Analisa Waktu Angkut Terhadap Optimasi Penempatan Group Tower Crane (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartemen Grand Jati Juction) Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Pendahuluan
Penelitian ini berupa pengoptimalan titik lokasi tower crane yang ada di
lapangan. Mencari titik lokasi tower crane yang memiliki keseimbangan kerja ( ),
total waktu angkut dan perbedaan waktu angkut pada setiap lantai yang paling
efisien dengan merubah skenario penempatan tower crane.
Pada bab metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang data, teknik
analisa, variable penelitian, dan langkah pengelolahan data yang digunakan.
Setiap tahapan akan dijelaskan hingga mendapatkan tujuan penelitian yang
diinginkan.
3.2.
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi jenis data,
sumber data dan metode pengumpulan data untuk tahapan analisa titik lokasi
tower crane.
3.2.1 Jenis Data dan Sumber Data
a) Data Primer
Data primer meliputi informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan langsung lokasi proyek dan aktivitas tower crane di lapangan
dan wawancara pihak kontraktor.
18
Universitas Sumatera Utara
b) Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari pihak konstruksi berupa data yang
berhubugan dengan aktivitas tower crane, spesifikasi tower crane dan
gambar kerja bangunan.
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni :
a) Studi Lapangan
Pengumpulan data studi lapangan dilakukan dengan mendapatkan
data-data dari pengamatan langsung dilokasi proyek mengenai aktivitas
tower crane dan wawancara pihak kontraktor.
b) Studi Pustaka
Pengumpulan data secara studi pustaka adalah pengumpulan data
dengan cara membaca literatur yang dapat berupa buku, jurnal, artikel
ataupun yang lainnya yang berhubungan dengan penempatan titik lokasi
tower crane.
3.3.
Teknik Analisa
Analisa tower crane tunggal menjadi awal proses analisa penempatan
lokasi group tower crane. Kemudian menentukan supply point dan demand point
dari tower crane tunggal. Antara supply point dan demand point akan membentuk
suatu pekerjaan (task), kemudian dianalisa waktu angkut dan kedekatan pada
setiap pekerjaan sehingga membentuk suatu kelompok pekerjaan. Ketika
19
Universitas Sumatera Utara
kedekatan antara pekerjaan satu dengan yang lain terlalu jauh atau di luar radius
tower crane, maka dibutuhkan tower crane yang lain.
Kelompok pekerjaan yang terbentuk akan membentuk feasible area pada
penempatan lokasi tower crane. Setelah analisa kelompok pekerjaan ditinjau
kemudian dilanjutkan dengan analisa letak group tower crane yang memberikan
hasil yang optimal.
3.4.
Variable Penelitian
Terdapat 3 (tiga) variable yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mendapatkan tujuan dari penelitian yaitu waktu perjalanan pengait untuk
melakukan pekerjaan, Waktu pengangkutan pengait crane ke
i dan c.
Keseimbangan beban kerja pada waktu pengangkutan crane.
Persamaan yang digunakan untuk analisa perhitungan dalam penelitian ini
antara lain (Tam dan Leung, 2008):
a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan
(
)=
(
−
) + (
−
)
(
)=
(
−
) + (
−
)
=
(
−
(
)
) + (
−
)
=
=
(
)
1
= max(
,
)+
min(
,
)
2
= max(
,
)+
min(
,
)
20
Universitas Sumatera Utara
(
=
=
)
(
.
= max(
)
cos (
,
)+
(
)
(
).
min(
(
(
,
)
)
)
)
Dimana :
: Waktu perjalanan vertikal pengait tanpa beban
: Waktu perjalanan vertikal pengait dengan beban
: Waktu pergerakan radial trolley
: Waktu pergerakan tangensial pengait
: Waktu perjalanan horizontal pengait
: Derajat koordinasi pergerakan pengait dalam arah radial dan
tangensial pada bidang horizontal ( 0 sd 1)
: Derajat koordinasi pergerakan pengait dalam arah radial dan
tangensial pada bidang vertikal ( 0 sd 1)
b. Waktu pengangkutan pengait crane ke
=
.
i
.( 1 + 2 + 3 + 4 )
Dimana :
: Waktu pengangkutan pengait crane ke - i
: variabel binary
: jumlah angkatan
1 : waktu perjalanan pengait tanpa beban
2 : waktu perjalanan pengait dengan beban
21
Universitas Sumatera Utara
: waktu jeda rata-rata pengangkutan
: waktu jeda rata-rata pembongkaran
c. Keseimbangan beban kerja pada waktu pengangkutan crane
Dimana :
: keseimbangan kerja
: waktu rata-rata pengangkutan dari crane
: waktu pengangkutan pengait crane ke-i
Di dalam pemodelan, Zhang dkk (1999) dan Tam dkk (2001)
menyebutkan ada 2 (dua) kondisi ekstrim untuk
antara lain:
pergerakan tangensialdan radial terjadi secara serentak dan
= 0 ketika
= 1 ketika
pergerakan tersebut dilakukan secara berurutan.
Gambar 3.1. Ilustrasi Nilai
(Sumber : Kang dkk, 2004)
Untuk
juga memiliki 2 (dua) kondisi ekstrim antara lain :
pergerakan horizontal dan vertikal terjadi secara serentak dan
= 0 ketika
= 1 ketika
22
Universitas Sumatera Utara
pergerakan tersebut dilakukan secara berurutan. Mereka mengindikasikan bahwa
dan
bervariasi tergantung pada kemampuan operator dan kelapangan lokasi
kerja. Namun mereka mengasumsikan nilai
= 0,25 dan
= 1 (Kang dkk, 2004).
Gambar 3.2. Ilustrasi Nilai
(Sumber : Kang dkk, 2004)
3.5.
Pekerjaan Pengankutan Material Oleh Tower Crane
Dalam penelitian ini, terdapat 2 (dua) pekerjaan pengangkutan yang
ditinjau yaitu :
1. Pengangkutan besi
Setelah besi dipabrikasi pada tempat yang telah ditentukan, besi diangkut
dari tempat pabrikasi ke titik demand oleh tower crane. pekerjaan pengangkutan
besi ditinjau pada elevasi +0.0 meter. Karena pada elevasi tersebut pekerjaan
sudah menggunkan bantuan tower crane.
2. Pengangkutan beton
Pengangkutan beton menggunakan bantuan alat concrete bucket. Truk
mixer menjadi titik supply beton yang berada di luar bangunan. Titik supply beton
terdapat 3 (tiga) lokasi yang digunakan pada masing-masing tower crane.
23
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan pengangkutan beton ditinjau pada elevasi +0.0 meter. Karena pada
elevasi tersebut pekerjaan sudah menggunkan bantuan tower crane.
3.6.
Langkah Pengelolahan Data
Penentuan titik optimal lokasi tower crane dengan melakukan pemodelan
titik penempatan tower crane dengan metode try and error. Tahapan penentuan
skenario penempatan tower crane seperti berikut :
Langkah 1
Menentukan titik koordinat supply, demand, dan tower crane
pada kondisi aktual di lapangan.
Langkah 2
Mengasumsikan zona yang memungkinkan setiap tower crane
untuk
melakukan
pekerjaan
berdasarkan
radius
jangkauannya.
Kemudian memeriksa total waktu angkut, dan nilai kesimbangan kerja
atau standar deviasi waktu angkut pada titik lokasi tower crane aktual
sebagai acuan.
Langkah 3
Memodifikasi titik lokasi tower crane dengan metode try and
error, kemudian menentukan distribusi pekerjaan pada kondisi titik
tower crane yang telah dirubah skenario titik penempatannya.
24
Universitas Sumatera Utara
Langkah 4
Memerikasa nilai total waktu angkut, dan nilai kesimbangan
kerja atau standar deviasi waktu angkut titik lokasi tower crane yang
baru, apakah lokasi tersebut sudah optimal.
Selisih waktu pengangkutan tower crane per lantai
Mengetahui perbedaan waktu pengangkutan tower crane pada
setiap lantai.
3.7.
Menentukan Titik Supply dan Titik Demand
Titik supply yang menjadi titik penyedia material harus ditempatkan pada
lokasi strategis agar proses pengangkutan yang dibantu tower crane ke titik
demand memiliki waktu yang efisien. Titik supply pada proyek ini meliputi titik
penyediaan besi dan beton dan titik demand berupa kolom. Titik tersebut didapat
dengan cara :
1. Membuat grid pada gambar kerja, denah kolom sebagai acuan pembuatan
grid.
2. Menentukan titik koordinat setiap titik suplly dan titik demand.
3.8.
Mengasumsikan Zona Kerja Tower Crane
Pembagian zona kerja bertujuan untuk mencegah terjadinya over load
kerja pada setiap tower crane. Tahap mengasumsikan zona kerja tower crane
antara lain :
1. Menentukan radius kerja atau jangkauan lengan setiap tower crane .
25
Universitas Sumatera Utara
2. Membagi zona kerja setiap tower crane berdasarkan radiusnya.
3. Wawancara pihak kontraktor dibutukan untuk memastikan zona kerja
sesuai di lapangan.
3.9.
Modifikasi Titik Tower Crane
Dalam modifikasi skenario penempatan titik tower crane dibagi
menjadi tahap yaitu :
1.
Menentukan zona kosong atau lokasi yang memungkinkan diletakkan
tower crane dari gambar kerja.
2.
Memindahkan titik tower crane dengan metode try and error pada
zona kosong tanpa merubah gambar kerja dan mengganggu bangunan
di sekitar proyek.
26
Universitas Sumatera Utara
3.10. Bagan Alir Penelitian
Judul : analisa waktu angkut terhadap optimasi penempatan group tower crane
(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartement Grand Jati Juction )
Studi Literatur
Pengumpulan Data Penelitian
Data Sekunder:
Data Primer :
Pengamatan dilapangan
Wawancara
Gambar Layout dan Gambar
Kerja
Spesifikasi Tower Crane
Input data titik awal atau acuan tower crane
Menghitung waktu angkut total dan keseimbangan kerja ( )
Merubah skenario penempatan titik tower crane
Tidak
<
titik acuan awal
Mengetahui selisih waktu angkut yang dilakukan tower crane pada setiap lantai
Mengetahui titik penempatan tower crane dengan total waktu angkut dan
keseimbangan kerja ( ) terkecil dan selisih waktu angkut setiap lantai
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.3. Bagan Alir Penelitian
(Sumber : Olahan Sendiri)
27
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Data Umum Proyek
y
E GRAND JATI JUCTION
Lokasi
: Jalan Perintis Kemerdekaan Medan
Pemilik Proyek
: PT. MAHARDIKA AGUNG LESTARI
Kontraktor Perencana Arsitek
: PT. MAGETIKA INTERNATIONAL
Kontraktor Perencana Struktur
: PT. DACORAL
Lingkup Pekerjaan
: Struktur
Tinggi Bangunan
: + 126 m
Luas Total Bangunan
: 168.934 m2
Jumlah Lantai
: 39 Lantai dan 1 Latai Semi Basement
Untuk pembangunan yang membutuhkan pengangkutan material dengan
frekuensi yang tinggi sangat membutuhkan bantuan alat berat berupa .
akan membantu proses pengangkutan lebih cepat dan berdampak
pada waktu pembangunan proyek. Penentuan lokasi titik harus
direncanakan dengan tepat agar mendapatkan waktu pegangkutan yang efisien.
Titik lokasi , y , dapat dilihat
berdasarkan ! pada gambar kerja pembangunan Grand Jati Juction. Titik y
pada proyek ini meliputi titik penyediaan besi dan beton dan titik berupa
kolom.
Universitas Sumatera Utara
4"#"
4
$%&%' Supply (
()* $%&%' Demand
Bangunan ini memiliki 4 bagian tipikal yang mempengaruhi jumlah titik
demand pada setiap lantai. Untuk menentukan waktu perjalanan tower crane,
maka digunakan koordinat sebagai acuan titik +,--.yy dan titik /0123/,, lalu
nantinya akan digunakan sebagai variabel dalam perhitungan.
Gambar 4.1. Denah Kolom Lantai 1-6
(Sumber : Dokumen Proyek)
29
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Denah Kolom Lantai 7-8
(Sumber : Dokumen Proyek)
30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Denah Kolom Lantai 9-28
(Sumber : Dokumen Proyek)
31
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4. Denah Kolom Lantai 29-38
(Sumber : Dokumen Proyek)
Pada gambar di atas menunjukkan posisi koordinat
y dan titik
, titik
untuk mempermudah perhitungan waktu tempuh
. Penentuan koordinat pada gambar tersebut 1 satuan yang berarti 1
32
Universitas Sumatera Utara
milimeter di lapangan. Koordinat 45678 98:;7 dapat dilihat pada tabel 4.1 dan
koordinat titik supply terdapat pada tabel 4.2.
Tabel 4.1. Koordinat Eksisting ?>
@ABCDEFGBC HIFJK Waktu Angkut dan Keseimbangan Beban Kerja ( )
Pada tahap ini total waktu angkut dan keseimbangan beban kerja ( ) sudah
dapat diketahui dengan menggunakan persamaan yang terdapat pada BAB III.
Nilai yang dihitung mulai dari lantai lantai 1 hingga lantai 38.
kemudian memodifikasi skenario penempatan titik tower crane dengan
metode try and error tanpa merubah titik supply dan titik SL. Selanjutnya
mengulang tahapan yang telah dijelaskan di atas hingga mendapatkan total waktu
angkut dan keseimbangan beban kerja ( ) pada masing-masing skenario. Nilai
hasil perhitungan harus memiliki nilai standar deviasi ( ) beban kerja dan total
waktu angkut minimum. Titik koordinat skenario dapat dilihatpada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Koordinat Skenario Titik Tower Crane
Skenario
Tititk Koordinat (mm)
TC1
X
Y
Original
83940
101720
1
91940
101720
2
99940
101720
3
75940
101720
Sumber : Olahan Sendiri
Tititk Koordinat (mm)
TC2
X
Y
22000
14000
6000
30000
101720
101720
101720
101720
Tititk Koordinat (mm)
TC3
X
Y
51970
51970
51970
51970
26000
26000
26000
26000
Selanjutnya ditentukan contoh perhitungan yang diambil dari pekerjaan
pada grid berikut :
Contoh 1
Waktu angkat pekerjaan dari S1 (103940; 104220) ke K-15 (59940 ;
99220) dengan posisi awal TC1 pada (83940; 101720). Digunakan
: 0,25,
: 1,
kecepatan vertikal (Vv) adalah 100 m/menit saat kosong, 50 m/menit saat penuh
dan kecepatan gerak horizontal radial pengait Va sebesar 50 m/menit. Kecepatan
45
Universitas Sumatera Utara
putar lengan kerja antara 0-0,8 rad/menit dan dipakai V sebesar 0,8 rpm. Sesuai
standar, load delay dari material besi adalah 3 menit. Sedangkan unload delay
sebesar 5 menit. Elevasi titik supply beton 0,0 m dan elevasi titik demand 0,5 m.
Penyelesaian :
a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan
(
)=
=
(
) + (
−
)
−
( 59940 − 83940) + ( 99220 − 101720)
= 24129,857 mm
(
)=
(
=
−
) + (
−
)
( 103940 − 83940) + ( 104220 − 101720)
= 20155,644 mm
=
(
−
) + (
−
)
=
( 59940 − 103940) + ( 99220 − 104220)
= 44283,18 mm
(
= ∣
)
(
)
,
∣ =∣
/
,
/
∣
= 0,072258 menit
=
.
=
1
.
0,8
cos (
(
)
(
).
(
(
)
)
)
2
2
cos (
44283,18 − 24129,857 − 20155,644
2 ( 24129,857 . 20155,644 )
2
)
= 0,025703 menit
= max(
,
)+
min(
,
)
= 0,072258 + 0,25 . 0,025703
= 0,043768 menit
46
Universitas Sumatera Utara
=
(
=
(
= max(
= 0,005 menit
)
=
1
,
=
,
= 0,01 menit
)
,
)+
min(
,
)
= 0,043768 + 1 . 0,005
= 0,048768 menit
2
= max(
,
)+
min(
,
)
= 0,043768 + 1 . 0,01
= 0,053768 menit
t3
= 3 menit
t4
= 5 menit
T
= t1 + t2 + t3 + t4
= 0,048768+ 0,053768 + 3 + 5 = 6,102536 menit
Contoh 2
Waktu angkat pekerjaan dari S1 (103940; 104220) ke K-15 (59940 ;
99220) dengan posisi awal TC1 pada (83940; 101720). Digunakan
: 0,25,
: 1,
kecepatan vertikal (Vv) adalah 100 m/menit saat kosong, 50 m/menit saat penuh
dan kecepatan gerak horizontal radial pengait Va sebesar 50 m/menit. Kecepatan
putar lengan kerja antara 0-0,8 rad/menit dan dipakai V sebesar 0,8 rpm. Sesuai
standar, load delay dari material besi adalah 3 menit. Sedangkan unload delay
sebesar 5 menit. Elevasi titik supply beton 0,0 m dan elevasi titik demand 4 m.
47
Universitas Sumatera Utara
Penyelesaian :
a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan
(
)=
=
(
) + (
−
)
−
( 59940 − 83940) + ( 99220 − 101720)
= 24129,857 mm
(
)=
(
=
−
) + (
−
)
( 103940 − 83940) + ( 104220 − 101720)
= 20155,644 mm
=
(
−
) + (
−
)
=
( 59940 − 103940) + ( 99220 − 104220)
= 44283,18 mm
(
= ∣
)
(
)
,
∣ =∣
/
,
/
∣
= 0,072258 menit
=
.
=
1
.
0,8
cos (
(
)
(
).
(
(
)
)
)
2
2
cos (
44283,18 − 24129,857 − 20155,644
2 ( 24129,857 . 20155,644 )
2
)
= 0,025703 menit
= max(
)+
,
min(
,
)
= 0,072258 + 0,25 . 0,025703
= 0,043768 menit
=
=
(
=
=
(
= 0,04 menit
)
= 0,08 menit
)
48
Universitas Sumatera Utara
=0,083767921 menit
0,123767921 menit
t3
= 3 menit
t4
= 5 menit
T
= t1 + t2 + t3 + t4
= 0 ,083767+ 0,123767+ 3 + 5 = 6,207536 menit
Maka waktu angkut dari S1 ke titik K-15 pada elevasi 0,5 m dengan TC1
sebesar 6,102536 menit dan pada elevasi 4 m sebesar 6,207536 menit, maka
didapat perbedaan waktu sebesar 0,105 menit. Kemudian dilakukan perhitungan
yang sama untuk semua titik dari lantai1 hingga lantai 38.
Tabel 4.10. Waktu Pengangkutan Material Beton
Sumber : Olahan Sendiri
Untuk perhitungan lebih lengkap, dapat dilihat pada lampiran B,C,D,E,F.
49
Universitas Sumatera Utara
4
Hasil Pembahasan
Hasil pembahasan merangkum hasil perhitungan dari penilitian ini.
4.5.1 Total waktu angkut
Tabel 4.11. Hasil Waktu Angkut Material Besi dan Beton
Waktu Angkut (Menit)
Skenario
Beton
Original
40952,4
1
38502,9
2
35415,2
3
43246,3
Sumber : Olahan Sendiri
Besi
T
(Menit)
64487,0
67032,4
69401,1
61883,1
105439,4
105535,2
104816,2
105129,4
T (Menit)
Terhadan T
Original
0,000
95,838
-623,175
-310,020
Catatan : Tanda (-) memiliki arti terjadi penurunan waktu terhadap waktu
original.
Grafik 4.1. Hasil Waktu Angkut Material Besi dan Beton
Waktu Angkut Total
106000.0
Total Waktu Angkut
105535.2
105500.0
105439.4
105129.4
105000.0
104816.2
104500.0
104000.0
Skenario Original
Skenario 1
Skenario 2
Skenario 3
Sumber : Olahan Sendiri
50
Universitas Sumatera Utara
4
viasi ( ) beban kerja
Tabel 4.12. Standar Deviasi ( ) Keseimbangan Beban Kerja
Standar Deviasi
Skenario
Beton
Lt 1-6
Original
1,78
1
1,68
2
1,48
3
1,84
Sumber : Olahan Sendiri
Besi
Lt 7-8
Lt 9-28
Lt 29-38
Lt 1-6
Lt 7-8
Lt 9-28
Lt 29-38
2,04
1,79
1,17
2,18
1,98
1,76
1,21
2,10
1,97
1,90
1,25
1,84
6,91
6,70
6,46
7,07
7,36
7,10
6,80
7,54
7,66
7,39
7,06
7,86
1,95
1,90
1,64
1,83
Grafik 4.2. Standar Deviasi ( ) Keseimbangan Beban Kerja Pekerjaan Beton
Standar Deviasi ( ) Keseimbangan Beban
Kerja Pekerjaan Beton
2.20
2.18
2.04
1.80
1.84
1.78
1.79
2.10
1.98
1.76
1.97
1.90
1.84
1.68
Skenario Original
Skenario 1
Skenario 2
Skenario 3
1.48
1.40
1.17
1.21
1.25
1.00
LT 1-6
LT 7-8
LT 9 - 28
LT 29-38
Sumber : Olahan Sendiri
51
Universitas Sumatera Utara
Grafik 4.3. Standar Deviasi ( ) Keseimbangan Beban Kerja Pekerjaan Besi
LMNOPNQ RSviasi
( ) Keseimbangan
Beban Kerja Pekerjaan Besi
9.00
8.50
8.00
7.54
7.36
7.10
7.50
7.00
6.50
7.07
6.91
6.70
6.46
7.86
7.66
7.39
7.06
6.80
6.00
5.50
5.00
Skenario Original
Skenario 1
4.50
Skenario 2
4.00
Skenario 3
3.50
3.00
2.50
1.90
1.95
1.83
1.64
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
LT 1-6
LT 7-8
LT 9 - 28
LT 29-38
Sumber : Olahan Sendiri
52
Universitas Sumatera Utara
4
waktu angkut pada setiap lantai
Waktu angkut oleh tower crane setiap lantai memiliki perbedaan yang
dipengaruhi elevasi lantai pada bangunan. Setiap lantai mempuyai tinggi yang
bervariasi seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.10
Gambar 4.10. Potongan
(Sumber : Dokumen Proyek)
53
Universitas Sumatera Utara
Selisih waktu angkut
pada setiap lantai mengambil
contoh dari
perhitungan di titik K-15 pada elevasi 0,5 m didapat 6,102536 menit dan pada
elevasi 4 m sebesar 6,207536 menit, maka didapat perbedaan waktu sebesar 0,105
menit. Dilakukan perhitungan ulang dengan mengganti elevasi hingga ke 117,4
meter. Hasil selisih waktu angkut dapat dilihat pada tabel 4.12
Tabel 4.13. Selisih Waktu Angkut Pada Setiap Lantai
Lantai
1
Mezzanin
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Elevasi (m)
0,5
4
7,5
11,5
15,5
19,5
23,5
27,5
30,4
33,3
36,2
39,1
42
44,9
47,8
50,7
53,6
56,5
59,4
62,3
65,2
68,1
71
73,9
76,8
79,7
82,6
T (Menit )
6,103
6,208
6,313
6,433
6,553
6,673
6,793
6,880
6,967
7,054
7,141
7,228
7,315
7,402
7,489
7,576
7,663
7,750
7,837
7,924
8,011
8,098
8,185
8,272
8,359
8,446
8,533
T (Menit)
0,03
0,105
0,105
0,12
0,12
0,12
0,12
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
54
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.13.
Lantai
27
28
29
30
32
33
34
35
36
37
38
Elevasi (m)
85,5
88,4
91,3
94,2
100
102,9
105,8
108,7
111,6
114,5
117,4
Rata-Rata
Sumber : Olahan Sendiri
T (Menit )
8,620
8,707
8,794
8,881
9,055
9,142
9,229
9,316
9,403
9,490
9,577
T (Menit)
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,0898
4TUTV Hasil Penelitan
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui antara lain :
1. Semakin dekat letak lokasi tower crane dengan titik supply dan titik
demand akan menghasilkan waktu lebih effisien.
2. Skenario 2 memiliki total waktu angkut dan keseimbangan beban kerja
paling efisien dibandingkan dengan skenario lainnya.
3. Rata-rata selisih waktu angkut setiap pekerjaan yang dilakukan tower
crane pada setiap lantai sebesar 0,0898 menit.
55
Universitas Sumatera Utara
YZY [
\]^_`abcZd eZd ^ZfZd
ghih
jklmnopqrs
tuvw xyzy{w|wuz wzw }w}uxu| ~ywx{uz uu
~yzuvw yw{w~w ||u{ u~| uz~| }uz ~yywuzuz ~yvu xu{wz
ywwyz
~yzuvw }yzuz ~v}wzu| }w X
WX yw{w~w ||u{ u~| uz~| yyuv X yzw| u|u
yw{w~w xyzvzuz u~| yyuv XW yzw| |yvu}ux ~yzuvw vwwzu{
|uz}uv }ywuw xy~yvuuz y|z u}u{u {uz|uw X {uz|uw
{uz|uw }uz {uz|uw W |uz}uv }ywuw xy~yvuuz yw
u}u{u {uz|uw X XX {uz|uw {uz|uw X }uz {uz|uw
X
u|uvu|u y{ww u~| uz~| y|wux xy~yvuuz uz }w {u~~uz ¡¢ £¢¤¥¡
yyuv yzw|
gh¦h
§r¨rs
©yv}uuv~uz uw{ xyzy{w|wuz |yz|uz xyzyz|uz |w|w~ {~uw xyzyxu|uz
ª¢«¬ ¡¢ £¢¤¥¡ uz x|wu{ }uz yw{w~w ~yywuzuz yuz ~yvu uz|uv
¡¢ £¢¤¥¡ xu{wz ~yw{ xu}u
xvy~ xyuzzuz ®xuv|yyz ¯vuz} °u|w
°|wz u~u }wuvuz~uz z|~ xyzy{w|wuz y{uz|zu
WX
Universitas Sumatera Utara
³´ µ¶·¸¸¹·º»º· ¼½¾¿¶¿ ÀÁ¶½º¿À ºÁº¹ ÂÃÄÅÆÇÈÉ ÊºÀ· ¹·Á¹» ˶Ë̺·ÍÀ·¸»º· κ¿ÀÊ
¼¶½ÎÀÁ¹·¸º·´
Ï´ к¸À ¼Àκ» ¼¶Êº»¿º·º ¼½¾Ñ¶» º¸º½ ˶˼¶½ÎºÁÀ»º· ÁÀÁÀ» ʾ»º¿À ÅÃÆÉÈ ÒÈÇÓÉ
Ѻ·¸ ¼ºÊÀ·¸ ¶ÔÔÀ¿¶·´
Õ´ µ¶·¸ÎÀÁ¹·¸ ÌÀºÑº ¾¼¶½º¿À¾·ºÊ ÅÃÆÉÈ ÒÈÇÓÉ ¿¶ÎÀ·¸¸º ͺ¼ºÁ ÍÀ»¶ÁºÎ¹À
¼¶½Ìº·ÍÀ·¸º· ÌÀºÑº ¾¼¶½º¿À¾·ºÊ º»Á¹ºÊ Ͷ·¸º· ÌÀºÑº ¿¶Á¶ÊºÎ ÍÀʺ»¹»º·
¶ÖºÊ¹º¿À´
±²
Universitas Sumatera Utara
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Pendahuluan
Penelitian ini berupa pengoptimalan titik lokasi tower crane yang ada di
lapangan. Mencari titik lokasi tower crane yang memiliki keseimbangan kerja ( ),
total waktu angkut dan perbedaan waktu angkut pada setiap lantai yang paling
efisien dengan merubah skenario penempatan tower crane.
Pada bab metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang data, teknik
analisa, variable penelitian, dan langkah pengelolahan data yang digunakan.
Setiap tahapan akan dijelaskan hingga mendapatkan tujuan penelitian yang
diinginkan.
3.2.
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi jenis data,
sumber data dan metode pengumpulan data untuk tahapan analisa titik lokasi
tower crane.
3.2.1 Jenis Data dan Sumber Data
a) Data Primer
Data primer meliputi informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan langsung lokasi proyek dan aktivitas tower crane di lapangan
dan wawancara pihak kontraktor.
18
Universitas Sumatera Utara
b) Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari pihak konstruksi berupa data yang
berhubugan dengan aktivitas tower crane, spesifikasi tower crane dan
gambar kerja bangunan.
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni :
a) Studi Lapangan
Pengumpulan data studi lapangan dilakukan dengan mendapatkan
data-data dari pengamatan langsung dilokasi proyek mengenai aktivitas
tower crane dan wawancara pihak kontraktor.
b) Studi Pustaka
Pengumpulan data secara studi pustaka adalah pengumpulan data
dengan cara membaca literatur yang dapat berupa buku, jurnal, artikel
ataupun yang lainnya yang berhubungan dengan penempatan titik lokasi
tower crane.
3.3.
Teknik Analisa
Analisa tower crane tunggal menjadi awal proses analisa penempatan
lokasi group tower crane. Kemudian menentukan supply point dan demand point
dari tower crane tunggal. Antara supply point dan demand point akan membentuk
suatu pekerjaan (task), kemudian dianalisa waktu angkut dan kedekatan pada
setiap pekerjaan sehingga membentuk suatu kelompok pekerjaan. Ketika
19
Universitas Sumatera Utara
kedekatan antara pekerjaan satu dengan yang lain terlalu jauh atau di luar radius
tower crane, maka dibutuhkan tower crane yang lain.
Kelompok pekerjaan yang terbentuk akan membentuk feasible area pada
penempatan lokasi tower crane. Setelah analisa kelompok pekerjaan ditinjau
kemudian dilanjutkan dengan analisa letak group tower crane yang memberikan
hasil yang optimal.
3.4.
Variable Penelitian
Terdapat 3 (tiga) variable yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mendapatkan tujuan dari penelitian yaitu waktu perjalanan pengait untuk
melakukan pekerjaan, Waktu pengangkutan pengait crane ke
i dan c.
Keseimbangan beban kerja pada waktu pengangkutan crane.
Persamaan yang digunakan untuk analisa perhitungan dalam penelitian ini
antara lain (Tam dan Leung, 2008):
a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan
(
)=
(
−
) + (
−
)
(
)=
(
−
) + (
−
)
=
(
−
(
)
) + (
−
)
=
=
(
)
1
= max(
,
)+
min(
,
)
2
= max(
,
)+
min(
,
)
20
Universitas Sumatera Utara
(
=
=
)
(
.
= max(
)
cos (
,
)+
(
)
(
).
min(
(
(
,
)
)
)
)
Dimana :
: Waktu perjalanan vertikal pengait tanpa beban
: Waktu perjalanan vertikal pengait dengan beban
: Waktu pergerakan radial trolley
: Waktu pergerakan tangensial pengait
: Waktu perjalanan horizontal pengait
: Derajat koordinasi pergerakan pengait dalam arah radial dan
tangensial pada bidang horizontal ( 0 sd 1)
: Derajat koordinasi pergerakan pengait dalam arah radial dan
tangensial pada bidang vertikal ( 0 sd 1)
b. Waktu pengangkutan pengait crane ke
=
.
i
.( 1 + 2 + 3 + 4 )
Dimana :
: Waktu pengangkutan pengait crane ke - i
: variabel binary
: jumlah angkatan
1 : waktu perjalanan pengait tanpa beban
2 : waktu perjalanan pengait dengan beban
21
Universitas Sumatera Utara
: waktu jeda rata-rata pengangkutan
: waktu jeda rata-rata pembongkaran
c. Keseimbangan beban kerja pada waktu pengangkutan crane
Dimana :
: keseimbangan kerja
: waktu rata-rata pengangkutan dari crane
: waktu pengangkutan pengait crane ke-i
Di dalam pemodelan, Zhang dkk (1999) dan Tam dkk (2001)
menyebutkan ada 2 (dua) kondisi ekstrim untuk
antara lain:
pergerakan tangensialdan radial terjadi secara serentak dan
= 0 ketika
= 1 ketika
pergerakan tersebut dilakukan secara berurutan.
Gambar 3.1. Ilustrasi Nilai
(Sumber : Kang dkk, 2004)
Untuk
juga memiliki 2 (dua) kondisi ekstrim antara lain :
pergerakan horizontal dan vertikal terjadi secara serentak dan
= 0 ketika
= 1 ketika
22
Universitas Sumatera Utara
pergerakan tersebut dilakukan secara berurutan. Mereka mengindikasikan bahwa
dan
bervariasi tergantung pada kemampuan operator dan kelapangan lokasi
kerja. Namun mereka mengasumsikan nilai
= 0,25 dan
= 1 (Kang dkk, 2004).
Gambar 3.2. Ilustrasi Nilai
(Sumber : Kang dkk, 2004)
3.5.
Pekerjaan Pengankutan Material Oleh Tower Crane
Dalam penelitian ini, terdapat 2 (dua) pekerjaan pengangkutan yang
ditinjau yaitu :
1. Pengangkutan besi
Setelah besi dipabrikasi pada tempat yang telah ditentukan, besi diangkut
dari tempat pabrikasi ke titik demand oleh tower crane. pekerjaan pengangkutan
besi ditinjau pada elevasi +0.0 meter. Karena pada elevasi tersebut pekerjaan
sudah menggunkan bantuan tower crane.
2. Pengangkutan beton
Pengangkutan beton menggunakan bantuan alat concrete bucket. Truk
mixer menjadi titik supply beton yang berada di luar bangunan. Titik supply beton
terdapat 3 (tiga) lokasi yang digunakan pada masing-masing tower crane.
23
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan pengangkutan beton ditinjau pada elevasi +0.0 meter. Karena pada
elevasi tersebut pekerjaan sudah menggunkan bantuan tower crane.
3.6.
Langkah Pengelolahan Data
Penentuan titik optimal lokasi tower crane dengan melakukan pemodelan
titik penempatan tower crane dengan metode try and error. Tahapan penentuan
skenario penempatan tower crane seperti berikut :
Langkah 1
Menentukan titik koordinat supply, demand, dan tower crane
pada kondisi aktual di lapangan.
Langkah 2
Mengasumsikan zona yang memungkinkan setiap tower crane
untuk
melakukan
pekerjaan
berdasarkan
radius
jangkauannya.
Kemudian memeriksa total waktu angkut, dan nilai kesimbangan kerja
atau standar deviasi waktu angkut pada titik lokasi tower crane aktual
sebagai acuan.
Langkah 3
Memodifikasi titik lokasi tower crane dengan metode try and
error, kemudian menentukan distribusi pekerjaan pada kondisi titik
tower crane yang telah dirubah skenario titik penempatannya.
24
Universitas Sumatera Utara
Langkah 4
Memerikasa nilai total waktu angkut, dan nilai kesimbangan
kerja atau standar deviasi waktu angkut titik lokasi tower crane yang
baru, apakah lokasi tersebut sudah optimal.
Selisih waktu pengangkutan tower crane per lantai
Mengetahui perbedaan waktu pengangkutan tower crane pada
setiap lantai.
3.7.
Menentukan Titik Supply dan Titik Demand
Titik supply yang menjadi titik penyedia material harus ditempatkan pada
lokasi strategis agar proses pengangkutan yang dibantu tower crane ke titik
demand memiliki waktu yang efisien. Titik supply pada proyek ini meliputi titik
penyediaan besi dan beton dan titik demand berupa kolom. Titik tersebut didapat
dengan cara :
1. Membuat grid pada gambar kerja, denah kolom sebagai acuan pembuatan
grid.
2. Menentukan titik koordinat setiap titik suplly dan titik demand.
3.8.
Mengasumsikan Zona Kerja Tower Crane
Pembagian zona kerja bertujuan untuk mencegah terjadinya over load
kerja pada setiap tower crane. Tahap mengasumsikan zona kerja tower crane
antara lain :
1. Menentukan radius kerja atau jangkauan lengan setiap tower crane .
25
Universitas Sumatera Utara
2. Membagi zona kerja setiap tower crane berdasarkan radiusnya.
3. Wawancara pihak kontraktor dibutukan untuk memastikan zona kerja
sesuai di lapangan.
3.9.
Modifikasi Titik Tower Crane
Dalam modifikasi skenario penempatan titik tower crane dibagi
menjadi tahap yaitu :
1.
Menentukan zona kosong atau lokasi yang memungkinkan diletakkan
tower crane dari gambar kerja.
2.
Memindahkan titik tower crane dengan metode try and error pada
zona kosong tanpa merubah gambar kerja dan mengganggu bangunan
di sekitar proyek.
26
Universitas Sumatera Utara
3.10. Bagan Alir Penelitian
Judul : analisa waktu angkut terhadap optimasi penempatan group tower crane
(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartement Grand Jati Juction )
Studi Literatur
Pengumpulan Data Penelitian
Data Sekunder:
Data Primer :
Pengamatan dilapangan
Wawancara
Gambar Layout dan Gambar
Kerja
Spesifikasi Tower Crane
Input data titik awal atau acuan tower crane
Menghitung waktu angkut total dan keseimbangan kerja ( )
Merubah skenario penempatan titik tower crane
Tidak
<
titik acuan awal
Mengetahui selisih waktu angkut yang dilakukan tower crane pada setiap lantai
Mengetahui titik penempatan tower crane dengan total waktu angkut dan
keseimbangan kerja ( ) terkecil dan selisih waktu angkut setiap lantai
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.3. Bagan Alir Penelitian
(Sumber : Olahan Sendiri)
27
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Data Umum Proyek
y
E GRAND JATI JUCTION
Lokasi
: Jalan Perintis Kemerdekaan Medan
Pemilik Proyek
: PT. MAHARDIKA AGUNG LESTARI
Kontraktor Perencana Arsitek
: PT. MAGETIKA INTERNATIONAL
Kontraktor Perencana Struktur
: PT. DACORAL
Lingkup Pekerjaan
: Struktur
Tinggi Bangunan
: + 126 m
Luas Total Bangunan
: 168.934 m2
Jumlah Lantai
: 39 Lantai dan 1 Latai Semi Basement
Untuk pembangunan yang membutuhkan pengangkutan material dengan
frekuensi yang tinggi sangat membutuhkan bantuan alat berat berupa .
akan membantu proses pengangkutan lebih cepat dan berdampak
pada waktu pembangunan proyek. Penentuan lokasi titik harus
direncanakan dengan tepat agar mendapatkan waktu pegangkutan yang efisien.
Titik lokasi , y , dapat dilihat
berdasarkan ! pada gambar kerja pembangunan Grand Jati Juction. Titik y
pada proyek ini meliputi titik penyediaan besi dan beton dan titik berupa
kolom.
Universitas Sumatera Utara
4"#"
4
$%&%' Supply (
()* $%&%' Demand
Bangunan ini memiliki 4 bagian tipikal yang mempengaruhi jumlah titik
demand pada setiap lantai. Untuk menentukan waktu perjalanan tower crane,
maka digunakan koordinat sebagai acuan titik +,--.yy dan titik /0123/,, lalu
nantinya akan digunakan sebagai variabel dalam perhitungan.
Gambar 4.1. Denah Kolom Lantai 1-6
(Sumber : Dokumen Proyek)
29
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Denah Kolom Lantai 7-8
(Sumber : Dokumen Proyek)
30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Denah Kolom Lantai 9-28
(Sumber : Dokumen Proyek)
31
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4. Denah Kolom Lantai 29-38
(Sumber : Dokumen Proyek)
Pada gambar di atas menunjukkan posisi koordinat
y dan titik
, titik
untuk mempermudah perhitungan waktu tempuh
. Penentuan koordinat pada gambar tersebut 1 satuan yang berarti 1
32
Universitas Sumatera Utara
milimeter di lapangan. Koordinat 45678 98:;7 dapat dilihat pada tabel 4.1 dan
koordinat titik supply terdapat pada tabel 4.2.
Tabel 4.1. Koordinat Eksisting ?>
@ABCDEFGBC HIFJK Waktu Angkut dan Keseimbangan Beban Kerja ( )
Pada tahap ini total waktu angkut dan keseimbangan beban kerja ( ) sudah
dapat diketahui dengan menggunakan persamaan yang terdapat pada BAB III.
Nilai yang dihitung mulai dari lantai lantai 1 hingga lantai 38.
kemudian memodifikasi skenario penempatan titik tower crane dengan
metode try and error tanpa merubah titik supply dan titik SL. Selanjutnya
mengulang tahapan yang telah dijelaskan di atas hingga mendapatkan total waktu
angkut dan keseimbangan beban kerja ( ) pada masing-masing skenario. Nilai
hasil perhitungan harus memiliki nilai standar deviasi ( ) beban kerja dan total
waktu angkut minimum. Titik koordinat skenario dapat dilihatpada tabel 4.9.
Tabel 4.9. Koordinat Skenario Titik Tower Crane
Skenario
Tititk Koordinat (mm)
TC1
X
Y
Original
83940
101720
1
91940
101720
2
99940
101720
3
75940
101720
Sumber : Olahan Sendiri
Tititk Koordinat (mm)
TC2
X
Y
22000
14000
6000
30000
101720
101720
101720
101720
Tititk Koordinat (mm)
TC3
X
Y
51970
51970
51970
51970
26000
26000
26000
26000
Selanjutnya ditentukan contoh perhitungan yang diambil dari pekerjaan
pada grid berikut :
Contoh 1
Waktu angkat pekerjaan dari S1 (103940; 104220) ke K-15 (59940 ;
99220) dengan posisi awal TC1 pada (83940; 101720). Digunakan
: 0,25,
: 1,
kecepatan vertikal (Vv) adalah 100 m/menit saat kosong, 50 m/menit saat penuh
dan kecepatan gerak horizontal radial pengait Va sebesar 50 m/menit. Kecepatan
45
Universitas Sumatera Utara
putar lengan kerja antara 0-0,8 rad/menit dan dipakai V sebesar 0,8 rpm. Sesuai
standar, load delay dari material besi adalah 3 menit. Sedangkan unload delay
sebesar 5 menit. Elevasi titik supply beton 0,0 m dan elevasi titik demand 0,5 m.
Penyelesaian :
a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan
(
)=
=
(
) + (
−
)
−
( 59940 − 83940) + ( 99220 − 101720)
= 24129,857 mm
(
)=
(
=
−
) + (
−
)
( 103940 − 83940) + ( 104220 − 101720)
= 20155,644 mm
=
(
−
) + (
−
)
=
( 59940 − 103940) + ( 99220 − 104220)
= 44283,18 mm
(
= ∣
)
(
)
,
∣ =∣
/
,
/
∣
= 0,072258 menit
=
.
=
1
.
0,8
cos (
(
)
(
).
(
(
)
)
)
2
2
cos (
44283,18 − 24129,857 − 20155,644
2 ( 24129,857 . 20155,644 )
2
)
= 0,025703 menit
= max(
,
)+
min(
,
)
= 0,072258 + 0,25 . 0,025703
= 0,043768 menit
46
Universitas Sumatera Utara
=
(
=
(
= max(
= 0,005 menit
)
=
1
,
=
,
= 0,01 menit
)
,
)+
min(
,
)
= 0,043768 + 1 . 0,005
= 0,048768 menit
2
= max(
,
)+
min(
,
)
= 0,043768 + 1 . 0,01
= 0,053768 menit
t3
= 3 menit
t4
= 5 menit
T
= t1 + t2 + t3 + t4
= 0,048768+ 0,053768 + 3 + 5 = 6,102536 menit
Contoh 2
Waktu angkat pekerjaan dari S1 (103940; 104220) ke K-15 (59940 ;
99220) dengan posisi awal TC1 pada (83940; 101720). Digunakan
: 0,25,
: 1,
kecepatan vertikal (Vv) adalah 100 m/menit saat kosong, 50 m/menit saat penuh
dan kecepatan gerak horizontal radial pengait Va sebesar 50 m/menit. Kecepatan
putar lengan kerja antara 0-0,8 rad/menit dan dipakai V sebesar 0,8 rpm. Sesuai
standar, load delay dari material besi adalah 3 menit. Sedangkan unload delay
sebesar 5 menit. Elevasi titik supply beton 0,0 m dan elevasi titik demand 4 m.
47
Universitas Sumatera Utara
Penyelesaian :
a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan
(
)=
=
(
) + (
−
)
−
( 59940 − 83940) + ( 99220 − 101720)
= 24129,857 mm
(
)=
(
=
−
) + (
−
)
( 103940 − 83940) + ( 104220 − 101720)
= 20155,644 mm
=
(
−
) + (
−
)
=
( 59940 − 103940) + ( 99220 − 104220)
= 44283,18 mm
(
= ∣
)
(
)
,
∣ =∣
/
,
/
∣
= 0,072258 menit
=
.
=
1
.
0,8
cos (
(
)
(
).
(
(
)
)
)
2
2
cos (
44283,18 − 24129,857 − 20155,644
2 ( 24129,857 . 20155,644 )
2
)
= 0,025703 menit
= max(
)+
,
min(
,
)
= 0,072258 + 0,25 . 0,025703
= 0,043768 menit
=
=
(
=
=
(
= 0,04 menit
)
= 0,08 menit
)
48
Universitas Sumatera Utara
=0,083767921 menit
0,123767921 menit
t3
= 3 menit
t4
= 5 menit
T
= t1 + t2 + t3 + t4
= 0 ,083767+ 0,123767+ 3 + 5 = 6,207536 menit
Maka waktu angkut dari S1 ke titik K-15 pada elevasi 0,5 m dengan TC1
sebesar 6,102536 menit dan pada elevasi 4 m sebesar 6,207536 menit, maka
didapat perbedaan waktu sebesar 0,105 menit. Kemudian dilakukan perhitungan
yang sama untuk semua titik dari lantai1 hingga lantai 38.
Tabel 4.10. Waktu Pengangkutan Material Beton
Sumber : Olahan Sendiri
Untuk perhitungan lebih lengkap, dapat dilihat pada lampiran B,C,D,E,F.
49
Universitas Sumatera Utara
4
Hasil Pembahasan
Hasil pembahasan merangkum hasil perhitungan dari penilitian ini.
4.5.1 Total waktu angkut
Tabel 4.11. Hasil Waktu Angkut Material Besi dan Beton
Waktu Angkut (Menit)
Skenario
Beton
Original
40952,4
1
38502,9
2
35415,2
3
43246,3
Sumber : Olahan Sendiri
Besi
T
(Menit)
64487,0
67032,4
69401,1
61883,1
105439,4
105535,2
104816,2
105129,4
T (Menit)
Terhadan T
Original
0,000
95,838
-623,175
-310,020
Catatan : Tanda (-) memiliki arti terjadi penurunan waktu terhadap waktu
original.
Grafik 4.1. Hasil Waktu Angkut Material Besi dan Beton
Waktu Angkut Total
106000.0
Total Waktu Angkut
105535.2
105500.0
105439.4
105129.4
105000.0
104816.2
104500.0
104000.0
Skenario Original
Skenario 1
Skenario 2
Skenario 3
Sumber : Olahan Sendiri
50
Universitas Sumatera Utara
4
viasi ( ) beban kerja
Tabel 4.12. Standar Deviasi ( ) Keseimbangan Beban Kerja
Standar Deviasi
Skenario
Beton
Lt 1-6
Original
1,78
1
1,68
2
1,48
3
1,84
Sumber : Olahan Sendiri
Besi
Lt 7-8
Lt 9-28
Lt 29-38
Lt 1-6
Lt 7-8
Lt 9-28
Lt 29-38
2,04
1,79
1,17
2,18
1,98
1,76
1,21
2,10
1,97
1,90
1,25
1,84
6,91
6,70
6,46
7,07
7,36
7,10
6,80
7,54
7,66
7,39
7,06
7,86
1,95
1,90
1,64
1,83
Grafik 4.2. Standar Deviasi ( ) Keseimbangan Beban Kerja Pekerjaan Beton
Standar Deviasi ( ) Keseimbangan Beban
Kerja Pekerjaan Beton
2.20
2.18
2.04
1.80
1.84
1.78
1.79
2.10
1.98
1.76
1.97
1.90
1.84
1.68
Skenario Original
Skenario 1
Skenario 2
Skenario 3
1.48
1.40
1.17
1.21
1.25
1.00
LT 1-6
LT 7-8
LT 9 - 28
LT 29-38
Sumber : Olahan Sendiri
51
Universitas Sumatera Utara
Grafik 4.3. Standar Deviasi ( ) Keseimbangan Beban Kerja Pekerjaan Besi
LMNOPNQ RSviasi
( ) Keseimbangan
Beban Kerja Pekerjaan Besi
9.00
8.50
8.00
7.54
7.36
7.10
7.50
7.00
6.50
7.07
6.91
6.70
6.46
7.86
7.66
7.39
7.06
6.80
6.00
5.50
5.00
Skenario Original
Skenario 1
4.50
Skenario 2
4.00
Skenario 3
3.50
3.00
2.50
1.90
1.95
1.83
1.64
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
LT 1-6
LT 7-8
LT 9 - 28
LT 29-38
Sumber : Olahan Sendiri
52
Universitas Sumatera Utara
4
waktu angkut pada setiap lantai
Waktu angkut oleh tower crane setiap lantai memiliki perbedaan yang
dipengaruhi elevasi lantai pada bangunan. Setiap lantai mempuyai tinggi yang
bervariasi seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.10
Gambar 4.10. Potongan
(Sumber : Dokumen Proyek)
53
Universitas Sumatera Utara
Selisih waktu angkut
pada setiap lantai mengambil
contoh dari
perhitungan di titik K-15 pada elevasi 0,5 m didapat 6,102536 menit dan pada
elevasi 4 m sebesar 6,207536 menit, maka didapat perbedaan waktu sebesar 0,105
menit. Dilakukan perhitungan ulang dengan mengganti elevasi hingga ke 117,4
meter. Hasil selisih waktu angkut dapat dilihat pada tabel 4.12
Tabel 4.13. Selisih Waktu Angkut Pada Setiap Lantai
Lantai
1
Mezzanin
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Elevasi (m)
0,5
4
7,5
11,5
15,5
19,5
23,5
27,5
30,4
33,3
36,2
39,1
42
44,9
47,8
50,7
53,6
56,5
59,4
62,3
65,2
68,1
71
73,9
76,8
79,7
82,6
T (Menit )
6,103
6,208
6,313
6,433
6,553
6,673
6,793
6,880
6,967
7,054
7,141
7,228
7,315
7,402
7,489
7,576
7,663
7,750
7,837
7,924
8,011
8,098
8,185
8,272
8,359
8,446
8,533
T (Menit)
0,03
0,105
0,105
0,12
0,12
0,12
0,12
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
54
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.13.
Lantai
27
28
29
30
32
33
34
35
36
37
38
Elevasi (m)
85,5
88,4
91,3
94,2
100
102,9
105,8
108,7
111,6
114,5
117,4
Rata-Rata
Sumber : Olahan Sendiri
T (Menit )
8,620
8,707
8,794
8,881
9,055
9,142
9,229
9,316
9,403
9,490
9,577
T (Menit)
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,0898
4TUTV Hasil Penelitan
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui antara lain :
1. Semakin dekat letak lokasi tower crane dengan titik supply dan titik
demand akan menghasilkan waktu lebih effisien.
2. Skenario 2 memiliki total waktu angkut dan keseimbangan beban kerja
paling efisien dibandingkan dengan skenario lainnya.
3. Rata-rata selisih waktu angkut setiap pekerjaan yang dilakukan tower
crane pada setiap lantai sebesar 0,0898 menit.
55
Universitas Sumatera Utara
YZY [
\]^_`abcZd eZd ^ZfZd
ghih
jklmnopqrs
tuvw xyzy{w|wuz wzw }w}uxu| ~ywx{uz uu
~yzuvw yw{w~w ||u{ u~| uz~| }uz ~yywuzuz ~yvu xu{wz
ywwyz
~yzuvw }yzuz ~v}wzu| }w X
WX yw{w~w ||u{ u~| uz~| yyuv X yzw| u|u
yw{w~w xyzvzuz u~| yyuv XW yzw| |yvu}ux ~yzuvw vwwzu{
|uz}uv }ywuw xy~yvuuz y|z u}u{u {uz|uw X {uz|uw
{uz|uw }uz {uz|uw W |uz}uv }ywuw xy~yvuuz yw
u}u{u {uz|uw X XX {uz|uw {uz|uw X }uz {uz|uw
X
u|uvu|u y{ww u~| uz~| y|wux xy~yvuuz uz }w {u~~uz ¡¢ £¢¤¥¡
yyuv yzw|
gh¦h
§r¨rs
©yv}uuv~uz uw{ xyzy{w|wuz |yz|uz xyzyz|uz |w|w~ {~uw xyzyxu|uz
ª¢«¬ ¡¢ £¢¤¥¡ uz x|wu{ }uz yw{w~w ~yywuzuz yuz ~yvu uz|uv
¡¢ £¢¤¥¡ xu{wz ~yw{ xu}u
xvy~ xyuzzuz ®xuv|yyz ¯vuz} °u|w
°|wz u~u }wuvuz~uz z|~ xyzy{w|wuz y{uz|zu
WX
Universitas Sumatera Utara
³´ µ¶·¸¸¹·º»º· ¼½¾¿¶¿ ÀÁ¶½º¿À ºÁº¹ ÂÃÄÅÆÇÈÉ ÊºÀ· ¹·Á¹» ˶Ë̺·ÍÀ·¸»º· κ¿ÀÊ
¼¶½ÎÀÁ¹·¸º·´
Ï´ к¸À ¼Àκ» ¼¶Êº»¿º·º ¼½¾Ñ¶» º¸º½ ˶˼¶½ÎºÁÀ»º· ÁÀÁÀ» ʾ»º¿À ÅÃÆÉÈ ÒÈÇÓÉ
Ѻ·¸ ¼ºÊÀ·¸ ¶ÔÔÀ¿¶·´
Õ´ µ¶·¸ÎÀÁ¹·¸ ÌÀºÑº ¾¼¶½º¿À¾·ºÊ ÅÃÆÉÈ ÒÈÇÓÉ ¿¶ÎÀ·¸¸º ͺ¼ºÁ ÍÀ»¶ÁºÎ¹À
¼¶½Ìº·ÍÀ·¸º· ÌÀºÑº ¾¼¶½º¿À¾·ºÊ º»Á¹ºÊ Ͷ·¸º· ÌÀºÑº ¿¶Á¶ÊºÎ ÍÀʺ»¹»º·
¶ÖºÊ¹º¿À´
±²
Universitas Sumatera Utara