BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian - EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CUPS (CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK KELAS X MA MATHLA’UL ANWAR GISTING - Raden Intan Repository

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MA Mathla

  ’ul Anwar Gisting. Penelitian ini dilakukan pada kelas X IPA semester 2 tahun ajaran 2015/2016 yaitu pada bulan Mei 2016.

B. Metode Penelitian Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode quasy exsperiment.

  

Quasy exsperiment adalah desain yang memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak

  sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

  1

  pelaksanaan eksperimen. Pada penelitian ini, kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran CUPs (Conceptual Understanding Procedures).

  Penelitian ini menggunakan desain penelitian non-equivalent control group. Pada desain ini terdapat pretest dan posttest untuk kelompok eksperimen dan kontrol. Sebelum perlakuan dilaksananakan, peserta didik terlebih dahulu diberikan pretest untuk melihat kemampuan awal kedua kelompok. Kemudian, kelompok eksperimen diberikan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs), sedangkan kelas kontrol diberikan model konvensional. Setelah kedua kelas diberi 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), perlakuan dengan masing-masing model, maka diakhir pelajaran diberikan posttest.

  2 Desain penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Non-Equivalent Control Group

  O

  1 X O

  2 O

  

3 O

  4 Keterangan:

  O

  

1 : Pembelajaran sebelum ada perlakuan model CUPs (Conceptual

Understanding Procedures ) pada kelas eksperimen

  O

  

3 : Pembelajaran sebelum ada perlakuan model konvensional pada kelas kontrol

  O : Pembelajaran setelah menggunakan model CUPs (Conceptual

2 Understanding Procedures )

  O

  4 : Pembelajaran konvensional C.

   Variabel Penelitian

  Pada penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu sebagai berikut: 1. Variabel Independen

  3 Merupakan variabel yang mempengaruhi dikelompokkan sebagai variabel bebas.

  Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs). 2 3 Ibid, h.79.

  Asep Saepul Hamdi, E. Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam Pendidikan

2. Variabel Dependen

  4 Merupakan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variabel terikat.

  Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1.

  Populasi Populasi adalah keseluruhan individu dalam wilayah penelitian yang menjadi

  5

  subyek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X IPA MA Mathla’ul Anwar pada semester genap yang berjumlah 52.

Tabel 3.1 Jumlah Peserta Didik Kelas X MA

  Mathla’ul Anwar Gisting No Kelas Jumlah

  1 X IPA 1

  26

  2 X IPA 2

  26 2.

  Sampel

  6 Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti. Sampel pada penelitian

  ini diambil dari populasi. Sampel terdiri kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 2 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 26.

  4 5 Ibid, h. 8.

  Febrian Al Ham idi, “Penerapan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Dan Menyenangkan Dengan Menggunakan Permainan Sucker Ball” Indonesian Journal Of History Education Vol 1 No 1 (Agustus 2012), h. 12. 6 Djauhar, Rustono, Dewi Hartinah, “Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian

  

Hipertensi Pada Lansia Di Pusling Desa Klumpit UPT Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus” Jurnal

3. Teknik Pengambilan Sampel

  Pada penelitian ini sampel penelitian diambil dengan teknik sampling jenuh, yaitu tekhnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

7 Kelas yang dipilih menjadi kelas eksperimen adalah kelas X IPA 1, sedangkan kelas kontrol dipilih kelas X IPA 2.

E. Prosedur Penelitian

  1 Persiapan

  1.1 Observasi di kelas yang akan diteliti dan wawancara dengan guru Fisika

  1.2 Membuat kontrak dengan guru

  1.3 Membuat RPP, instrumen tes berupa soal essay dan lembar observasi kemampuan berpikir tingkat tinggi

  1.4 Validasi instrumen tes berupa soal essay

  1.5 Soal siap digunakan

  Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

  2.1 Memilih dua kelas pada kelas X untuk penelitian Pelaksanaan

  2.2 Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol

  2.3 Kelas eksperimen adalah kelas X IPA 1 dan kelas kontrol adalah kelas X IPA 2

  2.4 Kelas eksperimen dalam KBM menggunakan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dan

  kelas kontrol dalam KBM menggunakan model konvensional

  2.5 Melakukan pretest diawal pembelajaran dan postest diakhir pembelajaran 7

  No Tahapan Kegiatan

Tabel 3.2 Tabel Prosedur Penelitian

  2 Pelaksanaan

  No Tahapan Kegiatan

  3.1 Memperoleh data dari hasil penelitian

  3.2 Mengolah data

  3 Analisis

  3.3 Menganalisis data

  3.4 Membahas hasil penelitian

  3.5 Memberikan kesimpulan F.

   Teknik Pengumpulan Data 1.

  Observasi Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh untuk mendapatkan informasi

  8

  dengan cara mengamati tingkah laku dan kemampuannya selama KBM. Dalam penelitian ini, lembar observasi kemampuan berpikir tingkat tinggi digunakan untuk mengetahui siapa saja yang telah menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Observasi ini dilakukan saat setelah mengajar dan menggunakan pedoman observasi dengan indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi. Adapun pedoman kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilihat pada Tabel 3.3.

  

Tabel 3.3

  9 Pedoman Observasi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi KET (Peserta Didik Yang

  INDIKATOR KRITERIA Terlibat Dalam Pembelajaran) 1.

  Peserta didik mampu membedakan bagian yang relevan dan tidak relevan Kemampuan Analisis

  2. Peserta didik mampu menentukan bagian-bagian yang memiliki 8 kesamaan fungsi Yessy Nur Endah Sary, Buku Mata Ajar Evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Deepublish, 2015), h. 17. 9

  KET (Peserta Didik Yang

  INDIKATOR KRITERIA Terlibat Dalam Pembelajaran) 1.

  Peserta didik mampu mencocokkan proses dan hasil Kemampuan Sintesis 2.

  Peserta didik mampu menentukan inti atau menggaris bawahi materi yang diberikan Kemampuan

  1. Peserta didik membuat hipotesis Evaluasi

2. Peserta didik membuat rancangan 2.

  Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang dirasa kurang jelas akan informasi yang telah didapat. Teknik wawancara dapat digunakan sebagai alat untuk

  10 menelusuri sebuah data yang diinginkan tanpa ada maksud untuk menilai.

  Wawancara dilakukan untuk mendapatkan hasil pra-penelitian.

3. Dokumentasi

  Dalam penelitian ini dokumentasi berfungsi untuk mengambil dan mengumpulkan data jumlah siswa, serta foto bila melakukan wawancara.

G. Instrumen Penelitian

  Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data yang kemudian data-data

  11

  tersebut diolah dan dianalisis untuk kemudian disimpulkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah insntrumen tes dan teknik analisis instrumennya meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas butir soal, serta

  10 11 Yessy Nur Endah, Loc. Cit, h. 18 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Universitas reliabilitasnya. Berikut ini masing-masing instrumen penelitian tersebut beserta analisis instrumennya:

  1. Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan atau

  12

  penguasaan obyek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini digunakan sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Tes ini berupa tes essay yang berjumlah 8 soal untuk pretest dan posttest.

  2. Uji Instrumen Penelitian Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba intstrumen kepada peserta didik yang telah memperoleh materi, yang akan diujicobakan data hasil uji coba tes dianalisis untuk mendapatkan keterangan apakah instrumen tersebut layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Berikut analisis-analisis yang digunakan: a.

  Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mencari soal yang valid. Soal yang valid adalah soal yang mampu mengukur data dari variabel yang diteliti

12 Djaali, Pudji Muljono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 2008), h.

  13

  dengan tepat. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r xyhitung dengan r xytabel berikut dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Ketentuan Uji Validitas

  r Kriteria xy Valid

  r > r

  xyhitung xytabel Tidak Valid

  r xyhitung < r xytabel

  14 Berikut rumus validitas: N Σ XY − ΣX ΣY

  r xy =

  2

  2

  2

  2 ) ) −( −(

  Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y N : jumlah peserta didik ΣX : jumlah pertanyaan ΣY : jumlah skor total ΣXY : jumlah perkalian dari variabel X dan Y

  2

  : jumlah kuadrat dari pertanyaan ΣX

  2

  : jumlah kuadrat dari skor ΣY

  Setelah soal dibuat, maka instrumen soal divalidasi oleh para ahli untuk memperoleh soal yang baik. Setelah divalidasi oleh para ahli, maka 13 instrumen soal diujicobakan kepada peserta didik yang sudah mempelajari

  Nunung Apitasari, Maria Magdalena Minarsih, Andi Tri Haryono , “Effect of The Quality of Services and Location of Consumer Decision to Use The Service Fotocopy Simongan ” Journal of Management Vol. 1 No. 1 (Februari 2015), h. 7. 14 Ichy Lucya Lucya Resta, Ahmad Fauzi, Yulkifli. Pengaruh Pendekatan Pictorial Riddle Jenis

  

Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Gelombang Terintegrasi materi fluida statis. Adapun hasil analisis butir soal tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Validitas Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

  No. Butir Soal

  r

  hitung

  r

  tabel Kriteria 1 0,631 0,388 Valid

  2 0,460 0,388 Valid 3 0,762 0,388 Valid 4 0,486 0,388 Valid 5 0,653 0,388 Valid 6 -0,550 0,388 Tidak Valid 7 0,738 0,388 Valid 8 0,192 0,388 Tidak Valid 9 0,738 0,388 Valid

  10 0,762 0,388 Valid

  Hasil analisis dari butir soal dari variabel penelitian menunjukkan hampir semua koefisien validitas butir soal lebih besar dari r

  tabel .

  Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, soal yang digunakan dalam variabel penelitian adalah valid atau mampu mengukur data dari variabel yang diteliti dengan tepat. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.

  b.

  Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran digunakan sebagai indikator untuk menentukan adanya perbedaan kemampuan peserta tes. Rumus yang digunakan yaitu:

   15 P = 15 Yana Dirza Amalia , Asrizal, Zulhendri Kamus “Pengaruh Penerapan LKS Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kompetensi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gunun g Talang”

  Keterangan: P = tingkat kesukaran Sm = skor maksimum N = jumlah peserta didik = banyak siswa yang menjawab benar

Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran P Klasifikasi

  0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah

  Soal dengan kategori sukar atau mudah akan dibuang. Adapun hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

  No. Butir Soal Tingkat Kesukaran Kriteria 1 0,638 Sedang 2 0,646 Sedang 3 0,562 Sedang 4 0,638 Sedang 5 0,669 Sedang

  No. Butir Soal Tingkat Kesukaran Kriteria 6 0,785 Mudah 7 0,608 Sedang 8 0,785 Mudah 9 0,608 Sedang

10 0,562 Sedang

  Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang mempunyai rentang antara 0,31-0,70.

  Maka didapatlah 8 soal ini yang kemudian akan digunakan untuk tes kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.

  c.

  Uji Daya Beda Merupakan suatu indikator untuk membedakan antara peserta didik berkemampuan tinggi dengan peserta didik berkemampuan rendah. Rumus

  16

  yang digunakan yaitu: Keterangan: D = indeks daya pembeda B a = jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar dari kelompok atas B b = banyaknya peserta didik kelompok bawah menjawab soal dengan benar J a = jumlah peserta didik kelompok atas J b = jumlah peserta didik kelompok bawah

16 Ulfa Rahmi,

  Festiyed, Zulhendri Kamus, “Penerapan Model Kooperatif Terintegrasi

Pendidikan Karakter Untuk Pembelajaran Fisika Kelas VIII MTSN Kubang Putih” Pillar Of Physics

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda

  17 D Klasifikasi 0,00 < D 

  

0,20 Jelek

0,21 < D 

0,40 Cukup

  0,41 < D 

0,70 Baik

0,71 < D

   1,00 Baik Sekali

Negatif Sangat Jelek

Adapun hasil analisis daya beda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Daya Beda Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

  No. Butir Soal Daya Beda Kriteria 1 0,308 Cukup 2 0,215 Cukup 3 0,262 Cukup 4 0,277 Cukup 5 0,369 Cukup 6 -0,185 Sangat Jelek 7 0,358 Cukup 8 0,062 Jelek 9 0,358 Cukup

  10 0,262 Cukup

  Berdasarkan perhitungan daya beda, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang mempunyai rentang daya beda antara 0,21- 1,00. Maka didapatlah 8 soal ini yang kemudian akan digunakan untuk tes kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

17 Lian G. Otaya, Analisis Kualitas Butir Soal Pilihan Ganda Menurut Teori Tes Klasik Dengan Menggunakan Program Iteman Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2 (Agustus 2014), h.

  d.

  Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk meningkatkan tingkat ketepatan alat 18 pengumpul data (instrumen). Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai r 11hitung dengan r 11tabel dapat dilihat pada Tabel Berikut

  19

  rumus alpha cronbach:

  2 Σa b

r = ( 1 - )

  11

  2 −1

  Keterangan : r

  11 : reliabilitas butir soal

  k : banyaknya butir soal

  2

  a b : jumlah varian butir

  2

  a i : varian total Adapun hasil analisis reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Ketentuan Uji Reliabilitas

  r Kriteria xy Reliabel

  r 11hitung > r 11tabel

  Tidak Reliabel 18 r 11hitung < r 11tabel Yosri Alisman, Usmeldi, Oriza Candra, “Peningkatan Hasil Belajar Peserta didik Kelas XII

TITL Menggunakan Multimedia Interaktif Pada Mata Diklat Memperbaiki Motor Listrik Di SMK

  Negeri 1 Tanjung Raya” Jurnal Prndidikan Tekhnik Elekto Vol. 2 No 1 (2014), h. 9. 19 Lusiana, Nurhayati Abbas, Sumarn o Ismail, “Analisis Motivasi Belajar Pada Pembelajaran

Matematika Di Kelas VII SMP Negeri 3 Gorontalo” Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.1 No. 1

Tabel 3.11 Klasifikasi Reliabilitas

  r

11 Klasifikasi

0,00 11 < 0,20 Sangat Rendah  r 0,20 < 0,40 Rendah  r 11 0,40 < 0,60 Sedang 11  r

  060 < 0,80 Tinggi 11  r 0,80

11 < 1,00 Sangat Tinggi

 r

Tabel 3.12 Reliabilitas Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

  Statistik Keterangan r 11 0,709

Kesimpulan Tinggi

  Hasil analisis diperoleh bahwa soal memiliki reliabel yang tinggi. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu soal, semakin tinggi ketepatannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen ini dapat digunakan untuk penelitian. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.

H. Teknik Analisis Data

  Analisis terhadap data penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

1. Uji Normalitas

  Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel terdistribusi normal atau

  20

  tidak. Untuk menguji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji one

kolmogorof smirnov pada program SPSS 17.00 dengan taraf signifikan 5%.

  20 Adapun hipotesis uji one kolmogorof smirnov sebagai berikut: Ho: data berdistribusi normal Ha : data tidak berdistribusi normal.

Tabel 3.13 Ketentuan One Kolmogorof Smirnov

  Probabilitas Keterangan Artinya Data berdistribusi sig > 0,05 Ho diterima normal Data tidak berdistribusi sig < 0,05 Ho ditolak normal

2. Uji Homogenitas

  Apabila data terdistribusi dengan normal, maka selanjutnya menggunakan uji

  21

  homogenitas varians. Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji homogeneity of variances pada program SPSS 17.00 dengan taraf signifikan 5%. Adapun hipotesis uji homogeneity of variances sebagai berikut: Ho: tidak ada perbedaan nilai varians dari kedua kelas Ha : ada perbedaan nilai varians dari kedua kelas

Tabel 3.14 Ketentuan Uji Homogeneity of Variances

  Probabilitas Keterangan Artinya

  tidak ada perbedaan

  sig > 0,05 Ho diterima nilai varians dari

  kedua kelas ada perbedaan nilai

  sig < 0,05 Ho ditolak varians dari kedua 21

  kelas

  Erpina, Maridjo Abdul Hasjimy, Asmayani Salimi, “ Pengaruh Kooperatif Teknik Talking

Stick Terhadap Hasil Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD” Jurnal Pendidikan dan

3. Uji Hipotesis

22 Rumus yang digunakan yaitu:

  −

  8 (2014), h. 5. 23 Richard R. Hake, “Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in

Mechanics with Gender, High-School Physich, and Pretest Scores on Mathematics and Spatial

  2 22 Festi Arista, Marzuki, Hery Kresnadi, ”Dampak Pembelajaran Tematik Terhadap Perolehan

Belajar Peserta Didik Di Sekolah Dasar” Jurnal Pendidikan Dan Pembeajaran FKIP Untan Vol. 3 No.

  1

  /2

  2

  =

  Jika data sudah dikatakan berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan melakukan uji independent sample t-test pada SPSS 17.00 dengan taraf signifikan 5%. Adapun hipotesis uji independent t-test sebagai berikut: Ho: tidak ada perbedaan nilai kemampuan berpikir tingkat tinggi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Ha : ada perbedaan nilai kemampuan berpikir tingkat tinggi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

  23

  (Conceptual Understanding Procedures) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah dengan effect size.

  

Mann White. Untuk mengetahui besarnya dampak atau efektivitas model CUPs

  Jika data tidak terdistribusi normal dan homogen, maka menggunakan uji U-

  sig > 0,05 Ho diterima tidak ada perbedaan nilai kemampuan berpikir tingkat tinggi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sig < 0,05 Ho ditolak ada perbedaan nilai kemampuan berpikir tingkat tinggi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Tabel 3.15 Ketentuan Uji Independent t-Test Probabilitas Keterangan Artinya

  • +

    2

  Keterangan: d = effect size m A

  = nilai rata-rata gain kelas eksperimen m B = nilai rata-rata gain kelas kontrol sd

  A

  = standar deviasi kelas eksperimen sd B = standar deviasi kelas kontrol Kriteria besar kecilnya effect size diklasifikasikan sebagai berikut:

  Tabel 3.16

  24 Kategori Effect Size Effect Size Kategori

  d < 0,2

  Kecil

  0,2 < d < 0,8

  Sedang d > 0,8 Tinggi

  24

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian - 4. BAB III METODE PENELITIAN

0 1 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian - 15 BAB III METODE PENELITIAN

0 1 13

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian - EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN DALAM MEMECAHKAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII DI MTS N WIROSARI GROBOGAN TAHU

0 0 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian - PENERAPAN MODEL FLIPPED CLASSROOM TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MA - Raden Intan Repository

0 0 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN E-MODUL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA - Raden Intan Repository

0 3 109

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian - PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MATA PELAJARAN PKn - Raden Intan Repository

0 1 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA KONSEP GERAK LURUS - Raden Intan Repository

0 0 167

BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian - RESPON MAHASISWA TERHADAP MODUL BERBASIS APLIKASI - Raden Intan Repository

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CUPS (CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK KELAS X MA MATHLA’UL ANWAR GISTING - Raden Intan Repository

0 1 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran - EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CUPS (CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK KELAS X MA MATHLA’UL ANWAR GISTING - Raden Intan Repos

0 0 17