KONTRIBUSI SUPERVISI PENGAWAS PAI DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI SMK KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015

  

KONTRIBUSI SUPERVISI PENGAWAS PAI

DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

PROFESIONAL GURU PAI SMK KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  

Oleh

M.SYAFII

NIM. M1.12.010

  

Tesis diajukan sebagia pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan Islam

PROGRAM PASCA SARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  MOTTO

  ٦ ٥ ار ۡسُي ِرۡسُعۡلٱ َعَم َّنِإ ا ًر ۡسُي ِرۡسُعۡلٱ َعَم َّنِإَف Artinya: 5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

  1

6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. ( Q.S.Al-Insyiroh:5-6)

  1 .Departemen Agama , Alqur’an dan Terjemahannya, Jakarta : 2004, 902

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan karya terbaikku ini kepada : 1.

  Kedua orang tua saya (almarhum) dan mertua saya (almarhum) yang mendidik serta membimbing saya dengan sabar dan ikhlas.

  2. Istriku tercinta, Irni Susilo, yang selalu setia menjalani kehidupan bersamaku dalam suka maupun duka.

  3. Anak – anak yang kusayangi setiap saat : Marcelli Lianawati, Levi Kurniawan, Meylina Nugraheni, Hermawan Galih Wicaksono, Andy Kurniawan, anak

  • – anak yang selalu memberi semangat pada saya, Semoga kita selalu bersatu, baik dalam suka maupun duka wahai permata hatiku.

  4. Sahabat-sahabat, teman kuliah angkatan 2012 dan teman mengajar di SMKN 1 Salatiga.

  5. Guru – guru Pendidikan Agama Islam SMK Kota Salatiga.

  ABSTRAK

KONTRIBUSI SUPERVISI PENGAWAS PAI DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI SMK KOTA SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2014/2015 Supervisi yang dilakukan pengawas PAI memiliki peran yang sangat penting

  dalam penyelenggaraan pendidikan. Melalui supervisi pembelajaran, Pengawas PAI diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru PAI yang lebih baik dari sebelumnya.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Sejauh mana konstribusi supervisi yang dilakukan pengawas PAI dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SMK Kota Salatiga, (2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan supervisi yang dilakukan Pengawas PAI dalam meningkatkan kompetensi professional guru PAI SMK Kota salatiga.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di SMK Kota Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah Pengawas PAI dan objek penelitian ini adalah kegiatan supervisi pembelajaran yang dilakukan Pengawas PAI SMK. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru PAI SMK dan Kasi Pakis Kankemenag Kota Salatiga.Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan cara triangulasi metode dan sumber. Teknik analisa data menggunakan model interaktif, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Kontribusi supervisi pengawas PAI dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SMK Kota kurang maksimal. Terbukti tingkat kehadiran pengawas PAI dalam melakukan supervisi kepada guru PAI SMK Kota Salatiga rata-rata hanya sekali dalam satu semester. Ironisnya, materi pembinaan pengawas PAI hanya dititik beratkan pada pemeriksaan administrasi pembelajaran. Pengawas PAI jarang melakukan kunjungan kelas dan kunjungan supervisi kepada guru PAI SMK Kota Salatiga lebih banyak dilakukan di ruang kepala sekolah. Kadang-kadang pengawas PAI datang ke sekolah hanya pada saat ulangan semester. Sehingga dampaknya kurang dapat dirasakan terhadap peningkatan kompetensi profesional guru PAI. Padahal sebenarnya guru PAI sangat mengharapkan kunjungan kelas dan demontrasi mengajar dari pengawas PAI agar dapat dikembangkan pada pembelajaran di kelas. (2) Faktor pendukung supervisi yang dilakukan pengawas PAI adalah pengalaman kerja sebagai pengawas PAI dan menjadi guru PAI cukup memadai serta mendapat dukungan berbagai pihak dalam melakukan pembinaan kepada guru PAI. Sedangkan faktor penghambat supervisi yang dilakukan pengawas PAI adalah beban kerja pengawas PAI dalam membina guru PAI cukup besar. Satu pengawas PAI harus membina kurang lebih 50 guru PAI mulai dari SMP/MTs sampai SMA/MA dan SMK. Selain itu, masih ditemukan guru PAI yang belum membuat perangkat pembelajaran sehingga kurang siap untuk menerima supervisi dari pengawas PAI. Tak jarang pengawas PAI melakukan kunjungan supervisi secara insendental yang menyebabkan guru PAI kurang respon terhadap supervisi yang dilakukan. Oleh karena itu, kegiatan supervisi pengawas PAI harus lebih dioptimalkan.

  Kata Kunci : Supervisi , Pengawas PAI, Kompetensi Profesional Guru THE CONTRIBUTION OF THE SUPERVISION OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION SUPERVISOR IN ENHANCING THE PROFESSIONAL COMPETENCE OF THE ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION TEACHERS OF VOCATIONAL SCHOOLS IN SALATIGA CITY

  IN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 ABSTRACT

  Supervision is done by the supervisor of Islamic religious education has a very important role in administering education. One of the efforts to improve the professional competence of teachers of Islamic Religious Education is through teaching that is done by the supervisor. Via a teaching supervision, the supervisor of Islamic Religious Education is expected to increase the professional competence of the teachers become better than before.

  The purpose of the research is to find out (1) The extent of the contribution of the implementation of the supervision carried out by the supervisor of Islamic religious education in boosting the professional competence of teachers of Islamic religious education in Salatiga. (2) The supporting and inhibiting factors in the implementation of supervision to enhance the professional competence of the teachers of Islamic Religious Education in Salatiga.

  This study used a qualitative approach. The research was done in the vocational schools in Salatiga. The subject of this study is the Islamic Religious Education Supervisor of Vocational Schools and the object of the research is the teaching activity which is done by the supervisor of Vocational Schools in Salatiga City. While the informants in this research are the Heads of the vocational schools, Heads Of Religious Education and Islamic Religious Section of the Ministry Of Religions in Salatiga, and the Islamic Religious Education of Vocational School Teachers in Salatiga City. The data collection technique of this study is using interviews, observations and documentations. Testing the validity of the data obtained is using the triangulation methods and sources. While the data analysis technique is using an interactive models, data reductions, data presentations and withdrawal conclusions.

  The research concludes that: (1) the supervisory contributions made by the Islamic Religious E supervisor in improving the professional competence of teachers of Islamic Religious Education of vocational schools in Salatiga city is less than the maximum because the level of supervisory presence in giving a supervision on average is only once a semester. Ironically, the guidance material of supervision is more be emphasized in checking the teaching administration. The supervisor rarely conducted classroom visits ; supervision of Islamic Religious Education Teachers is more done in the principal's office. (2) The factors that supporting the supervision were the experience as a supervisor and became a teacher of Islamic Religious Education in a sufficient time, and also got a support from various parties in conducting guidance to Islamic Religious Education Teachers. While inhibiting factors of carrying out a supervision was a large workload. A supervisor ought to supervise more than 50 Islamic Religious Education Teachers of SMP/MTs , SMA/MA and SMK. In addition, sometimes a supervisor found teachers who had not made a lesson plan, so they were less ready to accept the supervision given. Often, a supervisor did a supervision suddenly which caused the teacher did not respond the supervision well. Therefore, the supervisory activities of the Islamic Religious Education Supervision should in optimized.

  Key words: Supervision, Supervisor Islamic Education, Teacher Professional Competence.

  vii PRAKATA

  Bismillahirrahmanirrahim

  Dengan mengucap syukur “Alhamdulillahi Rabbil „Alamin” , segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia dan alam semesta, juga memberikan petunjuk dan menghiasi diri kita dengan taqwa kepada-Nya serta meninggikan derajat bagi orang – orang yang beriman dan berilmu. Dalam usaha untuk menyelesaikan penulisan tesis ini tidak mungkin dapat saya lakukan sendiri tanpa adanya partisipasi aktif dari para pihak yang dengan ikhlas telah meluangkan waktunya untuk membantu kelancaran dan kesempurnaan penelitian tesis ini.

  Untuk itu perkenankanlah saya mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1.

  Bapak Dr.Rahmad Haryadi, M.Pd.selaku Rektor IAIN Salatiga,yang telah member kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi Program S-2 di IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan restu dan selalu mendo‟akan pada penulisan tesis ini.

  3. Bapak Dr.H.M.Zulfa, M.Ag, dan Dr.Winarno,M.Pd selaku dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran serta meluangkan waktu ditengah kesibukannya senantiasa membimbing dan memotivasi penulis.

  4. Bapak Bambang Dwi Hersedianto, S.Pd, M.Pd, Kepala SMKN 1, Drs.Kamaruddin, M.Pd, Kepala SMKN 2, Drs.Hadi Sutjipto, M.T, Kepala SMKN 3, Drs. M.Busri, M.Pd,Kepala SMK Muhammadiyah, Drs. Joko Aniswontoro, M.Pd.I, Kepala SMK Diponegoro, Sardi, S.Pd, Kepala SMK PGRI 1 Salatiga beserta segenap guru dan karyawan yang telah memberi izin dan akses yang sebesar-besarnya untuk melakukan penelitian.

  5. Teman –teman guru Pendidikan Agama Islam di SMK baik Negeri maupun swasta yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penelitian.

  6. Teman-teman angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Agama Islam Pasca sarjana IAIN Salatiga, yang selalu member dukungan.

  7. Istri dan anak - anaku yang selalu memberikan dorongan dan memberikan inspirasi hingga selesainya penulisan tesisi ini.

  8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan telah membantu menyelesaikan tesis ini.

  Sungguh saya tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali hanya berdoa semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal kebaikan yang telah diberikan.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang telah saya sajikan dalam penulisan tsisi ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak hal- hal yang perlu diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut, dengan segala bentuk kritik yang membangun dan saran sangat saya harapkan, demi lebih sempurnanya tesis ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, khususnya bagi guru

  • – guru Pendidikan Agama Islam dan Pengawas Pendidikan Agama Islam.

  Salatiga, Mei 2015 Penulis,

  M.Syafi‟i,S.Ag,SH,.M.Kn NIM: M.1.12.010

  DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iii MOTTO................................................................................................................. iv PERSEMBAHAN ................................................................................................. v ABSTRAK ........................................................................................................... vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii PRAKATA ............................................................................................................ viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 8 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8 D. Signifikasi Penelitian ................................................................... 9 E. Penelitian Yang Relevan ............................................................... 9 F. Metodologi Penelitian ................................................................... 12 G. Sistematika Penulisan Tesis ......................................................... 25 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Kontribusi Supervisi ...................................................... 28

  1. Pengertian Kontribusii ............................................................. 28

  2. Pengertian Supervisi ................................................................. 29

  3.Tujuan Supervisi ........................................................................ 30

  4.Langkah-Langkah Pelaksanaan Supervisi.................................. 32

  5.Teknik dan Pendekatan Supervisi .............................................. 34

  B.

  Pengawas Pendidikan Agama Islam ............................................. 38

  1.Pengertian pengawas PAI ........................................................ 38

  2.Tujuan Kepengawasan PAI ........................................................ 42

  3.Fungsi Kepengawasan PAI ........................................................ 44

  4.Wewenang dan Tanggung Jawab Serta Tugas Pengawas PAI ............................................................................................ 45 C. Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam ............. 51

  1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru ................................ 51

  2. Standar Kompetensi Guru ......................................................... 54

  3. Ciri-Ciri Guru Profesional......................................................... 59

  4. Karakteristik Kompetensi Profesional Guru PAI .................... 65

  BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN A. Profil Sekolah ................................................................................ 70 1. Profil SMK Negeri 1 Salatiga ................................................. 70 2. Profil SMK Negeri 2 Salatiga ................................................. 78 3. Profil SMK Negeri 3 Salatiga ................................................. 83 4. Profil SMK Muhammadiyah Salatiga ..................................... 92 5. Profil SMK Diponegoro Salatiga ............................................ 98 6. Profil SMK PGRI 1 Salatiga ................................................... 103 B. Profil Pengawas PAI SMK Kota Salatiga ..................................... 109 a. Drs. Wahid Hasim, M.Pd.I ...................................................... 110 b. Drs. Takwim ............................................................................ 114 C. Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran Pengawas PAI Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI SMK Kota Salatiga ................................................................................. 116 1. Langkah-langkah pelaksanaan supervisi pembelajaran pengawas PAI dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SMK Kota Salatiga ............................... 117

  2. Teknik dan Pendekatan supervisi pengawas PAI dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SMK Kota Salatiga ........................................................................... 131 D. Faktor Pendukung dan Penghambat Supervisi Pengawas

  PAI Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI SMK Kota Salatiga ................................................................ 136

  BAB IV PEMBAHASAN A. Kontribusi Supervisi Pengawas Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI SMK Kota Salatiga Tahun 2014/2015 .......................................... 142 1. Supervisi Pengawas PAI Terhadap Kegiatan pembelajaran Guru PAI Salatiga ............................................. 143

  2. Teknik dan Pendekatan Pengawasan PAI .............................. 152 B. Faktor Pendukung dan Penghambat Supervisi Pengawas

  PAI Serta Solusinya ..................................................................... 167

  BAB V PENUTUP A. Simpulan ....................................................................................... 180 B. Saran .............................................................................................. 181 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

  185 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 188 BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 286

  DAFTAR TABEL Tabel 1 : Keadaan Guru SMKN 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ...... 74 Tabel 2 : Keadaan guru PAI SMKN 1 Salatiga Tahun Pelajaran

  2014/2015 ....................................................................................... 75 Tabel 3 : Keadaan sarana dan prasarana SMKN 1 Salatiga Tahun

  Pelajaran 2014/2015 ....................................................................... 76 Tabel 4 : Keadaan Guru SMKN 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ...... 80 Tabel 5 : Keadaan guru PAI SMKN 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ....................................................................................... 81

  Tabel 6 : Keadaan sarana dan prasarana SMKN 2 Salatiga Tahun

  Pelajaran 2014/2015 ....................................................................... 82 Tabel 7 : Keadaan Guru dan Karyawan SMKN 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ....................................................................... 88 Tabel 8 : Keadaan guru PAI SMKN 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ....................................................................................... 89

  Tabel 9 : Keadaan sarana dan prasarana SMKN 3 Salatiga Tahun

  Pelajaran 2014/2015 ....................................................................... 91 Tabel 10 : Keadaan Guru SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ............................................... 95 Tabel 11 : Keadaan Tenaga Kependidikan SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ........................................... 96

  Tabel 12 : Keadaan Guru PAI SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun

  Pelajaran 2014/2015 ....................................................................... 96 Tabel 13 : Keadaan Sarana dan Prasarna Pendidikan SMK Muhammadiyah ............................................................................. 97 Tabel 14 : Keadaan Guru SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ...................................................................................... 100

  Tabel 15 : Keadaan guru PAI SMK Diponegoro Salatiga Tahun

  Pelajaran 2014/2015 ....................................................................... 101 Tabel 16 : Keadaan sarana dan prasarana SMK Diponegoro Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015........................................................... 102 Tabel 17 : Keadaan Guru SMK PGRI 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ...................................................................................... 105

  Tabel 18 : Keadaan Tenaga Kependidikan SMK PGRI 1 Salatiga ……….. .......................................................................................... 105

  Tabel 19 : Keadaan guru PAI SMK PGRI 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ....................................................................................... 106

  Tabel 20 : Sarana dan prasarana SMK PGRI 1 Salatiga Tahun

  Pelajaran 2014/2015 ...................................................................... 107 Tabel 21 : Daftar Sekolah/ Guru PAI Binaan Drs.Wahid Hasim, M.Pd.I dan Jumlah Kunjungan Supervisi Tahun Pelajaran 2014/2015 ..... 111 Tabel 22 : Daftar Sekolah/ Guru PAI Binaan Drs. Taqwim dan Jumlah

  Kunjungan Supervisi Tahun Pelajaran 2014/2015 ........................ 114

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Pedoman wawancara ................................................................... 188 Lampiran 2 : Panduan dokumentasi ................................................................ 193 Lampiran 2 : Panduan observasi ...................................................................... 193 Lampiran 3 : Catatan lapangan ........................................................................ 194 Lampiran 4 : Pengujian keabsahan data .......................................................... 263 Lampiran 5 : Analisis data ............................................................................... 272 Lampiran 6 : Foto kegiatan ............................................................................... 277 Lampiran 7 : Biografi Penulis ........................................................................... 286 Lampiran 8 : Surat keterangan penelitian ......................................................... 287

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumber daya

  manusia Indonesia yang berkualitas melalui pendidikan merupakan upaya yang sungguh-sungguh dan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Sumber daya yang berkualitas akan menentukan mutu kehidupan pribadi, masyarakat, dan bangsa dalam rangka mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

  Pendidikan merupakan upaya yang paling mendasar dan strategis

  2

  sebagai wahana penyiapan sumber daya manusia (dalam arti luas). Pola pendidikan yang diterapkan para guru seharusnya lebih banyak diarahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator, pembimbing, komunikator, evaluator, namun juga sebagai model dan inovator. Oleh karena itu, guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya prestasi hasil pendidikan. Bahkan tidak berlebihan jika guru disebut sebagai kunci keberhasilan dalam mencerdaskan bangsa.

  Di sisi lain, rendahnya mutu pendidikan yang hampir melanda seluruh jenis dan jenjang pendidikan selalu menjadi problem klasik pendidikan di 2 Indonesia. Masalah mutu pendidikan termasuk Pendidikan Agama Islam A. Malik Fadjar, Visi Pembaruan Pendidikan Islam, Jakarta: Alfa Grafikatama, 1998, 38. merupakan masalah urgen yang bisa dijadikan baromater kualitas suatu bangsa dan tingkat kecerdasan masyarakat. Oleh karenanya, dalam pembukaan UUD 1945 ditekankan mengenai keinginan bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas tersebut.

  Masyarakat yang cerdas hanya dapat dihasilkan melalui pendidikan yang bermutu. Tilaar menggaris bawahi, bahwa pendidikan yang berkualitas bukan hanya pendidikan yang mengembangkan intelegensi akademik, tetapi perlu mengembangkan seluruh spektrum intelegensi manusia yang meliputi

  3

  berbagai aspek kebudayaan . Kunci utama dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah mutu para guru. Demikian juga semua unsur yang terlibat di dalam proses pendidikan persekolahan, termasuk pengawas sekolah merupakan ujung tombak maju mundurnya pendidikan.

  Menurut Nurdin dan Usman, berhasil atau tidaknya kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan/direncanakan, kuncinya adalah terletak pada

  4 proses belajar mengajar sebagai ujung tombak dalam mencapai sasaran.

  Dalam hal ini, keberhasilan penyelenggaraan pendidikan pada setiap jenjang, sangat banyak ditentukan oleh kompetensi profeional guru, yakni sejauh mana kemampuan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui paroses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

  Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan 3 dikembangkan terus menerus agar dalam pembelajaran dapat efektif dan 4 H.A.R.Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, 14.

  Nurdin dan Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press, 2003, 57. efesien. Guru dituntut harus memiliki kualitas kinerja yang memadai, mampu untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi pedagogik, personal, professional maupun sosial. Hal tersebut lantaran guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek guru itu sendiri dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam suatu manajemen pendidikan yang profesional.

  Oemar Hamalik menjelaskan bahwa guru adalah suatu jabatan

  5

  profesional yang memiliki peranan dan kompetensi profesional . Sedangkan dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 ditetapkan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah “Pendidik profesional yang mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

  6 pendidikan menengah .

  Dengan demikian guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu guru harus mampu mamikirkan dan membuat perencanaan dengan seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Guru harus mampu berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang mampu menciptakan kondisi dan

  5 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: SD. 6 Bumi Aksara, 2002, 8.

  Zainal Aqib, Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional, Bandung: Yrama Widya, 2009 , 23. lingkungan belajar mengajar yang kondusif dan efektif. Disamping itu, seorang guru juga dituntut agar mampu mengorganisasikan kelas, menggunakan metode belajar yang berfariasi, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar.

  Dalam proses pendidikan, pendidik atau guru dituntut pula memiliki kompetensi pada bidang masing-masing. Oleh karena itu, untuk menghasilkan kualitas guru yang memiliki kompetensi baik, perlu dilakukan adanya pembinaan dan pengawasan secara kontinu (terus-menerus) sesuai dengan perkembangan, kegiatan pembinaan kependidikan. Kegiatan pengawasan atau supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah yang pada umumnya dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas mereka, agar berjalan dengan lebih baik

  7 dan efektif dari sebelumnya .

  Untuk meningkatkan profesionalitas, seorang guru dapat dibimbing oleh supervisor yang dalam istilah pendidikan disebut pengawas. Pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat berat, serta mempunyai peran yang sangat penting terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah.

  Keberadaannya sangat diharapkan oleh guru dalam rangka membantu dan membimbing guru ke arah tercapainya peningkatan kualitas pembelajaran guru mata pelajaran, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di lingkungan sekolah-sekolah yang bernaung pada Kementerian Agama. 7 Pengawasan dalam rangka mengetahui serta memperbaiki berbagai kelemahan

  M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, 76. yang selama ini dilakukan menuju pencapaian tujuan kegiatan yang telah direncanakan dan ditetapkan.

  Tugas pokok pengawas satuan pendidikan adalah membina dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan baik teknis edukatif maupun adminitratif pada satuan pendidikan tertentu. Pengawas sekolah sudah diatur keberadaannya dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. UU RI No

  20 Tahun 2003 dan PP No 19 tahun 2005 merupakan payung hukum yang melandasi tugas pejabat fungsional tersebut.

  Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah sebagai bagian dari pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan yang secara institusional bertanggung jawab terhadap penjaminan mutu pendidikan memiliki peranan sangat penting dalam mengawasi, membina, memantau, dan mengembangkan kemampuan profesional para guru PAI di sekolah serta melaksanakan penilaian terhadap semua hasil kegiatan profesi mereka, agar sekolah yang dibinanya dapat meningkatkan mutu pendidikan.

  Sementara itu, permasalahan seputar kepengawasan PAI dalam hubungannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan isu aktual yang tak kunjung selesai dalam arus perbincangan seiring dengan otonomi daerah. Pelimpahan wewenang dari pusat ke daerah tidak selamanya berdampak positif dalam pelaksanaannya karena tidak semua daerah mempunyai SDM yang memadahi. Perbincangan mengenai wacana kepengawasan tersebut tidak bisa dilepaskan dari realitas empirik keberadaan pengawas dewasa ini yang dinilai kurang mampu mengoptimalisasi segala potensi positif yang dimilikinya dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru yang berdampak pada meningkatnya kualitas pendidikan di sekolah/madrasah.

  Menurut Kadir Djaelani sebagaimana yang dikutif Ahmad Habibullah, dkk, pada pelaksanaannya terdapat beberapa persoalan ketika melihat beberapa catatan tentang kondisi pengawas PAI saat ini yaitu sebagai berikut :

  (1) sebagian pengawas pendidikan agama kurang mendalami teknis kependidikan, (2) kurangnya frekuensi aktifitas pembinaan terhadap pengawas bila dibandingkan dengan aktifitas pembinaan terhadap GPAI, (3) banyaknya sekolah yang kurang terawasi dengan baik akibat fasilitas perjalanan belum memadai, dan (4) pengawas dihadapkan pada persoalan membuat karya tulis untuk melengkapi persyaratan kenaikan pangkatnya dan tugas-tugas administratif atau yang bersifat konseptual dirasakan memberatkan dan mengakibatkan kemampuan profesionalnya menjadi terabaikan. Keberadaan pengawas dipersepsi telah membuat sekolah/madrasah tidak bisa melakukan aktivitas secara leluasa. Salah satu penyebabnya adalah pengawas tidak memiliki kompetensi yang harus dimilikinya, dengan kata lain belum profesional.

  8 Berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan standar

  profesionalisme dan kinerja pengawas PAI telah dilaksanakan, yakni (salah satunya) melalui pembinaan secara berkala melalui forum evaluasi bulanan Pokjawas Kemenag Kota Salatiga. Demikian juga dalam rangka meningkatkan SDM, pengawas PAI selalu diikutsertakan dalam diklat kepengawasan maupun pengembangan kurikulum PAI baik tingkat regional maupun nasional.

8 Ahmad Habibullah, dkk, Efektifitas Pokjawas dan Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam , Jakarta: PT Pena Citasatria, 2008, 3.

  Langkah tersebut di atas diharapkan akan berimplikasi positif terhadap kinerja dan konstribusi pengawas PAI dalam meningkatkan profesionalitasnya yang berimbas pada peningkatan profesionalitas guru PAI. Oleh karena itu, perlu kiranya terdapat perhatian khusus dan pengkajian ulang secara komprehensif terhadap pengawas PAI tentang konstribusinya seiring terbitnya PMA No. 2 tahun 2012 (tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas PAI pada Sekolah Umum) agar pola kerja yang terbangun semakin dinamis, maju dan menjadi inspirasi bagi insan pendidikan khususnya bagi peningkatan profesionalitas guru dan masyarakat pada umumnya.

  Kolaborasi sinergis antara pengawas dan guru profesional diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara signifikan baik secara kelembagaan maupun prestasi akademik. Sepanjang pengamatan peneliti, kerjasama kedua komponen di atas cukup membawa dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan, setidaknya hal ini telah penelti temukan di SMK di kota Salatiga, dimana guru-guru Pendidikan Agama Islam yang mempunyai hubungan sinergis dengan pengawas dalam mengawal proses belajar mengajar cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa, dalam arti semakin baik kontribusi pengawas dan profesionalisme guru, akan berdampak pada mutu Pendidikan Agama Islam di sekolah.

  Berdasarkan kerangka pikir di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lapangan tentang sejauh mana peran pengawas Pendidikan Agama Islam di sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam di SMK kota Salatiga dengan mengambil judul penelitian:

  Konstribusi Supervisi Pengawas Pendidikan Agama Islam Dalam

  Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Di SMK Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

  1. Sejauhmana konstribusi supervisi pengawas Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam di SMK kota Salatiga? 2. Faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat supervisi pengawas Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam di SMK kota Salatiga? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk;

  1. Mengetahui konstribusi supervisi pengawas Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam di SMK kota Salatiga.

  2. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat supervisi pengawas Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam di SMK kota Salatiga.

D. Signifikansi Penelitian 1.

  Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi Program Magister Pendidikan Islam (MPI) berkaitan dengan pengembangan konsep-konsep tentang implementasi manajemen mengajar dan kompetensi profesional guru pendidikan Agama Islam, dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan Agama Islam serta bisa menjadi masukan bagi guru pendidikan agama Islam di SMK kota Salatiga.

2. Manfaat Praktis

  Secara praktik, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan acuan dalam pengingkatan SDM guru Pendidikan Agama Islam serta peran pengawas dan para siswa untuk menuju standar kompetensi yang diharapkan, khususnya di lingkungan SMK kota Salatiga. Disamping itu juga diharapkan berguna bagi para guru agama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui perbaikan manejemen mengajar dan peningkatan profesionalitas.

E. Penelitian Yang Relevan

  Ada beberapa hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai pembanding dalam penulisan tesis ini, yaitu:

1. Tesis Kholil Tahun 2010 dengan judul Kontribusi Pengawas PAI dalam

  Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) di Kabupaten Demak. Penelitian tersebut mengungkap tentang peran Pengawas PAI (PPAI) dalam menerapkan supervisi administrasi MIS di Kabupaten Demak.

  Hasilnya adalah bahwa terdapat beberapa kecamatan (Wedung) sudah melaksanakan supervisi maupun pembinaan secara intensif terutama supervisi manajerial, namun ada juga MI di kecamatan tertentu yang belum menerapkan supervisi tersebut baik supervisi manajerial maupun supervisi akademik dalam rangka meningkatkan kinerja tenaga pendidik dan kependidikan. Meskipun penelitian tersebut mengungkap tentang kinerja pengawas PAI di Kabupaten Demak, akan tetapi fokus penelitiannya pada pelaksanaan program pengembangan KTSP Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan

  9 bukan sekolah umum .

  Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan penulis lebih ditekankan kepada konstribusi pengawas dalam upaya meningkatkan kompetensi profesional guru. Pada pelaksanaannya, secara informal pengawas PAI di Kota Salatiga terbagi menjadi dua, yaitupengawas kecil (pengawas MI/SD) dan pengawas besar (SMP/sederajat, SMA/sederajat dan SMK).

2. Tesis Nafiul Lubab Tahun 2013 dengan judul Kinerja Pengawas PAI SMA

  di Kota Semarang Tahun 2012 . Jenis penelitian ini adalah kualitatif

  deskriptif. Hasil penelitian tersebut lebih ditekankan pada kinerja pengawas PAI SMA di kota Semarang pada tahun 2012 adalah sebagian 9 pengawas ada yang telah memenuhi kriteria tugasnya dengan baik, namun

  

Kholil, Kontribusi Pengawas PAI dalam Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) di Kabupaten Demak

E prints.walisongo.ac.id/97/1/_Tesis_ Sinopsis.pdf, 2010.

  10

  ada juga yang belum baik karena beberapa faktor . Perbedaan tesis tersebut dengan kajian penulis adalah terletak pada jenis penelitian dan pendekatan yang dipakai. Demikian juga dari sisi wilayah penelitian dan subyek penelitian juga berbeda dengan kajian penulis. Apalagi kajian penulis lebih terfokus kepada konstribusi pengawas PAI SMK terhadap peningkatan profesionalitas guru PAI di SMK Kota Salatiga.

3. Tesis Aceng Toha Tahun 2013 dengan judul Fungsional Jabatan Pengawas Pendidikan Agama Islam : Studi Tentang Implikasi KMA No.

  381/1999 Terhadap Kinerja Pengawas PAI di Kandepag Garut. Adapun

  jenis penelitian tersebut adalah deskriptif korelasional yang mengungkap sejauh mana kinerja pengawas PAI di Kabupaten Garut dalam menjalankan tugasnya berkaitan dengan diberlakukannya KMA 381/1999. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kinerja pengawas PAI belum optimal karena kurangnya dukungan dari aspek manajerial dan lingkungan dengan rincian 42,9% kedua aspek tersebut memberikan kontribusi terhadap kinerja pengawas PAI Madya dan hanya 4,1% memberikan kontribusi terhadap kinerja pengawas PAI Muda dalam

  11

  melaksanakan tugasnya . Sedangkan dalam penelitian yang penulis lakukan lebih ditekankan pada peran atau kontribusi pengawas sebagai supervisor dalam meningkatkan profesionalitas guru PAI SMK.

10 Nafiul Lubab, Kinerja Pengawas PAI SMA di Kota Semarang dari

  11 eprints.walisongo.ac.id, Tesis dari IAIN Walisongo Semarang, 2012.

  Aceng Toha, Fungsional Jabatan Pengawas Pendidikan Agama Islam : Studi Tentang Implikasi KMA No. 381/1999 Terhadap Kinerja Pengawas PAI di Kandepag Garut repository.upi.edu/1231, 2013.

F. Metodologi Peneleitian 1.

  Pendekatan Penelitian Metode penelitian sangat penting untuk membantu mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data. Metode penelitian yang dipergunakan disesuaikan dengan jenis penelitian yang akan dilakukan. Secara garis besar, pendekatan penelitian terbagi dua, yaitu penelitian kuatitatif dan kualitatif.

  Pendekatan penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah kualitatif diskriptif dengan cara mendeskripsikan fenomena yang ada. Dalam penelitian kualitatif, temuan

  • –temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya, sebagian datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif karena penelitian ini berupa perilaku seseorang, peranan organisasi dan hubungan timbal balik.

  Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini termasuk pada jenis fenomenologis yaitu dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena sosial atau suatu lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu.

  Lebih konkritnya, penggunaan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan fenomenologis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : a.

  Mendeskripsikan fenomena yang ada, menganalisis dari kondisi objektif tentang pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan pengawas sekolah dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam di SMK kota Salatiga. b.

  Menemukan dan mengembangkan suatu teori tertentu yaitu untuk mengungkapkan upaya-upaya yang dilakukan pengawas PAI dalam melakukan supervisi untuk meningkatkan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam di SMK Kota sesuai dengan yang diharapkan.

  c.

  Menggali pelaksanaan supervisi yang dilakukan pengawas PAI, berupa sifat hubungan supervisor dengan guru PAI dalam konteks kegiatan perbaikan pembelajaran, teknik dan pendekatan yang digunakan supervisor, kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi pengawas PAI.

2. Latar Seting Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di SMK Kota Salatiga yang terdiri tiga SMK Negeri dan tiga SMK swasta. Yakni SMK Negeri 1, SMK Negeri 2, SMK Negeri 3, SMK Muhammmadiyah, SMK Diponegoro dan SMK PGRI 1 Salatiga. Pemilihan lokasi tersebut dengan pertimbangan bahwa keberadaan Pendidikan Agama Islam di SMK Kota Salatiga sangat strategis dan merupakan ujung tombak kualitas pendidikan agama dan moral peserta didik pada lembaga tersebut yang notabene merupakan pendidikan vocational. Sementara pengawas PAI yang bertugas melakukan supervisi di sekolah-sekolah tersebut sepanjang pengetahuan peneliti masih perlu ditingkatkan peran dan fungsinya dalam upaya peningkatan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam.

  Adapun pemilihan masalah ini, dengan pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana konstribusi Pengawas Pendidikan Agama di SMK dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI. Terutama guru PAI SMK yang jumlahnya cukup besar dan sangat membutuhkan bimbingan supervisi dari pengawas. Peneliti juga ingin mempelajari langkah-langkah pengawas dalam melakukan supervisi di sekolah beserta faktor pendukung dan kendala-kendala yang dihadapi untuk dicarikan solusinya.

3. Subjek dan Informan Penelitian

  Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang pengawas Pendidikan Agama Islam yang bertugas melakukan supervisi terhadap guru Pendidikan Agama Islam di SMK Kota Salatiga. Sedangkan informan untuk memperoleh data penelitian ini adalah pengawas Pendidikan Agama Islam yang memberikan layanan supevisi di SMK Kota Salatiga, enam kepala SMK di Kota Salatiga, guru mata pelajaran PAI yang bertugas di SMK kota Salatiga berjumlah enam orang yang mendapat layanan supervisi. Selain itu, yang juga dijadikan informan dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam dan Keagamaan Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga .

  Dengan demikian dalam penelitian ini supervisor, kepala sekolah , guru-guru mata pelajaran PAI, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam dan Keagamaan Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga yang dijadikan informan penelitian adalah mereka yang dianggap dapat memberikan informasi sesuai dengan yang diperlukan. Subjek atau informan pada penelitian ini dipilih berdasarkan creterian based selection yaitu pengambilan subjek penelitian yang didasarkan pada tujuan tertentu.

4. Metode Pengumpulan Data

  Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data tentang layanan supervisi yang dilakukan pengawas PAI yang bertugas di SMK Kota Salatiga kepada guru-guru PAI untuk mendapatkan bimbingan dalam memperbaiki proses belajar mengajar yang memungkinkan guru- guru dapat merencanakan dan melaksanakan tugasnya secara kompeten atau memiliki kompetensi profesional. Secara rinci data yang dibutuhkan terdiri atas data : a. tanggapan guru dan supervisor tentang layanan supervisi, b. perencanaan dan pelaksanaan supervisi, c. langkah-langkah supervisi yang diterapkan, d. faktor pendukung kegiatan supervisi, e. faktor penghambat kegiatan supervisi dan solusinya.

  Sedangkan untuk menjaring data dalam penelitian ini digunakan instrumen pengumpulan data sebagai berikut : a). Wawancara