Taca Cara Penyusunan SKP bagi PNS pada PT
TATA CARA
PENYUSUNAN SKP PADA PERGURUAN TINGGI
BIRO SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PEN-
SETIAP PNS WAJIB MENYUSUN SASARAN KERJA
PEGAWAI (SKP) SETIAP AWAL TAHUN
BERDASARKAN RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)
INSTANSI
Rencana Kerja Tahunan adalah rencana yang
memuat kegiatan tahunan dan target yang akan
dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan
program yang telah ditetapkan oleh instansi
pemerintah
PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman
disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai
disiplin PNS
KEWAJIBAN MENYUSUN SKP
DASAR HUKUM
1. PP No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS
2. Perka BKN No. 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP
No. 46 Tahun 2011
3. PP No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen
4. PermenPAN-RB No. 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Dosen dan Angka Kreditnya jo PermenPAN-RB No. 46 Tahun
2013
TUJUAN SKP
1. Menjamin objektifitas pembinaan PNS berdasarkan prestasi kerja.
2. Mendapatkan kesempatan peningkatan kompetensi, promosi dan kenaikan
pangkat.
3. Menjamin kinerja PNS sesuai unjuk kerja yang nyata sehingga PNS dapat
melakukan perencanaan karirnya.
PENGARUH SKP
1. Menjadi tuntunan atasan dalam memberikan Promosi, Rotasi, Penugasan
dalam kegiatan Penelitian dan Peningkatan Kompetensi pegawai.
2. Menjadi penentu besaran tunjangan kinerja sesuai Permenristekdikti Nomor
31 tahun 2016
3. Menjadi potret kepatuhan PNS terhadap aturan kepegawaian yang berlaku
karena tidak menyampaikan SKP dapat dikategorikan melanggar kedisiplinan
PNS.
SKP bukan DP3
1. Dinilai Kinerja reel individu : Ada target dan ada capaian realisasi.
2. Janji PNS kepada unit kerja.
2. SKP mendukung program Reformasi Birokrasi dimana transparansi dan
layanan menjadi tolok ukur utama penilaian.
3. Penilaian Perilaku diukur seobjektif mungkin/wajar.
4. Kinerja yang ada dalam SKP outputnya adalah unjuk kerja yang berkualitas.
1. DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
1
Rencana Kerja Tahunan atau Penetapan Kinerja Tahunan Organisasi
bersangkutan
2
Dokumen Organisasi dan Tata Kerja Organisasi bersangkutan yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
3
Dokumen Uraian Tugas/jabatan pemegang jabatan
4
Peta jabatan yang telah divalidasi
5
Laporan capaian pelaksanaan tugas tahun sebelumnya
6
Permenpan dan RB tentang Jabfung dan angka kreditnya bagi jabatan
fungsional tertentu
2. PRINSIP PENYUSUNAN
JELAS, kegiatan yang dilakukan harus dapat
diuraikan secara jelas
DAPAT DIUKUR, kegiatan yang dilakukan harus
dapat diukur secara kuantitas maupun kualitas
SKP
RELEVAN, kegiatan yang dilakukan
berdasarkan lingkup tugas masing-masing
harus
DAPAT DICAPAI, kegiatan yang dilakukan harus
disesuaikan dengan kemampuan PNS
MEMILIKI TARGET WAKTU, kegiatan
dilakukan harus dapat ditentukan waktunya
yang
SEBAGAI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN
DAN SASARAN ORGANISASI YANG
TELAH DITETAPKAN DAN HARUS
BERORIENTASI PADA HASIL SECARA
NYATA DAN TERUKUR
SKP
MEMUAT
KEGIATAN
TUGAS
JABATAN
MENGACU
KEPADA
RKT/PKT
DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN
TUGAS JABATAN PADA PRINSIPNYA
PEKERJAAN DIBAGI HABIS DARI
TINGKAT YANG TERTINGGI SAMPAI
DENGAN
TINGKAT
TERENDAH
SECARA HIERARKI
TARGET ADALAH JUMLAH BEBAN KERJA YANG AKAN DICAPAI DARI SETIAP PELAKSANAAN
TUGAS JABATAN
TARGET
SKP
Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional
umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya
berasal dari unit organisasi bersangkutan, maka penetapan
target didasarkan pada RKT yang telah ditetapkan
Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional
umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya
berasal dari output/hasil kerja unit organisasi lain, maka
penetapan target didasarkan pada asumsi rata-rata tahun
sebelumnya
Bagi pemegang jabatan fungsional tertentu penetapan
target berdasarkan pada angka kredit yang dipersyaratkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
SKP PEMIMPIN/PIMPINAN
PERGURUAN TINGGI NEGERI
Istilah pemimpin/pimpinan PT, antara lain terdapat:
1. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang
Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
PEMIMPIN PT (Ps. 1 angka 17 PP No 4 Tahun 2014):
□Rektor pada universitas/institut
□Ketua pada sekolah tinggi
□Direktur
pada
komunitas
Politeknik/Akademi,
dan
akademi
PIMPINAN PT : (Ps. 8 ayat (3) PP No 37 Tahun 2009)
□Rektor pada universitas/institut
□Ketua pada sekolah tinggi
□Direktur pada Politeknik/Akademi
□Pembantu Rektor pada Universitas/institut
□Pembantu Ketua pada Sekolah Tinggi
□pembantu Direktur pada Poltek/Akademi
□Dekan
□Pembantu Dekan
□Direktur Pascasarjana
□Ketua unit pelaksana teknis perguruan tinggi
□Ketua Jurusan/departemen, dan jabatan yang setara
sesuai bentuk perguruan tinggi
SEJARAH SINGKAT
BERDASARKAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN
1985
1. Rektor adalah jabatan struktural eselon I.a
2. Pembantu Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua
Lembaga adalah jabatan struktural eselon I.b
3. Pembantu Dekan, Ketua Sekolah Tinggi, Sekretaris
Lembaga dan Kepala Pusat adalah eselon II.a
4. Direktur Politeknik/Akademi, adalah eselon III.a
5. Kepala UPT Perpustakaan pada Universitas/Institut
adalah eselon III
Kepres No 199 Tahun 1998
Jabatan Pimpinan PTN
merupakan jabatan Tugas
Tambahan bagi Seorag Dosen
yang Menduduki Jabatan
Fungsional Dosen
Pemimpin PT
Merupakan unsur pelaksana akademik yang menjalankan fungsi
penetapan kebijakan non akademik dan pengelolaan perguruan
tinggi (Ps. 29 ayat (1) huruf b PP No 4 Tahun 2014)
Wakil pemimpin dan pimpinan unit organisasi di bawah pemimpin PT
diangkat dan diberhentikan oleh Pemimpin PT (Ps. 29 ayat (6) PP No
4 Tahun 2014)
Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan PT yang
bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan tetap memperoleh
tunjangan profesi sepanjang yang bersangkutan melaksanakan
darma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 SKS di perguruan
tinggi yang bersangkutan. (Ps. 8 ayat (3) PP No 37 Tahun 2009)
Contoh TUSI Pimpinan PTN dalam OTK
Tugas:
Fungsi:
Memimpin
a. Pelaksanaan
dan
pengelolaan
dan
Rektor
pengembangan dikti
penyelenggaraan
b. Pelaksanaan penelitian dalam
pendidikan, penelitian
rangka pengembangan IPTEKS
dan
pengabdian
c. Pelaksanaan pengabdian kepada
kepada
masyarakat
masyarakat
serta membina dosen,
d. Pembinaan sivitas akademika
tenaga kependidikan,
dan
hubungannya
dengan
mahasiswa
dan
lingkungan; dan
humas.
e. Pelaksanaan tata kelola PT
Tugas:
Wakil
Membantu Rektor dalam memimpin pengelolaan di
Rektor
bidang......
Dekan
Tugas:
Mengkoordinasikan
dan
melaksana-kan
pendidikan
dalam
satu atau sejumlah
cabang IPTEKS
Fungsi:
a. Pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan di ling.Fak
b. Pelaksanaan
penelitian
dalam
rangka pengembangan IPTEKS
c. Pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat
d. Pembinaan sivitas akademika dan
hubungannya dengan lingkungan;
dan
e. Pelaksanaan tata kelola Fakultas
Wakil
Dekan
Tugas:
Membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan... (bidang
tugas)
Ketua
Jurusan
Tugas:
Melaksanakan pengelolaan sumber daya pendukung prodi
dalam satu rumpun disiplin IPTEKS
Fungsi:
a. Penyusunan
renprogang
Tugas:
lembaga
Melaksanakan,
b. Pelaksanaan penelitian ilmiah
mengoordinasikan,
murni dan terapan
memonitor
dan c. Pelaksanaan pengabdian pada
menilai pelaksanaan
masyarakat
kegiatan litabdimas
d. Mengoordinasikan pelaksanaan
litabdimas di lingkugan PT
e. Pelaksanaan
publikasi
hasil
litabdimas
f. Peningkatan
relevansi
proglitabdimas
kepada
masyarakat
sesuai
dengan
kebutuhan masyarakat
g. Pelaksanaan
urusan
LPPM
SKP REKTOR
RKT UNIV/INST
SKP PR/WR
SKP
KARO
SKP
KABAG
SKP
KASUBAG
SKP JFU
SKP
DEKAN
SKP DIR
PASCA
SKP
PD/WD
SKP KABAG
SKP
KAJUR
SKP
KASUBAG
SKP JFU
SKP KA
LEM
SKP KA
PUSTA
SKP KA
UPT
RKT POLTEK
SKP DIREKTUR
SKP AD/WD
SKP
KABAG
SKP
KASUBAG
SKP JFU
SKP
KAJUR
SKP
KAUPT
PPM
SKP KA UPT
PERPUST
SKP KA
UPT
LAINNYA
PIMPINAN PERGURUAN TINGGI
MERUPAKAN TUGAS TAMBAHAN DARI
JABATAN FUNGSIONAL DOSEN, OLEH
KARENA ITU SESUAI DENGAN KETENTUAN
YANG BERLAKU, DALAM MEMBUAT SKP
BAGI PIMPINAN PERGURUAN TINGGI
DISAMPING SKP SEBAGAI PIMPINAN PT
JUGA SEKURANG-KURANGNYA
MENCANTUMKAN SKP DALAM BUTIR
KEGIATAN DARMA PENDIDIKAN
SEKURANG-KURANGNYA SETARA DENGAN 3
SKS
SKP BAGI DOSEN
UNSUR UTAMA YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS DOSEN
1
2
Menghindari Hukuman Disiplin
3
sesuai aturan
4 Kehadiran
yang berlaku/taat aturan
Keaktifan menulis pada publikasi Jurnal
Internasional
atau
Jurnal
Nasional
terakreditasi
Melaporkan aktivitas dalam bentuk
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
SKP PEJABAT FUNGSIONAL
TERTENTU
Penyusunan SKP bagi pejabat fungsional tertentu,
kegiatan tugas jabatannya disesuaikan dengan butirbutir kegiatan berdasarkan peraturan perundangundangan yang mengatur tentang jabatan fungsional
tertentu
Angka Kredit
Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang pejabat fungsional dalam
rangka pembinaan karier yang bersangkutan,
ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan
dicapai
SKP bagi pejabat fungsional tertentu adalah target
angka kredit yang akan dicapai dalam 1 tahun
N
o
1
2
3
Jenjang Jabatan
Utama/Profesor
Madya/Lektor Kepala
Muda/Lektor
4. Pertama/Asisten Ahli
Jenjang
Pangkat
Angka Kredit
Gol. IV/e
1.050
Gol. IV/d
850
Gol. IV/c
700
Gol. IV/b
550
Gol. IV/a
400
Gol. III/d
300
Gol. III/c
200
Gol. III/b
150
Gol. III/a
100
Cara menentukan target angka
kredit
Misalnya:
1. Untuk naik pangkat dari golru III/c menjadi III/d bagi dosen dengan
jabatan Lektor (200 kum)
Kebutuhan angka kredit yang harus dicari adalah >100 kum =
(300 kum – 200 kum )
Ukuran waktu normal untuk mendapatkan >100 kum adalah 4
tahun
Dengan demikian target 1 tahun adalah 25% x 100 kum = 25 kum
2. Untuk naik jabatan dari Lektor (200 kum) menjadi Lektor Kepala
(400 kum)
Kebutuhan angka kredit yang harus dicari adalah >200 kum =
(400 kum – 200 kum)
Ukuran waktu normal untuk mendapatkan>200 kum adalah 4
tahun
Dengan demikian target 1 tahun adalah 25% x 200 kum = 50 kum
3. Pada saat membuat SKP dosen berdasarkan hasil perhitungannya
(pribadi), misalnya telah 2 tahun dalam jabatan terakhir yang
diduduki dan sudah memperoleh 50 angka kredit dari 100 angka
kredit yang dibutuhkan untuk kenaikan jabatan/pangkat ke
jenjang berikutnya, maka sisa 50 angka kredit berikutnya yang
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM
MEMBUAT TARGET ANGKA KREDIT DALAM
SKP
TABEL DISTRIBUSI UNSUR UTAMA DAN UNSUR
PENUNJANG
No Jabata
n
Kualifika Unsur Utama
si
Laksd Laksl Laksabdi
Akademi ik
it
mas
k
Unsur
Penu
njang
1
Asisten Magister ≥
Ahli
55%
≥25
%
≤10%
≤
10%
2
Lektor
Magister ≥
45%
≥
35%
≤10%
≤10
%
3
Lektor
Kepala
Magister ≥
/
40%
Doktor
≥
40%
≤10%
≤10
%
4
Profeso Doktor
r
≥
45%
≤10%
≤10
%
≥
35%
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN
DALAM MENGAJAR PROGRAM STUDI
No
1
Jabata
n
Akade
mik
Asisten
Ahli
2
Lektor
3
Lektor
Kepala
4
Profesor
Program Studi
Kualifikasi
Pendidikan
Diploma/
Sarjana
Magister
Doktor
Magister
M
-
-
Doktor
M
B
B
Magister
M
-
-
M
M
B
M
-
-
M
M
M
M
M
M
Doktor
Magister
Doktor
Doktor
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM
KEGIATAN
BIMBINGAN LAPORAN TUGAS AKHIR, SKRIPSI, TESIS,
DAN DISERTASIProgram Studi
No Jabata
Kualifikasi
Skripsi/
Tesis
Disertasi
n
Pendidikan
Tugas
Akade
Akhir
mik
1
Asisten
Ahli
2
Lektor
3
Lektor
Kepala
Magister
M
-
-
Doktor
M
B
-
Magister
M
-
-
M
M
B
M
-
-
Doktor
Magister
M
M
B/M*
Doktor
• = sebagai penulis pertama pada jurnal internasional
4
Profesor
Doktor
M
M
M**
bereputasi
** = sesuai Pasal 26 ayat (10) b Permendikbud No.49 Tahun
2014
M = Melaksanakan
TANGGUNG JAWAB DALAM PUBLIKASI ILMIAH
No
Jabatan
Akademik
Jurnal
Nasion
al
Jurnal
Nas.
Terakredi
tasi
Jurnal
Int.
Jurnal
Int
Bereput
asi
1
Asisten Ahli
W
S
S
S
2
Lektor
W
S
S
S
3
Lektor
Kepala/
Magister
S
S
W
S
4
Lektor
Kepala/
Doktor
S
W
S
S
5
Profesor
S
S
S
W
W = Wajib
S = Disarankan ada
ASPEK PENILAIAN SKP
1
Aspek Penilaian Kualitas Kerja
2
Aspek Penilaian Tugas Tambahan
3
Aspek Penilaian Kreativitas
ASPEK PENILAIAN KUALITAS KERJA
Kriteria Nilai
Keterangan
91 – 100
Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan
pelayanan di atas standar yang ditentukan dll.
76 - 90
Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada kesalahan
besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan dll
61 - 75
Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar
yang ditentukan
51 -60
Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar,
revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang
ditentukan dll.
50 ke bawah
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada
kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah
standar yang ditentukan dll.
PENYETARAAN PENILAIAN PERILAKU
No.
Nilai Perilaku
Nilai Capaian Perilaku (%)
1.
85 – 91
100
2.
80 – 84,99
90
3.
75 – 79,99
80
4.
70 – 74,99
70
5.
65 – 69,99
60
6.
64,99 ke bawah
50
ASPEK PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN
Selain melakukan kegiatan tugas pokok yang
ada dalam SKP, seorang PNS dapat
melaksanakan tugas lain atau tugas tambahan
yang diberikan oleh atasan langsungnya dan
dibuktikan dengan surat keterangan. Pada
akhir tahun yang bersangkutan dapat diberikan
nilai tugas tambahan paling rendah 1 (satu) dan
paling tinggi 3 (tiga) dengan menggunakan
pedoman sebagai berikut:
Berikut tugas
tambahan yang
dilakukan
NO
TUGAS TAMBAHAN
NILAI
1
Tugas Tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 1 (satu) sampai 3 (tiga) kegiatan
1
2
Tugas Tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 4 (empat) sampai 6 (enam) kegiatan
2
3
Tugas Tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 7 (tujuh) kegiatan atau lebih
3
ASPEK PENILAIAN KREATIVITAS
FAKTOR PENGURANG SELAIN SKP
URAIAN
Dasar Hukum
Subyek
LHKPN
Surat
Edaran
Menteri
Permenristekdikti Nomor 43
PANRB
Tahun 2015
Nomor 1 Tahun 2015
Pejabat Negara dan Pejabat
Seluruh ASN selain yang
Strategis serta potensial/
berkewajiban LHKPN
rawan KKN
Pengelolaan
KPK
Lampiran Bukti
Wajib melampirkan bukti
Waktu
Penyampaian
LHKASN
2 bulan setelah menjabat
atau
berhenti dari jabatan
KemenPAN RB
Tidak Wajib melampirkan
bukti
1 bulan setelah menjabat
atau
berhenti dari jabatan
TERIMA KASIH..
SAMPAI JUMPA..
40
PENYUSUNAN SKP PADA PERGURUAN TINGGI
BIRO SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PEN-
SETIAP PNS WAJIB MENYUSUN SASARAN KERJA
PEGAWAI (SKP) SETIAP AWAL TAHUN
BERDASARKAN RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)
INSTANSI
Rencana Kerja Tahunan adalah rencana yang
memuat kegiatan tahunan dan target yang akan
dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan
program yang telah ditetapkan oleh instansi
pemerintah
PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman
disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai
disiplin PNS
KEWAJIBAN MENYUSUN SKP
DASAR HUKUM
1. PP No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS
2. Perka BKN No. 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP
No. 46 Tahun 2011
3. PP No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen
4. PermenPAN-RB No. 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Dosen dan Angka Kreditnya jo PermenPAN-RB No. 46 Tahun
2013
TUJUAN SKP
1. Menjamin objektifitas pembinaan PNS berdasarkan prestasi kerja.
2. Mendapatkan kesempatan peningkatan kompetensi, promosi dan kenaikan
pangkat.
3. Menjamin kinerja PNS sesuai unjuk kerja yang nyata sehingga PNS dapat
melakukan perencanaan karirnya.
PENGARUH SKP
1. Menjadi tuntunan atasan dalam memberikan Promosi, Rotasi, Penugasan
dalam kegiatan Penelitian dan Peningkatan Kompetensi pegawai.
2. Menjadi penentu besaran tunjangan kinerja sesuai Permenristekdikti Nomor
31 tahun 2016
3. Menjadi potret kepatuhan PNS terhadap aturan kepegawaian yang berlaku
karena tidak menyampaikan SKP dapat dikategorikan melanggar kedisiplinan
PNS.
SKP bukan DP3
1. Dinilai Kinerja reel individu : Ada target dan ada capaian realisasi.
2. Janji PNS kepada unit kerja.
2. SKP mendukung program Reformasi Birokrasi dimana transparansi dan
layanan menjadi tolok ukur utama penilaian.
3. Penilaian Perilaku diukur seobjektif mungkin/wajar.
4. Kinerja yang ada dalam SKP outputnya adalah unjuk kerja yang berkualitas.
1. DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
1
Rencana Kerja Tahunan atau Penetapan Kinerja Tahunan Organisasi
bersangkutan
2
Dokumen Organisasi dan Tata Kerja Organisasi bersangkutan yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
3
Dokumen Uraian Tugas/jabatan pemegang jabatan
4
Peta jabatan yang telah divalidasi
5
Laporan capaian pelaksanaan tugas tahun sebelumnya
6
Permenpan dan RB tentang Jabfung dan angka kreditnya bagi jabatan
fungsional tertentu
2. PRINSIP PENYUSUNAN
JELAS, kegiatan yang dilakukan harus dapat
diuraikan secara jelas
DAPAT DIUKUR, kegiatan yang dilakukan harus
dapat diukur secara kuantitas maupun kualitas
SKP
RELEVAN, kegiatan yang dilakukan
berdasarkan lingkup tugas masing-masing
harus
DAPAT DICAPAI, kegiatan yang dilakukan harus
disesuaikan dengan kemampuan PNS
MEMILIKI TARGET WAKTU, kegiatan
dilakukan harus dapat ditentukan waktunya
yang
SEBAGAI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN
DAN SASARAN ORGANISASI YANG
TELAH DITETAPKAN DAN HARUS
BERORIENTASI PADA HASIL SECARA
NYATA DAN TERUKUR
SKP
MEMUAT
KEGIATAN
TUGAS
JABATAN
MENGACU
KEPADA
RKT/PKT
DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN
TUGAS JABATAN PADA PRINSIPNYA
PEKERJAAN DIBAGI HABIS DARI
TINGKAT YANG TERTINGGI SAMPAI
DENGAN
TINGKAT
TERENDAH
SECARA HIERARKI
TARGET ADALAH JUMLAH BEBAN KERJA YANG AKAN DICAPAI DARI SETIAP PELAKSANAAN
TUGAS JABATAN
TARGET
SKP
Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional
umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya
berasal dari unit organisasi bersangkutan, maka penetapan
target didasarkan pada RKT yang telah ditetapkan
Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional
umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya
berasal dari output/hasil kerja unit organisasi lain, maka
penetapan target didasarkan pada asumsi rata-rata tahun
sebelumnya
Bagi pemegang jabatan fungsional tertentu penetapan
target berdasarkan pada angka kredit yang dipersyaratkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
SKP PEMIMPIN/PIMPINAN
PERGURUAN TINGGI NEGERI
Istilah pemimpin/pimpinan PT, antara lain terdapat:
1. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang
Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
PEMIMPIN PT (Ps. 1 angka 17 PP No 4 Tahun 2014):
□Rektor pada universitas/institut
□Ketua pada sekolah tinggi
□Direktur
pada
komunitas
Politeknik/Akademi,
dan
akademi
PIMPINAN PT : (Ps. 8 ayat (3) PP No 37 Tahun 2009)
□Rektor pada universitas/institut
□Ketua pada sekolah tinggi
□Direktur pada Politeknik/Akademi
□Pembantu Rektor pada Universitas/institut
□Pembantu Ketua pada Sekolah Tinggi
□pembantu Direktur pada Poltek/Akademi
□Dekan
□Pembantu Dekan
□Direktur Pascasarjana
□Ketua unit pelaksana teknis perguruan tinggi
□Ketua Jurusan/departemen, dan jabatan yang setara
sesuai bentuk perguruan tinggi
SEJARAH SINGKAT
BERDASARKAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN
1985
1. Rektor adalah jabatan struktural eselon I.a
2. Pembantu Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua
Lembaga adalah jabatan struktural eselon I.b
3. Pembantu Dekan, Ketua Sekolah Tinggi, Sekretaris
Lembaga dan Kepala Pusat adalah eselon II.a
4. Direktur Politeknik/Akademi, adalah eselon III.a
5. Kepala UPT Perpustakaan pada Universitas/Institut
adalah eselon III
Kepres No 199 Tahun 1998
Jabatan Pimpinan PTN
merupakan jabatan Tugas
Tambahan bagi Seorag Dosen
yang Menduduki Jabatan
Fungsional Dosen
Pemimpin PT
Merupakan unsur pelaksana akademik yang menjalankan fungsi
penetapan kebijakan non akademik dan pengelolaan perguruan
tinggi (Ps. 29 ayat (1) huruf b PP No 4 Tahun 2014)
Wakil pemimpin dan pimpinan unit organisasi di bawah pemimpin PT
diangkat dan diberhentikan oleh Pemimpin PT (Ps. 29 ayat (6) PP No
4 Tahun 2014)
Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan PT yang
bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan tetap memperoleh
tunjangan profesi sepanjang yang bersangkutan melaksanakan
darma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 SKS di perguruan
tinggi yang bersangkutan. (Ps. 8 ayat (3) PP No 37 Tahun 2009)
Contoh TUSI Pimpinan PTN dalam OTK
Tugas:
Fungsi:
Memimpin
a. Pelaksanaan
dan
pengelolaan
dan
Rektor
pengembangan dikti
penyelenggaraan
b. Pelaksanaan penelitian dalam
pendidikan, penelitian
rangka pengembangan IPTEKS
dan
pengabdian
c. Pelaksanaan pengabdian kepada
kepada
masyarakat
masyarakat
serta membina dosen,
d. Pembinaan sivitas akademika
tenaga kependidikan,
dan
hubungannya
dengan
mahasiswa
dan
lingkungan; dan
humas.
e. Pelaksanaan tata kelola PT
Tugas:
Wakil
Membantu Rektor dalam memimpin pengelolaan di
Rektor
bidang......
Dekan
Tugas:
Mengkoordinasikan
dan
melaksana-kan
pendidikan
dalam
satu atau sejumlah
cabang IPTEKS
Fungsi:
a. Pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan di ling.Fak
b. Pelaksanaan
penelitian
dalam
rangka pengembangan IPTEKS
c. Pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat
d. Pembinaan sivitas akademika dan
hubungannya dengan lingkungan;
dan
e. Pelaksanaan tata kelola Fakultas
Wakil
Dekan
Tugas:
Membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan... (bidang
tugas)
Ketua
Jurusan
Tugas:
Melaksanakan pengelolaan sumber daya pendukung prodi
dalam satu rumpun disiplin IPTEKS
Fungsi:
a. Penyusunan
renprogang
Tugas:
lembaga
Melaksanakan,
b. Pelaksanaan penelitian ilmiah
mengoordinasikan,
murni dan terapan
memonitor
dan c. Pelaksanaan pengabdian pada
menilai pelaksanaan
masyarakat
kegiatan litabdimas
d. Mengoordinasikan pelaksanaan
litabdimas di lingkugan PT
e. Pelaksanaan
publikasi
hasil
litabdimas
f. Peningkatan
relevansi
proglitabdimas
kepada
masyarakat
sesuai
dengan
kebutuhan masyarakat
g. Pelaksanaan
urusan
LPPM
SKP REKTOR
RKT UNIV/INST
SKP PR/WR
SKP
KARO
SKP
KABAG
SKP
KASUBAG
SKP JFU
SKP
DEKAN
SKP DIR
PASCA
SKP
PD/WD
SKP KABAG
SKP
KAJUR
SKP
KASUBAG
SKP JFU
SKP KA
LEM
SKP KA
PUSTA
SKP KA
UPT
RKT POLTEK
SKP DIREKTUR
SKP AD/WD
SKP
KABAG
SKP
KASUBAG
SKP JFU
SKP
KAJUR
SKP
KAUPT
PPM
SKP KA UPT
PERPUST
SKP KA
UPT
LAINNYA
PIMPINAN PERGURUAN TINGGI
MERUPAKAN TUGAS TAMBAHAN DARI
JABATAN FUNGSIONAL DOSEN, OLEH
KARENA ITU SESUAI DENGAN KETENTUAN
YANG BERLAKU, DALAM MEMBUAT SKP
BAGI PIMPINAN PERGURUAN TINGGI
DISAMPING SKP SEBAGAI PIMPINAN PT
JUGA SEKURANG-KURANGNYA
MENCANTUMKAN SKP DALAM BUTIR
KEGIATAN DARMA PENDIDIKAN
SEKURANG-KURANGNYA SETARA DENGAN 3
SKS
SKP BAGI DOSEN
UNSUR UTAMA YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS DOSEN
1
2
Menghindari Hukuman Disiplin
3
sesuai aturan
4 Kehadiran
yang berlaku/taat aturan
Keaktifan menulis pada publikasi Jurnal
Internasional
atau
Jurnal
Nasional
terakreditasi
Melaporkan aktivitas dalam bentuk
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
SKP PEJABAT FUNGSIONAL
TERTENTU
Penyusunan SKP bagi pejabat fungsional tertentu,
kegiatan tugas jabatannya disesuaikan dengan butirbutir kegiatan berdasarkan peraturan perundangundangan yang mengatur tentang jabatan fungsional
tertentu
Angka Kredit
Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
dicapai oleh seorang pejabat fungsional dalam
rangka pembinaan karier yang bersangkutan,
ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan
dicapai
SKP bagi pejabat fungsional tertentu adalah target
angka kredit yang akan dicapai dalam 1 tahun
N
o
1
2
3
Jenjang Jabatan
Utama/Profesor
Madya/Lektor Kepala
Muda/Lektor
4. Pertama/Asisten Ahli
Jenjang
Pangkat
Angka Kredit
Gol. IV/e
1.050
Gol. IV/d
850
Gol. IV/c
700
Gol. IV/b
550
Gol. IV/a
400
Gol. III/d
300
Gol. III/c
200
Gol. III/b
150
Gol. III/a
100
Cara menentukan target angka
kredit
Misalnya:
1. Untuk naik pangkat dari golru III/c menjadi III/d bagi dosen dengan
jabatan Lektor (200 kum)
Kebutuhan angka kredit yang harus dicari adalah >100 kum =
(300 kum – 200 kum )
Ukuran waktu normal untuk mendapatkan >100 kum adalah 4
tahun
Dengan demikian target 1 tahun adalah 25% x 100 kum = 25 kum
2. Untuk naik jabatan dari Lektor (200 kum) menjadi Lektor Kepala
(400 kum)
Kebutuhan angka kredit yang harus dicari adalah >200 kum =
(400 kum – 200 kum)
Ukuran waktu normal untuk mendapatkan>200 kum adalah 4
tahun
Dengan demikian target 1 tahun adalah 25% x 200 kum = 50 kum
3. Pada saat membuat SKP dosen berdasarkan hasil perhitungannya
(pribadi), misalnya telah 2 tahun dalam jabatan terakhir yang
diduduki dan sudah memperoleh 50 angka kredit dari 100 angka
kredit yang dibutuhkan untuk kenaikan jabatan/pangkat ke
jenjang berikutnya, maka sisa 50 angka kredit berikutnya yang
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM
MEMBUAT TARGET ANGKA KREDIT DALAM
SKP
TABEL DISTRIBUSI UNSUR UTAMA DAN UNSUR
PENUNJANG
No Jabata
n
Kualifika Unsur Utama
si
Laksd Laksl Laksabdi
Akademi ik
it
mas
k
Unsur
Penu
njang
1
Asisten Magister ≥
Ahli
55%
≥25
%
≤10%
≤
10%
2
Lektor
Magister ≥
45%
≥
35%
≤10%
≤10
%
3
Lektor
Kepala
Magister ≥
/
40%
Doktor
≥
40%
≤10%
≤10
%
4
Profeso Doktor
r
≥
45%
≤10%
≤10
%
≥
35%
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN
DALAM MENGAJAR PROGRAM STUDI
No
1
Jabata
n
Akade
mik
Asisten
Ahli
2
Lektor
3
Lektor
Kepala
4
Profesor
Program Studi
Kualifikasi
Pendidikan
Diploma/
Sarjana
Magister
Doktor
Magister
M
-
-
Doktor
M
B
B
Magister
M
-
-
M
M
B
M
-
-
M
M
M
M
M
M
Doktor
Magister
Doktor
Doktor
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM
KEGIATAN
BIMBINGAN LAPORAN TUGAS AKHIR, SKRIPSI, TESIS,
DAN DISERTASIProgram Studi
No Jabata
Kualifikasi
Skripsi/
Tesis
Disertasi
n
Pendidikan
Tugas
Akade
Akhir
mik
1
Asisten
Ahli
2
Lektor
3
Lektor
Kepala
Magister
M
-
-
Doktor
M
B
-
Magister
M
-
-
M
M
B
M
-
-
Doktor
Magister
M
M
B/M*
Doktor
• = sebagai penulis pertama pada jurnal internasional
4
Profesor
Doktor
M
M
M**
bereputasi
** = sesuai Pasal 26 ayat (10) b Permendikbud No.49 Tahun
2014
M = Melaksanakan
TANGGUNG JAWAB DALAM PUBLIKASI ILMIAH
No
Jabatan
Akademik
Jurnal
Nasion
al
Jurnal
Nas.
Terakredi
tasi
Jurnal
Int.
Jurnal
Int
Bereput
asi
1
Asisten Ahli
W
S
S
S
2
Lektor
W
S
S
S
3
Lektor
Kepala/
Magister
S
S
W
S
4
Lektor
Kepala/
Doktor
S
W
S
S
5
Profesor
S
S
S
W
W = Wajib
S = Disarankan ada
ASPEK PENILAIAN SKP
1
Aspek Penilaian Kualitas Kerja
2
Aspek Penilaian Tugas Tambahan
3
Aspek Penilaian Kreativitas
ASPEK PENILAIAN KUALITAS KERJA
Kriteria Nilai
Keterangan
91 – 100
Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan
pelayanan di atas standar yang ditentukan dll.
76 - 90
Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada kesalahan
besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan dll
61 - 75
Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar
yang ditentukan
51 -60
Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar,
revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang
ditentukan dll.
50 ke bawah
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada
kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah
standar yang ditentukan dll.
PENYETARAAN PENILAIAN PERILAKU
No.
Nilai Perilaku
Nilai Capaian Perilaku (%)
1.
85 – 91
100
2.
80 – 84,99
90
3.
75 – 79,99
80
4.
70 – 74,99
70
5.
65 – 69,99
60
6.
64,99 ke bawah
50
ASPEK PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN
Selain melakukan kegiatan tugas pokok yang
ada dalam SKP, seorang PNS dapat
melaksanakan tugas lain atau tugas tambahan
yang diberikan oleh atasan langsungnya dan
dibuktikan dengan surat keterangan. Pada
akhir tahun yang bersangkutan dapat diberikan
nilai tugas tambahan paling rendah 1 (satu) dan
paling tinggi 3 (tiga) dengan menggunakan
pedoman sebagai berikut:
Berikut tugas
tambahan yang
dilakukan
NO
TUGAS TAMBAHAN
NILAI
1
Tugas Tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 1 (satu) sampai 3 (tiga) kegiatan
1
2
Tugas Tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 4 (empat) sampai 6 (enam) kegiatan
2
3
Tugas Tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun
sebanyak 7 (tujuh) kegiatan atau lebih
3
ASPEK PENILAIAN KREATIVITAS
FAKTOR PENGURANG SELAIN SKP
URAIAN
Dasar Hukum
Subyek
LHKPN
Surat
Edaran
Menteri
Permenristekdikti Nomor 43
PANRB
Tahun 2015
Nomor 1 Tahun 2015
Pejabat Negara dan Pejabat
Seluruh ASN selain yang
Strategis serta potensial/
berkewajiban LHKPN
rawan KKN
Pengelolaan
KPK
Lampiran Bukti
Wajib melampirkan bukti
Waktu
Penyampaian
LHKASN
2 bulan setelah menjabat
atau
berhenti dari jabatan
KemenPAN RB
Tidak Wajib melampirkan
bukti
1 bulan setelah menjabat
atau
berhenti dari jabatan
TERIMA KASIH..
SAMPAI JUMPA..
40