Pengaruh Peer Group dan Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Siswa | Ekaningrum | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 1928 9481 1 PB

Pengaruh Peer Group dan Perhatian Orang Tua Terhadap
Motivasi Siswa
Lusiana Ekaningrum, C. Dyah S. Indrawati, Susantiningrum
Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
lusianaekaningrum@yahoo.com

Abstract: The objectives of this research are to investigate: (1) whether or not there is a
significant effect of the peer group’s friendship (X 1) on the learning motivation (Y) of the
students in Grade X; (2) whether or not there is a significant effect of the parents’
attention (X2) on the learning motivation (Y) of the students in Grade X; and (3) whether
or not there is a simultaneously significant effect between the peer group’s friendship and
the parents’ attention on the learning motivation of the students in Grade X. This research
used the descriptive quantitative research method. The population of the research was all
of the students in Grade X as many as 80 students. The samples of the research was
60% or 48 out of 80 students, and were taken by using the proportional random sampling
technique. The data of the research were gathered through questionnaire and
documentation. They were then analyzed statistically by using the correlation and
multiple regression analysis. The results of the research are as follows: (1) there is a

significant effect of the peer group’s friendship (X 1) on the learning motivation (Y) of the
students in Grade X; (2) there is a significant effect of the parents’ attention (X 2) on the
learning motivation (Y) of the students in Grade X; and (3) there is a simultaneously
significant effect between the peer group’s friendship and the parents’ attention on the
learning motivation of the students in Grade X. The multiple linear regression equation is
Ŷ = -7.639 + 0.437 X1 + 0.586 X2. The relative contribution of X1 to Y is 24.58%, but that
of X2 to Y is 75.42%. In addition, the effective contribution of X 1 to Y is 11.71% whereas
that of X2 to Y is 35.93%.
Keywords: Peer group, parents’ attention, motivation.
A.

Pendahuluan

kesadaran diri siswa, yaitu dengan

Pendidikan dapat dikatakan
berhasil

jika


tujuan

adanya motivasi belajar.

dari

Hakekat motivasi belajar itu

pembelajaran dapat disampaikan

adalah dorongan yang berasal dari

dengan

baik,

sehingga

siswa


internal maupun eksternal pada diri

ilmu

yang

seseorang untuk dapat melakukan

membawa

perubahan yang lebih baik. Salah

perubahan-perubahan yang lebih

satu faktor yang mempengaruhi

baik

motivasi belajar adalah pergaulan


mendapatkan
bermanfaat

pada

dan

diri

siswa

tersebut.

Selain itu diperlukan kesadaran dari

kelompok

diri

Group).


siswa

akan

pentingnya

teman
Seperti

sebaya
yang

(Peer

terdapat

pendidikan untuk kehidupan yang

dalam penelitian yang dilakukan


akan datang. Salah satu wujud dari

oleh Maryam (2006) bahwa “Kalau

ada kehidupan masa anak-anak

perhatian

kebenaran ditentukan oleh figur

merupakan

otoritas,

diberikan dalam bentuk penyediaan

pada

masa


remaja

keluarga

disini

perhatian

yang

kehidupannya banyak ditentukan

fasilitas

oleh lingkungan sebayanya (Peer

kegiatan dan penggunaan waktu

Group)”.


belajar

belajar,

di

pengawasan

rumah,

membantu

Pergaulan kelompok teman

kesulitan anak dalam belajar serta

sebaya yang membawa pengaruh

penciptaan situasi dan kondisi yang


positif akan mampu meningkatkan

kondusif untuk belajar di rumah”.

motivasi

belajar

tinggi

SMK negeri 1 Surakarta

siswa,

dalam mencapai tujuan pendidikan

timbulnya rasa solidaritas, mampu

mengalami bebrapa kendala, salah


bekerja sama dengan orang lain

satunya dari faktor siswa, yaitu

dan lain sebagainya. Sedangkan

motivasi dalam belajar. Motivasi

pergaulan kelompok teman sebaya

yang dimiliki oleh siswa dinilai

yang membawa pengaruh negatif

kurang, hal ini dapat dilihat dari

akan membuat siswa mengabaikan

kelengkapan belajar seperti buku


pendidikannya,

panduan

terhadap

yang

pendidikan

cenderung

mengarahkan

pada

perilaku

menyukai

sehingga

siswa

pembelajaran

lebih

dengan

menyimpang, timbulnya kenakalan

sistem

remaja dan perilaku yang lainnya.

dikarenakan

Bagaimana cara siswa melakukan

keberatan

penilaian terhadap kelompok teman

panduan. Motivasi belajar siswa

sebaya yang akan menentukan

yang kurang tersebut disebabkan

bagaimana

oleh banyak faktor, salah satunya

kelompok

teman

sebaya yang akan dipilihnya.
Disamping

mencatat,

masalah

hal

siswa
untuk

ini

merasa

membeli

pergaulan

buku

kelompok

pergaulan

teman sebaya. Hal ini menyatakan

kelompok teman sebaya, faktor

bahwa siswa yang salah dalam

yang dapat mempengaruhi motivasi

pergaulan

belajar

melakukan

perbuatan

orang tua. Perbedaan bagaimana

menyimpang.

Salah

pergaulan kelompok teman sebaya

salah

siswa, dipengaruhi oleh perhatian

kurangnya perhatian dari orang tua.

siswa

adalah

perhatian

akan

dalam

orang tua yang diberikan. Menurut
penelitian
Masnun

yang
dan

menyatakan

dilakukan

Wahyudin
bahwa

oleh
(2009)

“Dimana

B.

Kajian Pustaka

cenderung
yang

satu siswa

bergaul

adalah

Pergaulan sendiri menurut

memaksa/ memiliki daya paksa,

Hadi (2005: 63) menyatakan bahwa

konformitas kelompok.

“Pergaulan adalah kontak langsung

Dalam

antara

satu

individu

dengan

proses

pembelajaran perlu adanya fase-

individu yang lain, termasuk di

fase

dalamnya antara pendidik dan anak

menunjang

didik”. Sedangkan menurut Horton

proses

dan Hunt dalam Damsar (2009: 74)

dikemukakan oleh Yamin (2007:

“Kelompok Teman Sebaya (Peer

233) bahwa “Pembelajaran dengan

Group) merupakan suatu kelompok

model

dari orang-orang yang seusia dan

melalui fase-fase antara lain fase

memiliki status yang sama, dengan

perhatian (attentional phase), fase

siapa

retensi

seseorang

berhubungan

umumnya
bergaul”.

atau

yang

digunakan
dalam

belajar.

dapat

untuk

keberhasilan
Seperti

dilakukan

(retention

yang

dengan

phase),

fase

reproduksi (reprodukstion phase)

Sehingga dapat disimulkan bahwa

dan

pergaulan kelompok teman sebaya

phase), fase-fase ini yang akan

(peer

menghasilkan

group)

adalah

hubungan

fase

motivasi

(motivation

penampilan

interaksi sosial yang timbul karena

seseorang”.

Menurut

individu-individu

(2012:

perhatian

yang berkumpul

45)

dan membentuk suatu kelompok

pengertian

yang didasarkan atas kesamaan

“Pemusatan

usia, posisi sosial (status sosial),

tertuju

kebutuhan

pelajaran

serta

minat

yang

Sardiman
memiliki

sebagai
energi

kepada
atau

berikut

psikis
suatu

dapat

yang
objek

dikatakan

dengan berjalannya waktu akan

sebagai

membentuk suatu pertemanan atau

kesadaran yang menyertai aktivitas

persahabatan.

belajar”.

Dalam

sedikitnya

Sedangkan

pengertian

dengan

orang tua menurut Hadi (2005: 22)

teman sebaya, siswa harus pandai-

“Orang tua (ayah dan ibu), menjadi

pandai dalam memilih teman yang

pendidik pertama dan utama bagi

tepat

anak-anaknya”.

agar

bergaul

banyak

tidak

salah

dalam

bergaul. Indikator yang digunakan

Menurut

penelitian

yang

Masnun

dan

dalam penelitian ini adalah kegiatan

dilakukan

oleh

dengan teman bermain,

tingkat

Wahyudin

(2009)

popularitas,

sosial,

bahwa “Dimana perhatian keluarga

(persaingan),

disini merupakan perhatian yang

pembentukan identitas diri, bersifat

diberikan dalam bentuk penyediaan

kompetisi

interaksi

fasilitas

belajar,

menyatakan

pengawasan

kegiatan dan penggunaan waktu

perkembangan

pribadi

belajar

seutuhnya,

yang

di

rumah,

membantu

manusia
berarti

kesulitan anak dalam belajar serta

menyangkut unsur cipta, rasa dan

penciptaan situasi dan kondisi yang

karsa, ranah kognitif, afektif dan

kondusif untuk belajar di rumah”.

psikomotorik”.

Sehingga

perhatian

belajar memiliki pengertian suatu

pemusatan

daya penggerak psikis yang timbul

orang

pengertian

tua

adalah

Maka

aktivitas yang dilakukan oleh ayah

dari

dan ibu atau wali untuk mengawasi

menjalankan

segala perilaku anak baik yang

dengan penuh semangat. Indikator

bersifat positif maupun negatif agar

dari

terhindar dari perilaku menyimpang

penelitian ini menurut Uno (2007:

yang dapat merusak masa depan

23) antara lain adanya hasrat dan

anak.

keinginan

Adapun

indikator

dari

dalam

motivasi

seseorang

untuk

kegiatan

motivasi

belajar

belajar

berhasil,

dalam

adanya

perhatian orang tua adalah tingkat

dorongan dan kebutuhan dalam

keharmonisan orang tua, jumlah

belajar, adanya harapan dan cita-

anggota

cita

keluarga,

penyedia

masa

depan,

adanya

fasilitas, pengawasan, pemberian

penghargaan

dalam

belajar,

motivasi, membantu kesulitan yang

adanya

kegiatan

yang

menarik

dihadapi anak.

dalam

belajar

dan

adanya

Pergaulan kelompok teman

lingkungan belajar yang kondusif

sebaya (peer group) dan perhatian

sehingga

orang tua dalam diri siswa akan

seseorang

mempengaruhi motivasi belajarnya.

dengan baik.

Menurut

Purwanto

siswa

dapat

belajar

71)

Penelitian ini didukung oleh

“Motivasi

penelitian terdahulu yang dilakukan

adalah dorongan suatu usaha yang

oleh Allison M. Ryan (2001) yang

disadari

mempengaruhi

berjudul “The peer group as a

tingkah laku seseorang agar ia

context for the development of

tergerak hatinya untuk bertindak

young adolescent motivation and

melakukan

sehingga

achievement”. Dan penelitian yang

tujuan

dilakukan oleh Weihua Fan and

pengertian

Cathy M. Williams (2010) yang

belajar menurut Sardiman (2012:

berjudul “The effects of parental

21) “Belajar memiliki pengertian

involvement on student’s academic

yaitu serangkaian kegiatan jiwa

self-efficacy,

raga, psiko-fisik untuk menuju ke

intrinsic motivation.

menyatakan

mencapai
tertentu”.

(2002:

memungkinkan

bahwa

untuk

sesuatu
hasil

atau

Sedangkan

engagement

and

Dari

uraian

di

atas,

dengan

perhatian

yang

besar

dibangun

terhadap anak akan mengawasi

kerangka berfikir bahwa pergaulan

dan mengontrol setiap kegiatan

kelompok

group)

yang dilakukan oleh anak. Orang

yang memberikan pengaruh positif,

tua dengan perhatian yang besar

maka siswa akan memiliki motivasi

terhadap

belajar yang tinggi karena siswa

memperhatikan pendidikan anak,

tidak mau kalah berprestasi dengan

karena

anggota

kelompok

anaknya gagal. Sebaliknya orang

Sedangkan

pergaulan

selanjutnya

sebaya

dapat
sebaya

(peer

(peer

lainnya.
kelompok

group)

yang

tua

anak

orang

yang

akan

tua

kurang

lebih

tidak

mau

memberikan

perhatian kepada anaknya, akan

memberikan pengaruh yang negatif

berdampak

maka

memiliki

perhatian orang tua terhadap anak.

motivasi belajar, karena mereka

Orang tua akan bersifat lebih cuek

lebih cenderung untuk melakukan

terhadap anak karena beberapa

hal-hal yang bersifat bersenang-

faktor yang mempengaruhi, seperti

senang.

tingkat pekerjaan orang tua, pola

siswa

kurang

Sehingga orang tua dalam

pada

pendidikan yang berbeda, tingkat

pendidikan anak memiliki peranan

keharmonisan

yang

kecilnya

penting.

Karena

dengan

kurangnya

keluarga,

keluarga

besar/

dan

lain

adanya perhatian orang tua dapat

sebagainya. Sehingga anak kurang

memberikan kontrol kepada anak,

memiliki motivasi dalam

pengawasan

kegiatan

karena kurangnya tanggung jawab

oleh

anak,

anak kepada orang tuanya dan

untuk

selalu

orang tua yang tidak memberikan

belajar dengan giat. Hal ini akan

tuntutan untuk keberhasilan belajar

berkebalikan dengan orang tua

anak.

yang

terhadap

dilakukan

memotivasi

anak

yang kurang memberikan perhatian

Berdasarkan

belajar

tinjauan

kepada anak, biasanya anak akan

pustaka, maka kerangka berfikir

merasa

dalam penelitian ini digambarkan

kurang

perhatian

dan

mendapatkan
akan

bertindak

semaunya.
Untuk
kelompok

teman

itu

pergaulan

sebaya

dalam diagram berikut:
X1

(peer

Y

group) dan perhatian orang tua
memiliki peran yang besar dalam
memotivasi belajar anak. Keluarga

X2
Gambar 1. 1 Kerangka Berfikir

C.

Metode Penelitian

Sebelum

Penelitian

tentang

terlebih

mengumpulkan
dahulu

angket

cobakan

dengan

teman sebaya (peer group) dan

sebanyak

15

perhatian

program

keahlian

pengaruh

pergaulan

orang

kelompok

tua

terhadap

data,
diuji

responden

siswa

kelas

X

Administrasi

motivasi belajar siswa kelas X

Perkantoran

program

penelitian. Try out digunakan untuk

keahlian

Perkantoran

Administrasi

SMK

Negeri

1

di

luar

sampel

menguji validitas dan reliabilitas

Surakarta tahun ajaran 2012/ 2013.

angket

Waktu penelitian yang dilakukan

pengumpul data. Dalam try out ini,

adalah

Januari

terdapat 13 item soal yang tidak

sampai dengan Juni 2013 terhitung

valid, yaitu 5 item dari variabel

dari disusunnya proposal sampai

pergaulan kelompok teman sebaya

dengan laporan penelitian selesai

(peer group), 4 item dari variabel

disusun. Penelitian ini termasuk

perhatian orang tua dan 4 item dari

dalam jenis penelitian deskriptif

variabel motivasi belajar. item yang

kuantitatif.

tidak

selama

bulan

Populasi dalam penelitian

sebagai

valid

instrumen

selanjutnya

tidak

digunakan atau dihilangkan dalam

ini adalah seluruh siswa kelas X

mengambil

program

Administrasi

tidak

2013

penyusunan atau tidak membuat

keahlian

Perkantoran

tahun

yang

berjumlah 80 siswa dan 60% dari
populasi digunakan sebagai sampel

data

penelitian

dimasukkan

dan

dalam

item baru.
Hasil

uji

reliablitas

dengan teknik proportional random

instrument

sampling.

pengambilan

Cronbach’s Alpha untuk X1 sebesar

sampel tersebut sebagai berikut

0,918, X2 sebesar 0,921 dan Y

kelas X AP1 40 x 60% = 24 siswa,

sebesar

kelas X AP2 40 x 60% = 24 siswa.

dikonsultasikan

Sehingga jumlah sampel dalam

dengan taraf signifikansi 0,05 dan

penelitian ini sebanyak 48 siswa.

jumlah sampel sebanyak 15 maka

Rincian

Teknik

yang

digunakan

diperoleh

0,928

yang
dengan

nilai

apabila
rtabel

didapat nilai rtabel sebesar 0,514.

data

Sehingga nilai Cronbach’s Alpha

kelompok

X1, X2 dan Y > 0,514 maka

teman sebaya (peer group) dan

instrumen variabel X1, X2 dan Y

perhatian

dinyatakan

untuk
mengenai

motivasi

mengumpulkan
pergaulan
orang
belajar

tua

terhadap

adalah

teknik

angket dalam bentuk skala Likert.

reliabel.

Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel
prediktor

dan

satu

variabel

kriterium. Permasalahan yang akan

persentase perhatian orang tua

diselesaikan

sebesar 3199 : 4032 = 0,7934 atau

adalah

mencari

pengaruh dan menentukan besar
sumbangan

atau

sebesar 79,3%.

kontribusi.

Dari

penyebaran

Sehingga teknik analisis data yang

angket

digunakan untuk mengolah data

diperoleh data tentang motivasi

dalam penelitian ini adalah analisis

belajar

statistik dengan analisis korelasi

pernyataan. Apabila dihitung dengn

dan

kepada
yang

48

responden,

terdiri

dari

21

regresi

ganda

dengan

persentase maka diperoleh jumlah

menggunakan

bantuan

program

skor tertinggi sebesar 4 x 21 x 48 =

SPSS 17.0.

4032.

Jumlah

penumpulan
D.

hasil

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dari

data

Y

=

demikian,

hasil
3252.
tingket

penyebaran

persentase motivasi belajar siswa

responden,

sebesar 3252 : 4032 = 0,80655

diperoleh data tentang pergaulan

atau sebesar 80,7% dan belum

kelompok

(peer

mnecapai skor maksimal, berrati

group) dalam penelitian ini yang

ada hal-hal yang belum terpenuhi

terdiri dari 25 pernyataan. Apabila

untuk mencapai motivasi belajar

dihitung dengan persentase maka

siswa yang maksimal.

angket

hasil

Dengan

skor

kepada

48

teman

diperoleh

jumlah

sebaya

skor

Uji

tertinggi

normalitas

dalam

sebesar 4 x 25 x 48 = 4800. Jumlah

penelitian ini menggunakan Uji Chi

skor hasil pengumpulan data X1 =

Kuadrat (Chi-Square Test) dengan

3992. Dengan demikian, tingkat

bantuan program SPSS 17.0. Dari

persentase

hasil perhitungan diperoleh output

pergaulan

kelompok

teman sebaya (peer group) sebesar

X1

3992 : 4800 = 0,8317 atau sebesar

dikonsultasikan dengan Chi kuadrat

83,2%.

tabel untuk df = 16 adalah 26,296

sebesar

11,500

jika

penyebaran

maka 11,500 < 26,296. Sedangkan

angket tentang perhatian orang tua

dari hasil uji normalitas diperoleh

yang terdiri dari 21 pernyataan

nilai

kepada

apabila

Dari

40

hasil

responden.

Apabila

signifikansi

sebesar

dikonsultasikan

0,778
dengan

dihitung dengan persentase maka

taraf signifikansi 0,05 maka 0,778 >

diperoleh

tertinggi

0,05. Untuk output X2 sebesar

sebesar 4 x 21 x 48 = 4032. Jumlah

15,875 jika dikonsultasikan dengan

skor hasil pengumpulan data X2 =

Chi kuadrat tabel untuk df + 20

3199. Dengan demikian, tingkat

adalah 31,410 maka 15,875 <

jumlah

skor

31,410. Sedangkan dari hasil uji

dikonsultasikan

normalitas

maka 0,245 < 0,285. Sedangkan

diperoleh

nilai

signifikansi sebesar 0,724 apabila

nilai

dikonsulatasikan

apabila

dengan

taraf

dengan

signifikansi

rtabel

sebesar

dikonsultasikan

0,093
dengan

signifikansi 0,05 maka 0,724 >

taraf signifikansi 0,05 maka 0,093 >

0,05.

sebesar

0,05. Sehingga dapat disimpulkan

11,417 jika dikonsultasikan dengan

bahwa pengaruh kedua variabel

Chi kuadrat tabel untuk df = 22

bersifat independensi.

Untuk

output

Y

Persyaratan

adalah 33,924 maka 11,417 <

yang

harus

33,924. Sedangkan dari hasil uji

dipenuhi untuk dapat melakukan

normalitas

analisis data dengan uji korelasi

diperoleh

nilai

signifikansi sebesar 0,968 apabila

ganda

dikonsultasikan

penelitian

dengan

taraf

yang

signifikansi 0,05 maka 0,968 >

program

0,05. Sehingga dapat disimpulkan

berikut:

bahwa sampel yang diambil berasal
dari populasi

yang berdistribusi

digunakan
ini

SPSS

menggunakan
17.0

sebagai

Uji koefisien korelasi X1
terhadap Y diperoleh harga r hitung
sebesar

normal.

dalam

0,419

apabila

dalam

dikonsultasikan dengan rtabel maka

penelitian ini menggunakan Tabel

0,419 > 0,285. Sedangkan nilai

ANOVA untuk X1 diperoleh Fhitung

signifikansi sebesar 0,003 apabila

sebesar 1,040 jika dikonsultasikan

dikonsultasikan

dengan Ftabel maka 1,040 < 3,204.

signifikansi 0,05 maka 0,003 <

Sedangkan

nilai

signifikansi

0,05. Untuk uji koefisien korelasi X2

sebesar

0,445

apabila

terhadap Y diperoleh harga r hitung

Uji

linearitas

dikonsultasikan

dengan

taraf

sebesar

dengan

0,635

taraf

apabila

signifikansi maka diperoleh 0,445 >

dikonsultasikan dengan rtabel maka

0,05. Untuk X2 diperoleh Fhitung

0,635 > 0,285. Sedangkan nilai

sebesar 1,224 jika dikonsultasian

signifikansi sebesar 0,000 maka

dengan Ftabel maka 1,224 < 3,204.

0,000 < 0,05. Sehingga dapat

Sedangkan nilai signifiknsi sebesar

disimpulkan

0,309 maka diperoleh 0,309 > 0,05.

pengaruh yang signifikan antara

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

masing-masing kedua variabel.

model
korelasi

yang

yang

independensi
sebesar

diambil

linear.

diperoleh
0,245

memiliki
Uji

bahwa

Berdasarkan
penghitungan

pada

terdapat

hasil
Model

rhitung

Summary diperoleh harga koefisien

apabila

korelasi multipel (R) sebesar 0,690.

Sedangkan

harga

3. Hipotesis 3

koefisien

2

determinasi (R ) sebesar 0,476

Berdasarkan

atau sebesar 27,6%. Dari hasil

hipotesis,

penghitungan uji signifikansi pada

sebesar

tabel

sebesar 3,204 maka 20,470 >

ANOVA

sebesar

diperoleh

20,470

Fhitung

pengujian

diperoleh
20,470

3,204.

apabila

hasil

Fhitung

dan

Dengan

Ftabel

demikian

dikonsultasikan dengan Ftabel maka

hipotesis

20,470 > 3,204. Sedangkan nilai

“Ada

signifikansi sebesar 0,000 apabila

signifikan antara X1 dan X2

dikonsultasikan

secara bersama-sama terhadap

dengan

taraf

pengaruh

0,05. Sehingga dapat disimpulkan

Persamaan

bahwa terdapat pengaruh yang

Multipel

signifikan antara X1 dan X2 secara

diperoleh

dilakuakn

dalam

0,586

pengujian

perhitungan

kesimpulan

maka

dikemukakan
pengujian

dan

pengujian

diperoleh

yang

penelitian

ini

Adapun

hasil

Sumbangan

dari
Relatif

X2

sebesar

75,42%.

Sumbangan

Efektif

dan X2 sebesar 35,93%.

rhitung
E.

Simpulan dan Implikasi

0,285 maka 0,419 > 0,285.
Ha

regresi

(SE) adalah X1 sebesar 11,71%
hasil

sebesar 0,419 dan rtabel sebesar
Maka

X2.

Sedangkan

1. Hiotesis 1

hipotesis,

Linear

(SR) adalah X1 sebesar 24,58%

hipotesis.

Kesimpulannya sebagai berikut:
Berdasarkan

yang

adalah Ŷ  -7,639 + 0,437 X1 +

pengujian hipotesis dan penafsiran

selanjutnya

positif

Regresi

Persamaan

bersama-sama terhadap Y.

hipotesis,

menyatakan

Y” dapat diterima.

signifikansi 0,05 maka 0,000 <

Setelah

yang

diterima

dan

Ho

Simpulan
diambil

yang

berdasarkan

dapat
hasil

ditolak pada taraf signifikansi

pengujian hipotesis dan analisis

0,05.

data

2. Hipotesis 2
Berdasarkan
hipotesis,

yang

penelitian
hasil

pengujian

diperoleh

rhitung

dilakukan

ini

adalah

dalam
sebagai

berikut: 1) Terdapat pengaruh yang
signifikan

pergaulan

kelompok

sebesar 0,635 dan rtabel sebesar

teman

0,285 maka 0,635 > 0,285.

terhadap motivasi belajar siswa

Maka

kelas

Ha

diterima

dan

Ho

sebaya

X

(peer

program

group)

keahlian

ditolak pada taraf signifikansi

Administrasi Perkantoran SMK N 1

0,05.

Surakarta tahun ajaran 2012/ 2013;

2)

Terdapat

signifikan

pengaruh

perhatian

yang

orang

tua

Sumbangan

relatif

X1

sebesar

24,58%; b) Sumbangan relatif X2

terhadap motivasi belajar siswa

sebesar

kelas

efektif X1 sebesar 11,71%; d)

X

program

keahlian

75,4%;

Administrasi Perkantoran SMK N 1

Sumbangan

Surakarta tahun ajaran 2012/ 2013;

35,93%.

3)

terdapat

signifikan

pengaruh

pergaulan

orang

Sumbangan

efektif

X2

sebesar

yang

Implikasi dari penelitian ini

kelompok

berdasarkan simpulan yang telah

teman sebaya (peer group) dan
perhatian

c)

tua

secara

dipaparkan adalah sebagai berikut:
1. Implikasi Teori: Hasil penelitian

bersama-sama terhadap motivasi

ini

belajar siswa kelas X program

informasi

keahlian Administrasi Perkantoran

khususnya dalam hal pergaulan

SMK N 1 Surakarta tahun ajaran

kelompok teman sebaya (peer

2012/ 2013.

group) dan perhatian orang tua

dapat

digunakan

untuk

kepada

siswa,

Temuan lain yang diperoleh

serta sebagai pemantapan teori

dari hasil analisis dalam penelitian

motivasi belajar. hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut: 1) dari

ini

deskripsi data dapat diketahui: a)

sebelumnya

Persentase

kelompok

oleh Allison M. Ryan (2001)

teman sebaya (peer group) siswa

yang berjudul “The peer group

kelas

as

X

pergaulan
program

keahlian

mendukung

a

yang

development

Surakarta

adolescent

83,2%;

b)

dilakukan

context

Administrasi Perkantoran SMK N 1
sebesar

penelitian

for

of

the
young

motivation
Dan

and

penelitian

Persentase perhatian orang tua

achievement”.

siswa kelas X program keahlian

yang dilakukan oleh Weihua

Administrasi Perkantoran SMK N 1

Fan and Cathy M. Williams

Surakarta

(2010)

sebesar

79,3%;

c)

yang

berjudul

“The

Persentase motivasi belajar siswa

effects of parental involvement

kelas

on

X

program

keahlian

student’s

academic

Administrasi Perkantoran SMK N 1

efficacy,

Surakarta sebesar 80,7%. 2) Dari

instrinsic motivation.

persamaan

garis

regresi

linear

engagement

selfand

2. Implikasi

Praktis:

Kehidupan

multipel diperoleh Ŷ  -7,639 +

siswa

berkaitan

0,437 X1 + 0,586 X2. 3) Besarnya

lingkungan dimana ia tinggal,

sumbangan yang diberikan oleh

beberapa agen yang dipandang

masing-masing variabel adalah: a)

memegang

peranan

dengan

penting

antara lain keluarga, sekolah,
kelompok teman sebaya, media
massa,

agama,

lingkungan

tempat tinggal dan tempat kerja.
Oleh karena itu bagi siswa yang
dapat memilih kelompok teman
sebaya (peer group) yang baik
yang terdiri dari orang-orang
yang memiliki motivasi belajar
yang tinggi dalam belajar akan
berpengaruh

pada

sebaiknya siswa harus lebih
pandai-pandai dalam memilih
dan

Motivasi
dipengaruhi

pergaulannya.
belajar
oleh

juga
adanya

perhatian orang tua. Dengan
adanya

perhatian

yang

diberikan oleh orang tua, maka
anak akan merasa diperhatikan
dan

akan

FKIP-UNS. 2012. Buku Pedoman
Penyusunan Skripsi. Surakarta:
UNS Press
Hadi, Soedomo. 2005. Pendidikan
(Suatu Pengantar). Surakarta:
LPP UNS dan UNS Press

motivasi

belajar siswa tersebut. Maka

teman

involvement
on
student’s
academic
self-efficacy,
engagement
and
intrinsic
motivation.
Educational
Psychology, Vol. 30, No. 1, 5374. Diunduh 23 Januari 201304-06

menciptakan

rasa

tanggung jawab kepada orang
tua.
Daftar Pustaka
Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar
Olah Data dengan SPSS 17.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Fan, Weihua and Williams, C. M.
2010. The effects of parental

Masnun, Moh. & Wahyudin. 2009.
Pengaruh perhatian keluarga
terhadap prestasi belajar siswa
pada
pelajaran
matematika
(Studi kasus di SMP NU
Karangampel
Kabupaten
Indramayu)”. Eduma, Vol. 1, No.
2, 165-172. Diunduh 23 Januari
2013
Purwanto, M.N. 2002. Psikologi
Pendidikan.
Bandung:
PT.
Remaja Rosdakarya
Ryan, A. M. yang berjudul. 2001.
The peer group as a context for
the development of young
adolescent
motivation
and
achievement.
Child
Development.
Volume
72,
Number 4, Pages 1135-1150.
Diunduh 18 Maret 2013
Sardiman, 2012. Interaksi dan
Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta: PT. Rajawali Press
Uno, H.B. 2007. Teori Motivasi dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara