Mendongeng, Media Hiburan Sehat Bagi Anak (Mendongeng Sebagai Media Hiburan Sehat Bagi Anak, dalam Komunitas Kampung Dongeng Medan )

Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Konteks Masalah
Sejak zaman dahulu hiburan merupakan hal yang amat menyenangkan
bagi semua kalangan, dewasa ini hiburan yang diminati beragam jenisnya.
Hiburan yang sehat dalam pemahamannya yaitu hiburan yang berisikan
maksud dan tujuan tertentu, bersifat mendidik dan berisikan nilai-nilai
ataupun norma yang positif.
Hiburan dapat dilihat secara langsung maupun tidak langsung, hiburan
yang dapat dinikmati secara langsung seperti pertunjukan seni, teater,
musikal, dongeng, dan sebagainya. Hiburan langsung adalah sejenis hiburan
yang di nikmati secara sengaja tanpa ada perantara media ataupun alat untuk
dapat menikmatinya. Penonton dapat langsung merasakan ekspresi, gerak,
intonasi suara, hingga peralatan pendukung yang biasa di sediakan dalam
proses penghiburan.
Hiburan tidak langsung seperti menonton televisi, mendengarkan
radio, mengakses internet dan berbincang melalui telepon. Hiburan jenis ini
mulai berkembang sejak zaman monolog hingga sekarang, para audience
tidak dapat menikmati hiburan ini secara kasat mata. Hiburan tidak langsung

ini, cenderung menggunakan media sebagai penyampai hiburan kepada
penikmatnya. Baik itu melalui Televisi, Koran, Radio, maupun kabel
telepon.
Perkembangan dunia hiburan yang pesat tidak sejalan dengan dampak
yang di harapkan, maraknya media hiburan yang menghadirkan sisi negatif
terhadap penontonnya demi meraup iklan yang tinggi lewat ratingnya,
hasilnya hiburan yang sehat mulai tergerus dengan hiburan yang
mengutamakan sisi komersil di dalamnya. Hiburan yang sehat dalam
pemahamanya yaitu menghasilkan dampak kepada anak ataupun audience
yang menontonnya dapat belajar sesuatu, dan tidak merasa jenuh dan bosan.

1
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Hiburan sehat sendiri erat kaitannya dengan kegiatan media literasi.
Media literasi atau sering dikatakan melek media menjadi penting
mengingat masyarakat Indonesia berada pada suatu situasi kelimpahan
informasi, sementara informasi tersebut berisi sisi positif dan sisi negatif.

Sebab itu di butuhkanlah media hiburan yang sehat tanpa mengurangi
estensi hiburan itu sendiri.
Kondisi media massa di Indonesia saat ini lebih berpihak pada
kekuatan modal dan kekuatan politik tertentu memang menjadi masalah
bagi bangsa ini. Sementara di sisi lain, pemerintah tak mampu memberikan
perlindungan bagi publik lewat regulasi yang baik, tapi justru mendukung
industri media. Oleh karena itu, kami percaya bahwa literasi media, dan juga
pemantauan media, bisa menjadi sebuah jalan bagi khalayak untuk lebih
berdaya di hadapan media. Lebih dari itu, gerakan literasi media dan
pemantauan media pada akhirnya bisa memberi pengaruh bagi perbaikan
media dan tentu pada perbaikan kualitas demokrasi.
Dalam pemikiran awam, sepertinya tidak ada yang salah dengan
kehidupan media massa di Indonesia. Perspektif awam merasa bahwa media
massa sudah merasakan kebebasannya dan bisa melaporkan apa yang
mereka mau. Isu-isu korupsi beserta kritik terhadap tata kelola pemerintahan
bisa dengan leluasa dilakukan media massa. Ungkapan anekdot semacam
kebebasan media sudah kebablasan dari mereka yang memiliki kegusaran
terhadap media massa namun kurang memahami masalah secara
menyeluruh sering kita dengar. Pertumbuhan jumlah media juga meningkat
signifikan sesudah UU Pers No. 40/1999 dan UU Penyiaran No. 32/2002

disahkan. Pendeknya, media massa kita berhasil lepas dari kungkungan
hegemoni negara dan mampu menampilkan diri sebagaimana seharusnya
media massa bekerja. ( Poerwaningtiyas Intania dkk, 2013: dalam ModelModel gerakan literasi Media. Hlm 2)
Negara-negara maju di dunia seperti Amerika serikat, Australia, New
Zealand, dan di asia timur Korea Selatan telah berhasil dalam menyediakan
hiburan yang sehat untuk anak dan orang tua. sudah lebih dari satu dekade

2
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

negara-negara maju menyadari akan pentingnya filterisasi media hiburan
yang akan disuguhkan kepada masyarakatnya, negara di asia tenggara
seperti Malaysia termasuk negara yang berhasil menerapkan media literasi
kepada warga negaranya.
Awal abad ke 20 pendidikan bangsa Indonesia memasuki era baru,
pesatnya perkembangan teknologi analog menjadi digital hingga kini
berkembang kembali menjadi portable. Teknologi yang berkembang ini
diikuti


dengan

perkembangan

zaman

yang

signifikan,

baik

dari

perkembangan cara berpikir, cara belajar, dan cara bertindak. Contohnya
saja, jika dahulu para orang tua kita ingin menyelesaikan tugas kuliah,
mereka harus berlama-lama di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas
mereka. Berbeda jauh dengan anak zaman sekarang, yang mengerjakan
tugas hanya dengan sekali ketik di layar PC mereka. Perkembangan zaman

dan teknologi inilah yang merubah gaya hidup dan cara berpikir orangorang. Perubahan secara keseluruhan ini juga berdampak dari berbagai
aspek kehidupan, salah satunya dunia hiburan pertelevisian Indonesia. 20
tahun yang lalu Ibu dan Bapak kita masih di kutip pajak TVRI karna hanya
itu satu-satunya televisi yang ada di Indonesia, kini anak-anak kita sudah
bebas mengakses program tv apa saja kegemaran mereka.
Pandangan lain dikemukakan oleh Martin (2008) yang menyatakan
bahwa literasi media dan digital merupakan gabungan dari beberapa bentuk
literasi yaitu: komputer, informasi, teknologi, visual, media dan komunikasi.
Soal literasi komputer dan informasi telah dikemukakan di atas. Berikut ini
satu per satu dibahas berbagai bentuk literasi lain. (Herlina Dyna S. Dalam
jurnal Membangun Karakter Bangsa Dalam Literasi Digital : 2015 vol.1)
Literasi teknologi (Dakers, 2006 dalam Martin, 2008) didefinisikan
sebagai kemampuan menggunakan, mengelola dan memahami teknologi.
Literasi teknologi adalah kemampuan menggunakan teknologi yang
melibatkan pengetahuan mengenai faktor-faktor kunci yang menentukan
keberhasilan sistem operasi teknologi. Hal ini meliputi pengetahuan
mengenai sistem makro, adaptasi manusia terhadap teknologi, prilaku

3
Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

sistem. Ketrampilan ini juga menyangkut kemampuan menjalankan seluruh
aktivitas teknologi secara efisien dan tepat.
Konsep lain yang digunakan untuk menyusun konsep literasi digital
adalah literasi media. Literasi Media terdiri dari serangkaian kompetensi
komunikasi termasuk kemampuan mengakses, menganalisa, mengevaluasi
dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk pesan tercetak
dan tidak tercetak (The Alliance for a Media Literate America dalam
Martin, 2008).
Agak mirip dengan literasi media, Martin (2008) juga mengelaborasi
literasi komunikasi sebagai pembentuk literasi digital. Literasi komunikasi
diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi efektif secara individual atau
kerja kolaboratif dalam kelompok dengan menggunakan teknologi
penerbitan (piranti lunak teks, basis data, lembar kerja, alat gambar dsb),
internet, dan alat elektronik dan komunikasi yang lain (Winnipeg School
Division dalam Martin, 2008).
Ketrampilan lain yang menjadi dimensi literasi digital adalah literasi
visual. Ini adalah kompetensi pengelihatan manusian yang dikembangkan

dari kemampuan melihat yang diintegrasikan dengan pengalaman inderawi.
Kemampuan

ini

membuat

manusia

dapat

membedakan

dan

mengintrepretasikan seluruh tindakan, obyek, simbol terlihat yang alamiah
maupun buatan manusia yang terjadi di lingkungan sekitar. Penggunaan
ketrampilan ini secara kreatif membuat manusia dapat berkomunikasi
dengan manusia lain. Sedangkan penggunaan ketrampilan ini secara
apresiatif membuat seseorang dapat memahami dan menikmati karya

komunikasi visual. (Visual Literacy Association dalam Martin, 2008).
Menilik enam keterampilan dasar literasi tersebut, Kebebasan
mengakses program televisi ini tidak di ikuti dengan kesadaran kritis dari
dalam diri pemirsa, program-program televisi swasta dewasa ini tidak lagi
diikuti dengan konten-konten inspiratif dan edukatif. Digantikan konten
program yang disuguhkan kepada masyarakat sekadar berisi hiburan kosong
pelepas bosan, bahkan berisi konten negatif yang dapat merusak moral anak
4
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

bangsa. Maka tak diragukan lagi satu dekade belakangan ini bangsa kita
sudah kehilangan dan berdampak atas rusaknya segelintir anak muda
bangsa, yang melarikan diri kepada Narkoba, pernikahan dini, dan
kenakalan remaja. Sebab itu bangsa ini rindu akan tontonan-tontonan yang
sehat, edukatif, dan normatif.
Akibat dari krisis yang terjadi di masyarakat, muncul gerakan-gerakan
solutif sebagai pengalihan hiburan anak dari digital menjadi manual, salah
satunya adalah gerakan mendongeng yang sudah mulai merambah keseluruh

wilayah dan kota di Indonesia.
Mendongeng adalah sebuah seni literasi bercerita tertua yang hadir
sejak manusia diciptakan di dunia, indikator utamanya ialah terciptanya
bahasa yang di ikuti dengan tulisan dan terus berkembang pesat hingga kini.
Bahasa inilah yang menjadi penyambung komunikasi antara individu satu
dengan individu yang lainnya. Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan
dongeng sebagai cerita yang yang tidak benar-benar terjadi. (Patimah,2012)
Dongeng adalah suatu kisah fiktif yang bisa juga di ambil dari kisah asli
sejarah kuno yang di bentuk dari unsur-unsur tertentu.
Dongeng memiliki berbagai macam jenis, adapun jenis- jenis dari
dongeng seperti, Mite, Dongeng Futuristik, Fabel, dongeng sejarah,
dongeng terapi (traumatic therapy).
a. Mite
Mite menurut Poerwadarminto (1985) adalah “cerita yang
berhubungan dengan kepercayaan masyarakat yang tidak dapat
dibuktikan kebenarannya”. Sedangkan menurut Sarikata Bahasa
Indonesia (2007)
berhubungan

mite didefinisikan sebagai: “dongeng yang


dengan

kepercayaan

masyarakat”.

Jadi

mite

merupakan cerita tentang kepercayaan suatu masyarakat yang
diyakini

oleh

masyarakat

tetapi


tidak

dapat

dibuktikan

kebenarannya

5
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

b. Dongeng Futuristik (modern)
Dongeng Futuristik (modern) disebut juga dongeng fantasi.
Dongeng ini biasanya bercerita tentang sesuatu yang fantastik atau
tentang masa depan. Seperti Aladin, Cinderella dan lain
sebagainya.

c. Fabel
Fabel merupakan dongeng tentang binatang yang digambarkan
seperti manusia (perilaku kehidupan hewan yang menyindir
tentang kehidupan manusia). Binatang-binatang dalam cerita ini
dapat berbicara dan berakal budi pekerti seperti manusia (Mal,
2008).

d. Dongeng Sejarah
Dongeng sejarah biasanya terkait dengan suatu peristiwa sejarah.
Dongeng ini banyak yang bertema tentang kepahlawanan. Seperti
kisah Rasulullah SAW, perjuangan merebut kemerdekaan
Indonesia dan sebagainya. Dongeng sejarah disebut juga sebagai
sage. Menurut sari kata Bahasa Indonesia 2007 sage yaitu dongeng
yang mengandung unsur sejarah.Sage menurut Poerwadarminto
(1985) adalah “Cerita yang mendasar peristiwa sejarah yang telah
bercampur dengan fantasi rakyat”, sedangkan
e. Dongeng Terapi (Traumatic Healing)
Dongeng ini ditujukan pada anak-anak yang telah mengalami
bencana atau anak-anak yang sedang sakit. Dngeng ini membuat
rileks saraf-saraf otak dan menenangkan hati mereka.
Dari perspektif literasi media, dongeng dapat digunakan sebagai
media mendidik serta membentuk karakter positif pada anak oleh orang tua
maupun guru. Dongeng menanamkan nila-nilai yang baik terhadap anak
melalui penghayatan terhadap maksud dari dongeng tersebut. Dongeng
6
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

mampu menghadirkan hiburan yang sehat bagi anak dari terpaan media
menstream yang menjamur di tengah masyarakat yang kini banyak sekali
menghadirkan konten-konten yang tidak sesuai dengan usia, psikologis dan
perkembangan anak.
Dongeng memiliki konten yang positif, edukatif, serta inspiratif. Dari
segi pesan moril, nilai-nilai, serta norma yang berkembang di masyarakat
terdalam bersama penyampaian dongeng itu sendiri kepada anak. Itu
sebabnya, dongeng menjadi media yang jauh lebih sehat untuk di konsumsi
anak-anak, ketimbang media menstream seperti acara tv ataupun Game serta
alat-alat elektronik yang biasa mereka mainkan. Bahasa dongeng lebih
bermain pada imajinasi. Oleh karena itu, siswa tidak mudah mengantuk.
Kalaupun ada nasehat pendidikan atau sindiran yang disampaikan melalui
dongeng, orang tidak langsung merasa dinasehati atau disindir. Bahkan,
siswa diminta menilai sendiri sebuah kebenaran atau pendidikan dalam
dongeng yang didengarnya.
Hasil wawancara peneliti terhadap relawan Kampung Dongeng
Medan menyebutkan fakta anak yang malas mandi di kesehariannya, setelah
ia menerima pesan dongeng dari seorang relawan yang mengatakan “Jika
kita malas mandi, nanti akan ada kerajaan kuman yang membangun istana
mereka di tubuh kita berupa jamur-jamur yang kotor dan gatal.” Ke esokan
harinya anak tersebutpun memilih rajin mandi hingga orang tuanya tak
kewalahan

lagi

menyuruhnya

untuk

mandi.

Ini

menjadi

contoh

bahwasannya begitu besar dampak mendongeng terhadap pola prilaku dan
bertingkah mereka sehari-hari
Beberapa manfaat mendongeng bagi anak, diantaranya:
a. Memicu kekuatan berpikir
Semua cerita yang baik, memiliki alur yang baik. Alur cerita
anak-anak sebaiknya sederhana, karena karakter atau alur cerita yang terlalu
rumit, akan membuat anak bingung. Sebuah dongeng sebaiknya membawa
pesan moral berisi harapan, cinta, dan keberhasilan, tanpa mengguruhi.
Tujuan utama pendongeng yang baik adalah menceritakan dongeng yang
7
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

baik. Sebuah cerita harus bisa, secara sederhana tetapi efektif, mendorong
rasa ingin tahu. Apa yang terjadi kemudian? Kemana dia pergi? Apa yang
dilakukan? Ketika cerita berlanjut, anak akan terbawa oleh arus dan
kegairahan cerita. Kemudian, ketika cerita mencapai puncaknya, anak akan
gembira. Kemungkinan besar, ia akan meminta Anda menceritakan kembali
cerita yang sama, berulang-ulang. Dia sudah tahu, bagaimana ceritaberakhir
tetapi itu tidak akan mengurangi minatnya. Segerah saja, anak akan
memperbaiki apabila anak melakukan kesalahanya. Dia akan melakukan apa
yang terjasi selanjutnya. Anak anda akan tumbuh dan berkembang, bersama
dongeng yang didengarkan. Dongeng merangsang dan menggugag kekuatan
berfikirnya.
b. Menciptakan Kebangkitan Visual
Apa yang terjadi apabila Anda menonton bioskop? Layar bioskop
akan terisi warna-warna dan gerakan-gerakan. Gambaran visual yang jelas
dari karakter-karakter yang seolah-olah hidup, secara total berhasil menarik
perhatian Anda. Mendongeng mempunyai efek yang sama, dengan
perbedaan besar-perbedaan penting, yang merupakan keharusan bagi jenius
kecil yang sedang berkembang. Kata-kata kuat yang penuh makna dan kaya
arti, memutar bioskop di dalam otak si anak. Dalam mata pikirannya, anak
melihat berkelebatnya gambar-gambar yang yang amat jelas. Rurdyard
Kippling, penulsi dan penyair Inggris, mampu menciptakan gambaran gaib
ini melalui prosa-prosanya yang kaya dan memikat, seperti yang tercermin
didalam kalimat: Suara lecutan cambuk sapi, dan geritan roda kereta, suara
api yang dinyalakan, dan makanan yang dimasak. Seorang anak bisa segerah
membayangkan, suasana yang hidup dan sibuk disebuah perkemahan.
Disamping itu, kreativitas anak akan terbangun oleh berbagai kemungkinan
visual.
c. Mengaitkan Kata-Kata dengan Gambar
Saat mendongeng, bakat akrobatik suara kita akan sangat berguna!
Bagaimana menirukan suara orang tua yang lemah dan bergetar, auman
seekor singa, suara monyet yang gugup dan melengking. Pendeknya, Anda

8
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

berusaha menghidupkan kata-kata yang dipilih si pengarang dengan sangat
cermat. Selain kegembiraan dan kesenangan dalam mendengarkan, Anda
juga mengasah pendengaran anak terhadap nuansa bunyi-bunyian. Kata-kata
bisa jadi sangat mengagumkan apabila diucapkan dengan intonasi, dan
ekspresi yang berbeda. Anda bahkan bisa menambah dengan gerakan
pantonim sesuai dengan kejadian-kejadian di dalam cerita. Cara ini akan
menarik anak, dan menambah elemen kegembiraan ke dalam proses
pendidikan bunyi-bunyian memperdalam rasa visual, memberi dimensi
tambahan pada bioskop di dalam diri anak.
d. Memupuk Pengertian terhadap Orang Lain
Anda tentunya ingin jenius Anda memiliki banyak pengetahuan yang
berguna agar dia bisa memahami orang lain. Itulah manfaat mendongeng.
Tokoh-tokoh di dalam bukucerita akan terasa hidup, apabila dibumbuhi
kemampuan kemampuan membaca Anda yang mengagumkan. Anak akan
bisa membedakan tokoh yang satu dari yang lain, bahkan mengenali ciri dari
masing-masing tokoh. Setiap tokoh akan menjadi temannya. Barangkali dia
lebih menyukai tokoh yang satu dibanding dengan tokoh yang lain. Tidak
ada salahnya. Tetapi, sejak usia muda, anak akan memehami adanya
perbedaan sifat. Bagi dia, tokoh-tokoh itu hidup, dan sama nyatanya seperti
anda, orang tuanya. Dengan memahami tokoh-tokoh tersebut, anak akan
memahami dirinya. Ini merupakan tahap dari proses pertumbuhan. Apabila
pikirannya mampu membeda-bedakan, anak Anda akan menerima
kenyataan, bahwa menyet yang nakal berbeda dengan singa yang garang.4
Membahas tentang kegiatan Mendongeng kita tidak akan terlepas
dengan kegiatan Komunikasi, menurut Effendy (2006:9) komunikasi berarti
sama makna. Istilah komunikasi tersebut berasal dari kata latin
communicatio dan bersumber dari kata communis

yang

berarti sama.

Komunikasi memiliki dua sifat, yaitu informatif dan persuasif. Dongeng
melalui kata lain komunikasi akan terjadi jika terdapat kesamaan makna
mengenai hal yang dibicarakan oleh pihak yang berkomunikasi. Komunikasi
bersifat informatif, yaitu menyampaikan informasi kepada lawan bicara.

9
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Selain itu komunikasi juga bersifat persuasif agar lawan bicara bersedia
menerima paham atau keyakinan dari informasi yang disampaikan.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin Communis yang artinya
membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga
berasal dari akar kata Communico yang artinya membagi. Everett M Rogers
(1985) seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika yang kemudian lebih
banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi khususnya dalam hal
penyebaran inovasi membuat definisi komunikasi yakni:
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku mereka.”
Defenisi ini kemudian dikembangkan bersama dengan Lauwrence
D.Kincaid (1981) sehingga melahirkan suatu defenisi yang lebih maju
dengan menyatakan:
“Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
mendalam.”
Hovland, Janis dan Kelly juga membuat defenisi komunikasi, yakni:
“Communication is the process by which an individual (the
communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the bihavior of
other individuals (the audience).”
Sampai pada tahun 1976, menurut catatan Dance dan Larson dalam
Miller sudah ada 126 defenisi komunikasi. Ada defenisi yang dibuat
menurut perspektif sosiologi, budaya, elektronika, ekonomi, dan adapula
dari perspektif ilmu politik. Meski defenisi yang dibuat para pakar memiliki
perspektif yang berbeda satu sama lainnya, namundefenisi-defenisi tersebut
pada dasarnya tidak terlepas dari substansi komunikasi itu sendiri sebagai

10
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

suatu proses pengalihan informasi (pesan) dari seseorang kepada orang
lainnya, atau sebaliknya. (Cangara,2007)
Dapat disimpulkan bahwa terjadinya suatu proses komunikasi karena
didukung oleh beberapa elemen atau unsur, yakni:
1. Sumber.
2. Pesan.
3. Saluran.
4. Penerima.
5. Efek.
6. Umpan Balik.
7. Lingkungan atau situasi.
Sumber ialah pihak yang menyampaiakan atau mengirim pesan
kepada penerima. Sumber banyak istilah yang dapat menggambarkan antara
lain, komunikator, pengirim, dalam bahasa inggris Source, Sender, Encoder.
Pesan ialah pernyataan yang disampaiakan pengirim kepada
penerima. Pernyataan biasa dalam bentuk verbal (bahasa tertulis atau lisan)
maupun pernyataan non-verbal (isyarat) yang bisa dimengerti oleh
sipenerima.
Saluran atau media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. Media dalam pengertian disini dapat
mencakup surat kabar,radio, film, televisi dan internet. Bisa juga berupa
saluran misalnya kelompok belajar, kelompok arisan, pengajian, ataupun
kelompok masyarakat.
Penerima ialah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim dari
sumber kepada penerima. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam
sebutan, antara lain, khalayak, sasaran, target, adopter, ataupun komunikan.
Pengaruh atau efek ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh dapat terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku
seseorang.
11
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Umpan balik ialah tanggapan yang diberikan oleh penerima sebagai
akibat penerimaan pesan dari sumber. Sebenarnya ada juga yang
beranggapan umpan balik adalah efek atau pengaruh.
Lingkungan ialah situasi yang memengaruhi jalannya komunikasi.
Lingkungan dapat diartikan dalam bentuk fisik, sosial budaya, psikologis,
dan dimensi waktu. Sebuah informasi tidak bisa di kirim karena tehambat
oleh kendala fisik sehingga informasi itu tidak bisa di terima. (Cangara,
2013:33-35)
Lasswell mendefinisikan komunikasi dengan ungkapan sederhana
yaitu, Who says what in which channel, to whom with what effect, atau
Siapa dalam hal ini sebagai (Source) mengatakan apa (Message), dengan
saluran apa (Sender), kepada siapa (Audience), dan pengaruh bagaimana
(Effect). Definisi Lasswell berkenaan sekali dengan kegiatan yang di
lakukan seorang individu dalam ber interaksi di sekitarnya. Baik
membentuk kelompok komunikasi yang kecil hingga kelompok komunikasi
yang besar. Mendongeng kita kategorikan dalam komunikasi kelompok
besar, dengan kata lain mendongeng adalah sarana atau media komunikasi.
Bersebab adanya komponen komunikasi, berupa komunikator, komunikan,
pesan, media, hingga efek yang terjadi dalam interaksi yang terjalin.
Dongeng termasuk media komunikasi yang mencakup media audio dan
visual, dimana dongeng langsung jelas terlihat oleh mata, dan terdengar oleh
telinga lewat permainan suara, intonasi yang berubah-ubah.
Komunitas Kampung Dongeng Medan atau akrab di sebut KADO
Medan, hadir tahun 2014 mendapat mandat dari Kampung Dongeng
Indonesia dengan pendirinya yaitu Kak Awam Prakoso berhasil menyita
perhatian para orang tua. Baik orang tua baru ataupun orang tua lama yang
memiliki anak kecil di keluarga mereka untuk turut berpartisipasi dalam
agenda mingguan mereka yaitu “Pekan KADO Ceria” bahkan dalam acara
Pekan KADO ceria ini, tak hanya di ikuti oleh anak dan orang tua yang
berdomisili di kota Medan saja. Para anak dan orang tua yang berasal dari

12
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

luar kota Medan juga sering hadir dalam acara ini, seperti Binjai, Serdang
Bedagai, hingga Rantau Parapat.
Sejak berdirinya sendiri kampung dongeng Medan dapat dikatakan
amat aktif dalam memberikan hiburan di berbagai tempat dengan base
khusus mereka, yaitu taman Ahmad Yani Medan kota. Kegiatan pekan
KADO Ceria yang di lakukan setiap dua pekan sekali ini, mulai menyita
perhatian beberapa orang tua baik dari lingkungan sekitar, maupun di luar
lingkungan sekitar.
Dalam sudut pandang literasi media dan komunikasi, programprogram komunitas ini dapat menjadi alternatif media yang sehat untuk
anak-anak konsumsi setiap minggunya. Program-program yang sering di
lakukan oleh komunitas kampung dongeng, seperti menanam padi, peduli
sekitar, hingga tentunya berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Anakanak di latih kepekaan sosial mereka terhadap sekitar, hingga bersyukur
akan hal apapun terhadap Ibu dan Bapak mereka. Inilah yang membuat
Komunitas Ini menjadi alternatif media yang sehat untuk di konsumsi (di
ikuti) oleh anak. Komunitas Kampung Dongeng Medan hadir dengan spirit
untuk mengajak orang tua agar menghadirkan tontonan sehat dan berkelas
untuk buah hati mereka.
Rona

mentari

sebagai

juru

dongeng

Indonesia

mengatakan

“Mendongeng adalah cara luar biasa untuk menyampaikan nilai-nilai baik
kepada anak, selain itu dongeng merupakan budaya tutur yang juga sebagai
bentuk literasi pertama dan seni tertua dalam tradisi hidup.” Dongeng adalah
hal yang di sukai anak-anak maka akan mudah menyampaikan nilai-nilai
melalui hal-hal yang mereka sukai, selain itu dongeng juga sarana yang
paling tepat untuk menyapaikan nilai-nilai tanpa anak merasa di gurui.

13
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

1.1.Fokus Masalah
Berdasarkan uraian dari konteks masalah tersebut, maka peneliti
merumuskan fokus masalah yaitu, “Bagaimana Komunitas Kampung
Dongeng Medan, menyebarluaskan kegiatan mendongeng di tengah-tengah
masyarakat dalam menyediakan hiburan yang sehat bagi anak?”
1.2. Tujuan Penelitaian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat upaya-upaya yang
di lakukan komunitas kampung dongeng Medan dalam menyebarluaskan
kegiatan mendongeng di tengah masyarakat dalam rangka menyediakan
hiburan yang sehat bagi anak.

1.3. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan
mampu menambah referensi mengenai pengetahuan, khususnya literasi
media.

Serta

bagaimana

peranan

dongeng

dalam

berkontribusi

menyuguhkan hiburan yang sehat bagi anak.
2. Secara Akademis
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan memperkaya referensi
bahan penelitian, serta menjadi bahan bacaan yang berguna di lingkungan
FISIP USU, Khususnya pada bidang Ilmu Komunikasi.
3. Secara Praktis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukkan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengethuan terkait Pemberdayaan
Masyarakat, ataupun budaya literasi mendongeng sebagai pengganti
hiburan media menstream di masyarakat.

14
Universitas Sumatera Utara