ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK AIR MINUM MINERAL ISI ULANG: SEBUAH RELEVANSI DENGAN UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM
MEMILIH
PRODUK AIR MINUM MINERAL ISI ULANG:
SEBUAH RELEVANSI DENGAN UNDANG-UNDANG
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Studi Kasus Pada Mahasiswa Konsumen Produk AMIU di Sleman 2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
GREGORIUS ADELIES LAKSANA
NIM : 99 1324 003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO HIDUP & PERSEMBAHAN-KU Life is a long journey...
Life is a running, life is a waiting, life is a fighting, life is so boring... But life is a wonderfull miracle 4 me... Melangkah dan terus melangkah...Mencari dan terus mencari...
Untuk sebuah arti jati diri, teman dan hidup... ‘ You can’t believe in a dream until you can believe in yourself ‘
(Akeela and The Bee movie) Karya tulisku ini kupersembahkan teruntuk…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Tuhan Jesus…
Terima kasih atas hidup dan segalanya…
- Papa n Mama tercinta Terima kasih atas segala kasih sayang dan kesabaran untuk Aku..
- Mbak Lies, Adek2ku Unggal, Liesna, Felis, Maria plus Lulu n Boskesia… Terima kasih atas kasih sayang kalian dan Aku sayang kalian...
- Sahabat-sahabatku yang telah membantuku selama aku berproses… Terima kasih atas persahabatan, bantuan, dan cinta untukku..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Januari 2008 Penulis,
Gregorius Adelies Laksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Gregorius Adelies Laksana Nomor Mahasiswa : 99 1324 003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam
Memilih Produk Air Minum Mineral Isi Ulang: Sebuah Relevansi Dengan
Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Air.Studi Kasus Pada Mahasiswa Konsumen Produk AMIU di Sleman 2007
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 24 Januari 2008 Yang menyatakan, (Gregorius Adelies Laksana)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH
PRODUK AIR MINUM MINERAL ISI ULANG:
SEBUAH RELEVANSI DENGAN UNDANG-UNDANG
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Studi Kasus Pada Mahasiswa Konsumen Produk AMIU di Sleman 2007
GREGORIUS ADELIES LAKSANA
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fasilitas fisik, produk, harga, promosi dan pelayanan depot Air Minum Isi Ulang (AMIU) dengan keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU. Penelitian ini dilakukan terhadap Mahasiswa di Sleman yang menjadi konsumen produk AMIU selama 3 bulan berturut-turut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2007. Populasi penelitian ini meliputi seluruh mahasiswa yang menjadi konsumen yang membeli produk AMIU di depot AMIU selama 3 bulan berturut-turut. Sampel penelitian sebesar 60 konsumen ditentukan dengan metode Incidental Non Random Sampling.
Untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas yang meliputi fasilitas fisik, produk, harga, promosi dan pelayanan dengan keputusan konsumen digunakan teknik korelasi Spearman Rank Correlation.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor fasilitas fisik mempunyai hubungan signifikan dengan keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU (r xy =0,312; p= 0,015 ). Untuk faktor bauran penjualan eceran produk, harga produk, promosi dan pelayanan tidak ada hubungan yang signifikan dengan keputusan konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF THE FACTORS INFLUENCING CONSUMERS’
DECISION TO CHOOSE REFILL WATER PRODUCT:
AN RELEVANCE WITH WATER RESOURCES MANAGEMENT’S LAWS
Case study to College/University Students that Consume Refill Water (AMIU)
at Sleman 2007
GREGORIUS ADELIES LAKSANA
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
The aim of the research were to know the correlation between physical facilities, product, price, promotion and service refill water (AMIU) branch- estabilishments with consumers’ decisions to choose AMIU. This research was a case study to college or university students that consume AMIU for three month at Sleman 2007.
This research was conducted on March 2007. The population of the research was all college or university students that consume AMIU product for three month at the AMIU depots. The writer took 60 respondents as samples by using Incidental Non Random Sampling technique.
For knowing the correlation between each independence variables with consumers’ decisions, the data would be analysed by Spearman Rank Correlation method.
The findings showed that there was a positive and significant correlation between physical facilities and consumers’ decision (r xy = 0,312; p= 0,015 ). For the
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di surga atas segala rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir ini dilaksanakan pada mahasiswa Yogyakarta yang menjadi konsumen dari produk Air Minum Isi Ulang (AMIU) pada bulan Maret 2007. Tugas Akhir ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk AMIU: Sebuah Relevansi Dengan Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Air”.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, banyak bantuan dan bimbingan yang tak terhingga dari berbagai pihak yang telah diberikan kepada penulis. Ucapan terima kasih yang tak terhingga dari penulis kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas bantuan dan bimbingan yang penuh semangat dan tak pernah kenal lelah agar penulis menyelesaikan studi sarjana ini dengan baik.
3. Bapak Ign. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan lancar.
4. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., selaku dosen pembimbing II, atas bantuan, bimbingan dan persahabatan selama menjadi mahasiswa dan juga dalam penyelesaian studi ini. Yoni, terima kasih banyak!
5. Mas Udin, Mas Agus, Pak Rudi selaku pengelola dan karyawan depot AMIU yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data dari mahasiswa konsumen produk AMIU.
6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama penulis menyelesaikan studi di Prodi Pendidikan Ekonomi.
7. Ibu C. Retno Wigati S.Pd., M.Si., dan Bapak Drs. Teguh Daljono, M.Si., selaku pembimbing akademik penulis di saat penulis mengalami masa ‘tersulit’ dalam menyelesaikan studi ini. Terima kasih banyak, Pak Teguh dan Ibu Wigati.
Semoga Tuhan selalu memberikan rahmat berlimpah kepada Bapak dan Ibu sekeluarga.
8. Semua staf dan karyawan Universitas Sanata Dharma yang pernah penulis repoti karena berbagai urusan dan masalah.
9. Papa dan Mama tercinta yang telah memberikan kasih, kerja keras dan doanya hanya untukku…Pa, Ma, terima kasih! Aku sayang Papa Mama!
10. Mbak Lis, dan adikku, Unggal, Liesna, Felis, Maria, Lulu, dan Boskesia…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Pakdhe dan Budhe Untung, Pakdhe dan Budhe Wid, Om Ari dan Bulik Rini, Pakdhe dan Budhe Win serta semua saudara sepupuku. Thanks untuk dukungan dan bantuannya. Maaf…aku baru lulus sekarang…!
12. Yoyok (Arch’99 Atma), Dedi Purba Cahyono, Damaris Singgih, Doddy Pdu’99, dan Anton Bagyo atas bantuan yang tak terhingga banyaknya untuk penulis.
Thanks, Bro! Maaf kalo aku ngrepoti terus dan semoga aku bisa membalas segala kebaikanmu semua…I’ll never forget U n GBU all !!
13. Cah-cah Tegal kayak Adven, Mikael, Bayu, Yoink, Agung, Dodi, Baskoro, Dina Plus Toni… Thanks untuk persahabatan, bantuan,dan dukungannya n tetap
kompak n ngapak!!
14. Teman volunteers di Nabire, Papua: Kirjo, Karjo dan Albert. Thanks atas
persahabatan dan dukungannya. Keep fighting n friend together 4ever!!
15. Cah- cah Parengket: Dendi, Yogi n Noni (PBI’99) Didik, Totok, Totom, Atmo, Rambo (PBI’98) Joko (PAK’00) atas dukungan dan persahabatan yang telah terjalin selama ini. Semoga tetap rengket!!!
16. Anak-anak PDU’99 atas dukungannya. Akhirnya aku ikut kloter terakhir
kelulusan PDU!!! Aku lulus…akhirnya!
17. Semua teman-teman ‘wanita’ku yang pernah ‘hinggap’ di hatiku… Akhirnya aku
lulus juga… thanks atas doa, cinta dan dukungannya!!!
18. Cah-cah kos Rajawali 322 (Pramono, Marmin dan Brian) n Kos Bu Darman,
thanks untuk dukungan dan bantuan yang diberikan…!!!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah memberi bantuan baik secara langsung atau tidak langsung. Semoga Tuhan
membalas kebaikan anda sekalian!!
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan masukannya yang dapat berguna bagi perkembangan penulis. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua, khususnya bagi penulis sendiri.
Yogyakarta, 24 Januari 2008 Penulis,
Gregorius Adelies Laksana
DAFTAR ISI
21 E. Segmentasi Pasar ....................................................................
35 E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Teknik
34 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 34 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................
34 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
34 A. Jenis Penelitian ........................................................................
32 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................
27 I. Kerangka Berpikir .................................................................. 31 J. Hipotesis Penelitian ................................................................
25 H. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air ....................................................................
24 G. Pengertian Tanggapan Konsumen ...........................................
23 F. Teori Perilaku Konsumen........................................................
17 D. Penjualan Eceran (Retailing) dan Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix).........................................................................
HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vi ABSTRAK .................................................................................................. vii
11 B. Sikap dan Perilaku Konsumen................................................. 13 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ........
11 A. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ...................................
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
10 E. Manfaat Penelitian ..................................................................
9 D. Tujuan Penelitian.....................................................................
8 C. Rumusan Masalah....................................................................
1 B. Batasan Masalah ......................................................................
1 A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix DAFTAR ISI............................................................................................... xiii DAFTAR TABEL DAN GAMBAR........................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ...................................................................
ABSTRACT .................................................................................................. viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji Normalitas ......................................................................
39 3. Analisis Data ........................................................................
40 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................
42 A. Analisis Data ............................................................................
42 1. Deskripsi Penelitian ............................................................
42 2. Pengujian Instrumen.............................................................
43 3. Deskripsi Responden ...........................................................
49 4. Deskripsi Skor .....................................................................
51 5. Uji Normalitas Data ............................................................
56 6. Uji Hipotesis Data ................................................................
58 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................
63 1. Responden Penelitian ...........................................................
63 2. Hubungan antara fasilitas fisik dan keputusan konsumen ...
63 3. Hubungan antara produk dan keputusan konsumen.............
66
4. Hubungan antara harga dan keputusan konsumen ............... 69 5. Hubungan antara promosi dan keputusan konsumen...........
71 6. Hubungan antara pelayanan dan keputusan konsumen........
72 C. Relevansi UU No. 7/2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air dengan Hasil Penelitian ............................................
74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
79 A. Kesimpulan ..............................................................................
79 B. Saran.........................................................................................
81 C. Keterbatasan Penelitian............................................................
82 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
83 LAMPIRAN .............................................................................................
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIDAFTAR TABEL DAN GAMBAR Tabel 1. Validitas item fasilitas fisik……………………… ...................... 44 Tabel 2. Validitas item fasilitas fisik yang valid…..................................... 45 Tabel 3. Validitas item produk………………………………………........ 46 Tabel 4. Validitas item harga………………………………………… ...... 46 Tabel 5. Validitas item harga yang valid…………………………… ........ 47 Tabel 6. Validitas item promosi……………………………………… ...... 47 Tabel 7. Validitas item pelayanan………………………………………... 48 Tabel 8. Deskripsi responden menurut jenis kelamin……………… ......... 49 Tabel 9. Deskripsi responden menurut usia…………………………… .... 49 Tabel 10. Deskripsi responden menurut bidang pendidikan…………....... 49 Tabel 11. Deskripsi responden menurut penghasilan per bulan…… ......... 50 Tabel 12. Deskripsi responden menurut harga kos per tahun………… ..... 50 Tabel 13. Skor variabel fasilitas fisik……………………………….......... 52 Tabel 14. Skor variabel produk……………………………………........... 53 Tabel 15. Skor variabel harga……………………………………… ......... 53 Tabel 16. Skor variabel promosi…………………………………… ......... 54 Tabel 17. Skor variabel pelayanan……………………………………...... 55 Tabel 18. Skor variabel keputusan konsumen…………………………... . 56 Tabel 19. One Sample Kolmogorov-Smirnov (K-S)…………………… .. 57 Tabel 20. Hasil uji normalitas K-S……………………………………...... 57 Tabel 21. Correlation Spearman’s rho……………………………… ........ 58 Gambar 1. Tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran…........ 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rekapitulasi Data/ Jawaban Kuesioner.
Lampiran 2. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Lampiran 3. Tabel Data Deskripsi Skor Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas K-S dan Korelasi Spearmans Lampiran 5. Kuesioner Lampiran 6. Photo Galeri dan Biodata Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bisnis air adalah bisnis besar. Sekitar satu dekade yang lalu, Wakil Presiden Bank Dunia, Ismael Serageldin pernah berkata, jika berbagai perang pada abad ini
selalu disebabkan oleh minyak bumi-si emas hitam, perang masa depan akan dipicu oleh emas biru alias air. Sekarang krisis air di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia semakin nyata (Kompas, 5 Juni 2005).
Surjadi (2003) memaparkan bahwa air memang ada di berbagai penjuru di muka bumi ini, tetapi sebagian besar air asin di laut. Di muka bumi hanya terdapat tiga persen air tawar (fresh water). Dari tiga persen ini sebagian besar terperangkap dalam bentuk es di kutub dan gunung tinggi, sisanya, sebagian besar (95 persen) ada di bawah tanah sebagai air tanah. Hanya ada seperseratus dari satu persen air yang ada di bumi ini yang mudah diambil karena ada di atmosfer, sungai atau danau.
Meskipun porsi air tawar dibandingkan dengan keseluruhan air sedikit sekali, jika dibagi-bagikan, satu orang di permukaan bumi ini mendapatkan jatah lima juta liter air. Padahal kebutuhan minimum satu orang dua liter air minum dan tiga liter lainnya untuk memasak per hari. Dengan demikian jumlah air tawar di dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Akan tetapi, krisis air bersih terjadi di berbagai penjuru bumi, termasuk Indonesia. Banyak contoh krisis air, salah satunya adalah di ibukota negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta tahun 2003 menunjukkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diperkirakan baru mampu menyuplai sekitar 52,13 persen kebutuhan air bersih untuk warga Jakarta. Jumlah penduduk Jakarta yang pada akhir tahun 2004 mencapai sekitar 9 juta jiwa dengan tingkat konsumsi maksimal 175 liter per orang membutuhkan 1,5 juta meter kubik air dalam satu hari. Padahal total produksi yang dihasilkan oleh enam Instalasi Pengolahan Air (IPA) di lima wilayah Jakarta dalam satu hari adalah 1,3 juta meter kubik. Sampai saat ini penduduk masih saja mengeluh kekurangan air minum. Enam IPA yang dimiliki Pemda DKI Jakarta tidak mengalami penambahan kapasitas produksi dan IPA yang baru, padahal jumlah penduduk Jakarta cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Selain itu, air tidak hanya dibutuhkan untuk kepentingan rumah tangga, fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, perkantoran, pertokoan dan industri juga membutuhkan air bersih. Air tanah sebagai alternatif air dari PDAM kondisinya cukup buruk karena menurut Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Jakarta, 94 persen air tanah tercemar bakteri e-coli, logam besi dan mangan.
Krisis air juga dirasakan di lereng gunung Merapi yang notabene sumber air. Krisis air ini ternyata ditimbulkan karena adanya ‘penyerobotan’ air oleh perusahaan air minum yang mengambil jatah air melebihi kapasitas yang ditentukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi perusahaan tersebut yaitu 35 persen. Hal ini mengakibatkan para petani di kecamatan Cangkringan, Ngemplak mengeluhkan sawah mereka mengalami kekeringan karena air irigasi semakin kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan perusahaan air minum di Kabupaten Sleman. Krisis air juga terjadi di Gunung Kidul, Bantul, Semarang, Sukabumi, Palembang, Kupang dan berbagai tempat di Indonesia.
Masalah air bersih menjadi perhatian serius berbagai organisasi kemanusiaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Banyak penduduk dunia yang mulai tidak mendapat akses hak atas air, terutama masyarakat ekonomi lemah. Privatisasi air memberi ruang pada pihak swasta untuk mengeksploitasi air secara besar-besaran, berkompetisi untuk mendapatkan akses hak atas air untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Air di masa lalu adalah benda bebas, sekarang air telah menjadi benda ekonomi dan dalam penggunaannya haruslah dikompetisikan. Hal ini telah menjadi Prinsip Dublin yang dihasilkan dalam Konferensi Air dan Lingkungan Internasional di Dublin tahun 1992. Poin ini tercantum dalam kebijakan Asian Development Bank
(ADB) dimana disebutkan perlunya manajemen sumber daya air secara rasional.
Yang dimaksud manajemen sumber daya air adalah formalisasi dan klarifikasi atas kepemilikan negara atas air, implementasi full cost pricing atau prinsip pemulihan untuk meningkatkan efisiensi dari investasi jasa dan penyediaan. Nilai ekonomis air direfleksikan dalam kebijakan air dan strategi nasional 2005 dan mekanisme kebijakan full cost pricing sudah harus dijalankan tahun 2015.
Terkait dengan hal di atas, di Indonesia pun telah dibuat dan disahkan sebuah kebijakan yang tertuang dalam UU No.7 tahun 2004 tentang pengelolaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
judicial review Nomor 058 - 060, 063 dan 008/PUU-II/2004. Pihak kontra menilai bahwa UU SDA ini hanya menjadi alat justifikasi pemerintah, pengusaha dan investor untuk memprivatisasi dan mengeksploitasi air bersih yang seharusnya dilindungi negara untuk kepentingan hajat hidup orang banyak. Hal ini akan menyebabkan perusahaan atau pihak swasta yang memiliki modal banyak akan mampu menguasai sumber-sumber air dan menyediakan air bersih untuk masyarakat yang mampu membeli air bersih. Dan hal ini pasti akan memperparah kondisi kesehatan dan kesejahteraan kelompok penduduk miskin karena masyarakat miskin tidak dapat membeli dan memiliki akses terhadap air bersih.
Pihak pemerintah selaku penggagas dan pihak pro atas UU SDA ini menilai bahwa dengan adanya UU ini negara akan banyak diuntungkan dengan manajemen dan pengelolaan yang baik atas air bersih bersama dengan pihak swasta, dapat menyediakan air bersih ke berbagai pelosok daerah sehingga terhindar dari krisis air bersih. Selain itu UU ini memungkinkan untuk dapat menambah devisa negara dengan ekspor air bersih ke negara lain, jika kebutuhan air dalam negeri sudah terpenuhi. Masalah-masalah yang timbul terkait antara penyedia air, penyedia jasa dan konsumen dan juga masalah penetapan tarif air bersih, pemerintah mengusulkan untuk dibentuk badan regulasi air minum yang mengatur dan mengatasi masalah- masalah di atas.
Terlepas dari perdebatan di atas, ternyata prospek bisnis air bersih terutama di daerah perkotaan semakin menguntungkan. Seperti yang tertulis dalam surat kabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
macam limbah, mulai dari buangan sampah organik rumah tangga hingga limbah beracun dari industri (Kompas, 29 Mei 2003).
Krisis air bersih itulah menjadi salah satu alasan bisnis air bersih terutama dalam hal ini air minum mineral dalam kemasan (AMDK) sangat menguntungkan.
Saat ini produk AMDK yang notabene menggunakan air dari pegunungan, sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak produk air minum mineral dalam kemasan yang diproduksi dan ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan air nasional dan multinasional di pasaran. Contoh merek- merek terkenal produk AMDK antara lain AQUA, Aquaria, Vit, Ades, Total, Zam- Zam, dan masih banyak lagi. Kemasan produk yang ditawarkan oleh perusahaan antara lain dalam bentuk gelas plastik, botol dengan berbagai macam ukuran volume, dan juga dalam bentuk galon (botol besar untuk volume kurang lebih 19 liter). Setiap kemasan ditawarkan dengan harga berbeda-beda dan sangat kompetitif di pasaran.
Untuk saat ini di pasar dalam negeri, produk AMDK dengan merek AQUA masih menjadi market leader dan penentu harga produk air minum mineral sejenis. Hal ini menandakan bahwa perkembangan bisnis air minum mineral ini semakin pesat dan menguntungkan di masa akan datang.
Sejalan dengan perkembangan bisnis air mineral dalam kemasan yang sangat pesat, bermunculan pula bisnis air minum mineral isi ulang disingkat dengan AMIU. Bisnis AMIU ini semakin berkembang pesat ditandai dengan banyaknya depot air isi ulang yang berdiri. Hal ini disebabkan oleh harga AMDK dari berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
produk AMDK yang bermerek. Hal inilah yang membuat banyak orang dan rumah tangga beralih pada produk AMIU yang lebih murah.
Dengan menjamurnya bisnis AMIU telah menimbulkan beberapa masalah dengan pengusaha AMDK. Selain telah menganggu kestabilan penjualan AMDK, pengusaha AMDK menganggap bahwa pengusaha AMIU melakukan persaingan usaha yang tidak sehat dan produk AMIU yang ditawarkan banyak yang tidak memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) sebagai standar baku konsumsi produk yang akan terjun di pasaran.
Ketua Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Jawa Timur Kundo Prajitno mengatakan bahwa kerugian terbesar yang dialami pengusaha AMDK dari eksistensi pengusaha air isi ulang adalah pemanfaatan galon dan botol yang telah memiliki merek resmi sebagai tempat menampung air isi ulang. Hal ini dianggap pengusaha AMIU melakukan persaingan usaha yang tidak sehat, dan pemerintah diharapkan menertibkan pengusaha AMIU dengan menerbitkan peraturan dan regulasi yang jelas. (Kompas, 20 Maret 2002)
Dalam Kompas, 9 Juli 2003, Komisi B DPRD kota Bekasi akan memanggil ratusan pengusaha AMIU serta melakukan uji kelayakan kualitas air karena diduga belum memenuhi standar kesehatan dan dikhawatirkan dalam jangka panjang berdampak buruk bagi konsumennya. Hal itu terkait dengan pengaduan masyarakat tentang AMIU yang dijual ada yang kurang jernih dan terlihat ada kotoran di dalam galon yang menimbulkan keraguan atas kelayakan kualitas produk AMIU tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelanggan agar tidak tertipu dan teliti dalam membeli air mineral karena banyak AMIU yang beredar di pasaran tidak semua memenuhi SNI dan layak untuk dikonsumsi. Selain itu, pihak air minum mineral dalam kemasan juga dirugikan secara materi dan juga citra perusahaan karena penggunaan botol dari perusahaan AMDK yang digunakan di depot-depot AMIU (Kompas, 26 April 2003).
Sebuah iklan layanan masyarakat yang ditayangkan di beberapa media televisi nasional pada tahun 2003-2004 juga dimunculkan oleh Asosiasi Pengusaha Air Minum Mineral dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Bermerek untuk meredam maraknya bisnis AMIU yang dirasa kurang memenuhi SNI. Iklan tersebut berisi himbauan untuk tidak mengkonsumsi air minum mineral isi ulang yang tidak memenuhi standar kesehatan karena banyak mengandung bakteri e-coli yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Dalam iklan tersebut ditunjukkan dengan seorang anak kecil yang meringis kesakitan memegang perut setelah minum air mineral isi ulang yang tidak bermerk. Dengan ditayangkan iklan ini jelas akan mempengaruhi konsumen air minum mineral terutama AMIU dalam memilih produk air minum isi ulang
Meski telah banyak masalah yang ditimbulkan dan anjuran dalam memilih produk AMIU ini, konsumen dari produk ini ternyata tidak berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh harganya yang lebih murah dari AMDK, selain lebih praktis daripada air tanah atau PAM yang harus dimasak dahulu sebelum untuk diminum.
Maka produk AMIU ini dipandang cocok untuk memenuhi kebutuhan akan air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Di Jogjakarta sebagai kota tempat tujuan belajar untuk menempuh pendidikan tinggi, depot-depot AMIU berkembang cukup pesat dan dapat ditemui terutama di daerah-daerah kampus. Konsumen AMIU banyak pula dari kalangan mahasiswa terutama yang tinggal di kos. Meskipun telah banyak masalah-masalah yang berkaitan dengan produk AMIU, ternyata para mahasiswa masih banyak yang menggunakan AMIU ini dengan berbagai macam motif ekonomis.
Dari latar belakang di atas, produk AMIU sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi air bersih, ternyata sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat dari berbagai kalangan, antara lain kalangan mahasiswa yang tinggal di kos. Akan tetapi, banyak permasalahan yang timbul dari produk AMIU ini. Dari masalah produksi, strategi pemasaran hingga kualitas produk (dalam hal ini terkait dengan keamanan dan kesehatan konsumen). Hal ini tentu mempengaruhi konsumen dalam memilih produk AMIU yang akan digunakan untuk alternatif pemenuhan kebutuhan air minum. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk Air Minum Mineral Isi Ulang: Sebuah Relevansi Dengan Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Air”.
B. Batasan masalah Untuk membahas masalah ini dalam penulisan skripsi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut.
1. Produk sejenis (homogenous product) adalah produk yang ditawarkan hampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Produk sejenis yang diambil untuk penelitian ini adalah produk air minum mineral isi ulang yang berasal dari depot-depot air isi ulang.
2. Konsumen adalah pembeli dan konsumen aktual produk air minum mineral isi ulang.
3. Asumsi yang dipakai untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk tertentu guna memenuhi kebutuhannya adalah motif ekonomis, oleh karena itu, variabel yang akan dilihat adalah variabel-variabel bauran penjualan eceran yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam berbelanja (fasilitas fisik retailer, produk, harga, promosi, pelayanan retailer). Organisasi personalia tidak diteliti karena tidak berhubungan dengan persepsi konsumen.
4. Penelitian dilakukan pada mahasiswa yang tinggal di kos di Yogyakarta tahun 2007.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah fasilitas fisik penjual eceran (retailer) berhubungan dengan keputusan konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang?
2. Apakah produk yang dijual berhubungan dengan keputusan konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang?
3. Apakah harga produk yang dijual berhubungan dengan keputusan konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Apakah promosi yang dilakukan perusahaan/produsen produk berhubungan dengan keputusan konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang?
5. Apakah pelayanan yang diberikan retailer produk berhubungan dengan keputusan konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang? D. Tujuan Penelitian
Untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor bauran penjualan eceran (fasilitas fisik retailer, produk, harga, promosi dan pelayanan) yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi produsen dan penjual retailer produk air minum mineral isi ulang.
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap produk air minum isi ulang sehingga dapat dijadikan alat untuk menganalisa perilaku konsumen dan dapat dijadikan bahan untuk melakukan perencanaan strategi pemasaran yang lebih baik dan matang untuk menghadapi persaingan usaha.
2. Bagi konsumen produk air minum mineral isi ulang.
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih produk air minum mineral isi ulang.
3. Bagi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan bahan analisa motivasi dan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Bagi para peneliti berikutnya Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sumber bacaan dan sumber inspirasi bagi penelitian-penelitian berikutnya yang lebih baik dan inovatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Menurut Kotler (1989:3) terdapat 2 pendekatan pemasaran yaitu pendekatan penjualan dan pendekatan pemasaran.
1. Pendekatan Penjualan Pendekatan pemasaran yang terpusat pada produk. Pendekatan ini dilakukan oleh perusahaan era sebelum tahun 1980-an. Hal ini kurang cocok diterapkan pada konsep pemasaran modern yang berorientasi pada kepuasan konsumen meskipun tidak meninggalkan kualitas produk dan konsep penjualan produk.
2. Pendekatan Pemasaran Pendekatan pemasaran yang terpusat pada pelanggan atau konsumen. Pendekatan ini yang saat ini banyak digunakan oleh organisasi-organisasi modern agar dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Dalam menjalankan pemasaran, terdapat filsafat pemasaran (marketing philosophy) yang mengharuskan setiap perusahaan memonitoring secara terus-menerus kebutuhan dan keinginan pembeli, yang terus berubah-ubah, dan menyesuaikan produk-produk, jasa dan metode distribusi perusahaan dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
Maka dari uraian di atas, Kotler (Swastha dan Handoko,1982:20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
inginkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain.
Kebutuhan, keinginan dan permintaan yang menjadi acuan utama dari pemasaran. Menurut Kotler (1989:7), kebutuhan adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam.
Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu didukung oleh suatu
kemampuan dan kemauan untuk membeli produk itu. Produk adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. Produk yang ideal akan dijadikan pedoman untuk menilai sebuah produk memuaskan atau tidak. Nilai adalah taksiran konsumen tentang kapasitas produk untuk memuaskan seperangkat tujuan.
Dengan konsep pemasaran yang ideal maka perusahaan-perusahaan modern harus menjalankan manajemen pemasaran dengan matang. Menurut Kotler (1989:20), manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud mencapai tujuan perusahaan.
Dari semua fungsi manajemen, fungsi perencanaan merupakan fungsi yang terpenting karena pada tahap ini sangat menentukan kelangsungan dan sukses perusahaan. Untuk membuat perencanaan yang matang dan tepat dibutuhkan penganalisaan yang akurat agar pelaksanaan pemasaran dapat sesuai dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Sikap dan Perilaku Konsumen
Istilah sikap pertama kali digunakan oleh Herbert Spencer pada tahun 1862 untuk menunjukkan suatu status mental seseorang. Sikap yang timbul dari adanya interaksi manusia dengan objek tertentu.
Beberapa definisi tentang sikap seperti yang dikemukakan Partini (1990:61) antara lain sebagai berikut.
1. Menurut L.L. Thurstone, sikap atau tindakan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologis, yang berupa simbol, kata-kata, slogan, organisasi, ide dan sebagainya.
2. Menurut Zimbardo.of Ebbesen, sikap adalah suatu sikap predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) terhadap seseorang, ide objek yang berisi komponen- komponen kognitif, afektif, dan behavior.
3. Menurut D. Krech dan R.S. Crutchfield, sikap adalah organisasi yang tetap dari proses motivasi, emosi, persepsi atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu.
4. Menurut John H. Harvey dan William P. Smith, sikap adalah kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi.
Sikap positif terhadap objek ini akan membantu, memperhatikan, berbuat sesuatu yang menguntungkan objek itu. Sebaliknya sikap yang negatif akan mengecam, mencela, menyerang bahkan membinasakan objek tersebut.
5. Menurut Basu Swastha (1982:14), sikap adalah suatu kecenderungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dapat disimpulkan, sikap adalah suatu tanggapan atau respon terhadap suatu objek yang ditawarkan kepada individu yang dapat menimbulkan tindakan atau reaksi yang positif atau negatif terhadap objek yang ditawarkan tersebut.
Ciri-ciri sikap menurut Gerungan (1991:151) adalah sebagai berikut: 1. sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungannya dengan objeknya; 2. sikap itu dapat berubah-ubah, sikap dapat dipelajari atau dipelajari. Sikap itu dapat dipelajari oleh karena sikap itu dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan dan syarat yang memudahkan berubahnya sikap-sikap pada orang itu;
3. sikap itu tidak dapat berdiri sendiri melainkan senantiasa mangandung relasi tertentu terhadap suatu objek; 4. objek sikap dapat merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi sikap dapat berkenaan dengan suatu objek saja tetapi juga dapat berkenaan dengan sederetan objek yang serupa;
5. sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sikap inilah yang membedakan sikap dari kecakapan-kecakapan tertentu atau pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Sikap menurut Partini (1990:74-75) dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1. Sikap sosial, dinyatakan tidak hanya oleh seseorang saja tetapi juga diperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Sikap Individual, sikap ini hanya dimiliki secara individu seorang demi seorang.
Objek bukan mahluk sosial. Di samping itu , sikap dapat dibedakan atas; 1. sikap positif, menunjukkan penerimaan, menyetujui serta melakukan norma- norma yang berlaku dimana individu itu berada.
2. sikap negatif, menunjukkan penolakan terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada.
Sikap positif dan negatif ini berhubungan dengan norma yang berlaku di sekitar objek. Orang tidak akan tahu apakah sikap seseorang itu positif atau negatif tanpa mengetahui norma yang berlaku.
Frech dan Crutchfield (Partini, 1990:74-75) mengungkapkan bahwa istilah perilaku konsumen tidak hanya menyangkut kegiatan-kegiatan yang tampak jelas dan mudah diamati, tetapi merupakan suatu barisan dengan proses pengambilan keputusan yang dipenuhi oleh faktor-faktor baik dari lingkungan maupun individu itu sendiri yang melibatkan motivasi, emosi, persepsi atau pengamatan.
Jadi dalam mempelajari perilaku konsumen kita juga harus menganalisis proses-proses yang tidak dapat atau sulit untuk diamati yang selalu menyertai setiap tindakan pembelian. Engel (1994:5-6) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai kegiatan individu yang secara langsung dalam usaha memperoleh, menggunakan barang dan jasa ekonomi, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dalam menentukan tindakan-tindakan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari definisi perilaku konsumen dapat diambil 2 hal penting yaitu: 1. suatu proses pengambilan keputusan; 2. kegiatan fisik dalam upaya menilai, memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomi.
Hubungan sikap dan perilaku konsumen dapat dijelaskan sebagai berikut: Sikap biasanya memainkan peran utama dalam membentuk perilaku konsumen.
Sebagai contoh, dalam mengambil keputusan akan memilih produk air minum mineral yang akan dibeli, konsumen mempertimbangkan faktor-faktor yang ditawarkan oleh pihak produsen dan sikap yang ditunjukkan konsumen sebagai reaksi terhadap faktor-faktor yang ditawarkan akan mendasari dalam menjatuhkan pilihan, jika sikap positif yang nampak maka sikap konsumen akan diikuti dengan perilakunya untuk menjatuhkan pillihan pada produk air mineral tertentu. Sebaliknya sikap negatif akan diikuti sikap menolak. Ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan sikap konsumen.
1. Sifat yang penting bagi sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Beberapa sikap mungkin dipegang dengan keyakinan kuat, sementara yang lain dipegang dengan keyakinan minimum. Pengertian tingkat kepercayaan yang berhubungan dengan sikap sangatlah penting karena dapat mempengaruhi hubungan sikap dan perilaku konsumen. Sikap yang dipegang dengan kepercayaan yang kuat biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku konsumen;