Maria Diandra 22010113120054 Lap.KTI Bab3

25

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin dan Mikrobiologi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit Nasional
Diponegoro Semarang dan Puskesmas Mangkang Semarang (Lokalisasi
Gambilangu) pada bulan Desember sampai dengan Juli 2016.

3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian analitik
observasional dengan rancangan cross sectional design.
Sensitif

Levofloksasin
Kuman Neisseria

gonorrhoeae
Tiamfenikol

Resisten
Gambar 9. Desain Penelitian

26

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi Target
Populasi target adalah pasien dengan positif duh purulen.
3.4.2 Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau adalah pasien positif duh purulen pada bulan Maret
sampai Mei 2016 di Puskesmas Mangkang Semarang ( Lokalisasi Gambilangu).
3.4.3 Sampel
Sampel penelitian adalah pasien dengan positif duh purulen dan
ditemukannya kuman Neisseria gonorrhoeae pada duh purulen di Puskesmas
Mangkang Semarang (Lokalisasi Gambilangu), dengan kriteria inklusi dan
eksklusi sebagai berikut:
3.4.3.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi penelitian ini adalah:


Pasien dengan positif duh purulen dan ditemukannya kuman diplokokus
gram negatif pada pengecatan gram, hasil kultur yang menunjukan
morfologi kuman Neisseria species, tes oksidase positif (+), dan tes
fermentasi glukosa positif (+)



Bersedia mengikuti penelitian ini, dengan menandatangani informed
consent

27

3.4.3.1 Kriteria Eksklusi


Kultur terkontaminasi kuman lain.


3.4.4 Cara Sampling
Pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan cara consecutive sampling
yakni berdasarkan kedatangan subyek penelitian di klinik Lokalisasi
Gambilangu, Puskesmas Mangkang Semarang. Pasien yang sesuai dengan
kriteria penelitian akan dipakai sebagai subyek penelitian. Pengambilan
sampel dihentikan setelah jumlah sampel terpenuhi.
3.5 Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus
besar sampel untuk uji hipotesis dengan 2 proporsi:

n1 = n2

=





n1= n2 = Besar sampel
Zα = Deviat baku normal untuk α =1,96

Zβ = Deviat normal untuk β = 0,842

P = Proporsi =

(P1 + P2) = 0,66

28

Q = Perbedaan hasil klinis = 1 P = 0,34
P1 = Proporsi sensitivitas antibiotik levofloksasin = 0, 34
P2 = Proporsi sensitivitas antibiotik tiamfenikol = 0,98
Q1 = Perbedaan hasil klinis antibiotik levofloksasin = 1

P1 = 0, 66

Q2 = Perbedaan hasil klinis antibiotik tiamfenikol = 1 P2 = 0, 02
Metode perhitungan:

n1 = n2 =


=








=

=

=

= 7,8 = 8
Dari hasil perhitungan sampel maka besar sampel yang digunakan pada penelitian
ini sebanyak 8 sampel untuk 2 jenis antibiotik.

29


Untuk kemungkinan drop out, disiapkan cadangan sampel sebanyak 10% dari
jumlah sampel sehingga didapatkan besar sampel sebanyak 8,78 untuk 2 jenis
antibiotik yang dibulatkan menjadi 9 sampel.
Keterangan:
P1 didapatkan berdasar referensi:


Shigemura, Okada, Shirakawa, Tanaka, Arakawa, Kinoshita (2003)41

P2 didapatkan berdasar referensi:


Yeva Rosana, Agus Sjahrurchman, Endang Sedjaningsih, Sumaryati
Arjoso, Ika Ningsih, Jubianto Judarnanso (2006)42

3.6 Variabel Penelitian
3.6.1 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah sensitivitas kuman Neisseria gonorrhoeae
3.6.2 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah antibiotik levofloksasin dan tiamfenikol.

30

3.7 Definisi Operasional
Tabel 3. Definisi Operasional
No.
Variabel
1.

Levofloksasin

Skala
Nominal

Antibiotik golongan fluorokuinolon generasi ketiga yang bersifat
bakterisidal dengan memblok sinitesis DNA.
Sediaan antibiotik yang digunakan untuk gonore adalah 500 mg,
dosis tunggal dan peroral.
Pemeriksaan uji sensitivitas menggunakan disk merek oxoid

dengan dosis 5 µg

2.

Tiamfenikol

Nominal

Antibiotik bersifat bakteriostatik dengan menghambat sintesis
protein kuman.
Sediaan antibiotik yang digunakan untuk gonore adalah 3,5g,
dosis tunggal, dan diberikan secara per oral.
Pemeriksaan uji sensitivitas menggunakan kertas saring yang
mengandung tiamfenikol 30 µg

3.

Sensitivitas Neisseria gonorrhoeae
Menggunakan metode difusi dengan mengukur diameter (d)
zona hambat pada media Mueller Hinton- Thayer Martin.

Diameter zona hambat levofloksasin:43
Sensitif : diameter zona hambat ≥ 31 mm
Resisten : diameter zona hambat < 31 mm
Diameter zona hambat tiamfenikol:33
Sensitif : diameter zona hambat ≥18mm
Resisten : diameter zona hambat