Makalah Manajemen Lembaga Keuangan PT TASPEN

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

  dan nilai tunai asuransi sebelum pensiun dengan memberikan suatu jumlah sekaligus (lump sum) kepada peserta atau ahli warisnya, di samping pembayaran bulanan dari pensiun yang bersangkutan. Jumlah sekaligus itu diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bekal untuk memulai hidup baru sesudah pensiun. Program ini diperluas dengan pensiun hari tua, ahli waris, dan cacat untuk PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 Tahun 1981. Sesuai dengan maksud dan tujuannya, maka peserta Taspen adalah seluruh Pegawai Negeri, yaitu mereka yang diangkat dan dipekerjakan dalam suatu jabatan negeri oleh pejabat negara atau badan negara yang berwenang mengangkatnya, dan digaji menurut peraturan gaji yang berlaku baginya dan dibayar atas beban Belanja Pegawai dari Anggaran Belanja Negara/ Daerah. Bagi sebagian Pegawai Negeri, yaitu anggota TNI/Polri dan Pegawai Negeri Sipil Departemen Pertahanan, diberlakukan program serupa yang tersendiri, yaitu Asabri (Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) terhitung mulai 1 Agustus 1971. Karena itu program Taspen kemudian dinyatakan tidak berlaku lagi bagi mereka

  1.2 Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah yang dapat di tarik yaitu sebagai berikut :

  1. Apakah pengertian dari PT TASPEN

  2. Apakah sistem yang di gunakan PT TASPEN

  3. Apa saja produk atau program yang di hasilkan PT TASPEN

1.3 Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui pengertian dari PT TASPEN

  2. Untuk mengetahui sistem yang di gunakan PT TASPEN

  3. Untuk mengetahu produk atau program yang di hasilkan PT TASPEN

1.4 Manfaat

  Agar mahasiswa dapat mengetahui lebih luas tentang PT TASPEN dan program apa saja yang ada di dalam PT TASPEN .

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Sejarah PT TASPEN (PERSERO)

  2.1.1 Pengertian

  Program Asuransi Sosial yang terdiri dari Tabungan Hari Tua (THT) dan Program Dana Pensiun.

  2.1.2 Sejarah

  Taspen didirikan pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15/1963. Kemudian status hukum PN Taspen disesuaikan menjadi Perum Taspen berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 749/MK/IV/1.

  Pendirian Taspen dilatar belakangi keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri dan keluarganya yang dirintis melalui Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri pada tanggal 25-26 Juli 1960 di Jakarta.

  Hasil konferensi tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960 yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan sosial bagi Pegawai Negeri dan keluarganya pada saat mengakhiri pengabdiannya kepada negara. Pada tahun 1970 PN Taspen mendapat peningkatan status menjadi Perusahaan umum (Perum) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: Kep/ 749/MK/IV/11/1970 sehingga menjadi Perum Taspen. Tahun 1981 Perum Taspen mendapat peningkatan status lagi menjadi Perseroan Terbatas berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 26 tahun 1981 dengan nama “Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri” disingkat menjadi PT TASPEN (PERSERO).

  Sejak awal berdirinya PT TASPEN (PERSERO) mengelola Program Tabungan Hari Tua bagi Pegawai Negeri dan sejak tahun 1987 mulai mendapat tugas untuk mengelola Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS), dengan demikian PT Taspen (Persero) telah sepenuhnya mengelola Program Asuransi Sosial sesuai PP Nomor 25 tahun 1981 yaitu Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil termasuk THT dan Dana Pensiun.

  Selain mengelola Program Asuransi Sosial yang kepesertaannya bersifat wajib bagi PNS, saat ini PT TASPEN (PERSERO) mengelola Program THT, THT Multiguna, dan THT Ekaguna untuk pegawai BUMN/BUMD yang kepesertaannya bersifat sukarela sebagai upaya seluruh Indonesia dalam mengurus haknya, sejak tahun 1987 PT TASPEN (PERSERO) membuka Kantor Cabang di semua Propinsi dan beberapa Kabupaten/Kota yang saat ini seluruhnya berjumlah 42 Kantor Cabang.

2.2 Makna Logo PT TASPEN (PERSERO)

  a. Bentuk bunga dengan lima helai kelopak bunga Mengambarkan perkembangan lima jiwa dalam satu keluarga. Keluarga diartikan sebagai keluarga Pegawai Negeri, Perusahaan Negara, dan lain-lain yang dilindungi Taspen b. Lingkaran Putih, Yang makin mengembang pada bunga diartikan sebagai perkembangan yang maju pesat dan merupakan suatu arah tujuan Taspen yang terus berkembang.

  c. Lingkaran Hitam, Sebagai perlindungan terhadap keluarga dan juga diartikan sebagai suatu persatuan wawasan Nusantara.

  d. Warna Biru Melambangkan ketentraman, damai, dan tenang. Makna Seluruhnya Taspen memberikan Asuransi dan perlindungan kepada keluarga Pegawai Negeri dan lain-lain, untuk perkembangan dan kemajuan keluarga di wawasan Nusantara

  2.3 Tujuan PT TASPEN (PERSERO)

  adalah meningkatkan kesejahteraan bagi para Pegawai Negeri Sipil beserta para mencapai usia pensiun ataupun bagi para ahli warisnya yaitu suami, istri, anak, ataupun orang tua pada waktu peserta meninggal dunia dimasa aktif bekerja.

  2.4 Visi dan Misi PT TASPEN (PERSERO) Makna Visi

  Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya Ruang lingkup usaha Taspen adalah menyelenggarakan program Tabungan Hari Tua (termasuk asuransi kematian), Dana Pensiun (termasuk Uang Duka Wafat), program kesejahteraan PNS serta program jaminan sosial lainnya.

  Terpercaya Taspen menjadi pilihan peserta dan stakeholder lainnya dengan kinerja yang bersih dan sehat.

  Bersih Taspen beroperasi dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

  Sehat Adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada bidang keuangan maupun non keuangan.

  Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder lainnya secara Profesional dan Akuntabel, berlandaskan Integritas dan Etika yang tinggi.

   Makna Misi

  Manfaat dan pelayanan yang semakin baik Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi, Taspen berupaya meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan secara optimal

  Profesional Taspen bekerja dengan terampil dan mampu memberikan solusi dengan 5 Tepat (tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat administrasi ) didukung dengan SDM yang memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi.

  Akuntabel Taspen dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan sistem dan prosedur kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.

  Integritas Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah, jujur dan melaksanakan janji sesuai visi dan misi perusahaan.

  Etika Taspen melayani peserta dan keluarganya dengan ramah, rendah hati, santun, sabar dan manusiawi.

2.5 Lima Nilai Utama PT TASPEN (PERSERO)

  1. INTEGRITAS Satunya perkataan dengan perbuatan dan senantiasa konsisten dalam memegang amanah dan tanggung jawab.

  2. PROFESIONAL Senantiasa bekerja dengan menggunakan kompetensi terbaik yang dimiliki untuk memberikan hasil dan manfaat yang semakin meningkat bagi perusahaan.

  3. INOVATIF

  4. KOMPETITIF Mempunyai daya saing yang tinggi dengan memiliki keunggulan karakter dan kompetensi guna memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan.

  5. TUMBUH Berkembang selaras dengan tuntutan perubahan baik eksternal maupun internal.

2.6 Moto Pelayanan PT TASPEN (PERSERO)

  Layanan yang melebihi harapan peserta merupakan suatu bentuk layanan paripurna yang akan diberikan Taspen dan diterima oleh peserta Taspen. Dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :

  1. Memberikan layanan yang prima Sebagai bentuk penghargaan kepada PNS yang telah mengabdikan dirinya kepada pemerintah selama bertahun-tahun, maka sudah sepantasnya apabila PNS diberikan layanan yang baik dan prima

  2. Mensinergikan layanan pada PNS Selama ini masing-masing instansi melayani dokumen dan proses permintaan pensiun dengan sendiri-sendiri dan diharapkan kedepan menjadi bersinergi dengan demikian PNS calon penerima pensiun akan mendapatkan layanan yang mudah, praktis dan murah.

  3. Meringkan beban PNS Dengan tidak banyaknya mengujungi instansi untuk mengurus dokumen pensiun maka secara otomatis akan mengurangi beban biaya yang akan dikeluarkan oleh PNS calon penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua.

  4 Menyederhanakan Jalur Birokrasi PNS calon penerima pensiun tidak perlu mendatangi semua instansi yang berkaitan dengan

  5. Memberikan kenyamanan dan keamanan Dengan tidak mengurus sendiri ke Kantor Taspen dan tidak bolak-balik ke beberapa instansi serta pada saat jatuh tempo uang Pensiun dan Tabungan Hari Tua telah di transfer pada rekening perbankan atau Kantor Pos yang ditunjuk, maka akan menimbulkan rasa nyaman

  6. Menghemat energi dan biaya Dengan bersinerginya semua pihak maka PNS calon penerima pensiun tidak perlu mendatangi beberapa instansi apalagi bolak-balik dengan berdampak pada penghematan biaya dan energi.

  7. Memberikan informasi yang maksimal PNS calon Penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua mendapatkan informasi yang jelas dan akurat, sehingga tidak menimbulkan rasa was-was dan khawatir.

2.7 Produk dan Jasa PT TASPEN(PERSERO)

  1. Tabungan Hari Tua (THT) Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981, Taspen mengelola program THT yang merupakan program asuransi terdiri dari asuransi dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan asuransi kematian.

  Asuransi Dwiguna adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya apabila peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun. Asuransi Kematian (askem) adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan bagi peserta apabila isteri/suami/anak meninggal dunia atau bagi ahli warisnya apabila peserta meninggal dunia. Askem anak diberikan apabila belum berusia 21 tahun atau

  Kepesertaan program THT dimulai sejak yang bersangkutan diangkat sebagai pegawai atau pejabat negara sampai dengan pegawai/pejabat negara tersebut berhenti.

  Tujuan Meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil (PNS) dan keluarganya dengan (suami/isteri/anak/orang tua) pada waktu peserta meninggal dunia sebelum usia pensiun.

  Peserta

  a. PNS ( tidak termasuk PNS di lingkungan Departemen Hankam)

  b. Pejabat negara

  c. Pegawai BUMN / BUMD yang terdaftar Masa Kepesertaan a. Sejak diangkat sebagai calon pegawai/pegawai tetap/pejabat negara.

  b. Bagi PNS yang diangkat sebelum 1 Juli 1961 dihitung sejak 1 Juli 1961..

  c. Bagi pegawai BUMN/BUMD/BHMN sesuai dengan perjanjian kerja sama masing-masing.

  Kewajiban Peserta

  a. Membayar iuran 3,25% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan keluarga) setiap bulan berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977.

  b. Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya.

  c. Melaporkan perubahan data penghasilan, kenaikan pangkat/golongan dan perubahan gaji pokok.

  Pengurusan Hak

  a. Untuk memperoleh hak THT dan pensiun pertama, diperlukan persyaratan sebagai berikut: b. Mengisi formulir SP4A (asli), difotokopi 1 lembar

  c. Asli tembusan SK Pensiun berpas foto untuk PT TASPEN (PERSERO)

  d. Asli SKPP yang diterbitkan untuk unit kerja yang disahkan oleh KPPN atau

  2. Dana Pensiun Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi kriteria sebagai berikut :

  PT TASPEN (PERSERO) juga melakukan pembayaran pensiun kepada :

  b. Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan

  c. Penerima Tunjangan Veteran

  d. Penerima Pensiun Anggota TNI/POLRI yang pensiun sebelum April 1989 Tujuan Untuk memberikan jaminan hari tua bagi pegawai negeri/peserta Taspen pada saat mencapai usia pensiun.sebagai penghargaan atas jasa-jasa pegawai negeri/peserta setelah yang bersangkutan memberikan pengabdian kepada Negara.

  Peserta a. Pegawai negeri sipil pusat dan daerah otonom.

  b. Pejabat negara.

  c. Kelompok Pensiun yang diberikan Yang berhak menerima Pensiun (Jenis Pensiun) a. Diri pensiun yang bersangkutan.

  b. Janda/duda pensiunan.

  c. Yatim-piatu pensiunan.

  d. Orang tua (bagi PNS yang tewas dan tidak meninggalkan isteri/suami/ anak). Kewajiban Peserta

  a. Membayar iuran 4,75% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan keluarga) berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977.

  b. Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya, serta melaporkan perubahan data peserta dan keluarganya.

  Hak Peserta

  1. Pembayaran pensiun pertama dan pensiun bulanan Pensiun sendiri yang diberikan ketika PNS/pejabat negara berhenti dengan hak pensiun dan pembayarannya bersamaan dengan pemberian hak THT. Sedangkan pensiun bulanan adalah pensiun yang dibayarkan pada setiap bulan melalui kantor bayar pensiun yang ditunjuk. diteruskan kepada isteri/suami/anak sebesar pensiun yang diterima almarhum/ almarhumah semasa hidup, dalam jangka waktu tertentu.

  Prosedur Pengurusan Hak Berkas permohonan hak diajukan secara langsung oleh yang bersangkutan atau secara tidak langsung melalui jasa pos/ekspedisi ke kantor cabang utama/kantor cabang PT TASPEN (PERSERO) di wilayah masing-masing.

  Syarat Pengurusan Hak Pensiun pertama PNS dan Pejabat Negara Syarat pengurusan pensiun pertama satu paket dengan syarat pengurusan hak Tabungan Hari Tua.

  3. Jaminan Kecelakaan Kerja adalah perlindungan atas resiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan cacat.

  Kepersetaan Peserta program Jaminan Kecelakaan Kerja a. Calon PNS dan PNS kecuali PNS Kementerian Pertahanan.

  b. PPPK.

  c. Pejabat Negara.

  d. Pimpinan / Anggota DPRD. Kepersetaannya :

  Bagi ASN dan Pejabat Negara yang diangkat dan dibayarkan gajinya pada atau

  Iuran Iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja sebesar 0,24% x Gaji Peserta perbulan ditanggung oleh pemberi kerja.

  Maanfaat jaminan kecelakaan kerja Perawatan a. Pemeriksaan dasar dan penunjang.

  b. Perawatan tingkat pertama dan lanjutan.

  c. Perawatan intensif. Santunan a. Santunan sementara akibat kecelakaan kerja.

  b. Santunan cacat total tetap.

  c. Santunan kematian. Tunjangan Cacat Tunjangan cacat diberikan kepada peserta dengan ketentuan mengalami cacat, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atau diputus hubungan kerja sebagai PPPK karena cacat. Tata Cara Pengajuan Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja

  1. Apabila terjadi kecelakaan kerja, Peserta /Ahli waris / Instansi wajib melaporkan kejadian kepada PT TASPEN (PERSERO) paling lambat 3 x 24 jam, dilengkapi dengan Formulir Kecelakaan Kerja Tahap I (Form TASPEN-1) diketahui oleh kepala unit kerja/Instansi.

  2. Peserta/Ahli waris/Instansi wajib menyampaikan Laporan Kecelakaan tahap II (Form TASPEN-2) kepada PT TASPEN (PERSERO) berdasarkan Surat Keterangan Dokter (Form TASPEN-3).

  4. Jaminan Kematian adalah perlindungan atas resiko kematian bukan akibat kecelakaan kerja berupa santunan kematian.

  Kepesertaan

  a. Calon PNS dan PNS kecuali PNS Kementerian Pertahanan

  b. Pejabat Negara

  c. Pimpinan / Anggota DPRD Kepesertaanya Bagi ASN dan Pejabat Negara yang diangkat dan dibayarkan gajinya pada atau sebelum 1 Juli 2015, kepesertaanya terhitung mulai tanggal 1 Juli 2015.

  Kewajiban

  a. Peserta wajib melaporkan data diri dan keluarga beserta perubahannya kepada PT TASPEN (PERSERO).

  b. Laporan perubahan tersebut diketahui oleh Kepala Instansi / Unit Kerja. Iuran Iuran program Jaminan Kematian sebesar 0,30% x Gaji Peserta perbulan ditanggung oleh pemberi kerja.

  Manfaat

  a. Santunan sekaligus;

  b. Uang duka wafat;

  c. Biaya pemakaman; dan d. Bantuan beasiswa.

  Tata Cara Pengajuan Manfaat Jaminan Kematian Persyaratan pembayaran klim untuk Jaminan Kematian adalah Ahli waris mengajukan klaim atas jaminan kematian bersamaan dengan klaim jaminan hari tua bagi peserta

2.8 Struktur Organisasi PT TASPEN (PERSERO)

  Berikut adalah pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang ada berdasarkan struktur organisasi PT Taspen Persero:

  1.Direktur Utama Direktur Utama bertanggung jawab membawahi langsung Direktur Operasi, Direktur Sumber Saya Manusia, Direktur Keuangan, dan Direktur Investasi.

  Uraian tugas dan wewenang Direktur Utama:

  a. Membuat kebijakan umum perusahaan dan mengambil keputusan strategis perusahaan serta bertindak sebagai koordinator Direksi.

  b. Melakukan koordinasi kegiatan dengan Direktorat Operasi, Direktorat Investasi, Direktorat SDM, dan Direktorat Keuangan.

  c. Menetapkan peraturan-peraturan tentang pembinaan operasional dan usaha, keuangan, personalia dan umum, SPI, dan Sekretaris Perusahaan untuk dituangkan dalam Keputusan Direksi.

  d. Bertanggung jawab selaku pimpinan perusahaan dan mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

  2. Direktur Operasi Direktur Operasi bertanggung jawab membawahi langsung divisi layanan dan manfaat,divisi kepesertaan, dan divisi aktuaria . Uraian tugas dan wewenang Direktur Operasi: a. Membuat kebijakan dan mengambil keputusan strategis operasional perusahaan.

  b. Bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan yang berkaitan dengan pembinaan kegiatan pemasaran, pembinaan kegiatan pelayanan dan kegiatan operasional kantor cabang. mutu yang selanjutnya ditetapkan dengan keputusan Direksi.

  d. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengendalikan seluruh fungsi pelayanan, aktuaria dan pemasaran serta teknologi informasi perusahaan dalam upaya mewujudkan peningkatan kinerja pelayanan dan pemasaran.

  e. Merumuskan sasaran kebijakan strategis dibidang pelayanan, aktuaria dan pemasaran serta teknologi informasi perusahaan.

  3. Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Sumber Daya Manusia bertanggung jawab membawahi langsung divisi sumber daya manusia, divisi umum, dan divisi unit PKBL. Uraian tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya Manusia: Struktur organisasi PT TASPEN (PERSERO) pusat dipimpin oleh seorang Kepala Cabang, dan masing-masing bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yaitu kepala bidang pelayanan, kepala bidang persum (personalia dan umum), dan kepala bidang keuangan. Selain itu, kepala cabang membawahi unit fungsional yang terdiri dari empat karyawan. Unit fungsional bertindak dalam melakukan pengawasan mengenai kinerja karyawan di perusahaan. Kedudukan unit fungsional setara dengan kepala bidang. Setiap bidang membawahi pelaksana-pelaksana yang bertugas melakukan pekerjaan di setiap bidang. Masing-masing bidang terdiri dari dua seksi yang dipimpin oleh kepala seksi, yaitu bidang pelayanan terdiri dari seksi penetapan klim yang dipimpin oleh kepala seksi penetapan klim, dan seksi data peserta dan pemasaran dipimpin oleh kepala peserta data dan pemasaran. Selanjutnya bidang persum (personalia dan umum) terdiri dari seksi umum yang dipimpin oleh kepala seksi umum, dan seksi personalia yang dipimpin oleh kepala seksi personalia, sedangkan bidang keuangan terdiri dari seksi keuangan yang dipimpin oleh kepala seksi keuangan, dan seksi

  Struktur organisasi PT Taspen (Persero) cabang Manado dipimpin oleh seorang Kepala Cabang, dan masing-masing bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yaitu kepala bidang pelayanan, kepala bidang persum (personalia dan umum), dan kepala bidang keuangan. Selain itu, kepala cabang membawahi unit fungsional yang terdiri dari empat karyawan. Unit fungsional bertindak dalam melakukan pengawasan mengenai kinerja karyawan di perusahaan.

  Kedudukan unit fungsional setara dengan kepala bidang. Setiap bidang membawahi pelaksana-pelaksana yang bertugas melakukan pekerjaan di setiap bidang. Masing-masing bidang terdiri dari dua seksi yang dipimpin oleh kepala seksi, yaitu bidang pelayanan terdiri dari seksi penetapan klim yang dipimpin oleh kepala seksi penetapan klim, dan seksi data peserta dan pemasaran dipimpin oleh kepala peserta data dan pemasaran. Selanjutnya bidang persum (personalia dan umum) terdiri dari seksi umum yang dipimpin oleh kepala seksi umum, dan seksi personalia yang dipimpin oleh kepala seksi personalia, sedangkan bidang keuangan terdiri dari seksi keuangan yang dipimpin oleh kepala seksi keuangan, dan seksi administrasi keuangan yang dipimpin oleh kepala seksi administrasi.

  Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan masing-masing bidang kerja dan berikut ini adalah tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bidang kerja.

  1. Fungsional Pengendali  Rencana kerja pengendalian mutu operasional kantor cabang  Koordinasi audit mutu internal (opening meeting, pelaksanaan audit, dan closing meeting)  Penelitian, analisa penilaian dan npengujian terhadap sistem dan prosedur  Penyusunan laporan bulanan kepada kepala kantor cabang utama dengan tembusan kepada Direktur utama.

  2. Bidang Pelayanan  Perencanaan dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pemasaran  Pengelolaan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data peserta program

  TASPEN  Persetujuan atas keabsahan dan pembayaran klim yang diajukan  Penetapan besarnya tagihan premi serta program TASPEN  Pengelolaan pelayanan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, verifikasi pelaporan kepada Manajemen Kantor Cabang  Peningkatan kualitas pelayanan di kantor cabang, tindak lanjut terhadap keluhan pelayanan yan diterima dengan tindakan koreksi dan pencegahan guna memperbaiki mutu pelayanan

  3. Bidang Personalia dan Umum  Pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa serta pendistribusian ke Unit-unit kerja di lingkungan Kantor cabang sesuai kebutuhan unit kerja  Koordinsi dan evaluasi pengelolaan fasilitas-fasilitas kerja di kantor cabang  Pengelolaan kegiatan kesekretariatan, kehumasan dan kemanan, kearsipan, pendidikan dan latihan serta non kedinasan lainnya  Penyelenggaraan administrasi Daftar Gaji, dan kompensasi lainnya serta penyelesaian kewajiban pajak sesuai ketetuan yang berlaku  Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan administratiF PKBL di wilayahnya  Penyelenggaraan Kualifikasi Rekana terhadap Rekanan baru dan entry database rekanan ke dalam daftar rekanan mampu  Evaluasi rekanan dalam kurun waktu1 tahun Anggaran

   Dokumentasi terhadap seluruh kegiatan sistem mutu yang telah disepakati

  4. Bidang Keuangan  Perencanaan dan pengendalian fungsi-fungsi keuangan di kantor cabang  Perencanaan dan pengendalian anggaran di kantor cabang  Penyelenggaraan kegiatan akuntansi dan penyusunan laporan keungan kantor cabang  Penyelenggaraan kegiatan pembendaharaan kantor cabang  

BAB III PENUTUP

  3.1 Kesimpulan

  Program Asuransi Sosial yang terdiri dari Tabungan Hari Tua (THT) dan Program Dana Pensiun. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para Pegawai Negeri Sipil beserta para keluarganya yaitu dengan memberikan jaminan keuangan bagi para peserta pada waktu mencapai usia pensiun ataupun bagi para ahli warisnya yaitu suami, istri, anak, ataupun orang tua pada waktu peserta meninggal dunia dimasa aktif bekerja

  3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA