BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI - APLIKASI MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN ICMP (INTERNET CONTROL MESSAGE PROTOCOL) - UMBY repository

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

  Penelitian yang berjudul “Aplikasi Network Monitoring Berbasis SMS”, jaringan adalah salah satu fungsi dari manajemen jaringan.

  Monitoring

Monitoring ini berguna untuk menganalisis apakah jaringan kita masih cukup

  layak untuk digunakan atau perlu tambahan kapasitas. Hasil monitoring ini juga dapat membantu kita untuk mendesain ulang jaringan yang ada. Banyak hal dalam jaringan yang bisa dimonitor melalui interface komputer. Dengan adanya aplikasi monitoring memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memonitor dan mengatur jaringan komputer secara sistematis dari jarak jauh atau dalam suatu pusat kontrol saja. Pengelolaan ini dijalankan dengan mengumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-variabel dalam elemen jaringan yang di kelola. Kondisi jaringan pun dapat dimonitor misalkan status up/down dari sebuah peralatan jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai fitur jaringan. (Thoyyibah, 2011)

  Penelitian yang berjudul “Pengembangan Aplikasi Monitoring Server Berbasis Mobile Web Dengan Sistem Notifikasi Email “, Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan terknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti inilah yang disebut jaringan komputer. (Ray, 2015)

  Penelitian yang berjudul “Konfigurasi Network Monitoring System Jaringan LAN dan WAN Fakultas Sains Dan Teknologi (Studi Kasus : Pusdatin UIN Jakarta) “, SNMP ( Simple Network Monitoring Protocol ) adalah kerangka manajemen jaringan untuk perangkat internetwork utama berisi rangkaian protokol TCP/IP. SNMP menggunakan model Manager/Agent dan protokolnya beroperasi pada level aplikasi atau level "proses" pada model TCP/IP.

  SNMP ditetapkan dalam suatu standar yang menclorong kerangka fleksibilitas dan ekstensibilitas. SNMP berbasiskan kepada standar internet yang menetapkan tiga komponen utama Structure of Management

  

Information (SMI), Management Information Base (MIB) dan protokol SNMP

  itu sendiri, yang mengarah kepada SNMP. Standar-standar tersebut diterbitkan sebagai Request for Comment (RFC) dan tersedia untuk distribusi yang tak terbatas. SMI adalah suatu notasi standar untuk menggambarkan informasi manajemen. MIB berisi variabel-variabel yang menjadi perhatian untuk dikelola. Dengan menetapkan standar manajemen objek dan dengan menyediakan kemampuan untuk menetapkan grup-grup MIB yang baru, SNMP telah diperluas untuk mengelola banyak protokol-protokol dan perangkatperangkat baru. Format yang disamaratakan dari definisi MIB memungkinkan suatu grup MIB untuk ditetapkan untuk setiap layanan terkelola baru. Vendor-vendor memiliki suatu standar untuk menambah objek- objek yang dikelolanya sendiri. Upaya tambahan sedang dilaksanakan agar SNMP bekerja dengan kerangka jaringan manajemen lain seperti IBM SNA, berbagai skema LAN dan skema kepemilikan jaringan manajemen populer lainnya. (Mubarok, Hamzah, 2011)

  Penelitian yang berjudul “Perancangan Bandwidth Adaptif Dengan Memanfaatkan Incoming Internet Control Message Protocol (ICMP) Packet

  Request

  “, ICMP merupakan protokol yang digunakan untuk melakukan tes koneksi dari sebuah host ke host yang lain. ICMP melakukan tes koneksi dengan mengirimkan sebuah request packet ke host tujuan dengan menggunakan IP address. ICMP merupakan protokol pesan pada TCP/IP. ICMP menyediakan pesan control dan error yang digunakan oleh ping dan traceroute yang bekerja pada layer jaringan. (Sediono, Eko, 2012) Penelitian yang berjudul “Membangun Software Monitoring Jaringan Dengan SMS Alert

  “, Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan yang dikelola sebagai satu kesatuan. Definisi ini sengaja luas karena begitu banyak variasi ada di berbagai vendor perangkat lunak yang menyediakan sistem database. Sebagai contoh, Microsoft Access menempatkan seluruh

  

database dalam file tunggal data, sehingga database access dapat

  didefinisikan sebagai file yang berisi item data. Oracle Corporation mendefinisikan basis data sebagai kumpulan file fisik yang dikelola oleh sebuah contoh dari produk perangkat lunak database. Sebuah contoh adalah salinan dari software database berjalan di memori. (Nugroho B. , 2016)

  2.2 Landasan Teori

  2.3 Protokol Jaringan Komputer

  Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.

  Hal-hal yang harus di perhatikan dalam protocol adalah : a.

  Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal.

  b.

  Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari infomasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.

  c.

  Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.

2.3.1 Fungsi Protokol Jaringan Komputer

  Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar dengan kehandalan yang tinggi.Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut: a.

  Fragmentasi dan Reassembly, fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelahditerima maka si penerima akan menghubungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.

  b.

  Encaptulation, fungsi dari encaptulaton adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode

  • – kode koreksi dan lain – lain.

  c.

  Connection Control, fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, dimana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman datadan mengakhiri hubungan.

  d.

  Flow control, fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver e.

  Error Control, dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

  f.

  Transmission Service, berfungsi untuk member pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindunagan data (Pawitra, 2016).

2.3.2 Susunan Protokol Jaringan Komputer

  Protokol jaringan disusun dalam bentuk lapisan

  • – lapisan (layer). Hal ini mengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalam layer ini, jumlah, nama isi dan fungsi setiap layer berbeda – beda. Akan tetapi, tujuan dari setiap layer ini adalah memeberi layanan ke layer
  • layer yang ada di atasnya. Susunan dalam layer ini menunjukkan tahapan dalam melakukan
komunikasi. Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuah interface.

  

Interface ini menentukan layanan layer yang dibawah kepada layer yang

  diatasnya. Pada saat merencanakan sebuah jaringan,hendaknya mempertimbangkan bagaimana menentukan interface yang tepat yang akan ditempatkandiantara dua layer yang bersangkutan. Sebuah himpunan layer dan protokol disebut arsitektur jaringan. Sebuah arsitektur harus terdiri dari infomasi yang cukup memungkinkan suatu implementasi menulis program atau membentuk perangkat keras pada setiap layer-nya.

  Setiap layer memiliki tugas yg berbeda satu sama lain. Berikut masing- masing tugas dari setiap layer: a.

  Layer 7 (application layer), menyediakan layanan untuk aplikasi ex, transfer file, email , akses layanan.

  b.

  Layer 6 (presentation layer), bertanggung jawab untuk menyandikan informasi. Layer ini membuat dua host dapat berkomunikasi.

  c.

  Layer 5 (session layer), membuat sesi untuk proses dan mengakhiri sesi tersebut. Ex, jika ada login secara interaktif maka sesi dimulai dan jika ada permintaan log off maka sesi berakhir. Layer ini juga menghubungkan lagi jika sesi login mengalami gangguan sehingga terputus.

  d.

  Layer 4 (transport layer), layer ini mengatur pengiriman pesan dari host-host di jaringan. Pertama data dibagi-bagi menjadi paket-paket sebelum pengiriman dan kemudian penerima akan menggabungkan paket-paket tersebut menjadi data utuh kembali. Layer ini juga memastikan bahwa pengiriman data bebas kesalahan dan kehilangan paket data.

  e.

  Layer 3 (network layer), layer yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan alamat logis jaringan ke alamat fisik jaringan. Layer ini juga memberi identitas alamat, jalur perjalanan pengiriman data, f.

  Layer 2 (data link layer), layer data link mengendalikan kesalahan antara dua komputer yg berkomunikasi lewat layer physical. Data link biasanya digunakan oleh hub dan switch.

  g.

  Layer 1 (physical layer), layer physical mengatur pengiriman data berupa bit lewat kabel. Lapisan ini berkaitan langsung dengan perangkat keras seperti kabel dan LAN Card (Pawitra, 2016).

2.3.3 Standarisasi Protokol Jaringan Komputer

  Sesuai dengan perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini, setiap sistem komputer mempunyai cirikhas tersendiri. Masing

  • –masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.Hal inilah yang menimbulkan keinginan untuk dapat saling menghubungkan komunikasi antara berbagai sistem komputer yang beredar dipasaran. Berbagai yang berperan dalam usaha tersebut antara lain: a.

   Electronic Industries Association (EIA) b. Committee Consultative de Telegrapque et Telephonique (CCITT) c. International Standart Organization (ISO) d. American National Standart Institute (ANSI) e. Institute of Elektrical and Electronic Enginners (IEEE)

  Perusahaan tersebut di atas saling bekerja sama dalam menentukan standarisasi khususnya yang menyangkut komunikasi data. Sebelum dilakukan standarisasi, terdapat berbagai macam protokol yang digunakan oleh perusahaan peralatan komunikasi atau sistem komputer. Para produsen merancang protokol sendiri guna untuk memonopoli pasar. Oleh sebab itu standarisai sangatlah perlu dalam industri komunikasi untuk mengatur dan menetapkan karakter elektris, fisik, prosedur dari proses komunikasi data. Selain itu, perlunya standarisasi dalam jaringan komputer antara lain: Standarisasi member jaminan kepada produsen hardware dan software bahwa produknya akan banyak digunakan oleh pemakai dengan kata lain potensi pasar menjadi lebih besar. Standarisasi sehingga pembeli menjadi lebih leluasa dalam memilih peralatal dan menggunakannya. Dengan standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan monopoli pasar sehingga harga produk menjadi lebih murah, karena terjadi persaingan sehat antar para produsen dalam menjual produknya (Pawitra, 2016).

2.3.4 Protokol ICMP

  Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah salah satu protokol inti

  dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau. ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan. protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau (Pawitra, 2016).

  ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply) untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan (Astriani, 2013).

2.4 Bahasa Pemrograman

  Pemilihan penggunaan bahasa pemrograman berbasis web didasarkan atas

kebutuhan pembuatan sistem informasi ini, yang memudahkan akses setiap user.

Hal ini berkaitan dengan hak akses yang diberikan kepada user agar sistem

informasi ini dapat dijalankan pada perangkat komputer yang berbeda, selama

berada dalam jaringan yang terhubung dengan server. HTML (Hyper Text Markup

  

Language ) dan PHP (Personal Home Page)-Hypertext Preprocessor merupakan

bahasa pemrograman yang dipilih untuk pembuatan sistem informasi ini, karena

keduanya merupakan bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk

membuat aplikasi berbasis web. Perpaduan dari kedua bahasa pemrograman

tersebut membuat sistem informasi ini bersifat dinamis, karena HTML merupakan

bahasa pemrograman client-side, dan PHP merupakan bahasa pemrograman

server-side . Penambahan javascript, CSS (Cascading Style Sheets) sebagai bahasa

pemrograman clientside pada sistem informasi ini digunakan untuk meningkatkan

kinerja sistem dan menambahkan fitur-fitur yang tidak ada dalam bahasa

pemrograman HTML. Pemilihan penggunaan MySQL sebagai aplikasi database

dalam sistem informasi ini tidak terlepas dari keunggulan yang dimiliki MySQL,

diantaranya: freeware, stabil pada berbagai sistem operasi, penggunaan multi user

tanpa mengalami konflik, kecepatan yang tinggi dalam mengeksekusi query, dan

sebagainya (Quantum, 2017).

2.5 Database

  Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,

diorganisasikan dan disimpan dengan cara yang memudahkan pengambilan

kembali. Tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan

data dan mencapai independensi. Pengulangan data (data redundancy ) adalah

duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalan beberapa file. Independensi

data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalan struktur data tanpa

membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data

dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam label dan kamus yang

terpidah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses

data. Perubahan pada struktur data hanya dilakukan sekali, yaitu dalam tabel.

Ketika perusahaan mengadopsi konsep database, hirarki data menjadi : a.

  Database b. File c. Catatan d.

  Elemen data Dalam sistem database antara file yang satu dengan file yang lain saling

berhubungan,jika suatu data yang sama anda ubah, maka data tersebut di file yang

lain akan otomatis berubah juga. Sehingga tingkat keakuratan/kebenaran data

sangat tinggi. Secara prinsip, dalam suatu database tercakup dua komponen

penting, yaitu data dan informasi. Jadi tujuan akhir anda adalah bagaimana

mengelola data sehingga mampu menjadi informasi yang diinginkan dan dapat

dilakukan proses pengambilan, penghapusan, pengeditan terhadap data secara

mudah dan cepat. Data adalah fakta, baik berupa sebuah obyek, orang dan lain-

lain yang dapat dinyatakan dengan suatu nilai tertentu (angka, simbol, karakter

tertentu, dan lain-lain). Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah

sehingga bernilai guna dan dapat dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan

(Priyana, Priyono, Anna, Sigit, Jumadi, 2017).

2.6 Monitoring Jaringan

  Monitoring jaringan adalah salah satu fungsi dari management yang berguna untuk menganalisa apakah jaringan masih cukup layak untuk digunakan atau perlu tambahan kapasitas. Hasil monitoring juga dapat membantu jika admin ingin mendesain ulang jaringan yang telah ada. Banyak hal dalam jaringan yang bisa dimonitoring, salah satu diantaranya load traffic jaringan yang lewat pada sebuah router atau interface komputer. Monitoring dapat dilakukan dengan standar SNMP, selain load traffic jaringan, kondisi jaringan pun harus dimonitoring, misalnya status up atau down dari sebuah peralatan jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan utilitas ping.

  Sebuah sistem monitoring melakukan proses pengumpulan data mengenai dirinya sendiri dan melakukan analisis terhadap data-data tersebut dengan tujuan untuk memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Data yang dikumpulkan pada umumnya merupakan data yang realtime, baik data yang diperoleh dari sistem yang hard realtime maupun sistem yang soft realtime. Sistem yang realtime merupakan sebuah sistem dimana waktu yang diperlukan oleh sebuah komputer didalam memberikan stimulus ke lingkungan eksternal adalah suatu hal yang vital. Waktu didalam pengertian tersebut berarti bahwa yang realtime menjalankan suatu pekerjaan yang memiliki batas waktu

  system

deadline . Di dalam batas waktu tersebut suatu pekerjaan mungkin dapat

  terselesaikan dengan benar atau dapat juga belum terselesaikan. Sistem yang realtime mengharuskan bahwa suatu pekerjaan harus terselesaikan dengan benar. Sesuatu yang buruk akan terjadi apabila komputer tidak mampu menghasilkan

  

output tepat waktu. Hal ini seperti yang terjadi pada embedded system untuk

  kontrol suatu benda, seperti pesawat terbang, dan lain-lain. Sistem yang soft

  

realtime tidak mengharuskan bahwa suatu pekerjaan harus terselesaikan dengan

  benar. Seperti system multimedia dimana tidak akan memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap output yang dihasilkan apabila untuk beberapa batasan waktu yang ditetapkan terjadi kehilangan data.

  Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar, yaitu :

1. Proses dalam pengumpulan data monitoring, 2.

  Proses dalam analisis data monitoring, 3. Proses dalam menampilkan data monitoring.

Gambar 2.1 Proses Dalam Sistem Monitoring Jaringan (Quantum, 2017)

  Sumber : http://www.academia.edu/ Keseluruhan proses dapat dilihat pada gambar. Sumber data dapat berupa

  

network traffic , informasi mengenai hardware, dan lain sebagainya. Proses dalam

  analisis data dapat berupa pemilihan data dari sejumlah data yang telah terkumpul atau bisa juga berupamanipulasi data sehingga diperoleh informasi yang diharapkan. Sedangkan tahap menampilkan data hasil monitoring menjadi informasi yang berguna di dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap sistem yang sedang berjalan dapat berupa sebuah tabel, gambar, kurva, atau animasi.

  Aksi yang terjadi diantara proses-proses yang ada di dalam sebuah sistem monitorin gadalah berbentuk service, yaitu suatu proses yang terus-menerus berjalan pada interval waktu tertentu. Proses yang dijalankan dapat berupa pengumpulan data dari objek yang dimonitor atau melakukan analisis data yang telah diperoleh dan menampilkannya. Proses yang terjadi tersebut bisa saja memiliki interval waktu yang berbeda. Contoh interval waktu didalam pengumpulan data dapat terjadi tiap lima menit sekali. Namun pada proses analisis data terjadi tiap satu jam sekali untuk menghasilkan informasi yang diharapkan membutuhkan lebih dari satu sampel data, misal untuk nilai rataan data ( average ) dengan sebanyak sampel data (Sediono, Eko, 2012)

  2.7 Uptime

  adalah presentase ukuran/tenggang waktu dimana komponen

  Uptime pendukung Layanan TI beroperasi normal tanpa ada gangguan (Susandi, 2017).

  2.8 Downtime Downtime adalah presentase ukuran/tenggang waktu di mana komponen

  pendukung Layanan TI tidak tersedia atau tidak beroperasi secara normal (Susandi, 2017).

2.9 Internet Protocol Internet protocol menggunakan IP-address sebagai identitas.

  Pengiriman data akan dibungkus dalam paket dengan label berupa IP

  

Address si pengirim dan IP-address penerima. Apabila IP penerima melihat

  pengiriman paket tersebut dengan identitas IP Address yang sesuai, maka datagram tersebut akan diambil dan disalurkan ke TCP melalui port, dimana aplikasi menunggunya (Riady, 2011).