BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Penyebaran Kuesioner - Pengaruh Idealisme, Relativisme, Pengalaman, dan Intensitas Moral Terhadap Sensitivitas Etika Auditor - Unika Repository

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Penyebaran Kuesioner

  Berikut tabel yang menunjukkan hasil penyebaran kuesioner penelitian:

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner

  

Jumlah auditor Jumlah

Jumlah yang bersedia kuesioner No Nama KAP kuesioner yang menjadi yang dapat diolah responden kembali

  Bayudi, Yohana,

  1

  7

  7

  6 Suzy, Arie Benny, Tony,

  2

  10

  10

  6 Frans & Daniel Sodikin &

  3

  5

  5

  5 Harijanto

  4 I.Soetikno

  5

  5

  4

  5 Tribowo Yulianti

  8

  8

  6 Achmad, Rasyid,

  6

  6

  5

  5 Hisbullah & Jerry Kumalahadi

  7 Kuncara Sugeng

  5

  5

  5 Pamudji & Rekan Riza, Adi, Syahril

  8

  5

  5

  5 & Rekan

  Sampel

  51

  50

  42 Sumber: Data primer yang diolah, 2016

  Pada tabel 4.2 jumlah auditor yang bersedia menjadi responden dari berkurangnya sampel dari 50 kuesioner menjadi 42 disebabkan adanya 4 sampel yang memiliki pengalaman kurang dari 1 tahun, serta adanya 4 kuesioner yang tidak diisi oleh responden, sehingga dalam penelitian ini ada 42 kuesioner yang bisa diolah.

  4.2 Gambaran Umum Responden

  Berdasarkan tabel penyebaran kuesioner dan jumlah kuesioner yang dapat diolah, berikut gambaran umum responden:

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Gender

  Valid Cumulativ

Frequency Percent

Percent e Percent Valid L

  

25

  59.5

  59.5

  59.5 P

  

17

  40.5 40.5 100 Total 42 100 100

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.2 tentang jenis kelamin responden, diketahui bahwa jumlah reponden laki-laki sebanyak 25 orang atau 59,5% dan jumlah responden perempuan 17 responden atau 40,5%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini jumlah responden laki-laki lebih dominan daripada responden perempuan.

  USIA N Minim um Maxim um Mean Deviation 42 Descriptive Statistics

Tabel 4.3 Usia Responden

  21.00 36.00 27.7619 3.53939 Std. (lis twis e) Valid N 42 Sumber: Data primer yang diolah, 2016

  Berdasarkan tabel 4.3 tentang usia responden, diketahui bahwa usia minimal responden 21 tahun dan usia maksimal responden 36 tahun dengan rata-rata berusia 27,76 tahun atau 27 tahun 9 bulan.

Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden Descriptive Statistics Std.

  N Minimum Maximum Mean Deviation LAMA_KE

  42

  

12.00

85.00 36.7857 20.53971 RJA Valid N

  42 (listwise)

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.4 tentang lama bekerja responden, diketahui bahwa minimal lama bekerja responden 12 bulan atau 1 tahun dan maksimal lama bekerja responden 85 bulan atau 7 tahun 1 bulan dengan nilai rata-rata 36, 7 bulan atau 3 tahun 7 bulan.

4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

  Uji validitas digunakan untuk menghitung setiap daftar pernyataan apakah sudah tepat untuk mengukur variabel yang diteliti. Setiap item pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel dengan nilai signifikansi 0,05 dan nilai df = 42. Berikut pengujian variabel Idealisme:

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Idealisme 1 Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  I1 0,348 0,257 Valid I2 0,390 0,257 Valid I3 0,148 0,257 Tidak Valid I4 0,375 0,257 Valid I5 0,490 0,257 Valid I6 0,360 0,257 Valid I7 0,443 0,257 Valid I8 -0,023 0,257 Tidak Valid I9 0,358 0,257 Valid I10 0,326 0,257 Valid

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016

  Berdasarkann tabel 4.5 tentang hasil uji validitas Idealisme 1, diketahui bahwa pernyataan I3 dan I8 memiliki r hitung < r tabel, sehingga tidak valid dan dilakukan pengujian ulang:

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Idealisme 2

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  I1 0,315 0,257 Valid I2 0,334 0,257 Valid I4 0,333 0,257 Valid I5 0,505 0,257 Valid I6 0,453 0,257 Valid I7 0,540 0,257 Valid I9 0,444 0,257 Valid I10 0,280 0,257 Valid

  Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.6 tentang hasil uji validitas Idealisme 2, diketahui bahwa semua pernyataan memiliki nilai r hitung > r tabel maka dapat dinyatakan bahwa pernyataan variabel independen Idealisme valid. Kemudian pengujian kedua untuk variabel independen Relativisme:

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Relativisme 1

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  R1 0,655 0,257 Valid R2 0,640 0,257 Valid R3 0,650 0,257 Valid R4 0,738 0,257 Valid R5 0,454 0,257 Valid R6 0,591 0,257 Valid R7 0,535 0,257 Valid R8 0,451 0,257 Valid R9 0,243 0,257 Tidak Valid R10 0,348 0,257 Valid

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.7 tentang hasil uji validitas Relativisme 1, diketahui bahwa pernyataan R9 memiliki nilai r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid, sehingga dilakukan pengujian ulang:

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Relativisme 2

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  R1 0,650 0,257 Valid R2 0,672 0,257 Valid

  R4 0,728 0,257 Valid R5 0,452 0,257 Valid R6 0,626 0,257 Valid R7 0,574 0,257 Valid R8 0,443 0,257 Valid R10 0,302 0,257 Valid

  Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.8 tentang hasil uji validitas Relativisme 2, diketahui bahwa semua pernyatan memiliki nilai r hitung > r tabel maka dapat dikatakan bahwa semua pernyataan dalam variabel independen Relativisme 2 sudah valid. Selanjutnya pengujian ketiga untuk variabel Intensitas Moral:

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitias Intensitas Moral 1 Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  IM1 0,490 0,257 Valid

  IM2 0,310 0,257 Valid

  IM3 0,478 0,257 Valid

  IM4 0,317 0,257 Valid

  IM5 0,052 0,257 Tidak Valid

  IM6 0,240 0,257 Tidak Valid

  IM7 0,366 0,257 Valid

  IM9 0,435 0,257 Valid

  IM19 0,253 0,257 Tidak Valid

  IM26 0,067 0,257 Tidak Valid

  IM25 0,433 0,257 Valid

  IM24 0,254 0,257 Tidak Valid

  IM23 0,324 0,257 Valid

  IM22 0,536 0,257 Valid

  IM21 0,343 0,257 Valid

  IM20 0,337 0,257 Valid

  IM18 0,508 0,257 Valid

  IM10 0,410 0,257 Valid

  IM17 0,337 0,257 Valid

  IM16 0,222 0,257 Tidak Valid

  IM15 0,131 0,257 Tidak Valid

  IM14 0,341 0,257 Valid

  IM13 -0,127 0,257 Tidak Valid

  IM12 0,482 0,257 Valid

  IM11 0,143 0,257 Tidak Valid

  IM27 0,204 0,257 Tidak Valid

  IM30 0,236 0,257 Tidak Valid

  IM31 0,227 0,257 Tidak Valid

  IM32 0,300 0,257 Valid

  IM33 0,261 0,257 Valid Sumber: Data Primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.9 tentang hasil uji validitas Relativisme 1, diketahu bahwa pernyataan IM5, IM6, IM11, IM13, IM15, IM16, IM19, IM24, IM26,

  IM27, IM30, IM31 memiliki nilai r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid, sehingga dilakukan pengujian ulang:

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Intensitas Moral 2

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  IM1 0,526 0,257 Valid

  IM2 0,363 0,257 Valid

  IM3 0,470 0,257 Valid

  IM4 0,278 0,257 Valid

  IM7 0,374 0,257 Valid

  IM8 0,321 0,257 Valid

  IM9 0,465 0,257 Valid

  IM10 0,520 0,257 Valid

  IM12 0,561 0,257 Valid

  IM17 0,357 0,257 Valid

  IM32 0,351 0,257 Valid

  IM2 0,386 0,257 Valid

  IM1 0,551 0,257 Valid

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Intensitas Moral 3

  Berdasarkan Tabel 4.10 tentang hasil uji validitas Intensitas moral 2, diketahui bahwa pernyataan IM14 dan IM33 memiliki nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid. Sehingga dilakukan pengujian ulang:

  IM33 0,247 0,257 Tidak Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2016

  IM29 0,440 0,257 Valid

  IM18 0,477 0,257 Valid

  IM28 0,446 0,257 Valid

  IM25 0,340 0,257 Valid

  IM23 0,320 0,257 Valid

  IM22 0,482 0,257 Valid

  IM21 0,335 0,257 Valid

  IM20 0,306 0,257 Valid

  IM3 0,492 0,257 Valid

  IM7 0,385 0,257 Valid

  IM8 0,309 0,257 Valid

  IM9 0,470 0,257 Valid

  IM10 0,553 0,257 Valid

  IM12 0,559 0,257 Valid

  IM17 0,354 0,257 Valid

  IM18 0,469 0,257 Valid

  IM20 0,265 0,257 Valid

  IM21 0,319 0,257 Valid

  IM22 0,463 0,257 Valid

  IM23 0,346 0,257 Valid

  IM25 0,287 0,257 Valid

  IM28 0,481 0,257 Valid

  IM29 0,447 0,257 Valid

  IM32 0,355 0,257 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.11 tentang hasil uji validitas Intensitas moral 3, diketahui bahwa pernyataan IM4 memiliki nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid. Sehingga dilakukan pengujian ulang:

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Intensitas Moral 4

  IM17 0,304 0,257 Valid

  IM28 0,454 0,257 Valid

  IM25 0,278 0,257 Valid

  IM23 0,350 0,257 Valid

  IM22 0,475 0,257 Valid

  IM21 0,325 0,257 Valid

  IM20 0,252 0,257 Tidak Valid

  IM18 0,471 0,257 Valid

  IM12 0,554 0,257 Valid

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  IM10 0,570 0,257 Valid

  IM9 0,451 0,257 Valid

  IM8 0,325 0,257 Valid

  IM7 0,399 0,257 Valid

  IM3 0,506 0,257 Valid

  IM2 0,420 0,257 Valid

  IM1 0,533 0,257 Valid

  IM29 0,473 0,257 Valid

  Berdasarkan Tabel 4.12 tentang hasil uji validitas Intensitas moral 4, diketahui bahwa pernyataan IM20 memiliki nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid. Sehingga dilakukan pengujian ulang:

  IM12 0,557 0,257 Valid

  IM25 0,236 0,257 Tidak Valid

  IM23 0,393 0,257 Valid

  IM22 0,467 0,257 Valid

  IM21 0,323 0,257 Valid

  IM18 0,467 0,257 Valid

  IM17 0,283 0,257 Valid

  IM10 0,557 0,257 Valid

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Intensitas Moral 5

  IM9 0,453 0,257 Valid

  IM8 0,300 0,257 Valid

  IM7 0,391 0,257 Valid

  IM3 0,534 0,257 Valid

  IM2 0,445 0,257 Valid

  IM1 0,563 0,257 Valid

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  IM28 0,453 0,257 Valid

  IM32 0,376 0,257 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2016

  IM9 0,461 0,257 Valid

  IM22 0,418 0,257 Valid

  IM21 0,330 0,257 Valid

  IM18 0,471 0,257 Valid

  IM17 0,279 0,257 Valid

  IM12 0,536 0,257 Valid

  IM10 0,560 0,257 Valid

  IM8 0,299 0,257 Valid

  Berdasarkan Tabel 4.13 tentang hasil uji validitas Intensitas moral 5, diketahui bahwa pernyataan IM25 memiliki nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid. Sehingga dilakukan pengujian ulang:

  IM7 0,416 0,257 Valid

  IM3 0,534 0,257 Valid

  IM2 0,479 0,257 Valid

  IM1 0,547 0,257 Valid

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Intensitas Moral 6

  IM23 0,420 0,257 Valid

  IM29 0,469 0,257 Valid

  IM32 0,341 0,257 Valid Sumber: Data primer yang diolah, 2016

  Berdasarkan Tabel 4.14 tentang hasil uji validitas Intensitas moral 6, diketahui bahwa semua pernyataan dalam variabel Intensitas Moral memiliki r hitung > r tabel, sehingga dapat dikatakan variabel independen Intensitas Moral sudah valid. Selanjutnya pengujian keempat untuk variabel Komitmen Organisasional:

Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasional 1

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  KO1 0,404 0,257 Valid KO2 -0,078 0,257 Tidak Valid KO3 0,085 0,257 Tidak Valid KO4 0,340 0,257 Valid KO5 0,058 0,257 Tidak Valid KO6 0,239 0,257 Tidak Valid KO7 0,451 0,257 Valid KO8 0,419 0,257 Valid KO9 0,550 0,257 Valid KO10 0,394 0,257 Valid

  KO12 0,426 0,257 Valid KO13 0,427 0,257 Valid KO14 0,463 0,257 Valid KO15 0,544 0,257 Valid KO16 0,407 0,257 Valid KO17 0,041 0,257 Tidak Valid KO18 0,408 0,257 Valid KO19 0,058 0,257 Tidak Valid KO20 0,102 0,257 Tidak Valid KO21 0,393 0,257 Valid KO22 0,459 0,257 Valid KO23 0,330 0,257 Valid

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.15 tentang hasil uji validitas Komitmen

  Organisasional 1, diketahui bahwa pernyataan KO2, KO3, KO5, KO6, KO17, KO19, dan KO20 memiliki nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid.

  Sehingga dilakukan pengujian ulang:

Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasional 2

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  KO1 0,438 0,257 Valid

  KO7 0,410 0,257 Valid KO8 0,259 0,257 Valid KO9 0,683 0,257 Valid KO10 0,499 0,257 Valid KO11 0,629 0,257 Valid KO12 0,569 0,257 Valid KO13 0,360 0,257 Valid KO14 0,543 0,257 Valid KO15 0,515 0,257 Valid KO16 0,481 0,257 Valid KO18 0,494 0,257 Valid KO21 0,368 0,257 Valid KO22 0,409 0,257 Valid KO23 0,405 0,257 Valid

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.16 tentang hasil uji validitas Komitmen

  Organisasional 2, diketahui bahwa semua pernyataan dalam variabel Komitmen Organisasional memiliki r hitung > r tabel, sehingga dapat dikatakan variabel independen Komitmen Organisasional sudah valid. Selanjutnya pengujian kelima untuk variabel Komitmen Profesional:

Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional 1

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  KP1 0,663 0,257 Valid KP2 0,185 0,257 Tidak Valid KP3 0,405 0,257 Valid KP4 0,200 0,257 Tidak Valid KP5 0,419 0,257 Valid KP6 0,765 0,257 Valid KP7 0,695 0,257 Valid KP8 0,718 0,257 Valid KP9 -0,485 0,257 Tidak Valid KP10 0,370 0,257 Valid KP11 -0,107 0,257 Tidak Valid KP12 -0,307 0,257 Tidak Valid KP13 -0,093 0,257 Tidak Valid KP14 0,759 0,257 Valid KP15 0,353 0,257 Valid

  Sumber: data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.17 tentang hasil uji validitas Komitmen Profesional 1, nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid. Sehingga dilakukan pengujian ulang:

Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Komitmen Profesional 2

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  KP1 0,712 0,257 Valid KP3 0,431 0,257 Valid KP5 0,470 0,257 Valid KP6 0,836 0,257 Valid KP7 0,830 0,257 Valid KP8 0,756 0,257 Valid KP10 0,487 0,257 Valid KP14 0,505 0,257 Valid KP15 0,374 0,257 Valid

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.18 tentang hasil uji validitas Komitmen Profesional

  2, diketahui bahwa semua pernyataan dalam variabel Komitmen Profesional memiliki r hitung > r tabel, sehingga dapat dikatakan variabel independen Komitmen Profesional sudah valid. Selanjutnya pengujian terakhir yaitu variabel dependen Sensitivitas Etika Auditor:

Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Sensitivitas Etika Auditor 1

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  SE1 0,363 0,257 Valid SE2 0,460 0,257 Valid SE3 0,345 0,257 Valid SE4 0,308 0,257 Valid SE5 0,016 0,257 Tidak Valid SE6 0,047 0,257 Tidak Valid

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.19 tentang hasil uji validitas Sensitivitas Etika

  Auditor 1, diketahui bahwa pernyataan SE5 dan SE6 memiliki nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid. Sehingga dilakukan pengujian ulang:

Tabel 4.20 Hasil Uji Validitas Sensitivitas Etika Auditor 2

  

Pernyataan R hitung R tabel Keterangan

  SE1 0,295 0,257 Valid SE2 0,518 0,257 Valid SE3 0,434 0,257 Valid SE4 0,314 0,257 Valid

  Sumber: data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.20 tentang hasil uji validitas Sensitivitas Etika maka dapat dinyatakan bahwa variabel dependen Sensitivitas Etika Auditor sudah valid.

  Pengujian berikutnya yaitu uji reliabilitas. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kehandalan jawaban kuesioner. Berikut ini merupakan uji reliabilitas untuk variabel independen dan variabel dependen:

Tabel 4.21 Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Pernyataan

  Cronbach’s Alpha Keterangan

  Idealisme 0,706 Reliabel Relativisme 0,845 Reliabel Intensitas Moral 0,832 Reliabel Komitmen Organisasional 0,843 Reliabel Komitmen Profesional 0,868 Reliabel Sensitivitas Etika Auditor 0,605 Reliabel

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.21 tentang uji reliabilitas penelitian, diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai

  cronbach’s alpha > 0,600 maka dinyatakan reliabel.

4.4 Statistik Deskriptif

  Berikut ini merupakan tabel dan penjelasan tentang statistic deskriptif

Tabel 4.22 Statistik Deskriptif Ket Kisaran Kisaran Mean Rentang Skala Ket Teoritis Aktual

  Rendah Sedang Tinggi I 8-40 29-40 33.3333 8 - 18.67 18.68 - 29.33 29.34 - 40 Tinggi R 9-45 22-41 32.5000 9 21.1 - 33,1 33,2 - 45 Sedang

  • – 21

  IM 16-80 47-71 58.1905 16 - 37.33 37.34 - 58.67 58.68 - 80 Sedang KO 16-80 34-65 53.9048 16 - 37.33 37.34 - 58.67 58.68 - 80 Sedang KP 9-45 17-39 33.4286 9 21.1 - 33,1 33,2 - 45 Tinggi

  • – 21 SE 4-20 13-20 17.0238 4 - 9.33 9.34 - 14.67 14.68 - 20 Tinggi Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Pada variabel Idealisme memiliki skor rata-rata empiris sebesar 33.3333 dan termasuk dalam kategori Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini mempunyai kemampuan dalam menaati etika moral dan tidak melanggarnya. Auditor mampu membedakan mana tindakan yang salah atau tidak sesuai dengan peraturan maupun tindakan benar yang sesuai dengan peraturan etika tanpa adanya pihak lain yang ikut campur dalam keputusan yang diambil oleh auditor.

  Pada variabel Relativisme, memiliki skor rata-rata empiris sebesar 32.5000 dan termasuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa responden KAP dalam penelitian ini dilema akan suatu keharusan dalam menolak aturan- aturan etika yang ada atau lebih memilih untuk bersikap sesuai pandangan masing-masing responden. sehingga membuat auditor berpikir dua kali untuk

  Pada variabel Intensitas Moral, memiliki skor rata-rata empiris sebesar 58.1905 dan termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti responden auditor dalam masing-masing KAP kurang memahami dengan faktor-faktor situasional pada saat terjadi permasalahan etika, sehingga para responden mempunyai persepsi yang berbeda yang menyebabkan intensi perilaku responden pun bervariasi.

  Pada Variabel Komitmen Organisasional, memiliki skor rata-rata empiris sebesar 53.90.48 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti bahwa responden auditor dalam masing-masing KAP memiliki rasa keterikatan secara emosional yang cukup pada KAP dimana ia bekerja, terkadang responden bisa merasa memiliki KAP namun kadang juga tidak.

  Pada variabel Komitmen Profesional, memiliki skor rata-rata empiris sebesar 33.4286 dan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa responden auditor dalam masing-masing KAP sangat baik dalam mengidentifikasi permasalahan etik dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap profesinya sebagai auditor meskipun harus mengorbankan kepentingan diri sendiri. Responden dalam penelitian ini cukup loyal terhadap profesi mereka, sehingga para responden tersebut berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai keberhasilan.

  Pada variabel Sensitivitas Etika Auditor, memiliki skor rata-rata empiris

4.5 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

4.5.1 Hasil Uji Normalitas

  Uns tandardi zed Res idual

  42 Mean .0000000 Std. Deviation 1.13277528 Abs olute .073 Pos itive .073 Negative

  One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Norm al Param eters a,b Mos t Extrem e Differences

  • .063 .474 .978

  Kolm ogorov-Sm irnov Z As ym p. Sig. (2-tailed) a. Tes t dis tribution is Norm al.

  b. Calculated from data.

  yang sangat baik dalam menghadapi permasalahan etika. Dalam menghadapi suatu dilemma etika, para responden selalu mementingkan etikanya dalam menangani permasalahan dilema etika tersebut dan tidak melanggar kode etik profesi auditor yang berlaku.

Tabel 4.23 Hasil Pengujian Normalitas

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.23 tentang hasil pengujian normalitas, diketahui nilai

  

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,47 dan Asymp. Sig 0.978 > 0,05, maka dinyatakan

4.5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas

  Standardi zed Coefficien ts

  

B Std. Error Beta

(Cons tant) 3.690 1.872 1.971 .057

  I

  

Coefficients

a Model Uns tandardized

  Coefficients t Sig.

  1

Tabel 4.24 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

  • .051 .050 -.199 -1.025 .312 R .030 .024 .228 1.235 .225 P -.005 .005 -.161 -.975 .336

  IM

  • .018 .022 -.199 -.846 .403 KO
  • .030 .015 -.346 -1.987 .055 KP .024 .029 .162 .818 .419

a. Dependent Variable: abs

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.24 tentang hasil pengujian heteroskedastisitas, menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai sig > 0,05 sehingga data dalam penelitian ini bebas heteroskedastisitas.

4.5.3 Hasil Uji Multikolinearitas

  

Tolerance

  VIF (Cons tant) I .614 1.629 R .680 1.470 P .852 1.173

  IM .417 2.399 KO .763 1.311 KP .592 1.688 a. Dependent Variable: SE Model

  Coefficients a Sum of Squares df

  Mean Square F Sig. Regres s ion 28.366

  6 4.728 3.145 .014 b Res idual 52.610 35 1.503 Total 80.976 41

  

ANOVA

a Model

  1

Tabel 4.25 Hasil Pengujian Multikolinearitas

1 Collinearity Statis tics

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.25, menunjukkan bahwa nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, sehingga dapat dinyatakan bahwa penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

4.6 Uji Fit Model

Tabel 4.26 Hasil Uji Fit Model

a. Dependent Variable: SE

  Berdasarkan tabel 4.26 tentang hasil uji fit model, diketahui bahwa nilai signifikansi F 0,014 < 0,05. Artinya model penelitian fit, yaitu variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen

4.7 Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.27 Hasil Uji Koefisien Determinasi

  

Model Summary

Std. Error Adjusted of the

  R R Square R Square Estimate Model 1 a .350 .239 1.22603

  .592

a. Predictors: (Constant), KP, R, P, KO, I, IM

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan pada tabel 4.27 hasil uji koefisien determinasi, diketahu bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,239 yang berarti variabel independen

  (idealisme, relativisme, pengalaman, intensitas moral, komitmen organisasional, komitmen professional) mempengaruhi variabel dependen (sensitivitas etika auditor) sebesar 23,9%. Menggunakan nilai adjusted R square dikarenakan variabel independen yang digunakan lebih dari satu untuk model regresi linier berganda.

4.8 Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 4.28 Analisis Regresi

  a

Coefficients

  Unstandar Standardiz dized ed Coefficient Coefficient Model t Sig. Sig/2 ket s s B Std. Error Beta

  1 (Constant) 10.453 3.568 2.929 .006

  I .015 .095 .027 .156 .877 .439 ditolak R

  • .059 .047 -.210 -1.270 .213 .106 ditolak P -.010 .010 -.141 -.958 .345 .345 ditolak

  IM .015 .041 .077 .364 .718 .359 ditolak KO .025 .028 .135 .867 .392 .196 ditolak KP .184 .055 .592 3.344 .002 .001 diterima

a. Dependent Variable: SE

  Sumber: Data primer yang diolah, 2016

  4.8.1. Hasil Pengujian Hipotesis 1

  Berdasarkan tabel 4.28 tentang analisis regresi, menunjukkan bahwa variabel idealisme memiliki sig sebesar 0,439 > 0,05 dengan nilai β sebesar 0,015 artinya variabel Idealisme tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor, sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini ditolak.

  4.8.2. Hasil Pengujian Hipotesis 2 nilai β sebesar -0,059 artinya variabel X2 mempunyai tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor, sehingga hipotesis

  kedua dalam penelitian ini ditolak.

  4.8.3. Hasil Pengujian Hipotesis 3

  Berdasarkan tabel 4.28 tentang analisis regresi, menunjukkan bahwa variabel X3 (pengalaman) memiliki sig sebesar 0,172 > 0,05 dengan nilai

  β sebesar -0,010 artinya variabel X3 tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor, sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian

  ini ditolak.

  4.8.4. Hasil Pengujian Hipotesis 4

  Berdasarkan tabel 4.28 tentang analisis regresi, menunjukkan bahwa variabel X4 (Intensitas Moral) memiliki sig sebesar 0,359 > 0,05 dengan nilai

  β sebesar 0,015 artinya variabel X4 tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor, sehingga hipotesis keempat dalam

  penelitian ini ditolak.

  4.8.5. Hasil Pengujian Hipotesis 5

  Berdasarkan tabel 4.28 tentang analisis regresi, menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor, sehingga hipotesis kelima dalam penelitian ini ditolak.

4.8.6. Hasil Pengujian Hipotesis 6

  Berdasarkan tabel 4.28 tentang analisis regresi, menunjukkan bahwa variabel X6 (Komitmen Profesional) memiliki sig sebesar 0,01 < 0,05 dengan nilai β sebesar 0,184 artinya variabel X6 mempunyai pengaruh terhadap sensitivitas etika auditor, sehingga hipotesis keempat dalam

  penelitian ini diterima

4.9 Pembahasan 4.9.1. Pengaruh Idealisme terhadap Sensitivitas Etika Auditor

  Berdasarkan hasil pengujian pengaruh Idealisme terhadap Sensitivitas Etika Auditor, menunjukkan bahwa variabel Idealisme tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor, sehingga hipotesis pertama ditolak. Idealisme dalam penelitian ini adalah kepercayaan individual untuk tetap tidak melanggar etika moral. Responden auditor mempunyai prinsip bahwa hal yang merugikan orang lain merupakan tindakan yang tidak etis. Perhatian dan fokus perilaku serta tindakan responden lebih kepada bagaimana mencapai tujuan dengan sebaik- baiknya, dengan kurang memperhatikan apakah cara, teknik, ataupun prosedur tidak melanggar etika (tidak merugikan orang lain), responden cenderung bersikap apa yang dirasa sudah benar sesuai pendiriannya atau bisa disebut kaku.

  Responden senantiasa berpedoman pada aturan atau nilai etika yang berlaku dengan cenderung berfokus pada akibat dari tindakan yang dilakukan dengan harapan hasilnya tidak merugikan orang lain dan tidak melanggar etika. Sederhananya, responden yang idealis cenderung tidak fleksibel atau terlalu kaku dengan begitu sikap idealis tidak mempengaruhi kemampuan auditor dalam mengakui adanya masalah etika profesi. Auditor yang mengambil keputusan dengan tidak ingin merugikan orang lain tahu betul bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan pemikirannya dan merasa keputusan yang diambil sudah baik meskipun harus dengan prosedur yang tidak sesuai. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Shaiful Falah (2006) dan Putri (2012) bahwa Idealisme tidak berpengaruh terhadap Sensitvitas Etika Auditor.

4.9.2. Pengaruh Relativisme Terhadap Sensitivitas Etika Auditor

  Berdasarkan hasil pengujian pengaruh Relativisme terhadap Sensitivitas Etika Auditor tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor. Sehingga Hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak. Relativisme dalam penelitian adalah sikap penolakan terhadap nilai moral yang absolut. Ditolaknya hipotesis ini dikarenakan responden mempunyai anggapan bahwa dengan menolaknya aturan sendiri. Responden auditor KAP mempunyai pemikiran bahwa ada penyelesaian permasalahan etika tanpa harus menaati peraturan yang ada. Menolak peraturan atau nilai moral bukanlah sesuatu yang dianggap tidak peka akan suatu permasalahan etika. Responden auditor KAP mempunyai pemikiran sendiri untuk mengambil keputusan sesuai dengan hak yang dimiliki, tanpa harus mengikuti nilai moral yang berlaku namun, juga tidak merugikan orang lain. Selain itu relative merupakan pendapat pribadi yang bisa saja beda dengan aturan yang sudah berlaku, sehingga responden yang relative merasa mempunyai pendapatnya sendiri dalam mengatasi suatu masalah, terlepas apakah pendapat tersebut benar atau salah. Oleh karena itu relativisme dianggap tidak mempengaruhi responden dalam permasalahan etika.

  Hasil Penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh irawati dan Supriyadi (2012).

4.9.3. Pengaruh Pengalaman terhadap Sensitivitas Etika Auditor

  Berdasarkan hasil pengujian pengaruh pengalaman terhadap sensitivitas etika auditor menunjukkan bahwa variabel pengalaman tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor. Hal ini disebabkan oleh pengambilan keputusan dalam setiap pelaksanaan tugas termasuk dalam menghadapi permasalahan etika dilakukan secara bersama-sama atau bersama tim. Dengan masalah. Dengan pengambilan secara tim, bisa saja ada beberapa auditor yang hanya ikut-ikut saja atau bertindak selalu menyetujui apapun hasil keputusan tim tanpa berpikir lebih lanjut apakah keputusan yang diambil oleh tim itu sudah benar atau ternyata kurang tepat.

  Selain itu, pengukuran pengalaman berdasarkan lama bekerja juga tidak bisa mempengaruhi sensitivitas etika responden dalam menyadari adanya permasalahan etika, karena auditor dengan lama bekerja yang cukup lama tidak menjamin lebih peka terhadap suatu masalah, bisa saja malah lebih menganggap remeh permasalahan yang ada, namun juga tidak menutup kemungkinan bahwa auditor yang lebih lama bekerja bisa lebih sensitive terhadap suatu permasalahan.

  Oleh karena itu pengalaman tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika responden auditor KAP dalam penelitian ini.

  Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Januarti (2011) dan Putu Purnama Dewi dkk (2015) bahwa pengalaman tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor.

4.9.4. Pengaruh Intensitas Moral terhadap Sensitivitas Etika Auditor

  Berdasarkan hasil pengujian pengaruh Intensitas Moral terhadap sensitivitas etika auditor menunjukkan bahwa variabel Intensitas Moral tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor. Sehingga Hipotesis keempat dengan faktor situasional yang sedang terjadi. Hal ini berarti bahwa faktor situasional yang ada dalam suatu permasalahan etika tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika responden untuk mengambil keputusan. Faktor situasional yang dimaksud adalah keadaan sekitar yang dapat mendukung responden dalam mengambil sebuah keputusan. Dengan adanya keadaan sekitar yang kurang baik, dapat mempengaruhi responden auditor untuk mengambil keputusan yang kurang sesuai dengan etika, sehingga tidak mempengaruhi sensitifitas etika dalam diri responden. sebaliknya jika keadaan sekitar yang baik atau mendukung maka responden akan mengambil keputusan yang baik. Padahal keadaan atau faktor situasional yang terjadi tidak bisa mendukung penuh apakah keputusan yang diambil sudah pasti benar atau salah.

  Dengan cara pengambilan keputusan berdasarkan melihat keadaan sekitar, responden kurang terlatih sensitivitasnya dalam menyadari atau kurang peka bahwa sebenarnya terjadi suatu masalah, sehingga kemampuan moral tidak mempengaruhi kepekaan dalam menganalisis suatu permasalahan. Dengan begitu, intensitas moral atau kemampuan keperilakuan responden auditor KAP dipengaruhi oleh faktor situasional yang lebih mempengaruhi pikiran responden untuk mengambil sebuah keputusan, sehingga Hal ini menunjukkan bahwa intensitas moral auditor pada masing-masing KAP tidak mempengaruhi sensitivitas etika auditor.

4.9.5. Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Sensitivitas Etika Auditor

  Berdasarkan hasil pengujian pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Sensitivitas Etika Auditor menunjukkan bahwa variabel Komitmen Organisasional tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor. Hal ini berarti sifat komitmen organisasional pada masing-masing auditor tidak mempengaruhi kemampuannya dalam mengakui masalah etika, ini kemungkinan disebabkan karena lingkungan organisasi KAP hanya berusaha untuk menciptakan suatu kondisi yang dapat menghasilkan loyalitas responden untuk tetap bertahan di KAP tersebut, sehingga tingkat komitmen organisasi tidak mempengaruhi kemampuan auditor dalam mengakui adanya permasalahan etika.

  Selain itu, responden auditor yang bekerja di KAP mempunyai keinginan untuk bekerja di KAP hanya sebatas untuk mencari pengalaman kerja biasanya satu tahun, yang nantinya bisa digunakan untuk mencari pekerjaan yang lain, responden yang mempunyai pemikiran seperti itu biasanya tidak peduli dengan organisasi dimana ia bekerja, karena hanya mencari pengalaman bekerja saja. Sehingga, responden tidak ada rasa komitmen dalam pekerjaannya, dengan begitu komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etika auditor.

  Hasil penelitian ini sama dengan Nurna Aziza dan Andi Agus Salim

4.9.6. Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Sensitivitas Etika Auditor

  Berdasarkan hasil pengujian pengaruh Komitmen Profesional terhadap sensitivitas etika auditor menunjukkan bahwa variabel Komitmen Profesional berpengaruh positif terhadap sensitivitas etika auditor. Artinya komitmen profesional mampu membantu responden dalam menghadapi suatu permasalahan etika karena responden yang memiliki komitmen perofesional dapat menghasilkan kinerja yang baik. Selain, itu responden dalam KAP yang memiliki komitmen professional mampu menghadapi berbagai tekanan yang dapat muncul dari dalam diri sendiri maupun tekanan dari pihak luar untuk menjaga nama baik profesinya yang dijalaninya dimata publik. Dengan begitu akan berdampak pada sensitivitas etika responden dalam menyadari suatu konflik etika serta pengambilan keputusan, karena dengan adanya komitmen professional dalam diri responden auditor KAP dapat membentuk suatu kesadaran dalam mempertahankan profesinya sebagai auditor di KAP.

  Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Eny Wahyuningsih (2012) bahwa semakin besar Komitmen Profesional semakin baik Sensitivitas Etika Auditor.