Akibat Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Penyelesaian Kredit Bermasalah Melalui Restrukturisasi Kredit Pada Bank Cimb Niaga Chapter III V

82

BAB III
HAMBATAN YANG DIHADAPI DALAM PELAKSANAAN
RESTRUKTURISASIKREDIT BERMASALAH PADA
BANK CIMB NIAGA CABANG MEDAN

A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Bank CIMB Niaga
PT Bank CIMB Niaga berdiri sejak 26 September 1955, dengan nama Bank
Niaga. Pada tahun 1987 Bank Niaga menawarkan nasabahnya layanan perbankan
melalui mesin ATM di Indonesia, dan merupakan bank pertama di Indonesia yang
menggunakan teknologi modern dalam dunia perbankan. Pada tahun 1989 Bank
Niaga menjadi perusahaan terbuka di bursa efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
(kini Bursa Efek Indonesia). Tahun 1991 Bank Niaga menjadi bank yang pertama
memberikan nasabahnya layanan perbankan online saat ini. Pada tahun 1998
pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang
saham mayoritas Bank Niaga saat terjadinya krisis keuangan diakhir tahun 1998.
Pada bulan Nopember 2002, Commerce Asset-Holding Behard (CAHB) yang
sekarang dikenal luas dengan nama CIMB Group Holding Berhard, mengakuisisi
saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Pada bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham Bank Niaga berpindah tangan

ke CIMB Group sebagai bagian dari re-organisasi internal untuk mengkonsolidasi
kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platfrom universal banking.

82

Universitas Sumatera Utara

83

Pada bulan Mei 2008 nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga
dengan Lippo Bank secara resmi juga bergabung dengan Bank CIBM Niaga pada
tanggal 1 Nopember 2008 yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada
masyarakat luas. Dengan demikian Bank CIMB Niaga merupakan akuisisi dari CIMB
Group terhadap Bank Niaga dan ditambah dengan bergabungnya Bank Lippo ke
dalam Bank CIMB Niaga.
CIMB Niaga adalah bank terbesar ke-5 di Indonesia berdasarkan nilai aset.
CIMB Niaga merupakan bank kedua terbesar di Indonesia dalam penyaluran Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) dengan pangsa pasar sekitar 10%. Selama bertahun-tahun,
CIMB Niaga juga dikenal reputasinya sebagai bank dengan tradisi layanan nasabah
terbaik. Melalui jaringan kantor cabang dan ATM yang luas serta berbagai layanan

perbankan elektronik yang canggih, CIMB Niaga menawarkan layanan perbankan
yang personal kepada para nasabahnya. Pada tahun 2006, CIMB Niaga berhasil
meraih penghargaan sebagai "Bank yang Paling Konsisten dalam Memberikan
Layanan yang Terbaik" dari Marketing Research Indonesia (MRI).
Visi CIMB Niaga: Menjadi bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan
universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami kebutuhan nasabah,
menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif, serta menjalin hubungan
yang berkelanjutan.
Pada tahun 1969 di tengah krisis perbankan swasta, Bank Niaga (sekarang
Bank CIMB Niaga) termasuk sedikit dari bank-bank swasta yang tergolong sehat.
Bank Niaga juga diikut sertakan diantara 3 bank swasta lainnya untuk

Universitas Sumatera Utara

84

menyelenggarakan tabungan berhadiah yang dijamin oleh Bank Indonesia. Dengan
penyertaan ini Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) telah digolongkan pada
kelompok bank-bank nasional yang cukup baik untuk dijamin oleh Bank Indonesia.
Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) senantiasa mengutamakan prinsip

prudential banking banyak debitur-debitur yang menginginkan pinjaman secara
"overdraft" tanpa perjanjian, hal mana tak dapat kami kabulkan full service bank
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang semakin berkembang, Bank
Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) menjadi full service bank pada November 1974,
terutama dibidang pemupukan tenaga pimpinan telah berhasil menyelesaikan
pendidikan beberapa management trainees dengan baik. Di masa yang akan datang
usaha human investment ini akan lebih nyata manfaatnya bagi perkembangan bank
dengan tersedianya karyawan-karyawan pimpinan terlatih yang mampu memberikan
jasa bank yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Dasawarsa Membangun Bank yang Modern dan Didukung Teknologi
Informasi Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga), percaya pada pentingnya
perturnbuhan yang baik dan berkelanjutan (sustainable development). Pada dasawarsa
ketiga, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) secara cepat melakukan berbagai
perubahan mendasar dalam skala besar di segala bidang. Salah satu hasilnya adalah
citra Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) yang semakin dikenal sebagai bank
yang memiliki integritas.
Pada tahun 1981-1982, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga)
menerapkan jaringan banking online antar cabang dan menjadi salah satu bank yang

Universitas Sumatera Utara


85

pertama di Indonesia. Dibidang operasi, yang menonjol adalah ditingkatkannya sistim
komputer di seluruh cabang-cabang Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) di
Jakarta dan Surabaya. Dalam peningkatan sistim ini diharapkan, setiap nasabah yang
menjadi nasabah dari salah satu cabang Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) di
Jakarta, dapat menyetor dan mengambil uang tunai maupun kliring disemua kantor
cabang Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) di Jakarta.
Budaya kerja di Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) semakin diperkuat
di mana para pendiri, shareholders dan manajemen senantiasa bekerja dengan prinsip
kepentingan stakeholders harus didahulukan. Itulah inti dasar Good Corporate
Governance.
Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) menciptakan berbagai produk dan
jasa baru untuk menjawab kebutuhan nasabah telah dibuka Cabang Pembantu
Kebayoran. Cabang baru ini dengan cepat berhasil menghimpun dana dan
melaksanakan Proffesional Loan Program (P.L.P), yaitu program pemberian kredit
kepada golongan profesi seperti Dokter, Insinyur, dan lain-lain. Penambahan jaringan
authorized money changer, di cabang Jakarta-Kota, cabang Hasanuddin, cabang
Cirebon, cabang Ujung Pandang, membuka unit-unit Kas Mobil diberbagai kampus,

dan dihasilkannya berbagai produk-produk perbankan baru.
Dengan penghapusan pagu kredit dan pengurangan kredit likuiditas Bank
Indonesia (Paket Kebijakan 1 Juni 1983 - Pakjun 1983), Bank Niaga (sekarang Bank
CIMB Niaga) menyadari kecenderungan iklim perbankan yang berkembang ke arah
persaingan merebut pasar. Karena itu walaupun indikator-indikator keuangannya

Universitas Sumatera Utara

86

memungkinkan untuk ekspansi, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) memiiih
kebijakan operasional yang lebih konservatif dan hati-hati dengan titik berat pada
peningkatan pelayanan, pendidikan dan konsolidasi organisasi. Kebijakan operasional
Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) tadi tampaknya sejalan dengan
perkembangan ekonomi yang mengalami kelesuan selama pertengahan dasawarsa
1980-an, sebagai dampak berkepanjangan dari kemerosotan laju pertumbuhan
ekonomi negara-negara industri maju yang berawal tahun 1980.”
Pada dasawarsa keempat, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) kembali
melakukan berbagai terobosan untuk semakin mengenali dan dekat dengan nasabah
kami. Tahun 1987 dicanangkan sebagai Tahun Kualitas dan tahun 1994-1998 sebagai

Tahun Nasabah. Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) menyadari pentingnya
program corporate image building yang dilaksanakan secara konsisten dan
disesuaikan dengan perkembangan Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga). Salah
satu di antaranya ialah perubahan logo Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga).
Pemikiran untuk mengganti logo Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) sendiri
sebenarnya telah muncul di awal 1980-an. Akhirnya, melalui sebuah biro jasa
periklanan asing, dipilih logo Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) berupa huruf
N diapit oleh empat kaki, dengan dua warna yaitu merah dan abu-abu. Logo baru
tersebut dipilih manajemen Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) karena dinilai
sederhana namun cukup artistik.
Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) tetap menjaga upaya-upaya yang
berorientasi kepada kepuasan nasabah dan pelayanan yang berkualitas. Tahun ini

Universitas Sumatera Utara

87

merupakan komitmen kami untuk menjadikan pelayanan kami melampaui harapan
nasabah. Dalam hal ini, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) terus melanjutkan
Program Kualitas Pelayanan yang dimulai tahun lalu. Survei nasabah secara internal

dan eksternal dilakukan dan visi pelayanan Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga)
telah diperoleh secara konsensus, yaitu: kepuasan nasabah adalah segala-galanya. Di
jajaran perbankan nasional, pada tahun 1987 Bank Niaga (sekarang Bank CIMB
Niaga) kembali menjadi pionir yaitu dalam jasa ATM. "Perkembangan ATM
(Automated Teller Machine), yang kami beri nama “Niaga Cash", sangat
menggembirakan. Dengan kemampuan sistem komputer on line, nasabah dapat
menarik dananya pada setiap ATM Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) selama
24 jam.
Di bulan Juni 1989, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) melakukan
Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Jakarta. "Setelah selesai masa penawaran,
hasil perhitungan menunjukkan bahwa pemesanan saham Bank Niaga (sekarang Bank
CIMB Niaga) mencapai 20,9 juta saham atau sekitar empat kali lipat dari saham yang
ditawarkan (yakni sebanyak 5 juta saham) berarti saham Bank Niaga (sekarang Bank
CIMB Niaga) banyak diminati investor dan masyarakat. Citra Bank Niaga (sekarang
Bank CIMB Niaga) yang positif di hadapan masyarakat, penanganan manajemen
yang berhati-hati serta indikator kinerja keuangan yang meyakinkan sangat
mendukung sukses go public ini.
Dasawarsa kelima merupakan masa penuh tantangan berat bagi Bank Niaga
(sekarang Bank CIMB Niaga), Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) berhasil


Universitas Sumatera Utara

88

mengatasi dampak dari krisis ekonomi dan perbankan nasional yang terjadi mulai
tahun 1997 di Indonesia. Sementara itu, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga)
tetap mempertahankan posisinya dalam 10 bank terbaik dalam Kualitas Pelayanan.
Dengan dukungan pemegang saham mayoritas yaitu Commerce Asset Holding
Berhad, lembaga keuangan Malaysia terkemuka, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB
Niaga) siap untuk mewujudkan visinya menjadi satu dari lima bank terbesar di
Indonesia. Di tahun 1999, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) ditempatkan
sebagai Bank Take Over di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN). Berbeda dengan bank-bank lain yang diambil alih, CIMB Niaga
tidak memiliki masalah penyelewengan dana BLBI ataupun pelanggaran Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada kelompok terafiliasi. Apa yang terjadi
pada bulan April 1999 saat mana Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) diambil
alih oleh BPPN, semata-mata disebabkan karena ketidakmampuan pemegang saham
Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) menyediakan 20% kebutuhan dana
rekapitalisasi."
Setelah mencermati perkembangan pasar, mulai tahun 1998 Bank Niaga

(sekarang Bank CIMB Niaga) memperluas pasar perbankan konsumer dan
memperbesar basis nasabah yang solid dan loyal dari kelompok menengah atas yang
dikembangkan ke kelompok menengah. Kami menciptakan berbagai produk
unggulan yang merupakan solusi tepat guna demi meningkatkan kepuasan nasabah.
Mulai tahun 2001, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) mengubah
sistem teknologi informasinya dengan sistem yang lebih canggih dan sempurna.

Universitas Sumatera Utara

89

Investasi pada bidang teknologi ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
mudah diakses nasabah di manapun dan kapanpun, cepat, aman, serta merupakan
solusi bagi nasabah. Beberapa prinsip dan implementasi tata kelola perusahaan yang
baik bukanlah hal yang baru di Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga). Sejak
pertengahan dasawarsa 1980-an kepada setiap karyawan telah diberlakukan Standar
Etika dan Perilaku Karyawan termasuk pengaturan hal-hal yang terkait dengan
Pertentangan Kepentingan. Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) juga
mempunyai tradisi memisahkan dengan tegas peran dan latar belakang hubungan
personil antara Komisaris dengan Direksi selalu ditegaskan pentingnya prinsipprinsip kemandirian, transparansi, keadilan, tanggung jawab, akuntabilitas dan

kepatuhan dipegang teguh dalam setiap tindakan dan perilaku usaha sehari-hari.
Dengan masuknya Commerce Asset-Holding Berhad sebagai pemegang
saham mayoritas Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) pada bulan November
2002, Bank Niaga (sekarang Bank CIMB Niaga) memiliki peluang untuk
memperluas pasarnya ke kawasan regional. Pada 28 Mei 2008 (setelah mendapat
persetujuan RUPSLB), PT Bank Niaga Tbk berganti nama menjadi PT Bank CIMB
Niaga Tbk Pada 13 Juni 2008, Menkumham memberikan persetujuan pergantian
nama dari PT Bank Niaga Tbk menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Pada 22 Juli 2008, Bank Indonesia memberikan persetujuan pergantian nama
dari PT. Bank Niaga Tbk menjadi PT. Bank CIMB Niaga Tbk. Pada 18 Juli 2008,
RUPSLB menyetujui CIMB Niaga untuk marger dengan PT. Bank Lippo Tbk untuk
memenuhi ketentuan BI Single Presence Policy. Realisasi merger masih menunggu

Universitas Sumatera Utara

90

persetujuan regulator. Pada 1 November 2008, merger CIMB Niaga Lippo Bank
mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.
Gambar 2.1. Struktur Organisasi


Sumber: Profil Umum Bank CIMB Niaga Tahun 2013

B. Tata Cara Pelaksanaan Restrukturisasi Kredit Bermasalah pada Bank
CIMB Niaga Cabang Medan
Bank CIMB Niaga Cabang Medan pada tahun buku 2012 banyak
menyalurkan kredit untuk modal usaha terutama untuk usaha kecil dan menengah
dengan besar pinjaman di bawah Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). Dari

Universitas Sumatera Utara

91

penyaluran kredit modal kerja yang dilaksanakan pada tahun 2012 tersebut, 75%
(tujuh puluh lima persen) diberikan untuk nasabah peminjam dengan besar pinjaman
antara Rp 50.000.000-Rp 250.000.000, 15% (lima belas persen) dengan besar
pinjaman modal kerja sebesar Rp 300.000.000 - Rp 500.000.000 8% (delapan persen)
dengan pinjaman sebesar > Rp 500.000.000 - Rp 1.000.000.000, dan 2% dengan
besar pinjaman antara > Rp 1.000.000.000 - Rp 1.500.000.000. Dari penyaluran
kredit yang dilaksanakan dari Bank CIMB Niaga Cabang Medan, khususnya untuk
pinjaman kredit di bawah Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) yang dominan
mengalami kredit bermasalah yakni sekitar 12,5% (dua belas koma lima persen) dari
total nasabah peminjam dengan besar pinjaman di bawah Rp 300.000.000 (tiga ratus
juta rupiah).
Pada umumnya penyebab terjadinya kredit bermasalah untuk nasabah
peminjam dengan besar pinjaman di bawah Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah)
yang paling dominan antara lain adalah:70
1. Keadaan ekonomi yang sangat mempengaruhi kondisi usaha dari nasabah
peminjam yang pada umumnya adalah usaha kecil. Bila kondisi ekonomi
menurun maka akan mempengaruhi kegiatan perusahaan nasabah peminjam. Bila
kinerja perusahaan menurun akan mengakibatkan turunnya kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Hal ini akan mempengaruhi
terjadinya

keterlambatan

pembayaran

gaji

pegawai

menyebabkan

pula

70

Wawancara dengan Harianto Gunadi selaku Kepala Bagian Kredit Bermasalah Bank CIMB
Niaga Cabang Medan, pada hari Kamis tanggal 30 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB di ruang kerjanya.

Universitas Sumatera Utara

92

keterlambatan dalam pembayara kredit. Bila keadaan ini tidak ditangani dengan
tepat maka dapat menyebabkan kredit bermasalah bagi bank.
2. Terjadinya musibah pada nasabah peminjam seperti meninggal dunia sementara
keluarga nasabah peminjam tidak melaporkan keadaan nasabah peminjam kepada
perusahaan atau bank. Hal ini dapat menghambat ketepatan waktu pembayaran
kredit dan menyebabkan bank mengalami kerugian karena tidak adanya pihak
yang memenuhi kekurangan kewajiiban nasabah peminjam
3. Kurang baiknya pengelolaan usaha yang dilakukan oleh nasabah peminjam
(manajemen usaha yang salah) sehingga menyebabkan terjadinya permasalahan
yang serius dari segi keuangan perusahaan yang pada akhirnya menimbulkan
kesulitan dalam pembayaran kredit.
Pada tahap awal langkah yang ditempuh oleh Bank CIMB Niaga Cabang
Medan dalam menangani kredit bermasalah adaiah dengan menempuh tahap prakarsa
penyelesaian kredit. Pada tahap prakarsa penyelesaian kredit yang dilakukan oleh
Bank CIMB Niaga terhadap kredit bermasalah dengan besar pinjaman di bawah Rp
300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) dilakukan oleh pejabat lini terdepan (account
officer) yang memiliki Putusan Delegasi Wewenang Kredit (PDWK). Pejabat lini
terdepan yakni account officer akan memberikan prakarsa kredit terakhir penilaian
terhadap layak tidaknya kredit bermasalah tersebut direstrukturisasi. Account officer
dalam memberikan penilaian terakhir dalam hal kelayakan suatu kredit bermasalah
direstrukturisasi meminta pertimbangan dan masukan dari pejabat lainnya yaitu
pejabat analisis kredit dan pejabat pemutus pemberi kredit.

Universitas Sumatera Utara

93

Apabila suatu kredit bermasalah dinilai layak oleh account officer untuk
dilakukan restrukturisasi maka akan di buat surat tugas secara tertulis untuk
melakukan penanganan secara bertahap terhadap restrukturisasi kredit yang dinilai
layak tersebut. Surat tugas ditandatangani oleh kepala cabang Bank CIMB Niaga dan
juga ditandatangani oleh pejabat yang ditugaskan untuk melaksanakan restrukturisasi
kredit tersebut yaitu account officer dari Bank CIMB Niaga tersebut.
Account

officer

dalam

melaksanakan

tugasnya

untuk

melakukan

restrukturisasi terlebih dahulu melakukan negosiasi penyelesaian kredit terhadap
nasabah peminjam yang mengalami masalah dalam pembayaran kredit tersebut.
Negosiasi penyelesaian kredit oleh account officer pada prinsipnya dapat dilakukan
setiap saat, baik sebelum maupun sesudah analisis dan evaluasi penanganan kredit
bermasalah tersebut untuk dapat direstrukturisasi. Negosiasi kredit sebelum analisis
dan evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk dapat mendapatkan gambaran awal serta
pandangan yang sama mengenai rencana penyelesaian kredit oleh nasabah peminjam.
Hasil negosiasi dari account officer dan nasabah peminjam tersebut dituangkan dalam
Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) oleh account officer sebagai laporan kepada
kepala bagian kredit dan kepala cabang Bank CIMB Niaga. Selain negosiasi sebelum
analisis dan evaluasi dapat pula dilakukan negosiasi setelah analisis dan evaluasi
dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan mengenai jenis dan syarat penyelesaian
kredit. Hasil dari negosiasi antara account officer dan nasabah peminjam dituangkan
ke dalam berita acara penyelesaian kredit. Dalam berita acara penyelesaian kredit
tersebut dicantumkan antara lain adalah :

Universitas Sumatera Utara

94

1. Kesepakatan berlaku penyelesaian kredit apabila telah mendapatkan putusan
kredit dari pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Bank CIMB Niaga.
2. Apabila kesepakatan telah disetujui maka persetujuan tersebut akan
diberitahukan secara tertulis kepada nasabah peminjam.
3. Apabila nasabah peminjam tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
kesepakatan. Apabila terjadi wanprestasi sejak tanggal diberlakukannya
kesepakatan, maka kesepakatan menjadi batal dan kewajiban nasabah
peminjam kepada perjanjian semula sesuai surat hutang.71
Kredit yang diselesaikan, wajib dianalisis dan dievaluasi untuk mendapatkan
altematif penyelesaian kredit yang optimal bagi bank. Analisis dan penyelesaian
kredit meliputi:
1. Perhitungan kuantitatif dari altematif penyelesaian kredit yang dipilih
2. Analisis aspek positif dan negatif terhadap altematif penyelesaian kredit
yang dipilih.
3. Jika terjadi perubahan nilai agunan, penyebab naik atau turunnya nilai
likuiditas agunan, dapat terjadi apabila nilai likuiditas agunan pada saat
penilaian terakhir lebih kecil atau lebih besar jika dibandingkan dengan
nilai likuiditas pada saat pemberian kredit.

71

Wawancara dengan Harianto Gunadi selaku Kepala Bagian Kredit Bermasalah Bank CIMB
Niaga Cabang Medan, pada hari Kamis tanggal 30 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB di ruang kerjanya

Universitas Sumatera Utara

95

4. Jadwal pembayaran yang mencerminkan kemampuan membayar nasabah
peminjam untuk penyelesian kredit secara angsuran.72
Hasil analisis dan evaluasi merupakan dasar bagi jenis penyelesaian kredit,
termasuk juga menentukan persyaratan penyelesaian kredit. Analisis penyelesaian
kredit dituangkan dalam Memorandum Analisis Penyelesaian Kredit (MAPK).
Proses putusan yang dilakukan dalam penyelesaian kredit bermasalah antara
lain:
1. Putusan penyelesaian kredit dituangkan dalam Form Putusan Kredit
2. Dalam putusan penyelesaian kredit agar dicantumkan syarat batal dan sisa
kewajiban kembali kepada posisi semula sesuai surat hutang, apabila
nasabah

peminjam wanprestasi.

Angsuran

yang

telah

dilakukan

diperhitungkan sebagai pengurang kewajiban nasabah peminjam.
Ketentuan pejabat pemutus yang melaksanakan putusan penyelesaian kredit
bermasalah, antara lain:
1. Putusan penyelesaian kredit dilakukan oleh pejabat kredit ini bidang
Credit Risk Management (CRM) yang memiliki PDWK.
2. Pejabat kredit lini bidang RM yang ditunjuk untuk menangani kredit
bermasalah dan memiliki PDWK.
3. Pejabat kredit bidang lini Relationship Management (RM) harus
memenuhi kriteria independensi (dilakukan oleh Pejabat Kredit Lini yang

72

Wawancara, Ibid.

Universitas Sumatera Utara

96

tidak dalam pemberian kredit awal, baik sebagai pemrakarsa maupun
pemutus).
4. Khusus untuk putusan penyerahan pengelolaan penyelesaian kredit
melalui kejaksaan harus mendapatkan putusan direksi bidang bisnis dan
direktur Administrasi Kredit (ADK) dan Analisis Risiko Kredit (ARK).
Realisasi penyelesaian kredit;
1. Putusan persetujuan penyelesaian kredit harus diberitahukan secara tertulis
kepada nasabah peminjam.
2. Dalam pemberitahuan keputusan tersebut, disampaikan juga tanggal mulai
berlakunya kesepakatan penyelesaian kredit antara bank dengan debitur
dan menyebutkan bahwa pemberitahuan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan di Berita Acara Penyelesaian Kredit.
3. Pemberitahuan tersebut dibuat dalam bentuk offering letter rangkap 2, satu
(asli) untuk bank dan yang satunya untuk serta harus ditandatangani
debitur.

Pemberitahuan

itu

merupakan

persetujuan

debitur

serta

dikembalikan kepada bank.
4. Dengan adanya Berita Acara Penyelesaian Kredit dan pemberitahuan
tersebut, maka penyelesaian kredit tersebut tidak perlu dibuat perjanjian
penyelesaian kredit.
Dalam penyelesaian kredit bermasalah yang termuat di dalam dokumen
penyelesaian kredit dimana dokumen tersebut memuat:

Universitas Sumatera Utara

97

1. Surat permohonan nasabah peminjam (dalam rangka penyelesaian kredit
secara damai)
2. Laporan Kunjungan Nasabah (LKN)
3. Berita acara negosiasi dengan debitur
4. Surat pernyataan kesanggupan untuk menjual asset atau agunan dari
nasabah peminjam (untuk penyelesaian kredit dengan cara penjualan
agunan)
5. Hasil pemeriksaan dan penilaian agunan terakhir (dalam rangka
penyelesaian kredit)
6. Memorandum Analisis Penyelesaian Kredit (MAPK) yang telah
ditandatangani oleh pejabat pemrakarsa kredit.
Disamping dokumen tersebut diatas ada pula disebut dokumen usulan
penyelesaian kredit melalui saluran hukum dan atau bantuan pihak ke III, sebagai
berikut:
1. LKN dalam rangka penyelesaian kredit yang telah ditandatangani oleh
debitur. Apabila debitur tidak dapat dikunjungi atau tidak bersedia
tandatangan dalam LKN, maka kondisi tersebut agar dinyatakan dalam
MAPK.
2. Hasil pemeriksaan dan penilaian agunan terakhir (dalam rangka
penyelesaian kredit)
3. Memorandum Analisis Penyelesaian Kredit (MAPK) yang telah
ditandatangani oleh pejabat pemrakarsa kredit.

Universitas Sumatera Utara

98

Setelah pelaksanaan penyelesaian kredit berlangsung dengan system
resconditioning (persyaratan kembali) maka para pejabat penyelesaian kredit wajib
melakukan pemantauan penyelesaian kredit khususnya terhadap kredit yang
dilakukan dengan cara angsuran guna memastikan ketaatan kreditur dalam melakukan
pembayaran sesuai putusan penyelesaian kredit yang dilakukan oleh Bank CIMB
Niaga Cabang Medan. Apabila nasabah peminjam dalam penyelesaian kredit
bermasalahnya kembali mengalami kesulitan pembayaran maka pejabat penyelesaian
kredit menyusun langkah-langkah yang akan diambil kemudian dalam rangka
memperlancar kembali angsuran pembayaran kredit dari nasabah peminjam. Dalam
rangka pengawasan atas putusan penyelesaian kredit di kantor CIMB Niaga Cabang
Medan, sistem dan prosedur pengawasannya dilakukan oleh Group Head Rencana
Penyelesaian Kredit Bermasalah (RPKB) kantor wilayah melakukan pemeriksaan
terhadap penyelesaian kredit-kredit bermasalah yang diputus oleh pimpinan cabang
dalam rangka supervisi dan pembinaan terhadap penyelesaian kredit.
Adapun tindakan yang dilakukan oleh PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan
untuk penyelesaian kredit bermasalah tersebut adalah dibagi menjadi 4 (empat) tahap,
yaitu:
1. Tahap penyelesaian secara damai
Pada tahap ini, PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan memberikan surat
peringatan kepada nasabah peminjam. Surat peringatan ini adalah suatu peringatan
yang dibuat oleh PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan kepada nasabah peminjam

Universitas Sumatera Utara

99

dalam bentuk dibawah tangan untuk mengingatkan nasabah peminjam agar
memenuhi ketentuan perjanjian kredit. Surat peringatan ini pada intinya berisi:
a. Pemberitahuan mengenai jatuh tempo pembayaran pokok kredit beserta
bunga;
b. Perintah untuk membayar hutangnya dengan jumlah yang telah ditentukan
sesuai dengan permintaan pihak PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan;
c. Batas waktu bagi nasabah peminjam untuk melaksanakan pembayaran
Pemberian surat peringatan ini dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:
a. Tahap pertama, PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan memberikan surat
peringatan pertama kepada nasabah peminjam. Surat peringatan pertama ini
diberikan setelah jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak kredit yang
diberikan digolongkan pada kolektibilitas kredit bermasalah atau nonperforming loan. Oleh karena belum ada tanggapan dari nasabah peminjam
atas surat peringatan pertama, maka pihak PT Bank CIMB Niaga Cabang
Medan melanjutkan pada tahap kedua.
b. Tahap kedua, PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan memberikan surat
peringatan kedua kepada nasabah peminjam. Surat peringatan kedua ini
diberikan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak diberikannya surat
peringatan pertama belum ada tanggapan. Oleh karena belum ada tanggapan
dari nasabah peminjam atas surat peringatan kedua, maka pihak PT Bank
CIMB Niaga Cabang Medan melanjutkan pada tahap ketiga.

Universitas Sumatera Utara

100

c. Tahap ketiga, PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan memberikan surat
peringatan ketiga kepada nasabah peminjam. Surat peringatan ketiga ini
diberikan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak diberikannya surat
peringatan kedua belum ada tanggapan. Surat peringatan ketiga inipun tidak
mendapat tanggapan dari nasabah peminjam. Surat peringatan ini secara
yuridis tidak mempunyai akibat hukum memaksa kepada nasabah peminjam
untuk membayar hutang, artinya nasabah peminjam yang telah diberi surat
peringatan tidak memenuhi atau menghiraukan surat peringatan tersebut,
maka pihak PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan tidak dapat memaksa,
namun dengan adanya surat peringatan ini diharapkan adanya tekanan
psikologis dan membuat malu nasabah peminjam serta sebagai peringatan
akan adanya tindakan hukum selanjutnya apabila tidak dihiraukan. Hal ini
diharapkan agar nasabah peminjam dapat menyelesaikan hutangnya atau
paling tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan hutangnya. Oleh
karena pemberian ketiga surat peringatan tersebut tidak mendapat tanggapan
dari nasabah peminjam, maka langkah penyelesaian secara damai selanjutnya
yang dilakukan oleh PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan adalah dengan
memanggil nasabah peminjam untuk membicarakan solusi penyelesaian
fasilitas kredit yang bersangkutan yang didasarkan atas kemampuan nasabah
peminjam, kondisi usaha dan hal-hal lainnya dalam rangka penyelesaian
kredit tersebut.

Universitas Sumatera Utara

101

d. Tahap pembinaan adalah tindakan yang dilakukan oleh PT. Bank CIMB
Niaga Cabang Medan dalam mengelola kredit bermasalah agar dapat
diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan tujuan dari pemberian kredit.
Pembinaan yang dilakukan oleh PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan
dilakukan selama 6 (enam) bulan yang bertujuan untuk memberikan waktu
dan kesempatan kepada nasabah peminjam agar dalam jangka waktu tersebut
nasabah peminjam dapat memperbaiki pengelolaan keuangan dan kegiatan
usaha yang mendukung untuk memperoleh income. Lebih jelas lagi, tindakan
yang dilakukan pihak PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan adalah
membantu serta mengawasi perkembangan kegiatan usaha nasabah peminjam
yang mempergunakan fasilitas kredit tersebut.
Pembinaan terhadap nasabah peminjam tersebut terutama ditujukan untuk hal-hal
berikut:
a. Mengusahakan kelancaran usaha nasabah peminjam, dengan cara :
1) Mengusahakan agar aktivitas usaha nasabah peminjam dapat mencapai
sasaran yang efektif dan maksimal sesuai rencana yang ditentukan
sehingga diharapkan mencapai profit yang maksimum. Hal ini dilakukan
secara langsung ke lokasi nasabah peminjam yang meliputi omzet
penjualannya, tingkat kesibukan kerja serta tingkat penjualan produknya
sehingga PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan dapat menilai kelayakan
usaha nasabah peminjam. Dalam hal tersebut PT Bank CIMB Niaga
Cabang Medan dapat menaruh perhatian besar atas lancarnya kegiatan

Universitas Sumatera Utara

102

usaha dan dapat menjadi mitra yang tangguh untuk membantu
memecahkan

masalah

yang

dihadapi

nasabah

peminjam

dalam

menjalankan usahanya.
2) Dalam upaya melancarkan aktivitas usaha nasabah peminjam, persyaratan
kredit yang dinilai kurang mendukung upaya tersebut dapat ditinjau
kembali sepanyang kepentingan pihak PT Bank CIMB Niaga Cabang
Medan masih terjamin.
3) Mengaktifkan rekening nasabah peminjam dengan cara mengupayakan
agar seluruh transaksi usahanya disalurkan melalui rekeningnya.
4) Menyakinkan nasabah peminjam bahwa PT Bank CIMB Niaga Cabang
Medan sungguh berkepentingan terhadap kelancaran usahanya agar
kewajibannya kepada PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan dapat
dipenuhi dengan baik.
b. Mengamankan kepentingan PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan dengan
cara:
1) Mengupayakan agar kepentingan PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan
betul terjamin, yaitu pelunasan kembali hutang pokok, bunga kredit dan
kewajiban nasabah peminjam lainnya.
2) Memastikan agar nilai jaminan kredit masih cukup untuk meng cover
hutang, termasuk juga keabsahan surat dan/atau akta-akta sebagai bukti
kepemilikannya.

Universitas Sumatera Utara

103

3) Ketentuan kredit lainnya agar dipenuhi oleh nasabah peminjam dengan
baik, berikut penyampaian laporan kegiatan usaha dan laporan
keuanganya. Oleh karena tahap pembinaan yang dilakukan oleh PT Bank
CIMB Niaga Cabang Medan selama jangka waktu 6 (enam) bulan
tersebut belum juga memberikan hasil, tidak ada perkembangan dalam
upaya pengembalian tunggakan kreditnya dan nasabah peminjam masih
tetap pada kondisinya, maka pihak PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan
akan melakukan proses penyelamatan kredit.
2. Tahap penyelamatan kredit
Penyelamatan kredit adalah usaha PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan
untuk mencegah kemungkinan timbulnya kerugian lebih lanjut atas kredit yang
bermasalah melalui pengelolaan hubungan dengan nasabah. Tindakan penyelamatan
kredit ini dilakukan dalam pengeloaan kredit bermasalah yang mempunyai prospek
dalam usahanya dengan tujuan untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya
kerugian bagi pihak PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan.
Menyelamatkan kembali kredit yang telah disalurkan agar menjadi lancar atau
dengan kata lain kualitas kredit nasabah peminjam meningkat serta memperbaiki
kualitas usaha nasabah peminjam. Penyelamatan kredit yang dilakukan oleh PT Bank
CIMB Niaga Cabang Medan wajib dilakukan dengan melakukan penilaian sampai
sejauh mana aktivitas usaha nasabah peminjam dalam penyelamatan kredit dapat
dikembangkan untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak PT Bank CIMB Niaga
Cabang Medan. Terhadap nasabah peminjam yang dipandang masih mempunyai

Universitas Sumatera Utara

104

prospek dan itikad baik dalam menyelesaikan kewajibannya, penyelamatan kredit
dapat dilakukan dengan cara :
a. Rescheduling (penjadwalan kembali) adalah upaya penyelamatan kredit dengan
melakukan perubahan syarat-syarat kredit berkenaan dengan jadwal pembayaran
kembali atau jangka waktu pelunasan termasuk jumlah setoran pelunasan dan/atau
pembayaran bunga kredit. Dasar pertimbangan bagi pihak PT Bank CIMB Niaga
Cabang Medan melakukan rescheduling adalah masih adanya keyakinan dari
pihak PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan bahwa nasabah peminjam hanya
mengalami kesulitan likuiditas sementara, nasabah peminjam masih kooperatif
serta masih beritikad baik dan masih memiliki prospek usaha. Bentuk
rescheduling yang dilakukan oleh PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan kepada
nasabah peminjam adalah perpanyangan jangka waktu pelunasan hutang.
Rescheduling ini dilakukan oleh PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan kepada
nasabah peminjam selama jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Oleh karena
rescheduling ini belum memberikan hasil, maka PT Bank CIMB Niaga Cabang
Medan melakukan tindakan selanjutnya, yaitu reconditioning.
b. Reconditioning (persyaratan kembali) adalah tindakan penyelamatan kredit
dengan cara melakukan perubahan atas sebagian atau seluruh syarat yang tidak
terbatas pada perubahan jadwal pembayaran angsuran dan/atau jangka waktu
kredit saja, namun perubahan tersebut tanpa memberikan tambahan kredit atau
perubahan maksimum saldo kredit. Tindakan reconditioning ini diberikan oleh PT
Bank CIMB Niaga Cabang Medan kepada nasabah peminjam yang dianggap

Universitas Sumatera Utara

105

masih mempunyai itikad baik untuk melunasi kewajibannya. Tindakan ini
dilakukan oleh PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan karena nasabah peminjam
mengalami kekurangan modal kerja dan jaminan yang dikuasai.73
PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan cukup untuk meng cover hutang kreditnya.
Pada saat pelaksanaan reconditioning ini, kolektibilitas kredit menjadi diragukan
dan mengarah pada kolektibilitas bermasalah. Oleh karena itu bentuk
reconditioning yang dilakukan oleh PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan kepada
nasabah peminjam adalah membe rikan keringanan tunggakan bunga kepada
nasabah peminjam dengan nilai yang menurut pertimbangan dan perhitungan
pihak PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan merupakan yang paling
mengimtungkan baginya. Reconditioning ini dilakukan oleh PT Bank CIMB
Niaga Cabang Medan kepada nasabah peminjam selama jangka waktu 12 (dua
belas) bulan. Rescheduling dan Reconditioning atas suatu kredit merupakan
tindakan yang dilakukan PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan dalam upaya
memperbaiki posisi kredit dan keadaan keuangan nasabah peminjam yang menuju
ke arah bermasalah dengan jalan mendudukkan kembali kredit tersebut dengan
persyaratan-persyaratan baru yang lebih disesuaikan dengan kondisi nasabah
peminjam tanpa mengurangi keamanan posisi PT Bank CIMB Niaga Cabang

73

Wawancara dengan Djasmin Sugianto selaku Koordinator Urusan Kredit Bermasalah dan
Penanganan Restrukturisasi Bank CIMB Niaga Cabang Medan, pada hari Senin tanggal 15 Oktober
2014 pukul 15.00 WIB di ruang kerjanya.

Universitas Sumatera Utara

106

Medan. Tujuan yang ingin dicapai dengan pelaksanaan rescheduling dan
reconditioning ini adalah:74
1. Memperbaiki keadaan kredit nasabah peminjam yang menuju ke arah
bermasalah sehingga aktif kembali dan dapat diselesaikan dengan sebaikbaiknya, tanpa harus mengeksekusi obyek jaminan untuk penyelesaian
kreditnya.
2. Perbaikan pinjaman, yang berarti mencari upaya yang dapat menyehatkan
keuangan nasabah peminjam sehingga memungkinkan terdapatnya sumbersumber baru bagi pengembalian kredit disamping memberikan kesempatan
kepada nasabah peminjam untuk kembali berusaha secara aktif.
3. Membina nasabah peminjam dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan kedua
belah pihak. Oleh karena reconditioning ini belum memberikan hasil juga,
maka PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan melakukan tindakan selanjutnya,
yaitu restructuring.
c. Restructuring (penataan kembali) adalah tindakan penyelamatan dengan
melakukan perabahan persyaratan-persyaratan perjanjian kredit berupa pemberian
tambahan kredit atau melakukan perubahan atas sebagian atau seluruh tunggakan
bunga menjadi pokok kredit baru. Dasar pertimbangan bagi pihak PT Bank CIMB
Niaga Cabang Medan melakukan restructuring adalah masih adanya keyakinan
dari pihak PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan bahwa nasabah peminjam masih
mempunyai itikad baik, prospek usaha nasabah peminjam masih bisa berjalan
74

Wawancara, Ibid.

Universitas Sumatera Utara

107

baik, nasabah peminjam mengalami kesulitan keuangan dan beban bunga yang
diberikan terlalu berat. Bentuk restructuring yang dilakukan oleh PT Bank CIMB
Niaga Cabang Medan kepada nasabah peminjam adalah perubahan tingkat suku
bunga dan perhitungannya. Faktor-faktor yang mendukung untuk dapat
dilaksanakannya restructuring adalah dalam hal usaha nasabah peminjam masih
baik, sarana produksi masih baik, pengelolaan usaha ada pada tingkat professional
dan hal ini merupakan faktor penentu nasabah peminjam bahwa dapat
meningkatkan kemampuan nasabah peminjam untuk membayar kembali kredit
yang diterimanya. Tindakan restructuring ditempuh karena pembiayaan terhadap
obyek kredit melebihi kemampuan nasabah peminjam (over financing)
danobyekjaminanhak tanggungan yang dikuasai PT Bank CIMB Niaga Cabang
Medan masih dapat mengcover hal tersebut. Restructuring ini dilakukan oleh PT
Bank CIMB Niaga Cabang Medan kepada nasabah peminjam selama jangka
waktu 12 (dua belas) bulan.75
3. Tahap eksekusi obyek jaminan kredit Oleh karena menurut pertimbangan PT
Bank CIMB Niaga Cabang Medan, kredit bermasalah tidak mungkin
terselamatkan lagi dan menjadi lancar kembali melalui tindakan-tindakan secara
damai, dengan upaya pembinaan, upaya penyelamatan serta tidak adanya itikad
baik dan nasabah peminjam tidak kooperatif, sehingga kredit yang disalurkan
tetap pada kondisi kolektibilitas bermasalah, maka PT Bank CIMB Niaga Cabang
75

Wawancara dengan Doni Wijaya selaku Kepala Satuan Tugas Penanganan Kredit
Bermasalah Bank CIMB Niaga Cabang Medan, pada hari Rabu tanggal 22 Oktober 2014 pukul 14.30
WIB di ruang kerjanya.

Universitas Sumatera Utara

108

Medan melakukan tindakan penyelesaian kredit, yaitu dengan mengeksekusi
obyek jaminan kredit. Tindakan tahap keempat ini sebagai wujud upaya PT Bank
CIMB Niaga Cabang Medan untuk memperoleh kembali pembayaran atas kredit
yang telah disalurkannya.76
Dalam jangka waktu 3 (bulan) sejak kredit digolongkan kolektibilitas bermasalah,
maka PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan selaku pemegang hak tanggungan
(kreditur) tingkat pertama tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada nasabah
peminjam, langsung mengeksekusi obyek jaminan hak tanggungan nasabah
peminjam yang berupa tanah dengan hak guna bangunan melalui pelelangan
umum di salah satu Balai Lelang Swasta rekanan PT Bank CIMB Niaga Cabang
Medan. Hasil penjualan obyek jaminan kredit tersebut diserahkan Balai Lelang
Swasta kepada PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan untuk pelunasan hutang
nasabah peminjam. Oleh karena masih ada sisa dari pelunasan hutang nasabah
peminjam, maka PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan mengembalikan
kelebihan sisa tersebut kepada nasabah peminjam. Kasus kredit bermasalah ini
kemudian berakhir pada akhir tahun 2006.
4. Implementasi Penyelesaian Kredit bermasalah yang dilakukan oleh PT Bank
CIMB Niaga Cabang Medan sesuai ketentuan yang berlaku dalam menyelesaikan
kredit bermasalah. Tindakan PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan berpedoman
pada 4 (empat) tahap di atas. Hal tersebut adalah sesuai dengan ketentuan karena
pada dasarnya berdasarkan Surat Edaran Direksi Bank Indonesia Nomor
76

Wawancara , Ibid.

Universitas Sumatera Utara

109

27/7/UPPB tanggal 31 Maret 1995 juncto Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia Nomor 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 tentang Kewajiban
Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Perkreditan Bank Bagi Bank Umum,
Bank Indonesia mewajibkan kepada bank-bank umum untuk memiliki kebijakan
perkreditan bank secara tertulis. Menurut Pasal 2 Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia Nomor 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 tersebut, kebijakan
perkreditan bank itu sekurang-kurangnya memuat dan mengatur hal-hal pokok
sebagai berikut:77
a. Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan;
b. Organisasi dan manajemen perkreditan;
c. Kebijakan persetujuan kredit;
d. Dokumentasi dan administrasi kredit;
e. Pengawasan kredit;
f. Penyelesaian kredit bermasalah.
Jadi kebijakan PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan untuk menyelesaikan kredit
bermasalah dengan melalui 4 (empat) tahap adalah sudah sesuai dengan ketentuan
yang ada. Pada tahap penyelesaian secara damai, PT Bank CIMB Niaga Cabang
Medan memberikan surat peringatan kepada nasabah peminjam melalui 3 (tiga)
tahap. Menurut Pasal 1238 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dapat
dikatakan bahwa nasabah peminjam yang wanprestasi harus diberi somasi atau
teguran atau peringatan terlebih dahulu oleh kreditur, yang fungsinya untuk
77

Wawancara, Ibid

Universitas Sumatera Utara

110

penagihan hutang dan untuk diketahui bagi nasabah peminjam sejak kapan ia
wanprestasi.
Berdasarkan hal itu dapat dinyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh PT
Bank CIMB Niaga Cabang Medan adalah sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.
Pada tahap penyelamatan kredit bermasalah, PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan
menggunakan cara rescheduling (penjadwalan kembali), reconditioning (persyaratan
kembali) dan restructuring (penataan kembali).
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 serta perubahannya
dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/2/PBI/2006 dan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 9/6/PBI/2007, bentuk penyelamatan kredit bermasalah yang
sekarang ada adalah restrukturisasi yang meliputi metode restructuring (penataan
kembali), metode rescheduling (penjadwalan kembali) dan metode reconditioning
(persyaratan kembali) yang digunakan terhadap kredit bermasalah dengan besar
pinjaman di bawah Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). Pada saat sekarang ini
dalam pelaksanaan restrukturisasi kredit bermasalah pada Bank CIMB Niaga Cabang
Medan dilakukan dengan menggunakan metode restructuring (penataan kembali),
rscheduling (penjadwalan kembali), reconditioning (persyaratan kembali) khususnya
untuk kredit bermasalah dengan besar pinjaman di bawah Rp.300.000.000 (tiga ratus
juta rupiah).
Bentuk rescheduling (penjadwalan kembali) yang dilakukan oleh PT Bank
CIMB Niaga Cabang Medan kepada nasabah peminjam adalah perpanyangan jangka
waktu pelunasan hutang, sedangkan bentuk reconditioning (persyaratan kembali) dan

Universitas Sumatera Utara

111

restructuringnya (penataan kembali) adalah memberikan keringanan tunggakan bunga
dan perubahan tingkat suku bunga. Menurut Pasal 1 butir 25 Peraturan Bank
Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum,
restrukturisasi kredit dapat dilakukan melalui:
a. Penurunan suku bunga kredit;
b. Perpanyangan jangka waktu kredit;
c. Pengurangan tunggakan bunga kredit;
d. Pengurangan tunggakan pokok kredit;
e. Penambahan fasilitas kredit.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat dikatakan bentuk rescheduling
(penjadwalan kembali), reconditioning persyaratan kembali) dan restructuring
(penataan kembali) yang dilakukan oleh PT Bank CIMB Niaga Cabang Medan
kepada nasabah peminjam adalah sesuai dengan bentuk restrukturisasi kredit yang
terdapat dalam Pasal 1 butir 25 huruf b, c dan a Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, sehingga dapat
dikatakan bahwa tindakan penyelamatan kredit yang dilakukan oleh PT Bank CIMB
Niaga Cabang Medan itu sudah sesuai dengan ketentuan yang ada.
Secara garis besar struktur penyelesaian kredit bermasalah pada Bank CIMB
Niaga Cabang Medan khususnya untuk besar pinjaman di bawah Rp 300.000.000
(tiga ratus juta rupiah) dapat digambarkan bagan struktur sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

112

Gambar 2.2. Struktur Penyelesaian Kredit Bermasalah pada Bank CIMB Niaga
Cabang Medan
Kredit Bermasalahan

Penjadwalan Kembali
(Reschedulling)

Persyaratan Kembali
(Reconditioning)

Penataan Kembali
(Restructing)
Restrukturisasi

Gagal

Berhasil

Hapus Buku

Kualitas Kredit Membaik

1. Bank bertambah sehat
2. Debitur tambah maju
3. Sektor riil berkembang

Hapus Tagih

Penyelesaian Kredit

Litigasi

Nontilitigasi

Sumber: Buku Pedoman Penyelesaian Kredit Bermasalah pada Bank CIMB Niaga
Cabang Medan Tahun 2013 (Diolah)

Universitas Sumatera Utara

113

Dari bagan struktur penyelesaian kredit PT Bank CIMB Niaga tersebut di atas
dapat dikatakan ada 2 (dua) kemungkinan yang terjadi dalam proses restrukturisasi
kredit bermasalah sebagaimana digambarkan di atas. Kemungkinan pertama proses
pelaksanaan restrukturisasi kredit bermasalah berjalan dengan baik dan lancar
sehingga hasil yang diperoleh adalah bank bertambah sehat, debitur tambah maju
usahanya, dan sektor riil berkembang dengan baik. Kemungkinan kedua pelaksanaan
restrukturisasi kredit bermasalah tersebut gagal. Apabila terjadi kegagalan dalam
proses restrukturisasi maka langkah selanjutnya yang ditempuh oleh Bank CIMB
Niaga adalah melakukan penyelesaian kredit secara damai dengan cara menjual
agunan yang telah diserahkan oleh nasabah peminjam kepada Bank CIMB Niaga
secara di bawah tangan dan mengambil pelunasan atas hutang dari nasabah peminjam
(debitur).
Apabila penjualan di bawah tangan tidak berhasil dilaksanakan maka Bank
CIMB Niaga melakukan penyelesaian kredit dengan melalui saluran hukum yang
dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Di
samping itu penyelesaian kredit bermasalah dengan menempuh saluran hukum
lainnya dapat dilakukan dengan mengajukan flat eksekusi kepada ketua pengadilan
negeri atas barang agunan yang telah diikat dengan sempurna dan nyata (fidusia
maupun hak tanggungan) untuk memperoleh parate eksekusi. Di samping itu dapat
pula diajukan gugatan terhadap nasabah peminjam (debitur) sebagai perkara perdata
biasa bila barang jaminan belum mempunyai hak kepemilikan sempurna atau buktibukti kepemilikan telah sempuma tetapi belum dibebani hak tanggungan.

Universitas Sumatera Utara

114

Penyelesaian kredit bermasalah juga dapat dilakukan dengan pengajuan klaim
asuransi yang resikonya dibebankan kepada perusahaan asuransi yang kreditnya
diasuransikan (asuransi kredit) ataupun terhadap nasabah peminjamnya (asuransi
jiwa). Penyelesaian kredit melalui saluran hukum merupakan ultimum remedium atau
sarana terakhir apabila upaya penyelamatan melalui restrukturisasi atau penyelesaian
secara damai surat diupayakan secara maksimal tetapi belum memberikan hasil yang
positif atau debitur tidak menunjukkan itikad baik.
Bank CIMB Niaga Cabang Medan selalu mengupayakan penyelesaian suatu
kredit bermasalah dengan terlebih dahulu melalukan penyalamatan kredit melalui
restrukturisasi kredit, karena hal ini lebih menguntungkan pihak daripada bentuk
penyelesaian lainnya. Dengan dilakukannya restrukturisasi kredit dan berhasil
dilaksanakan, maka akan mampu membuat kolektibilitas suatu kredit menjadi
membaik dan itu berarti akan mengurangi persentase Non Performing Loan (NPL) di
Bank CIMB Niaga Cabang Medan dan secara otomatis pula akan menurunkan
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produk (PPAP) untuk mengantisipasi potensi
kerugian bank dan pada saat NPL berupa menjadi kredit dengan kolektibilitas yang
lebih baik, biaya PPAP menjadi berkurang dan keuntungan bank menjadi bertambah.
Biaya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif setelah dikurangi nilai
agunan sebagaimana ditentukan oleh Bank Indonesia adalah SK Direksi Bank
Indonesia No. 31/147/KEP/DIRtaggal 12 Nopember 1998 adalah sebagai berikut :
a. 1 % dari aktiva produktif dengan kolektibilitas kredit lancar
b. 5% dari aktiva produktivitas dengan kolektibilitas kredit dalam perhatian khusus

Universitas Sumatera Utara

115

c. 15% dari aktiva produktif dengan kolektibilitas kurang lancar
d. 50% dari aktiva produktif dengan kolektibilitas diragukan
e. 100% dari aktiva produktif dengan kolektibilitas macet
Sedangkan penyelesaian kredit yang dilakukan melalui Parate eksekusi yang
dilaksanakan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) adalah
merupakan upaya terakhir yang dilakukan oleh pihak Bank CIMB Niaga apabila
kredit bermasalah tidak dapat diselesaikan dengan penyelamatan kredit melalui
restruktursasi atau telah diupayakan melalui penyelesaian secara damai dengan
menjual agunan secara di bawah tangan, tetapi agunan tidak berhasil terjual sehingga
debitur sudah tidak mempunyai jalan keluar lagi.
Jika kondisinya sudah demikian maka pihak Bank CIMB Niaga akan
mengembal keptusan untuk melakukan Parate eksekusi melalui Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Parate eksekusi ini selain sebagai syarat
mutlak untuk dapat dilakukannya penghapus bukuan (PH) dari Kantor Pusat Bank
CIMB Niaga. Dengan dilakukannya penghapusan bukuan (PH) ini bukan berarti
secara otomatis debitur menjadi lunas hutangnya tetapi hanya merupakan
penghapusan kredit macet secara administrasi dari pembukuan bank. Pihak Bank
CIMB Niaga tetap mempunyai hak untuk menagih kredit macet tersebut dari debitur
sampai dengan kredit tersebut haras dengan memberikan bantuan kepada debitur
untuk mencarikan pembeli atau memberikan keringan pengurangan bunga dan
finalty.

Universitas Sumatera Utara

116

C. Hambatan yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Restrukturisasi Kredit
Bermasalah Pada Bank CIMB Niaga Cabang Medan
Kegiatan penyaluran kredit oleh bank kepada nasabah peminjam pada
hakekatnya memiliki tujuan membantu perekonomian masyarakat khususnya para
pengusaha seperti pedagang, pengrajin dan pengusaha kecil lainnya. Pengusaha kecil
kebanyakan mempunyai modal kerja yang sedikit, oleh karena itu dengan adanya
penyaluran kredit tujuannya adalah untuk mengembangkan usaha para pengusaha
kecil tersebut menjadi lebih maju dari sebelumnya. Di samping itu kegiatan
penyaluran kredit bagi bank bertujuan untuk melaksanakan fungsinya sebagai
Lembaga Perantara Keuangan Masyarakat (Financial Intermendiary), yaitu bank
menjadi media perantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus of
founds) dengan pihak-pihak yang kekurangan/memerlukan dana (lack founds)78
Di samping itu pihak bank mengharapkan bahwa uang yang dipinjamkan
kepada nasabah beserta bunganya akan dapat dilunasi tepat pada waktunya. Oleh
karena itu dalam eksp