Review prespektif Hukum HAM dan hukum Hu

REVIEW BUKU
HUKUM HAM DAN HUKUM HUMANITER
Eko Sunarsih
[email protected]

DATA BUKU
Nama/ Judul Buku : Hukum HAM dan Hukum Humaniter
Penulis/ Pengarang
: Andrey Sujatmoko, S.H., M.H.
Penerbit
: Rajawali Pers
Tahun Terbit
: 2015
Kota Penerbit
: Jakarta
Bahasa Buku
: Bahasa Indonesia
Jumlah halaman : 284 halaman
ISBN Buku
: 978-979-796-798-3
PEMBAHASAN REVIEW

Pengajaran hak asasi manusia(HAM) merupakan metode sebagai wujud
dari menanamkan nilai-nilai tentang HAM melalui literatur untuk memeperkaya
pengetahuan. Pengetahuan dalam pendidikan tinggi di Indonesia hingga saat
ini masih didominasi dengan mengunakan pendekatan filosofi dan kultural,
sehingga pengajaran mengenai hak asasi manusia ditekankan pada
perbincangan mengenai isu-isu pendasaran konsep hak asasi manusia, asalusul dan justifikasinya yang tidak bisa dilepaskan dari konteks politik yang
sedang berkembang saat itu. Hal tersebut diperlukan mengingat bahwa
pendidikan merupakan sarana yang dapat merubah pola pikir seseorang
menjadi manusia yang perduli akan kehidupan berbangsa.
Hak asasi manusia diberikan sebagai bagian dari mata kuliah hukum tata
negara bukan sebagai bagian dari mata kuliah hukum internasional. Karena
diberikan sebagai bagian dari hukum tata negara, maka tak terelakkan kalau
materi yang diajarkan juga terbatas sebagai aksesori hukum tata negara, yakni
diajarkan sebagai salah satu elemen penting dari konsep negara hukum
(rechtsstaat). Hal yang memprihatinkan adalah ketika terjadi proses
menghidupkan kembali ide negara integralistik Soepomo dalam hukum tata
negara yang dianggap sebagai alam pikiran kenegaraan Indonesia. Proses
inilah yang kemudian menyebabkan pengajaran hak asasi manusia di fakultasfakultas hukum diletakkan dalam perspektif negara integralistik tersebut, yang
menempatkan hak asasi manusia ke dalam istilah “hak warga negara” atau
“right of the citizen”. Selain itu biasanya mata kuliah tersebut diberikan atau

diasuh dosen yang tidak berkompeten mengenai perihal HAM. Oleh karena itu,
pengajaran HAM didalam lingkungan pendidikan diperlukan agar dapat
condition sine qua non bagi terciptanya human rights sense.

Buku ini dirancang dengan maksud memberikan jawaban mengenai
pembelajaran Hukum HAM di dalam perguruan tinggi yang sudah semestinya
dilepaskan dari kungkungan politik rezim yang berkuasan, dan terlalu asik
dengan kontras “timur-barat” atau terpaku dengan pendekatan kultural yang
secara nyatanya telah menyembunyikan vested interest penguasa yang
otoriter.pengejaran yang seperti ini harus ditinggalkan bukan saja karena
alasan berubahnya lingkungan politik tetapi hasur berdasarkan cita-cita bangsa
ini. Pola pengajaran tersebut harusnya dapat diganti dengan pendekatan dan
otoritas yang lebih memandang ke luar(outward looking) yaitu menempatkan
masyarakat Indonesia sebagai masyarakat internasional. Sudah selayaknya
dibuang pandangan yang selama ini, bahwa hak asasi manusia merupakan
produk intervensi budaya barat. Oleh karenanya pengajaran hak asasi manusia
harus diletakkan kembali dalam perspektif teori hak asasi manusia yang
berkembang setelah Perang Dunia II. Pada saat inilah diketahui untuk
pertamakalinya istilah “hak asasi manusia” atau “human rights” digunakan,
meneguhkan kembali dengan gamblang “natural rights theory”, dan mulai

dibangunnya perlindungan hak asasi manusia yang sistematis dalam sistem
internasional.
Hak Asasi Manusia(HAM) secara umum didefinisikan sebagai hak-hak
yang melekat dalam diri individu setiap manusia dan tanpa hak tersebut kita
tidak dapat hidup sebagai manusia. Lahirnya tentang hak asasi manusia juga
tidak terlepas dari kontribusi para pemikir besar yang mempengaruhi
kemunculan maupun perkembangan hak asasi manusia dalam teori-teori hak
asasi manusia yang telah ada. Hal –hal yang bersifat elementer mengenai
eksistensi dan sumber hak asasi manusia, kedudukan hak asasi manusia
sebagi hak, yang kaitan antara HAM yang satu dengan yang lain. Disamping itu
HAM mengatasi batas-batas geografis maupun adanya perbedaan-perbedaan
ras, jenis kelamin, agama, budaya, dan bahasa yang telah melekat pada diri
seseorang. Sedangkan aktualisasi HAM-nya sendiri masih bersifat particular
artinya pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan
yang bersifat lokal.
Demikian buku ini memaparkan mengenai masalah
universalitas HAM adalah menyangkut esensi dari HAM, sedangkan
partikularitas HAM adalah masalah aktualitas dari HAM. Berkaitan dengan hal
tersebut mengenai kontekstualitas dan universalitas HAM tidak ada
pertentangan universalitas menyangkut isi HAM, sedangkan kontekstualitas

menyangkut relevansinya HAM memang berlaku universal,sehingga setiap
orang harus diperlakukan sesuai dengan hak-haknya.
Hak-hak ini dimiliki oleh manusia semata-mata karena mereka adalah
manusia, bukan karena mereka adalah warga negara dalam suatu negara.
Realitas ini menunjukkan bahwa upaya-upaya domestik untuk menjamin
perlindungan bagi individu terhadap kesewenang-wenangan penguasa
mendahului perlindungan internasional terhadap hak asasi manusia. Buku
dengan tema ini hak asasi manusia ini memaparkan menenai berbagai hak
asasi manusia untuk mengubah paradigma pengajaran hak asasi manusia.
Penerbitan buku ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktisi para
pengajar hak asasi manusia terhadap kalangan buku pegangan atau buku
tekas yang memadai. Buku dengan tema hak asasi manusia yang telah ada
masih sangat terbatas karena kebanyakan materi yang dipaparkan sangatlah
bersifat general atau terjemahan dari instrument-instrumen internasional
mengenai hak asasi manusia.

Pengajar mengungkapkan kenyataan bahwa kesulitan dalam mencari buku teks
yang memadahi untuk materi hak asasi manusia, dengan itu mereka terpaksa
mengandalkan teks buku yang berbahasa asing atau berbahasa inggris.
Jika mereka memeperoleh pendidikan lanjut di law school yang

notabennya merupakan pendalaman dari tradisi hukum anglo-sexon. Dengan
itu akan memudahkannya dalam memahami lebih khusus mengenai hukum
Hak Asasi Manusia(HAM). Sehingga buku hak asasi manusia dirancang dengan
tujuan mempermudah para pengajar dalam menyampaikan dan membekali diri
mengenai materi Hukum Hak asasi manusia. Sesuai dengan standard
pedagogis, buku yang demikian itu harus pula komprehensif dalam
memaparkan perkembangan subyek yang menjadi topik bahasan buku ini,
yaitu sistem perlindungan internasional hak asasi manusia. Ruang lingkup
pembahasan buku ini juga berada dalam batas-batas tema dan liputan
mengenai kasus-kasus kekerasan terhadap pelanggaran hak asasi manusia
yang dapat menjadi gambaran mengenai perubahan dan perkembangan
hukum hak asasi manusia di dunia.
Buku ini tidak hanya membahas mengenai Hak Asasi Manusia(HAM)
melainkan juga mempelajari mengenai Hukum Humaniter yang notabennya
merupakan hukum perang. Hukum Humaniter(Humanitarian law) secara
lengkap merupakan perkembangan lebih lanjut dari istilah hukum perang(laws
of war) dan hukum konflik bersenjata(laws of armed conflict). Oleh karena itu
karakteristik hukum humaniter tidak berbeda jauh dengan hukum
internasional, misalnya berkaitan dengan sumber-umber hukumnya yang juga
mengacu pada pasal 38 ayat (1) Statuta Makmah Internasional(the statute of

international court of justice/ICJ ) yaitu : perjanjian internasional(treaty), hukum
kebiasaan internasional(costumary international law), prinsip-prinsip umum
hukum(general principles of law), yurisprudensi(judicial decisions) dan
doktrin(doctrine)
atau
pendapat
ahli
hukum
yang
telah
diakui
kepakarannya(teachings of the most highly qualified publicists).
Pada prinsipnya buku ini menjelaskan bahwa hukum humaniter berlaku
setelah perang atau konflik senjata terjadi, tidak berkaitan dengan melarang
perang dan tidak menentukan pihak yang benar atau yang salah dalam
perang. Bentuk konflik senjata yang pertama bersifat internasional dimana
konflik terjadi antara dua negara atau lebih. Konflik senjata yang kedua dapat
bersifat non-internasional(Nasional) dimana konflik tersebut terjadi disalahsatu
negara antara non-pemerintahan dengan pemerintahan. Penulis juga
memberikan pendapat-pendapat para ahli mengenai hukum humaniter, bahwa

tujuan hukum humaniter yaitu memberikan perlindungan dan pertolongan
kepada mereka yang menderita atau menjadi korban perang.buku ini
merupakan kumpulan pemikiran Prof. KGPH. Haryomataram yang merupakan
seorang tokoh ternama Indonesia di bidang Hukum Humaniter yang telah
disampaikan dalam berbagai pertemua ilmiah seperti seminar, lokakarya,
pemaparan maupun konferensi hukum humaniter baik tingkat nasional maupun
internasional termasuk dalam pidatonya dalam pengukuhan Guru Besar Ilmu
Hukum di Universitas Trisakti.
Substansi yang menjadi rung lingkup buku ini pada hakikatnya meliputi
Hukum hak Asasi Manusia(HAM) dan hukum humaniter yang merupakan bagian
yang saling berkaitan dan merupakan cabang dari hukum internasional
sehingga uraiannnya merupakan pemaparan mengenai hukum internasional

yang lebih khusus. Adapun persoalan yang dikaji tidak hanya mengenai hal-hal
yang bersifat teoritis dan mendasar melainkan juga menyangkut hal-hal yang
bersifat praktis atau terkait dengan kasus-kasus tertentu baik dalam nasional
maupun internasional. Kasus yang disajikan misalnya : kasus “Trisakti”, catatan
pelanggaran HAM berat pasca di Timor Timur tahun 1999, kemerdekaan
Kosovo, kekerasan terhadap etnis Rohingnya dan sebagainya.
Buku yang terdiri dari 15 bab ini, isinya banyak memuat mengenai

sejarah, teori,prinsip dan kontroversi HAM, konteks HAM dan Pelanggaran HAM,
Penegakan Hukum HAM di Tingkat nasional dan Internasional, penahanan dan
penyiksaan dalam Hukum HAM Internasional, dan menyangkut kasus-kasus
HAM yang kontroversial serta memaparkan mengenai hubungan hukum
humaniter dengan hukum internasional. Buku ini menjelaskan mengenai
subjek yang menarik dalam Hukum HAM dan Hukum Humaniter yang menarik
namun kompleks, dengan cara yang mudah dipahami, mengenai teori-teori
termasuk uraian, penjelasan dan analisa perkembangan hukum HAM dan
Hukum Humaniter, serta permasalahan praktis yang dihadapi oleh negaranegara. Aspek-aspek dalam dalam penyajiannya berupa teori-teori yang
pengenai problematika isu-isu yang hangat dan kajian ilmunya dapat
dimengerti dengan pemahaman penyelesaiannya selaras dengan isu atau
konflik yang disajikan.
Topik-topik yang diuraikan dalam buku ini memberikan kontribusi penting
terhadap pemahaman, pengembangan serta penegakan hukum HAM dan
Hukum Humaniter, khususnya dalam konteks Indonesia masa kini. Dikalangan
akademisi, khususnya di Fakultas Hukum bidang ilmu ini merupakan
matakuliah yang disajukan kepada mahasiswa baik dalam matakuliah wajib
maupun matakuliah pilihan. Bahkan tidak sedikit studi HAM dan Hukum
Humaniter yang didirikan di berbagai universitas, selain itu banyaknya
lembaga swadaya masyarakat dalam bidang HAM. Sehingga buku ini

memaparkan bagaimana kasus HAM yang banyak dibahas dan menjadi isu
penting dalam lingkup masyarakat. Namun, penulis merasa prihatin terhadap
masyarakat dimana akademisi di bidang HAM tidak berbanding lurus dengan
jumlah buku dan referensi yang tersedia, khususnya dalam bahasa Indonesia.
Situasi ini memberikan gambaran bahwa isu HAM menjadi kurang berkualitas
dan tidak berbobot ilmiah. Bagi mahasiswa atau akdemisi yang telah membuat
karya ilmiah sering kali mereka dihadapkan dnegan situasi kesulitan referensi
sehingga sulit untuk membuat cacatan kaki mengenai isu HAM yang terkini
serta isi yang relefan dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Buku ini
sedikit menjawab permasalahan yang terjadi saat ini menegnai minim-nya
literasi mengenai Hukum HAM dan Hukum Humaniter.
Salain itu buku ini membahas mengenai topik-topik yang lain yang
relefan dengan ruang lingkup HAM dan Hukum Humaniter. Dilihat dalam isi
buku tersebut misalkan membahas mengenai pengadilan campuran “ad hoc
human rights court” dan “special panels” adalah isu yang sangat penting untuk
diketahui oleh pembaca yang berkaitn dengan masalajh-masalah actual HAM
ditanah air, terutama yang berkaitan dengan perkembangan konsep
penegakan hukum HAM di Indonesia maupun di kawasan ASEAN.
Buku ini merupakan bukti produktifitas seorang dosen dan peneliti yang
dimana sebagai seorang dosen hendaklah menulis dan meneliti disamping


memberikan perkuliahan kepada mahasiswa. Penulis juga menyadari bahwa
kasus yang diangkat dalam buku tersebut topiknya berbagai macam sehingga
dalam buku ini akan sedikit menggangu sistematika buku yang disajikan,
sehingga secara isi pembahasannya tidak terlalu runtut. Hal ini memang sulit
dihindari dalam berkarya sehingga perlu adanya spesifikasi yang baik untuk
menjaadi penulis yang profesional. Walaupun terdapat hal tersebut penulis
telah memberikan karyanya dalam memberikan perubahan terhadap dunia
pendidikan. Kualitas dan relevansi tulisan pada buku ini tidak perlu diraguakan
karena penulis tidak hanya tenaga pendidik melainkan merupakan seorang
aktivis ham yang memberikan pelatihan HAM dan Hukum Humaniter dari Aceh
sampai Papua kepada berbagai kalagan khususnya bagi pejabat sipil dan TNI.
Sehingga, saudara Andrey mengetahui benar mengenai “link and match”
di
bidang
HAM.
Selain
itu
Andrey
Sujatmoko

sering
menjadi
pembicara(narasumber) dibeberapa kesempatan seperti pembicara dalam
“Rapat Pleno Komisi Kebenaran dan Persahabatan(KKP) Indonesia di Timor Lest
eke-13 ”, pembicara dalam “ training Metode pendekatan Pengajaran,
Penelitian, Penulisan Disertasi dan Pencarian bahan Hukum HAM bagi Dosendosen Hukum HAM” yang diselenggarakan oleh PUSHAM UII Yogyakarta dan
sebagainya. Andrey Sujadoko juga aktif sebagai penulis maupun editor. Hasil
karyannya meliputi : Hukum Perang Tradisional di Indonesia(penulis dan
peneliti), Hukum Humaniter(kumpulan tulisan) (editor), Refleksi dan
Kompleksitas Hukum Humaniter (editor), Tanggung Jawab Negara atas
Pelanggaran Berat HAM di Indonesia, Timor Lesste dan Linnya(editor), Hukum
Hak Asasi Manusia(yogyakarta) dan sebagainya.
Namun bagi pembaca yang berlatar belakang non-hukum, uraian-uraian
yang bersifat teknis dan kodifikasi itu memang sedikit kurang menarik.
Lampiran-lampiran yang digunakan masih bersifat mendasar sehingga belum
terlalu kompleks dalam pembahasan studi setiap kasus per kasusnya. Kajiankajian yang disuguhkan oleh penulis lebih merupakan antologi dokumendokumen legal tentang hak asasi manusia maupun pemikiran-pemikiran
tentang hal yang sedang dikaji saja tidak ada mengenai pandangan secara
sosiologis suatu problematika yang membutuhkan kritik dan saran. Sebagai
pengetahuan umum tentang dasar-dasar legal penegakan hukum HAM
tentunya harus memadai dan lebih komplit sehingga memudahkan seseorang
untuk mencari landasan hukum yang digunakan dalam menangani kasus yang
serupa dengan kasus yang diangkat dalam buku tersebut. Sebagai buku
akademis yang bermutu harusnya dalam kajiannya menarik dan narasinya
yang menarik sehingga enak dibaca oleh pembaca yang notabennya
merupakan orang awam pada umumnya karena hak asasi manusia tidak hanya
dibaca sebagai mata kuliah ilmu hukum melainkan menyangkut matakuliah
pendidikan yang secara formal sudah ditempuh sejak dini. Maka demikian
pembaca yang non fakultas hukum diharapkan dapat menggali pengetahuan
dengan mengunakan buku tersebut dimana sebagai konsumsi pasar umum
pembaca.
Terlepas dari kekurangan diatas, dari segi substansi tertentu buku ini
sangat menarik, lebih-lebih karena didalamnya membicarakan mengenai halhal yang mendasar mengenai kodrat manusia yaitu hak asasi manusia. Yang
telah ditegaskan oleh penulis lewat buku ini sudah cukup jelas dalam
memahami subjeknya manusia perlu juga mengetahui aspek-aspek legal dan

historis, landasan hukum serta tokoh-tokoh yang bergelut mengenai hukum
hak asasi manusia dan hukum humaniter. Pengetahuan ini merupakan modal
yang sangat penting dalam memulai untuk mencerdaskan anak bangsa dengan
memaparkan untuk memperjuangkan hak asasi manusia.
Seperti yang dikatakan pleh filsuf Yunani, Socrates bahwa pengetahuan
yang memadai merupakan dasar untuk bertindak secara dealektis yang
dirancang seseorang untuk dapat berfikir cermat dengan menguji coba sendiri
untuk memperbaiki pengetahuannya. Sehingga engan demikian seseorang
dituntut untuk bangkit mengembangkan pemikiran dirinya sendiri dengan
berfikir secara kritis. Pengetahuan mengenai HAM sangat luas dan kompleks
sehingga sangatlah penting kita sebagai pembaca bersifat kritis dalam
menaggapi suatu kajian-kajian agar pengetahuan yang memadai itu dapat
menjadi dasar untuk memperjuangkan hak asasi manusia secara lebih
maksimal.
Demikian tulisan ini berguna sebagai gambaran mengenai buku karya
dari Andrey Sujadmoko yang berjudul “Hukum HAM dan Hukum Humaniter”
yang sebenarnya merupakan kumpulan naskah yang penah penulis buat dalam
berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut pada hakikatnya merupakan bentuk
sosialisasi ataupun desiminasi hukum HAM maupun Hukum Humaniter yang
telah melibatkan sejumlah instansi-instansi dalam negeri maupun luar negeri.
Sehingga sebagian besar tulisan tersebut telah dipresentasikan diberbagai
forum maupun lokakarya.

Cover buku “ Hukum HAM dan Hukum Humaniter”