PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN E-MODUL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA - Raden Intan Repository

  

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E

BERBANTUAN E-MODUL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas

  • –tugas dan Memenuhi Syarat–syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Matematika Oleh

  

SAPTA DESTY SUGIHARTI

1411050182

  Jurusan : Pendidikan Matematika Pembimbing I : Dr. Nanang Supriadi, M. Sc.

  Pembimbing II : Siska Andriani, S. Si., M. Pd.

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439 H / 2018 M

  

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E

BERBANTUAN E-MODUL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMP NEGERI 22 PESAWARAN

SKRIPSI

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas

  • –tugas dan Memenuhi Syarat–syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Matematika Oleh

  

SAPTA DESTY SUGIHARTI

1411050182

  Jurusan : Pendidikan Matematika Pembimbing I : Dr. Nanang Supriadi, M. Sc.

  Pembimbing II : Siska Andriani, S. Si., M. Pd.

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439 H / 2018 M

  

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E

BERBANTUAN E-MODUL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMP NEGERI 22 PESAWARAN

  

Oleh

Sapta Desty Sugiharti

  Kemampuan berpikir kritis adalah berpikir secara mendalam dalam mencari, memahami dan menerapkan materi pembelajaran. Berdasarkan pra penelitian didapatkan hasil bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik di SMP Negeri 22 Pesawaran masih rendah, hal ini disebabkan model pembelajaran yang digunakan tidak menuntut peserta didik untuk berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran learning cycle 7e berbantuan e-modul, model pembelajaran learning cycle 7e, dan model pembelajaran konvensional terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah menengah pertama.

  Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasy Experimental

  

Design dengan metode kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan pretest-

  . Analisis data akhir menggunakan uji Anova klasifikasi satu

  posttest control design

  arah yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP Negeri 22 Pesawaran dan sampel penelitian diambil dengan teknik cluster

  

random sampling sehingga didapatkan sampel penelitian kelas VII A sebagai kelas

  eksperimen1, kelas VII B sebagai kelas eksperimen2, dan kelas VII C sebagai kelas kontrol.

  Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa kelas eksperimen1 yang menggunakan model pembelajaran learning cycle 7e berbantuan e-modul memiliki rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen2 yang menggunakan model pembelajaran learning cycle 7e, dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis sampel penelitian yaitu kelas eksperimen1 sebesar 0,829, kelas eksperimen2 sebesar 0,693, dan kelas kontrol sebesar 0,571. Berdasarkan rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran learning cycle 7e berbantuan e-modul lebih berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah menengah pertama dibandingkan model pembelajaran learning cycle 7e dan model pembelajaran konvensional. Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan membiasakan peserta didik untuk belajar secara aktif dan mandiri seperti pembelajaran dengan model pembelajaran learning cycle 7e berbantuan e-modul.

  

Kata Kunci: Model Pembelajaran Learning Cycle 7E, E-Modul, Kemampuan

Berpikir Kritis

  

MOTTO

  Artinya : Dari Abu Ya‘la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda: ―Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsu dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong‖. (HR. At-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis Hasan)

  

PERSEMBAHAN

  Teriring doa dan cinta yang tulus, penulis persembahkan skripsi ini kepada: 1.

  Orang tuaku tercinta Bapak Pramono, Alm Ibu Nurni, dan Mami Yani terima kasih untuk semua doa dan dukungan serta rasa sabar yang diberikan khususnya selama penulis menyusun skripsi.

  2. Kakak-kakakku tercinta yang telah memberikan kasih sayang, bantuan, dukungan, serta motivasi yang tiada henti.

  3. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

RIWAYAT HIDUP

  Sapta Desty Sugiharti lahir di Bandar Lampung pada tanggal 05 Desember 1996, anak ketujuh dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak Pramono dan Alm Ibu Nurni.

  Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Citra Melati Bandar Lampung pada tahun 2002, jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Gedong Air pada tahun 2008, jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2011, jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 16 Bandar Lampung pada tahun 2014. Pada tahu 2014, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Rasulullah, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam menyempurnakan skripsi ini, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung dan selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama penelitian dan penyusunan skripsi.

  3. Ibu Siska Andriani, S.Si, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama penelitian dan penyusunan skripsi.

  4. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan selama kegiatan perkuliahan.

  5. Ibu Basataruli Simanjuntak, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 22 Pesawaran yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

  6. Bapak Drs. Tri Wahyudi selaku guru mata pelajaran matematika serta seluruh guru dan staf SMP Negeri 22 Pesawaran yang telah membantu selama kegiatan penelitian.

  7. Kakak Eli Kurniawati, S.Pd selaku penulis e-modul yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menggunakan e-modul selama penelitian.

  8. Sahabat-sahabatku Sidah Surya Kusuma, Rafika Fajrizal, Risky Melina Sari, dan Anna Malinda yang telah selalu menemani, membantu, dan memotivasi penulis selama menyusun skripsi dan penelitian.

  9. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2014 khususnya Matematika Kelas C yang selalu berbagi cerita dan saling memotivasi selama penulis menjadi mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.

  10. Teman-teman KKN Kelompok 212 dan PPL Kelompok 23 yang selalu memotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.

  Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Amin.

  Bandar Lampung, November 2018 Penulis

  Sapta Desty Sugiharti

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i ABSTRAK ............................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 11 C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 11 D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 12 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 12 F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Proses Pembelajaran ................................................................................... 14 B. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E 1. Model Pembelajaran ............................................................................... 16 2. Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ............................. 17 3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ................. 18 4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ... 22 C. E-Modul ...................................................................................................... 24 D. Model Pembelajaran Direct Instruction ...................................................... 25 E. Kemampuan Berpikir Kritis 1. Pengertian Kemampuan Berpikir Kritis ................................................. 26 2. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis ................................................... 28 F. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 32 G.

  H.

  Hipotesis 1.

  Hipotesis Penelitian ................................................................................ 36 2. Hipotesis Statistik ................................................................................... 37

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ....................................................................................... 38 B. Variabel Penelitian ...................................................................................... 40 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi .................................................................................................. 40 2. Sampel .................................................................................................... 41 3. Teknik Sampling .................................................................................... 41 D. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes .......................................................................................................... 42 2. Wawancara ............................................................................................. 42 3. Dokumentasi ........................................................................................... 43 E. Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas ........................................................................................... 46 2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 47 3. Uji Tingkat Kesukaran ........................................................................... 48 4. Uji Daya Beda ........................................................................................ 48 F. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Gain (N-Gain) ................................................................ 50 2. Analisis Data Awal ................................................................................. 51 3. Analisis Data Akhir ................................................................................ 53 4. Uji Lanjut Anova (Komparasi Ganda) ................................................... 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas ........................................................................................... 56 2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 57 3. Uji Tingkat Kesukaran ........................................................................... 57 4. Uji Daya Beda ........................................................................................ 58 B. Pretest Kemampuan Berpikir Kritis 1. Uji Normalitas Pretest Kemampuan Berpikir Kritis .............................. 62 2. Uji Homogenitas Pretest Kemampuan Berpikir Kritis .......................... 63 3. Uji Hipotesis Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ................................ 63 C. Posttest Kemampuan Berpikir Kritis 1. Uji Normalitas Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ............................ 66 2. Uji Homogenitas Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ......................... 67 3. Uji Hipotesis Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ............................... 67 4. Uji Scheffe Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ................................... 68

  D.

  N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis 1.

  Uji Normalitas N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ............................. 71 2. Uji Homogenitas N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis .......................... 72 3. Uji Hipotesis N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ................................ 73 4. Uji Scheffe N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ................................... 74 E. Pembahasan ................................................................................................. 76

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................. 86 B. Saran ........................................................................................................... 86 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika

  Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Pesawaran Tahun Pelajaran 2017/2018 ................................................................................................................... 6

Tabel 2.1 Kegiatan yang Dilakukan pada Setiap Fase Model Pembelajaran Learning Cycle 7E ....................................................................................................

  21 Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis ...................................................... 29

Tabel 3.1 Desain Eksperimen ................................................................................... 39Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Pesawaran ................................ 41Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik ....................... 44

  .............................. 45

Tabel 3.4 Interpretasi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta DidikTabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran ................................................................. 48Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Daya Beda ................................................................ 49Tabel 3.7 Interpretasi Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik ....... 50Tabel 3.8 Nilai Uji Statistik F ............................................................................. 53

  hitung

Tabel 4.1 Rangkuman Uji Validitas Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis ........... 56Tabel 4.2 Rangkuman Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Kemampuan Berpikir

  Kritis ......................................................................................................... 58

Tabel 4.3 Rangkuman Uji Daya Beda Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis ....... 58Tabel 4.4 Kesimpulan Uji Coba Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis ................. 59Tabel 4.5 Deskripsi Data Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ....................... 60Tabel 4.6 Rangkuman Uji Normalitas Data Hasil Pretest Kemampuan Berpikir

  Kritis ......................................................................................................... 62

Tabel 4.7 Rangkuman Uji Homogenitas Data Hasil Pretest Kemampuan

  Berpikir Kritis ........................................................................................... 63

Tabel 4.8 Rangkuman Uji Anova Data Hasil Pretest Kemampuan BerpikirTabel 4.9 Deskripsi Data Hasil Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ...................... 65Tabel 4.10 Rangkuman Uji Normalitas Data Hasil Posttest Kemampuan

  Berpikir Kritis ........................................................................................ 66

Tabel 4.11 Rangkuman Uji Homogenitas Data Hasil Posttest Kemampuan

  Berpikir Kritis ......................................................................................... 67

Tabel 4.12 Rangkuman Uji Anova Data Hasil Posttest Kemampuan Berpikir

  Kritis ....................................................................................................... 68

Tabel 4.13 Rangkuman Uji Scheffe Data Hasil Posttest Kemampuan Berpikir

  Kritis ....................................................................................................... 69

Tabel 4.14 Deskripsi Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis .............................. 70Tabel 4.15 Rangkuman Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir

  Kritis ....................................................................................................... 71

Tabel 4.16 Rangkuman Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir

  Kritis ....................................................................................................... 72

Tabel 4.17 Rangkuman Uji Anova Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ........ 73Tabel 4.18 Rangkuman Uji Scheffe Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ....... 74

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fase-Fase Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

  ...................................... 21

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ......................................................................................... 36

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis ............................ 92 Lampiran 2 Indikator Soal Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis ........................... 94 Lampiran 3 Soal Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis ........................................... 95 Lampiran 4 Alternatif Jawaban Soal Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis ........... 97 Lampiran 5 Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba Instrumen ................................ 101 Lampiran 6 Analisis Uji Validitas Instrumen ........................................................ 102 Lampiran 7 Perhitungan Manual Uji Validitas Instrumen ..................................... 104 Lampiran 8 Analisis Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................... 107 Lampiran 9 Perhitungan Manual Uji Reliabilitas Instrumen ................................. 109 Lampiran 10 Analisis Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ...................................... 111 Lampiran 11 Perhitungan Manual Uji Tingkat Kesukaran Instrumen ................... 113 Lampiran 12 Analisis Uji Daya Beda Instrumen ................................................... 114 Lampiran 13 Perhitungan Manual Uji Daya Beda Instrumen ................................ 116 Lampiran 14 Silabus, RPP Kelas Eksperimen1, dan RPP Kelas Eksperimen2 ..... 117 Lampiran 15 Kisi-Kisi Soal Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ......................... 137 Lampiran 16 Soal Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ......................................... 139 Lampiran 17 Alternatif Jawaban Soal Pretest Kemampuan Berpikir Kritis .......... 140 Lampiran 18 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen1 ............................... 143 Lampiran 19 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen2 ............................... 144 Lampiran 20 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Kontrol ....................................... 145 Lampiran 21 Data Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ............................... 146 Lampiran 22 Deskripsi Data Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ............... 151 Lampiran 23 Perhitungan Manual Deskripsi Data Hasil Pretest Kemampuan Berpikir

  Kritis ................................................................................................. 153 Lampiran 24 Uji Normalitas Data Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ...... 155

  Lampiran 25 Perhitungan Manual Uji Normalitas Data Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ................................................................................... 160

  Lampiran 26 Uji Homogenitas Data Hasil Pretest Kemampuan Berpikir Kritis ... 164 Lampiran 27 Perhitungan Manual Uji Homogenitas Data Hasil Pretest Kemampuan

  Berpikir Kritis ................................................................................... 166 Lampiran 28 Uji Anova Klasifikasi Satu Arah Data Hasil Pretest Kemampuan

  Berpikir Kritis ................................................................................... 168 Lampiran 29 Perhitungan Manual Uji Anova Klasifikasi Satu Arah Data Hasil Pretest

  Kemampuan Berpikir Kritis .............................................................. 171 Lampiran 30 Kisi-Kisi Soal Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ........................ 173 Lampiran 31 Soal Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ........................................ 175 Lampiran 32 Alternatif Jawaban Soal Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ........ 176 Lampiran 33 Data Hasil Posttest Kemampuan Berpikir Kritis .............................. 179 Lampiran 34 Deskripsi Data Hasil Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ............. 184 Lampiran 35 Perhitungan Manual Deskripsi Data Hasil Posttest Kemampuan

  Berpikir Kritis ................................................................................... 186 Lampiran 36 Uji Normalitas Data Hasil Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ..... 188 Lampiran 37 Perhitungan Manual Uji Normalitas Data Hasil Posttest Kemampuan

  Berpikir Kritis ................................................................................... 193 Lampiran 38 Uji Homogenitas Data Hasil Posttest Kemampuan Berpikir Kritis . 197 Lampiran 39 Perhitungan Manual Uji Homogenitas Data Hasil Posttest Kemampuan

  Berpikir Kritis ................................................................................... 199 Lampiran 40 Uji Anova Klasifikasi Satu Arah Data Hasil Posttest Kemampuan

  Berpikir Kritis ................................................................................... 201 Lampiran 41 Perhitungan Manual Uji Anova Klasifikasi Satu Arah Data Hasil

  Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ............................................... 204

  Lampiran 42 Uji Scheffe Data Hasil Posttest Kemampuan Berpikir Kritis ........... 206 Lampiran 43 Perhitungan Manual Uji Scheffe Data Hasil Posttest Kemampuan

  Lampiran 44 Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ........................................ 211 Lampiran 45 Deskripsi Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ....................... 216 Lampiran 46 Perhitungan Manual Deskripsi Data N-Gain Kemampuan Berpikir

  Kritis ................................................................................................. 218 Lampiran 47 Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ............... 220 Lampiran 48 Perhitungan Manual Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir

  Kritis ................................................................................................. 225 Lampiran 49 Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ........... 229 Lampiran 50 Perhitungan Manual Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan

  Berpikir Kritis ................................................................................... 231 Lampiran 51 Uji Anova Klasifikasi Satu Arah Data N-Gain Kemampuan Berpikir

  Kritis ................................................................................................. 233 Lampiran 52 Perhitungan Manual Uji Anova Klasifikasi Satu Arah Data N-Gain

  Kemampuan Berpikir Kritis .............................................................. 236 Lampiran 53 Uji Scheffe Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kritis ..................... 238 Lampiran 54 Perhitungan Manual Uji Scheffe Data N-Gain Kemampuan Berpikir

  Kritis ................................................................................................. 240

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatkan kualitas pendidikan menjadi kunci untuk menghadapi persaingan

  antar negara. Seseorang yang mendapatkan pendidikan berkualitas memiliki peluang untuk mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya sebagai bekal untuk menghadapi persaingan antar negara. Keberhasilan dalam menghadapi persaingan antar negara akan menciptakan seorang yang berilmu, mandiri, kreatif, dan cakap.

  Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam UU Sisdiknas, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

  1 jawab.

  Mencari pendidikan berkualitas dan mencari ilmu tidak hanya menjadi kunci untuk menghadapi persaingan antar negara, tetapi juga menjadi kewajiban bagi semua umat Islam. Allah SWT mewajibkan semua umat Islam untuk mencari ilmu, yang mana ilmu itu akan berguna untuk kehidupan di dunia serta di akhirat kelak, sebagaimana sabda Rasullah SAW:

  1

  مِهْسُم ِّمُك ىَهَع ٌةَضْيِزَف ِمْهِعْنا ُةَهَط

  2 Artinya: Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.(HR. Ibnu Majah)

  Mutu pendidikan berawal dari proses pembelajaran di dalam kelas, oleh sebab itu untuk menciptakan pendidikan yang bermutu, maka proses pembelajaran di dalam

  3

  kelas harus didesain dengan baik. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk berbagi dan mengolah informasi dengan harapan setelah proses pembelajaran berakhir peserta didik mendapatkan ilmu pengetahuan baru dan dapat memanfaatkannya untuk materi selanjutnya serta tingkah laku peserta didik berubah menjadi lebih baik. Proses pembelajaran dikatakan baik dan efektif apabila proses pembelajaran menyenangkan, menggembirakan, bergairah, penuh motivasi, serta menciptakan kesan untuk peserta didik.

  Menciptakan proses pembelajaran yang baik serta efektif bukanlah hal yang mudah, khususnya pada mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan, antara lain: peserta didik sering beranggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit; kurangnya keinginan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran matematika; rendahnya kemampuan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik sebagai dampak dari kebiasaan mencotek yang sering dilakukan oleh peserta didik; peserta didik sering melupakan materi yang dipelajari sebelumnya; perbedaan kemampuan setiap peserta didik dalam memahami materi pembelajaran; peserta didik merasa takut 2

  ‗Setiap Muslim Wajib Mempelajari Agama‘ <http://muslim.or.id/18810-setiap-muslim-wajib- mempelajari-agamaz.html> [diakses 19 Januari 2018]. 3 Farida, ‗Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristic Vee Terhadap Kemampuan Pemahaman

  untuk mengajukan pertanyaan; kurangnya jumlah bahan belajar; dan proses pembelajaran lebih sering berpusat pada pendidik, dimana pendidik lebih banyak menjelaskan materi pembelajaran sementara peserta didik hanya mendengarkan kemudian mencatat materi pembelajaran.

  Materi pembelajaran yang terdapat pada mata pelajaran matematika mengharuskan peserta didik untuk berpikir secara kritis atau berpikir secara mendalam dalam mencari, memahami serta menerapkan materi pembelajaran matematika. Akan tetapi, proses pembelajaran dimana pendidik menjelaskan materi pembelajaran sementara peserta didik mendengarkan kemudian mencatat menjadikan peserta didik terbiasa menerima semua materi pembelajaran tanpa berpikir untuk mencari sendiri serta memahami materi pembelajaran. Selain itu, peserta didik terbiasa mencontek dalam menyelesaikan persoalan matematika atau tugas yang diberikan oleh pendidik. Hal-hal tersebut menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik yang merupakan kemampuan penting dalam proses pembelajaran matematika. Allah SWT juga menegaskan tentang kejadian-kejadian yang terjadi hanya dapat dimengerti oleh umat-Nya dengan berpikir, seperti dalam firman Allah SWT dalam Q.S Ali-Imran ayat 190-191:

  ﴾ ۹۱ َنوُزُكْذَي َهيِذَّنٱ ە﴿ِةََٰثْنَ ْلْٱ ىِن ۟وُ ِّلْ ٍۢ ثََٰياَءَل ِراَهَّننٱَو ِمْيَّنٱ ِفََٰهِتْخٱَو ِضْرَ ْلْٱَو ِت ََٰى ََٰمَّسنٱ ِقْهَخ ىِف َّنِإ مََٰيِق َ َّللَّٱ

  

لِطََٰت اَذََٰه َثْقَهَخ اَم اَنَّتَر ِضْرَ ْلْٱَو ِت ََٰى ََٰمَّسنٱ ِقْهَخ ىِف َنوُزَّكَفَتَيَو ْمِهِتىُنُج َٰىَهَعَو ا دىُعُقَو ا

﴾ ۹۱۹ ﴿ ِراَّننٱ َباَذَع اَنِقَف َكَن ََٰحْثُس

  Artinya: Sesungguhnya tentang kejadian langit dan bumi pergantian malam dan siang menjadi tanda (atas kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah ketika berdiri, duduk, dan waktu berbaring; dan mereka memikirkan kejadian langit dan bumi, (sambil berkata): Ya Tuhan kami, bukanlah Engkau jadikan ini dengan percuma (sia-sia), Mahasuci Engkau, maka peliharakanlah kami dari siksa neraka.

  Memaksimalkan proses pembelajaran menjadi salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu dengan memvariasikan model pembelajaran dan bahan belajar yang digunakan. Model pembelajaran adalah seluruh kegiatan atau metode yang tersusun secara sistematis dalam proses pembelajaran. Para ahli telah mengembangkan banyak jenis model pembelajaran dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Pendidik memiliki tugas untuk memilih serta menentukan model pembelajaran yang sesuai untuk menyampaikan setiap materi pembelajaran. Menurut Bulut yang dikutip oleh Siska Andriani, apabila pendidik menggunakan model pembelajaran yang efektif maka pendidik dapat mengaktifkan peserta didik selama proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat memahami

  4

  materi pembelajaran dengan efektif. Penggunaan model pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk mencari serta memahami sendiri materi pembelajaran dari suatu permasalahan akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik.

  Selain penggunaan model pembelajaran, tersedianya bahan belajar untuk peserta didik serta bahan belajar dengan desain yang menarik juga dapat memaksimalkan proses pembelajaran. Bahan belajar merupakan seperangkat informasi tentang materi pembelajaran yang harus dipahami oleh peserta didik. Bahan belajar memiliki banyak bentuk, diantaranya berupa bahan cetak, audio, visual, audio-visual, dan multimedia. Seiring dengan kemajuan teknologi, bahan belajar banyak dikembangkan dengan desain yang menarik ataupun disertai dengan penggunaan animasi. Penggunaan bahan belajar dengan desain yang menarik dapat meningkatkan keinginan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pendidik SMP Negeri 22 Pesawaran diketahui bahwa dalam proses pembelajaran matematika pendidik lebih sering menggunakan model pembelajaran direct instruction dimana pendidik menjelaskan serta menuliskan materi pembelajaran kemudian peserta didik mencatat materi tersebut, hal ini menyebabkan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik rendah. Terkadang pendidik membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok diskusi, akan tetapi hal ini jarang dilakukan karena peserta didik lebih 4 Siska Andriani, ‗Evaluasi CSE-UCLA Pada Studi Proses Pembelajaran Matematika‘, Al-Jabar:

  cenderung ribut dan hanya mengandalkan teman sekelompoknya saja. Selain model pembelajaran, bahan belajar yang digunakan di SMP Negeri 22 Pesawaran terbatas pada penggunaan buku cetak yang sudah tersedia. Buku cetak yang jumlahnya terbatas hanya digunakan pada proses pembelajaran di dalam kelas sementara untuk belajar di luar kelas peserta didik menggunakan buku catatan materi yang dimiliki masing-masing peserta didik, hal ini menjadikan peserta didik mengalami kesulitan dalam mencari bahan belajar. Selain jumlahnya yang terbatas bahan belajar yang tersedia juga memiliki desain yang kurang menarik dan peserta didik merasa sulit untuk memahaminya.

  Proses pembelajaran matematika yang biasa dilakukan di SMP Negeri 22 Pesawaran menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik yang mengakibatkan peserta didik merasa kesulitan ketika menyelesaikan persoalan matematika dan akhirnya berdampak pada hasil belajar peserta didik yang rendah. Hal ini terlihat dari tabel nilai ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika peserta didik kelas VII di bawah ini:

Tabel 1.1 Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Peserta

  

Didik Kelas VII SMP Negeri 22 Pesawaran Tahun Pelajaran 2017/2018

  Nilai Jumlah Peserta No. Kelas

  Didik ˂70 ≥70 1.

  VII A

  10

  22

  32 2.

  VII B

  15

  17

  32 3.

  VII C

  18

  14

  32 4.

  VII D

  22

  10

  32 5.

  VII E

  19

  13

  32 6.

  VII F

  24

  8

  32 Jumlah 108 74 192 Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui bahwa 108 peserta didik kelas VII di SMP Negeri 22 Pesawaran mendapatkan nilai ujian akhir semester ganjil kurang dari nilai KKM atau kurang dari 70 dan 74 peserta didik lainnya mendapatkan nilai ujian akhir semester ganjil lebih dari nilai KKM. Hal ini menunjukkan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh pendidik di SMP Negeri 22 Pesawaran kurang efektif, karena apabila pendidik menggunakan model pembelajaran yang efektif maka peserta didik akan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat memahami materi pembelajaran. Apabila peserta didik aktif dan terbiasa berpikir kritis selama proses pembelajar serta dapat memahami materi pembelajaran dengan baik maka peserta didik dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang diberikan pada ujian akhir semester ganjil dengan baik.

  Selain kurang maksimalnya proses pembelajaran, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh peserta didik kelas VII di SMP Negeri 22 Pesawaran, yakni peserta didik memiliki anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit serta kurangnya keinginan peserta didik untuk mempelajari matematika. Kurangnya keinginan peserta didik untuk mempelajari matematika disebabkan peserta didik terbiasa mencontek dalam menyelesaikan tugas dan persoalan matematika, hal ini menyebabkan peserta didik merasa sulit ketika menyelesaikan persoalan matematika yang diberikan dalam ujian dan akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh peserta didik.

  Salah satu hal yang dapat digunakan untuk memaksimalkan proses pembelajaran dikembangkan oleh J. Myron Atkin, Robert Karplus dan Kelompok SCIC (Science

  

Curriculum Improvement Study ), di Universitas California, Berkeley, Amerika

5 Serikat sejak tahun 1967. Model pembelajaran ini berbasis konstruktivistik yang

  berarti membangun, dimana peserta didik dapat membangun pengetahuannya dengan mengikuti secara aktif fase-fase yang telah tersusun dalam proses pembelajaran.

  Dengan terlibat secara aktif peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis untuk mencari, memahami, dan menerapkan pengetahuannya.

  Learning cycle pada mulanya terdiri dari tiga fase, yaitu explore (mencari),

explain (menjelaskan), dan elaborate (teliti) yang dikenal sebagai learning cycle 3e.

  Tiga fase tersebut dikembangkan menjadi lima fase, yaitu engage (mengajak),

  

explore (mencari), explain (menjelaskan), elaborate (teliti), dan evaluate (evaluasi)

  yang dikenal sebagai learning cycle 5e. Seiring perkembangan, learning cycle dikembangkan lagi menjadi learning cycle 7e yang memiliki tujuh fase, yaitu elicit (memperoleh), engage (mengajak), explore (mencari), explain (menjelaskan), (teliti), evaluate (evaluasi) dan extend (memperpanjang).

  elaborate

  Setiap fase pada model pembelajaran learning cycle 7e menuntut peserta didik untuk berpikir kritis. Pada fase elicit atau memperoleh peserta didik diajak untuk menggali kembali ingatan tentang materi pembelajaran yang telah dipelajari serta mencari isu-isu yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Dengan menggali kembali ingatan tentang materi pembelajaran yang telah dipelajari, peserta didik 5 Nina Agustyaningrum, ‗Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk

  Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas IX B SMP Negeri 2 Sleman‘, berlatih untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang dimilikinya. Mengingat kembali materi pembelajaran yang telah dipelajari menjadi hal yang penting, karena pada dasarnya materi pembelajaran matematika saling berhubungan. Pada fase

  

engagement atau mengajak dapat digunakan untuk memotivasi peserta didik agar

  lebih menyukai mata pelajaran matematika dan menghilangkan anggapan peserta didik tentang matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Pada fase explore (mencari), explain (menjelaskan), dan elaborate (teliti) peserta didik dapat membangun pengetahuannya dengan cara memahami serta memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Fase evaluate atau evaluasi digunakan untuk menentukan benar tidaknya materi pembelajaran baru yang telah dibangun oleh peserta didik. Terakhir fase extend atau memperpanjang dapat digunakan untuk menerapkan materi pembelajaran pada masalah kontekstual yang berguna untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik.

  Penggunaan model pembelajaran learning cycle 7e dalam proses pembelajaran juga telah dilaksanakan oleh Zulfani Aziz, Ani Rusilowati, dan M. Sukisno pada tahun 2013 dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa model

  6 pembelajaran learning cycle 7e dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

  Penelitian lain juga dilaksanakan oleh Kristinawati Widoratih, Eny Enawaty, dan Ira Lestari pada tahun 2016 dan didapatkan kesimpulan bahwa hasil belajar peserta didik 6 Zulfani Aziz, Ani Rusilowati, dan M. Sukisno, ‗Penggunaan Model Pembelajaran Learning

  Cycle 7E Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Pada Pokok Baha san Usaha Dan Energi‘, yang diberi pembelajaran menggunakan model pembelajaran learning cycle 7e lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang diberi pembelajaran menggunakan model

  7

  konvensional. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristinawati ini sejalan dengan pendapat Fajaroh dan Dasna bahwa seluruh fase dalam model pembelajaran learning

  

cycle akan membantu peserta didik dalam membangun pengetahuan baru melalui

  interaksi dengan lingkungan agar peserta didik terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar.

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Zulfani Aziz, Ani Rusilowati, dan M. Sukisno serta oleh Kristinawati Widoratih, Eny Enawaty, dan Ira Lestari diketahui bahwa model pembelajaran learning cycle 7e berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik. Sedangkan pada penelitian ini peneliti bermaksud untuk melihat pengaruh model pembelajaran learning cycle 7e terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh peserta didik. Selain itu, peneliti juga menggunakan e-modul sebagai bahan belajar dalam model pembelajaran learning cycle 7e.

  Penggunaan e-modul adalah sebagai tambahan dalam model pembelajaran

  

learning cycle 7e . E-modul banyak diciptakan untuk melengkapi bahan belajar yang

  sudah ada di sekolah, bahan belajar ini dapat ditampilkan menggunakan komputer sehingga peserta didik tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak untuk mencetak e-modul. Selain tidak memerlukan biaya untuk mencetak, e-modul juga 7 Kristinawati Widoratih, Eny Enawaty, dan Ira Lestari, ‗Pengaruh Model Learning Cycle 7E

  

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA‘, Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 5.9 memiliki desain yang menarik dibandingkan dengan modul cetak. Dengan desain yang menarik diharapkan peserta didik menjadi lebih bersemangat ketika membaca materi pembelajaran.

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul ‖Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Berbantuan E-Modul Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMP Negeri 22 Pesawaran ‖.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis memperoleh berbagai macam masalah yang dapat diidentifikasi, antara lain:

  1. Banyak peserta didik yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dan menyebabkan kurangnya keinginan peserta didik untuk mempelajari matematika.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM LEARNING CYCLE 7E BERDASARKAN GAYA BELAJAR Rosmaiyadi STKIP Singkawang Email: rosmaiyadialonggmail.com Abstract - ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM LEARNING CYCLE 7E BERDASARK

1 3 8

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X DENGAN MODEL BRAIN BASED LEARNING

0 0 9

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DALAM KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA

0 1 11

7 PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 GERUNG I’in Senja Septiana, Ahmad Harjono, Hikmawati

0 1 9

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS ABSTRAK - PENGGUNAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS - rep

0 0 22

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA - Raden Intan Repository

0 0 93

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK SEND A PROBLEM DENGAN PENDEKATAN ANALITIK DAN SINTETIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 5 127

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) BERBANTUAN LKPD YANG TERINTEGRASI PADA NILAI-NILAI KEISLAMAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 1 112

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 5 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 1 224