BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - LUSI DWI RATNASARI BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya sekolah dasar merupakan jenjang tingkat pertama Progam Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang dicanangkan oleh

  pemerintah. Pada usia ini terjadi suatu penyimpangan maka kesalahan tersebut akan terbawa sampai tahap berikutnya. Sekolah Dasar sebagai suatu institusi pendidikan, memegang peranan yang cukup penting dan strategis. Dikatakan penting dan strategis karena melalui pendidikan dasar secara formal anak didik pertama kali akan memperoleh pengalaman pendidikan, karena di SD Negeri 1 Kembaran Kulon, pertama kali siswa mulai mengenal berbagai ketrampilan dasar seperti menulis, membaca dan berhitung.

  Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok, karena berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Tidak bisa disangkal bahwa dalam proses belajar, banyak dijumpai siswa yang tidak memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dimungkinkan karena siswa yang kurang fokus atau memperhatikan dalam proses pembelajaran, dapat dikarenakan faktor guru ataupun dari diri siswa itu sendiri.

  1 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Adanya pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Perbedaan esensial KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013 adalah pada KTSP 2006 mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu, mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri, pada Kurikulum 2013 tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan), mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.

  Pembelajaran Tematik dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik, karena bagi peserta didik bagi memahami beberapa konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya. Proses pembelajaran menggunakan dengan pendekatan saintifik bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi dapat diperoleh dari mana saja, kapan saja, bukan hanya dari guru saja. Kondisi pembelajaran yang diharapkan yaitu dapat mengarahkan peserta didik agar mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja.

  Pada SD Negeri 1 Kembaran Kulon, sudah menerapkan Kurikulum 2013, peran guru memang sangat penting, dan keaktifan siswa yang ditekankan dan kemandirian belajar siswa yang selalu ditingkatkan. Pada kelas 1 pembelajaran Tema 8 yaitu Peristiwa alam yang menggunakan pendekatan saintifik, dengan subtema 1 adalah cuaca, subtema 2 adalah musim kemarau, subtema 3 adalah musim penghujan, dan subtema 4 adalah bencana alam.

  Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kepada guru kelas 1 SD Negeri 1 Kembaran Kulon Bu Marfungah,S.Pd mengatakan, guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas masih bersifat teacher center sehingga siswa kurang aktif atau kurang bertanya di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk menguatkan permasalahan pembelajaran, peneliti melakukan observasi terhadap aktifitas siswa dan jalannya pembelajaran di kelas 1 SD Negeri 1 Kembaran Kulon. Berdasarkan hasil observasi membuktikan bahwa siswa kelas 1 merasa kurang antusias dan cepat merasa bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan sehingga hasilnya masih kurang memuaskan.

  Hal ini diungkapkan oleh guru berdasarkan hasil wawancara bahwa siswa dalam memahami konsep pembelajaran serta kurang menguasai materi pembelajaran merupakan salah satu dari penyebab hasil belajar siswa yang masih rendah. Masalah ini ditunjukkan dengan adanya hasil persentase ketuntasan pada sub tema cuaca diperoleh 65,62% dan sub tema musim kemarau persentase ketuntasan yang diperoleh 68,75%. Siswa masih malas bertanya kepada guru atau bertanya kepada temannya untuk mengatasi kesulitan yang dialaminya dalam memahami materi yang berdampak hasil belajar rendah.

  Jadi, perlu sebuah model yang dapat membantu kesulitan belajar siswa, yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.

  Pada Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti dalam mengatasi masalahnya sepakat untuk menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan merupakan model yang menuntut siswa untuk dapat menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru pada pembelajaran, dan siswa harus dapat menyelesaikan masalah tersebut yang langkah-langkahnya dapat dipadukan dengan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang memiliki langkah-langkah pembelajaran sepeti, mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring. Langkah-langkah pada pendekatan saintifik tersebut dapat menjadikan peserta didik untuk berpikir kritis dalam mengatasi masalah yang ada pada pembelajaran dan rasa ingin tahu peserta didik tinggi.

  Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah-masalah yang dikemukakan di atas. Pendekatan saintifik sangat membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Maka peneliti akan meneliti dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Tema Peristiwa

  

Alam sub tema Musim Penghujan Menggunakan Pendekatan Saintifik

dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di Kelas 1 SD Negeri I

Kembaran Kulon Kabupaten Purbalingga”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana hasil belajar pada tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran berbasis masalah pada ranah kognitif dapat ditingkatkan?

  2. Bagaimana hasil belajar pada tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran berbasis masalah pada ranah afektif dapat ditingkatkan?

  3. Bagaimana hasil belajar pada tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran berbasis masalah pada ranah psikomotor dapat ditingkatkan? C.

   Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan siswa kelas 1 SD Negeri 1 Kembaran Kulon, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal dan berguna bagi kehidupan siswa di masa yang akan datang.

  2. Tujuan Khusus Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan:

  a. Meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan dengan pendekatan saintifik di kelas 1 SD Negeri 1 Kembaran Kulon. b. Meningkatkan hasil belajar siswa ranah afektif melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan di kelas 1 SD Negeri 1 Kembaran Kulon.

  c. Meningkatkan hasil belajar siswa ranah psikomotor melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan di kelas 1 SD Negeri 1 Kembaran Kulon.

D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis

  a. Mendapatkan teori tentang pembelajaran tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah.

  b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Siswa 1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif pembelajaran tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah.

  2) Meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah afektif pembelajaran tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah. 3) Meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah psikomotorik pembelajaran tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim Penghujan melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah.

  b. Bagi Peneliti 1) Membantu peneliti memperoleh pengetahuan yang baru dan inovatif dalam hal metode pembelajaran di kelas.

  2) Merangsang daya kreativitas peneliti dalam menyusun design strategi media pembelajaran di kelas.

  c. Bagi Guru 1) Meningkatkan profesionalisme guru dalam menentukan metode dan model pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik pembelajaran, dan karakteristik siswa yaitu sikap rasa ingin tahu siswa dan peduli lingkungan, sehingga hasil pembelajaran khususnya pada tema 8 Peristiwa alam sub tema Musim penghujan dapat optimal. 2) Meningkatkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  3) Guru memiliki kemantapan dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

  d. Bagi sekolah 1) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan jenis penelitian,

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas 1 SD Negeri 1 Kembaran Kulon yang lebih baik sesuai perkembangan pendidik.

  2) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.