Pengaruh Tepung Azolla microphylla Fermentasi dalam Pakan terhadap Penggunaan Protein pada Ayam Kampung Persilangan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ayam Kampung Persilangan

Ayam kampung persilangan merupakan hasil perkawinan antara ayam
kampung jantan dengan ayam betina ras tipe petelur. Ayam kampung
persilangan dapat dipelihara dengan cara intensif maupun semi intensif,
pemeliharaan secara semi intensif banyak dilakukan di daerah pedesaan
(Wantasen dkk., 2014). Ayam kampung persilangan memiliki warna yang
beragam, genetik yang seragam, mudah beradaptasi dengan lingkungan dan
tingkat kematian yang rendah (Faruque

dkk., 2010). Ayam kampung

persilangan mulai diminati oleh kalangan pasar dengan mempertimbangkan
harga yang lebih terjangkau, citarasa yang khas seperti ayam kampung dan
ketersediaan yang tidak terbatas karena masa panen yang lebih singkat

(Ma’rifah dkk., 2013). Bobot badan awal ayam kampung persilangan yaitu
sekitar 35-40 g selama 10-12 minggu dapat mencapai bobot berkisar 900 g
hingga 1500 g (Trisiwi, 2016).
Ayam kampung yang dipelihara selama 10 minggu dengan pakan yang
mengandung protein sebesar 22% dengan energi metabolis sebesar 3100
Kkal/Kg menghasilkan bobot badan sekitar 620,75 g/ekor (Ariesta

dkk.,

2015), sedangkan pada ayam kampung persilangan dengan lama pemeliharaan
6-14 minggu dengan kandungan protein 18-20% dan energi metabolis sebesar
2800 Kkal/kg menghasilkan bobot badan sebesar 1470 g/ekor (Haitook, 2006).

5

Ayam kampung persilangan sangat potensial untuk dikembangkan karena
memiliki potensi pasar yang cukup menguntungkan dengan bobot badan yang
lebih tinggi dibandingkan ayam kampung (Viltra dkk., 2016).

2.2. Ransum dan Kebutuhan Nutrisi


Ransum adalah campuran dari beberapa bahan makanan yang memenuhi
persyaratan dan disusun sesuai dengan kebutuhan gizi ayam. Unsur-unsur
penting yang perlu diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan gizi ayam
kampung persilangan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral dalam jumlah berimbang (Cahyono, 2001). Pakan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi pada ayam,
sehingga keseimbangan kandungan nutrisi perlu diperhatikan (Sidadolog dan
Yuwanta, 2009). Kandungan protein dalam pakan dibutuhkan oleh ayam untuk
hidup pokok, pertumbuhan dan produksi. Penggunaan protein dapat dihitung
dengan menghitung konsumsi protein, protein teretensi, protein yang hilang
bersama ekskreta dan daya cerna (Mahardika dkk., 2013).
Kebutuhan nutrisi ayam kampung persilangan dapat menggunakan
kebutuhan pada ayam kampung dan ayam ras tipe petelur. Ayam kampung
membutuhkan pakan dengan kandungan energi 3100 K.kal/kg dan protein
kasar 22% yang diberikan hingga umur 8 minggu memperoleh berat badan 542
g/ekor sedangkan yang memperoleh pakan dengan energi 2823 K.kal/kg dan
protein 15,33% berat badan berkisar 391g/ekor (Mahardika

dkk., 2013).


Kebutuhan protein untuk ayam ras petelur pada umur 0-6 minggu sebesar 18 %
umur 6-12 minggu membutuhkan protein sebesar 15-16% dengan kandungan

6

energi pada umur 0-12 minggu sebesar 2850 K.kal/kg dan umur 12-18 minggu
kebutuhan protein pakan sekitar 15% dengan energi sebesar 2900 K.kal/kg
(Ketaren, 2010).
Kualitas protein dalam pakan dapat diketahui dari keseimbangan asam
aminonya. Tingkat kecernaan protein pada ayam dipengaruhi oleh kandungan
protein bahan pakan dan jumlah protein yang masuk dalam saluran pencernaan
(Pujianti dkk., 2013). Protein yang melebihi kebutuhannya akan digunakan
sebagai energi sehingga kurang efisien, sedangkan kekurangan protein dalam
pakan mengakibatkan gangguan pemeliharaan jaringan tubuh, pertumbuhan
yang lambat dan penimbunan daging menurun (Sari dkk., 2014).
Serat kasar memiliki peranan positif dan negatif dalam pakan ayam
kampung persilangan. Serat kasar berperan positif yaitu dapat membantu gerak
peristaltik usus, mempercepat laju digesta dan mencegah penggumpalan pakan
di dalam usus (Prawitasari


dkk., 2012). Serat kasar dapat mengurangi

penimbunan lemak (lemak abdominal) (Purba dan Prasetyo, 2014). Serat kasar
yang berlebihan akan menurunkan kecernaan pakan, sedangkan kekurangan
serat kasar dapat menyebabkan gangguan pencernaan (Has dkk., 2014).
Energi metabolis pada pakan dapat menyebabkan tinggi rendahnya
konsumsi pakan. Energi metabolis yang tinggi menyebabkan konsumsi pakan
yang rendah sedangkan energi metabolis yang rendah menyebabkan konsumsi
ransum

meningkat

mempengaruhi

(Tampubolon

kebutuhan

energi


dan

Bintang,

metabolis

pada

2012).

Daya

cerna

ayam.

Daya

cerna


dipengaruhi oleh kandungan serat kasar pada pakan, serat kasar menyebabkan
banyaknya energi yang terbuang bersama ekskreta (Sukaryana, 2010).

7

Lemak dalam pakan memiliki fungsi yaitu sebagai sumber energi, energi
diperlukan untuk semua kegiatan fisiologis dan produksi (Rahayu dkk., 2011).
Lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K (Sudrajad, 2003).
Ayam

yang

kekurangan

lemak

akan

mengalami


gangguan

pada

pertumbuhannya, mempengaruhi ukuran telur dan menurunkan reproduksi
pejantan, sedangkan ayam yang kelebihan lemak tidak disukai oleh konsumen
karena mengurangi proporsi dagingnya (Ketaren, 2010). Kelebihan lemak akan
mengakibatkan pakan mudah tengik dan batas penggunaan lemak yaitu 2-5%
(Sulistyoningsih, 2015).
Vitamin berfungsi sebagai zat pengatur di dalam tubuh, vitamin
berrperan dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan meningkatkan produksi
pada ayam (Rahayu, 2011). Vitamin dapat bersumber dari daun-daunan,
tepung Azolla microphylla mengandung vitamin yang dibutuhkan oleh ayam
yaitu vitamin A dan vitamin B12 (Frasiska

dkk., 2013). Vitamin sangat

dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan mata, menyehatkan otot,
menjaga


fertilitas, meningkatkan daya

tetas telur, membantu proses

metabolisme dan pembentukan tulang (Ketaren 2010).
Mineral merupakan zat pembangun dalam pertumbuhan dan produksi.
Kekurangan salah satu mineral dapat menyebabkan efek bagi pertumbuhan
ayam. Mineral yang dibutuhkan ayam berupa kalsium dan fosfor, Seng
(Zn),Fe, Se, I, Co, Mn, Natrium dan klor (Rahayu dkk., 2011). Mineral yang
paling terpenting untuk dihitung didalam pakan yaitu kalsium (Ca) dan Fosfor
(P) karena mineral lain dapat disediakan oleh bahan pakan atau campuran
beberapa mineral (premix) (Ketaren, 2010).

8

2.3. Azolla microphylla

Azolla microphylla merupakan tanaman yang berkembangbiak di
peraiaran yang tenang (Paulus, 2010). Azolla microphylla tanaman yang

berkualitas karena memiliki kandungan N sekitar 2-5%, kandungan lignin <
15% dan polifenol

Dokumen yang terkait

Penggunan Tepung Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) Fermentasi terhadap Penggunaan Protein pada Ayam Kampung Super - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Pengaruh Tepung Azolla microphylla Fermentasi dalam Pakan terhadap Penggunaan Protein pada Ayam Kampung Persilangan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 8

Pengaruh Tepung Azolla microphylla Fermentasi dalam Pakan terhadap Penggunaan Protein pada Ayam Kampung Persilangan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

Pengaruh Tepung Azolla microphylla Fermentasi dalam Pakan terhadap Penggunaan Protein pada Ayam Kampung Persilangan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Pengaruh Penggunaan Tepung Azolla Microphylla Fermentasi Dalam Pakan Terhadap Kualitas Kimia Daging Ayam Kampung Persilangan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 2 9

Pengaruh Penggunaan Tepung Azolla Microphylla Fermentasi Dalam Pakan Terhadap Kualitas Kimia Daging Ayam Kampung Persilangan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 9

Pengaruh Penggunaan Tepung Azolla Microphylla Fermentasi Dalam Pakan Terhadap Kualitas Kimia Daging Ayam Kampung Persilangan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 2

Pengaruh Penggunaan Tepung Azolla Microphylla Fermentasi Dalam Pakan Terhadap Kualitas Kimia Daging Ayam Kampung Persilangan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 13

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN

0 0 12

Pengaruh Tepung Azolla microphylla Terfermentasi dalam Pakan terhadap Penggunaan Protein pada Ayam Kampung Persilangan

0 0 7