ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIIA SMP KANISIUS MUNTILAN TAHUN AJARAN 20092010 DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIIA
SMP KANISIUS MUNTILAN TAHUN AJARAN 2009/2010 DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Ria Naswantari
NIM. 041414045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIIASMP KANISIUS MUNTILAN TAHUN AJARAN 2009/2010 DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
Oleh: Ria Naswantari
NIM: 041414045 Telah disetujui oleh:
Pembimbing Dr. Y. Marpaung Tanggal 7 Desember 2010
SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIIA SMP KANISIUS MUNTILAN TAHUN AJARAN 2009/2010 DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Ria Naswantari
NIM: 041414045 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 1 Februari 2011 dan dinyatakan memenuhi syarat.
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda tangan Ketua Drs. Domi Severinus, M.Si. ........................
Sekretaris Prof. Dr. St. Suwarsono ........................ Anggota Dr. Y. Marpaung ........................ Anggota Drs. Sukardjono, M.Pd. ........................ Anggota Drs. A. Sardjana, M.Pd. ........................
Yogyakarta, 1 Februari 2011 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Dekan, Drs. T. Sarkim, M.Ed., PhD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Sebab it u janganlah kamu kuat ir akan hari besok,karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. K esusahan sehari cukuplah
hanya unt uk sehari.”(Matius 6:34)
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam D ia yang memberi kekuat an kepadaku.”
(Filipi 4:13)
D engan penuh syukur kupersembahkan skripsiku untuk: Tuhan Yesus Sang Juru Selamatku dan Bunda M aria Bapak dan I buku Adikku I rvan
Keluarga Besar dan Sahabat-sahabatku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 Desember 2010 Penulis, Ria Naswantari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ria Naswantari Nomor Induk Mahasiswa : 041414045
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ”ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIIA SMP KANISIUS MUNTILAN TAHUN AJARAN 2009/2010 DALAM MENGERJAKAN SOAL- SOAL PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: Februari 2011 Yang menyatakan Ria Naswantari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIIA SMP KANISIUS
MUNTILAN TAHUN AJARAN 2009/2010 DALAM MENYELESAIKAN
SOAL-SOAL TOPIK PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
Ria Naswantari Universitas Sanata Dharma
2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan yang dibuat beberapa siswa Kelas VIIA SMP Kanisius Muntilan tahun ajaran 2009/2010 dalam menyelesaikan soal-soal tentang topik Persamaan Linear Satu Variabel. Subyek penelitian ini adalah 6 siswa kelas VIIA SMP Kanisius Muntilan tahun ajaran 2009/2010, yang memiliki ragam kesalahan paling banyak ketika menyelesaikan soal tes Matematika uji coba. Keenam siswa tersebut adalah Mella, Ita, Niken, Rita, Shella, dan Eko (nama samaran).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui dua tahap yaitu, tahap pertama dengan memberikan tes Matematika penelitian yang terdiri dari 10 butir soal dan tahap kedua dengan wawancara. Jenis data yang dianalisis adalah data kualitatif berupa angka, kata atau kalimat hasil tes Matematika dan hasil wawancara. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kesalahan, yaitu dengan mengidentifikasi kesalahan yang pertama kali muncul dan tampak dalam langkah- langkah penyelesaian pada jawaban tertulis siswa. Kesalahan-kesalahan tersebut kemudian digolongkan berdasarkan rumusan kategori jenis kesalahan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 kategori jenis kesalahan, yaitu (1) kesalahan hitung, (2) kesalahan penyederhanaan bentuk aljabar, (3) kesalahan aturan distributif, (4) kesalahan dalam mengubah suatu persamaan ke persamaan lain yang ekuivalen, (5) kesalahan data, (6) kesalahan yang berkaitan dengan pemahaman maksud/makna lambang/notasi matematika, (7) kesalahan kecerobohan, (8) kesalahan menginterpretasikan bahasa, dan (9) kesalahan menghapus pembilang atau penyebut untuk menghilangkan bentuk bilangan pecahan pada persamaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT TH AN ERROR ANALYSIS OF STUDENTS IN 7 A GRADE OF
KANISIUS MUNTILAN JUNIOR HIGH SCHOOL ACADEMIC YEAR
2009/2010 IN SOLVING PROBLEMS OF SIMPLE LINEAR EQUATIONS
Ria NaswantariSanata Dharma University 2011
This research is aimed to know the kinds of mistakes made by some students
th
in 7 A grade of Kanisius Muntilan Junior High School academic year 2009/2010 in solving the problems about Simple Linear Equations. The subjects of this
th
research are six students in 7 A grade of Kanisius Muntilan Junior High School academic year 2009/2010, who have the most various number of errors in doing the mathematics test try out. The six students are Mella, Ita, Niken, Rita, Shella, and Eko (pseudonyms).
This research uses the qualitative descriptive method. The data are collected by two steps. The first step is by giving 10 numbers of mathematics tests and the second step is by interviewing the students. The result of Mathematics test and the interview which are in the form of numbers and sentences are analysed using errors method by identifying the errors which appear in the first time they answer the questions in written form. Those errors are grouped based on the category of kinds of errors.
This research shows that there are 9 categories of errors, they are, (1) the error of computation, (2) the error in simplifying the algebra form, (3) the distributive error, (4) the error in converting an equation to other equivalent equation, (5) misused data, (6) misunderstanding of mathematics notation, (7) careless error, (8) misinterpreted language, and (9) error in deleting denominator or numerator to clear a fraction number in an equation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa Yang Maha Kasih karena atas rahmat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Banyak hambatan serta rintangan yang penulis alami dalam proses penyusunan skripsi ini. Namun karena kuasa Tuhan, keterlibatan, serta bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat melalui semua dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan penuh rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, dorongan, perhatian, kasih dan dukungan baik secara moril, materiil maupun spirituil kepada semua pihak, antara lain:
1. Allah Bapa di Surga atas segala kuasa, kasih, karunia, rahmat serta mukjizat yang sungguh luar biasa. Terima kasih atas segala karunia yang diberikan;
2. Bapak Dr. Yansen Marpaung selaku dosen pembimbing, yang telah bersedia menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada penulis. Terima kasih atas segala motivasi, saran, dan kritik selama penyusunan skripsi ini, pengetahuan tentang cara mengajar, dan pelatihan tentang PMRI;
3. Bapak Dr. St. Suwarsono selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama penulis belajar di sini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd. dan Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd. selaku dosen penguji;
5. Segenap dosen dan seluruh staf Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma, atas segala bantuan dan kerja samanya selama penulis menempuh kuliah hingga penyelesaian skripsi ini;
6. Ibu Linda selaku Guru Bidang Studi Matematika kelas VII SMP Kanisius Muntilan. Terima kasih atas kesempatan dan bantuan yang diberikan;
7. Ibu Sumiyati selaku Kepala Sekolah SMP Kanisius Muntilan yang telah mendukung dan mengijinkan penulis melaksanakan penelitian di SMP Kanisius Muntilan; 8. Siswa-siswi kelas VII SMP Kanisius Muntilan tahun ajaran 2009/2010.
Terima kasih atas kerja sama dan dukungannya selama penelitian;
9. Keluargaku tercinta, Bapak Sarmuji, Ibu Margaretha Sri Utari, dan adikku Bonaventura Irvan Prakoso Aji. Terima kasih atas doa, kesabaran, kebersamaan, penghiburan, dukungan, fasilitas, serta dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi;
10. Keluarga besar Kartowiharjo, terima kasih atas doa, dukungan, serta dorongannya dalam penyelesaian skripsi ini. Simbah kakung yang ada di surga, terima kasih atas doa-doanya;
11. Bapak Yoso dan keluarga, Ibu Veronica Sri Hartati, Bapak Yohanes, Ajeng dan keluarga, Bapak Warto, serta Bapak Dar. Terima kasih atas doa dan bantuannya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Brigita Wahyu Minarni dan keluarga. Terima kasih atas doa, bantuan, dukungan dan dorongannya selama penelitian maupun dalam penyusunan skripsi, bantuan mempersiapkan ujian, pinjaman komputer, camera digital, serta buku-buku;
13. Lucia Niken Tyas Utami, terima kasih telah meminjamkan laptop dan mp3, serta membantu menerjemahkan abstraknya. Bapak Muhadi, terima kasih laptopnya. Bli Ngurah dan Beny Wijaya yang telah bersedia meminjamkan
mp3 dan printer;
14. Para sahabat: Th. Veni, Kadek Ritta, Aristanika, Dina May, Dina Kurniawati, Ch. Yudi, Putu Mella, Ani Susanti D., Berta Ika, dan Embi. Terima kasih atas bantuan, dukungan, dorongan, kebersamaan, kritik, dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Raka Setiaji sahabat baru dalam hidupku, terimakasih atas kasih, kebersamaan, dukungan, dan doa yang telah diberikan;
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang jauh dari sempurna ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 28 Desember 2010 Penulis, Ria Naswantari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA vi ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xvi
DAFTAR GAMBAR xix
DAFTAR LAMPIRAN xxi
BAB I PENDAHULUAN
1 A. Latar Belakang Masalah
1 B. Perumusan Masalah
4 C. Tujuan Penelitian
4 D. Pembatasan Istilah
4 E. Manfaat Penelitian
17 BAB II LANDASAN TEORI
18 A. Persamaan Linear Satu Variabel
18
1. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel
18
2. Menentukan Penyelesaian dan Himpunan Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel
19
3. Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel dengan Metode “Pindah Ruas-Ganti Tanda”
23
4. Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel yang Memuat Bentuk Bilangan Pecahan
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Penerapan Persamaan Linear Satu Variabel dalam Soal Cerita
26 B. Metode Penyelesaian Masalah Menurut George Polya (1957)
28 C. Kategori Jenis Kesalahan Menurut Hadar, Zaslavsky, dan Inbar
30 D. Kategori Jenis Kesalahan Menurut R. D. G. Hall
34 E. Kategori Jenis Kesalahan Menurut Cipriano dan McCoy
42 F. Kesalahan-kesalahan yang Sering Dilakukan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Aljabar
45 BAB III METODE PENELITIAN
58 A. Jenis Penelitian
58 B. Tempat dan Waktu Penelitian
58 C. Subyek Penelitian
58 D. Bentuk Data dan Metode Pengumpulan Data
60 E. Instrumen Penelitian
61 F. Rencana Analisis Data
65 G. Keabsahan Data
77 BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA
79 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
79 B. Analisis Hasil Uji Coba
80
1. Jenis Kesalahan Perhitungan
83
2. Kesalahan Penyederhanaan Bentuk Aljabar
85
3. Kesalahan Aturan Distributif
87
4. Kesalahan dalam Mengubah Suatu Persamaan ke Persamaan Lain yang Ekuivalen
88
5. Jenis Kesalahan Data
92
6. Jenis Kesalahan yang Berkaitan dengan Pemahaman Maksud/Makna Lambang/Notasi Matematika
93
7. Jenis Kesalahan Tidak Terstruktur
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN 182 A. Pembahasan 182
9. Kesalahan Penghapusan 205
8. Kesalahan Pemodelan Matematika 204
7. Kesalahan Kecerobohan 199
6. Kesalahan yang Berkaitan dengan Lambang/Notasi dalam Matematika 197
5. Kesalahan Data 197
4. Kesalahan dalam Mencari Persamaan-persamaan yang Ekuivalen pada Penyelesaian Persamaan 192
3. Jenis Kesalahan Aturan Distributif 192
2. Jenis Kesalahan Penyederhanaan Bentuk Aljabar 189
1. Jenis Kesalahan Hitung 183
8. Kesalahan Kecerobohan
95 C. Deskripsi Data Penelitian 100
173
8. Kesalahan Tipe 11 (Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa)
7. Kesalahan Tipe 10 (Kesalahan Kecerobohan) 154
6. Jenis Kesalahan yang Berkaitan dengan Pemahaman Maksud/Makna Lambang/Notasi Matematika 143
5. Jenis Kesalahan Data 140
4. Kesalahan dalam Mengubah Suatu Persamaan ke Persamaan Lain yang Ekuivalen 125
3. Jenis Kesalahan Aturan Distributif 121
2. Jenis Kesalahan Penyederhanaan Bentuk Aljabar 116
1. Jenis Kesalahan Hitung 103
D. Analisis Data penelitian 101
9. Kesalahan Tipe 12 (Kesalahan Menghapus Pembilang atau Penyebut untuk Menghilangkan Bentuk Bilangan Pecahan pada Persamaan) 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kesimpulan 206
C. Saran 210
DAFTAR PUSTAKA 212
LAMPIRAN 214
DAFTAR TABEL
88 Tabel 4.9 Kesalahan Tipe 3.c dalam Uji Coba
96 Tabel 4.20 Kesalahan Tipe 9.b dalam Uji Coba
95 Tabel 4.19 Kesalahan Tipe 9.a dalam Uji Coba
94 Tabel 4.18 Kesalahan Tipe 7 dalam Uji Coba
93 Tabel 4.17 Kesalahan Tipe 6.b dalam Uji Coba
92 Tabel 4.16 Kesalahan Tipe 6.a dalam Uji Coba
92 Tabel 4.15 Kesalahan Tipe 5 dalam Uji Coba
91 Tabel 4.14 Kesalahan Tipe 4.e dalam Uji Coba
90 Tabel 4.13 Kesalahan Tipe 4.d dalam Uji Coba
90 Tabel 4.12 Kesalahan Tipe 4.c dalam Uji Coba
89 Tabel 4.11 Kesalahan Tipe 4.b dalam Uji Coba
88 Tabel 4.10 Kesalahan Tipe 4.a dalam Uji Coba
87 Tabel 4.8 Kesalahan Tipe 3.b dalam Uji Coba
Tabel 2.1 Contoh Kesalahan Penyederhanaan yang Ditemukan Cipriano dan86 Tabel 4.7 Kesalahan Tipe 3.a dalam Uji Coba
86 Tabel 4.6 Kesalahan Tipe 2.b dalam Uji Coba
85 Tabel 4.5 Kesalahan Tipe 2.a dalam Uji Coba
84 Tabel 4.4 Kesalahan Tipe 1.b dalam Uji Coba
84 Tabel 4.3 Kesalahan tipe 1.a.2 dalam Uji Coba
79 Tabel 4.2 Kesalahan Tipe 1.a.1 dalam Uji Coba
74 Tabel 4.1 Kegiatan Penelitian
64 Tabel 3.4 Rangkuman Kategori Jenis Kesalahan dan Contoh Kesalahannya
63 Tabel 3.3 Topik-topik pada Pokok Bahasan Persamaan Linear Satu Variabel Yang Diujikan
62 Tabel 3.2 Rancangan Sebaran Item Soal Tes Matematika Penelitian
43 Tabel 3.1 Rancangan Sebaran Item Soal Tes Matematika Uji Coba Berdasarkan Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa
McCoy (2008)
96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.21 Banyaknya Siswa yang Melakukan Kesalahan Hitung (KesalahanTipe 1)
97 Tabel 4.22 Banyaknya Siswa yang Melakukan Kesalahan Penyederhanaan Bentuk Aljabar (Kesalahan Tipe 2)
97 Tabel 4.23 Banyaknya Siswa yang Melakukan Kesalahan aturan Distributif (Kesalahan Tipe 3)
97 Tabel 4.24 Banyaknya Siswa yang Melakukan Kesalahan dalam Mengubah Suatu Persamaan ke Persamaan Lain yang Ekuivalen (Kesalahan Tipe 4)
97 Tabel 4.25 Banyaknya Siswa yang Melakukan Kesalahan Data (Kesalahan Tipe 5)
98 Tabel 4.26 Banyaknya Siswa yang Melakukan Kesalahan Pemakaian Lambang (Kesalahan Tipe 6)
98 Tabel 4.27 Banyaknya Siswa yang Melakukan Kesalahan Tidak Testruktur (Kesalahan Tipe 7)
98 Tabel 4.28 Banyaknya Siswa yang Melakukan Kesalahan Menuliskan Kesamaan (Kesalahan Tipe 8)
98 Tabel 4.29 Ringkasan Hasil Uji Coba dan Kontribusinya bagi Penelitian
99 Tabel 4.30 Kesalahan Tipe 1.a.1 dalam Penelitian 103
Tabel 4.31 Kesalahan Tipe 1.a.2 dalam Penelitian 106Tabel 4.32 Kesalahan Tipe 1.a.3 dalam Penelitian 108Tabel 4.33 Kesalahan Tipe 1.a.4 dalam Penelitian 111Tabel 4.34 Kesalahan Tipe 1.b dalam Penelitian 114Tabel 4.35 Kesalahan Tipe 2.a dalam Penelitian 116Tabel 4.36 Kesalahan Tipe 2.b dalam Penelitian 119Tabel 4.37 Kesalahan Tipe 3 dalam Penelitian 121Tabel 4.38 Kesalahan Tipe 4.a dalam Penelitian 126Tabel 4.39 Kesalahan Tipe 4.b dalam Penelitian 128Tabel 4.40 Kesalahan Tipe 4.c dalam Penelitian 134Tabel 4.41 Kesalahan Tipe 4.d dalam Penelitian 138Tabel 4.42 Kesalahan Tipe 5 dalam Penelitian 140PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.43 Kesalahan Tipe 6.a dalam Penelitian 143Tabel 4.44 Kesalahan Tipe 6.b dalam Penelitian 146Tabel 4.45 Kesalahan Tipe 10.a dalam Penelitian 154Tabel 4.46 Kesalahan Tipe 10.b dalam Penelitian 157Tabel 4.47 Kesalahan Tipe 10.c dalam Penelitian 160Tabel 4.48 Kesalahan Tipe 10.d dalam Penelitian 162Tabel 4.49 Kesalahan Tipe 10.e dalam Penelitian 166Tabel 4.50 Kesalahan Tipe 10.f.1 dalam Penelitian 168Tabel 4.51 Kesalahan Tipe 10.f.2 dalam Penelitian 172Tabel 4.52 Kesalahan Tipe 11 dalam Penelitian 174Tabel 4.53 Kesalahan Tipe 12 dalam Penelitian 179 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIDAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Soal Topik Garis dan Sudut dalam Observasi3 Gambar 2.1 Contoh Kesalahan Penyederhanaan yang Ditemukan Cipriano dan McCoy (2008)
43 Gambar 4.1 Jawaban Ita untuk Soal No. 1.a 104
Gambar 4.2 Jawaban Eko untuk Soal No. 1.d 106Gambar 4.3 Jawaban Niken untuk Tes Matematika Uji Coba No. 1.d 108Gambar 4.4 Jawaban Niken untuk Soal Tes Matematika Penelitian No. 1.b 108Gambar 4.5 Jawaban Rita untuk Soal No. 1.e 111Gambar 4.6 Jawaban Rita untuk Soal Tes Matematika Uji Coba No. 1.c 112Gambar 4.7 Jawaban Rita untuk Soal Tes Matematika Penelitian No. 2 113Gambar 4.8 Jawaban Ita untuk Soal No. 1.c 114Gambar 4.9 Jawaban Tes Matematika Ita untuk Soal Tes MatematikaNo. 2 117
Gambar 4.10 Jawaban Shella untu Soal Tes Matematika PenelitianNo. 1.f 119
Gambar 4.11 Jawaban Mella untuk Soal No. 1.e 122Gambar 4.12 Jawaban Mella untuk Soal No. 1.h 122Gambar 4.13 Jawaban Niken untuk Soal Tes Matematika PenelitianNo. 1.f 126
Gambar 4.14 Jawaban Shella untuk Soal Tes Matematika PenelitianNo. 1.c 129
Gambar 4.15 Jawaban Shella untuk Soal Tes Matematika PenelitianNo. 1.e 129
Gambar 4.16 Jawaban Niken untuk Soal Tes Matematika PenelitianNo. 1.g 132
Gambar 4.17 Jawaban Eko untuk Soal Tes Matematika Penelitian No. 1.c 135Gambar 4.18 Jawaban Eko untuk Soal Tes Matematika Penelitian No. 1.g 135Gambar 4.19 Jawaban Rita untuk Soal No. 1.b (Penelitian) 140Gambar 4.20 Jawaban Rita untuk Soal No. 1.f (Penelitian) 142Gambar 4.21 Jawaban Eko untuk Soal No. 1.e (Penelitian) 144PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.22 Jawaban Tes Matematika Penelitian Mella untuk SoalNo. 1.a 147
Gambar 4.23 Jawaban Tes Matematika Penelitian Mella untuk No. 1.f 149Gambar 4.25a Jawaban Tes Matematika Penelitian Rita untuk Soal No. 1.a 151 Gambar 4.26b Jawaban Mella untuk Soal Tes Matematika Penelitian
No. 1.c 153
Gambar 4.26 Jawaban Ita untuk Soal Tes Matematika Penelitian No. 1.a 155Gambar 4.27 Jawaban Tes Matematika Penelitian Niken untuk SoalNo. 1.c 157 Gambar 4.28 Jawaban Niken untuk Soal Tes Matematika Penelitian No.
1.h 160
Gambar 4.29 Jawaban Tes Matematika Penelitian Rita untuk Soal No. 1.c 163Gambar 4.30 Jawaban Mella untuk Soal Tes Matematika penelitian No. 1.c 165Gambar 4.31 Jawaban Ita untuk Soal No. 1.a 168Gambar 4.32 Jawaban Ita untuk Soal Tes Matematika Uji Coba untuk SoalNo. 1.a 169
Gambar 4.33 Jawaban Shella untuk Soal No. 1.d (Penelitian) 170Gambar 4.34 Jawaban Tes Matematika Penelitian Rita untuk soal no. 1.d 172Gambar 4.35 Jawaban Niken untuk Soal Tes Matematika PenelitianNo. 2 174
Gambar 4.38 Jawaban Rita untuk Soal Tes Matematika Penelitian No. 2 177PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A A.1 Tabel Jawaban Tes Matematika Siswa Kelas VIIA dalam Hasil
Uji Coba 216
A.2 Tabel Ragam Kesalahan Siswa VIIA dalam Mengerjakan Soal Tes Matematika Uji Coba
230 LAMPIRAN B B.1 Tabel Jawaban Tes Matematika 6 Siswa Subyek Penelitian dalam Hasil
Penelitian 236
B.2 Tabel Ragam Kesalahan 6 Siswa Subyek Penelitian 240 B.3 Transkrip Hasil Wawancara 246
B.3.1 Mella 246
B.3.2 Ita 249
B.3.3 Niken 251
B.3.4 Rita 254
B.3.5 Shella 256
B.3.6 Eko 257
LAMPIRAN C C.1 Soal Tes Esai Matematika Uji Coba dan Kunci Jawaban 261 C.2 Soal Tes Esai Matematika Penelitian dan Kunci Jawaban 263 C.3 Jawaban Tes Matematika Uji Coba Beberapa Siswa Kelas VIIA 266 C.4 Jawaban Tes Matematika Siswa Subyek Penelitian 271 LAMPIRAN D Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma 278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah,
mempunyai posisi yang sangat penting. Seperti yang diungkapkan oleh Suherman et al. (2002), siswa memerlukan Matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya dapat berhitung, dapat menghitung berat, dapat mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menafsirkan data. Selain itu, siswa juga memerlukan matematika agar mampu mengikuti mata pelajaran Matematika lebih lanjut, untuk membantu memahami bidang studi lain (seperti: Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, dan sebagainya), dan agar siswa dapat berpikir logis, kritis, praktis, sistematis, serta kreatif.
Namun ironisnya, penguasaan Matematika yang kuat sejak dini masih belum tercapai. Hal tersebut terlihat dari pencapaian hasil belajar siswa yang masih rendah. Dalam event internasional, seperti The Third Mathematics and
Science Study Repeat (TIMSS-R) pada tahun 1999 disebutkan bahwa di antara
38 negara, prestasi siswa SMP Indonesia berada pada urutan 34 untuk Matematika, sedangkan pada PISA berada pada urutan ke-39 dari 41 peserta (Marpaung, 1992).
Rendahnya pencapaian hasil belajar tersebut menandakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari Matematika. Bukanlah hal yang
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mustahil jika siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari Matematika, karena bila ditinjau dari segi obyeknya, obyek Matematika bukanlah obyek yang konkret. Sumardyono (2004:30) mengemukakan beberapa karakteristik umum Matematika yaitu: (1) memiliki obyek kajian yang abstrak, berupa fakta, operasi (atau relasi), konsep, dan prinsip, (2) bertumpu pada kesepakatan atau konvensi, baik berupa simbol-simbol dan istilah maupun aturan-aturan dasar (aksioma), (3) berpola pikir deduktif, (4) konsisten dalam sistemnya, (5) memiliki simbol yang kosong dari arti, serta (6) memperhatikan semesta pembicaraan.
Persamaan Linear Satu Variabel merupakan pokok bahasan yang termasuk dalam aspek Aljabar yang diajarkan di kelas VII semester I. Dalam mempelajari Persamaan Linear Satu Variabel di kelas VII, kompetensi dasar yang harus dikuasai seperti yang tercantum dalam KTSP yaitu, menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel dan membuat model Matematika dari masalah yang berkaitan dengan Persamaan Linear Satu Variabel. Penguasaan kompetensi dasar tersebut sangat penting, karena akan menjadi prasyarat ketika siswa akan belajar pada tahap-tahap selanjutnya misalnya, Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, Persamaan Linear Dua Variabel, Pertidaksamaan Linear Dua Variabel, Fungsi Linear, Persamaan Kuadrat, dan Fungsi Kuadrat.
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas VIIA SMP Kanisius Muntilan tahun ajaran 2009/2010, banyak siswa yang tidak memahami materi Persamaan Linear Satu Variabel. Hal tersebut terlihat pada kesalahan-
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesalahan yang siswa lakukan dalam menyelesaikan soal-soal tentang topik Garis dan Sudut yang menggunakan Persamaan Linear Satu Variabel dalam proses penyelesaian soal. Berikut ini adalah salah satu contoh kesalahan siswa yang ditemukan peneliti dalam observasi tersebut:
Soal: Pada gambar berikut ini, AOD adalah garis lurus, = = 2 ° , dan
∠ ∠ = ° . Tentukanlah nilai x. ∠ ° °
2 2 °
Jawaban siswa:
2 + 2 + = 180 4 = 180 = 180
4 ∶
= 45°
Jawaban siswa di atas menunjukkan bahwa ia melakukan dua kesalahan pada langkah penyelesaiannya, yaitu kesalahan hitung dalam menjumlahkan suku-suku aljabar yang sejenis dan kesalahan dalam mencantumkan satuan
derajat pada penyelesaian akhir. Dari kesalahan yang dilakukan siswa, dapat
diketahui kesulitan belajar yang dialami siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Davis, Cooney, Hart dan Quintero (dalam Hadar et al., 1987) bahwa kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal dapat menjadi sumber utama informasi untuk mempelajari kesulitan belajar siswa dalam Matematika.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti kesalahan-kesalahan yang
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam mengerjakan soal-soal Persamaan Linear Satu Variabel. Kesalahan- kesalahan siswa tersebut selanjutnya akan dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan rumusan kategori kesalahan yang telah dibuat oleh peneliti.
Dengan mengetahui letak kesulitan belajar siswa, guru dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar Matematika, khususnya pada pokok bahasan Persamaan Linear Satu Variabel, dengan cara memperbaiki metode mengajarnya atau dapat juga dengan merencanakan pengajaran remidi terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Oleh karena itu, penelitian analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal pada Persamaan Linear Satu Variabel dirasa perlu dilakukan.
B. Perumusan Masalah
Jenis kesalahan apa saja yang dibuat siswa kelas VIIA SMP Kanisius Muntilan pada tahun ajaran 2009/2010 dalam mengerjakan soal-soal Persamaan Linear Satu Variabel?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kesalahan yang dibuat siswa kelas VIIA SMP Kanisius Muntilan pada tahun ajaran 2008/2009 dalam mengerjakan soal-soal Persamaan Linear Satu Variabel.
D. Batasan Istilah
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan, agar tidak menimbulkan pengertian yang berbeda-beda. Istilah yang akan dibahas antara lain:
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Kesalahan Kesalahan adalah hasil tindakan yang tidak tepat atau menyimpang dari aturan atau norma-norma tertentu. Kesalahan yang dianalisis dalam penelitian ini hanyalah kesalahan yang muncul pertama kali dan tertulis/ terlihat pada hasil pekerjaan tertulis siswa, dalam menyelesaikan soal-soal Persamaan Linear Satu Variabel.
Kesalahan yang dimaksud pada penelitian ini yaitu:
a. kesalahan dalam langkah-langkah penyelesaian
b. langkah-langkah penyelesaian benar, namun jawaban akhir atau penarikan kesimpulan tidak tepat.
2. Persamaan Linear Satu Variabel yang Dipelajari di SMP Kelas VII Materi yang menjadi pokok penelitian ini adalah Persamaan Linear
Satu Variabel. Menurut KTSP Matematika SMP 2006, Persamaan Linear Satu Variabel merupakan salah satu pokok bahasan yang diajarkan di kelas
VII semester 2. Pokok bahasan ini meliputi, Kalimat Tertutup dan Kalimat Terbuka, Himpunan Penyelesaian Kalimat Terbuka, Persamaan Linear Satu Variabel, Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel dengan Cara Substitusi, Menyelesaikan Persamaan dengan Menambah atau Mengurangi Kedua Ruas Persamaan dengan Bilangan yang Sama, Persamaan yang Ekuivalen, Menyelesaikan Persamaan dengan Mengalikan atau Membagi Kedua Ruas Persamaan dengan Bilangan yang Sama, Grafik Penyelesaian Persamaan Linear dengan Satu Variabel,
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menyelesaikan Persamaan yang Memuat Bentuk Pecahan, dan Penerapan Persamaan dalam Kehidupan.
3. Istilah-istilah Matematika yang Digunakan
a. Bentuk Aljabar, Variabel, Konstanta, dan Koefisien Sebuah bentuk aljabar adalah suatu kombinasi variabel atau angka
(konstanta) atau keduanya, dengan lambang-lambang operasi yang sesuai (Edgerton et al., 1967).
Contoh: "2 ", " 5 ", " 2 + 3 "," " .
Variabel adalah nama, lambang atau simbol anggota sembarang suatu himpunan dari semesta pembicaraan. Bila himpunan itu berupa himpunan bilangan, maka variabel merupakan lambang dari bilangan sembarang dalam himpunan bilangan. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil “a, b, c, ..., z”.
Konstanta adalah nama, lambang atau simbol yang mewakili bilangan tertentu dalam suatu himpunan bilangan.
Contoh: 2 + 3 Pada contoh di atas, yang dimaksud dengan variabel adalah “x”, sedangkan konstanta adalah “2” dan “3”. Konstanta “2” disebut koefisien dari “x”.
b. Suku Bentuk Aljabar, Suku Sejenis, dan Suku Tak Sejenis Suku bentuk aljabar merupakan variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada suatu bentuk aljabar yang dipisahkan oleh lambang operasi penjumlahan atau operasi pengurangan.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh : Persamaan 2 + 3 , “2x” dan “3y” merupakan bentuk suku- suku aljabar.
Bentuk suku-suku aljabar dikatakan sejenis, bila memuat variabel dan pangkat variabel yang sama. Bentuk suku-suku aljabar dikatakan tak sejenis, bila memuat variabel atau pangkat variabel yang tidak sama.
Contoh bentuk suku sejenis:
5 ” dan “ 2 ”
“ −
“
3 ” dan “ ”
Contoh bentuk suku tak sejenis:
2 ” dan “ 3 ”
“ “
3 ” dan “ 2 ”
− Suatu bentuk aljabar yang mengandung suku-suku sejenis dapat disederhanakan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku- suku sejenis yang ada. Misalnya,
3 2 + 6 + 4 dapat
− − disederhanakan menjadi 9 + .
c. Kalimat Tertutup Kalimat tertutup atau pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus dua-duanya (bernilai benar dan salah). Kalimat yang bernilai benar adalah kalimat yang menyatakan hal-hal yang sesuai dengan kenyataan/kesepakatan yang berlaku umum. Kalimat yang bernilai salah adalah kalimat yang menyatakan hal-hal yang tidak sesuai dengan keadaan/kesepakatan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh kalimat bernilai benar: Jumlah dari dua dan tiga adalah lima.
Hasil kali lima dan enam adalah tiga puluh. Semarang adalah ibu kota propinsi Jawa Tengah. Contoh kalimat bernilai salah: Selisih antara tujuh belas dan tujuh adalah sembilan.
15 adalah bilangan prima. Tugu monas terletak di Yogyakarta.
d. Kalimat Terbuka Kalimat terbuka merupakan kalimat yang belum dapat ditentukan nilai benar atau salahnya.
Contoh kalimat terbuka: 1) P adalah faktor dari 4 2) 2 x
4
20
Dua kalimat di atas belum dapat ditentukan bernilai benar atau salah, sebab pengganti “P” dan “x” belum diketahui. Bila kedua lambang tersebut diganti dengan suatu angka yang mewakili suatu bilangan, barulah dapat diketahui kedua kalimat tersebut bernilai benar atau salah. Misalnya , jika lambang “P” pada contoh (1) diganti dengan “1”, “2”, dan “4”, maka akan diperoleh kalimat yang bernilai benar. Jika lambang “P” diganti dengan angka yang lain, maka akan diperoleh kalimat yang bernilai salah.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada contoh (1) dan (2) di atas, lambang-lambang seperti “P” dan “x” disebut variabel. Angka “2”, “4” dan “20” pada persamaan “ 2 + 4 = 20 ” disebut konstanta. Lambang dari suatu bilangan disebut angka, misalnya angka “4” menyatakan lambang dari bilangan
4.
e. Kesamaan Relasi kesamaan adalah suatu relasi yang menyatakan bahwa dua besaran atau ekspresi adalah sama. Relasi kesamaan dilambangkan dengan lambang “=” (sama dengan). Contoh:
6 + 1 = 7
18 5 = 13
−
f. Persamaan Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan, yaitu “=”. Karena persamaan merupakan kalimat terbuka, maka persamaan belum dapat diketahui bernilai benar atau salah.
Contoh: 2 + 6 = 10 3 = 9
− Persamaan seperti contoh di atas merupakan kalimat terbuka yang menggunakan nama/lambang-lambang untuk membicarakan suatu relasi kesamaan dua bilangan, sehingga penulisan yang tepat dalam
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jika siswa SMP kelas VII diajarkan dan diwajibkan untuk menulis dengan kaidah tersebut, maka akan terlalu rumit bagi siswa dan membuat siswa bingung. Oleh karena itu, dalam pembelajaran Matematika di sekolah, siswa tidak diajarkan untuk menulis persamaan dengan menggunakan tanda petik. Begitu pula dalam penulisan laporan penelitian ini, agar tidak rumit dalam penulisan, peneliti tidak menggunakan tanda petik ketika menggunakan kalimat untuk membicarakan suatu persamaan. Dalam penulisan soal tes yang merupakan instrumen penelitian, peneliti juga tidak mencantumkan
tanda petik dalam menulis persamaan.
Contoh : Penulisan kalimat yang tepat: Tentukan penyelesaian persamaan “ 2 + 4 = 5 ”.
Penulisan kalimat dalam laporan ini: Tentukan penyelesaian persamaan 2 + 4 = 5 .
Ekspresi/pernyataan/lambang yang mewakili suatu bilangan di sebelah kiri tanda sama dengan pada suatu persamaan disebut ruas kiri persamaan, sedangkan ekspresi/pernyataan/lambang yang mewakili suatu bilangan di sebelah kanan tanda sama dengan disebut ruas kanan persamaan.
g. Penyelesaian dan Himpunan Penyelesaian Persamaan Suatu variabel dapat diganti dengan satu atau beberapa angka.
Suatu bilangan, jika angkanya menggantikan variabel dalam suatu
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persamaan dan menyebabkan persamaan berubah menjadi kalimat bernilai benar, maka bilangan tersebut merupakan penyelesaian dari persamaan. Himpunan penyelesaian dari suatu persamaan adalah himpunan dari semua bilangan yang diwakili oleh variabel dalam suatu persamaan, yang menyebabkan persamaan berubah menjadi kalimat bernilai benar. Himpunan penyelesaian biasanya disingkat HP.
Contoh:
2 = 6
− Bila “x” diganti dengan “8”, maka persamaan bernilai benar.
Bila “x” diganti dengan angka selain “8”, maka persamaan bernilai salah, sehingga bilangan 8 merupakan penyelesaian dari persamaan 2 = 6 dan himpunan penyelesaiannya
− adalah {8}.
Persamaan 2 = 6 merupakan salah satu contoh persamaan − kondisional. Persamaan kondisional merupakan suatu persamaan yang akan berubah menjadi kalimat bernilai benar untuk satu atau beberapa angka pengganti variabel, tetapi tidak bernilai benar untuk angka pengganti variabel yang lainnya.
Jika tidak ada pengganti variabel yang membuat persamaan menjadi kalimat bernilai benar, maka persamaan tersebut tidak mempunyai penyelesaian. Bila tidak ada anggota himpunan semesta yang menjadi penyelesaian dari persamaan yang dimaksud, maka
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong. Menurut Aufman (1990), suatu persamaan yang tidak mempunyai penyelesaian disebut kontradiksi, misalnya = + 1 . Tidak ada bilangan yang akan sama dengan bilangan itu sendiri yang ditambah dengan 1. Persamaan identitas adalah suatu persamaan yang akan menjadi kalimat bernilai benar untuk setiap bilangan real untuk semua bentuk
(
persamaan yang terdefinisi. Misalnya, + = 2 , dan + 3) = + 6 = 9 .
h. Persamaan yang Ekuivalen Dua persamaan dengan variabel yang sama disebut ekuivalen bila kedua persamaan itu mempunyai himpunan penyelesaian yang sama.
Notasi ekuivalen adalah “ ⟺”. Contoh:
- 5 = 12
1)
7 + 5 = 12
Jika x = 7, maka persamaan tersebut menjadi yang bernilai benar. Maka penyelesaiannya adalah x = 7.
2) 2 + 10 = 24
2 × 7 + 10 = 24
Jika x = 7, maka persamaan tersebut menjadi , yang bernilai benar. Maka penyelesaiannya adalah x = 7.
Persamaan (1) dan (2) di atas memiliki penyelesaian yang sama, yaitu x = 7, sehingga persamaan + 5 = 12 ekuivalen dengan
2 + 10 = 24 atau dapat ditulis sebagai “ + 5 = 12 2 + 5 = 12 ” .
⟺
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sifat penjumlahan dan perkalian terhadap persamaan
- Untuk bilangan real a, b, dan c, = dan = merupakan persamaan yang ekuivalen.
Jika , , dan , kemudian = dan = merupakan ≠ persamaan yang ekuivalen.
Pada dasarnya, sifat tersebut menyatakan bahwa suatu persamaan yang ekuivalen dapat tercipta dengan menambahkan ekspresi/pernyataan pada masing-masing ruas persamaan, atau mengalikan masing-masing ruas persamaan dengan ekspresi/pernyataan bukan nol yang sama (Durbin, 1985). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan “masing-masing ruas” adalah bilangan yang diwakili oleh lambang/nama/simbol pada ruas kiri maupun ruas kanan pada suatu persamaan.
Dalam laporan ini akan sering dijumpai istilah “menambah/mengurangi atau membagi/mengalikan kedua ruas persamaan”. Yang dimaksud dengan “menambah/mengurangi atau membagi/mengalikan kedua ruas persamaan” adalah menambah/mengurangi atau membagi/mengalikan bilangan yang diwakili oleh lambang/nama/simbol pada ruas kiri persamaan maupun ruas kanan persamaan. i. Operasi Hitung Dasar
Operasi hitung dasar terdiri dari operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Operasi Penjumlahan Operasi penjumlahan dinyatakan dengan lambang “+” (baca: tambah). Penjumlahan dua bilangan a dan b dinyatakan dengan
“a+b”. Bilangan a disebut “yang dijumlahkan”, sedangkan b disebut “penjumlah”.
Contoh: Jumlah dari 2 dan 3 dinyatakan dengan “2 + 3” dan jumlahnya sama
2 + 3 = 5
dengan 5, sehingga dapat ditulis “ ”. Bilangan 2 adalah yang dijumlahkan, sedangkan 3 adalah penjumlah.