VALIDASI KIT IMMUNORADIMETRICASSAY FREE PROSTATE SPECIFIC ANTIGEN UNTUK PEMANTAUAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK SECARA IN VITRO - e-Repository BATAN
PROSIDING PERTEMUAN ILMIAH RADIOISOTOP, RADIOFARMAKA, SIKLOTRON DAN KEDOKTERAN NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA “Current Advances in Radionuclide Technology Nuclear Medicine and Molecular Imaging” Gedung Diklat RSUP Dr. Kariadi Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang
10 – 11 Oktober 2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah atas petunjuk dan karunia yang telah diberikan sehingga Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir 2014 dengan tema “ Current Advances in Radionuclide Technology Nuclear
Medicine and Molecular Imaging” dapat diterbitkan. Prosiding ini merupakan kumpulan karya
ilmiah yang telah lolos proses seleksi yang dilakukan oleh tim penelaah dan telah dipresentasikan dalam seminar pada tanggal 10 dan 11 Oktober 2014 yang bertempat di Aula Gedung Direksi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Jalan Dr Sutomo nomor 16 Semarang. Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir 2014 diisi dan diikuti oleh kurang lebih 220 peserta yang berasal 10 satuan kerja pemerintah, 14 perwakilan Rumah Sakit, 3 universitas, 7 perwakilan industri dan 2 perwakilan dari luar negeri yaitu dari Royal Prince Alfred Hospital, Australia dan Seoul National University, Korea.
Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka dan Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia sebagai pihak penyelenggara seminar ini menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua peserta dan pembawa makalah yang telah berpartisipasidalam seminar dan aktif memberikan masukan yang bermanfaat bagi semua makalah yang dipublikasikan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh Dewan Editor yang telah membantu dalam seleksi, penilaian dan peningkatan mutu makalah untuk bisa dipublikasikan dalam Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron 2014. Terimakasih pada seluruh anggota dewan redaksi yang telah bekerja keras untuk menyusun dan menerbitkan prosiding ini, serta semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelenggaraan seminar sampai dapat diterbitkannya prosiding ini.
Besar harapan kami bahwa Prosiding ini akan banyak berguna bagi para pembaca serta semua rekan seprofesi, serta akan dapat menjadi acuan dan titik tolak untuk mencapai kemajuan yang lebih besar untuk perkembangan di bidang radioisotop, radiofarmaka, siklotron dan kedokteran nuklir.Kami sadari bahwa seminar dan prosiding ini tidak lepas dari berbagai kekurangan. Kami mohon maaf dan kritik serta saran yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa datang selalu kami harapkan dari rekan sejawat dan pembaca yang budiman.
Serpong, Januari 2015 Tim Editor
Dewan Editor/Penelaah Prosiding PIT 2014
1. Dr. Rohadi Awaludin (PTRR-BATAN)
2. Dr. Martalena Ramli(PTRR-BATAN)
3. Basuki Hidayat, dr, Sp.KN (FK-UNPAD, RS. Hasan Sadikin Bandung)
4. Imam Kambali, PhD(PTRR-BATAN)
5. Drs. Hari Suryanto, M.T(PTRR-BATAN)
6. Drs. Adang Hardi Gunawan(PTRR-BATAN)
7. Widyastuti(PTRR-BATAN)
SUSUNAN PANITIA
Penasehat1. Prof. Dr. Johan S Masjhur, dr, SpPD-KEMD, SpKN Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia
2. Dra. Siti Darwati MSc Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN
3. A. Hussein S Kartamihardja, dr, SpKN, MH.Kes Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia / Fakultas Kedokteran - UNPAD
Pengarah
1. Dr. Rohadi Awaludin
2. Trias Nugrahadi, dr ,Sp.KN
3. Drs. Hotman Lubis
4. Dra. R. Suminar Tedjasari
Redaktur Prosiding PIT 2014 dan Panitia Pelaksana PIT 2014
1. Ratna Dini Haryuni, M.Farm
2. Herlan Setiawan, S.Si
3. Diah Pristiowati
4. Rien Ritawidya, M.Farm
5. Titis Sekar Humani, M.Si
6. Nur Rahmah Hidayati, M.Sc
7. Drs. Agus Ariyanto
8. Didik Setiaji, A.Md
9. Veronika Yulianti Susilo, M.Farm
10. Wira Y Rahman
11. Indra Saptiama, S.Si
12. Fath Priyadi S.ST
13. Bisma Baron Patrinesha, A.Md
14. Jakaria, S.ST
LAPORAN KETUA PANITIA
Assalamu’alaikumwr.wb.SegalaPujibagi Allah SWT, karenaatasrahmatdankarunia-Nya PertemuanIlmiahTahunanRadioisotop, Radiofarmaka, SiklotrondanKedokteranNuklirTahun 2014 dapatterlaksanadenganbaik. Pertemuanilmiahinimerupakankegiatanrutin yang terselenggarasetiaptahun,kerjasamaantaraPusatTeknologiRadioisotopdanRadiofarmaka (PTRR) -BATAN denganPerhimpunanKedokteranNuklir Indonesia (PKNI) danPerhimpunanKedokterandanBiologiNuklir Indonesia (PKBNI).
Tema yang diangkattahuniniadalah“ Current Advances in Radionuclide Technology Nuclear
Medicine and Molecular Imaging”. Pertemuaninidihadirioleh 220
pesertadariberbagaikalanganbaikdaridalammaupundariluarnegeri, meliputipara pengambilkebijakan, peneliti, klinisi, akademisi, sertamitraindustri. Bentukkegiatan yang telahdilaksanakanberupa: plenary sessiondarikeynote speaker, presentasi oral, presentasi poster, sertapameranprodukdariPusatDiseminasidanKemitraan –BATAN danbeberapamitraindustri. Kegiataninibertujuanuntuksharingilmu, memperolehinformasibarusertamenyampaikanhasil- hasillitbangterkinidi bidangradiofarmaka, molecular imaging, kedokterannuklirdantargeted
radionuclide therapy.
Kami berharapsemogapertemuaninidapatmemberikankontribusidalammeningkatkanperkembanganil mudibidangradioisotop, radiofarmaka, siklotrondankedokterannuklirsertadapatmemberikanmanfaat yang sebesar- besarnyabagiseluruhpihak. Akhir kata, Kami mengucapkanterimakasihpadasemuapihak yang telahmensukseskanpenyelenggaraankegiatanPIT 2014. Kami jugamemohonmaafatassegalakekurangan, semogatahundepankitadapatberjumpakembalipadakeadaaan yang lebihbaik.
Wassalamu’alaikumwr.wb KetuaPanitia
Ratna Dini Haryuni, M.Farm
KATA SAMBUTAN
KEPALA PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA
Assalamu’alaikum wr. wb.Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2014 dapat dilaksanakan dengan baik sampai dengan terbitnya prosiding. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Penelaah, Tim Editor dan semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian prosiding ini. Kami mengharapkan prosiding ini dapat digunakan sebagai dokumentasi karya ilmiah para peneliti dan praktisi dalam bidang kesehatan khususnya kedokteran nuklir yang telah dipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2014 pada tanggal 10-11 Oktober 2014 di Aula Gedung Direksi Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Kariadi Jl. Dr. Sutomo, Semarang, Jawa Tengah. Pertemuan ilmiah ini mengangkat tema “Current Advances in Radionuclide Technology, Nucluar
Medicine and Molecular Imaging”dengan melibatkan para peneliti dari Pusat Teknologi
Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) dan beberapa satuan kerja dilingkungan BATAN maupun perguruan tinggi, para praktisi kedokteran nuklir serta pembicara tamu dari luar negeri yaitu Royal Prince Alfred Hospital of Australia dan Seoul National University of Korea. Harapan kami semua semoga prosiding ini dapat dijadikan referensi bagi berbagai pihak terutama para peneliti, pemikir dan pemerhati kesehatan dalam penelitian dan pengembangan radioisotop, radiofarmaka dan siklotron, serta aplikasinya dalam bidang kedokteran nuklir sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas. Wassalamu‘alaikum wr. wb.
Kepala Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka Dra. Siti Darwati, M.Sc
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................................... i Dewan Editor / Penelaah Prosiding PIT 2014 ........................................................................ ii Susunan Panitia........................................................................................................................ iii Laporan Ketua Panitia ............................................................................................................. iv Kata Sambutan Kepala Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka ......................... v Daftar isi .................................................................................................................................... vi 177 Preparasi dan Uji Stabilitas Lu-DOTA-F(ab’) - Nimotuzumab Sebagai 2 Kandidat Radiofarmaka Terapi Kanker ..................................................................................1 Martalena Ramli, Citra R.A.P. Palangka, Lina Elfita, Ratna Dini Haryuni, Titis Sekar Humani Penentuan Tangkapan Radiofarmaka 99mTc-Siprofloksasin Terhadap Ciprofloxacin-Resistant Escherichia coli dan Ciprofloxacin-Resistant Staphylococcus aureus ...........................................................................................................
12 Isti Daruwati, Maria Agustine, Maula Eka Sriyani, Iim Halimah, Rizky Juwita Sugiharti, Nelly D. Leswara Kinerja Kolom Generator 99Mo/99mTc dengan Material Berbasis Zirkonium Menggunakan 99Mo Aktivasi Dengan AktivitaS 250 mCi ....................................................
21 Marlina, Sriyono, Endang Sarmini, Herlina, Abidin, Hotman Lubis, Indra Saptiama, Herlan Setiawan, Kadarisman Optimasi Pemisahan 177Lu dari Yb2O3 untuk Radioterapi dengan Metode Kromatografi Kolom ...................................................................................................
28 Triani Widyaningrum, Endang Sarmini, Umi Nur Sholikhah, Triyanto, Sunarhadijoso Soenarjo Karakterisasi 198AuNP Terbungkus PAMAM G4 untuk Penghantar Obat Diagnosa dan Terapi Kanker ....................................................................................................................
35 Anung Pujiyanto, Eni Lestari, Mujinah , Hotman L, Umi Nur sholikah, Maskur, Dede K, Witarti, Herlan S, Rien R , Adang H G, Abdul Mutalib Pengaruh Pencucian Larutan HNO 0,1 N pada Kolom Alumina Asam 3 Terhadap Rendemen dan Kualitas 99mTc Hasil Ekstraksi Pelarut Metil Etil Keton (MEK) dari 99Mo Hasil Aktivasi....................................................................
42 Yono S, Adang H.G. dan Sriyono Modifikasi Kontrol Duct Heater Untuk Mempertahankan Stabilitas Humidity di dalam Cave Siklotron Guna Menunjang Pengoperasian Siklotron CS – 30 BATAN ....................
50 I Wayan Widiana, Sofyan Sori, Jakaria, Suryo Priyono Pemisahan Radioisotop Terapi 188Re dari 188W Melalui Kolom Generator 188W/188Re Berbasis MBZ .........................................................
57 Sriyono, Herlina, Endang Sarmini, Hambali, Indra Saptiama Validasi Kit Immunoradimetricassay Free Prostate Specific Antigen untuk Pemantauan Pembesaran Prostat Jinak Secara In Vitro...........................................
65 Puji Widayati, Veronika Yulianti Susilo, Wening Lestari, Agus Ariyanto
SintesisPaduanPolimerPolimerPoli-n-Sopropilakrilamida (PNIPA) /Polivinilpirolidon (PVP) Bertanda Iodium-125......................................................................
71 Indra Saptiama, Eli Fajar Lestari, Herlina, Karyadi, Endang Sarmini, Abidin, Hotman Lubis Triani Widyaningrum, Rohadi Awaludin Optimizing Irradiation Parameters of Cyclotron-Produced Radionuclides Cu-64, I-123 and I-124...........................................................................................................................
77 Imam Kambali and Hari Suryanto 99m Evaluasi Uptake Radiofarmaka Tc-Siprofloksasin oleh Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang Resisten Terhadap Antibiotik Kotrimoksazol Secara In Vitro ..........................................................................................................................
86 Sintesis Nanopartikel Emas Menggunakan Reduktor Trisodium Sitrat .............................
95 Herlan Setiawan, Anung Pujiyanto, Hotman Lubis, Rien Ritawidya, Mujinah, Dede Kurniasih, Witarti, Hambali, Abdul Mutalib Optimasi Disain untuk Menekan Dimensi dan Berat Modul Kontainer Perisai Radiasi pada Perangkat Brakiterapi..................................................................................................... 102 Ari Satmoko, Kristiyanti, Tri Harjanto, Atang Susila
VALIDASI KIT IMMUNORADIMETRICASSAY FREE
PROSTATE SPECIFIC ANTIGEN
UNTUK PEMANTAUAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK SECARA IN VITRO
Puji Widayati, Veronika Yulianti Susilo, Wening Lestari, Agus Ariyanto
Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN
Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK
VALIDASI KIT IMMUNORADIOMETRICASSAY FREE PROSTATE SPECIFIC ANTIGEN UNTUK
PEMANTAUAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK SECARA INVITRO. Prostate Specific Antigen
(PSA) diproduksi oleh sel-selepitelyang melapisiasinusdansalurankelenjar prostat. Peningkatan kadar
PSA dalam darah disebabkan oleh peradangan atau kerusakan jaringan prostat yang mengakibatkan
kanker prostat atau pembesaran prostat jinak (Benign Prostatic Hyperplasia, BPH).Salah satu metode
penentuan kadar free PSA adalah immunoradiometricassay (IRMA) yang didasarkan pada reaksi
immunologi antara antigen dan antibodi yang spesifik, serta menggunakan monokonal antibodi yang
125ditandai zat radioaktif I sebagai perunut. Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR-
BATAN) telah berhasil mengembangkan kit IRMA free PSA untuk penentuan kadar free PSA. PTRR
melakukan validasi kit yang meliputi penentuan batas deteksi, kepekaan (sensitivitas), ketelitian
(presisi) dan parameter assay (Non Spesific Binding, NSB dan Maximum Binding, MB). Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan batas deteksi, ketelitian intra assay dan inter assay serta parameter
assay, dimana diperoleh batas deteksi 0,39 ng/mL, ketelitian intra assay menghasilkan koefisien
variasi (%CV) sebesar 7,18%, ketelitian inter assay untuk %CV sebesar 14,95% dan parameter
assay kit IRMA free PSA menghasilkan %NSB sebesar 0,9 dan % B/T sebesar 19,57. Hal penelitian
ini menunjukkan kit IRMA free PSA memenuhi persyaratan dari IAEA Protocol.Kata kunci :Immunoradiometricassay, PSA , validasi, kanker, koefisien variasi
ABSTRACT
VALIDATION OF FREEPROSTATE SPECIFIC ANTIGENIMMUNORADIOMETRICASSAYKITFORIN
VITRO MONITORING OF BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA. ProstateSpecific Antigen(PSA) is
producedbyepithelial cellslining theaciniand ductsof the prostategland. Elevated levelsof PSAin the
bloodcausedbyresulting prostateinflammationortissue damageresulting
prostatecancerorbenignprostate enlargement(benign prostatic hyperplasia, BPH). Among methods to
determinefreePSA isimmunoradiometricassay(IRMA)whichbasedonimmunologicalreactionsbetweenantigensandspecific antibodies, and using
125
monoclonalantibodies labeled withI as a tracer. The Center for
RadioisotopesandRadiopharmaceuticals TechnologyBATAN hassuccessfully
developedfreePSAIRMAkitfor thedetermination offreePSA.PTRR BATAN performedvalidation of the
kit, comprises the determination of detection limitofsensitivity, precision and theassayparameters(non-
Specific Binding, NSBandMaximumBinding, MB). This study aimstodetermine thelimit ofdetection,
precisionof intra-assay and inter-assay andassayparameterswhich resulted adetectionlimit
of0.39ng/ml,intra-assay precisionshowedcoefficients of variation(% CV) of 7.18%while forinter-assay
precisionwas 14.95% and theassay parametersof freePSAIRMA kitsshowed 0.9% NSBand19.57%B/T.
These indicate that this free PSA IRMA kit comformed to the requirements.Key words :Immunoradiometicassay, PSA, validation, cancer, coefficient of variation
PENDAHULUAN
Validasi metode analisis bertujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi bahwa metode analisis tersebut sudah sesuai untuk peruntukannya. Validasi biasanya diperuntukkan untuk metode analisa yang baru dibuat dan dikembangkan, sedangkan untuk metode yang memang telah tersedia dan baku (misal: AOAC, ASTM dan lainnya) tidak perlu dilakukan validasi, hanya verifikasi. Beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi metode analisis adalah kepekaan, ketelitian, selektivitas, linieritas, rentang, batas deteksi dan kekuatan (robustness)[1,2,3]. Kepekaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kepekaan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Kepekaan dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu metode simulasi (spiked-placebo recovery)atau metode penambahan baku (standard addition method)[1,2,3].
Ketelitian adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Ketelitian diukur sebagai simpangan baku atau simpangan relatif (koefisient variasi). Ketelitian dapat dinyatakan sebagai keterulangan
(repeatability) atau ketertiruan (reproducibility). Keterulangan adalah
ketelitian metode jika dilakukan berulang kali oleh analis yang sama pada kondisi yang sama dan dalam interval waktu yang pendek (intra assay). Ketertiruan adalah ketelitian metode jika dikerjakan pada kondisi yang berbeda, biasanya dilakukan dalam laboratorium-laboratorium yang berbeda menggunakan peralatan, pereaksi, pelarut dan analis yang berbeda serta sampel yang dianalisa diduga identik sama dari batch yang sama, tetapi dapat juga dilakukan dalam laboratorium yang sama dengan menggunakan peralatan, pereaksi dan analis yang berbeda (inter assay) [1,2,3].
Selektifitas suatu metode adalah kemampuan mengukur zat tertentu secara cermat dan seksama dengan adanya komponenlain yang mungkin ada dalam matriks sampel, dinyatakan sebagai derajat penyimpangan (degree of bias). Selektivitas metode ditentukan dengan membandingkan hasil analisis sampel yang mengandung cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lainnya dengan analisis sampel tanpa penambahan bahan-bahan tadi[1,2,3]. Linieritas adalah kemampuan metode analisis memberikan respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Rentang metode adalah pernyataan batas rendah dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan dapat ditetapkan dengan kecermatan, keseksamaan dan linieritas yang dapat diterima. Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko[1,2,3].
Prostate Specific Antigenadalahglikoprotein dengan berat
molekul 34.000 dalton yang diproduksiterutamaoleh sel-selepitelyang melapisiasinusdansalurankelenjar prostat. Pada keadaan normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah tetapi bila terjadi peradangan atau kerusakan jaringan prostat maka kadar PSA dalam darah meningkat. Peningkatan kadar PSA dapat disebabkan oleh kanker prostat atau pembesaran prostat jinak (Benign Prostatic
Hyperplasia, BPH). PSA dalam darah
ditemukan pada keadaan bebas (free PSA) dan sebagian besar diikat oleh protein (complexed-PSA, c-PSA). Pada kanker prostat peningkatan c-PSA lebih dominan dibanding konsentrasi free PSA, sedangkan pada BPH yang lebih dominan free PSA. Pada pria berusia lanjut > 60 tahun hasil pengukuran PSA rancu apakah disebabkan oleh BPH atau kanker prostat oleh karena itu dianjurkan pemeriksaan rasio free- PSA/PSA-total atau rasio c-PSA/PSA total terutama bagi mereka yang kadar PSA totalnya antara 2,6-10 ng/mL. Interpretasi pemeriksaan rasio free-PSA/PSA-total adalah < 10% diduga kanker prostat, 10%- 25% diduga BPH atau kanker prostat, >25% diduga BPH. Manfaat pemeriksaan PSA adalah untuk skrining (PSA total), untuk diagnosis (PSA total dan rasio free- PSA/PSA-total atau rasio c-PSA/PSA-total), untuk pemantauan penyakit dan pemantauan pengobatan serta pemantauan setelah pengangkatan prostat[4,5,6].
Pengukuran kadar free PSA dalam darah dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya metode
I yang selanjutnya disebut larutan perunut free PSA dengan konsentrasi tertentu, dan aqudemin.
free PSA yang berada didalam tabung
Idan standar
125
I dengan aktivitas ≈ 50.000 cpm ditambahkan ke masing-masing tabung CT, larutan perunut
125
Enam belas tabung reaksi polistiren dasar bintang bersalut antibodi freePSA (coated tube, CT) diberi nomor urut (1,2 3, dst). Sejumlah 50 µL larutan free PSA standar 0, 1, 2,5, 5, 10, 20, 40 dan 80 ng/mL ditambahkan ke masing-masing tabung CT secara berurutan. Sejumlah 25 µL larutan perunut Na
Protokol Pengujian
inkubator (Soft Incubator SL 1-6000), timbangan analitik (Mettler AE 160).
Accumet model 810), pengaduk (Vortex),
pipet mikro beserta tipnya, pH meter (Fisher
II The Nucleus),Gamma Management System DPC, berbagai ukuran
Gammatec
Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah pencacah Gamma (600
125
immunoradiometricassay (IRMA) ataupun
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah larutan standar free PSA, tabung reaksi polistiren dasar bintang bersalut monoklonal antibodi free PSA, larutan monoklonal antibodi free PSA bertanda
METODOLOGI
inter assay, untuk %NSB < 2 dan %B/T >10 serta batas deteksi sekecil mungkin.
atau dikenal dengan istilah persen ikatan tidak spesifik (%NSB) dan nilai ikatan maksimum (%B/T) akan menentukan kurva standar yang didapat.Adapun persyaratan kit yang baik adalah %CV dibawah 10% untuk intra assay, %CV dibawah 15% untuk
MB) dan nilai serum kontrol. Nilai blanko
Tujuan validasi kit IRMA free PSAmeliputi penentuan batas deteksi, ketelitian dan parameter assay. Pengujian parameter assay meliputi nilai blanko, nilaiikatan maksimum (Maximum Binding,
bertanda radioaktif (Ab*) dalam jumlah berlebih membentuk kompleks antigen- antibodi (Ag-Ab*). Dengan demikian semakin tinggi kadar tumor marker (Ag), maka kompleks antigen-antibodi yang terbentuk juga semakin tinggi sehingga akan memberikan cacahan radioaktivitas yang semakin tinggi[4,5,6] Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) BATAN telah berhasil mengembangkan kit IRMA free PSA yang digunakan untuk penentuan kadar free PSA dalam darah.Adapun tahapan proses pembuatan kit IRMA free PSA adalah pembuatan komponen kit, optimasi assay kit dan validasi kit serta uji banding menggunakan kit komersil yang ada dipasaran.
(tumor marker) dengan antibodi yang
matriks yang komplek dan kadarnya yang sangat bervariasi. Teknik assay ini didasarkan pada reaksi antara antigen (Ag) yang terdapat pada cuplikan atau standar
marker dalam serum yang mempunyai
I sebagai perunut sehingga cuplikan dalam jumlah kecil dapat dideteksi. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk penentuan tumor
125
metode ELISA. Metode IRMA merupakan salah satu teknik immunoassay yang menggunakan radionuklida
CTdihomogenkanmenggunakan alat vortex kemudian diinkubasi selama 18 jam pada suhu ruangan dengan shaker kecepatan 400 rpm. Cairan dibuang dan tabung CT dikeringkan kemudian radioaktivitas yang tertinggal di dalam tabung diukur dengan alat pencacah Gamma selama satu menit.
Batas Deteksi (Limit of Detection)
Batas deteksi suatu kit ditunjukkan oleh konsentrasi minimum antigen yang tidak bertanda yang dapat dibedakan dari sampel yang tidak mengandung antigen. Perbedaan ini berdasarkan batas deteksi
(Confidence Limit) sama dengan ± 2SD
dari nilai rata-rata standar 0 dengan 8 kali pengulangan. Protokol pengujian diatas digunakan untuk menetukan batas deteksi dengan menambahkan larutan standar free PSA 0 ng/mL pada tabung CT nomer urut selanjutnya sebanyak 8 kali (17,18,19.... 24). Kepekaan dihitung berdasarkan nilai ±
2 Standar Deviasi (SD) dari rata-rata nilai larutan standar free PSA0 (nol) dalam satuan konsentrasi (ng/mL).
Penentuan Ketelitian
Ketelitian merupakan aspek metode yang memberikan informasi batas deteksi (limitasi) pengujian klinis yang relevan, yang menentukan derajat kepercayaan. Ketelitian dinyatakan dalam persen coeficient
Cacahan total-BG Dimana: BG : Cacahan latar
Rumus perhitungan %B/T dengan rumus sebagai berikut: Cacahan fasa terikat-BG %B/T=---------------------------------X100%(3)
%NSB=-------------------------- X 100% (2) Cacahan Total – BG
Parameter assay ditentukan dengan melakukan pengujian sesuai protokol pengujian meliputi nilai Non Specific Binding (NSB), Maximum Binding (%B/T). Rumus perhitungan NSB dengan rumus sebagai berikut: Cacahan NSB-BG
Penentuan Parameter Assay
X : nilai rata-rata
HASIL DAN PEMBAHASAN
x SD CV Tabel 2. Hasil perhitungan kon konsentrasi free PSA untuk intra ass assay Pengulangan Konsen sentrasi free PSA (n=8) (ng/mL)
% 100 % x
ditentukan oleh persen koefisien variasi (%CV) yang dihasilkan dari analisis. Rumus perhitungan %CV dengan rumus sebagai berikut:
intra assay dan inter assay. Ketelitian
6 (enam) kali pengulangan [1] untuk penentuan ketelitian
pengulangan pengujian pada sampel yang sama, umumnya digunakan pengulangan sampel free PSA yang sudah diketahui konsentrasinya. Protokol pengujian diatas digunakan untuk menentukan ketelitian dengan menambahkan sampel free PSA yang sudah diketahui konsentrasinya padatabung CT urutan berikutnya (17, 18). Pengujian dilakukan minimal
variation (%CV) pengamatan pada
Pada penelitian ini diperoleh batas deteksi X±2SD sebesar 0,39±0,12 seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Penentuan batas deteksi Pengulangan (n=8) Konsentrasi free PSA (ng/mL)
1. 0,45 2. 0,39 3. 0,30 4. 0,41 5. 0,41 6. 0,41 7. 0,46 8.
0,32 Jumlah 3,15 Nilai X = 0,39
SD = 0,06 X±2SD =0,39±0,12 %CV = 14,43
Pada penelitian ini pengujian ketelitian kit IRMA free PSA intra assay dilakukan sebanyak 8 kali pengulangan dengan satu orang operator. Nilai %CV hasil pengujian ini adalah 7,18 % dapat dilihat pada Tabel 2.
(1)Dimana : % CV : koefisien variasi SD: Standar Deviasi
1. 0,71 2. 0,71 3. 0,71 4. 0,71 5. 0,73 6. 0,78 7. 0,77 8. 0,86
Gambar 1. Kurva kalibr librasi standar free PSA
Jumlah 5,98 X = 0,7 0,75 KESIMPULAN
Nilai SD = = 0,05
Validasi kit IR
IRMA free PSA yang
% CV = = 7,18
diproduksi secara lo lokal di PTRR ini mempunyai batas d deteksi 0,39 ng/mL Pengujian ketelitia litian inter assay dengan ketelitian intra assayyang dilakukan sebanyak 8 k kali pengulangan memberikan koefisie isien variasi (%CV) dengan 8 orang operator. or. Nilai %CV hasil sebesar 7,18seda dangkan ketelitian pengujian adalah 14,95% 5% seperti terlihat
interassay sebesar 14 14,95serta mempunyai
pada Tabel 3. Dari k kedua pengujian parameter assay deng ngan %NSB dan %B/T ketelitian intra assay da dan inter assay berturut-turut 0,9dan dan 19,57 serta nilai tersebut kit IRMA free P PSA yang dibuat r0,997. Dengan demiki ikian dapat disimpulkan telah memenuhi persyarat ratan kit yang baik bahwa kit IRMA free P e PSAhasil penelitian ini yaitu %CV<10% untuk tuk intra assay telah memenuhi persy rsyaratan kit yang baik, sedangkan %CV<15% untu ntuk inter assay. sehingga dapat diguna nakan untuk uji banding dengan kit komersi rsil pada penelitian
Tabel 3. Hasil perhitungan ko konsentrasifree PSA untuk inter ass assay
selanjutnya.
Pengulangan Konsent entrasi free PSA (n=8) (n (ng/mL)
UCAPAN TERIMAKAS ASIH
1. 0,77
Penulis mengu gucapkan terimakasih
2. 0,91
kepada staf bidang ng Radioisotop dalam
3. 0,74 125
penyediaan radioisot sotop Na I sebagai
4. 0,75
bahan utama pembuat atan perunut free PSA,
5. 0,70
staf bidang Radiofarm rmaka dan tim KPTP
6. 0,78
yang memberi m masukan sehingga
7. 1,02 terselesaikannya maka kalah ini. 8. 1,00 Jumlah 6,67
DAFTAR PUSTAKA
X = = 0,83 Nilai SD = = 0,12
1. Harmita, Petunjuk V k Validasi Metoda dan
% CV = V = 14,95
Cara Perhitungan gan, Majalah Ilmu
Kefarmasian, Volum lume I (3) hal 117-130,
2004 Dari hasil pengujian pa parameter assay
2. RA Biddlecombe, B , Brian L, Validation of berturut-turut didapatkan an nilai blanko an immunoassay, y, in Immunoassay A sebesar 0,9%dan nilai ik i ikatan maksimum Practical Guide, Tay Taylor&Francis, pp 179- sebesar 19,57 serta nilai lai r 0,998 seperti 198, 1798.
3. Ludwig Huber, r, Validation and ditunjukkan pada Gambar ar 1, sehingga nilai Qualification in An Analytical Laboratories, ini memenuhi persyaratan k n kit yang baik. Second Edition, pp 1 p 125-154, 1948
4. Rediatning W, Sukiyati Dj,Immunoraiometrica tricassay (IRMA) Dalam Deteksi Dan pemantauan Kanker,
Jurnal Radioisotop danRadiofarmaka,
Volume 3, Nomor 1, hal 55-70, 2000
5. Puji Widayati, Gina Mondrida, Sri Setiyowati, Agus Ariyanto, Yulianti Susilo, Wening Lestari, Preparasi Pereaksi Kit immunoradiometricassay free Prostat Specifik Antigen Untuk Deteksi Kanker Prostat, Jurnal Kimia Terapan Indonesia Vol 15, No..2, Hal 13- 24, Bandung Desember 2013, ISSN 0853-2766, Akreditasi No.
540/AU1/P2MI-LIPI/06/2013
6. Puji Widayati, Sutari, Triningsih, Agus Ariyanto, “Optimasi Assay Kit
Immunoradiometricassay(IRMA) Prostat specific Antigen(PSA) Untuk Deteksi
Kanker Prostat, Prosiding Seminar Nasional Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta, Hal 77-85, Yogyakarta 2013.