kebaikan, perbaikan sanitasi lingkungan

dan

hygiene, perbaikkan mutu upaya pelayanan, dan perbaikan gizi keluarga (Sujionohadi,
2002).

Perabaikan gizi keluarga arrt.ara lain usaha berupa budidaya ikan lele. Usaha ini
memerlukan kuantitas dan kualitas air, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
masalah utamatentang air kolam.

Kuantitas dan kualitas air perlu diperhatikan apabrla kita menginginkan air kolam
memenuhi syarat untuk kehidupan organisme air, termasuk ikan

lele yarry kita

budidayakan. Hal ini perlu kita persiapkan secara matang, sehingga panen ikan yang kita

harapkan akan tinggi.

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

KUANTITAS AIR KOLAM

Air

sangat diperlukan bagi suatu kolam karena

organisme

air merupakan media hidup bagi

air seperti ikan. Kuantitas air dalam kolam penting dipertimbangkan

seabagai penyediaan

air untuk pemasukan air dalam kolam pada saat awal dan


pemasukan air berikutnya, untuk mengganti yang hrlang disebabkan penguapan dan

perembesan. Oleh karena itu, jumlah volume air kolam harus mencukupi kebutuhan

untuk penggenangan air yang diperlukan. Apabila jumlah volume atr tidak
mencukupinya, makakegiatan budidaya kegiatan budidaya ikan akan terganggu. Hal

ini mengakibatkan ruang gerak menjadi berkurang dan hasil panen ikan tidak

sesuai

dengan yang diharapkan (tidak maksimal).

Debit aff

yatTg

balk bagi suatu kolam tidak kuran g dan 10


-

15 Lldtk/ha. Untuk

budidaya ikan lele dalamkolam, volume air disesuaikan dengan umur benih lele, dan

diatur setiap bulan sekali (Suyanto, 1986). Sumber air kolam secara umum berasal
dari sungai, sehingga debit air kolam tergantung atas debit air sungai, sedangkan debit

air sungai tergantung atas musim hujan. Tapi untuk budrdaya ikan lele dalam kolam
sumber air berasal dari sungai, debit atau kebutuhan air

kolam banyak dan bisa diatur

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Apabila musim hujan tiba, maka saluran pengangkutan air harus dibuatkan
saluran pengendali banjir,sehingga kelebihan

air


dapat diatasi. Sebaliknya pada

musim kemarau, maka pengaturanair dibuat seefisien mungkin.

Persediaan

air yang diinginkan di suatu kolam diusahakan dapat tersedia

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

sepanjang tahun. Dengan demikian, air yangada di musim kemarau dapat mencukupi

usaha budidaya ikan. Hal tersebut sangat mungkin dan tidak bermasalah pada

berlebihan dan
kolam tidak berlebihan
budidaya ikan lele dalam kolam, karena kebutuhan air kolam


sumber airnyatidak hanya dari air sungai, tapi bisa dari ag hujan.
yang
Kuantitas air diperlukan secara cukup karena taflpajumlah volume air kolam

air kolam
cukup, maka ruanggerak ikan semakin berkurang, sehingga ikan di dalam
bergerak tidak secara leluasa. Kuantitas

aff yang

ada perlu driaga kontinuitasnya'

puncak musim kemarau atau
sehingga jumlah volume airnya, terutama pada saat-sat

fisik kolam
kejadian secafa insidental yang tetjadi sehubungan dengan bangunan
yang menyebabkan volume air berkurang
I1I.


KUALITAS AIR KOLAM
yang
Kuantitas air yang ada seyogyanya diikuti oleh persyaratan kualitas air
oleh
terdiri atas aspek fisik (kekeruhan, suhu aiir). Perairan yang keruh disebabkan

partikel lumpur akan.menghambat penetrasi cahayamatahariyang akan berepengaruh
ikan berkisar 20
terhadap proses fotosintesa. Suhu atr air yang baik untuk kehidupan
C

- 30 C. Kimiawai

(kandungan oksigen terlarut, kandungan karbondioksida (CO2)

bebas, amoniak), kandungan oksigen terlarut yang baik berkisar
sedangkan kandungan karbondioksida bebas berkisar 3

-


3- 8

mglL,

L5 mglL Anderson (1995)'

penting'
Faktor biologik (plankton), keberadaan plankton dalam kolam ikan sangat
dari
karena secafa langsung menjadi pakana ikan, secara tidak langsung plankton

fitoplankton akan meniaga kandungan oksigen terlarut dalam kolam melalui
fotosintesa.

Semua aspek

ini

saling mendukung, sehingga secara keseluruhan membentuk


bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

kualiatas air Yang baik.

Kualitas air secara umum diketahui dengan menganalisis baku mutu air dalam
golongan C (Susanto, 2003). Data lapangan dibandingkan dengan standart, maka

kolam perlu dipupuk sedemikian rupa

,

sehingga kualitas air meryadi baik. Pupuk

yang diberikan kapur sebelum kolam diisi air, sehingga pH air relatif stabil. Seacara

umum, air yang baik secara visual terlihat agak keruh, karena hal ini menunjukkan air
mengandung hara dan plankton yang cukup untuk makanan ikan secara alami.

Apabila air tersebut tidak sedikit keruh berarti kondisi air sangat miskin, sedangkan

apabila terlalu keruh akan menunjukkan tanda bahwa air berisi sedimen berupa

partikel

fisik dari sedimen yang justru

membuat suasana tidak nyaman bagi

kehidupan ikan di dalam media air kolam tersebut. Tanda yang lain adalah suhu air.
Suhu air yangbaik bagi kehidupan ikan adalan air kolam bersuhu sedang yang antara

siang dan malam tidak begitu besar perbedaanya. Pada umumnya suhu air drharapkan

tidak berbeda melebihi 5 C (Zonneveld dkk.1991).
Kualitas air kolam merupakan hal yang tidak dapat kita abaikan, selain kuantitas
dan kontinuitas

di

atas. Kualita air merupakan tanda yang lebih baik dalam atau


spesifik karena hal ini menunjukkan air itu bermutu baik atau tidak. Oleh karena itu,
pemupukan air itu perlu dilakukan sebelum air kolam diisi air. Pengelolaan secara

intensif perlu juga kita lakukan setelah kolam diisi air, sehingga air kolam akan selalu
terjaga kualitas atny a.
TV, PENUTUP

Pengetahuan tentang kuantitas dan kualitas air kolam diperluksn dalam rangka

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id

menunjang informasi masalah air kolam. Informasi tentang kualitas dan kuantitas air
tentu tidak terlepas dari masalah

at

yang berhubungan dengan makanan ikan.

V. REFERENSI
Anderson, C.R. 1995 Petunjuk Modern Kepada Masyarakat. Indonesia Publishing
House, Bandung.
Sujionohadi,

K

dan Suhedi, E. 2002. Budi Daya Lele di Kolam Karpet. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Susanto.H. 2AA3. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya Jakarta.
Suyanto R..S. 1986. Budidaya lkan Lele. Penebar Swadaya, Jakarta.

Zonneveld N;Huisman.E.A dan Boon J.H.1991. Prinsip- Prinsip Budidaya Ikan.
Penerbit PT. Gramedia Pustaka ljtama, I akarta.

bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id