Perancangan Rute Terpendek Perjalanan Dinas Petugas Direktorat Jenderal Pajak Wilayah Sumatera Utara I

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi Geografis

2.1.1 Definisi Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang
digunakan

untuk

mengumpulkan,

menyimpan,

menggabungkan,

mengatur,

mentransformasi, memanipulasi dan menganalisis data-data geografis. Selain itu juga

merupakan sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software) dan data serta dapat mendaya gunakan sistem penyimpanan, pengolahan,
maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang
berkaitan dengan aspek keruangan SIG juga merupakan manajemen data spasial yang
berbasis komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu mempunyai fenomena actual
(variable data non lokasi) yang berhubungan dengan topik permasalahan dilokasi
bersangkutan, merupakan suatu kejadian disuatu lokasi dan mempunyai dimensi
waktu.
Beberapah manfaat dari SIG adalah mengetahui jarak antara satu daerah dengan
daerah lain, memberikan alternative jalan dari satu daerah ke daerah lain, memberi
informasi seputar daerah yang diinginkan, menemukan lokasi kecelakaan dengan
cepat, dan masih banyak lagi informasi yang dapat diperoleh dengan menggunakan
bantuan SIG tersebut[8].
2.1.2 Subsistem Sistem Informasi Geografis
Ditinjau dari sifat dan kemampuannya, SIG terdiri dari beberapa subsistem yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Subsistem Data Inputan
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, memasukkan dan
menyiapkan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Subsistem ini juga
bertanggung


jawab

dalam

mengonversikan

atau

mentransformasikan

Universitas Sumatera Utara

7

format-format dan aslinya kedalam format (native) yang dapat digunakan oleh
perangkat sistem informasi geografis yang bersangkutan.

b. Subsistem Output
Subsistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk

format yang dikehendaki) seluruh atau sebagai basis data (spasial) baik dalam
bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta dan
lain sebagainya.

c. Subsistem Manajemen
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut
terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah
dipanggil kembali atau retrieve (di-load ke memori), di-update dan di-edit.

d. Subsistem manipulasi dan analisis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem
informasi geografis. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi
dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis dan logika) dan pemodelan
data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan[8].
Data Manipulation &
Analysis

Data Input

SIG


Data output

Data Management

Gambar 2.1: Ilustrasi Sub-Sistem SIG

Universitas Sumatera Utara

8

2.1.3 Komponen Pada Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi Geografis merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada
umumnya juga terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya di tingkat
fungsional dan jaringan. Komponen sistem informasi geografis dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras pada sistem informasi geografis dalam penyimpanan data
membutuhkan skala yang tergantung pada tipe sistem informasi geografis itu
sendiri. Sistem informasi geografis dengan skala yang kecil membutuhkan pula

komputer yang lebih besar serta host untuk client machine yang mendukung
pengguna multiple user.
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak dibutuhkan untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan
data bila diperlukan. Perangkat lunak sistem informasi geografis harus memiliki
beberapah elemen seperti mampu melakukan input dan transformasi data geografis,
sistem manajemen basis data, mampu mendukung query geografis, analisis dan
visualisasi, dan memiliki Grafical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses.
3. Data
Dalam sistem informasi geografis semua data dasar geografis harus diubah terlebih
dahulu ke dalam bentuk digital untuk memudahkan dalam pengolahan data. Data
dalam sistem informasi geografis dibagi menjadi dua bentuk yakni geographical
atau data spasial dan data atribut.
4. Manusia (Brainware)
Manusia dibutuhkan untuk mengendalikan seluruh sistem informasi geografis.
Adanya koordinasi dalam sistem informasi geografis sangat diperlukan agar
informasi yang diperoleh menjadi benar, tepat dan akurat[14].
2.1.4 Model Data Sistem Informasi Geografis
Secara umum ada dua jenis data yang bisa digunakan untuk merancang suatu sistem
informasi geografis, yaitu data spasial dan data non-spasial. Berikut penjelasan dari

model data sistem informasi geografis.
1. Data Spasial

Universitas Sumatera Utara

9

Data spasial merupakan jenis data yang mereprentasikan aspek-aspek
keruangan dari fenomena yang bersangkutan, atau sering disebut sebagai
data-data posisi, koordinat dan ruang. Data spasial terbagi menjadi dua macam
yaitu sebagai berikut:
a.Data Raster
Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan spasial
dengan menggunakan struktur matriks atau pixel-pixel yang membentuk
grid. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran
pixel atau grid dari kondisi yang berbeda.
b.Data Vektor
Model data vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan data
spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis, atau polygon beserta
atribut-atributnya.

2.

Data Non-Spasial
Data Non-Spasial atau data atribut merupakan deskripsi dari suatu keruangan
(spasial). Data ini digunakan oleh sistem-sistem manajemen basis data untuk
melengkapi

objek-objek

yang terpetakan.

Data

ini

pada

umumnya

dipresentasikan secara tekstual dalam bentuk tabel-tabel. Atribut adalah

property yang bisa digunakan sebagai pembeda antar objek dalam suatu kelas
tertentu. Misalkan: Data Mahasiswa maka atributnya adalah nama mahasiswa,
no_npm, alamat_mahasiswa, Data Jalan dengan atributnya adalah nama_jalan,
panjang-jalan, kelas_jalan, dan lain-lain[13].
2.1.5 Sistem Informasi Geografis Berbasis WEB
Seiring dengan kemajuan teknologi pendukung sistem informasi geografis dan
teknologi informasi, membuat sistem informasi ekspansi yang jauh hingga dapat
dipublikasikan dan bisa dinikmati melalui jaringan internet (dengan menggunakan
aplikasi browser internet). Dengan demikian, pada saat ini, manfaat aplikasi sistem
informasi geografis tidak hanya dapat dibuktikan oleh orang-orang yang berkumpul di
sekitar sistem komputer di mana aplikasi yang bersangkutan diaktifkan, tetapi juga
dapat dilihat oleh komunikasi yang berbeda di belahan bumi lainnnya.
Sistem ini tidak merupakan aplikasi tunggal, tetapi antara lain terdiri dari
aplikasi web-server, application-server, map-server, database-server, database-server

Universitas Sumatera Utara

10

(optional), dan aplikasi browser. Aplikasi-aplikasi ini bisa tersebar dalam beberapa

sistem komputer yang terpisah untuk membentuk “sistem” yang lebih luas, tidak
sekedar sebuah aplikasi sistem informasi geografis yang hadir di dalam sebuah
desktop.

Aplikasi

web-based

sistem

informasi

geografis

membantu

para

penggunannya dalam proses “meng-internet-kan” (atau meng-web-kan) peta-peta
digitalnya (baik format raster mampu vektor) sedemikian rupa hingga dapat diakses

oleh berbagai komunikasi yang memakai program aplikasi browser internet[13].
Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di
lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standar dari geo-data
berbeda beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem mengikuti
arsitektur Client Server[14].
2.2 Pengenalan Android
Andoird adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile bebasis linux yang
mencangkup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform
terbuka bagi para pengembangan untuk menciptakan aplikasi. Awalnya, Google Inc.
membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak
untuk ponsel atau smartphone.
Kemudian untuk mengembangkan android membutuhkan Open Handset
Alliance, konsosorsium dari 34 perusahan peranti keras, peranti lunak, dan
telekomunikasi, termasuk Google Inc, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-mobile,
dan Nvidia. Pada saat perselisian android, 5 november 2007, android bersama Open
Handset Aliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat
mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android dibawah lisensi Apache,
sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua distributor sistem operasi android. Pertama yang
mendapat dukungan penuh dari google atau google mail services (GMS) dan kedua

adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau
dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). Sekitar September 2007 Google
mengenalkan Nexus One, salah satu jenis smartphone yang menggunakan Android
sebagai sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan
tersedia dipasaran pada 5 januari 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung
dalam program kerja android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi
oleh Asustek Computer Inc dan Garmin Ltd. Tidak hanya sistem operasi di

Universitas Sumatera Utara

11

smartphone, saat ini android menjadi pesaing utama dari Apple pada sistem operasi
Table PC. Pesatnya pertumbuhan Android selain faktor yang disebutkan diatas adalah
karena pertumbuhan Android selain faktor yang disebutkan diatas adalah karena
Android itu sendiri adalah platform yang sangat lengkap baik itu sistem operasinya.
Aplikasi dan Tool pengembangan, market aplikasi android serta dukungan yang
sangat tinggi dari komunitas Open Source di dunia, sehingga android terus
berkembang pesat baik dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device yang ada
didunia[12].
2.3 Pengenalan Teknologi GPS (Global Positioning System)
Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi atau penentu posisi
berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US
DoD = United States Department of Defense). Sistem ini di desain untuk memberikan
posisi dan informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa
tergantung waktu dan cuaca.
Penentuan posisi GPS digambarkan dengan menggunakan nilai koordinat X dan Y
atau garis bujur dan garis lintang ( longitude/latitude ), sistem ini digunakan untuk
menentukan posisi pada permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit.
Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi.
Sinyal ini diterima oleh alat penerima yang ada di bumi, dan digunakan untuk
menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. GPS Tracker atau sering disebut
dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang
memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil
dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM
dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam
bentuk peta digital.
DGPS (Differential Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara
untuk meningkatkan GPS, dengan menggunakan stasiun darat, yang memancarkan
koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan
memasukkannya kedalam perhitungan, maka akurasi alat navigasi tersebut akan
meningkat. Oleh karena menggunakan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup
area yang luas.

Universitas Sumatera Utara

12

2.3.1 Cara Kerja Teknologi GPS (Global Positioning System)
Sistem kerja GPS adalah dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS
(portable GPS murni, ataupun smartphone yang sudah memiliki fitur GPS). GPS
membutuhkan transmisi dari 3 satelit untuk mendapatkan informasi dua dimensi
(lintang dan bujur), dan 4 satelit untuk tiga dimensi (lintang, bujur dan
ketinggian).Karena GPS bekerja mengandalkan satelit, maka penggunaannya
disarankan di tempat terbuka. Penggunaan di dalam ruangan, atau di tempat yang
menghalangi arah satelit (di angkasa), maka GPS tidak akan bekerja secara akurat dan
maksimal. Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3 - 4
satelit. Pada dasarnya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel
satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS
dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak
satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi.
2.3.2 Manfaat Teknologi GPS (Global Positioning System)
Manfaat atau fungsi teknologi GPS (Global Positioning System) yaitu:
1. GPS (Global Positioning Sistem) digunakan untuk keperluan perang, seperti
menentukan

arah bom, atau mngetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini

maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target,
maupun menentukan pergerakan pasukan.
2. GPS (Global Positioning Sistem) banyak digunakan sebagai alat navigasi seperti
kompas. Beberapah jenis kendaraan telah dilengkapin dengan GPS (Global
Positioning Sistem) untuk alat bantu navigasi, dengan menambahkan peta, maka
bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui
jalur mana untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur
mana yang sebiknya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. GPS (Global Positioning Sistem) untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS
(Global Positioning Sistem) sering juga di ikut sertakan dalam pebuatan peta, seperti
mengukur perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.
4. GPS (Global Positioning Sistem) adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan
GPS (Global Positioning Sistem) pemilik kendaraan atau pengelola armada bisa
mengetahui ada dimana saja kendaraannya atau aset bergeraknya berada saat ini.
5. GPS (Global Positioning Sistem) dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk
memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mili meter setahun. Pemantauan

Universitas Sumatera Utara

13

pergerakan tanah berguna untuk mempekirakan terjadinya gempa, baik pergerakan
vulkanik ataupun tektonik.
6. GPS (Global Positioning Sistem) digunakan sebagai penunjukkan arah kiblat (bagi
yang muslim).
7. GPS (Global Positioning Sistem) digunakan sebagai penunjuk jalan saat kita menuju
tempat tertentuyang belum hafal jalannya[7].
2.3.3 Jenis-Jenis Teknologi GPS (Global Positioning System)
Berikut ini ada beberapah jenis GPS (Global Positioning Sistem) yang sering
dipergunakan yaitu:

1. Jenis GPS (Global Positioning Sistem) Portable cukup untuk dilakukan bersama saat
berpergian dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan.
2. Jenis GPS (Global Positioning Sistem) Pocket dirancang untuk muat dalam saku
celana atau kemeja. Jenis GPS (Global Positioning Sistem) Pocket memiliki berat
500 gr dengan layar 3,5 inci yang mengukur.
3. Jenis GPS (Global Positioning Sistem) In-Dash dibangun kedalam dash borad
mobil. Hal ini tidak dimaksudkan untuk dilakukan bersama, sehingga menambah
keamanan unit dan menghindari kerugian perusahaan mobil.
Jenis GPS (Global Positioning Sistem) Marine jenis ini dirancang khusus untuk
penggunaan laut dan dilengkapi dengan database laut khusus dan bantuan navigasi
seperti sinyal suara, pelampung dan beacon.
4. Jenis GPS (Global Positioning Sistem) Motor jenis ini hampir sama dengan yang
digunakan dalam mobill pada konsol motor, tahan air, dan tahan getaran.
2.4 Sistem Database
Jumlah Informasi yang tersedia bagi kita sangat banyak,dan nilai data sebagai asset
organisasi telah diakui secara luas. Untuk memanfaatkan data set yang besar dan
kompleks, pengguna memerlukan alat yang memudahkan tugas mengatur data dan
mengektraksi informasi yang beguna dalam cara yang baik. Sebaliknya data dapat
menjadi sesuatu yang tidak berguna, dengan biaya perolehan dan pengolahannya lebih
besar dari pada nilai yang dapat kita ambil dari data tersebut.
Database adalah kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu
organisasi yang berhubungan atau lebih. Misalkan database perusahaan mungkin

Universitas Sumatera Utara

14

berisi informasi mengenai hal berikut ini:
1.

Entitas seperti nama pegawai, nomor pegawai, jabatan, wilayah kerja.

2.

Hubungan antara entitas, seperti registrasi pegawai, alamat pegawai, tanggal
perjalanan dinas, lokasi dinas luar pegawai[5].

2.5 Pengertian PHP
PHP merupakan bahas (scripting language) yang dirancang secara khusus untuk
penggunaan pada Web. PHP adalah tool anda untuk pembuatan halaman yang dinamis.
PHP kependekan untuk HyperText Preprocessor. Pada awal pengembangannya oleh
Rasmus Lerdorf, menyebutkan sebagai tools Personal Home Page[3].
2.5.1 Keunggulan PHP
PHP begitu cepat popular dan berkembang begitu cepat karena PHP mempunyai
beberapa keunggulan yaitu:
1. Cepat karena ditempelkan (embedded) didalam kode HTML, sehingga waktu
tanggap menjadi pendek.
2. Tidak-Mahal pada kenyataannya PHP adalah gratis dan Anda bisa
mendapatkannnya tanpa harus mendapatkannya.
3. Mudah untuk digunakan PHP berisi beberapah fitur khusus dan fungsi yang
dibutuhkan untuk membuat halaman Web yang dinamis. Bahasa PHP
dirancang untuk dimasukkan dengan mudah didalam file HTML.
4. Berjalan pada beberapah sistem operasi dapat berjalan pada sistem operasi
yang beragam, Windows, Linux, Mac OS, dan kebanyakan variasi dari Unix.
5. Dirancang untuk mendukung database PHP meliputi kemampuan yang
dirancang untuk berinteraksi dengan database tertentu.
6. Customizable Lisensi open source sehingga mengijinkan para pemrograman
untuk memodifikasi software PHP, menambahkan atau memodifikasi
fitur-fitur yang dibutuhkan untuk lingkungan mereka sendiri.
Aman Pengguna tidak melihat kode PHP, karena kode yang ditampilkan pada browser
adalah kode HTML[10].
2.5.2 Pengertian HTML
Internet pada saat pertama kali muncul masih berbasis teks dimana user yang
mengaksesnya masih menggunakan suatu terminal mana user yang mengaksesnya
suatu terminal yang tidak user friendly. Seiring perkembangan internet yang makin
maju dan cepat serta ditunjang dengan hardware yang semakin baik, maka orang

Universitas Sumatera Utara

15

mulai berpikir bagaimana agar tampilan internet menjadi semakin baik, sampai
akhirnya ditemuklah standar baru yang disebut HTTP dan HTML.
Dengan HTTP (Hipertext Transfer Protocol) membuat user dapat mengakses
suatu halaman web melalui protocol TCP/IP menjadi lebih mudah. Sedangkan HTML
(Hipertext Markup Language) memungkinkan sesorang desain web menjadi lebih
mudah dalam mendesain web. HTTP dan HTML kemudian dikenal dengan istilah
baru yakni WWW (World Wide Web)[10].
2.6 Pengertian SQL
SQL singkatan dari structured query language. Dalam bahasa inggris sering dibaca
sebagai SEQUEL. SQL merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk
mengakses basis data relasional. SQL pertama kali dikembangkan pada akhir 1970-an
dilaboraturium riset San Jose,California. Namun kini SQL juga dijumpai pada
berbagai platform SQL.
SQL adalah bahasa yang meliputi perintah-perintah untuk menyimpan, menerima,
dan mengatur akses-akses ke basis data serta digunkan untuk memanipulasi dan
menampilkan data dari database. Perintah-perintah SQL yang sering digunakan untuk
kebutuhan web database

diantaranya:

1. Create database
2. Create table
3. Select
4. Insert
5. Delete
6. Update
7. Alter
8. Drop
SQL merupakan bahasa yang khususdigunakan untuk mengoperasikan database.
Untuk memudahkan pelajaran , SQL query akan dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Query untuk mengolah database
2. Query untuk mengakses data dalam satu tabel
3. Query yang melibatkan lebih dari satu tabel[3].

Universitas Sumatera Utara

16

2.7 Pengertian UML
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi,
memspeksifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. Unified Modeling
Language (UML) berorientasi objek, menerapkan banyak level abstraksi, tidak
bergantung proses pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemanduan
beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari banyak pihak, didukung
oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat XML (XMI). Standar UML dikelola oleh
OMG (ObjectManagement Group).
Unified

Modeling

menspeksifikasikan,

Language

(UML)

adalah

bahasa

memvisualisasikan, membangun

dan

pemodelan

untuk

mendokumentasikan

artifak-artifak dari sistem.
1.

Di dalam system intensive process, metode diterapkan sebagai proses untuk
menurunkan atau menevolusikan sistem.

2.

Sebagai bahasa, Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk komunikasi
yaitu alat untuk menangkap pengetahuan (semantik) mengenai satu subyek dan
mengekspresikasikan pengetahuan (simantik) yang mempedulikan subyek
untuk maksud berkomunikasi. Subyek adalah sistem yang dibahs.

3.

Sebagai bahasa pemodelan, Unified Modeling Language (UML) fokus pada
pemahaman subyek melalui formulasi model dari subyek (dan konteks yang
terhubung). Model memuat pengetahuan pada subyek, dan aplikasi dari
pengetahuan ini berkaitan dengan intelenjensi.

4.

Berkaitan dengan unifikasi, Unified Modeling Language (UML) memadukan
praktek rekayasa terbaik sistem informasi dan industri, meliputi beragam tipe
sistm (perangkat lunak dan non perangkat lunak), domain (bisnis, perangkat
lunak) dan proses siklus hidup.

5.

Begitu diterapkan untuk menspeksifikasikan sistem, Unified Modeling Language
(UML) dapat digunakan untuk mengkomunikasi “apa” yang diperlukan dari
sistem dan “bagaimana” sistem dapat direalisasikan.

6.

Begitu diterapkan untuk memvisualikasikan sistem, Unified Modeling Language
(UML) dapat digunakan untuk menjelaskan sistem secara visual sebelum
direalisasikan.

Universitas Sumatera Utara

17

7.

Begitu diterapkan untuk membangun sistem, Unified Modeling Language (UML)
dapat digunakan untuk memandu realisasi sistem serupa dengan”blueprint”.

8.

Begitu diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, Unified Modeling Language
(UML) dapat digunakan untuk menangkap pengetahuan mengenai sistem pada
seluruh siklus hidup [17].

2.7.1 Bagian - Bangian UML
Bagian-bagian utama dari UML adalah view dan diagram UML, View adalah jendela
(window) yang merupakan aspek pandang UML terhadap sistem. Sebuah sistem harus
dijelaskan dengan sejumlah aspek/pandangan yang berbeda, misalnya aspek
fungsional (struktur static dan interasi dinamik), aspek non-fungsional (timing
requirement, realibility, deployment), dan aspek organisasional (pengorganisasian
pekerjaan, mapping ke kode dan modul).
Sistem dijelaskan oleh sejumlah view, dimana masing-masing view merupakan
proyeksi dari sistem secara komplit yang memperlihatkan aspek tertentu dari sistem.
UML memperkenalkan lima buah view untuk memandang sistem yaitu: Use case
View, Logical View, Componet View, Deployment View dan Concurrency View
(Eriksson dan Paker, 1998). Booch (1998) menyebutkan view ini sebagai “Arsitektur
4+1” dan menyebutkan Concurrency view sebagai Process view.
1.

Use-Case View
Untuk menampilkan fungsi-fungsi dari sistem berkaitan dengan actor eksternal.
Aktor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa seseorang user atau sistem
lainnya. Use-case view ditujukan untuk para customer, designer, developer, dan
tester. Use-case view merupkan bagian sentral dari view karena isinya menjadi
pengendali view yang lain. Tujuan akhir dari sebuah sistem adalah untuk
menyediakan fungsi-fungsi yang dijelaskan dalam use-case view, karena itu
use-case view mempengaruhi seluruh view lainnya.

Use-case view juga

digunakan untuk validasi dan verifikasi lainnya.
2. Logical View
Logical View menjelaskan bagaimana fungsi-fungsi sistem disediakan, terutama
berguna bagi para designer dan developer. Berbeda dengan use case view, logical
view melihat bagian dalam dari sistem. Sistem dijelaskan dengan struktur statik
(kelas, objek, dan relasi) dan kolaborasi dinamik yang terjadi ketika objek-objek
mengirim pesan satu sama lain. Struktur statik divisualisasikan dalam diagram

Universitas Sumatera Utara

18

kelas dan objek, sedangkan model dinamiknya divisualisasikan dalm diagram state,
diagram sekuen, diagram kolaborasi dan diagram aktiviti.
3.

Component View
Untuk menampilkan pengorganisasian program (code) dari komponen code,
menjelaskan implementasi dari modul-modul yang tersedia dan dependensinya.
Component View terutama untuk para pengembang, view berisi diagram
komponen.

4.

Concurrency/Proses View
Untuk menampilkan Concurrency di dalam sistem, khususnya pada persoalan
yang berhubungan dengan komunikasi dan sinkronisasi yang muncul dalam sistem
concurrent. Concurrency/Prosess view ditujukan bagi para pengembang dan
integrator sistem, berisi diagram dinamik (state, sekuen, kolaborasi dan aktivty)
dan diagram implementasi (diagram, komponen dan deployment).
5. Deployment View
Memperlihatkan deployment sistem pada arsitektur fisik dengan komputer dan
piranti pendukung yang diperkenalkan sebagai nodes. Deployment view ditujukan
sebagai pengembang, integrator, dan tester, isi view berupa diagram deployment.
View

ini

juga

mencakup

mapping

yang

memperlihatkan

bagaimana

komponen-komponen di deployment pada arsitektur fisik, misalnya program atau
objek yang mana dieksekusi pada komputer tertentu[5].
2.7.2 Tujuan Penggunaan UML
Tujuan utama perancangan Unified Modeling Language (UML) adalah:
1. Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk
mengembangkan dan pertukan model-model yang berarti .
2.

Menyediakan mekanisme

perluasan dan spesialisasi

untuk memperluas

konsep-konsep inti.
3.

Mendukung

spesifikasi

independen

bahasa

pemrograman

dan

proses

pengembangan tertentu.
4. Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
5. Mendorong pertumbuhan pasar kakas berorientasi objek.

Universitas Sumatera Utara

19

6. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti komponen,
kolaborasi, framework dan pattern.
7. Secara fundamental, Unified Modeling Language (UML) berkaitan dengan
penangkapan dan komunikasi pengetahuan. Konsep-konsep yang diterapkan di
Unified Modeling Language (UML) adalah satu model berisi informasi mengenai
sistem (atau domain), model-model berisi elemen-elemen model seperti
kelas-kelas,

simpul-simpul,

paket-paket,

dan

sebagainya.

Satu

diagram

menunjukkan satu pandangan tertentu dari model.
8. Unified Modeling Language (UML) adalah meta model, yaitu Unified Modeling
Language (UML) mendefenisikan jenis-jenis elemen yang dapat digunakan
pengembangan

di

model-model

UMLnya

dan

konstrain-konstrain

dari

penggunaanya. Unified Modeling Language (UML) menyediakan mekanisme
perluasan untuk mengakomodasikan konsep-konsep baru dengan meta model yang
ditawarkannya.

2.7 Pengertian Graf
Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak
terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepsentasikan objek- objekdiskrit
dan hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graf adalah dengan
menyatakan objek dinyatakan sbagai noktan, bulatan atau titik, sedangkan hubungan
antara objek dinyatakan dengan garis.
Graf dapat dikelompokan menjadi beberapah kategori ( jenis) bergantung pada
sudut padang pengelompokanya. Pengelompokkan graf dapat dipandang berdasarkan
ada tidaknya sisi ganda atau sisi kalang, berdasarkan jumlah simpul, atau berdasarkan
orentasi arah dan pada sisi[9].
Graf adalah pasangan himpunan (V,E) yang dinotasikan dengan G=(V,E), V
adalah himpunan titi, simpul, vertex, atau nodes dari G yaitu V= { v1,v2,v3,…….vn} dan E
adalah himpunan rusuk, edges, atau sisi dari G, yaitu E= { e1,e2, e3, ….em}. Sebuah graf
dimungkinkan tidak menggunakan edge

satu buah pun, tetapi verteksnya harus ada

ninimal satu. Graf hanya memiliki satu buah vertex tanpa sebuah edge pun dinamakan
graf trivia[6].

Universitas Sumatera Utara

20

2.8.1 Jenis- jenis Graf
Graf dikelompokkan menurut ada tidaknya edgenya yang parelel atau loop, jumlah
verteksnya, berdasarkan ada tidaknya arah pada edgesnya atau ada tidaknya bobot
pada edgesnya.
Berikut ini adalah jenis graf berdasarkan ada tidaknya edge yang paralel atau loop:
1. Graf sederhana
Graf sederhana adalah graf yang tidsk mempunyai paralel edges atau edges ganda
dan atau loop. Loop adalah edge yang menghubungkan sebuah vertex deangan
didrinya sendiri.
2. Graf Tak-Sederhana
Graf tak-sederhana adalah graf yang memiliki edges ganda dan atau loops. Graf
tak sederhana dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Graf ganda (multigraf) adalah graf yang mengandung edge ganda. Sisi ganda
yang menghubungkan sepasang vertex bisa lebih dari duah buah.
b. Graf semu (pseudograf) adalah graf yang mempunyai loop, termasuk juga graf
yang mempunyai loop dan edge ganda kerena graf semu lebih umum dari pada
graf ganda, karena graf semu edgenya dapat terhubungan dengan dirinya
sendiri[9].
Selain berdasarkan ada tidaknya edge yang paralel atau loop, graf dapat juga
dikelompokkan orientasi arah atau panah yaitu:
1. Graf Tak Berarah (undirected graf)
Graf tak berarah adalah graf yang edgenya tidak mempunyai orientasi arah atau
panah. Pada graf

ini, urutan pasangan verteks yang dihubungkan oleh edge tidak

diperhatikan. Jadi (vj, vk) = (vk, vj) adalah edge yang sama.
2. Graf Berarah (directed graf atau digraph)
Graf berarah adalah graf yang setiap edgenya memiliki orientasi arah atau panah.
Graf juga ada yang mempunyai bobot atau nilai. Berdasarkan bobotnya, graf dibagi
menjadi dua jenis yaitu:
1. Graf tidak berbobot (unweighted graf) adalah graf yang tidak mempunyai bobot
atau nilai.
2. Braf berbobot (weighted graf) adalah graf yang masing-masing busurnya
mempunyai bobot atau nilai tertentu[6].

Universitas Sumatera Utara

21

2.7.2

Representasi Graf

Pemrosesan graf dengan program komputer memerlukan repsentasi graf dalam memori.
Ada beberapa representasi untuk graf, antara lain matriks ketetanggaan dan matriks
berisisian.
Suatu graph G dapat dinyatakan sebagai

. Graph G terdiri atas

himpunan V yang berisikan simpul pada graf tersebut dan himpunan dari E yang berisi
sisi pada graf tersebut. Himpunan E dinyatakan sebagai pasangan dari simpul yang ada
dalam

V.

Sebagai

contoh

definisi

dari

graf

pada

gambar

di

atas
dan

adalah :

Gambar 2.2 Representasi Graf
Pada digraf maka pasangan-pasangan ini merupakan pasangan terurut. Untuk
menyatakan digraf (gambar kedua yang menggunakan tanda panah) kita dapat
menggunakan himpunan edge sebagai berikut :
Sebuah struktur graf bisa dikembangkan dengan memberi bobot pada tiap sisi. Graf
berbobot dapat digunakan untuk melambangkan banyak konsep berbeda. Sebagai
contoh jika suatu graf melambangkan jaringan jalan maka bobotnya bisa berarti
panjang jalan maupun batas kecepatan tertinggi pada jalan tertentu. Ekstensi lain pada
graf adalah dengan membuat sisinya berarah, yang secara teknis disebut graf
berarah atau digraf (directed graph). Digraf dengan sisi berbobot disebut jaringan.
Jaringan banyak digunakan pada cabang praktis teori graf yaitu analisis jaringan. Perlu

Universitas Sumatera Utara

22

dicatat bahwa pada analisis jaringan, definisi kata "jaringan" bisa berbeda, dan sering
berarti graf sederhana (tanpa bobot dan arah).

2.7.2.1 Matriks Ketetanggaan

Misalkan G = (V,E) merupakan suatu graf dengan n verteks, n>1. Maka, Matriks
ketetanggan A dari G adalah matriks n x n dimana A= [ aij],

[aij] menjadi 1 bila simpul I dan J bertetangga
[aij] menjadi 0 bila simpul I dan J tidak bertetangga
Jumlah elemen matriks bertetangga untuk graf dengan n simpul adalah n2. Jika tiap
elemen membutuhkan ruang memori sebesar p, maka ruang memori yang diperlukan
seluruhnya pn2.
Keuntungan repsentasi dengan matriks ketetanggan adalah jika kita dapat
mengakses elemen matriksnya langsung dari indeks. Selain itu, jika kita juga dapat
menentukan dengan langsung apakah simpul I dan simpul j bertetangga. Pada graf
berbobot, aij menyatakan dari simpul I ke simpul j atau j kesimpuli, maka ij diberi nilai
tak hingga[6].

2.8 Lintasan Terpendek
Lintasan terpendek (shortest parth) merupakan lintasan minimum yang diperlukan
untuk mencapai suatu titik dari titik tertentu. Dalam pencarian lintasan terpendek
masalah yang dihadapi lintasan yang paling pendek dari satu vertex ke vertex lain.
Ada beberapah macam persoalan lintasan terpendek antara lain.
1. Lintasan terpendek antara dua buah verteks.
2. Lintasan terpendek antara dua semua pasangan verteks.
3. Lintasan terpendek dari vertks tertentu ke semua verteks yang lain.
4. Lintasan terpendek antara dua buah verteks yang melalui verteks tertentu.

Permasalahan yang akan diselesaikan pada penelitian ini adalah bagaimana lintapah
titisan terpendek antara dua buah verteks dimana bobot pada setiap edge graf digunakan
untuk menyatakan jarak antara perjalanan dinas pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Universitas Sumatera Utara

23

dengan jalan dalam satuan meter (m). Algritma yang digunakan adalah algoritma
Dijkstar dalam menentukan lintasan terpendek[19].

2.9 Algoritma Dijkstra

2.10.1 Sejarah Algoritma Dijkstra

Algoritma Dijkstar ditemukan oleh Edsger W. Dijkstar yang merupakana salah satu
varian bentuk algoritma popular dalam pemecahan persoalana yang terkait dengan
masalah optimisasi dan bersifat sederhana. Algoritma ini menyelesaikan masalah
mencari sebuah lintasan terpendek (sebuah lintasan yang mempunyai panjangan
minimum) verteks a ke verteks z dalam graph berbobot, bobot tersebut adalah bilangan
posistif jadi tidak dapat dilalui mode negatif, namun jika terjadi demikin, maka
penyelesaian yang diberikan adalah infiniti.
Algoritma Dijkstar melibatkan pemasangan label pada verteks. Misalkan L(v)
menyatakan label dari verteks v. Pada setiap pembahasan, beberapah verteks
mempunyai label sementara dan yang lain mempunyai label tetap. Misalkan T
menyatakan

himpunan

verteks

yang

mempunyai

label

sementara.

Dalam

menggambarkan algoritma tersebut verteks-verteks yang mempunyai label tetap akan
diingkari. Selanjutnya, jika L(v) adalah label tetap dari verteks v, maka L(v)
merupakana panjang lintasan terpendek dari a ke v. Sebelumnya semua verteks
mempunyai label sementara.
Setiap interasi dari algoritma tersebut mengubah status satu label dari sementara ke
tetap, sehingga algoritma dapat berakhir ketika z menerima sebuah label tetap. Pada
bagian ini L(z) merupakan panjang lintasan terpendek dari a ke z. Pada lagoritma
Dijkstar node digunakan, karena algoritma Dijkstar menggunakan diagram pohon(tree)
untuk penentuan jalur lintasan terpendek dan menggunakan graph yang berarah.
Algoritma Djikstar adalah salah satu metode untuk memecahkan masalah pencari rute
terpendek. Algoritma ini biasanya diterapkan pada sebuah aplikasi pencarian yang
terdekat dari suatu daerah ke daerah lainnya.
Untuk bisa menerapkan algoritma ini dibutuhkan beberpah data yang harus
disiapkan, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

24

1. Beberapah titik atau simpul yang bisa dijangkau secara langsung dan juga jarak
antara titik yang lain.
2. Titik atau simpul daerah asal atau daerah awal.
3. Titik atau simpul daerah tujuan.
Jika dicontohkan dengan gambar grafik seperti ini:

Gambar 2.3 Grafik Algoritma Djikstra
Titik A adalaha titik awal dan titik F adalah titik tujuan. Kemudian kita akan mencari
rute manakah yang harus dilewati dan memilik total jarak yang paling dekat. Untuk bisa
mendapatkan rute itu, maka grafik diatas ditambahkan beberapa kotak untuk mengisi
beberapa label. Seperti ini :

Gambar 2.4 Graf Algoritma Djikstra

Universitas Sumatera Utara

25

Penjelasannya adalah:

Gambar 2.5 Label Graf Algoritma Djikstra
Setelah itu ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu :
1. Mengisi kotak label pada titik awal dengan label urutan 1 dan label
jarak 0.
2. Menetapkan label jarak sementara untuk semua titik yang dapat
dihubungi langsung dari awal.
3. Pilih titik dengan label jarak sementara terkecil dan menuliskan
nilainya di label jarak, serta tambahkan label urutan-nya.
4. Masukan label jarak sementara pada setiap titik yang belum memiliki
label urutan dan label jarak dan dapat dihubungi langsung dari titik
yang baru saja ditulis label jarak dan label urutan-nya. nilainya diisi
dengan total dari label jarak dari titik sebelumnya dan jarak dari titik
tersebut. Jika label jarak sementara di titik tersebut sudah memiliki
nilai, maka harus diganti hanya jika nilai yang baru lebih kecil.
5. Pilih titik dengan label jarak sementara terkecil dan menggunakan label
jarak

sementara-nya sebagai label jarak dari titik tersebut, serta

tambahkan label urutan-nya.
6. Ulangi langkah 4 dan 5 hingga titik tujuan memiliki label jarak dan label
urutan.

f(n): jumlah dari g(n) dan h(n). Ini adalah perkiraan jalur terpendek sementara.

Beberapah terminolohi dasar yang terdapat pada algoritma ini yaitu:

Universitas Sumatera Utara

26

1. Starting point adalah sebuah terminology untuk awal sebuah benda.
2. A adalah simpul yang sedang dijalankan dalam algoritma pencarian jalan terpendek.
3. Simpul adalah petak-petak kecil sebagai representasi dari area pathfinding.
Bentuknya dapat berupa persegi , lingkaran, maupun segitiga.
4. Open list adalah tempat menyimpan data simpul yang mungkin diakses dari starting
point maupun simpul yang sedang dijalankan.
5. Closed list adalah tempat menyimpan data simpul sebelum A yang juga merupakan
bagian dari jalur terpendek yang telah berhasil didapatkan.
6. Harga (F) adalah nilai yang diperoleh dari penjumlahan, nilai (G) merupakan jumlah
nilai tiap simpul dalam jalur terpendek dari starting point ke A,dan (H) adalah
jumlah nilai perkiraan dari sebuah simpul ke simpul tujuan.
7. Simpul tujuan yaitu simpul yang dituju.
8. Halangan adalah sebuah atribut yang menyatakan bahwa sebuah simpul tidak dapat
dilaui oleh A[18].
2.9.2

Cara Kerja Algoritma Dijkstra

Algoritma ini mencari panjang lintasan terpendek dari verteks a ke verteks z dalam
sebuah graph berbobot tersambung.
Langkah- langkah dalam menentukan lintasan terpendek pada algoritma Dijkstar
yaitu:
1. Pada awalnya pilih node dengan berbobot yang terendah dari node yang belum
terpilih, diinisialisasikan dengan „0‟ dan yang sudah terpilih diinisialisasikan
dengan „1‟.
2. Bentuk tabel yang terdiri daru node, status, bobot, dan predecessor . Lengkapi
kolom bobot yang diperoleh dari jarak node sumber ke semua node yang langsung
terhubung dengan node sumber tersebut.
3. Jika node sumber ditentukan maka tetapkan sebagai nod terpilih.
4. Tetapkan node terpilih dengan label permanen dan perbaharui node yang langsung
terhubung.
5. Tentukan node sementara yang terhubung pada node yang sudah terpilih
sebelumnya dan merupakan bobot terkecil dilihat dari tabel dan tentukan sebagai
node terpilih berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

27

6. Apakah node yang terpilih merupakan node tujuan? Jika ya, maka kumpulan node
terpilih atau predecessor

merupakan rangkaian yang menunjukkan lintasan

terpendek.
7. Begitu seterusnya hingga semua node terpilih.

2.9.3

Flowchart

Algoritma Djikstra

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapatlah dieberikan flowchart Algoritma
Djikstra seperti yang disajikan pada gambar 2.6

Universitas Sumatera Utara

28

Mulai

Tentukan Vs
dan Vt

Jalur= 0 Tentukan Vs(V1)
sebagai T-node Permanen

ya

Cari V2 sementara dengan
bobot terkecil dan tetapkan
Predecessor

Tidak

Ubah status V2 dan tetaokan
sebagi T-node

T-node= Vt

ya

Lintasan terpendek ditemukan

ya

Telusuri predecessor

ya

Tampilkan Data

selesai

Gambar 2.6 Flowchart Algoritma Dijkstra

Universitas Sumatera Utara

29

2.10 Penelitian Yang Berkaitan
Tabel 2.1. Penelitian Yang Terkait
Berikut ini merupakan penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan:
NO Penelitian Tahun Judul
Hasil
1

Andre
Asade

2011

Sistem Pencarian Rute 1. Memberikan alternatif lintasan
Terpendek
Dinamis
terpendek bagi pengguna sistem
menggunakan Algoritma
agar dapat menghemat waktu
A* pada Jalan Protokol di
perjalanan.
Kota Medan Berbasis Web
GIS
2. Memebrikan informasi wilayah
dan jalan dikota Medan.[1]

2.

Jenita
Heptani

2012

Aplikasi Pemetaan Rute 1. Mempermudah user dalam
Terpendek Fasilitas Umum
pencarian lokasi fasilitas umum
Sistem Informasi Geografis
terdekat yang dituju di kota
Menggunakan Algoritma
Binjai.
Semut.
2. Menentukan jalur terpendek
sehingga

dapat

menghemat

waktu, tenaga dan biaya.[4]
3.

Nur
Apriani

2012

Perancangan
Sistem
Informasi
Geografis
Pencarian Rute Terpendek
Fasilitas Umum dengan
Algoritma
A*
(Studi
Khasus:Kota Pekanbaru)

1. Membantu user mencari rute
terpendek

untuk

mencapai

tujuan lokasi fasilitas umum
kota Pekanbaru.
user

2. Mempermudah
menentukan
dikota

rute

Pekanbaru

terpendek
sehingga

menghemat waktu, tenaga dan
biaya.[3]
4

Kalsum
Mustika
Nasution

2012

Aplikasi Sistem Informasi
Geografis
Penentuan
Lintasan
Terpendek
Pengantar
Barang
Menggunakan Algoritma
A* (studi
kasus pada
CV.BKL Express untuk
wilayah kota medan).

1. Aplikasi SIG penentuan rute
terpendek dalam pengantaran
barang di Kota Medan.
2. Menampilkan

lintasan

terpendek yang dapat dilalui
oleh kurir.[11]

Universitas Sumatera Utara

30

5

Lira
Meladya

2012

Perancangan
Sistem
Informasi Geografis Lokasi
Wisata Search(studi kasus
kota Pekanbaru)

user

1. Mempermudahkan

mengetahui lokasi wisata di
Kota Pekanbaru.
2. Menampilkan
terpendek

lintasan

untuk

mencapai

lokasi yang dituju.[8]
6

Inggou
David
Purba

2012

Sistem Informasi Geografis
Daerah
Objek
Wisata
Kabupaten Deli Serdang
Berbasis Web dengan
Pencarian Rute Terpendek
menggunakan
Metode
Djiktra.

1. Mempromosikan daerah objek
wisata

yang

terdapat

di

Kabupaten Deli Serdang.
2. Mempermudahkan user baik
dari dalam maupun dari luar
Kabupaten Deli Serdang untuk
mengunjungi
wisata

daerah

yang

objek

terdapat

di

Kabupaten Deli Serdang.[13]
7

Zainuddin
Siregar

2013

Perancangan SIG Berbasis
WEB Objek Wisata Kota
Binjai Dengan Algoritma
A*

user

1. Mempermudahkan

(wisatawan) mengetahui lokasi
wisata di Kota Binjai.
2. Mempromosikan Objek Wisata
yang ada di Kota Binjai.
3. Aplikasi

Sistem

Informasi

Geografis Lintasan Terpendek
Dapat Membantu Wisatawan
Menemukan
Yang

Lokasi

Terdapat

Di

Binjai.[16]

Universitas Sumatera Utara

Wisata
Kota