BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - 4. BAB IV Analisis Data dan PembahasanOKE

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data

1. Sejarah Brimob Polda Lampung

  Sejarah perjuangan dan perkembangan Korps Brigade Mobil Polda Lampung awalnya dari satuan Kompi dibawah Organisasi Satuan Brimob Polda Sumatera Selatan dapat digambarkan sebagai berikut :

  a. Perkembangan Organisasi Korps Mobile Brigade Sumatera

  Selatan 1949-1960

  1) Pada Tahun 1949 di Palembang diadakan Mobilisasi untuk menghimpun anggota Mobile Brigade.

  2) Pada Tahun 1950 Mobile Brigade III Sumatera Selatan dipimpin oleh Komisaris Polisi Soegondo bertugas Pokok mengendalikan Pasukan Mobile Brigade di Daerah. 3) Pada Tahun 1950 Deplat Kertapati Mendidik pemuda – pemuda

  Indonesia yang telah lulus seleksi untuk dididik menjadi anggota Mobile Brigade setelah lulus di tempatkan pada Kompi Reserve Palembang.

  4) Pada Tahun 1951 Coordinator Inspektur Mobile Brigade mengadakan konsolidasi Pasukan serta pembangunan Markas Mobile Brigade di Jalan Jend. Sudirman Km 4 Palembang dengan membawahi Kompi-Kompi antara lain : a) Kompi 5143 di Km 4Palembang, Komandan Kompi dijabat oleh Inspektur Polisi Tk. 1 Muradin, Kompi 5151 di KertapatiPalembang, Komandan Kompi dijabat oleh Inspektur Polisi Tk. I Umar Said

  b) Kompi 5159 di Bengkulu, Komandan Kompi dijabat oleh Inspektur Polisi Tk. I Selamet

  c) Kompi 5162 di Lampung, Komandan Kompi dijabat oleh inspektur Polisi Tk. IBeni d) Kompi 5167 di Bangka, Komandan Kompi dijabat oleh

  Inspektur Polisi Tk. I Logimin 5) Komandan Koordinator Inspektur Mobile Brigade dari Th. 1951- 1960 antara lain : a) Pertama : Komisaris Polisi I.r. SUPARTO

  b) Kedua : Komisaris Polisi Muda H. SILALAHI

  c) Ketiga : Komisaris Polisi II D. ADU

  

b) Perkembangan Organisasi Corps Mobile Brigade Sumatera

Selatan 1960 – 1971

  Pada tanggal 14 Nopember 1962 pada hari ulang tahun Mobile Brigade ke 16 di Jakarta Presiden R.I Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia memberikan tanda penghargaan tertinggi bagi ABRI Yaitu “Cakanti Yana Utama ” terhadap Satuan Mobile Brigade dan pada saat itu juga Nama Mobile Brigade dirubah manjadi Brigade Mobil, untuk di Sumatera Selatan dari KOMOBDA Menjadi Resimen VII Brigade Mobil berpangkalan di Jalan Jenderal Sudirman Km. 4 Palembang (sekarang Mapolda Sumsel) dengan membawahi Batalyon Berpangkalan di sebagai berikut :

  1. Batalyon 720 Brimob berpangkalan di Bukit Besar Palembang

  2. Batalyon 721 Brimob berpangkalan di Bengkulu

  3. Batalyon 733 Brimob berpangKalan di Jambi

  1

  4. Batalyon 006 Brimob berpangkalan di Lahat Batalyon 721 Brimob di Bengkulu diantaranya membawahi Kompi 5162 Lampung Pada tahun 1971 Kapolri Mengeluarkan Surat Keputusan No. Pol.

  ;Sk/41 Tahun 1971 tentang Likuidasi dan Redislokasi Batalyon Brimob dan Kompi Bs, di Sumatera Selatan Resimen VII dan batalyon-Batalyon Brimob di Likuidasi dan berganti nama menjadi Satuan Brigade Mobil Daerah Kepolisian VI Sumatra Selatan bermarkas di Bukit Besar Palembang yang terdiri dari 4 (empat) Kompi Brimob dengan berkedudukan :

  1. Kompi 08 Brimob berkedudukan di The Hok Jambi

  2. Kompi 09 Brimob berkedudukan di Bukit Besar Palembang

  3. Kompi 10 Brimob berkedudukan di Km. 4 Jalan Jend. Sudirman Palembang

  2

  4. Kompi II Brimob berkedudukan di Teluk Betung Lampung (Mapolda) Pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 552 / IX / 1983 diadakan Likudasi dan Reorganisasi Batalyon dan Kompi-Kompi

  Brimob, untuk di Sumatera Selatan menjadi dua Kompi dan berkedudukan di:

  1. Kompi 5151 Brimob berkedudukan di Talang KelapaPalembang

  2. Kompi 5162 Brimob berkedudukan di Lampung 1 2 Abdul Rosyid, Sejarah Brimob Sumbagsel (Jakarta Mabes Polri, 2000) hal.196

  Semenjak adanya Likuidiasi (berdirinya Sat Brimob Polda Sumbagsel) mengalami Penggantian Komandan Satuan Brigade Mobil dari tahun 1973 s/d 1996 antara lain :

  1. Mayor Polisi Raboe Rais dari tahun 1973 s/d 1978

  2. Letkol Polisi Gunawan. S dari tahun 1978 s/d 1982

  3. Letkol Polisi Fachri Baijuri dari tahun 1982 s/d 1983

  4. Mayor Polisi Drs. Lukman.DJ dari tahun 1983 s/d 1986

  5. Letkol Polisi Drs. Edy. GP dari tahun 1991 s/d 1991

  6. Letkol Polisi Drs. S. Guliansyah dari tahun 1991 s/d 1994

  7. Letkol Polisi Drs. Soejipto dari tahun 1994 s/d 1996

  8. Letkol Polisi Drs. Winarso dari tahun 1996 s/d 1997 Adapun Kompi 5162 Sat Brimobda Sumbagsel yang berkedudukan di

  Teluk betung ( sekarang Mapolda Lampung ) dengan Komandan kompi Lettu Pol Ade Sudarna dari dari tahun 1984 s/d 1988. Pada tahun 1988 dilakukan serah terima Jabatan Komandan Kompi 5162 dari Kapten Polisi Ade Sudarna kepada PJS Letda Pol M. Adnan. Pada tahun 1989 telah dikukuhkan

  Komandan Kompi 5162 yang dijabat oleh Lettu Pol Endang Surya Darma dari tahun 1989 s/d 1992. Pada Tahun 1992 telah diadakan serah terima Jabatan Komandan Kompi 5162 dari Kapten polisi Endang Surya Darma kepada Lettu Pol Sunarso dari tahun 1992 s/d 1997. Dengan perkembangan Organisasi Kepolisian Republik Indonesia, yang semula Polwil Lampung maka status Polwil menjadi Polda Lampung dengan type C sesuai dengan Kep Pangab Nomor : Kep / 06 / IX / 1996 tanggal 10 September 1996 tentang pengembangan Polda, yang ditindak lanjuti Kep Pangab Nomor : Kep / 07 / IX / 1996 tanggal 10 September 1996 tentang Penyempurnaan Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Kepolisian Republik Indonesia.

  Berdasarkan Keputusan sebagaimana tersebut, maka ditindak lanjuti dengan Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 10 / IX / 1996 tanggal 16 September 1996 tentang Pengesahan Korps Brimob Polri, dan pada tanggal

  17 September 1996 dilakukan peresmian Korps Brigade Mobil Polri di Kelapa Dua Cimanggis Bogor. Dengan telah dilakukan peresmian Korps Brigade Mobil tersebut, maka status Kompi 5162 yang merupakan bagian dari Sat Brimobda Sumbagsel, dengan sendirinya berubah menjadi Sat Brimobda Lampung sesuai dengan Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 10 / XII / 1997 tanggal 24 Desember 1997 tentang Pengesahan Satuan Brimob Daerah. Pada tanggal 09 September 1997 telah dilakukan peresmian dari status Kompi menjadi status Sat Brimobda dengan terbentuknya 2 (dua) Kompi yaitu :

  1) Kompi-A 5162 yang merupakan Kompi cikal bakal terbentuknya Satuan Brimob Polda Lampung yang bermarkas di Rawalaut Bandar Lampung dengan Komandan Kompi Kapten Pol Sunarso.

  2) Kompi-B 9812 yang merupakan pembentukan baru setelah terbentuknya Sat Brimobda Lampung yang bermarkas di Rawalaut yang kemudian pindah ke Natar Lampung Selatan dengan Komandan

  3 Kompi Lettu Pol Anwari Firdaus.

  Adapun pejabat Dansat Brimobda Lampung yang pertama adalah Mayor Pol Drs. Irwanto dari tahun 1997 s/d 2000. Pada tanggal 01 maret 2000 telah 3 dilakukan Serah Terima Jabatan Dansat Brimobda Lampung dari Mayor Polisi Drs. Irwanto kepada Ass Super Intendent Drs. Y. Prapto Wirahadi sesuai Surat Perintah Kapolda Lampung No. Pol. : Sprin/54/II/2000 tanggal 28 Februari 2000 tentang Serah Terima Jabatan Dansat Brimobda Lampung.Adapun pejabat Dansat Brimobda Lampung yang kedua adalah Mayor Pol. Drs. Prapto Wirahadi dari tahun 2000 (Februari s/d November 2000) dan pada saat itu dibentuk Kompi C yang bermarkas di Talang Telukbetung dengan Komandan Kompi Lettu Pol. Ha’ Irman Cik

  Tanggal 09 Nopember 2000 telah dilakukan Serah Terima Jabatan Dansat Brimobda Lampung dari Mayor Pol Drs. Prapto Wirahadi kepada Mayor Pol Drs. Rachmad Fudail sesuai dengan Surat Perintah Kapolda Lampung No.Pol: Sprin / 362/X/2000 tanggal 30 Oktober 2000 tentang penyerahan dan tanggung jawab Jabatan Dansat Brimobda Lampung.Adapun pejabat Dansat Brimobda Lampung yang ketiga adalah Mayor Pol. Drs. Rachmad Fudail. Berdasarkan TR Kapolri No. Pol.: TR/1787/XI/1997 tanggal

  21 Oktober 1997 tentang Validasi / perubahan Polda Lampung dari Polda Type C menjadi Polda Type B. Pada tanggal 12 Februari 2001 telah dilakukan pembentukan Kerangka 2(dua) Batalyon untuk menindak lanjuti Keputusan Kapolri No.Pol:Kep /11/XII/1997 tentang Pengesahan Satuan Brimob Daerah, serta menindak lanjuti perubahan Polda Type C menjadi Polda Type B,

  :

  dimana pengembangan Organisasi Sat Brimob Daerah disesuaikan dengan

  4 pengembangan Organisasi Polda setempat.

  4

  Diresmikannya pembentukan kerangka 2 (dua) Batalyon di Sat Brimobda Lampung sesuai dengan Surat perintah Kapolda Lampung No.Pol. : Sprin /65/ II / 2001 tanggal 8 Februari 2001, maka telah dikeluarkan Surat Keputusan Kapolda Lampung No. Pol : Skep/47/III/2001 tanggal 12 Maret 2001 tentang pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan Pama, Adapun penunjukan pejabat Sat Brimobda Lampung dengan terbentuknya kerangka 2 (dua) Batalyon antara lain :

a. Tingkat Staf Sat Brimobda Lampung

  1. Komandan Satuan Brimobda Lampung

  2. Kasi Ops Sat Brimobda Lampung

  3. Kasi Intel Sat Brimobda Lampung

  4. Kasi Pers Sat Brimobda Lampung

  5. Kasi Log Sat Brimobda Lampung

  6. Kasetum Sat Brimobda Lampung

  7. Kadenma Sat Brimobda Lampung

b. Tingkat Batalyon

  1. Komandan Batalyon A Sat Brimobda Lampung merangkap sebagai Kasi Intel Sat Brimobda Lampung adalah AKP Puji Santoso dengan membawahi dua Kompi Yaitu : a) Kompi 1 yon A dengan Komandan Kompi AKP Kupran

  b) Kompi 2 yon A dengan Komandan Kompi IPDA A. Nurman

  2. Komandan Batalyon B Sat Brimobda Lampung adalah AKP Anwari Firdaus dengan membawahi dua Kompi yaitu :

  a) Kompi I yon B dengan Komandan Kompi IPTU Ha”Irman Cik b) Kompi 2 yon B dengan Komandan Kompi

  IPDA E. Laoli Pada tahun 2002 dengan memperhabkan Pertimbangan dan Saran Staf dalam Proses penyusunan Rancangan Organisasi dan Tata Kerja Satuan-Satuan

  Organisasi dalam Lingkungan Polri dengan berdasakan kepada :

  1. Keputusan Kapolri No. pol. : Kep /53 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan-Satuan Organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.

  2. Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep 754 / X / 2002 tanggai 17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan-Satuan Organisasi pada tingkat Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah ( Polda ),

  3. Keputusan Kapolri No. pol. : Kep / 27 / IX / 2002 tanggaJ 20 September 2002 tentang Reformasi Brimob Polri

  4. Keputusan Kapolri No. pol. : Kep 159 I Kl 2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Penentuan Besaran Kekuatan Sat Brimob dan Kepangkatan Kasat Brimob Polda.

5 Berdasarkan Keputusan-Keputusan tersebut diatas Organisasi Satuan Brimobda

  Lampung Telah melaksanakan Reformasi pada tanggal 28 Februari 2003, Organisasi Sat Brimobda Lampung yang membawahi dua kerangka Batalyon menjadi Organisasi yang membawahi Tiga Kompi Pelopor, Satu Kompi Min dan Satu Unit Gegana dan sebutan Jabatan Komandan Satuan Brimobda Lampung menjadi Kepala Satuan Brimobda Lampung. Berdasarkan Surat Keputusan Kapolda Lampung No. Pol: Skep / 119 / III/ 2003 tanggal 19 Maret 2003 telah 5 ditunjuk dan diangkat dalam Jabatan dilingkungan Sat Brimobda Lampung masing-masing sebagai berikut:

  1. Unsur Pimpinan a) Kepala Satuan Brimobda Lampung adalah Komisaris Polisi Drs.

  Handono Warih b) Waka Sat Brimobda Lampung adalah Ajun Komisaris Polisi R. Kasero.

  M.

  2. Unsur Pelayan dan Pembantu Pimpinan

  a) Kepala Detasemen Markas

  b) Kepala Urusan Adininistrasi Umum Tata Usaha

  3. Unsur Pembantu dan Pelaksana Staf

  a) Kepala Seksi Operasi

  b) Kepala Seksi Personel

  c) Kepala Seksi Logistik

  4. Unsur Pelaksana

  a) Kepala Unit Gegana

  b) Komandan Kompi I Pelopor

  c) Komandan Kompi II Pelopor

  d) Komandan Kompi III Pelopor

  e) Komandan Kompi Min Pada tanggal 20 April 2007 telah digelar 1 (satu) SSK yang berkedudukan di Gunung Sugih sesuai dengan sprin Kapolda Lampung No Pol

  : Sprin /327/IV/2007 dengan pimpinan sebagai Danki 4 Ipda Saefullah, SE dan 1 (satu) kerangka SSK yang berkedudukan di Rawa Laut dengan pimpinan sebagai Wadanki 5 Ipda Jaelani SH. Struktur organisasi Satuan Brimob Polda Lampung terhitung mulai tanggal 27 Desember 2010 mengacu pada Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Kepolisian Daerah, serta disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang disusun sebagai berikut :

  1. Unsur pimpinan

  a) Kepala Satuan Brimob Polda Lampung disingkat Kasat Brimob Polda Lampung ( Pangkat KBP, eselon II B)

  b) Wakil Kepala Satuan Brimob Polda Lampung disingkat Wakasat Brimob Polda Lampung (Pangkat AKBP, eselon III A)

  2. Unsur pembantu Pimpinan / pelayan

  a) Kepala Subbagian Perencanaan dan Administrasi disingkat Kasubbag renmin (Pangkat Kompol, eselon III B) b) Kepala Urusan Perencanaan disingkat Kaurren (Pangkat AKP, eselon

  IV A)

  c) Kepala Urusan Administrasi dan Personel disingkat Kaurminpers (Pangkat AKP eselon IV A)

  d) Kepala Urusan Keuangan disingkat Kaur Keu (Pangkat AKP, eselon

  IV A)

  e) Kepala Urusan Tata Usaha disingkat Kaurtu (Pangkat AKP, eselon IV

  A)

  3. Unsur pelaksana tugas pokok

  a) Si Intel

  1) Kepala Seksi Intelijen disingkat Kasi Intel (Pangkat KP, eselon III

  B) 2) Kepala Sub Seksi Produk disingkat Kasubsi Produk (Pangkat AKP, eselon IV A) 3) Kepala Sub Seksi Analis disingkat Kasubsianalis (Pangkat AKP, eselon IV A) b) Si Ops

  1) Kepala Seksi Operasional disingkat Kasiops (Pangkat KP, eselon

  III B) 2) Kepala Subseksi Administrasi Operasional disingkat

  Kasubsiminops (Pangkat AKP, eselon IV A) 3) Kepala Subseksi Pembinaan Latihan Operasional disingkat

  Kasubsibinlatops (Pangkat AKP, eselon IV A) 4) Kepala Subseksi Pengendalian Operasional disingkat

  Kasubsidalops (Pangkat AKP, eselon IV A)

  c) Si Sarpas 1) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana disingkat Kasisarpras (Pangkat

  KP, eselon III B) 2) Kepala Subseksi Palang disingkat Kasubsipalang (Pangkat AKP, eselon IV A) 3) Kepala Subseksi Perbekalan Umum disingkat Kasubsibekum

  (Pangkat AKP, eselon IV A) d) Si Provos 1) Kepala Seksi Provos disingkat Kasiprovos (Pangkat AKP, eselon

  IV A) 2) Kepala Subseksi Hartib disingkat Kasubsihartib (Pangkat IP, eselon

  IV B) 3) Kepala Subseksi Pemeriksaan disingkat Kasubsiriksa (Pangkat IP, eselon IV B) e) Si Tekkom

  1) Kepala Seksi Teknologi Komunikasi disingkat Kasitekkom (Pangkat AKP, eselon IV A)

  2) Kepala Subseksi Komsat disingkat Kasubsikomsat (Pangkat IP, eselon IV B) 3) Kepala Subseksi Harkan disingkat Kasubsiharkan (Pangkat IP, eselon IV B) f) Si Yanma

  1) Kepala Seksi Yanma disingkat Kasiyanma (Pangkat KP, eselon III B).

  2) Kepala Subseksi Yanum disingkat Kasubsiyanum (Pangkat AKP, eselon IV B) 3) Kepala Subseksi Protokol disingkat Kasubsiprotokol(Pangkat

  AKP, eselon IV B)

  g) Si Kesjas

  1) Kepala Seksi Kesjas disingkat Kasikesjas (Pangkat AKP, eselon IV

  A) 2) Kepala Subseksi Keslap disingkat Kasubsikeslap (Pangkat IP, eselon IV B) 3) Kepala Subseksi Binjas disingkat Kasubsibinjas

  (Pangkat IP, eselon IV B)

  h) Detasemen 1) Kepala Detasemen A Pelopor disingkat Kaden A Pelopor (Pangkat

  AKBP, eselon III A) 2) Wakil Kepala Detasemen A Pelopor disingkat Wakaden A Pelopor(Pangkat KP, eselon III B).

  3) Kepala Detasemen B Pelopor disingkat Kaden B Pelopor(Pangkat AKBP, eselon III A)

  4) Wakil Kepala Detasemen B Pelopor disingkat Wakaden B Pelopor(Pangkat KP, eselon III B).

  5) Kepala Detasemen Gegana disingkat Kaden Gegana (Pangkat AKBP, eselon III A)

  6) Wakil Kepala Detasemen Gegana disingkat Wakaden Gegana (Pangkat KP, eselon III B)

  Semenjak berdirinya Satuan Brigade Mobil Polda Lampung tahun 1997 telah beberapa kali mengalami pergantian Komandan Satuan Brimobda Lampung antara lain :

  1. Mayor Polisi Drs. Irwanto dari tahun 1997 s/d 1999

  2. Ass.Super Itenden Drs. Prapto Wirahadi dari tahun 2000 s/d 2000

  3. Mayor Polisi Drs. Rachmad Fudail dari tahun 2000 s/d 2002

  4. AKBP Drs. Jodi Heryadi dari tahun 2002 s/d 2003

  5. AKBP Drs. Handono Warih dari tahun 2003 s/d 2004

  6. AKBP Drs. Rakhman Baso dari tahun 2004 s/d 2005

  7. AKBP Drs. Budi Astono dari tahun 2005 s/d 2006

  8. AKBP Drs. Waris Agono dari tahun 2006 s/d 2008

  9. AKBP Drs. Sugeng Suprijanto dari tahun 2008 s/d 2009

  10. AKBP Puji Santosa, SH. dari tahun 2009 s/d 2011

  11. KOMBES POL Seno dari tahun 2011 s/d 2012

  12. KOMBES POL Drs. Subnedih, S.H 2012 s/d 2015

  13. KOMBESPOL Imam Santoso 2015- Oktober 2017

  6

  14. KOMBESPOL Doniar Oktober 2017- Sekarang Kamus militer, paramiliter dapat diartikan sebagai pasukan atau unit yang dilatih berkemampuan hampir mirip seperti tentara tetapi setatus mereka bukan sebagai militer melainkan dari kesatuan polisi atau agen lain dan kemudian disebut ksatuan Paramiliter. Tentu saja istilah dilatih mirip tentara tidak diartikan sama persis melainkan ada batasan batasan tertentu dalam kadar paramiliter ini. Sebab , fungsi awal polisi dan lembaga sejenisnya tidak diciptakan untuk bertempur alias non combatan fungsi awal mereka adalah menegakkan hukum, hal ini terkait dengan fungsi utama Polri bahwa instansi penegak hukum ini mempelajari ilmu militer untuk memperlancar melaksanakan tugas fungsi organisasi Brimob yang bukan militer akan tetapi paramiliter yang mempunyai

  6 kekhasan yang spesifikasi dan ahli tapi tidak semacam militer, sifatnya yang

  7 melummpuhkan bukan mematikan.

  Peran posisi polri sebagai institusi yang terfokus pada keamanan dalam negeri dipertegas dalam UU No.2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia , Pasal 2, Pasal 4, dan Pasal 5. Pada pasal 2 dijelaskan mengenai fungsi Kepoilisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan penegakkan hukum, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Sementara pada pasal 4 ditegaskan tujuan Polri yakni, mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, sedangkan dalam Pasal 5 ditegaskan kembali peran Polri yang merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.Brimob merupakan integral dari Polri maka dari pasal-pasal tersebut diatas Brimob menjabarkan tugas pokok Satbrimob Polda Lampung adalah membina kemampuan, menyiapkan dan mengerahkan kekuatan Brimob guna menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, teror, kejahatan terorganisir bersenjata api dan atau bahan peledak termasuk penyelamatan dan pertolongan (SAR) akibat bencana maupun gangguan lainya bersama unsur pelaksana operasional Kepolisian lainnya dalam rangka penegakan hukum dan keamanan dalam negeri di Wilayah Hukum Polda Lampung. Fungsi Satbrimob Polda Lampung adalah sebagai Satuan pamungkas 7 Asev Kurniawan,”Brimob, Pasukan Paramiliter” Mjalah Ruwai Jurai Polda Lampung, Polda Lampung yang memiliki spesifik penindakan gangguan keamanan berkadar tinggi dan penyelamatan masyarakat yang didukung oleh personil terlatih dan memiliki leadership yang solid, peralatan, perlengkapan serta teknologi modern. Peran Satbrimob Polda Lampung adalah memberikan bantuan perkuatan personil dan kemampuan tekhnis Brimob dengan cara :

  1. Membantu.Adalah peran yang dilakukan Satbrimob Polda Lampung untuk membantu fungsi Kepolisian dan Satuan Kewilayahan.

  2. Melengkapi. Adalah peran yang dilakukan Satbrimob Polda Lampung dalam operasi Kepolisian yang di gelar dan dilaksanakan antar fungsi Kepolisian dan Satuan Kewilayahan.

  3. Melindungi. Adalah peran yang dilakukan Satbrimob Polda Lampung untuk melindungi anggota Kepolisian yang sedang mendapat ancaman.

  4. Memperkuat.Adalah peran yang dilakukan Satbrimob Polda Lampung untuk memperkuat fungsi Kepolisian dan Satuan Kewilayahan dalam suatu operasi Kepolisian.

  5. Menggantikan. Adalah peran yang dilakukan Satbrimob Polda Lampung untuk menggantikan tugas anggota Kepolisian yang karena situasi gangguan Kamtibmas tidak bisa melaksanakan tugas yang diembannya.

  Demikian sejarah singkat Satuan Brimobda Lampung yang diawali dari sejarah Satuan Brimobdaerah Sumatra bagian selatan sampai terbentuknya Satuan Brimobdaerah Polda Lampung .

2. Proses Tahapan Sidang Pra Nikah di Kesatuan Brimob Polda Lampung

  Penelitian yang dilakukan dengan observasi lapangan dengan mengumpulkan dokumentasi, wawancara, dan mengamati proses dan tahapan sidang pra nikah Anggota Brimob Polda Lampung, berjalan dengan baik, program kerja yang baik dari badan yang mengurusi proses sidang pra nikah pada kesatuan Brimob Polda Lampung setelah peneliti temui ada bagian yang fokus membantu Anggota Brimob yang ingin mengajukan pernikahan secara agama dan secara Negara yaitu ada subbagian yang mengurus aturan yaitu BP4R (Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk) sehingga peneliti melihat, bersama-sama responden Panitia BP4R (Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk), Calon Pengantin, Orang tua/ Wali yang mengikuti proses sidang Pra Nikah keseluruhan proses tahapan Sidang Pra Nikah Anggota Brimob Polda Lampung.Sidang BP4R(Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk) adalah sidang untuk pemberian izin nikah pada anggota kesatuan Brimob Polda Lampung yang akan melaksanakan pernikahan.

  Sidang nikah ini wajib dilaksanakan bagi seluruh personil Polri beserta calon pasanganya yang akan melangsungkan pernikahan karena merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk melangsungkan pernikahan. Hal ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan anggota dan pasangan wanitanya untuk melakukan pernikahan dengan anggota Brimob mengingat tugas dan tanggungjawab anggota Brimob yang sangat berat. Sehubungan dengan hal tersebut sangat diperlukan pengertian calon istri/ calon Bhayangkari agar bisa mendukung pelaksanakan tugas sehari hari yaitu anggota Brimob sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.Demikian juga yang telah disebutkan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, menyebutkan bahwa perkawinan didefinisikan dengan menggunakan istilah “ikatan lahir batin”. Makna dari kalimat ini adalah bahwa perkawinan di samping mempunyai ikatan secara fisik (formal) sah untuk hidup bersama dan membangun kebersamaan juga mempunyai ikatan batin (emosional) yang dapat dirasakan terutama oleh yang bersangkutan dan ikatan batin ini merupakan inti dari perkawinan tersebut. Karenanya, suatu akad perkawinan setidaknya dapat dipandang dari dua segi yaitu segi hukum secara formil dan dari segi sosial keagamaan.

  Segi sosial, perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga yang diliputi rasa cinta dan kasih sayang sebagai dasar dari bangunan umat yang dicitacitakan oleh agama Islam, oleh karena itu Rasulullah SAW melarang hidup menyendiri dengan tidak melangsungkan pernikahan, yang menyebabkan hilangnya keturunan dan lenyapnya umat Islam. Perkawinan merupakan perjanjian untuk melaksanakan kehidupan suami istri yang hidup berumah tangga dan melanjutkan keturunan yang sesuai dengan ketentuan agama.

  Hukum Islam ketentuan untuk melakukan pernikahan itu salah satunya harus ada ijab qabul yang berarti “saya terima, saya setuju, saya laksanakan”.

  Adapun dalam masalah ijab, menggunakan kata nakaha(ﺎ ﻜ ﻧ ) atau tazwij (ﺞﯾوﺰﺗ ) atau pecahan dari dua kata zawwajtuka ( ﺖ ﺟ و ز ) ankahtuka (ﻚ ﺘ ﺤ ﻜ ﻧ ا ) yang secara jelas menunjukkan arti nikah.

  Ketika masuk pada kalangan orang-orang yang mempunyai jabatan yaitu seorang Polri, itu harus ada suatu ketentuan yang harus dipenuhi yaitu melakukan sidang pra nikah sebelum melakukan akad nikah. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka Kantor Urusan Agama (KUA) tidak mempunyai wewenang untuk mencatatkan perkawinan kedua mempelai dari anggota Brimob. Binjah atau Pembinaan Kesejahteraan merupakan Sub Bagian yang bertugas membina atau menyelenggarakan manajemen pembinaan kesejahteraan, yang meliputi penyelenggaraan pembinaan rohani dan mental, jasmani, termasuk upaya peningkatan kesejahteraan moril dan materiil personil serta membantu pengembangan museum dan kesejahteraan Polri.

  Literatur fiqh klasik yang sudah dipaparkan di atas tidak ditemukan bahasan khusus dengan nama perjanjian dalam perkawinan yang ada dalam bahasan fiqh dan sebagian kitab fiqh dengan maksud yang sama adalah persyaratan dalam perkawinan, kaitan antara syarat dalam perkawinan dengan perjanjian dalam perkawinan adalah karena perjanjian itu berisi syarat-syarat yang harus ditempuh oleh pihak yang melakukan perjanjian dalam arti pihak- pihak yang berjanji untuk memenuhi syarat yang telah ditentukan.

  Perjanjian dalam perkawinan terpisah dari akad nikah, jadi tidak ada kaitannya antara hukum dan akad nikah yang dilaksanakan secara sah dengan pelaksanaan syarat yang ditentukan dalam perjanjian itu, jadi hal ini berarti bahwa tidak dipenuhinya perjanjian perkawinan tidak menyebabkan batalnya pernikahan yang sudah sah meskipun pihak-pihak yang dirugikan tidak memenuhi perjanjian itu berhak minta pembatalan perkawinan.

  Sebagaimana dimaklumi bahwa akad perkawinan dimaksudkan untuk hidup bersama dan berketurunan menurut cara yang diridhai Allah SWT, serta diadakannya akad perkawinan itu secara suka rela, terhindar dari pemerkosaan dan pemaksaan, maka dalam suatu akad perkawinan antara mempelai laki-laki dan mempelai perempuan diperbolehkan mengadakan syarat-syarat atau janji- janji yang disepakati bersama dan menjadi keinginan masing-masing sepanjang syarat-syarat dan janjijanji itu tidak menyalahi tujuan dan maksud perkawinan.Pernyataan syarat-syarat atau janji yang menjadi keinginan pihak- pihak yang akan kawin diucapkan dalam ijab qabul akad perkawinan, agar dengan demikian syarat-syarat atau janji-janji itu memperoleh kepastian hukum, pernyataan tersebut harus didengar oleh saksi-saksi dalam akad perkawinan.

  Penelitian yang dilakukan dengan melakukan observasi lapangan dengan mengumpulkan dokumentasi, wawancara, dan mengamati kegiatan sidang Pra Nikah di kesatuan Brimob Polda Lampung dapat di ketahui bahwa kondisi kegiatan yang menjadi sayarat sebelum anggota brimob Polda Lampung melangsungkan pernikahan secara sah sesuai aturan agama dan KUA dapat terlihat berjalan dengan baik, program yang baik dari sub bagian yang mengatur, menjadwalkan, dan mentertibkan kegiatan tersebut sehingga penulis dapat melihat bersama-sama responden dan peserta anggota brimob yang telah melangsungkan sidang pra nikah brikut peneliti akan menggambarkanproses tahapan sidang pra nikah di Kesatuan Brimob Polda Lampung;

3. Pelaksanaan Sidang Pra Nikah di Kesatuan Brimob Polda Lampung

  Proses sidang Pra Nikah di kesatuan Brimob Polda Lampung, menghendaki proses yang berkelanjutan dalam membina anggota Brimob Polda Lampung yang telah mengikuti sidang Pra Nikah dan Setelah Sidang Pra Nikah dalam meminimalisir kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan ataupun perceraian, Dalam pengembangan sidang Pra Nikah kesadaran untuk meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan Yang Maha Esa, adanya nasihat perkawinan oleh Kasubag Renmin Sat Brimob Polda Lampung, adapun arahan melaksanakan pernikahan hal itu karena dalam kegiatannya juga mengajarkan hal tersebut, mendekatkan anggotanya kepada Allah SWT, dan menjauhkan anggotanya dari rusaknya rumah tangga , tanggungjawab, Hak dan Kewajiban dalam rumah tangga. Berikut proses sidang yang dilakukan oleh kesatuan Brimob Polda Lampung:

a) Urutan Pelaksanaan Sidang Pra Nikah

  1) Pendahuluan (Pembukaan Acara Sidang Pra Nikah (Nikah Kantor) Assalamualaiku Wr.Wb.

  Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Untuk Kita Sekalian Yang Terhormat…………………………….………………………...

  Yang Kami Hormati……………………..……………..…………….. Serta Hadirin dan Hadirat yang kami Mulyakan……..……………… Puji Syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan karunia kita semua, sehingga atas izin dan kehendaknyalah saat ini kita dapat menghadiri/ memenuhi undangan/ melaksanakan/………) di (kediaman/ tempat/ ruang sidang/…………..) ini dalam keadaan sehat wal’afiat tanpa kekurangan suatu apapun……. Semoga kehadiran kita saat ini Allah SWT catat sebagai amal ibadah untuk kita sekalian……Sholawat teriring salam semoga Allah SWT curahkan kepada junjungan kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita semua dari alam kegelapan dan kebodohan jahiliyah kepada alam yang terang benderang dan penuh dengan keberkahan dengan datangnya syariat Islam Hadirin dan Hadirat yang kami Hormati………

  2) Dasar Melakukan Sidang Pra Nikah Adapun Dasar Pelaksanaan Sidang Pranikah antara lain:

  a) UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan anggota Polri/ PNS

  b) Petunjuk Teknis No.Pol: Juknis/ 01/III/1981 Tanggal 31 Maret 1981 tentang perkawinan, perceraian dan rujuk bagi anggota Polri/ PNS

  c) Surat Keputusan Kapolri : No.Pol: Skep/001/ I/1985 tanggal 15 Januari 1985 tentang Juklal BP4R ( Badan Penasehat Perkawinan, Perceraian dan Rujuk bagi anggota Polri/ PNS).

  3) Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan diadakan sidang Pranikah ini adalah:

  a) Pengecekan administrasi yang bersangkutan/ calon/ orang tua (memenuhi syarat), kepastian hukumnya.

  b) Mengetahui Status apakah masih Bujang/ Duda/ Gadis / Janda

  c) Diizinkan/ tidak oleh kedua Orang tua (Tidak ada Paksaan)

  d) Untuk mengenalkan Pejabat-pejabat di Satuan Brimob Pada Calon Bhayangkari/ Wali/ Orang tua e) Untuk menerima arahan-arahan Kepala Satuan Brimob Polda Lampung, Ketua Cabang Bhayangkari dan Provos dan lain-lain ) tentang kehidupan menjadi Bhayangkari Brimob.

  4) Arahan Melaksanakan Pernikahan

  a) Pernikahan adalah menyatukan seorang pria dan Wanita dalam satu wadah perkawinan yang sah secara agama dan pemerintah b) Tujuan Nikah antara lain sebagai berikut:

  1) Memenuhi kebutuhan Biologis 2) Memelihara dan mengembangkan keturunan 3) Menyambung Silaturahmi

  d) Keluarga Sakinah, Mawadah, Warahmah yang bahagia dan Kekal c) Untuk mencapai kebahagian dan kekal itu syaratnya:

  1) Saling Mencintai 2) Saling Menghormati (Sesama/ Keluarga) 3) Saling mempercayai 4) Sabar dan Tabah menghadapi ujian/ Cobaan dari Tuhan

  YME

  d) Hak dan Kewajiban Suami terhadap istri: 1) Membayar Mas Kawin 2) Memberikan Nafkah Secukupnya (Sandang, Pangan dan Papan) 3) Menggauli Istri dengan Baik dan Penuh Kasih Sayang

  4) Melindungi dan Membimbing Keluarga Kearah yang benar e) Hak dan Kewajiban Istri Terhadap Suami antara Lain sebagai berikut:

  1) Taat dan Patuh kepada Suami 2) Menjaga diri, kehormatan dan rumah tangga 3) Bersyukur atas Nafkah dari Suami 4) Mengatur Rumah Tangga agar tercapai kesejahteraan lahir dan batin f) Hak dan Kewajiban bersama antara lain sebagai berikut:

  1) Wajib bergaul dengan baik 2) Menjaga Rahasia Rumah Tangga 3) Mendidik Putra/Putri dengan Baik 4) Berbakti kepada Orang Tua 5) Saling bantu-membantu dalam suka maupun duka

  5) Arahan Pejabat-pejabat di Satuan Brimob Polda Lampung, (Arahan Kasat Brimob, Ketua Cabang Bhayangkari dan Provos.

4. Data Peserta Sidang Pra Nikah di Kesatuan Brimob Polda Lampung tahun 2016/2017

  Sidang Pra Nikah di Kesatuan Brimob Polda Lampung pada bulan juli 2016 sampai agustus 2017 tidak sebanyak tahun lalu dikarenakan banyaknya anggota-anggota yang masih lajang banyak yang di tugaskan ke wilayah konflik yaitu di daerah rawan terorisme sehingga daftar pengajuan untuk sidang pra nikah di kseatuan Brimob Polda Lampung sudah ditampung akan segera dilaksanakan sidang pra nikah pada tahun Januari 2018 sebanyak

  50 Orang Peserta dari Kesatuan Brimob Polda Lampung.

  Berikut data peserta tahun 2016-2017 yang melakukan sidang pra nikah di kesatuan Brimob Polda Lampung yang dilakukan bulan januari dan Agustus dalam satu tahun berikut dapat dilihat pada tabel 5

  Tabel 5. Data Peserta Sidang Pra Nikah di Kesatuan Brimob Polda Lampung

  No Nama dengan Gelar dangan Nama Isti Bulan Kepangkatan Sidang

  1 Bharatu M. Nurul Huda Meiza Ratna Januari 2016 NRP: 95047151

  2 Briptu Hari Waskito Wulan Januari 2016 NRP: 91073121

  3 Briptu Syaiful Novita W Januari 2016 NRP: 92115149

  4 Brigadir M Reza Riska Januari 2016 NRP: 8703595

  5 Briptu Dwi Utomo Neza Lestari Januari 016 NRP: 92127591

  6 Brigpol Chandra Gunawan Julfa Imelda Agustus 2017 NRP: 86031689

  7 Bripda Sandy Dwi Permana Famela Dwi Aryani Agustus 2017 NRP: 93049446

  8 Bharatu Damar Wiratama Iin Irnawati Agustus 2017 NRP:93090370

  9 Bharatu Hengki Liyandri Kikin Nurfitri Agustus 2017 NRP: 930070332

  10 Bharatu Ricky Adi Wijaya Nora Sari, Amd Agustus 2017

  Tabel 6. Alur Proses Acara Sidang Pra Nikah di Satuan Brimob Polda Lampung

No Alur Tata Tertib Sidang Waktu Keterangan

  1 Pembukaan Sidang oleh Pimpinan Sidang 5 menit 09.00-09.05 WIB

  2 Sambutan Pimpinan Sidang 15 menit 09.05-09.20 WIB

  3 Penelitian Berkas Pernikahan Oleh Kaur 20 menit 09.20-09.40

  WIB

  12 Selesai

  4 Pembacaan Naskah Pernyataan Oleh Perwakilan Calon Bhayangkari 5 menit 09.40 -09.45

  WIB

  5 Nasehat Perkawinan Oleh Kasubag Renmin Satuan Brimob Polda Lampung 20 menit 09.45-10.05

  WIB

  6 Arahan Oleh Kepala Detasemen atau yang Mewakili 20 menit 10.05-10.25

  WIB

  7 Arahan Oleh Kasi Provos 20 menit 10.25-10.45 WIB

  8 Arahan Oleh Ketua Cabang Bhayangkari Kesatuan Brimob Polda Lampung 20 menit 10.45- 11.05

  Lampung

  9 Penyematan PIN Bhayangkari/ Pemberian PIN Bhayangkari 10 menit 11.05- 11.15

  WIB

  10 Pembacaan Do’a 10 menit 11.15-11.25 WIB

  11 Penutupan Sidang oleh Pimpinan Sidang 10 menit 11.25 – 11.35 WIB

  • 13 Pemebrian Ucapan Selamat Kepada Anggota dan Calon Bhayangkari Oleh Ketua Sidang dan dilanjutkan Para Undangan Lainya.
  • Selesai-

  12.00 WIB Total Waktu Sidang 150

  Menit 1 jam 30 menit

  Total waktu 1 jam 30 Menit yang diselenggarakan oleh kesatuan Brimob Polda Lampung sangat kurang dalam hal penyampaian materi dan penyuluhan pra pernikahan untuk itu perlu sekali penambahan dan penyeragaman waktu yang dibuat secara khusus sehingga Brimob Nusantara atau seluruh anggota di Kesatuan Brimob Polda Lampung dapat lebih mendalam mendapatkan himbauan, materi penyuluhan dan pengetahuan seputar rumah tangga, agara dapat terhidar dari permasalahan rumah tangga yang akan dihadapi dimasa mendatang.

5. Materi Sidang Pra Nikah di Kesatuan Brimob Polda Lampung

  Pernikahan adalah hal yang sakral bagi semua individu dan kesucinanya harus dijaga dengan didasarkan pada nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan berdasarkan UU No. 1 tahun 1974 (Lembaran negara Republik Indonesia tahun 1974 Nomor 1 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019)Tentang Perkawinan Buku Panduan Nikah disusun sebagai upaya penyeragaman persepsi petugas BP4R ( Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk) dalam penyelenggaraan sidang nikah anggota Polri yang diselenggarakan oleh institusi Polri yang baru disahkan pada bulan Oktober 2017 namun di kesatuan Brimob masih belum menggunakan buku panduan tersebut masih disusun dan dikonsep matang dalam penyelenggaran sidang nikah periode selanjutnya untuk itu adapun saat peneliti melakukan pengamatan dalam sidang pra nikah yang berlangsung dikesatuan Brimob Polda Lampung masih menggunakan mater yang dikonsep oleh Kesatuan Brimob dan belum menggunakan materi yang ada dalam buku panduan pernikahan anggota Polri.

  Materi sidang pra nikah di kesatuan Brimob Polda Lampung dalam hal ini sesuai dengan konsep dari satuan Brimob yang seragam di seluruh Indonesia kekhususan hanya pada sidang pra nikah di kesatuan Brimob. Pernikahan adalah menyatukan seorang pria dan Wanita dalam satu wadah perkawinan yang sah secara agama dan pemerintah adapun materi yang berkenaan sebagai modal awal membangun rumah tangga yang mengangkat harkat dan martabat serta menjadikan keluarga yang harmonis menjadikan bhayangkari- bhayangkari dapat menyelesaikan persolan rumah tangga dengan menyikapi dengan bijak dan melalui konsultasi BP4R di setiap kesatuan ataupun dapat mengakses melalui online di konsultasi.bhayangkari.or.id a. Tujuan Nikah antara lain sebagai berikut: 1) Memenuhi kebutuhan Biologis 2) Memelihara dan mengembangkan keturunan 3) Menyambung Silaturahmi

  b. Keluarga Sakinah, Mawadah, Warahmah yang bahagia dan Kekal

  c. Untuk mencapai kebahagian dan kekal itu syaratnya: 1) Saling Mencintai 2) Saling Menghormati (Sesama/ Keluarga) 3) Saling mempercayai 4) Sabar dan Tabah menghadapi ujian/ Cobaan dari Tuhan YME

  d) Hak dan Kewajiban Suami terhadap istri: 1) Membayar Mas Kawin

  2) Memberikan Nafkah Secukupnya (Sandang, Pangan dan Papan) 3) Menggauli Istri dengan Baik dan Penuh Kasih Sayang 4) Melindungi dan Membimbing Keluarga Kearah yang benar

  e) Hak dan Kewajiban Istri Terhadap Suami antara Lain sebagai berikut: 1) Taat dan Patuh kepada Suami 2) Menjaga diri, kehormatan dan rumah tangga 3) Bersyukur atas Nafkah dari Suami 4) Mengatur Rumah Tangga agar tercapai kesejahteraan lahir dan batin

  f) Hak dan Kewajiban bersama antara lain sebagai berikut: 1) Wajib bergaul dengan baik 2) Menjaga Rahasia Rumah Tangga 3) Mendidik Putra/Putri dengan Baik

  4) Berbakti kepada Orang Tua 5) Saling bantu-membantu dalam suka maupun duka

  

6. Dampak Sidang Pra Nikah bagi Anggota Brimob Polda Lampung yang

Telah Mengikuti Sidang Pra Nikah dan Tidak Mengikuti Sidang Pra Nikah di Kesatuan Brimob Polda Lampung

  Dari keseluruhan informan mengenai Dampak Sidang Pra Nikah bagi Anggota Brimob Polda Lampung menyatakan dari hasil wawancara bahwa yang Mengikuti aturan Sidang Pra Nikah (Nikah Kantor).semua responden menyatakan hal yang sama bahwa Kegiatan Sidang Pra Nikah (Nikah Kantor) Sudah Berjalan Cukup Baik, Perbedaan sikap antara anggota yang telah mengikuti Sidang Pra Nikah lebih mengerti tupoksi Personil sebagai Aparatur Negara dan Sebagai Kepala Keluarga dan untuk Calon Istri dapat memahami tanggungjawab dan beban suami dalam bekerja sehingga dapat lebih memahami bagaimana bersikap dan mengetahui menjadi seorang istri anggota Brimob memiliki beban yang berat. pengajuan Prosedur pernikahan di kesatuan Brimob Polda Lampung harus dilakukan sesuai aturan SOP( Standar Oprasional) pengajaun dari tingkat masing-masing Kompi dilanjutkan ke masing-masing Batalyon dan berakhir pada Sidang Besar di SAT Brimob Polda Lampung. Seluruh Anggota Brimob Polda Lampung Wajib melangsunkan pengajuan Nikah Kantor atau mengikuti Sidang Pra Nikah untuk menghindari ketidak tahuan tanggungjawab, fungsi, dan pengayom bagi keluarga juga menghindari dari perceraian, SOP yang dibuat mengacu pada hukum Islam, Pelaksanaan sidang pranikah diberikan penyuluhan oleh Ankum Brimob (Kepala Satuan Brimob) atau yang mewakili, penyuluhan tersebut berisikan gambaran atau pandangan yang akan dialami oleh seorang isteri (Bhayangkari) dari prajurit Brimob yang siap untuk ditinggal kapan saja dan dalam waktu yang tak ditentukan, harus merelakan suami separuh bahkan seluruh waktu digunakan untuk kepentingan negara. Gugur, hilang, wafat, cacat dalam tugas hal yang mungkin saja terjadi. Akan tetapi jika calon istri rela terhadap profesi yang dijalani suami itu semua bisa membuahkan ladang amal dalam rumahtangga. Jadi pandangan dan gambaran gambaran ini yang diberikan sehingga pada suatu hari kedepan kata cerai tak akan terucap dari kedua belah pihak karena satu sama lain sudah sangat mengerti konsekuensi akibat dari pernikahan dengan anggota Brimob, sehingga hasil dari sidang pra nikah ini adalah untuk meminimalisir angka perceraian di kalangan anggot Brimob.

  Dampak sidang pra nikah bagi anggota Brimob Polda Lampung yang tidak mengikuti aturan sidang pra nikah Dari Hasil Wawancara Dampak Sidang Pra Nikah bagi Anggota Brimob Polda Lampung yang tidak Mengikuti aturan Sidang Pra Nikah (Nikah Kantor) Jika Ada Anggota Brimob Polda Lampung yang tidak melaksanakan Proses Sidang Pra Nikah diberikan Sanksi ditempatkan khusus berupa hukuman disiplin ditempatkan khusus sesuai dengan keputusan Sidang disiplin bisa saja sampai dengan tunda pangkat apabila temuan misalnya nikah tanpa persetujuan wali, atau melakukan tindakan asusila kepada calon istri maka anggota akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

B. Pembahasan

1. Analisis Tahapan Sidang Pra Nikah ditinjau dari Hukum Islam

  Kehidupan manusia di dalam lingkup masyarakat diatur oleh berbagai macam kaidah atau norma, yang pada hakikatnya bertujuan untuk menghasilkan kehidupan bersama yang yangmemiliki aturan tata tertib untuk mencapai kedamaian. Di dalam pergaulan hidup tersebut, manusia mendapatkan pengalamantentang bagaimana memenuhi kebutuhan- kebutuhan pokok atau yang antara lain mencangkup beberapa kebutuhan pokok sandang, pangan, papan, keselamatan jiwa dan harta, harga diri, potensi untuk berkembang, dan kasih sayang.nPerkawinan menjadi salah satu siklus kehidupan yang dialami manusia disamping siklus kehidupan dan kebututhan lainnya, yaitu kelahiran dan kematian. Perkawinan dalam Islam merupakan peristiwa penting dari lahirnya generasi penerus yang dapat melangsungkan keturunan umat manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini.

  Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam realita kehidupan umat manusia. Dengan adanya perkawinan rumah tangga dapat ditegakkan dan dibina sesuai dengan norma agama dan tata kehidupan masyarakat. Dalam rumah tangga berkumpul dua insan yang berlainan jenis (suami isteri), memiliki satu ikatan lahir dan batin untuk mendapat keturunan sebagai penerus generasi. Insan-insan yang berada dalam rumah tangga itulah disebut “keluarga”. Keluarga merupakan unit terkecil dari lingkup masyarakat,keluarga yang di cita-citakan dalam ikatan perkawinan yang sah adalah keluarga sejahtera dan bahagia yang selalu mendapat ridha dari Allah SWT.

  Pernikahan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk-Nya, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan.

  Pernikahan merupakan suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT sebagai jalan bagi makhluk-Nya untuk berkembang-biak serta melestarikan hidupnya.

  Allah menurunkan kitabnya al-Qur’an sebagai pedoman dan undang-undang bagi kaum muslimin dalam mengarungi liku-liku kehidupannya. Dalam firman Allah SWTdisebutkan :