PENALA RADIO MENGGUNAKAN KOMPUTER TUGAS AKHIR - Penala radio menggunakan komputer - USD Repository

  PENALA RADIO MENGGUNAKAN KOMPUTER TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro Diajukan Oleh : Erick Bambang Wahyu T

  NIM : 025114052

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

  

RADIO TUNER USING PERSONAL

COMPUTER (PC)

FINAL PROJECT

  

Presented as partial fulfillment of the

Requirements to obtain the

sarjana teknik degree in electrical engineering

  

By :

Erick Bambang Wahyu T

  

Student ID Number : 025114052

ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTEMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

  

2007

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

  Yogyakarta, 22 September 2007 Erick Bambang Wahyu T

iv v

  N o one is born to lose, every one is born to win, And the biggest difference that one from the other is the willingness to learn, to change, and the grow……..

  ugas Akhir ini kupersembahkan kepada : T apa ku yang disurga

  

B

apa ama B.Mulyono

  

P dan M Y

ba ba lm.Dian

  M Endang, M Yoyo, A .Endah

  E Mawarni emua

  S teman dan sahabatku vi

  

INTISARI

Dalam tugas akhir ini penulis ingin membuat alat yang berfungsi sebagai

pencari siaran radio yang dikendalikan oleh komputer. Secara umum tujuan

pembuatan tugas akhir ini adalah pemanfaatan bahasa pemograman Visual Basic

6.0, mengembangkan rangkaian radio penerima FM serta pengoptimalan

komputer pribadi untuk membantu kegiatan sehari-hari. Dalam hal ini adalah

pemanfaatan port paralel dengan aplikasi hardware-nya. Penala radio

menggunakan komputer ini lebih ditujukan kepada pengguna komputer yang

senang mendengarkan siaran radio sambil menggunakan komputer.

  Pada perancangan ini dijelaskan bagaimana proses kerja perangkat keras

penala radio menggunakan komputer. Data digital yang dikeluarkan oleh

komputer dengan menggunakan bahasa pemograman mampu menghasilkan

frekuensi dengan bantuan DAC dan dioda varktor. Pada bagian software, program

menyediakan beberapa fasilitas seperti record, pengaturan volume, serta dapat

menyimpan gelombang siaran radio yang kita inginkan. Dengan berbagai

kelengkapan yang disediakan, pengguna merasa tidak direpotkan lagi dengan

tambahan hardware lainnya.

  Pada tugas akhir ini, perangkat keras dan perangkat lunak Penala Radio

Menggunakan komputer telah berhasil dibuat sesuai dengan perancangan. Progam

dapat mengatur dan mencari siaran radio dengan bantuan hardware.

  Kata kunci : Penala Radio, Aplikasi VB vii

  

ABSTRACT

In this final duty, writer wish to make the functioning appliance as

searcher radio broadcast controlled by computer. intention of this final duty

making is exploiting software visual basic 6.0, developing circuit of radio

receiver FM, and also optimise of personal computer, to assist the everyday

activity. In this case is exploiting of parallel port with the application hardware.

Tuning Radio using PC more addressed to computer user which like to listen the

radio broadcast at the same time use the computer. Tuning Radio using PC more

addressed to computer user which like to listen the radio broadcast at the same

time use the computer.

  At this scheme is explained how hardware job process of tuning radio

based on PC. Digital released by computer using Ianguage pemograman able to

yield the frequency with aid DAC and dioda varactor. At software, program to

provide some facility like record, volume arrangement, as well as can keep the

wave radio broadcast which user wish. By various provided feature, user feel not

busy with additional other hardware.

  At this final duty, hardware and software of Tuning Radio Using PC have

succeeded made as according to scheme. Progam can arrange and searching or

tuning of radio broadcast with aid hardware. Keyword : Tuning Radio, VB application

viii

KATA PENGANTAR

  

ix

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa disurga, yang telah

memberikan kasih karunia, anugerah, bimbingan dan berkat-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan baik.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini, penilis

mendapatkan banyak bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini perkenankanlah dengan segala kerendahan hati dan penuh

hormat, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Romo Ir. Greg. Heliarko SJ.,SS.,BST.,MA.,MSC Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak A. Bayu Primawan, S.T., M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  3. Bapak Martanto, S.T, M.T selaku pembimbing I atas segala pemikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir.

  4. Bapak Ir. Tjendro selaku pembimbing II atas segala pemikiran dalam

membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir.

  5. Seluruh dosen penguji baik saat kolokium maupun ujian pendadaran yang telah menguji keaslian tugas akhir yang penulis kerjakan. Adapun saat pengujian beliau-beliaulah yang membantai penulis saat pengujian, namun penulis menerima semua ini dengan lapang dada.

6. Seluruh Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang sudah memberikan layanan dan bantuan selama proses pencarian referensi.

  

7. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa sepanjang masa,

dorongan moril maupun material yang tak terbatas nilainya, kasih dan

kesabaran yang tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

  

8. Mbak Endang, Mbak yolanda yang telah memberikan dorongan lewat

doa, moril maupun materil dan kesabaran selama penyusunan tugas

akhir ini.

  

9. Solmetku Evivany Endah Mawarni ‘UUN’ yang selalu sabar

menemaniku dalam ke-jenuhan, ke-Bete’an, ke-bimbangan, ke-penuh

tidak pastian, ke-kesalan, ke-bahagiaan, ke-suksessanku dan

membantu dengan segala upaya-nya selama penyusunan tugas akhir

ini.

  

10. Teman-teman Teknik Elekro yang sudah membantu: Briatma(TE’02),

Hari Wibowo(TE’02), Alex (TE’02), Wiryadi (TE’02), Ratno (TE

’03) yang menyumbangkan aklirik-nya.

  

11. Teman-teman terdekatku yang hadir dalam senyum, tawa, dan

kesedihanku selama ini : Vany (UUN) yang imoet dan maniz, Tanti

(Si_Monxxx) yang mirip ikan buntal, Putih si anjing lucu sekaligus

bandel yang senang menggigit sendal-sendalku. x

  

12. My dream team and My best team overclocking HOT (Hyem

Overclocking Team), dengan kata sandi “Jangan Sampai Aktifitas Kampus Mengganggu Aktifitas Overclocing Kita”. Kutipan kalimat diatas tidak salah. Because that password I have the skill and spirit of overclock which is not owned by my campus. Hidup Overclocker Indonesia!!!!

  13. Teman-teman Overclocker yang tersebar diseluruh penjuru dunia.

  

14. Teman-teman redaksi majalah HyperMedia, dimana HyperMedia

magazine adalah tempat penulis mencari nafkah dan pengalaman pekerjaan yang sesuai dengan hobby dan skill yang penulis miliki.

  

15. Marcopolo Team : Bule, Gepenk, Me2t, Plenthong, Koten, yang selalu

menjadi sumber inspirasiku dan sumber senyumku.

  

16. Kamar kos yang berukuran 4 x 3.5m yang terdampar ditengah-tengah

sawah, dengan warna hijau-mu itu yang selalu menyejukan hati dan melindungiku saat hujan, teriknya matahari serta ganasnya dunia. Dan yang terpenting di kamar ini pulalah aku bermimpi dan kutulis semua angan-angan serta secercah harapan hidupku.

  

17. Kota Ngayogyakarto yang telah menerimaku apa adanya. Engkau

memang satu-satunya kota yang paling nyaman selama penulis berkelana. Disinilah penulis menemukan jati diri, dan bagaimanakah rasanya hidup yang sebenarnya. Saat sedih, senang, semua memory xi

  

bersamamu kan kukenang dan menjadi sebuah dongeng buat penerus-

penerusku, dan tetap kusimpan dalam hatiku hingga ajal

menjemputku.

18. Teman-teman mahasiswa jurusan Teknik Elekro dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas setiap bantuannya.

  

Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan

dari penulisan tugas akhir ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

  Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca semuanya.

  Yogyakarta,

  22 September 2007 Penulis xii

  xiii

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................... i HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. iii LEMBAR PERNYATAAN .............................................................. iv HALAMAN MOTTO .............................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................. vi

  INTISARI ...................................................................................... vii ABSTRACT ...................................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................. ix DAFTAR ISI ...................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR .............................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ..............................................................

  1

  1.1. Judul .......................................................................... 1 1.2. Latar Belakang Masalah ......................................

  1 1.3. Perumusan Masalah ..................................................

  2 1.4. Batasan Masalah ..................................................

  3

  1.5. Tujuan .......................................................................... 4

  Halaman

  1.6. Manfaat .............................................................. 4 1.7. Sistematika Penulisan ..................................................

  4 BAB II DASAR TEORI ………………………………………..

  7

  2.1. Pengubah Digital ke Analog

(Digital to Analaog Converter) …………………..

  8

2.1.1. Keistimewaan DAC0808 ………………...

  8

  

2.1.2. Resolusi DAC …………………………

  10

  2.2. Penguat Operasional Sebagai Penguat Tegangan Tak Membalik (Non Inverting) …………………………… 11

  

2.3. Dioda Varakor …….............…………………………… 13

  2.4. Penerima Radio FM …………………………………

  16 2.5. Port Paralel DB25 ………………………………….

  19 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK ………………………………….

  22 3.1. Perancangan Perangkat Keras ………………….

  22 3.2. Pengubah Digital Ke Analog Dengan DAC0808 ….

  23 3.3. Penguat Tegangan ………………………………….

  24

  3.4. Dioda Varakor ............…………………………………. 26 3.5. perancangan Perangkat Lunak ………………….

  29

3.5.1. Inisialisasi Port Paralel ………………….

  31 xiv

  Halaman

3.5.2. Tampilan Form Utama Program ………….

  32 3.5.3. Tombol Tunning ………………………….

  33 3.5.4. Tombol Volume ………………………….

  33 3.5.5. Tombol Record ………………………….

  34 3.5.6. Minimize ………………………………….

  34 3.5.7. Tombol Save dan Load ………………….

  34 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ....

  35 4.1. Perangkat keras penala radio .........................................

  35 4.2. Hasil pengukuran Tegangan Pada penala Radio .....

  36

  4.3. Hasil Pengukuran Frekuensi Pada

Penerima Radio FM .....................................................

  40 4.4. Pengamatan Kerja Program Visual Basic 6.0 .................

  44 BAB V PENUTUP .............................................................................

  49 5.1. Kesimpulan .................................................................

  49 5.2. Saran .............................................................................

  49 DAFTAR PUSTAKA .................................................................

  51 LAMPIRAN .........................................................................................

  52 xv

  xvi

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel.2.1. Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor

paralel standar DB25 ....................................................

  20 Tabel. 3.1 Tabel pemancar FM beserta frekuensi dan

nilai kapasitansi ................................................................

  28 Tabel 4.1. Pengukuran Masukan Data Digital Terhadap Tegangan

DAC dan Tegangan dioda varaktor ………...……….

  37 Table 4.2 Perbandingan pengukuran kapasitansi pada rangkaian tunning radio dengan varco …………………………

  42

  xvii DAFTAR GAMBAR

  17 Gambar.2.9. Port paralel DB25 .....................................................

  26 Gambar.3.6. Rangkaian dioda varktor dengan nilai kapasitansi .... 27 Gambar.3.7. Untai catu daya dengan regulator tegangan ..................

  26 Gambar.3.5. Rangkaian dioda varktor .........................................

  24 Gambar.3.4. Rangkaian penguat tegangan dengan nilai hambatan .....

  24 Gambar.3.3. Rangkaian penguat tegangan .........................................

  22 Gambar.3.2. Untai DAC0808 beserta komponen .............................

  20 Gambar.3.1. Blok rangkaian penala radio berbasis komputer .....

  16 Gambar.2.8. Diagram kotak penerima FM ........................................

  Halaman Gambar.2.1. Konfigurasi kaki IC DAC0808 .........................................

  16 Gambar.2.7. Dioda varakor dalam sebuah aplikasi ............................

  16 Gambar.2.6. Simbol dari dioda varakor ........................................

  15 Gambar.2.5. Perubahan kapasitansi dioda varakor akibat pengaruh reverse bias ....................................................

  14 Gambar.2.4. Reverse bias .................................................................

  12 Gambar.2.3. Kapasitansi yang dapat disimpantergantung pada area plat dan jarak .........................................

  9 Gambar.2.2. Rangkaian penguat tegangan tak membalik .................

  31

  xviii Halaman Gambar.3.8. Diagram alir sistem pengendalian penala radio melalui komputer ..........................................

  30 Gambar.3.9. Diagram alir pembuatan file*.dll dalam notepad ...... 32 Gambar.3.10. Tampilan form utama program ..............................

  33 Gambar.4.1. Perangkat keras dengan bagian-bagiannya ..................

  35 Gambar.4.2. Diagram kotak pengukuran tegangan ..............................

  36 Gambar.4.3. Grafik galat tegangan dioda varktor ..............................

  38 Gambar.4.4. Grafik Galat kapasitansi berdasarkan frekuensi ......

  42 Gambar.4.5. Pengukuran frekuensi keluaran radio pada saat diberi tegangan ......................................................

  43 Gambar.4.6. Gambar form utama program tuning radio .................

  44 Gambar.4.7. Tampilan form tuning program .............................

  45 Gambar.4.8. Gambar form save pada program tuning radio .....

  45 Gambar.4.9. Gambar form load pada program tuning radio .....

  46 Gambar.4.10. Gambar tampilan form load yang dapat disembunyikan pada program tuning radio ..........................................

  46 Gambar.4.11. Tampilan menu volume ..........................................

  47 Gambar.4.12. Tampilan form recorder ..........................................

  48 Gambar.4.13. Gambar form menu bantuan pada program ..................

  48

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Judul

  Penala radio melalui Komputer

  1.2 Latar Belakang Masalah

  Informasi merupakan sesuatu yang penting. Untuk saat ini sebuah informasi dapat peroleh dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan menggunakan radio.

  Berbagai produk informasi telah dikembangkan dengan menggunakan teknologi elektronika. Oleh karena itu, elektronika merupakan pelajaran wajib dikuasai bagi mahasiswa atau mahasiswi yang bergelut dibidang teknik elektro.

  Perkembangan teknologi elektronika saat ini cenderung menggunakan perangkat-perangkat digital dan tidak mengesampingkan fungsi perangkat analognya atau istilah yang lebih sering disebut digitalisasi.

  Teknologi sistem digital yang paling populer dan sering dijumpai adalah komputer atau lebih dikenal dengan Personal Computer (PC). Komputer memunyai kemampuan untuk mengolah data digital. Data digital dari komputer kemudian dirubah menjadi tegangan analog oleh suatu rangkaian DAC (Digital Analog

  Converter

  ). Dari landasan dasar itulah muncul berbagai macam pemikirian. Salah satu dari pemikiran itu adalah bagaimana jika suatu alat telekomunikasi dikontrol oleh sebuah komputer, lebih tepatnya lagi adalah penala radio melalui komputer.

  1  

  2  

   

  Dalam penala radio melalui komputer ini, yang menjadi pemikiran utamanya adalah membuat suatu alat yang berfungsi sebagai pencari siaran radio yang ada di Indonesia, yang dikendalikan oleh komputer dengan cara mencari siaran radio yang diinginkan. Untuk perancangannya terbagi menjadi dua macam, yakni perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

  Perangkat keras peralatan ini terdiri atas pengondisi sinyal yang menggunakan LM741 sebagai penguat operasional, pengubah data digital menjadi data analog menggunakan DAC 0808, pengubah tegangan menjadi kapasitansi yang menggunakan dioda varaktor, dan radio sebagai piranti yang berfungsi sebagai pencari siaran.

  Kemudian untuk perangkat lunak menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0.

  Perangkat lunak ini nantinya akan membantu dalam memberikan masukan untuk memilih siaran radio yang pengguna inginkan.

1.3 Perumusan Masalah

  Radio merupakan salah satu instrumen elektronik yang dibutuhkan manusia sebagai sumber informasi dan hiburan. Pemanfaatan radio ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik itu sebagai alat informasi maupun sebagai hiburan. Untuk mengendalikan atau mencari siaran-siaran radio yang ada dapat digunakan komputer sebagai alat pengendali utama.

  Dalam tugas akhir ini komputer digunakan sebagai pengendali terhadap perangkat elektronis luar. Dengan demikian masalah dalam pembuatan alat ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  3  

   

  1. Dalam perancangan alat, dibutuhkan pengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan bagaimana mengkolaborasikan alat tersebut dengan bantuan komputer.

  2. Supaya komputer dapat menjalankan tugasnya sebagai pengendali alat elektronis, maka perlu inisialisasi I/O port antar muka dengan bantuan bahasa pemograman Visual Basic 6.0

1.4 Batasan Masalah

  Dalam tugas akhir dengan judul Penala Radio melalui komputer ini hanya dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut:

  1. Sebuah radio akan dikendalikan oleh komputer melalui rangkaian dioda varaktor.

  2. Pengubah sinyal dari sinyal digital menjadi sinyal analog digunakan DAC 0808.

  3. Pencarian siaran radio dengan cara menekan tanda panah (kiri atau kanan) pada keyboard atau bisa juga men-scroll tombol tuning yang telah tersedia pada tampilan Visual Basic dengan bantuan bahasa pemograman Visual

  Basic 6.0

  4. Frekuensi yang dapat diterima radio FM antara 88 – 100MHz 5.

  Mode scanning secara manual 6. Radio penerima FM tidak termasuk di dalam perancangan.

  4  

   

  1.5 Tujuan

  Secara umum tujuan pembuatan tugas akhir ini seperti terurai sebagai berikut :

  Pemanfaatan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 untuk 1. mengimplementasikan penala radio. Mengembangkan rangkaian radio penerima FM dengan menambahkan 2. rangkaian lainnya, sehingga radio dapat dikendalikan dari komputer dengan bantuan bahasa pemograman.

  3. Disamping itu penelitian ini dimaksudkan untuk pengoptimalan komputer pribadi untuk membantu kegiatan sehari-hari. Dalam hal ini adalah pemanfaatan paralel port untuk dapat mengendalikan radio.

  1.6 Manfaat

  Perancangan piranti tuning radio berbasis komputer ini nantinya akan dapat mempermudah pengguna komputer yang senang menikmati siaran radio, selain itu pengguna juga dapat merekam lagu kesenangannya. Disamping dapat memberikan beberapa kemudahan, juga dapat memperkaya pengetahuan tentang pengunaan DAC0808.

  1.7 Sistematika Penulisan

  Penulisan laporan penelitian tugas akhir ini disusun dengan mempunyai sistematika sebagai berikut:

  5  

   

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi antara lain latar belakang yang mendasari dipilihnya

  topik dalam tugas akhir ini, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan hasil penelitian.

  BAB II : DASAR TEORI Bab ini berisi tentang berbagai teori yang berkaitan dengan

  perangkat-perangkat pendukung penala Radio Berbasis Komputer baik secara khusus maupun secara umum.

  BAB III : PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK Bab ini berisi beberapa hal mengenai perancangan perangkat

  keras yang akan digunakan untuk mendukung penala radio berbasis komputer, seperti pada rangkaian DAC0808. Bab ini juga berisi tentang bahasa pemograman Visual Basic 6.0 yang dimanfaatkan untuk Tuning Radio Melalui Komputer secara programatis serta diagram alirnya.

  BAB IV : ANALISIS HASIL PENGUKURAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil pengukuran yang diperoleh serta pembahasannya.

  6  

   

BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran, pada bab ini juga menjelaskan

  kemungkinan-kemungkinan pengembangan dari perangkat pendukung penala radio melalui komputer.

BAB II DASAR TEORI Penala radio melalui komputer ini dibuat sebagai pencari gelombang radio FM, dengan cara menggantikan fungsi kapasitor variabel pada rangkaian radio FM

  dengan rangkaian dioda varaktor. Walaupun peranan kapasitor variabel digantikan dengan dioda varaktor, namun fungsi utama dari kedua komponen tersebut adalah sama yaitu sama-sama menghasilkan nilai kapasitansi yang dapat diubah-ubah. kapasitor variabel menghasilkan kapasitansi dengan cara manual sedangkan dioda varaktor menghasikan kapasitansi dengan diberi tegangan pada kedua kutubnya.

  Dalam proyek penala radio melalui komputer ini, yang menyuplai tegangan ke dioda varaktor berasal dari hasil penguatan tegangan yang bersumber dari tegangan keluaran DAC. DAC adalah sebuah komponen yang mampu mengubah data digital menjadi analog.

  Dalam proyek penala radio melalui komputer ini bahasa pemograman yang digunakan adalah Visual Basic 6.0. Cara kerja program tersebut secara umum adalah dengan cara men-scroll tombol tuning pada tampilan program sampai mendapatkan gelombang radio yang diinginkan. Selain itu pengguna juga dapat merekam lagu kesenanganya. Sebagai penunjang, juga diberikan fungsi tombol volume, record serta kelengkapan lainnya. Komponen-komponen penunjang dari penala radio akan lebih dijelaskan lagi pada subbab-subbab berikut.

  7

  8    

2.1 Pengubah Digital ke Analog (Digital to Analog Converter)

  Pada sistem elektronik banyak sekali alat-alat yang memerlukan tegangan analog, sementara keluaran dari komputer merupakan tegangan digital. Untuk dapat mengendalikan alat lain yang membutuhkan tegangan analog, maka komputer memerlukan suatu penghubung yaitu DAC.

  Pengubah digital ke analog merupakan untai yang berfungsi untuk mengubah data digital menjadi tegangan analog [1]. Data digital yang akan diubah dinyatakan dalam kode biner dengan menggunakan dua nilai tegangan 5 volt yang dinyatakan dengan lambang “1” atau tinggi dan 0 volt yang dinyatakan dengan lambang “0” atau rendah. Bilangan biner merupakan kombinasi dari sederetan lambang 1 dan 0.

  V

  adalah tegangan acuan (reference) yang tepat, dan semua hambatan

  ref merupakan hambatan yang presisi untuk mendapatkan arus-arus masukan yang teliti.

  Tegangan keluaran dari DAC ini dapat diperoleh dengan persamaan berikut: ...............(2.1)

2.1.1 Keistimewaan DAC0808

  DAC series adalah merupakan IC monolitik 8 bit, dengan kelebihan sebagai berikut [2] : Digunakan untuk mengubah data masukan digital 8 bit menjadi sinyal 1. analog. Mempunyai settling time yang cepat 150ns.

  2.

  9    

  Pin 4 (IO) Merupakan pin keluaran yang berupa arus.

  IO   4  A1   5  A2   6 

  VEE   3 

  NC   1  GND   2 

  12   A8  11   A7  10   A6  9   A5 

  ( ‐)  14   V reff (+)  13   VCC 

  DAC 0808   16   Compensation  15   V reff   

  Pin 5 – 12 (A0 – A7) Merupakan masukan data digital.

  e.

  d.

  3. Akurasi relatif ± LSB typ.

  Pin 3 (VEE) Pin VEE dihubungkan dengan catu tegangan sebesar -15 volt.

  c.

  Pin 2 (GND) Pin ini ditanahkan.

  b.

  Pin 1 (NC) Pin ini tidak dihubungkan atau digunakan.

  Fungsi masing-masing pin adalah sebagai berikut : a.

Gambar 2.1. Konfigurasi kaki IC DAC0808

  5. Pemakaian daya rendah 33mW untuk tegangan supply ± 5V.

  4. Tegangan supply ± 4,5V sampai ± 18V.

  A3   7  A4   8 

  10    

  f. Pin 13 (VCC) Merupakan pin VCC yang dihubungkan dengan catu tegangan. sebesar 5 volt

  Pin 14 (Vreff (+)) g.

  Merupakan tegangan masukan analog maksimum positif. Pin 15 (Vreff (-)) h.

  Merupakan pin yang dihubungkan dengan hambatan yang ditanahkan. Pin 16 (Compensation) i.

  Merupakan pin yang dihubungkan kapasitor dengan catu VEE.

2.1.2 Resolusi DAC

  Resolusi adalah satu bagian dibagi dengan banyaknya tingkatan yang tersedia (bit). Semakin besar digit suatu DAC maka resolusi semakin kecil, dan akan membuat DAC semakin baik . Tegangan skala penuh ditentukan oleh nilai arus referensi dan resistor umpan balik op-amp. Tetapi harus diingat bahwa tegangan maksimum yang sebenarnya selalu 1 LSB lebih kecil dari tegangan keluaran skala penuh [2].

  Ketelitian adalah seberapa dekat keluaran secara praktek dari nilai-nilai sebenarnya.Ketelitian ini biasanya dinyatakan sebagai kesalahan sebagai penambahan LSB. Kesalahan 1 LSB artinya keluaran yang sebenarnya berada pada keluaran ideal sebesar 1 LSB. Secara ideal kesalahan suatu DAC harus lebih kecil dari ½ LSB.

  11    

  Monotonisasi adalah keluaran yang terus bertambah bila masukan bertambah besar. Suatu DAC akan monotonisasi bila mempunyai kesalahan lebih kecil atau sama dengan ½ LSB. Waktu pemantapan adalah waktu yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran yang benar. Nilai waktu pemantapan akan menetukan kecepatan dalam mengubah masukan digital. Resolusi dari pengubah digital ke analog ini didefinisikan sebagai perubahan terkecil yang terjadi pada keluaran analog sebagai hasil dari perubahan masukan digital. Resolusi ini merupakan ukuran lompatan dengan bentuk tangga yang mempunyai nilai tegangan yang sama setiap langkahnya (step). Untuk DAC 8-bit. Mempunyai perubahan atau pencacahannya

  8

  adalah 2 , dan jumlah langkah (step) adalah 255. Sehingga akan diperoleh resolusi DAC 8-bit sebagai berikut :

  Resolusi = ..............................(2.1.2.1)

  

2.2 Penguat Operasional Sebagai Penguat Tegangan Tak

Membalik (Non Inverting)

  Penguat tegangan merupakan suatu yang berfungsi menerima isyarat tegangan pada bagian masukan dan mengeluarkan isyarat yang lebih besar pada bagian keluaran [3]. Dalam rangkaian penala radio ini yang digunakan sebagai rangkaian penguat tegangan adalah penguat tak membalik (non inverting) yang tegangan keluarannya (V ) mempunyai polaritas yang sama dengan tegangan

  out masukan (V ). in

  12     Vin Vout i

  R2 Vx

  IR2

  IR1 R1

Gambar 2.2. Rangkaian penguat tegangan tak membalik

  Pada penguat operasional ideal, beda potensial tegangan antara masukan membalik (-) dan masukan tak membalik (+) adalah nol, maka potensial kedua masukan ini akan sama yakni V x = V in sehingga kalau ditinjau dari simpul V x pada

gambar 2.2 diatas, maka arus yang mengalir pada masing-masing hambatan dapat diketahui, mengingat bahwa arus yang masuk ke penguat operasional ideal adalah

  sama dengan nol, maka :

   I =

  I R2 R1

  Sedangkan penguatan tegangan dari rangkaian pada gambar 2.2 diatas dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut :

   V = V + V out R1 in

  = V = V

  Karena V R1 x in , maka :

  • + V

   V out = V R2 in

   V = ( I R ) + V out R2. 2 in .....................(2.2.1)

  13     = I

  Diketahui bahwa I , maka :

R2 R1

                                           

  Jadi penguatannya adalah : ........................ (2.2.2)

  Tegangan keluaran (Vout) diperoleh dengan mengalikan tegangan masukan (Vin) dengan faktor penguatan (Av).

                                                                   ..........................  (2.2.3) 

2.3 Dioda Varaktor

  Dioda varaktor atau sering juga disebut varikap sering digunakan pada rangkaian utama radio frequency (RF) yang mampu menghasilkan kapasitansi yang bervariasi dengan mengubah tegangan dalam sebuah rangkaian elektronika [4]. Dioda varaktor dapat digunakan dalam rangkaian penala radio termasuk frequency

  oscillators

  dan filters. Atas dasar inilah muncul ide-ide untuk memanfaatkan dioda varctor atau varicap sebagai pengendali kapasitansi pada rangkaian radio penerima FM.

  14    

  Kedua nama tersebut baik varaktor ataupun varikap banyak dipergunakan oleh masyarakat, varaktor dan varikap adalah dua jenis dioda dengan format yang sama dan memiliki kinerja yang sama. Nama varaktor merupakan singkatan dari

  variable reactor atau reactance sedangkan varicap adalah variable capacitance.

  Dioda varaktor atau varicap dapat bekerja seperti kapasitor. Perbedaan antara dioda varaktor dengan kapasitor adalah dioda varaktor memiliki nilai kapasitansi yang dapat dirubah sesuai dengan tegangan masukannya, sedangkan kapasitor bersifat pasif atau nilainya tetap. Dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini, sebuah kapasitor terdiri dari dua plat yang dibatasi dengan suatu dielektrikum. Kapasitansi kapasitor bergantung pada luasan area kedua plat. Semakin besar area maka semakin besar pula kapasitansi yang dihasilkannya, dan jarak antara kedua plat, semakin besar jaraknya maka tingkat kapasitansi yang dihasilkan akan semakin kecil.

  ‐ ‐ ‐

‐ ‐

‐ ‐

  • + +

  

  • +

    Gambar  2.3. Kapasitansi yang dapat disimpantergantung 

    pada  area plat dan jarak 

  Dalam pengoperasiannya varaktor memiliki dua kutub yaitu anode dan

  cathode

  . varaktor atau varicap adalah operasi reverse-biased yang tidak memiliki aliran arus, hanya zona penyimpanan yang bervariasi berdasarkan masukan tegangan.

  15    

  Dalam aplikasinya pemberian tegangan pada dioda varaktor terbalik dari penggunaan dioda pada umumnya.

  Reverse bias

  adalah kondisi saat katoda dioda varaktor bersifat negatif dan katoda bersifat positif.

  ‐  ‐ ‐ ‐ + + + + ‐  ‐  ‐  ‐  + + + + P N ‐  ‐  ‐  ‐  + + + + ‐   ‐ ‐ ‐ + + + + Lapisan  pengosongan 

   +

Gambar 2.4. Reverse bias

  Pada kondisi reverse bias elektron pada sisi N menjauhi junction. Begitu pula dengan hole pada sisi P. Akibatnya daerah pengosongan menjadi semakin lebar.

  Semakin lebar daerah pengosongan semakin tinggi beda potesialnya. Akhirnya beda potensial pada lapisan pengosongan sama dengan beda potensial sumber. Pada saat itu elektron dan hole berhenti bergerak serta tidak terjadi arus listrik.

  Sama dengan jenis dioda pada umumnya, jika reverse bias dirubah maka lapisan pengosongan (depletion layer) juga akan ikut berubah. Jika reverse voltage pada varaktor ditingkatkan, maka lapisan pengosongan akan meningkat. Jika reverse

  voltage

  pada varaktor atau varicap dikurangi, maka lapisan pengosongan akan berkurang hingga batas tertentu. Oleh karena itu dengan merubah reverse voltage suatu dioda varaktor atau varicap akan menghasilkan tingkat kapasitansi yang berubah-ubah [4].

  16     Large  depletion  Depletion  region  region  

  Region P Region  N Region   N 

Region P

Dengan  reverse bias yang besar   reverse bias yang kecil akan 

  Dengan  menghasilkan kapasitansi yang  akan menghasilkan  kapasitansi yang 

    kecil besar   Gambar 2.5.

  Perubahan kapasitansi dioda varaktor akibat pengaruh reverse bias

  Berikut adalah simbol dari dioda varaktor beserta pengaplikasiannya

   

Gambar 2.6. Simbol dari dioda varaktorGambar 2.7. Dioda varactor dalam sebuah

2.4 Penerima Radio FM

  Penerima FM merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk menerima sinyal informasi beserta sinyal pembawa dalam bentuk gelombang elektromagnetik (gelombang radio) [5]. Saat ini penerima radio FM banyak yang menggunakan

  tunner

  (lilitan yang dapat berubah nilai induktansinya) sebagai penghasil frekuensi, tetapi tidak menutup kemungkinan masih banyak juga yang menggunakan kapasitor variabel atau bahkan dioda varaktor sebagai salah satu komponen penting dalam

  17    

  rangkaian RF. Dalam penala radio melalui komputer ini, yang menjadi pemikiran utamanya adalah membuat suatu alat yang berfungsi sebagai pencari siaran radio dengan menggantikan kapasitor variabel pada radio dengan rangkaian dioda varaktor.

  Antena    Penerima Penguat   Penguat Detektor   Limiter

  Pencampur   RF

  IF FM   Osilator AFC   Lokal   AGC De ‐emphasis  

    Penguat   Audio

Gambar 2.8. Diagram kotak penerima FM

  Frekuensi radio FM berada antara 88 hingga 108MHz atau berada antara channel 6 dan 7 untuk frekuensi VHF televisi. Pemancar FM memiliki aturan interval frekuensi minimal sebesar 200KHz antara dua stasiun pemancar radio yang berdekatan. Karena bandwidth pemancar FM berada pada 88 sampai 108 MHz, maka dalam batasan bandwidth sebesar itu radio FM maksimal memiliki 100 stasiun radio.

  Stasiun pemancar FM mempunyai penyimpangan frekuensi dari frekuesi pusat sebesar 75KHz, masing-masing meninggalkan 25KHz ke atas dan ke bawah

  "guard bands".

  Hal ini berfungsi untuk memperkecil interaksi dengan frekuensi

  18    

  disebelahnya [6]. Bagan utama sistem penerima radio FM ditunjukkan pada Gambar 2.8 [5]

  Dari gambar 2.8 yang merupakan diagram kotak penerima FM dapat dijelaskan sebagai berikut : Antena penerima, digunakan untuk menerima sinyal radio dari antena 1. pemancar yang berupa gelombang elektromagnetik. Penguat RF, Karena frekuensi yang diterima oleh radio sangat kecil 2. maka digunakanlah penguat RF untuk memperkuat frekuensi radio dari antena penerima untuk diumpankan ke pencampur.

  Pencampur, digunakan untuk mencampur sinyal dari penguat RF 3. dengan sinyal dari osilator lokal agar didapatkan frekuensi antara (intermediate frequency, IF) yang lebih rendah. Frekuensi IF merupakan selisih dari frekuensi osilator lokal dengan frekuensi RF.

  Osilator lokal, memberikan sinyal yang diperlukan bagi pencampur 4. untuk mengubah frekuensi RF yang tinggi menjadi frekuensi IF yang lebih rendah.

  Penguat IF, digunakan untuk memperkuat frekuensi radio yang keluar 5. dari pencampur untuk diumpan ke limiter.

  6. Limiter, merupakan rangkaian yang digunakan untuk membatasi atau memangkas gelombang termodulasi agar amplitudonya rata (sinyal FM murni).

  7. AGC (Automatic Gain Control), digunakan untuk mengatur penguatan penguat IF dan RF secara otomatis agar hasil keluaran dari detektor

  19    

  hampir konstan. Bila sebuah penerima tidak menggunakan AGC, maka pada saat sebuah stasiun yang kuat ditala, akan terjadi pembebanan lebih pada tingkat-tingkat IF dan RF penerima sehingga menyebabkan cacat serta suara keras yang sangat mengganggu.

  8. Detektor FM (Diskriminator), digunakan untuk memisahkan sinyal audio dari gelombang pembawa (mendeteksi perubahan frekuensi menjadi perubahan sinyal suara).

  9. De-emphasis, digunakan untuk menekan penguatan frekuensi audio tinggi yang berlebihan dari pemancar.

  10. AFC (Automatic Frequency Control), digunakan untuk mengatur frekuensi osilator lokal secara otomatis agar stabil.

  11. Penguat Audio, digunakan untuk menguatkan sinyal audio dari De-

  emphasis .

2.5 Port Paralel DB25

   Port

  paralel adalah terminal yang menghubungkan komputer dengan dunia luar dan pengiriman datanya secara paralel atau bisa secara bersamaan dalam satuan waktu [7]. Port paralel merupakan suatu contra jack dengan dua puluh lima salurannya yang terbagi atas empat fungsi. Fungsi-fungsi tersebut yaitu :

  1. Data (8 pin) 2.

  Control (4 pin) 3. Status (5 pin) 4. Ground (8 pin)

  20    

  5 Data 3 Out Data bit 3

  12 Paper-Out / Paper-End In Status bit 5

  11 Busy In Status bit 7

  10 Ack In Status bit 6

  9 Data 7 Out Data bit 7

  8 Data 6 Out Data bit 6

  7 Data 5 Out Data bit 5

  6 Data 4 Out Data bit 4

  4 Data 2 Out Data bit 2

  Gambar Port Paralel dapat dilihat pada gambar 2.9 Penjelasan untuk pin-pin port

  3 Data 1 Out Data bit 1