PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI PADA SISWA KELAS VII MTsN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap
Hasil Belajar
Peneliti memberikan perlakuan yang berbeda kepada kelas eksperimen dan
kelas
kontrol.
Kelas
eksperimen
(VII-G)
diberikan
perlakuan
dengan
menggunakan model problem based learning (PBL) dan kelompok kelas kontrol
(VII-H) diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Setelah kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol mendapat
perlakuan yang berbeda, maka kedua kelompok diberikan tes sebagai evaluasi,
yakni untuk mengetahui hasil belajar menggunakan model problem based
learning (PBL). Adapun nilai hasil pembelajaran menggunakan model problem
based learning (PBL) pada lampiran 5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar matematika siswa
pada materi bangun datar segi empat (persegi panjang dan persegi) kelas VII di
MTsN Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 terdapat perbedaan nilai rata-rata
kelas. Kelas yang menerapkan model Problem Based Learning (PBL) memiliki
nilai rata-rata kelas
,
dan kelas yang menerapkan pembelajaran
konvensional memiliki nilai rata-rata kelas
kelas kontrol memiliki selisih
,
.
64
,
. Antara kelas eksperimen dan
65
Pembelajaran
berdasarkan
masalah
mengarahkan
siswa
untuk
mengembangkan pengetahuan dasar dalam kaitannya dengan konteks dunia nyata,
mengembangkan keterampilan-keterampilan penalaran ilmiah, assesmen kritis,
melek informasi, keterampilan interpersonal, pengarahan diri, belajar sepanjang
hayat, serta mengembangkan sikap-sikap sadar akan nilai kerja tim.1
Teori yang dikemukakan oleh Mohammad Nur yaitu pembelajaran
berdasarkan
keterampilan
masalah dirancang untuk membantu siswa mengembangkan
berpikir,
pemecahan
masalah,
dan
intelektual.2 Menurut
Ratumanan, pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)
merupakan pendekatan yang efektif untuk pengaaran proses berpikir tingkat
tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang
sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang
dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan
pengetahuan dasar maupun kompleks.3
Berdasarkan teori-teori tersebut jelas bahwa model problem based learning
( P B L)
dalam
pembelajaran matematika menempati posisi yang tepat.
Pemberian masalah dikatakan sebagai inti terpenting dalam disiplin matematika
dan dalam pemikiran penalaran matematika. Sehingga pada penelitian ini
peneliti menerapkan model problem based learning ( P B L) pada pemecahan
masalah matematika, dan hasil penelitian yang didapat membuktikan bahwa
perlakuan
dengan
menggunakan
model
problem
based
learning
1
Mohammad Nur, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, (Surabaya: Pusat Sains dan
Matematika Sekolah UNESA, 2011), hal. 14
2
Ibid..hal.56
3
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif…hal.68
66
( P B L) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Astutik Mutoharoh dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII MTs As
Syafi’iyah Pogalan Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Tahun Ajaran
2010/2011”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah adanya pengaruh yang
signifikan Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar matematika
peserta didik kelas VIII MTs As Syafi’iyah Pogalan pada materi bangun ruang
sisi datar (kubus dan balok) dengan nilai thitung = 4,541 > ttabel = 2,021 (5%).
Dalam penelitian ini, validitas soal 1 dengan rhitung 0,654, soal 2 dengan
rhitung 0,515, soal 3 dengan rhitung 0,819, dan soal 4 dengan rhitung 0,753. Jika rtabel
pada data dengan N=39 adalah 0,316, maka rhitung > rtabel sehingga data tersebut
valid. Bardasarkan perhitungan reliabilitas dapat diketahui bahwa rhitung = 0,641.
Jika rtabel pada data dengan N=39 adalah 0,316, maka rhitung > rtabel sehingga data
tersebut reliabel. Berdasarkan nilai signifikansi pada test of homogenity of
variance adalah 0,621. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Berdasarkan perhitungan normalitas
diperoleh nilai Asymp.sig. (2-tailed) sebesar 0,782 dan 0,730. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil perhitungan atau rhitung > 0,05 sehingga data tersebut
berdistribusi normal.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara thitung dan ttabel. Hasil analisis dengan uji-t diperoleh nilai thitung
67
yaitu ,
dan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 1.991 sehingga nilai
thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang telah dikemukakan diatas, maka
disimpulkan bahwa model problem based learning ( P B L) berpengaruh pada
hasil belajar siswa. Pembelajaran matematika dengan menggunakan model
problem based learning (PBL) lebih baik dari pada pembelajaran matematika
dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Adapun pengaruh yang timbul
dari model problem based learning (PBL) yaitu siswa menjadi lebih aktif dan
siswa lebih memahami materi yang disampaikan.
B. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil
Belajar
Besarnya pengaruh penggunaan model problem based learning (PBL)
terhadap hasil belajar matematika siswa materi segi empat (persegi panjang dan
persegi) kelas VII di MTsN Tulungagung adalah dengan menggunakan
perhitungan effect size. Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus
Cohen’s yaitu ,
di dalam tabel interpretasi nilai Cohen’s 86% tergolong
tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model problem
based learning (PBL) menjadikan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan
meningkat. Selain itu, siswa menjadi lebih aktif dan memahami materi yang
disampaikan.
Hal ini hampir sependapat dengan Pierce dan Jones yang menyatakan bahwa
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) diyakini pula
dapat menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir siswa, baik secara individual
68
maupun secara kelompok karena hampir di setiap langkah menuntut adanya
keaktifan siswa.4
4
Rusman, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN…hal.242
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap
Hasil Belajar
Peneliti memberikan perlakuan yang berbeda kepada kelas eksperimen dan
kelas
kontrol.
Kelas
eksperimen
(VII-G)
diberikan
perlakuan
dengan
menggunakan model problem based learning (PBL) dan kelompok kelas kontrol
(VII-H) diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Setelah kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol mendapat
perlakuan yang berbeda, maka kedua kelompok diberikan tes sebagai evaluasi,
yakni untuk mengetahui hasil belajar menggunakan model problem based
learning (PBL). Adapun nilai hasil pembelajaran menggunakan model problem
based learning (PBL) pada lampiran 5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar matematika siswa
pada materi bangun datar segi empat (persegi panjang dan persegi) kelas VII di
MTsN Tulungagung tahun ajaran 2016/2017 terdapat perbedaan nilai rata-rata
kelas. Kelas yang menerapkan model Problem Based Learning (PBL) memiliki
nilai rata-rata kelas
,
dan kelas yang menerapkan pembelajaran
konvensional memiliki nilai rata-rata kelas
kelas kontrol memiliki selisih
,
.
64
,
. Antara kelas eksperimen dan
65
Pembelajaran
berdasarkan
masalah
mengarahkan
siswa
untuk
mengembangkan pengetahuan dasar dalam kaitannya dengan konteks dunia nyata,
mengembangkan keterampilan-keterampilan penalaran ilmiah, assesmen kritis,
melek informasi, keterampilan interpersonal, pengarahan diri, belajar sepanjang
hayat, serta mengembangkan sikap-sikap sadar akan nilai kerja tim.1
Teori yang dikemukakan oleh Mohammad Nur yaitu pembelajaran
berdasarkan
keterampilan
masalah dirancang untuk membantu siswa mengembangkan
berpikir,
pemecahan
masalah,
dan
intelektual.2 Menurut
Ratumanan, pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)
merupakan pendekatan yang efektif untuk pengaaran proses berpikir tingkat
tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang
sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang
dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan
pengetahuan dasar maupun kompleks.3
Berdasarkan teori-teori tersebut jelas bahwa model problem based learning
( P B L)
dalam
pembelajaran matematika menempati posisi yang tepat.
Pemberian masalah dikatakan sebagai inti terpenting dalam disiplin matematika
dan dalam pemikiran penalaran matematika. Sehingga pada penelitian ini
peneliti menerapkan model problem based learning ( P B L) pada pemecahan
masalah matematika, dan hasil penelitian yang didapat membuktikan bahwa
perlakuan
dengan
menggunakan
model
problem
based
learning
1
Mohammad Nur, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, (Surabaya: Pusat Sains dan
Matematika Sekolah UNESA, 2011), hal. 14
2
Ibid..hal.56
3
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif…hal.68
66
( P B L) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Astutik Mutoharoh dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII MTs As
Syafi’iyah Pogalan Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Tahun Ajaran
2010/2011”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah adanya pengaruh yang
signifikan Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar matematika
peserta didik kelas VIII MTs As Syafi’iyah Pogalan pada materi bangun ruang
sisi datar (kubus dan balok) dengan nilai thitung = 4,541 > ttabel = 2,021 (5%).
Dalam penelitian ini, validitas soal 1 dengan rhitung 0,654, soal 2 dengan
rhitung 0,515, soal 3 dengan rhitung 0,819, dan soal 4 dengan rhitung 0,753. Jika rtabel
pada data dengan N=39 adalah 0,316, maka rhitung > rtabel sehingga data tersebut
valid. Bardasarkan perhitungan reliabilitas dapat diketahui bahwa rhitung = 0,641.
Jika rtabel pada data dengan N=39 adalah 0,316, maka rhitung > rtabel sehingga data
tersebut reliabel. Berdasarkan nilai signifikansi pada test of homogenity of
variance adalah 0,621. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Berdasarkan perhitungan normalitas
diperoleh nilai Asymp.sig. (2-tailed) sebesar 0,782 dan 0,730. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil perhitungan atau rhitung > 0,05 sehingga data tersebut
berdistribusi normal.
Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara thitung dan ttabel. Hasil analisis dengan uji-t diperoleh nilai thitung
67
yaitu ,
dan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 1.991 sehingga nilai
thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang telah dikemukakan diatas, maka
disimpulkan bahwa model problem based learning ( P B L) berpengaruh pada
hasil belajar siswa. Pembelajaran matematika dengan menggunakan model
problem based learning (PBL) lebih baik dari pada pembelajaran matematika
dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Adapun pengaruh yang timbul
dari model problem based learning (PBL) yaitu siswa menjadi lebih aktif dan
siswa lebih memahami materi yang disampaikan.
B. Besar Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil
Belajar
Besarnya pengaruh penggunaan model problem based learning (PBL)
terhadap hasil belajar matematika siswa materi segi empat (persegi panjang dan
persegi) kelas VII di MTsN Tulungagung adalah dengan menggunakan
perhitungan effect size. Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus
Cohen’s yaitu ,
di dalam tabel interpretasi nilai Cohen’s 86% tergolong
tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model problem
based learning (PBL) menjadikan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan
meningkat. Selain itu, siswa menjadi lebih aktif dan memahami materi yang
disampaikan.
Hal ini hampir sependapat dengan Pierce dan Jones yang menyatakan bahwa
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) diyakini pula
dapat menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir siswa, baik secara individual
68
maupun secara kelompok karena hampir di setiap langkah menuntut adanya
keaktifan siswa.4
4
Rusman, MODEL-MODEL PEMBELAJARAN…hal.242