RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas Utara 2016-2020

BAB IV PROFIL KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Kabupaten Musi Rawas Utara termasuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang

  dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara. Secara geografis Kabupaten Musi Rawas Utara terletak membujur sejajar Bukit Barisan. Luaswilayah Kabupaten Musi Rawas Utara adalah 609.099 Ha dan secara administratif Kabupaten Musi Rawas Utara pada saatini terdiri dari 7 (Tujuh) Kecamatan, 7 (Tujuh) Kelurahan dan 82 Desa. Berdasarkan data padatahun 2013 jumlahpenduduk Kabupaten Musi Rawas Utara 197.105 KK

  4.1. Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah

  Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan kabupaten yang ke .......... dari ............. kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Terbentuknya Kabupaten baru ini berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.16 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten Musi Rawas Utara ini merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran dimana sebelumnya merupakan bagian wilayah administratif dari Kabupaten Musi Rawas.

  Luas Kabupaten Musi Rawas Utara secara administratif mencapai 609.099 Ha yang terdiri dari 7 (Tujuh) Kecamatan, 7 (Tujuh) Kelurahan dan 82 Desa tersebar serta dari sisi hidrologis Kabupaten Musi Rawas Utara memiliki beberapa sungai yang terbentang dari hulu ke hilir serta mengalir ke perairan Samudera indonesia.

  Berdasarkan batas administratif, Kabupaten Musi Rawas Utara di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Jambi dan sebelah timur berbatasan den gan Kabupaten Musi Banyuasin, sebelah selatan b erbatasan dengan Kabupaten MusiRawas dan sebelahbarat b erbatasan dengan Provinsi Bengkulu . Topografi Kabupaten Musi Rawas Utara cukup bervariasi, yaitu terdiri dari dataran , bukit dan sungai.

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas Utara 2016-2020

  Jumlah penduduk Kabupaten Musi Rawas Utara berdasarkan data pada tahun 2013 sebanyak 197.105 KK. Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan pedagang, dimana pekerjaan ini dapat dikategorikan sebagai pekerjaan sektor pertanian (dalam arti luas), yang meliputi per sawahan dan perkebunan. Dengan modal kondisi dan potensi yang ada, Kabupaten Musi Rawas Utara berupaya untuk memacu pembangunan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat

  Tabel 4.1

  

Persentase Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara

Tahun 2013

  2 No Kecamatan Luas Wilayah (Km )

  

1 Muara Rupit 71.000

  

2 Karang Jaya 169.500

  

3 Karan Dapo 29.950

  

4 Rawas Ilir 99.950

  

5 Rawas Ulu 31.850

  

6 Ulu Rawas 139.099

  

7 Nibung 67.750

JUMLAH 609.099,66

  Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas Utara Dalam Angka, 2013

  4.2. Gambaran Demografi

  Kabupaten Musi Rawas Utara yang luasnya 609.099 Ha dengan jumlah penduduk terbesar tarjadi pada Kecamatan Muara Rupit yaitu sebesar

  38.303 jiwa dengan mendiami luas daerah Ha, sedangkan

  71.000,00

  Kecamatan Ulu Rawas merupakan jumlah penduduk terkecil yaitu 12.639 jiwa yang mandiami luasan daerah Ha, hal menunjukan ketidak-

  139.099,66 merataan penyebaran penduduk pada Kabupaten Musi Rawas Utara.

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas Utara 2016-2020

  Tabel 4.2

  

Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci

per Kecamatan Tahun 2013

LUAS

KEPADATAN JUMLAH PERSEBARAN KECAMATAN DAERAH

  PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK 2 (HA)

JIWA/KM

  1

  2

  3

  4

  5

  1. Rawas Ulu 31.850,00 34.980 5,84

  62.77

  2. Ulu Rawas 139.099,66 12.639 2,04

  7.54

  3. Rupit 71.000,00 38.303 6,03

  78.83

  4. Karang Jaya 169.500,00 31.996 5,25

  19.98

  5. Rawas Ilir 99.950,00 31.627 5,41

  26.63

  6. Karang Dapo 29.950,00 23.122 3,36

  32.78

7. Nibung 67.750,00 24.458

  4.27

  37.96 Jumlah 609.099,66 197.125 100.00

  43.31 Jumlah Tahun 2013 609.099,66 197.125 100.00

  42.50 Jumlah Tahun 2014 609.099,66 197.125 100.00

  40.91 Sumber : Badan Pertanahan Nasional dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas,2013

  Tabel 4.3

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas Utara 2016-2020

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas Utara 2016-2020

  Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk menurut kecamatan Di Kabupaten Musi Rawas Utara, 2013 2014

  Tabel. 4.4 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas menurut jenis kegiatan utama dan jenis kelamin di Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2013

  4.3. Gambaran Topografi

  Keadaan topografi di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara didominasi oleh kawasan landai sampai berbukit dan dibentang oleh sungai dari hulu ke hilir. Berdasarkan ketinggian tempat diatas permukaan laut, maka Kabupaten Musi Rawas Utara mempunyai ketinggian dibawah 1500 meter diatas permukaan laut sekitar 85% hanya 15% yang memiliki ketinggian diatas 500 meter diatas permukaan laut..

  4.4. Gambaran Geohidrologi

  Kabupaten Musi Rawas banyak mempunyai sungai-sungai besar yang dapat dilayari, kebanyakan sungai-sungai itu bermata air dari bukit barisan adapun sungai-sungai yang terdapat di Kabup aten Musi Rawas adalah Sungai Rawas, Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Rupit dan Sungai Musi.

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas Utara 2016-2020

  4.5. Gambaran Geologi Aluvial, dengan ciri warna coklat kekuning-kuningan terbentuk oleh endapan liat dan pasir dijumpai di Kecamatan Tugu Mulyo dan Muara Kel ingi.

  Tanah jenis ini 8,05% dari Luas Kabupaten dan cocok untuk tanaman padi dan palawija.

  Litosol, 7,17% dari luas kabupaten digunakan untuk tanaman keras, rumput-rumputan dan usaha ternak. Assosiasi Latisol, tidak luas hanya 0,77 % dari luas kabupaten, 5 5,89 % di Kecamatan STL. Ulu dan Rupit.

Regosol, luasnya sama seperti Assosiasi Latisol, 55,89 % di

  Kecamatan Muara Beliti dan 13,34 % di Kecamatan Rawas Ulu, cocok untuk padi sawah, palawija dan tanaman keras lainnya.

  Podsolik, 37,72 % dari luas kabupaten , merupakan jenis tanah terluas

  di Kabupaten Musi Rawas Utara , sebagian besar di Kecamatan Rupit, Rawas Ulu, Nibung dan Karang Dapo baik untuk padi sawah, padi ladang dan tanaman karet.

  Assosiasi Podsolik , hanya terdapat di Rawas Ilir, luasnya 99.950 dari luas kabupaten. Komplek Podsolik, hanya terdapat di Kecamatan Rawas Ulu.

  4.6. Gambaran Klimatologi

  Kabupaten Musi Rawas terletak di daerah tropis basah dengan curah hujan rata-rata 74,2 360.6 mm per tahun. Setiap tahunnya jarang sekali ditemukan bulan-bulan kering di wilayah ini.

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas Utara 2016-2020

4.7. Kondisi Sosial Dan Ekonomi

  

TABEL. 4.5

PDRB Kab. Musi Rawas Utara Menurut Sektor Ekonomi ADHB dan ADHK

tahun 2013

SEKTOR ADHB ADHK

  1 Pertanian 3.607.695 1.613.687

  

2 Pertambangan 2.629.014 1.278.852

  

3 Industri Pengolahan 806.182 301.093

  

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 7.015 3.298

  5 Bangunan 449.992 162.090

  

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 468.394 168.096

  

7 Angkutandan Komunikasi 47.764 21.447

  

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 153.146 65.384

  9 Jasa-jasa 677.606 250.016

  PDRB Dengan Migas 8.846.808 3.863.963 PDRB Tanpa Migas 6.541.774 2.696.134 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Musi Rawas Utara Dalam Angka, 2013

  Perkembangan keuangan daerah Kabupaten Musi Rawas Utara dari mulai terbentuk terus menerus mengalami kenaikan, Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) pun terus mengalami kenaikan.

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas Utara 2016-2020

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA

5.1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

  Perumusan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara ini meliputi:

  1. Perumusan Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten,

  2. Rencana penataan ruang, yaitu peruntukan lahan/ pemanfaatan ruang,

  3. Rencana struktur wilayah Kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya yang terkait dengan kawasan pedesaan dan sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten,

  4. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya Kabupaten,

  5. Penetapan Kawasan Strategis Kawasan Kabupaten,

  6. Rencana Pengembangan prasarana, meliputi jaringan jalan, prasarana air bersih, persampahan, drainase, kelistrikan, fasilitas umum,

  7. Rencana Pengembangan Kawasan Prioritas,

  8. Rencana Kawasan budidaya dan lindung,

  9. Rencana kawasan perdesaan, perkotaan dan kawasan tertentu,

  10. Rencana distribusi dan kepadatan penduduk,

  11. Rencana pengembangan sumber daya alam, kegiatan sektor ekonomi unggulan dan pengembangan kawasan strategis,

  12. Indikasi Program Pembangunan Jangka 5 Tahunan, meliputi:

  a. Program pengembangan permukiman, perkantoran, industri, perdagangan dan pariwisata.

  b. Program pengembangan sarana dan prasarana : angkutan umum, terminal, air bersih, kelistrikan, persampahan, jalan raya.

  c. Program Investasi pembangun an kabupaten jangka menengah (5 tahun) : daftar rencana investasi & skala prioritasnya, dan tahapan pembangunan.

  13. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten yang berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.

  

5.1.1 Perumusan Pengembangan Wilayah Kabupaten Musi Rawas

Utara

  Perumusan konsep rencana dan strategi pengembangan merupakan langkah lebih lanjut yang didasari hasil kajian pada tahap III diatas. Strategi dan konsep rencana merupakan kerangka dasar perencanaan/ framework atau rekomendasi bentuk kelayakan pengembangan dari setiap aspek ruang untuk mengarahkan rencana pada konsep yang diinginkan. Konsep dan strategi perencanaan akan meliputi :

  1. Perumusan Konsep Dasar Pengembangan Kabupaten,

  2. Alokasi peruntukan lahan/ pemanfaatan ruang,

  3. Perumusan Struktur dasar wilayah kabupaten yang dibentuk oleh jaringan jalan dan pusat-pusat kegiatan,

  4. Penentuan sistem kota dalam wilayah Kabupaten,

  5. Konsep dan strategi pengembangan transportasi dan jaringan jalan wilayah kabupaten yang mendasarkan pada fungsi sosial ekonominya didalam wilayah kabupaten,

  6. Strategi dan konsep pengembangan sarana dan prasarana yang terkait dengan besaran fungsi ruang (penduduk, penggunaan lahan), serta

  7. Strategi dan konsep pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan potensi ekonomi yang ada.

  Pada tahap ini melalui Pembahasan Laporan Antara di daerah Instansi terkait dan Tim teknis Daerah terlibat aktif dalam menyusun konsep pemecahan masalah sektoral, pengayaan substansi, pengambilan keputusan-keputusan strategis dan arahan substansial, terutama berkaitan dengan hal-hal yang bersifat khusus di daerah.

  Konsultan juga menyelenggarakan konsultasi publik dengan seluruh stake holder dan masyarakat dalam bentuk public hearing maupun Focus Group Discussion dengan mengundang perwakilan dari stakeholder terkait. Konsultasi publik ini diharapkan agar penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara ini dapat mengakomodasi setiap kepentingan, ide, gagasan, dan harapan masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara selain dalam rangka untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan di sekitarnya terutama tata ruangnya.

  

5.1.2 Perumusan Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten

Musi Rawas Utara

  Perumusan sken ario pengembangan wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara meliputi:

  Skenario pengembangan ekonomi, yaitu penetapan kegiatan-kegiatan 1. usaha berbasis masyarakat dan swasta, permodalan untuk investasi masyarakat dan swasta, kerjasama operasi, dan usulan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan untuk pengembangan ekonomi wilayah kabupaten.

  Skenario Pengembangan fisik/ruang, yaitu kerangka pengembangan fisik 2. ruang dan elemen-elemen ruang didalamnya yang merupakan perwujudan dari rencana pengembangan fungsi ekonom i, sosial dan budaya wilayah kabupaten. Skenario pengembangan wilayah untuk menetapkan sektor dan atau 3. komoditi unggulan sebagai pendorong ekonomi wilayah yang didukung dengan rencana sistem pusat permukiman dan sistem prasarana wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Skenario pengembangan wilayah tersebut disusun di dalam teks dan peta.

  

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

5.2.

  Proses penyusunan rencana pembangunan jangka menengah dilakukan melalui pendekatan politik yang dideskrips ikan dalam visi, misi dan program kepala daerah terpilih langsung dan secara politis diakui sebagai program prioritas pembangunan jangka menengah daerah. Sehingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Utara ini merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Wali Kabupaten yang terpilih secara langsung dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Musi Rawas Utara.

  Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan nasional, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara juga memperhatikan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat dan struktur tata pemerintahan. Oleh karena itu RPJMD Kabupaten Musi Rawas Utara juga memperhatikan permasalahan yang menjadi lingkup nasional maupun amanat pembangunan ya ng diberikan oleh pemerintah pusat. Sumber daya daerah yang dialokasi selain untuk mengatasi permasalahan- permasalahan internal di Kabupaten Musi Rawas Utara juga diupayakan mendukung penyelesaian masalah yang menjadi agenda nasional dengan memperhatikan RPJM Nasional.

  RPJMD Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan acuan dan pedoman dasar pembangunan yang ingin dicapai Kabupaten Musi Rawas Utara dan juga merupakan pedoman manajerial bagi Kepala Daerah beserta perangkatnya dalam penyelenggaraan pemerintahan, p elaksanaan pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat. RPJMD Kabupaten Musi Rawas Utara berisikan informasi tentang sumber daya yang diperlukan dimana dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Musi Rawas Utara dilakukan dengan berbagai bentuk pendekatan, diantaranya pendekatan politis, akademis, teoritis dan historis, serta sosial kemasyarakatan. Keluaran dan dampak yang tercantum dalam dokumen RPJMD Kabupaten Musi Rawas Utara ini berupa indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku, yaitu berupa s trategi pembangunan; arah kebijakan keuangan; arah kebijakan umum; serta program pembangunan Kabupaten Musi Rawas Utara untuk kurun waktu lima tahun; peran dan fungsi daerah sebagaimana telah disepakati, pandangan kepala daerah tentang pembangunan periode sebelumnya, serta posisi dan muatan Daerah yang disusun guna mencapai visi dan misi Wali Kabupaten terpilih.

  5.3. Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM)

  Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu r encana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan. dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat k omponen utama system beserta dimensi-dimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sani tasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.

  5.4. Strategi Sanitasi Kabupaten(SSK)

  Strategi Sanitasi Kabupaten adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan s ektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi Kabupatensaat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Musi Rawas Utara didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten Musi Rawas Utara berpedoman pada prinsip :

  a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

  b. Berskala Kabupatendan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);

  c. Disusun sendiri oleh Kabupatendan untuk kota; dan

  d. Menggabungkan pendekatan top down dengan bottom up

  5.5. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

  Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, renc ana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi :

  a. Program Bangunan dan Lingkungan;

  b. Rencana Umum dan Panduan Rancangan;

  c. Rencana Investasi;

  d. Ketentuan Pengendalian Rencana; dan

  e. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana penataan lingkungan, atau panduan rancang kota.

  

5.6. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

(SPPIP)

  Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan merupakan suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. SPPIP memuat arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala kabupaten/Kabupatenyang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). SPPIP memiliki beberapa fungsi, yaitu : a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada.

  b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral bidang Cipta Karya di daerah; c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPIJM;

  d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan dan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang tertuang di b erbagai dokumen; dan Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

  Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan sebagai lembaga unsur penunjang Pemerintah mempunyai tu gas pokok membantu Gubernur Sumatera Selatan dalam melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang permukiman. Untuk melaksanakan tupoksi tersebut, Dinas PU Cipta Karya mempunyai visi :

  DPU Cipta Karya memiliki komitmen yang ku at terhadap pelayanan publik dan Terdepan dalam perencanaan serta pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana dasar keciptakaryaan

5.7. Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

5.7.1 Matriks Rencana Aksi Program

  Rencana aksi program penanganan d an pembangunan permukiman ini dilakukan dengan model pembangunan berbasis kawasan dan pendekatan perencanaan partisipasif dalam bentuk Community Action Plan (CAP). Rencana aksi program ini meliputi infrastruktur keciptakaryaan maupun sektor terkait lainnya dan disusun sampai dengan tingkat kedalaman yang bersifat operasional yang diimplementasikan pada tahun 2011. Hasil penyusunan rencana aksi program penanganan dan pembangunan permukiman pada kawasan prioritas dapat dilihat dalam tabel berikut :

  Tabel 5.1 Rencana Aksi Program

  No Program Kegiatan Lokasi Volume

  Perkiraan Biaya ( Rp)* Tahun

  I 2011 (Rp)* Tahun

  II 2012 (Rp)* Tahun

  III 2013 (Rp)* Tahun

  IV 2014 (Rp)* Tahun

  V 2015 (Rp)* Sumber Dana

  APBD Kota APBD Prov

  APBN Sumber Lain