TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR ROCKSTAR RADIO CENTER DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR ROCKSTAR RADIO CENTER DI SURAKARTA

Disusun untuk melengkapi syarat kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir

Oleh :

RACHMAN HIDAYAT

NIM : C 0807029

JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

commit to user

commit to user

commit to user

PERNYATAAN

Nama : Rachman Hidayat NIM : C0807029

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir Berjudul Desain Interior Rockstar Radio Center adalah benar benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya. Dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi Akademik.

Surakarta, 25 Juli 2012 Yang membuat pernyataan

Rachman Hidayat NIM. C0807029

commit to user

MOTTO

Awali dengan bismillah akhiri dengan Alhamdulillah Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu

(Benjamin Franklin)

Dalam menjalani hidup ini, agar damai lahir dan batin, setiap orang harus menjadi pelita bagi dirinya sendiri.

(Sidharta Gautama)

Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk masa depan. Yang terpenting adalah tidak berhenti bertanya.

(Albert Einstein)

" Amat Victoria Curam" Victory Favors the Prepared

Kemenangan milik siapa yang siap

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

Ibunda tercinta yang dengan sabar memberikan semangat dan doa.

Keluarga besar tersayang, yang telah memotivasi dan memberi dukungan.

Seseorang yang teristimewa dalam hidupku yang setia menemaniku dalam perjuangan panjang.

Temen-temen yang saling bantu membantu dalam susah maupun senang.

commit to user

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, pada akhirnya penulis telah menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir: Desain Interior Rockstar Radio Center di Surakarta, sebagai salah satu syarat kelengkapan kelulusan Jurusan Desain Interior, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Untuk itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan moril dalam penyelesaian tugas ini, dan pernyataan rasa terima kasih ini penulis haturkan kepada :

1. Pihak Dosen dan Civitas Akademika yang turut mendukung penulis, terutama kepada :

a. Bapak Drs. Soepriyatmono, M.Sn, selaku Pembimbing I yang telah memberikan inspirasi dan bimbingan dalam proses perancangan Tugas Akhir

b. Bapak Andi Setiawan, S.Sn, M.Ds, selaku Pembimbing II yang telah memberikan banyak pengarahan dalam penyusunan karya Tugas Akhir.

c. Bapak Drs.Joko Panuwun, M.Sn, selaku ketua Sidang Tugas Akhir yang telah memberikan petunjuk dan himbauan.

d. Bapak Ambar Mulyono S.Sn, MT, selaku Sekretaris Sidang Tugas Akhir dan Koordinator Tugas Akhir yang telah membeikan banyak saran dan informasi.

e. Bapak Anung B Studyanto, S.Sn , MT, selaku Ketua Jurusan Desain Interior yang dengan sabar memberi dukungan dan motivasi.

commit to user

2. Orang tuaku dan keluarga besar yang telah mendukung dan mendorong semangat serta doa selama ini.

3. Rekan-rekan Jurusan Desain Interior Angkatan 2007, dan temen – temen jurusan Desain Interior yang telah memberikan banyak informasi serta selalu mendorong semangat yang membangun.

4. Team Pager Miring 16, yang telah membantu dalam display, penyelesaian maket, dokumentasi serta kelucuannya.

5. Semua pihak yang tidak bisa tersebut satu per-satu yang telah banyak membantu selama penyusunan kolokium/ seminar desain. Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan oleh seluruh pihak

akan mendapat balasan dari Allah SWT. Akhir kata, dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir: Desain Interior Rockstar Radio center di Surakarta ini mungkin masih ada kekurangan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang berguna untuk melengkapi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Dan semoga penulisan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

commit to user

4. Pokok kegiatan utama ................................................................

92

5. Program pemakai .......................................................................

92

6. Program kegiatan .......................................................................

93

7. Program ruang ...........................................................................

93

8. Besaran ruang ............................................................................

95

9. Organisasi ruang ........................................................................

99

10. Sistem sirkulasi ........................................................................

99

11.Hubungan antar ruang ..............................................................

100

12.Zoning dan grouping ................................................................

100

C. KONSEP ....................................................................................... 102

1. Ide gagasan ................................................................................

102

2. Tema dan konsep perancangan ..................................................

102

3. Atmosfir desain interior .............................................................. 103 BAB V PENUTUP .....................................................................................

112

A. KESIMPULAN .........................................................................

112

B. SARAN-SARAN ......................................................................

113 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

114 LAMPIRAN

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Besaran ruang ...................................................................................

92

commit to user

DESAIN INTERIOR ROCKSTAR RADIO CENTER DI SURAKARTA

Rachman Hidayat (C0807029)

Pembimbing I : Drs. Soepriyatmono, M.Sn Pembimbing II : Andi Setiawan, S.Sn, M.Ds

ABSTRAKSI

Rachman hidayat. 2012/ TA. Sebagai makhluk sosial, pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian. Manusia memerlukan kehadiran manusia lain untuk melangsungkan kehidupannya. Baik untuk saling tolong menolong, maupun hanya sekedar saling berbicara. Manusia merasa harus berinteraksi dengan sekitarnya, dengan demikian ia tidak merasa kesepian dan hidupnya terasa Iebih bermakna. Dan ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain tersebut, maka terjadilah peristiwa yang disebut komunikasi.

Komunikasi, pada dasarnya. adalah suatu proses penyampaian pesan (idc, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar lerjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi. sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Bentuk media komunikasi sendiri. khususnya komunikasi publik, sangat beragam. Dari bentuk media cetak, seperti : surat kabar, majalah, tabloid, papan reklame, dan lainnya. Dari bentuk media visual animasi, seperti : televisi, video player, internet, dan lainnya.

Salah satunya lagi juga adalah media radio. Dengan adanya radio masyarakat mendapatkan informasi dari radio lewat berita, masyarakat dapat pula mendengar lagu-lagu yang menghibur, acara kesehatan yang mengedukasi, dan lainnya. Selain itu Stasiun radio ini bukan hanya pasif di udara, tetapi juga ingin menjadi wadah yang secara aktif dapat menjadi jujugan bagi para pendengar dan sekaligus pencinta musik rock untuk melakukan kegiatan penyiaran, mengapresiasi lagu, bermain dan belajar musik serta berkumpul bersama.

Tujuan dari karya ini adalah merencanakan suatu tempat dimana dapat menjadi saran untuk Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap radio dan musik rock, sebagai alat penyiaran informasi juga sebagai suatu wadah kegiatan perkumpulan, tempat belajar dengan menyediakan ruangan bagi masyarakat untuk belajar dunia broadcasting dan music rock

Desain Interior Rockstar radio center ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya serta dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun pertimbagan-pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan apresiasi desain interior.

commit to user

Kata kunci : Radio, Musik, Center, Rock, Komunikasi, Edukasi

INTERIOR DESIGN ROCKSTAR RADIO CENTER IN SURAKARTA

Rachman Hidayat (C0807029)

Advice I : Drs. Soepriyatmono, M.Sn Advice II : Andi Setiawan, S.Sn, M.Ds

ABSTRACT Rachman hidayat. 2012/ TA. As social beings, humans basically can not live alone. Humans require the presence of another human being to continue to thrive. Good for helping each other, and just talk to each other. Humans feel the need to interact with its surroundings, so he does not feel lonely and feel Iebih meaningful life. And when humans interact with other human beings, then came the so-called communication.

Communication, basically. is a process of delivering the message (idc, ideas) from one party to another in order lerjadi interplay between them. In general, communication is done by using words that can be understood by both parties. Through communication. attitudes and feelings of a person or group of people can be understood by others. Media forms of communication itself. especially public communication, very diverse. From the form of print media, such as: newspapers, magazines, tabloids, billboards, and more. From the form of animated visual media, such as: television, video player, internet, and others.

One of them is also another radio media. With the existence of community radio to get information from the radio through the news, people can also hear the songs that entertain, educate health events, and more. Besides this radio station is not just passive in the air, but also want to be a container that can actively be in full swing for the listeners and music lovers as well as rock for broadcasting activities, appreciate the songs, playing and learning music and being together.

The purpose of this work is to plan a place where it can be a suggestion to increase people's appreciation of radio and rock music, as a means of broadcasting information as well as a bevy of container activity, where learning by providing a space for people to learn broadcasting world and rock music. Interior Design Rockstar radio center is expected to provide benefits to the readers in general and can be used as a benchmark or consideration in enhancing the development of the appreciation of interior design.

Keyword : Interior, Design, Radio, Music, Center, Rock, Communication, Broadcasting

commit to user

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai makhluk sosial, pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian. Manusia memerlukan kehadiran manusia lain untuk melangsungkan kehidupannya. Baik untuk saling tolong menolong, maupun hanya sekedar saling berbicara. Manusia merasa harus berinteraksi dengan sekitarnya, dengan demikian ia tidak merasa kesepian dan hidupnya terasa Iebih bermakna. Dan ketika manusia berinteraksi dengan manusia lain tersebut, maka terjadilah peristiwa yang disebut komunikasi.

Komunikasi, pada dasarnya. adalah suatu proses penyampaian pesan (idc, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar lerjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi. sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.

Menurut sifat komunikasi itu sendiri, komunikasi dapal dibedakan menjadi komunikasi pribadi dan komunikasi publik. Dalam kehidupan sehari-hari. komunikasi pribadi lebih bersifat bebas karena interaksi yang terjadi adalah antar personal maupun antar masyarakat secara dua arah saja, agar terjadi keserasian. Sedangkan dalam komunikasi publik, komunikasi lebih bersifat umum dan harus dapat diterima oleh masyarakat kebanyakan. karena komunikasi terjadi secara banyak arah {multi- direction). Oleh karena itu. ketika seseorang mengeluarkan komunikasi ke arah publik, maka ia harus siap untuk tidak mengetahui siapa saja yang akan menerima komunikasinya tersebut, karena hal yang dikomunikasikan dapat diakses siapa saja.

commit to user

beragam. Dari bentuk media cetak, seperti : surat kabar, majalah, tabloid, papan reklame, dan lainnya. Dari bentuk media visual animasi, seperti : televisi, video player, internet, dan lainnya. Salah satunya lagi juga adalah media radio.

Media radio sepintas terlihat kuno dan tidak masa kini, dimana sekarang semuanya serba berteknologi tinggi. misalnya : televisi layar datar, internet, ataupun hiburan lainnya. Tetapi tidak dapat dipungkiri pula bahwa sampai saat ini siaran radio masih eksis dan terus berkibar di dunia. Bahkan semakin maju. Karena. yang terlihat kuno hanyalah metode penyampainnya (terbatas auditori saja), tetapi teknologi dan pengembangan yang dilakukan sebenarnya juga tetap mengikuti teknologi masa kini.

Gambar 1.1 Radio dan penyiar radio (Sumber : http://portal.cbn.net.id/, 29 februari 2012)

Biar bagaimana pun juga, menurut sebuah survey, dibandingkan televisi dan surat kabar, akses terhadap radio masih menempati peringkat tertinggi sebagai media komunikasi publik. Hal tersebut karena siaran radio sebenarnya memiliki dua kekuatan utama, yaitu praktis dan misterius, namun tetap menghibur dan memberikan informasi.

commit to user

mahal (perangkatnya murah), mudah diakses (bahkan sekarang dengan mudahnya mendengarkan radio dari ponsel), dan yang paling penting bahwa mendengarkan radio tetap dapat dilakukan sambil melakukan kegialan lain, bahkan cenderung dilakukan untuk menemani pendengar dalam melakukan berbagai macam aktivitas, bahkan saat ini suadah banyak layanan radio online, kita dapat menikmati siaran radio sambil berselancar di internet, siaran radio tersebut dapat dengan mudahnya diakses lewat browser biasa maupun tambahan aplikasi seperti winamp.

Selain praktis, siaran radio juga dapat disebut misterius. Kita tahu, bahwa manusia pada umumnya lebih menyukai sesuatu yang jelas secara visual, karena manusia pada dasarnya sangat suka menggambarkan. membayangkan. dan mengimajinasikan sesuatu secara visual. Acara hiburan siaran radio ini memang memiliki kelemahan yaitu tidak dapat dilihat secara visual. Tetapi, kelemahan ini sebenarnya juga suatu kelebihan. Dengan demikian. pendengar dapat lebih menyimak apa yang sedang didengarkan, sekaligus menimbulkan keingintahuan secara visual (mata).

Ketika pendengar hanya mendengarkan (tanpa melihat), secara tidak sadar mereka akan berimajinasi sendiri, dan mereka menikmati hal tersebut. Ada pendengar yang hanya menikmati sendiri imajinasi itu, ada pula yang ingin membuktikan imajinasi mereka dengan bertemu darat. Keduanya sah-sah saja, dan malah menimbulkan suatu perasaan yang tidak dapat ditemukan dalam media hiburan yang lain. seperti halnya sebuah novel dan film, orang akan berimajinasi ketika membacanya sedangkan apabila kita melihat film kita orang akan menebak-nebak sesuatu yang akan terjadi.

commit to user

yang menyuguhkan acara drama,sandiwara dan berita. Salah satu aliran musik populer dan sering diperdengarkan di radio adalah Rock. Rock adalah salah satu aliran musik yang berirama keras. Rock, dalam pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal, rock and roll, adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an, dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris, misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer.

Musik rock kemudian berkembang menjadi psychedelic rock, kemudian menjadi progressive rock. Beberapa band Inggris seperti The Yardbirds dan The Who kemudian berkembang menjadi hard rock, dan kemudian menjadi heavy metal. Akhir 1970-an musik punk rock mulai berkembang, dengan kelompok-kelompok seperti The Clash, The Ramones, dan Sex Pistols. Di tahun 1980-an, rock berkembang terus, terutama metal berkembang menjadi thrash metal, glam metal, death metal, dan black metal.

Surakarta atau akrab dengan sebutan Solo adalah salah satu kota terbesar di Indonesia, Kota ini memilikai banyak stasiun radio swasta antara lain Solo Radio, Pas Fm, Sas Fm, Karavan Fm dan masih banyak lagi. Selain stasiun radio swasta, Solo juga mempunyai stasiun RRI yang merupakan sebuah kawasan yang cukup luas dan terdapat banyak kegiatan selain penyiaran. Dengan adanya radio masyarakat mendapatkan informasi dari radio lewat berita, masyarakat dapat pula mendengar lagu-lagu yang menghibur, acara kesehatan yang mengedukasi, dan lainnya. Selain itu, Kota Solo juga mempunyai banyak penggemar musik rock, hal itu terbukti apabila terdapat konser band rock seperti Slank, Jamrud, SID atau yang lainnya selalu penuh

commit to user

menjadi wadah yang secara aktif dapat menjadi jujugan bagi para pendengar dan sekaligus pencinta musik rock untuk melakukan kegiatan penyiaran, mengapresiasi lagu, bermain dan belajar musik serta berkumpul bersama.

Di samping mengkhususkan diri pada kegiatan siaran di atas, masyarakat umum juga dapat menikmati tempat ini, yaitu sebagai tempat untuk berkumpul. dan bersantai bersama, sebagai satu ajang publik. Kegiatan-kegiatan berdasarkan acara radio secara on-air dipadu off-air, juga turut diadakan sebagai bagian dari fungsi fasilitas yang disediakan stasiun radio tersebut. Fasilitas ini juga diharapkan dapat mewadahi kegiatan-kegiatan tertentu, bagi masyarakat pada umumnya. Misalnya : pertunjukan musik, pembelajaran musik, rekaman, dan lain sebagainya.

Fasilitas galeri juga disediakan yaitu berupa ruang koleksi untuk memajang berbagai koleksi kaset, piringan hitam, cd lagu-lagu rock. Selain juga disediakan sebuah fasiltas untuk masyarakat yang ingin mendengarkan lagu-lagu tersebut, dan juga ruang literatur untuk mendapatkan informasi tentang penyanyi atau band yang menyanyikan lagu tersebut maupun sejarah dari band-band tersebut. Ruang-ruang tersebut disediakan secara nyaman untuk segala usia, karena mengingat bahwa penggemar lagu rock sangat bervariasi. Bahkan antar generasi diharapkan juga dapat membaur, dan menjadi satu dinamika yang menarik dalam masyarakat.

B. BATASAN MASALAH

Adapun ruang lingkup perancangan adalah meliputi:

1. Perancangan interior bangunan Rockstar Radio Center pada area Lobby, Studio musik, Studio penyiaran, Café, dan Galeri.

2. Perancangan ini ditentukan luasan bangunan sekitar 1200-1500 m².

3. Lokasi di wilayah Surakarta tepatnya di daerah Manahan(Jl.Adi sucipto).

commit to user

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka masalah dalam perancangan interior Rockstar Radio Center ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang interior Stasiun radio agar dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap dunia penyiaran dan musik rock?

2. Bagaimana merancang interior Stasiun radio agar dapat menjadi sebuah ajang bertemu, berinteraksi dan berkomunikasi para pendengar radio, pecinta musik rock secara langsung?

3. Bagaimana merancang interior Stasiun radio agar dapat menjadi area untuk pembelajaran tentang musik?

D. TUJUAN PERANCANGAN

1. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap radio dan musik rock dengan

memberikan beberapa fasilitas tambahan seperti Cafe dan Studio musik.

2. Menjadikan Stasiun radio selain sebagai alat penyiaran informasi juga sebagai

suatu wadah melalui ajang kopi darat dan pertunjukan Live music di Cafe .

3. Menjadikan stasiun radio sebagai tempat belajar dengan menyediakan ruangan bagi masyarakat untuk belajar musik di Studio musik, mengenal lebih dalam tentang dunia penyiaran, selain itu juga terdapat galeri dengan tujuan memperkenalkan dan sebagai media pembelajaran musik rock kepada masyarakat luas.

E. MANFAAT PERANCANGAN

1. Sarana dan fasilitas untuk menikmati dan mempelajari dunia broadcasting dan musik rock Fasilitas berbeda untuk berekreasi masyarakat.

2. Wadah bagi seniman (pemusik) lokal untuk berkarya lewat pertunjukan Live music.

commit to user

Sasaran dalam perancangan meliputi: Ditujukan pada pecinta lagu-lagu rock di Surakarta dan sekitarnya, serta masyarakat

pada umumnya yang berminat akan dunia penyiaran radio maupun dunia lagu-lagu rock. Melalui sasaran proyek tersebut, diharapkan proyek ini dapat membantu perkembangan bidang-bidang lainnya, antara Iain :

1. Dunia Komunikasi (Penyiaran Radio) : Dapat meningkatkan jumlah pendengar siaran radio, dan meningkatkan kualitas siaran radio, karena kalangan yang dilayani semakin beragam.

2. Ekonomi : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di lingkungan sekitar dan daerah pada khususnya serta Indonesia pada umumnya.

3. Hiburan sekaligus Edukatif : Sebagai media yang menghibur masyarakat, serta memberikan informasi yang edukatif khususnya untuk musik rock.

4. Sosial : Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar lokasi terbangun baik pada saat pembangunan maupun operasional. Dan membantu menyediakan sebuah fasilitas hiburan dan ruang publik yang baru yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. dan semua usia.

commit to user

1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah Radio PAS fm yang merupakan salah satu Stasiun radio yang terkemuka di Kota Solo, Stasiun ini berada di Solo Baru, konsep radio ini adalah radio bisnis Solo, sehingga radio ini selain memutar lagu juga menyiarkan berita dan tips-tips bisnis. Selain di radio PAS Fm, penelitian juga dilaksanakan di RRI Surakarta, sebagai stasiun radio terbesar di kota Solo yang selain untuk kegiatan penyiaran juga di gunakan sebagai tempat berbagai pentas kesenian khususnya pentas kesenian Jawa.

2. Bentuk Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diajukan dalam penelitian yang memerlukan data-data kualitatif maka bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif (uraian yang bersifat informatif dan tidak berbentuk angka). Bentuk ini mampu menangkap informasi kualitatif yang penuh nuansa

daripada hanya sekedar angka atau frekuensi. “Deskriptif mempersyaratkan suatu usaha dengan keterbukaan pikiran yang m enentukan objek yang sedang dipelajari.” (H.B Sutopo, 2002;110).

3. Sumber Data

Sumber-sumber data yang digunakan adalah:

a. Data Primer Sejumlah keterangan yang diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian, melalui pihak-pihak yang terkait secara langsung.

b. Data Sekunder Sejumlah data yang secara tidak langsung diperoleh dari lapangan penelitian, tetapi diperoleh melalui studi pustaka, majalah, internet.

commit to user

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data diperoleh melalui tehnik :

a. Wawancara Metode ini untuk memperoleh data atau hal yang sifatnya tidak terungkap secara fisik. Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang lentur tetapi dengan “pertanyaan yang semakin memfokus sehingga informasi yang dikumpulkan cukup me ndalam”.( H.B.Sutopo,1989;31 )

b. Observasi Observasi dalam penelitian kualitatif sering disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini dilakukan secara formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi penelitian yang sesuai dengan daftar masalah. Observasi ini juga menggunakan alat bantu observasi seperti alat pencatat, alat perekam ( recorder ), kamera serta alat pendukung lainnya.

c. Konteks Analisa ( Analisa Dokumen ) Tehnik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.

5. Metode pembahasan

Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu :

a. Data reduction Yaitu proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data.

b. Data display

commit to user

dari penelitian yang dilakukan.

c. Concluting Drawing Dari awal penelitian data penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. (Sutopo HB, 1988, 23-24)

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, dan metodologi penelitian.

BAB II KAJIAN LITERATUR

Uraian tentang landasan teori yang dijadikan dasar untuk mencapai tujuan perancangan

BAB III STUDI LAPANGAN

Uraian tentang data-data hasil survey lapangan yang berhubungan dengan proyek interior yang akan dikerjakan.

BAB IV PROGRAMMING

Merupakan uraian mengenai kebutuhan standar dari sebuah perancangan desain interior yang berdasarkan pada tuntutan kebutuhan sebuah proyek interior.

BAB V KONSEP DESAIN

Merupakan uraian tentang ide atau gagasan yang akan melatar belakangi terciptanya karya desain interior.

commit to user

A. Kesimpulan Meliputi kesimpulan evaluasi konsep perancangan dan keputusan desain serta saran-saran penulis mengenai perancangan Interior Rockstar radio center di Surakarta.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

BAB II KAJIAN LITERATUR

A. TINJAUAN UMUM

1. Pengertian Judul

a. Nama proyek

“ Desain Interior Rockstar Radio Center di Surakarta”

b. Definisi proyek

Pengertian judul ditelaah berdasarkan tiap kata yang menyusunnya, adalah sebagai berikut :

c. Desain

1) Desain adalah seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. (www.wikipedia.org, 29 februari 2012).

2) Desain adalah menemukan komponen-komponen fisik yang tepat dari suatu strtuktur fisik. (Alexander, 1963).

3) Desain adalah pengembalian keputusan, dalam menghadapi ketidaktentuan,

dengan ganjaran yang berat bagi kesalahan. (Asimow, 1962).

commit to user

1) Sela-sela antara dua atau empat deret tiang dibawah kolom rumah atau bangunan dari suatu tempat yang dibatasi oleh plafon, dinding dan lantai yang kemudian diisi dengan elemen-elemen ruang.

2) Interior adalah bagian dari gedung atau bangunan. (Sumber: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.2, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, p.741).

3) Interior adalah tatanan perabot didalam ruang dalam dari sebuah gedung.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan 3, 1990, halaman 331).

e. Rockstar:

Sebuah nama yang diambil untuk menunjukan bahwa stasiun radio ini berorientasi pada sebuah aliran musik yaitu rock.

f. Radio:

Siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara.(Kamus Besar Bahasa Indonesia - edisi ketiga, 2001. Jakarta, Balai Pustaka).

g. Center:

Semua yang diarahkan atau dikumpulkan di pokok atau menjadi pumpunan (berbagai urusan, hal dan sebagainya) (WJS. Purwadarminta, 1985) atau suatu bentukan kesatuan koordinasi yang merupakan induk dalam suatu rangkaian aktifitas dengan satu tujuan.

h. Surakarta

(Juga disebut Solo atau Sala) adalah nama sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Di Indonesia, Surakarta merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Kota ini dulu juga tempat

commit to user

kemerdekaan. Posisi ini sekarang dihapuskan dan menjadi "daerah pembantu gubernur". Kota Surakarta memiliki semboyan BERSERI yang merupakan akronim dari Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah

Solo juga memiliki slogan pariwisata Solo the Spirit of Java yang diharapkan bisa membangun pandangan kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. (www.wikipedia.org, 29 februari 2012)

Jadi arti secara keseluruhan adalah perancangan interior bangunan yang menjadi pusat kegiatan penyiaran dan musik rock yang berada di daereah kota Surakarta.

2. Tinjauan umum Kota Surakarta

a. Sejarah Kota Solo

Kota Surakarta didirikan pada tahun 1745, ditandai dengan dimulai pembangunan Keraton Mataram sebagai ganti keraton di Kartasura yang hancur akibat pemberontakan orang-orang Tionghoa melawan kekuasaan Pakubuwono (PB) II yang bertahta di Kartasura pada tahun 1742.

Dengan bantuan VOC, pemberontakan dapat ditumpas dan Kartasura direbut kembali, tapi keraton sudah hancur. Sunan Pakubuwana II kemudian mencari lokasi Ibukota Kerajaan Mataram Islam yang baru. Maka dibangunlah keraton baru di Surakarta (menurut pihak tertentu, nama asli adalah "Salakarta"), 20 km ke arah tenggara dari Kartasura, pada 1745, di desa Sala di tepi Bengawan Solo.

Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta, dengan rajanya PB III. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Yogyakarta, dengan rajanya Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono (HB) I). (www.wikipedia.org, 29 februari 2012)

commit to user

b. Keadaan Geografis Kota Solo

Kota Solo terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang lebih 92 meter diatas permukaan air laut, yang berarti lebih rendah atau hampir sama tingginya dengan permukaan sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa sungai, yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuanya bermuara di Bengawan Solo. Kota Surakarta terletak diantara: 110 45’ 15”- 110 45’35” Bujur Timur, 70 36’ - 70 56’ Lintang Selatan.

Batas Wilayah Kota Solo yakni di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.

Gambar 1.2 Peta Kota Solo (Sumber : www.surakarta.go.id, 29 februari 2012)

Keadaan Cuaca Kota Solo yakni suhu udara maksimum 32,4 C dan suhu udara minimum 21,6 C sedangkan tekanan udara rata-rata adalah 1008,74 mbs dengan

commit to user

serta beriklim panas. (www.surakarta.go.id) Dalam Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) tahun 1993-2013, Kota Surakarta dibagi dalam 10 SWP (Sub Pembangunan Wilayah), yaitu:

1) Pucang Sawit, meliputi Pucang Sawit, Jagalan, Gandekan, Sangkrah, Kampung Sewu, dan Semanggi.

2) Kampung Baru, meliputi Kampung Baru, Kepatihan Kulon, Kepatihan Wetan, Purwodiningratan, Gilingan, Kestalan, Keprabon, Ketelan, Timuran, Punggawan, Stabelan, dan Dinoprajan.

3) Gajahan, meliputi Joyotakan, Danukusuman, Serengan, Kratonan, Jayengan, Kemlayan, Pasar Kliwon, Gajahan, Kauman, Baluwarti, Kedung Lumbu dan Jogosuran.

4) Sriwedari, meliputi Tipes, Bumi, Panularan, Penumping, Sriwedari, Purwosari, Manahan, dan Mangkubumen.

5) Sondakan, meliputi Pajang, Laweyan, dan Sondakan.

6) Jajar, meliputi Jajar, Karang Asem, dan Kerten.

7) Sumber, meliputi Sumber dan Banyuanyar.

8) Jebres, meliputi Jebres dan Tegalharjo.

9) Kadipiro, meliputi Kadipiro dan Nusukan.

10) Mojosongo.

c. Keadaan Demografi Kota Solo

Kota Solo mempunyai jumlah penduduk pada tahun 2003 adalah 552.542 jiwa terdiri dari 270.721 laki-laki dan 281.821 wanita, tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Sex ratio nya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Jumlah penduduk tahun 2003 jika dibandingkan dengan

commit to user

tahun mengalami kenaikan sebanyak 83.708 jiwa. Meningkatnya jumlah penduduk ini disebabkan oleh urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi.

Kota Solo mempunyai 2 Perguruan Tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta.. Keberadaan pendidikan tinggi tersebut menunjukkan bahwa Kota Solo telah memiliki lembaga pendidikan tinggi yang relatif lengkap. (www.surakarta.go.id, 29 februari 2012 )

3. Tinjauan umum Radio

a. Pengertian radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.

commit to user

Gambar 1.3 Sebuah radio merk Truetone (Sumber : www.wikipedia.org, 29 februari 2012)

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.

Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM). Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya

commit to user

pada umumnya (www.wikipedia.org,29 februari 2012).

b. Stasiun radio

Stasiun radio adalah stasiun yang memberikan layanan penyiaran audio (suara), yang disiarkan melalui udara sebagai gelombang radio (dalam bentuk radiasi elektromagnet) dari sebuah antena pemancar (transmitter) ke alat penerima. Siaran audio juga dapat dilakukan dengan kabel FM, jaringan lokal, satelit, dan Internet.

Stasiun radio pada awalnya hanya berupa sistem radio dan audio telegraf, bukan suara seperti saat ini. Pengiriman suara pertama yang dapat disebut sebagai sebuah penyiaran terjadi pada malam Natal tahun 1906, yang dilakukan oleh Reginald Fessenden. Saat banyak orang mencoba untuk membuat sistem komunikasi yang serupa dengan radiotelepon (alat komunikasi dengan radio) yang hanya dapat melibatkan dua orang saja, banyak pula yang menginginkan sebuah sistem yang dapat berkomunikasi dengan pendengar yang lebih banyak. Charles Herrold memulai penyiaran di California pada tahun 1909 dan mulai menyiarkan suara pada tahun berikutnya.

Pada dekade berikutnya, KDKA AM dari Pittsburgh, Pennsylvania menjadi stasiun radio "komersial" berlisensi pertama yang melakukan penyiaran pada tanggal 2 November 1920. Disebut komersial karena stasiun ini memiliki lisensi mereka tidak mengudarakan iklan sampai beberapa tahun kemudian. Stasiun radio Montreal yang kemudian menjadi CFCF-AM memulai penyiaran pada 20 Mei 1920, dan stasiun radio Detroit yang kemudian dikenal dengan WWJ memulai siaran pada 20 Agustus 1920, walaupun keduanya tidak memiliki lisensi pada masa itu.

Internet mulai digunakan sebagai media penyiaran radio pada pertengahan tahun 90-an. Media ini tidak memerlukan lisensi dan stasiun bisa melakukan siaran dari

commit to user

secara besar-besaran, dan pada tahun 1996, Stasiun 'A' Net (A.N.E.T.) memulai siaran bebas iklan dari Antarktika ( www.wikipedia.org, 2012)

Gambar 1.4 Penemu gelombang radio Edwin Howard Armstrong (Sumber : http:/kaskus.us/, 29 februari 2012)

c. Penggunaan radio

Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang terselamatkan.

Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.Siaran mulai dapat dilakukan pada

commit to user

Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.

Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah pengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar.Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya tidak hanya berita dan musik saja.

d. Perkembangan radio di Indonesia

Melalui situsnya dijelaskan bahwa RRI atau Radio Republik Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan Menteng Dalam, Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI.

Penghapusan Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan government owned radio ke arah Public Service Boradcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000.

Saat ini RRI memiliki 52 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri dengan didukung oleh 8500 karyawan. Kecuali di Jakarta,

commit to user

Programa daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan, Programa Kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan dan Programa III (Pro

III) yang menyajikan Berita dan Informasi (News Chanel) kepada masyarakat luas. Di Stasiun Cabang Utama Jakarta terdapat 6 programa yaitu programa I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa, Programa II untuk segment pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, Programa III khusus berita dan Informasi, Programa IV Kebudayaan, Programa V untuk saluran Pendidikan dan Programa VI Musik Klasik dan Bahasa Asing. Sedangkan "Suara Indonesia" (Voice of Indonesia) menyelenggarakan siaran dalam 10 bahasa (http://duniaradio.blogspot.com).

Gambar 1.5

Stasiun radio Malabar di Gunung Malabar di masa Hindia Belanda

(Sumber : www.wikipedia.org , 29 februari 2012)

e. Peralatan dan perlengkapan dalam studio penyiaran radio

Pada garis besarnya peralatan studio dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1) Indoor studio equipment seperti console, mixer, microphone, transmitter, tape palyback, CD, dan sebagainya.

2) Outdorr equipment. Seperti antenne, OB Van (outdoor broadcast van), walkman, recorder tape dan sebagainya.

commit to user

Studio on air merupakan jantung dari kegiatan penyiaran radio karena ditempat ini semua program acara disiarkan dan dikomunikasikan kepada khalayak pendengar. Hampir 80 % peralatan studio ada disini.

a) Foam kedap suara

Studio on air harus kedap suara ; artinya semua dinding dalam studio on air dilapisi oleh foam sehingga menjadi kedap

Gambar 1.6 Foam Merk Aurilex (Sumber : Kuliah Manaj. Penyiaran http;//edwi.dosen.upnyk.ac.id)

Gambar 1.7

Gambar sirkulasi udara dalam studio on air

(Sumber : Kuliah Manaj. Penyiaran http;//edwi.dosen.upnyk.ac.id)

commit to user

on air umumnya berbentuk “U” atau tapal kuda yang memudahkan penyiar melakukan aktivitas siaran serta mudah menjangkau semua peralatan studio yang digunakan

Gambar 1.8

Gambar skema studio on air radio

(Sumber : Kuliah Manaj. Penyiaran http;//edwi.dosen.upnyk.ac.id)

b) Console / mixer /mixing table / meja campur

Alat siaran radio ; tempat dihubungkannya semua peralatan lainnya seperti tape playback , compact disc, turn table, microphone dan lain-lainnya.

Fungsi console / mixer adalah :

1) amplification ; memperbesar signaloutput (boosting) dari peralatan lainnya sehingga dapat diterima oleh pesawat radio.

2) Routing ; adalah menentukan jalanya signal, yang satu disiarkan yang lain didengar / dikontrol tanpa disiarkan

3) Mixing , mencampur signal audio (suara dan musik dan sebagainya)

4) Master control ; artinya semua output audio yang dipancarluaskan dimonitor dan dikontrol oleh console

commit to user

Gambar 1.9 (Gambar Mixer tahun 70-an) Gambar 2.0 (Gambar Mixer masa kini dengan system digital)

Sumber: Vokuz.com

Setiap console mixer di-design memiliki komponen seperti :

a. Tombol inputs :  microphone inputs (tombol pengatur saluran mikropon dalam studio)  “line level inputs” (untuk menntukan stereo atau mono),  input koneksi dengan telephone  kontrol tape recorder / play back  equalizer  outputs control room monitoring / master control

b. Tombol fader atau volume control (potentiometer) :  Merupakan tombol pengatur dinamisasi suara seperti keras, lembut, treble, bas atau gema.  Untuk mengontrol suara di dalam console mixer terdapat VU (volume unit meter).  Umumnya setiap console mixer memiliki 5 hingga 12 tombol fader

commit to user

 Properti turn table adalah sama dengan tape playback, namun dalam akselerasi kecepatannya lebih tinggi dibanding tape playback. Disamping itu input suaranya berasal dari Disc plate atau piringan hitam. Dalam pengelolaan pemutaran audio maupun dalam manipulasi suara dapat menggunakan tangan sehingga jauh lebih cepat dibanding dengan menggunakan tape recorder atau playback

d) Tape recording dan playback (audio tape)

(1) Audio tape digunakan sebagai standar peralatan radio sejak tahun akhir tahun 1950. Audio tape dikenal juga sebagai magnetic tape karena sistem perekaman yang dilakukan menggunakan pita magnetic.

(2) Audio tape adalah merupakan sarana pokok peralatan audio yang harus dimiliki oleh stasiun radio. Selain fungsi sebagai pemutar lagu atau rekaman acara tunda. Audiotape juga dapat digunakan sebagai alat untuk merekam program acara yang akan disiarkan.

(3) Pengoperasian dan produksi Audio tape sangat mudah murah sehingga memungkinkan hasil rekaman dapat langsung disiarkan tanpa biaya dan proses

produksi yang berbelit. Berbeda dengan dengan turn table dan compact disc, Audio tape menggunakan kaset sebagai alat untuk meng-input suara atau out put suara.

(4) Umumnya studio on air menggunakan dua Audio tape dalam pelaksanaan siaran dan 3 Audio tape digunakan dalam studio rekaman untuk memproduksi acara.

(5) Audio tape yang digunakan umumnya jenis stereo tapedeck.

commit to user

(1) Audio tape jenis lain yang digunakan dalam kegiatan acara radio adalah reel tape . Audio tape jenis ini juga menggunakan pita magnetic sebagai input dan out put suara, hanya saja tidak terbungkus dalam kaset melainkan berbentuk pita yang tergulung dalam reel.

(2) Kemudahan dalam pengoperasian peralatan ini adalah dalam kegiatan editing karena editor dapat langsung memotong pita bila ingin menghapus suara atau dapat langsung menyambung pita dengan pita bila ingin menggabungkan suara.

f) Compact disc player (CD player)

(1) Compact disc digunakan sebagai standard peralatan stasiun radio mulai tahun 1986 diperlukan dalam operasional stasiun radio untuk memutar (playback) lagu atau suara selain tape playback.

(2) Perbedaan CD dengan audio tape adalah sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem digital recording, artinya perekaman input suara melalui sistem digital sedangkan audio tape menggunkan sistem analog.

(3) Seperti halnya turn table / phonograph CD menggunakan piringan (disc) hanya saja ukurannya lebih kecil. Bila phonograph menggunakan jarum untuk membaca suara yang ada dalam piringan (plate) CD player menggunakan sinar laser untuk membaca suara yang ada dalam disc.

(4) CD memiliki keunggulan dalam kualitas suara yang lebih bersih dan jernih. Seperti juga piringan hitam dalam audio dfalam disc tersusun dalam bentuk track sehingga memudahkan untuk menentukan keluaran suara yang diinginkan tanpa harus memutar sesuai urutan seperti audio tape.

commit to user

playback saja tidak dapat digunakan untuk merekam suara semudah audio tape.

g) Michrophones

Michrophones atau mikropon adalah peralatan input suara. Jenis mikropon sangat banyak dan dibedakan berdasar bentuk fisiknya atau arah input suaranya.

(1) Bila dilihat dari bentuk fisiknya maka jenis mikropon dibedakan dalam kategori :

a. Hand held michrophones adalah jenis mikropon yang dipegang tangan. Mikropon jenis ini umumnya sering digunakan dalam stasiun radio.

b. Mounted michrophones adalah jenis mikropon yang khusus digunakan dalam studio on air, tidak digunakan diluar ruangan.

c. Headset michrophones, adalah mikropon yang menjadi satu dengan peralatan headset. Umumnya digunakan dalam acara outdoor dimana penyiar atau announcer memerlukan untuk menghilangkan pengaruh suara disekitarnya yang tidak ingin disiarkan. Headset michrophones juga praktis digunakan dalam kegiatan dimana announcer bergerak aktif.

d. Lavalier michrophones, adalah mikropon kapsul yang dijepitkan dalam baju. Bentuk mikropon ini lebih kecil dibanding jenis lainnya. Jenis mikropon ini jarang digunakan dalam kegiatan siaran radio tetapi lebih sering digunakan dalam kegiatan acara televisi.

e. Shotgun michrophones, adalah mikropon yang tergantung dalam bar (tongkat panjang) digunakan untuk mengambil suara dari jarak jauh. Jenis ini juga jarang digunakan dalam kegiatan siaran radio.

(2) Bila dilihat dari design elemen transducernya, yang hanya dapat terlihat pada signal gelombang elektromagnetik maka dibedakan mikropon dalam kategori :

commit to user

Bal mi crophones, dan mempunyai kepekaan yang sangat tinggi. Kelemahannya sukar untuk menerima suara dalam frekuensi tinggi.

b. Condensor microphones. Seperti halnya dynamic microphones, condensor microphones juga mampu menerima suara dari segala arah, meskipun harus menggunakan alat penguat, hal ini disebabkan daya kepekaannya sangat rendah. Selain itu mikropon jenis ini mudah rusak bila sering terkena terpaan angin atau suara yang melebihi frekuensi.