Kajian Konsentrasi Polutan Karbon Monoksida (Co) Dan Nitrogen Dioksida (NO2) Di Terminal Terpadu Amplas Medan Dengan Model Screen3

ABSTRAK
Kota Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki penduduk dengan tingkat
mobilitas yang tinggi, sehingga kebutuhan akan transportasi umum di kota ini meningkat.
Peningkatan alat transportasi umum berdampak pada sarana pendukungnya yaitu terminal.
Karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) merupakan jenis polutan yang dihasilkan
kendaraan bermotor yang ada di terminal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi
CO dan NO2 dengan menggunakan model SCREEN3, membandingkan hasil pemodelan dengan
hasil pengukuran langsung di lapangan, dan memetakan konsentrasi polutan-polutan tersebut
dengan program Surfer 11 di Terminal Terpadu Amplas. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode analisis kuantitatif dan spasial. Analisis kuantitatif yaitu menghitung konsentrasi
CO dan NO2 dengan model SCREEN3 dan melakukan analisis data dengan uji validasi
menggunakan persamaan Index of Agreement. Analisis spasial digunakan untuk memetakan
konsentrasi CO dan NO2 dengan program Surfer 11. Pengambilan data di lapangan dilakukan
pada waktu pagi dan siang hari selama 3 (tiga) hari berturut-turut di 6 (enam) titik sampling.
Pengambilan data primer berupa jumlah kendaraan bermotor, data meteorologi, serta
konsentrasi CO dan NO2. Berdasarkan perhitungan dengan model SCREEN3, konsentrasi CO
tertinggi berada di Gerbang Keluar Terminal yaitu sebesar 397,0 µg/m3 pada pagi hari dan 631,4
µg/m3 pada siang hari. Konsentrasi NO2 tertinggi juga berada di Gerbang Keluar Terminal yaitu
sebesar 20,34 µg/m3 pada pagi hari dan 33,95 µg/m3 pada siang hari. Sementara itu, berdasarkan
pengukuran langsung di lapangan, konsentrasi CO tertinggi berada di Pelataran Bus AKDP
dengan nilai konsentrasi 18.311,28 µg/m3 pada pagi hari dan 17.166,82 µg/m3 pada siang hari.

Konsentrasi NO2 tertinggi pada pagi hari berada di Area Parkir Bus AKAP yaitu sebesar 79,38
µg/m3 dan pada siang hari berada di Gerbang Masuk Terminal yaitu sebesar 110,56 µg/m3.
Berdasarkan baku mutu udara ambien nasional konsentrasi CO dan NO2 hasil pemodelan
maupun hasil pengukuran langsung di lapangan masih berada di bawah baku mutu, dimana baku
mutu CO sebesar 30.000 µg/m3 dan NO2 sebesar 400 µg/m3. Hasil uji validasi menghasilkan
nilai d = 0,18 untuk CO dan d = 0,23 untuk NO2. Hasil ini menunjukkan data konsentrasi CO
dan NO2 hasil model tidak akurat dengan data konsentrasi CO dan NO2 di lapangan, sehingga
model SCREEN3 tidak tepat untuk diterapkan dalam memprediksi konsentrasi CO dan NO2 di
Terminal Terpadu Amplas. Analisis spasial dengan program Surfer 11 menunjukkan sebaran
konsentrasi CO dan NO2 tertingi berada di bagian barat daya Terminal Terpadu Amplas yaitu di
Gerbang Keluar Terminal.
Kata Kunci: Konsentrasi CO, Konsentrasi NO2, Model SCREEN3, Surfer 11

ii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Medan city as one of the big cities in Indonesia has a population with high mobility, so the need
for public transportation in this city increases. Increasing of public transportation has an impact
on the supporting facilities such as terminal. Carbon monoxide (CO) and nitrogen dioxide (NO2)

are the types of pollutants produced by motor vehicles in terminals. This study aims to
determine the concentrations of CO and NO2 by using SCREEN3 model, comparing the results
of modeling with direct measurement results in the field, and mapping the concentration of
these pollutants with Surfer 11 program at Terminal Terpadu Amplas. The research methods
that used in this study is the quantitative and spatial analysis. Quantitative analysis is calculating
the concentration of CO and NO2 with SCREEN3 model and performing data analysis with
validation test using Index of Agreement equation. Spatial analysis is used to map the
concentration of CO and NO2 with Surfer 11 program. Field data collection is done at morning
and noon for 3 (three) days consecutively in 6 (six) sampling points. Primary data were the
number of motor vehicles, meteorological data, and CO and NO2 concentrations. Based on
calculations with the SCREEN3 model, the highest CO concentration was in the Gerbang
Keluar Terminal at 397.0 µg/m3 in the morning and 631.4 µg/m3 in the afternoon. The highest
NO2 concentration is also located in the Gerbang Keluar Terminal at 20.34 µg/m3 in the
morning and 33.95 µg/m3 in the afternoon. Meanwhile, based on the direct measurement in the
field, the highest CO concentration was in the Pelataran Bus AKDP with the concentration
value of 18.311.28 µg/m3 in the morning and 17.166,82 µg/m3 in the afternoon. The highest
NO2 concentration in the morning was in the Area Parkir Bus AKAP at 79.38 µg/m3 and at noon
was in the Gerbang Masuk Terminal at 110.56 µg / m3. Based on the national ambient air
quality standard, the CO and NO2 concentrations of modeling and direct measurement results in
the field are still below the quality standard, where the standard of CO is 30,000 µg/m3 and NO2

is 400 µg/m3. The result of validation test yields d = 0,18 for CO and d = 0,23 for NO2. This
result shows the data of CO and NO2 concentration of the model results is not accurate with the
data of CO and NO2 concentration in the field, so that SCREEN3 model is not appropriate to be
applied in predicting CO and NO2 concentration in Terminal Terpadu Amplas. Spatial analysis
with Surfer 11 program shows the highest distribution of CO and NO2 concentration is in the
southwest of Terminal Terpadu Amplas at Gerbang Keluar Terminal.

Keywords: CO Concentration, NO2 Concentration, SCREEN3 Model, Surfer 11

iii
Universitas Sumatera Utara