Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Wireless Air Mouse Sebagai Alat Bantu Presentasi Menggunakan Inertial Sensor Pendeteksi Pergerakan T1 612005001 Bab V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dijabarkan kesimpilan-kesimpulan yang penulis dapatkan dari
pengerjaan skripsi ini. Selain itu pada bab ini juga akan dipaparkan mengenai saransaran yang berhubungan dengan pengembangan alat bagi siapa saja yang tertarik untuk
mengembangkan skripsi ini.
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan dari realisasi perancangan dan hasil pengujian perangkat wireless
air mouse dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Alat yang telah direalisasikan memiliki dimensi 60 mm X 116 mm dan bobot
sekitar 99,2 gram, sesuai dengan spesifikasi pada pengajuan awal.
2.
Komunikasi antara perangkat mouse dan PC menggunakan media RF
menggunakan modul bluetooth DF Bluetooth V3. Jarak penggunaan 20 meter
pada area bebas halangan (line of sight) dan 10 meter ketika terhalang tembok
ruangan. Hasil yang didapat dianggap berhasil dengan asumsi bahwa pengguna
tidak akan meninggalkan ruangan ketika sedang menggunakan perangkat mouse.
3. Fungsionalitas tombol-tombol seperti tombol klik kiri, tombol klik kanan, scroll,
tombol pengontrol laser pointer serta tombol-tombol untuk keperluan presentasi
dapat digunakan dengan baik.
4. Variasi percepatan gerak mouse pada permukaan mempengaruhi hasil
pembacaan posisi. Hal ini menyebabkan kontrol gerak kursor mouse menjadi
sulit dilakukan.
5. Sensor akselerometer memiliki bias error absolute sebesar 22 LSB pada sumbu
X, 23 LSB pada sumbu Y dan 48 LSB pada sumbu Z. Pengujian sensor giroskop
mengalami drift error dengan laju perubahan 0,03o/s pada poros roll, 0,08o/s
pada poros pitch dan 0,04o/s pada poros yaw.
6. Aplikasi driver mouse yang telah dirancang dapat berjalan pada sistem operasi
Windows 7, Windows Vista dan Windows XP.
68
69
5.2.
Saran Pengembangan
Sebagai saran pengembangan ada beberapa hal yang dapat diperbaiki dari skripsi
ini, antara lain:
1. Menentukan algoritma yang lebih baik untuk memisahkan hasil pengukuran
percepatan
statis
dan
percepatan
dinamis
yang terbaca
oleh
sensor
akselerometer.
2. Melakukan riset mengenai algoritma Zero Velocity Compensation sebagai
kompensasi atas kelemahan sensor akselerometer yang tidak dapat membedakan
antara benda bergerak konstan atau diam.
3. Melakukan perbaikan pada desain mouse, mengingat pada skripsi ini digunakan
casing yang berasal dari produk mouse yang ada dipasaran. Saran dari penulis,
desain mouse bisa berupa sarung tangan untuk menambah kenyamanan ketika
digunakan.
4. Menggunakan pengenal isyarat gerakan (gesture recognition) sebagai fitur
tambahan mouse untuk melakukan beberapa perintah seperti mengatur volume
musik atau menjalankan aplikasi lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dijabarkan kesimpilan-kesimpulan yang penulis dapatkan dari
pengerjaan skripsi ini. Selain itu pada bab ini juga akan dipaparkan mengenai saransaran yang berhubungan dengan pengembangan alat bagi siapa saja yang tertarik untuk
mengembangkan skripsi ini.
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan dari realisasi perancangan dan hasil pengujian perangkat wireless
air mouse dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Alat yang telah direalisasikan memiliki dimensi 60 mm X 116 mm dan bobot
sekitar 99,2 gram, sesuai dengan spesifikasi pada pengajuan awal.
2.
Komunikasi antara perangkat mouse dan PC menggunakan media RF
menggunakan modul bluetooth DF Bluetooth V3. Jarak penggunaan 20 meter
pada area bebas halangan (line of sight) dan 10 meter ketika terhalang tembok
ruangan. Hasil yang didapat dianggap berhasil dengan asumsi bahwa pengguna
tidak akan meninggalkan ruangan ketika sedang menggunakan perangkat mouse.
3. Fungsionalitas tombol-tombol seperti tombol klik kiri, tombol klik kanan, scroll,
tombol pengontrol laser pointer serta tombol-tombol untuk keperluan presentasi
dapat digunakan dengan baik.
4. Variasi percepatan gerak mouse pada permukaan mempengaruhi hasil
pembacaan posisi. Hal ini menyebabkan kontrol gerak kursor mouse menjadi
sulit dilakukan.
5. Sensor akselerometer memiliki bias error absolute sebesar 22 LSB pada sumbu
X, 23 LSB pada sumbu Y dan 48 LSB pada sumbu Z. Pengujian sensor giroskop
mengalami drift error dengan laju perubahan 0,03o/s pada poros roll, 0,08o/s
pada poros pitch dan 0,04o/s pada poros yaw.
6. Aplikasi driver mouse yang telah dirancang dapat berjalan pada sistem operasi
Windows 7, Windows Vista dan Windows XP.
68
69
5.2.
Saran Pengembangan
Sebagai saran pengembangan ada beberapa hal yang dapat diperbaiki dari skripsi
ini, antara lain:
1. Menentukan algoritma yang lebih baik untuk memisahkan hasil pengukuran
percepatan
statis
dan
percepatan
dinamis
yang terbaca
oleh
sensor
akselerometer.
2. Melakukan riset mengenai algoritma Zero Velocity Compensation sebagai
kompensasi atas kelemahan sensor akselerometer yang tidak dapat membedakan
antara benda bergerak konstan atau diam.
3. Melakukan perbaikan pada desain mouse, mengingat pada skripsi ini digunakan
casing yang berasal dari produk mouse yang ada dipasaran. Saran dari penulis,
desain mouse bisa berupa sarung tangan untuk menambah kenyamanan ketika
digunakan.
4. Menggunakan pengenal isyarat gerakan (gesture recognition) sebagai fitur
tambahan mouse untuk melakukan beberapa perintah seperti mengatur volume
musik atau menjalankan aplikasi lainnya.