LAPORAN AKHIR Profil Kabupaten Banjar

  BAB PROFIL KABUPATEN BANJAR

2.1. WILAYAH ADMINISTRASI

  Kabupaten Banjar terletak di bagian selatan Provinsi Kalimantan Selatan, berada pada 114° 30' 20" dan 115° 33' 37" Bujur Timur serta 2° 49' 55" dan 3° 43' 38 Lintang Selatan. Luas wilayahnya 4.668,50 Km² atau sekitar 12,20 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Secara administrasi batas-batas Kabupaten Banjar adalah:

   : Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Sebelah Utara  : Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu

  Sebelah Timur Sebelah Selatan : Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru

    : Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar

  Sebelah Barat Berdasarkan data Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2014, Kabupaten Banjar terbagi kedalam 19 wilayah Kecamatan, 277 Desa dan 13 Kelurahan. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Aranio yaitu 1.166,35 Km² (24,98 %), dan yang memiliki luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan Martapura Timur, yaitu 29,99 Km² (0,64 %).

  Hasil pemantauan Badan Meteorologi dan Geofisika Banjarbaru pada tahun 2014, suhu udara di Kabupaten Banjar rata-rata berkisar antara 16° C sampai 37° C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Oktober (37° C) dan suhu minimum terjadi pada bulan oktober dan desember (16° C). Selain itu, sebagai daerah tropis maka kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar 55 % sampai 96 %, dengan kelembaban maksimum pada bulan Februari-desember sedangkan kelembaban minimum terjadi pada bulan September - Oktober.

  Rata-rata curah hujan selama tahun 2013 tercatat rata-rata 172,1 mm, dengan jumlah terendah terjadi pada bulan September (7,4 mm) dan tertinggi terjadi pada bulan maret (300 mm). Rata-rata jumlah hari hujan sebanyak 12 hari dengan jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Januari (22 hari), sebaliknya jumlah hari hujan terendah pada bulan juni dan September (5 hari). Pada tahun 2013 kecepatan angin yang terjadi rata-rata sebesar 2,99 knots per bulan.

  Ketinggian dari permukaan laut (dpl) untuk wilayah Kabupaten Banjar berkisar antara 0

  • – 1,878 meter, dimana 35 % berada diketinggian 0 -7 m dpl, 55,54 % ada pada ketinggian 50
  • – 300 m dpl, sisanya 9,45 % lebih dari 300 m dpl. rendahnya letak Kabupaten
Banjar dari permukaan laut menyebabkan aliran air pada permukaan tanah menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu tergenang (29,93 %) sebagian lagi (0,58 %) tergenang secara periodik.

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Banjar Menurut Kecamatan Tahun 2014

  11 Karang Intan 215,35 4,61

  Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2015

  Jumlah 4.668,50 100,00

  19 Telaga Bauntung 158 3,38

  18 Simpang Empat 453,3 9,71

  17 Mataraman 148,4 3,18

  16 Sambung Makmur 134,65 2,88

  15 Pengaron 433,25 9,28

  14 Paramasan 560,85 12,01

  13 Sungai Pinang 458,65 9,82

  12 Aranio 1166,35 24,98

  10 Astambul 216,5 4,64

  No Kecamatan Luas Wilayah

(Km

2 ) Persentase Luas

  9 Martapura Barat 149,38 3,20

  8 Martapura Timur 29,99 0,64

  7 Martapura 42,03 0,90

  6 Sungai Tabuk 147,3 3,16

  5 Tatah Makmur 35,47 0,76

  4 Kertak Hanyar 45,83 0,98

  3 Gambut 129,3 2,77

  2 Beruntung Baru 61,42 1,32

  1 Aluh-Aluh 82,48 1,77

  Wilayah (%)

  Grafik 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Banjar Pada umumnya tanah di wilayah ini bertekstur halus (77,62 %) yaitu meliputi tanah liat, berlempung, berpasir dan berdebu. Sementara 14,93 % bertekstur sedang yaitu jenis lempung, berdebu, liat berpasir, sisanya 5,39 % bertekstur kasar yaitu pasir berlempung, pasir berdebu.

  Kedalaman efektif tanahnya sebagian besar lebih besar dari 90 cm (66,45 %), sementara kedalaman 60

  • – 90 cm meliputi 18,77 %, dan 30 – 60 cm hanya 14,83 %. Menurut Peta Tanah eksplorasi tahun 1981 skala 1 : 1.000.000 dari Lembaga Penelitian Bogor di wilayah Kabupaten Banjar dijumpai jenis tanah; tanah organosol, gleihumus dengan bahan induk bahan aluvial dan fisiografi dataran meliputi 3,72 %. Tanah komplek podsolik merah kuning dan laterit dengan bahan induk batuan baku dengan fisiografi dataran meliputi 14,29 %. Tanah latosol dengan bahan induk batuan beku dan fisiografi instrusi meliputi 24,84 %. Tanah komplek podsolik merah kuning, latosol dengan batu induk endapan dan metamorf meliputi 28,57 %.

POTENSI WILAYAH KABUPATEN BANJAR 2.2.

  Masyarakat Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai menyadari pentingnya dunia pariwisata di daerahnya. Kabupaten Banjar memiliki potensi wisata yang cukup kaya dan beragam antara lain keberadaan potensi Pasar Terapung Desa Lok Baintan dan kulinernya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis lokal maupun mancanegara.

  Potensi produksi perikanan di Kabupaten Banjar cukup besar meliputi usaha budidaya dan penangkapan. Kegiatan budidaya meliputi budidaya air laut, air payau dan air tawar, sedangkan kegiatan penangkapan meliputi penangkapan di perairan laut dan perairan umum. Pengembangan usaha perikanan budidaya merupakan sektor yang telah lama menopang pengembangan ekonomi, terutama ikut serta dalam memberdayakan pembudidaya ikan khususnya skala kecil. Atas dasar tersebut dan dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya pada Tahun 2008 ditetapkanlah Pengembangan Kawasan Perikanan Di Kabupaten Banjar dengan Surat Keputusan Bupati Banjar Nomor 241 Tahun 2008 tanggal

  16 Juni 2008 khusus budidaya ikan air tawar pada kawasan perikanan budidaya Riam Kanan dan Kawasan Minapolitan Cindai Alus dengan luas lahan yang berpotensi untuk dikembangkan seluas ± 1.671 Ha.

  Pusat distrik Minapolitan Cindai Alus Kabupaten Banjar ini berada di Desa Cindai Alus Kecamatan Martapura Kota dengan desa-desa hinterlandnya, yaitu Desa Tungkaran, Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kota, serta Desa Sungai Rangas Hambuku, Desa Sungai Batang Ilir dan Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat. Berdasarkan master plan pengembangannya, kawasan ini akan dibangun dalam 10 tahun, sejak 2008 hingga 2018. Tujuan dibangunnya kawasan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perikanan budidaya, meningkatkan sarana dan prasarana pendukung perikanan di kawasan minapolitan, serta memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat di kawasan tersebut.

  Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjar, kawasan minapolitan terdiri dari kawasan pertanian lahan basah, kawasan budidaya lahan kering dan kawasan pemukiman. Lahan dikawasan minapolitan terdiri dari lahan basah pasang surut sulfat masam tipe C dan D beririgasi teknis, lahan gambut dan lahan kering tipe alluvial dan podsolik. Lahan basah digunakan untuk persawahan dan kolam ikan dan lahan kering untuk perumahan dan pekarangan. Selain potensi perikanan, Kawasan Minapolitan Cindai Alus juga merupakan kawasan pertanian yang menghasilkan padi sawah lahan basah, buah-buahan terutama jeruk dan pisang, sayur-sayuran, perkebunan dan peternakan. Dengan adanya kawasan Minapoitan ini, diharapkan usaha perikanan di Kabupaten Banjar akan semakin berkembang dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat perikanan di Kab. Banjar.

  Selain potensi produk perikanan, Kabupaten Banjar merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, khususnya pertanian. Kabupaten Banjar memiliki wilayah yang sangat potensial bagi perolehan devisa, khususnya dari komoditi pertanian, perikanan dan pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Kabupaten Banjar memiliki kawasan pesisir yang menyimpan potensi bagi pengembangan ekonomi wilayah. Kabupaten Banjar memiliki modal sosial dan budaya yang sangat kuat sehingga menjadi perekat dan pemersatu masyarakat dalam memajukan Kabupaten Banjar.

DEMOGRAFI DAN URBANISASI 2.3.

2.3.1. JUMLAH PENDUDUK DAN KK KESELURUHAN

  Berdasarkan data yang tercatat pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar jumlah rumah tangga pada pertengahan tahun 2013 mencapai 140.290 RT, dengan jumlah penduduk 536.328 orang yang terdiri dari 272.303 laki-laki dan 264.025 perempuan dengan sex ratio 103. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Martapura dengan kepadatan 2.557 penduduk per kilometer persegi. Kecamatan Aranio hanya 7 penduduk per kilometer persegi dan merupakan daerah tingkat kepadatan terendah. Hal ini menunjukkan sebaran atau distribusi penduduk yang tidak merata.

Tabel 2.2 Penduduk Kabupaten Banjar Per Kecamatan Tahun 2010-2014 Tahun No Kecamatan 2010 2011 2012 2013 2014

  1 Aluh-Aluh 27.285 27.446 28.033 28.507 28.984

  2 Beruntung Baru 13.181 13.194 13.504 13.782 13.985

  3 Gambut 35.956 36.883 37.775 38.054 38.731

  4 Kertak Hanyar 38.909 40.359 41.476 41.447 42.237

  5 Tatah Makmur 10.974 11.076 11.297 11.646 11.847

  6 Sungai Tabuk 56. 869 58.227 59.739 59.540 60.455

  7 Martapura 101.482 104.973 106.962 107.476 109.565

  8 Martapura Timur 29.200 29.623 29.931 30.449 30.879

  9 Martapura Barat 16.972 17.093 17.375 17.732 17.952

  10 Astambul 33.009 33.134 33.886 34.618 35.088

  11 Karang Intan 30.679 31.067 31.724 32.530 33.028

  12 Aranio 8.246 8.386 8.545 8.727 8.899

  13 Sungai Pinang 14.511 14.665 15.027 15.638 15.923

  14 Paramasan 4.214 4.313 4.443 4.722 4.859

  15 Pengaron 15.764 15.904 16.252 16.788 17.023

  16 Sambung Makmur 10.562 10.813 11.057 12.048 12.308

  17 Mataraman 23.662 23.867 24.417 24.739 25.071

  18 Simpang Empat 32.252 32.504 33.344 34.596 35.221

  19 Telaga Bauntung 3.112 3.136 3.210 3.289 3.342

  Jumlah 506.839 516.663 527.997 536.328 545.397 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar

  

Grafik 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Banjar

Telaga Bauntung 3,342 Simpang Empat

  35,221 Mataraman 25,071 Sambung Makmur

  12,308 Pengaron 17,023 Paramasan

  4,859 Sungai Pinang 15,923 Aranio

  8,899 Karang Intan 33,028 Astambul

  35,088 Martapura Barat

  17,952 Martapura Timur 30,879 Martapura

  109,565 Sungai Tabuk

  60,455 Tatah Makmur

  11,847 Kertak Hanyar 42,237 Gambut

  38,731 Beruntung Baru 13,985 Aluh-Aluh

  28,984

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga Kabupaten Banjar Per Kecamatan

  

Tahun 2014

Luas Kepadatan Rumah Jumlah

  

No Kecamatan Wilayah Penduduk

2 Tangga Penduduk 2 (Km ) Per Km

  1 Aluh-Aluh 82,48 7.729 28.984 351

  2 Beruntung Baru 61,42 3.795 13.985 228

  3 Gambut 129,3 10.384 38.731 300

  4 Kertak Hanyar 45,83 11.120 42.237 922

  5 Tatah Makmur 35,47 3.080 11.847 334

  6 Sungai Tabuk 147,3 16.314 60.455 410

  7 Martapura 42,03 28.576 109.565 2.607

  8 Martapura Timur 29,99 8.312 30.879 1.030

  9 Martapura Barat 149,38 4.833 17.952 120

  10 Astambul 216,5 9.354 35.088 162

  11 Karang Intan 215,35 9.340 33.028 153

  12 Aranio 1166,35 2.395 8.899

  8

  13 Sungai Pinang 458,65 4.544 15.923

  35

  14 Paramasan 560,85 1.306 4.859

  9

  15 Pengaron 433,25 4.614 17.023

  39

  16 Sambung Makmur 134,65 3.040 12.308

  91

  17 Mataraman 148,4 7.238 25.071 169

  18 Simpang Empat 453,3 9.827 35.221

  78

  19 Telaga Bauntung 158 966 3.342

  21 Jumlah 4.668,50 146.767 545.397 117

  Sumber : Kabupaten Banjar Dalam Angka Tahun 2015 2.3.2.

JUMLAH PENDUDUK MISKIN DAN PERSEBARAN PENDUDUK

  Untuk menghitung tingkat kesejahteraan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan program yang disebut sebagai Pendataan Keluarga setiap setahun sekali yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dasar kependudukan dan keluarga dalam rangka program pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Data kemiskinan dilakukan lewat pentahapan keluarga sejahtera yang dibagi menjadi lima tahap, yaitu: Keluarga Pra Sejahtera (sangat miskin), Keluarga Sejahtera (miskin), Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III, Keluarga Sejahtera III Plus.

  Hasil pendataan keluarga tahun 2013 menunjukan Keluarga Pra Sejahtera mencapai 9.445 keluarga, KSI sebanyak 32.203, KSII sebanyak 63.023, dan KSIII 40.731 serta KSIII+ sebanyak 5.413 orang.

  Dalam usaha untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, selain harus sehat secara fisik, masyarakat juga harus ditingkatkan kesehatan spiritualnya. Hal yang perlu mendapat perhatian pemerintah antara lain adalah pemantapan kehidupan beragama, pencegahan konflik antar dan inter agama, perlindungan rasa aman dalam keluarga serta kekerasan dalam rumah tangga; merupakan hal-hal yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Banjar agar ketenangan masyarakat dalam menjalankan kewajiban pengamalan agama dan kepercayaannya tetap terjamin serta memberikan rasa aman pada perempuan dan anak-anak dalam keluarga melalui kebijakan Perlindungan Ibu dan Anak Dalam Rumah Tangga.

Tabel 2.4 Penduduk Menurut Tahap Keluarga Sejahtera Tahun 2010-2013

  Tahun No Indikator 2010 2011 2013

  1 Pra Sejahtera 9.702 9.274 9.445

  2 KS I 31.472 32.145 32.203

  3 KS II 60.195 61.228 63.023

  4 KS III 34.617 34.304 40.731

  5 KS III Plus 4.763 5.424 5.413

  Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar

  Masalah Kesejahteraan Sosial dalam pelaksanaannya tidak hanya ditangani oleh pemerintah Kabupaten saja, namun juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi non pemerintah. Organisasi yang menampung aktivitas kepemudaan antara lain Karang Taruna, KNPI, Pramuka, dan lain-lain seperti organisasi olahraga dan kesenian.

  Masalah kemiskinan dan pengangguran merupakan salah satu faktor penghambat pembangunan pada suatu daerah. Dengan adanya penduduk miskin pada suatu wilayah, akan berdampak pada adanya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Demikian juga di Kabupaten Banjar, terdapat beberapa upaya penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti penanganan Anak Terlantar, Korban Penyalahgunaan Narkotika, Korban Tindak Kekerasan, Penyandang Cacat, Mantan Narapidana, Lanjut Usia Terlantar, Wanita Rawan Sosial Ekonomi, Keluarga Fakir Miskin, Keluarga Rumah Tak Layak Huni, Keluarga Pahlawan Nasional, Korban Bencana Alam, Masyarakat yang Tinggal di Daerah Rawan Bencana.

2.3.3. PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK LIMA TAHUN KE DEPAN

  Kependudukan merupakan salah satu penentu dalam mengkondisikan perkembangan suatu wilayah baik dari segi fisik maupun non fisik. Sehingga proyeksi penduduk merupakan hal yang penting dalam perencanaan. Dengan mengetahui perkembangan suatu penduduk di suatu wilayah maka akan dapat diketahui prediksi dari kebutuhan akan fasilitas dan utilitas penunjang serta perkiraan kebutuhan ruangnya Dengan mengetahui prediksi akan kebutuhan fasilitas, utilitas dan ruangnya maka akan relatif lebih mudah untuk memberikan arahan perkembangan sehingga akan didapat keteraturan secara fisik dan non fisik.

  Dalam proyeksi pertumbuhan penduduk Kabupaten Banjar dijabarkan proyeksi penduduk dalam kurun waktu 8 tahun yaitu dari tahun 2014-2021. Pembuatan proyeksi ini dimaksudkan agar hasilnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan terutama untuk perencanaan jangka menengah. Untuk lebih jelasnya proyeksi pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut.

  

Grafik 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Banjar

Tabel 2.5 Proyeksi Penduduk Kabupaten Banjar Tahun 2014-2021 Proyeksi Jumlah Penduduk (Metode Logaritmik) No. Kecamatan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  1 Aluh-Aluh 28.984 29.530 30.043 30.556 31.069 31.582 32.094 32.606

  2 Beruntung Baru 13.985 14.248 14.496 14.744 14.991 15.238 15.486 15.733

  3 Gambut 38.731 39.460 40.146 40.832 41.517 42.202 42.887 43.571

  4 Kertak Hanyar 42.237 43.032 43.780 44.528 45.275 46.023 46.769 47.516

  5 Tatah Makmur 11.847 12.070 12.280 12.490 12.699 12.909 13.118 13.328

  6 Sungai Tabuk 60.455 61.593 62.664 63.734 64.804 65.873 66.942 68.011

  7 Martapura 109.565 111.627 113.568 115.508 117.447 119.385 121.322 123.258

  8 Martapura Timur 30.879 31.460 32.007 32.554 33.100 33.647 34.193 34.738

  9 Martapura Barat 17.952 18.290 18.608 18.926 19.243 19.561 19.878 20.196

  10 Astambul 35.088 35.748 36.370 36.991 37.612 38.233 38.853 39.473

  11 Karang Intan 33.028 33.650 34.235 34.820 35.404 35.988 36.572 37.156

  12 Aranio 8.899 9.066 9.224 9.382 9.539 9.697 9.854 10.011

  13 Sungai Pinang 15.923 16.223 16.505 16.787 17.068 17.350 17.632 17.913

  14 Paramasan 4.859 4.950 5.037 5.123 5.209 5.294 5.380 5.466

  15 Pengaron 17.023 17.343 17.645 17.946 18.248 18.549 18.850 19.150

  16 Sambung Makmur 12.308 12.540 12.758 12.976 13.193 13.411 13.629 13.846

  17 Mataraman 25.071 25.543 25.987 26.431 26.875 27.318 27.761 28.204

  18 Simpang Empat 35.221 35.884 36.508 37.131 37.755 38.378 39.000 39.623

  19 Telaga Bauntung 3.342 3.405 3.464 3.523 3.582 3.642 3.701 3.760

  JUMLAH 545.397 555.663 565.324 574.981 584.632 594.279 603.922 613.559 Sumber : Analisis, 2016

LAPORAN AKHIR

  II-9

  /Profil Kabupaten Banjar

2.3.4. JUMLAH PENDUDUK PERKOTAAN DAN PROYEKSI URBANISASI

  Berdasarkan deliniasi kawasan yang ada di RTRW Kabupaten Banjar didapatkan perkiraan luasan perkotaan yang dapat dilihat pada Tabel. 2.6 berikut.

Tabel 2.6 Luasan Perkotaan Kabupaten Banjar 2014 Estimasi luasan Nama Luas Estimasi No. perkotaan Jumlah Kecamaran/Desa Wilayah Penduduk menurut RTRW Penduduk Perkotaan Martapura Timur

  1 Melayu Tengah 0,5 1,54 1.331 666

  Melayu Ulu 1 2 2.212 2.212 Mekar

  0,5 0,93 1.496 748 Antasan senor Ilir

  0,5 1,4 4.729 2.365 Antasan senor 1 1,95 2.223 2.223 Keramat 1 1,2 933 933 Tambak Hanyar

  0,5 1,98 1.324 662 Tambak Hanyar Ulu

  0,5 1,49 1.854 927 Tambak Hanyar Ilir

  0,5 1,49 1.671 836 Keramat Baru

  0,5 1,3 838 419 Pekauman Ulu

  0,5 1,25 2.016 1.008 Pekauman Dalam 1 1 762 762

   13.760 Kec. Martapura

  2 1 42,03 109.005 109.005

   109.005 Martapura Barat

  3 Telok Selong Ulu 0,25 2,25 1.063 266

  Telok Selong 0,25 1,5 1.367 342

  Sungai Batang Ilir 0,25 11,67 1.929 482

  Tangkas 0,25 6,03 1.207 302

  Sungai Rangas Ulu 0,25 7,94 1.771 443

  Sungai Rangas Hambuku 0,125 4,82 1.637 205 Sungai Rangas Tengah 0,5 11,32 863 432 Penggalaman

  0,1 28,49 2.253 225 Sungai Batang

  0,25 11,08 1.777 444

   3.140 Astambul

  4 Pingaran Ullu 1 12 2.452 2.452 Pingaran Ilir 1 13,5 2.271 2.271 Astambul Seberang 1 2 981 981 Astambul Kota 1 5 1.554 1.554 Sungai Alat

  0,5 16 2.743 1.372 Jati Baru 1 5 1.879 1.879 Pasar Jati

  0,5 12 4.391 2.196 Danau Salak 1 17 2.436 2.436

  No. Nama Kecamaran/Desa Estimasi luasan perkotaan menurut RTRW Luas Wilayah 2014 Jumlah Penduduk Estimasi Penduduk Perkotaan

  Pasar Lama 0,5 10,95 1.343 672

   19.829

  0,5 17,77 2.643 1.322

  9 Gambut Gambut Barat 1 7,49 4.790 4.790 Gambut 1 19,74 13.717 13.717 Kayu Bawang

   21.407

  0,5 7 2.053 1.027

  0,5 2,85 2.351 1.176 Pematang Panjang

  0,5 8 1.163 582 Gudang Tengah

  0,5 12,07 1.846 923 Pemakuan 1 3,05 2.293 2.293 Sungai Tabuk Kota 1 4,29 3.137 3.137 Abumbun Jaya 1 4,86 1.286 1.286 Penjambuan

  0,5 4,85 1.865 933 Sungai Pinang Baru

  0,5 13 4.483 2.242 Lok Baintan Dalam

  0,5 4 15.621 7.811 Gudang Hirang

  8 Kec. Sungai Tabuk Sungai Lulut

   9.505

  Sungkai Baru 0,5 10,5 2.221 1.111

  Sungkai 0,5 20 1.804 902

  Banua Anyar 1 5 1.725 1.725

  Batu Balian 0,5 8 4.472 2.236

  Simpang Empat 0,5 25 3.748 1.874

  Sungai Raya 0,5 30 1.964 982

  Ds. Cabi 0,5 8 949 475

  Ds. Sungai Tabuk 0,5 15,11 484 242

  Lok Cantung 0,5 14,5 553 277

  Desa Tanah Intan 0,5 40 1.471 736

  Empat

  6 Kec. Simpang

   1.162

  0,5 9 1.445 723

  0,5 6 878 439 Gunung Ulin

  5 Kec. Mataraman Surian

   16.865

  10 Kertak Hanyar Mekar Raya 1 2 986 986 Sungai Lakum 1 4,15 1.882 1.882 Mandar Sari 1 2,03 2.778 2.778 Menarap Tengah 1 1,15 3.717 3.717 Menarap Lama 1 1 5.357 5.357 Kertak Hanyar II 1 2,2 8.710 8.710 Kertak Hanyar I 1 2,2 8.993 8.993

  2014 Estimasi luasan Nama Luas Estimasi No. perkotaan Jumlah Kecamaran/Desa Wilayah Penduduk menurut RTRW Penduduk Perkotaan 32.423 Aluh-Aluh

  11 Kuin Besar 0,5 4,33 1.418 709

  Terapu 0,5 4 483 242

   951 Total 228.044

  Sumber : Analisis, 2016 2.4.

ISU STRATEGI SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN 2.4.1. DATA PERKEMBANGAN PDRB DAN POTENSI EKONOMI

  Analisis struktur ekonomi menggunakan data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Banjar. Nilai PDRB merupakan penjumlahan nilai tambah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di Kabupaten Banjar dalam satu tahun. PDRB yang dihitung atas dasar harga berlaku (ADHB) menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tersebut. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat perubahan struktur ekonomi Kabupaten Banjar.

  Dalam lima tahun terakhir (2010-2014), nilai produksi dan nilai tambah Kabupaten Banjar menunjukkan perkembangan positif dan terus meningkat setiap tahunnya. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp. 6.942,09 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp.

  9.333,03 miliar pada tahun 2013 dan Rp. 10.077,93 miliar pada tahun 2014.

Tabel 2.7 Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Banjar 2012-2015 (Rp. Juta) No LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014* 2015**

  Pertanian, Kehutanan 1 1.776.466 1.902.209 2.111.557 2.208.042 dan Perikanan Pertambangan dan 2 2.315.416 2.345.468 2.491.744 2.716.513 Penggalian 3 648.856 689.489 806.169 845.210 Industri Pengolahan 4 6.487 6.449 7.712 7.565 Pengadaan Listrik, Gas 5 19.188 20.596 23.854 24.127 Pengadaan Air 6 819.658 925.433 1.102.927 1.136.556 Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi 7 1.112.666 1.250.672 1.529.340 1.644.246 Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan 8 377.332 431.220 508.452 520.169 Pergudangan

  Sementara untuk perkembangan nilai PDRB kecamatan dari tahun 2011-2013 secara umum sulur kecamatan rata-rata meningkat. Kontribusi terbesar kecamatan terhadap PDRB kabupaten Banjar adalah kecamatan Martapura sebesar 14,88 persen, dikuti kedua kecamatan Karang Intan 9,88 persen. Nilai PDRB tahun 2013 tertinggi terdapat di Kecamatan Martapura yaitu mencapai 1.389.029.058 ribu dan nilai PDRB terrendah di Kecamatan Tatah Makmur sebesar 158.540.799 ribu.

  604.748 697.891 842.918 864.994

  Sektor utama yang menyumbang terhadap PDRB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertanian, sektor pertambangan, dan sektor jasa-jasa. Struktur ekonomi Kabupaten Banjar menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan pertanian rata-rata kontribusinya menurun dari tahun 2010-2014, seballiknya kontribusi dari sektor sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa terus meningkat. Sumbangan sektor perdagangan, hotel dan restoran meyumbang sebesr 23,47 persen pada tahun 2010 menjadi 24,21 persen pada tahun 2012 dan 24,64 persen pada tahun 2014 (lihat Tabel 4.2). Sementara sumbangan sektor pertanian sebesar 22,15 persen per tahun pada tahun 2010, berubbah menjadi 22,10 pada tahun 2011, dan 20,95 persen pada tahun 2014. Hal serupa terjadi pada sektor pertambangan, sumbangan pertambangan sebesar 21,09 persen menurun menjadi 18,37 pada tahun 2014. Penurunan sumbangan sektor pertanian dan sektor pertambangan menunjukkan adanya perubahan struktur ekonomi secara bertahap, dimana sektor sekunder dan tersier mulai tumbuh dan berkembang dalam mendorong perekonomian Kabupaten Banjar.

  Total PDRB 9.518.017 10.303.112 11.773.471 12.456.136 Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015

  17 Jasa Lainnya 130.617 138.006 163.668 166.841

  175.112 198.715 229.842 244.329

  16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

  15 Jasa Pendidikan 432.916 484.387 562.816 611.743

  14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

  No LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014* 2015**

  13 Jasa Perusahaan 26.817 30.597 35.903 37.741

  12 Real Estate 316.890 341.983 391.437 413.595

  11 Jasa Keuangan 187.690 220.389 244.599 248.995

  307.694 330.448 381.677 408.580

  10 Informasi dan Komunikasi

  9 Penyediaan Akomodasi dan makan Minum 259.464 289.160 338.856 356.890

  • * Angka Sementara ** Angka Perkiraan

  4 Pengadaan Listrik, Gas 0,07 0,06 0,07 0,06

  13 Sungai Pinang 390.841.784 416.369.703 434.966.746

  3 Industri Pengolahan 6,82 6,69 6,85 6,79

  2 Pertambangan dan Penggalian 24,33 22,76 21,16 21,81

  1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 18,66 18,46 17,93 17,73

  

No. LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014* 2015**

Tabel 2.9 Struktur Ekomomi Kabupaten Banjar 2012-2015 (Persen)

  JUMLAH 7.714.933.979 8.580.049.177 9.333.034.313 Sumber: BPS Kabupaten Banjar

  19 Telaga Bauntung 384.113.683 383.129.521 412.611.136

  18 Simpang Empat 645.884.845 763.285.392 782.826.031

  17 Mataraman 393.207.125 417.575.511 455.463.843

  16 Sambung Makmur 244.500.058 272.057.430 299.048.858

  15 Pengaron 291.106.979 300.034.427 345.337.208

  14 Paramasan 224.221.735 246.781.831 257.308.848

  12 Aranio 380.149.269 406.663.873 442.226.674

  Tantangan yang harus diatasi dalam pengembangan ekonomi daerah adalah semakin tingginya ketergantungan pada sektor pertambangan. Ketergantungan akan meningkatkan risiko ekonomi. Oleh sebab itu, peningkatan produktivitas pertanian khususnya kelautan dan perikanan, dan perkebunanakan menjadi sangat penting bagi peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan. Tantangan lainnya adalah meningkatkan percepatan pembangunan pariwisata yang mempunyai dampak berganda terhadap sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi dengan melibatkan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.

  11 Karang Intan 677.997.872 763.498.856 860.602.727

  10 Astambul 429.595.171 470.976.047 509.263.658

  9 Martapura Barat 262.221.406 311.152.941 321.354.960

  8 Martapura Timur 320.469.034 371.542.327 405.923.339

  7 Martapura 1.102.246.529 1.251.544.615 1.389.029.058

  6 Sungai Tabuk 530.920.377 600.857.182 653.570.872

  5 Tatah Makmur 135.183.343 146.474.159 158.540.799

  4 Kertak Hanyar 333.057.890 368.824.920 405.669.978

  3 Gambut 413.522.524 463.279.078 508.519.191

  2 Beruntung Baru 230.733.523 257.709.300 295.126.485

  1 Aluh-Aluh 324.960.832 368.292.064 395.643.902

  

Tahun 2011-2013 (Rp.000)

No. Kecamatan 2011 2012 2013*

Tabel 2.8 PDRB Kecamatan se-Kabupaten Banjar Atas Dasar Harga Berlaku

  • * Angka Sementara

  8 Transportasi dan Pergudangan 348.874 375.272 400.411 417.495

  16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,84 1,93 1,95 1,96

  7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 982.122 1.068.482 1.162.013 1.254.639

  6 Konstruksi 790.097 834.535 885.279 939.989

  5 Pengadaan Air 17.587 18.273 19.502 19.746

  4 Pengadaan Listrik, Gas 7.337 7.762 8.700 8.917

  3 Industri Pengolahan 579.557 604.123 632.057 666.050

  2 Pertambangan dan Penggalian 2.088.463 2.091.782 2.150.901 2.192.231

  1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1.635.190 1.691.525 1.730.347 1.781.828

  

Tahun 2012-2015 (Rp. Juta)

No. LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014* 2015**

Tabel 2.10 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Banjar

  PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun dasar (2000). PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar dari tahun ke tahun. Nilai PDRB atas harga konstan tercatat sebesar Rp. 3,344,30 miliar miliar pada tahun 2010 kemudian meningkat menjadi menjadi Rp. 3.776,88 miliar, meningkat terus menjadi Rp.4.244,72 miliar pada tahun 2014.

  PDRB 100 100 100 100 Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015

  17 Jasa Lainnya 1,37 1,34 1,39 1,34

  15 Jasa Pendidikan 4,55 4,70 4,78 4,91

  

No. LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014* 2015**

  6,35 6,77 7,16 6,94

  14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

  13 Jasa Perusahaan 0,28 0,30 0,30 0,30

  12 Real Estate 3,33 3,32 3,32 3,32

  11 Jasa Keuangan 1,97 2,14 2,08 2,00

  10 Informasi dan Komunikasi 3,23 3,21 3,24 3,28

  2,73 2,81 2,88 2,87

  9 Penyediaan Akomodasi dan makan Minum

  8 Transportasi dan Pergudangan 3,96 4,19 4,32 4,18

  11,69 12,14 12,99 13,20

  7 Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

  6 Konstruksi 8,61 8,98 9,37 9,12

  5 Pengadaan Air 0,20 0,20 0,20 0,19

  • * Angka Sementara ** Angka Perkiraan

  

No. LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014* 2015**

  Penyediaan Akomodasi

  9 dan makan Minum 238.614 257.442 275.837 292.378

  10 Informasi dan Komunikasi 283.536 300.889 329.202 348.889

  11 Jasa Keuangan 166.979 189.089 198.977 198.956

  12 Real Estate 293.839 310.441 327.453 344.852

  13 Jasa Perusahaan 23.738 25.578 27.340 28.798 Administrasi

  14 Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 536.615 567.085 598.139 630.198

  15 Jasa Pendidikan 396.683 428.100 463.375 501.511 Jasa Kesehatan dan

  16 Kegiatan Sosial 162.183 176.957 188.937 201.917

  17 Jasa Lainnya 119.424 122.899 132.977 135.888

  PDRB 8.670.838 9.070.234 9.531.447 9.964.282 Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015

  • * Angka Sementara ** Angka Perkiraan

  Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjar terus membaik. Pertumbuhan PDRB dengan migas meningkat dari 4,72 persen pada tahun 2010 menjadi 6,33 persen pada tahun 2012, dan 7,24 persen pada tahun 2014. Sektor dengan angka pertumbuhan tertinggi pada tahun 2014, yaitu sektor jasa, sektor penganggkutan dan komunikasi; dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor bangunan. Pertumbuhan sektor jasa sebesar 8,69 persen pada tahun 2010 meningkat menjadi 12,22 persen pada tahun 2014; sektor perdagangan tumbuh sebesar 4,88 persen meningkat menjadi 8,24 persen pada tahun 2014. Sementara untuk angka pertumbuhan sektor pertanian dan sektor pertambangan menunjukan semakin melambat. Hal ini menunjukan bahwa terjadinya pergeseran aktivitas ekonomi di Kabupaten Banjar dari sektor primer berkembang ke sektor sekunder dan tersier.

  Tantangan yang harus diatasi dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi ekonomi daerah adalah meningkatkan produktivitas sektor pertanian khususnya kelautan dan perikanan; dan perkebunan. Langkah lainnya adalah pengembangan pariwisata yang dapat menggerakan pertumbuhan nilai tambah sektor jasa-jasa, angkutan dan komunikasi, serta perdagangan, hotel dan restoran.

  Sementara untuk perkembangan ekonomi di kecamatan, dalam periode 2011-2013 angka pertumbuhan ekonomi seluruh kecamatan tumbu positif kecuali di Kecamatan Paramasan dengan angka pertumbuhan negatif pada tahun 2013, Kecamatan Mataram -1,44 persen pada tahun 2012, dan Kecamatan Telaga Bauntung -4,36 persen pada tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun 2013 mencapai 8,64 persen di Kecamatan Karang Intan, 8,36 persen di Kecamatan Pengaron, dan pertumbuhan ekonomi terrendah di Kecamatan Paramasan dan Simpang Empat.

Tabel 2.11 Pertumbuhan Ekonomi (Atas Dasar Harga Konstan) Kabupaten Banjar

  

Tahun 2012-2015 (Persen)

No. LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014* 2015**

  Pertanian, Kehutanan dan

  1 Perikanan 3,87 3,45 2,30 2,98

  2 Pertambangan dan Penggalian 7,98 0,16 2,83 1,92

  3 Industri Pengolahan 5,66 4,24 4,62 5,38

  4 Pengadaan Listrik, Gas 6,87 5,79 12,08 2,50

  5 Pengadaan Air 1,85 3,90 6,73 1,25

  6 Konstruksi 6,43 5,62 6,08 6,18 Perdagangan Besar dan Eceran, 7 dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,53 8,79 8,75 7,97

  8 Transportasi dan Pergudangan 7,39 7,57 6,70 4,27 Penyediaan Akomodasi dan makan

  9 Minum 7,92 7,89 7,15 6,00

  10 Informasi dan Komunikasi 5,66 6,12 9,41 5,98

  11 Jasa Keuangan 6,16 13,24 5,23 -0,01

  12 Real Estate 5,98 5,65 5,48 5,31

  13 Jasa Perusahaan 6,63 7,75 6,89 5,33 Administrasi Pemerintahan,

  14 Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,95 5,68 5,48 5,36

  15 Jasa Pendidikan 3,12 7,92 8,24 8,23

  16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,63 9,11 6,77 6,87

  17 Jasa Lainnya 1,61 2,91 8,20 2,19

  PDRB 6,28 4,61 5,08 4,54 Sumber: Kajian Ekonomi Regional PDRB Kabupaten Banjar 2012-2014 dan Perkiraan 2015

  • * Angka Sementara ** Angka Perkiraan

Tabel 2.12 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Kabupaten Banjar Atas Dasar Harga

  

Konstan Tahun 2011-2013 (Persen)

No. Kecamatan 2011 2012 2013*

  1 Aluh-Aluh 1,53 7,73 2,53

  2 Beruntung Baru 5,23 5,52 6,92

  3 Gambut 5,48 7,89 4,13

  4 Kertak Hanyar 6,19 8,10 5,19

  5 Tatah Makmur 7,52 4,08 4,07

  6 Sungai Tabuk 8,75 8,06 5,14

  7 Martapura 4,13 7,77 6,46

  8 Martapura Timur 5,37 10,82 5,54

  9 Martapura Barat 5,83 9,58 0,64

  10 Astambul 4,22 4,48 4,58

  11 Karang Intan 13,30 7,53 8,64

  12 Aranio 4,27 2,24 6,39

  13 Sungai Pinang 8,79 2,46 0,38

  14 Paramasan 4,29 11,71 -2,42

  No. Kecamatan 2011 2012 2013*

  15 Pengaron 5,84 2,95 8,36

  16 Sambung Makmur 10,82 10,64 7,63

  17 Mataraman 8,32 -1,44 4,60

  18 Simpang Empat 3,36 10,04 1,12

  19 Telaga Bauntung 3,85 -4,36 4,37

  JUMLAH ,21 6,34 4,80

Grafik 2.3

Laju Pertumbuhan PDRB Sektoral Kabupaten Banjar 2014

  Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar 2.4.2.

   DATA PENDAPATAN PER KAPITA DAN PROPORSI PENDUDUK MISKIN

A. DATA PENDAPATAN PER KAPITA

  Nilai PDRB perkapita merupakan ukuran rata-rata nilai tambah bruto yang diciptakan dari kegiatan ekonomi dibagi jumlah penduduk. Pendapatan perkapita dihitung berdasarkan nilai PDRB dikurangi dengan penyusutan pajak tak langsung dan pendapatan netto dari luar daerah. Pendapatan netto dari luar daerah belum dapat dihitung, sementara diduga pendapatan yang keluar Kabupaten Banjar sangat besar dibanding dengan yang masuk sehingga pendapatan perkapita yang sesungguhnya masih lebih rendah.

  Nilai PDRB perkapita Kabupaten Banjar selama tahun 2010-2014 menunjukkan peningkatan. PDRB perkapita dengan migas atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp.13,67 juta pada tahun 2010 menjadi Rp.16,37 juta pada tahun 2012, dan Rp. 18,45 juta pada tahun 2014. Sementara PDRB perkapita dengan migas atas dasar harga konstan 2000 meningkat dari Rp.6,57 juta pada tahun 2010 menjadi Rp.6,33 juta pada tahun 2012 dan Rp.7,24 juta pada tahun 2014. Pertumbuhan PDRB perkapita dengan migas meningkat dari 2,38 persen pada tahun 2010 menjadi 5,31 persen pada tahun 2014. Kondisi ini menunjukkan bahwa produktivitas ekonomi Kabupaten Banjar terus meningkat. Tantangan yang harus diatasi adalah meningkatkan percepatan pertumbuhan PDRB di atas rata-rata pertumbuhan penduduk.

Tabel 2.13 Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Kabupaten Banjar Tahun 2010-

  

2014

2010 2011 2012 2013 2014

  Atas Dasar Harga Berlaku

  1. PDRB (Rp. Miliyar) 6.986,88 7.714,93 8.610,81 9.405,03 10.077,93

  2. PDRB Perkapita (Rp. Juta) 13,63 14,94 16,37 17,57 18,45 Penduduk Pertengahan Tahun (000 jiwa) 506.839 516.413 526.600 536.328 545.397 Atas Dasar Harga Konstan 2000

  1. PDRB (Rp.Miliar) 3.350,43 3.551,84 3.776,84 3.948,23 4.244,72

  2. PDRB per kapita (Rp.Juta) 6,57 6,88 7,18 7,38 7,76 Laju Pertumbuhan PDRB 4,72 6,21 6,33 4,54 7,24 Laju Pertumbuhan PDRB per kapita 2,38 4,72 4,42 2,72 5,31

  Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar

  Sementara untuk perbandingan PDRB Perkapita antar kecamatan di Kabupaten Banjar menunjukan adanya kesenjangan tingkat pendapatan yang cukup tinggi, dimana dari

  19 Kecamatan PDRB perkapita tertinggi hanya 3 kecamatan dengan PDRB perkapita tertinggi, yaitu Kecamatan Telaga Bauntung mencapai 44.646 ribu, diikuti Paramasan sebesar 21.208 ribu, dan Aranio sebesar 20.454 ribu. Sementara PDRB perkapita terrendah sebesar 4.203 ribu terdapat di Kecamatan Kertak Hanyar. Jika dilihat berdasarkan peringkat PDRB perkapita dalam kurun waktu 2011-2013, Kecamatan Telaga Bauntung, Kecamatan Paramasan, dan kecamatan Aranio menempati peringkat paling tinggi, sementara peringkat paling rendah adalah Kecamatan Kertak Hanyar dan Sungai Tabuk. Secara rinci perkembangan perbandingan PDRB kecamatan dan peringkat PDRB disajikan pada Tabel 2.14 dan Tabel 2.15.

Tabel 2.14 Perbandingan Antar Kecamatan di Kabupaten Banjar Tahun 2013

  Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita No. Kecamatan Ekonomi (%) (Rp. 000)

  1 Aluh-Aluh 2,59 5.999

  2 Beruntung Baru 6,92 9.081

  3 Gambut 4,13 5.726

  4 Kertak Hanyar 5,19 4.203

  5 Tatah Makmur 4,07 5.860

  6 Sungai Tabuk 5,14 4.782

  7 Martapura 6,46 5.431

  8 Martapura Timur 5,54 5.827

  • 2,42 21.208

  13 Tatah Makmur Aluh-Aluh Aluh-Aluh

  7 Simpang Empat Simpang Empat Simpang Empat

  8 Pengaron Beruntung Baru Beruntung Baru

  9 Beruntung Baru Pengaron Pengaron

  10 Mataraman Martapura Barat Mataraman

  11 Martapura Barat Mataraman Martapura Barat

  12 Astambul Astambul Astambul

  14 Aluh-Aluh Tatah Makmur Tatah Makmur

  5 Karang Intan Karang Intan Karang Intan

  15 Gambut Gambut Gambut

  16 Martapura Timur Martapura Timur Martapura Timur

  17 Martapura Martapura Martapura

  18 Sungai Tabuk Sungai Tabuk Sungai Tabuk

  19 Kertak Hanyar Kertak Hanyar Kertak Hanyar

  Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas akan menyerap pertambahan angkatan kerja baru dari keluarga miskin sehingga akan berdampak terhadap pengurangan kemiskinan. Data menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banjar masih belum berkualitas.

  Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjar cenderung menurun dari 17,8 ribu jiwa pada tahun 2008 menjadi 16,9 ribu jiwa pada tahun 2010 dan 15,3 ribu jiwa pada tahun

  6 Sambung Makmur Sambung Makmur Sambung Makmur

  4 Sungai Pinang Sungai Pinang Sungai Pinang

  No. Kecamatan Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) PDRB Per Kapita (Rp. 000)

  16 Sambung Makmur 7,63 10.569

  9 Martapura Barat 0,64 7.834

  10 Astambul 4,58 6.654

  11 Karang Intan 8,64 12.285

  12 Aranio 6,39 20.454

  13 Sungai Pinang 0,38 11.239

  14 Paramasan

  15 Pengaron 8,36 8.714

  17 Mataraman 4,60 7.902

  3 Aranio Aranio Aranio

  18 Simpang Empat 1,12 9.150

  19 Telaga Bauntung 4,37 44.646

  JUMLAH 4,80 7.380

Tabel 2.15 Peringkat PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2013

  Peringkat Kecamatan 2011 2012 2013

  1 Telaga Bauntung Telaga Bauntung Telaga Bauntung

  2 Paramasan Paramasan Paramasan

B. PROPORSI PENDUDUK MISKIN

  2013. Persentase penduduk miskin juga menurun dari 3,68 persen pada tahun 2008 menjadi 3,34 persen pada tahun 2010 dan 2,84 persen pada tahun 2013. Penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi terhadap pengurangan kemiskinan.

  Tantangan yang harus diatasi adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan memacu dan meningkatkan produktivitas pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan pariwisata sehingga dapat melibatkan penduduk miskin dalam kegiatan ekonomi.

Tabel 2.16 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Banjar Tahun 2008-2015

  Jumlah Penduduk Miskin Persentase Tahun (000) Kemiskinan (%)

  2008 17,8 3,68 2009 18,2 3,69

  2010 16,9 3,34 2011 16,4 3,17 2012 15,6 2,97 2013 15,3 2,84 2014 15,7 2,87 2015 18,1 3,26

  Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar 2.4.3.

DATA KONDISI LINGKUNGAN STRATEGIS

A. TOPOGRAFI

  Topografi wilayah Kabupaten Banjar berkisar antara 0-1.878 meter dari permukaan laut (dpl). Ketinggian ini merupakan salah satu faktor yang menentukan letak kegiatan penduduk sehingga ketinggian juga dipakai sebagai penentuan batas wilayah usaha dimana 35% berada di ketinggian 0-7 m dpl, 55,54 % terdapat pada ketinggian 50-300 m dpl dan sisanya yaitu sebanyak 9,45% berada pada ketinggian lebih dari 300 m dpl.

  Rendahnya letak Kabupaten Banjar dari permukaan laut menyebabkan aliran air pada permukaan tanah menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu tergenang (29,93 %) sebagian lagi (0,58 %) tergenang secara periodik. Sedangkan dilihat dari segi kemiringan lereng, Kabupaten Banjar cukup bervariatif. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi morfologi wilayah Kabupaten Banjar yang terdiri dataran yang landai, bergelombang, berbukit, sehingga ke bentuk morfologi pergunungan. Dari kondisi morfologi tersebut, kemiringan lereng di wilayah Kabupaten Banjar dapat dikategorikan ke dalam 5 (lima) kelas kemiringan, yaitu sebagai berikut:

   dengan nilai kemampuan lahan yang baik.

  • – 2 %, kelas kemiringan ini pada umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang landai

   bergelombang dengan nilai kemampuan lahan yang cukup baik.

  2

  • – 8 %, kelas kemiringan ini umumnya memiliki bentuk morfologi dataran yang landai hingga