Risiko Nilai Tukar dan Risiko Teknologi

Assalamualaikum.Wr. Wb

KELOMPOK 2
1. DESI
2. SRI RAHMAD SANTOSO
3. WULAN
Risiko Perubahan Nilai Tukar/Kurs dan
Teknologi

Pengertian Risiko Nilai Tukar
/ Kurs
Secara Umum
 Resiko nilai tukar adalah resiko
yang diakibatkan karena adanya
perbedaan jenis, bobot, kadar
dan takaran antara
barang/produk yang akan
dipertukarkan.
Secara Khusus
 Risiko nilai tukar atau risiko
mata uang adalah suatu bentuk

risiko yang muncul karena
perubahan nilai tukar suatu mata
uang terhadap mata uang yang
lain (Wikipedia).

1

• Perbedaan Infasi

2

• Perbedaan Tingkat Bunga

3

• Rasio Ekspor dan Impor

3

• Independensi Bank Sentral


4

• Pertumbuhan Ekonomi

5

• Ekspektasi

Faktor Penyebab Risiko
nilai Tukar

Perbedaan Inflasi
Kurs mata uang suatu negara menjadi melemah apabila infasi di negara
tersebut lebih tinggi daripada infasi yang terjadi di negara lain.
Hubungannya terlihat melalui persamaan kondisi paritas Purchasing Power
Parity (PPP) seperti berikut ini:
et / e0 = (1+ih)t / (1+if)t
keterangan :
et  = kurs pada priode t

e0  = kurs pada awal priode
ih 

= infasi yang terjadi pada negara domestic (home)

if 

= infasi yang terjadi pada negara asing



= waktu

contoh :
kurs awal adalah Rp.10.000/$. Infasi di Indonesia 20% dan Amerika
Serikat 5%. Kurs Rp/$ satu tahun mendatang menurut rumus di atas

Perbedaan Bunga
“Semakin tinggi suku bunga suatu mata uang, maka semakin
tinggi pula permintaan akan mata uang negara tersebut.”


Contoh:
Saat ini suku bunga mata uang Euro adalah 0.50% dan dollar
Australia 0.75%. Jika bank sentral kawasan Euro (ECB) menaikkan
tingkat suku bunga sebesar 0.26% maka suku bunga EUR akan
menjadi 0.76%. Kenaikan tingkat suku bunga Euro akan menarik
investor untuk memindahkan asset investasinya (misalnya saham,
properti atau mata uang lain) ke mata uang Euro karena mereka
ingin mendapatkan keuntungan dari perubahan tingkat suku bunga
tersebut.

Rasio Ekspor dan Impor
“Semakin tinggi Ekspor, semakin tinggi pula permintaan uang
di suatu negara sehingga menyebabkan nilai tukar
terapresiasi.”


Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor
maka nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung
menguat.




Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik
yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat.
Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat
dari harga ekspor.

Pertumbuhan Ekonomi
Investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya di
negara yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, sehingga menyebabkan naiknya permintaan
terhadap mata uang negara tersebut. Dengan tingginya
permintaan terhadap mata uang itu maka nilai dari mata
uang tersebut akan meningkat.
Depresiasi Rupiah terjadi karena memburuknya kondisi
ekonomi, bahkan juga memburuknya kondisi politik dan
pemerintahan, keamanan, dan potensi ekonomi. Hal-hal
tersebut menyebabkan hilangnya daya tarik investasi
karena investor takut. Ketakutan tersebut kemudian

tercermin dalam faktor diskon.

Independensi Bank
Sentral


Independensi adalah kemampuan bertahan dari tekanan
(biasanya) dari pihak eksternal.



Tingkat suku bunga diatur oleh bank sentral, dan jika dalam
jangka panjang bank sentral selalu menaikkan suku bunga
maka trend nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap
negara lain akan cenderung naik. Hal ini akan terus
berlangsung sampai ada faktor lain yang mempengaruhi atau
bank sentral kembali menurunkan suku bunganya.

ekspektasi


“Jika pengharapan terhadap suatu mata uang positif,
maka mata uang negara tersebut akan menguat dan
begitu sebaliknya.”
Contoh
Berita mengenai prediksi melonjaknya infasi di AS
mungkin bisa menyebabkan pedagang valas menjual
Dollar, karena memperkirakan nilai Dollar akan menurun
di masa depan. Reaksi langsung akan menekan nilai tukar
Dollar dalam pasar.

Risiko Nilai Tukar / Kurs
1. Risiko Transaksi
Merupakan potensi naik turunnya arus kas perusahaan
(berkaitan dengan valuta asing) akibat nilai tukar.
Risiko transaksi nilai tukar berlaku untuk:
 Transaksi Masukan adalah transaksi yang
menyebabkan masuknya uang perusahaan. Contoh;
penjualan & investasi sekuritas.
 Transaksi Keluaran adalah transaksi yang
menyebabkan perusahaan berkewajiban membayar.

Contoh; pembayaran impor bahan baku &
pembayaran kewajiban.

Lanjutan

Risiko Nilai Tukar / Kurs
2. Risiko Akuntansi ( Risiko transaksi atau risiko
konsolidasi)
Merupakan potensi fuktuasi laba perusahaan.
Perusahaan yang bisa terkena risiko akuntansi ada dua
macam:
 Perusahaan jenis pertama adalah mereka yang
memiliki pinjaman/ asets dalam mata uang asing.
 Perusahaan jenis kedua yang terkena risiko akuntansi
adalah mereka yang memiliki cabang/ anak
perusahaan di luar negeri.

Lanjutan

Risiko Nilai Tukar / Kurs


3.  Risiko Ekonomi
Risiko ekonomi merupakan potensi fuktuasi nilai perusahaan atau
kekayaan pemegang saham akibat perubahan nilai tukar. Dengan
kata lain, risiko ekonomi berkaitan dengan potensi fuktuasi pada
eksposur korporat. Eksposur korporat berupa nilai perusahaan atau
kekayaan pemegang saham. Bagi perusahaan yang telah go
public, eksposur korporat tercermin pada harga saham. Karena
harga saham merupakan objek yang perlu diukur, dimonitor, dan
dikendalikan terhadap resiko dan objek tersebut mencerminkan
kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Contoh Risiko Ekonomi
 Perusahaan yang menggunakan bahan baku impor dan
pembayaran dalam US$, sedangkan penjualan produk hanya di
dalam negeri dalam pembayaran Rupiah, melemahnya Rupiah

Manajemen Perubahan Kurs
1. Manajemen Eksposur Transaksi
 Money-market


hedge

 Derivatif
 Risk

shifting
 Netting Exposure

2. Manajemen Eksposur Akuntansi
3. Manajemen Eksposur Operasi

1. Manajemen Eksposur Transaksi
Derivatif
 Misalkan importir Indonesia
melakukan transaksi
pembelian dari eksportir
Amerika Serikat. Dalam hal ini
importir membayar $1 juta
untuk 3 bulan mendatang.
Keadaan ini sangat rentan

terhadap perubahan kurs,
apabila rupiah melemah maka
ia akan menderita kerugian.
Oleh karena itu dilakukan
hedging dengan derivatif dan
instrumen money-market.





Importir membutuhkan dolar untuk 3
bulan mendatang, sehingga disebut
short $. Apabila rupiah melemah, maka
pemegang Short $ akan mengalami
kerugian dan sebaliknya. Sebagai
hedge-nya, importir bisa membeli 3
bulan $ forward. Sedangkan jika kurs
rupiah melemah, maka pemegang posisi
long $ akan memeperoleh keuntungan
dan ia akan rugi di posisi spot-nya.
Alternatif dari forward adalah futures,
berarti importir itu akan membeli
kontrak futures dengan posisi long
futures $.  Alternatif lain adalah dengan
menggunakan opsi call, karena apabila
harga pasar aset meningkat maka
pemegang opsi memperoleh
keuntungan.

Money-market hedge


Hedging dengan money-market
instrument dapat dilakukan apabila
instrument derivatif  tidak ada.
Contoh : seorang eksportir
Indonesia akan memperoleh $1 juta
pada 3 bulan mendatang. Keadaan
ini tentu tidak terlepas dari resiko
perubahan kurs, sehingga untuk
menghilangkan resiko tersebut
dapat dilakukan hedging sebagai
berikut :



Misalkan tingkat bunga dalam $
untuk 3 bulan mendatang adalah 5
%



T=0 (sekarang) à pinjam sebesar $1



10.000/$, untuk memperoleh rupiah
sekitar Rp. 9,52 M



T=3 (3 bulan)   à memperoleh $1 juta



Kas tersebut digunakan untuk
melunasi hutangnya sehingga ia
membayar sebesar $ 952.381 x (1,05)
= $ 1 juta.



Ketika ia mengkonversikan $ ke
rupiah, maka ia sudah terbebas dari
resiko perubahan kurs. Apapun yang
akan terjadi dengan kurs Rp/$ 3 bulan
mendatang, tidak akan berpengaruh
terhadap posisinya karena ia sudah
menerima Rp. 9,52 M.

Risk shifting


Yaitu pengalihan/penggeseran resiko perubahan kurs
dari produsen ke konsumen atau dari konsumen ke
produsen. Apabila posisi tawar menawar perusahaan
lebih kuat dibandingkan dengan konsumen (misal
satu-satunya penjual atau semua penjual juga
mengimpor produk dari luar negri), berarti resiko
telah digeser dari produsen ke konsumen. Sebaliknya
apabila posisi konsumen lebih kuat dibanding
produsen maka resiko dapat dialihkan dari konsumen
ke produsen.

Netting Exposure


Cara ini dilakukan dengan menggabungkan
eksposur yang berlawanan sehingga eksposur
bersihnya adalah nol. Misalnya seseorang
meminjam Dolar sekaligus menjual produk ke
luar negri (ekspor), maka orang tersebut
mempunyai dolar (long dolar) dan di sisi lain
membutuhkan dolar (short dolar). Gabungan
antara kedua keadaan tersebut akan
menhasilkan eksposur bersih nol (atau kecil)

2. Manajemen Eksposur Akuntansi






Eksposur akuntansi terjadi jika perusahaan multinasional
mengkonversikan laporan keuangan dari satu mata uang ke
mata uang lainnya. Proses konversi tersebut akan menimbulkan
kerugian ataupun keuntungan. Manajemen terhadap eksposur
akuntansi bisa dilakukan dengan menyesuaikan aset dan
kewajiban tergantung prediksi kurs di masa mendatang.
Apabila kurs melemah, maka sebaiknya aset dikurangi dan
kewajiban ditambah. Sebaliknya apabila kurs menguat maka
aset ditambah dan kewajiban dikurangi. Namun cara seperti ini
tidak sepenuhnya dapat menghilangkan resiko karena kita
harus menebak kemana arah pergerakan kurs, jika tebakan
salah maka kita akan menderita kerugian.
Alternatif lain adalah dengan menggunakan derivatif untuk
mencegah kerugian akibat perubahan kurs.

3.   Manajemen Eksposur Operasi
Eksposur operasi terjadi karena perubahan
kurs yang mengakibatkan terganggunya
operasi perusahaan. Manajemen eksposur
operasi dapat dilakukan dengan cara :



Mendiversifikasikan pasar luar
negri
yaitu menjual produk-produk
perusahaan ke berbagai negara di
dunia



Aspek Produksi, yaitu dengan
mendiversifikasikan inputnya dan
memindahkan fasilitas produksinya



Aspek lain, contohnya apabila
perusahaan jepang menjual
produknya ke Amerika Serikat dan
menerima $. Perusahaan tersebut
bisa meminjam dalam $, sehingga
eksposur bersihnya adalah 0

Jangka Pendek
Yaitu dengan memanfaatkan situasi
perubahan kurs untuk kepentingan
perusahaan.
Jangka Panjang
Yaitu dengan mengurangi sensitivitas operasi
perusahaan terhadap perubahan kurs.
Pengurangan sensitivitas tersebut dapat
dilakukan dengan cara seperti berikut ini :
 Aspek Pemasaran
perusahaan harus membuat sensitivitas
konsumen terhadap kurs menjadi berkurang ,
misalnya dengan melakukan difrensiasi
terhadap produknya agar menarik konsumen
untuk membeli.

Risiko Teknologi

Pengertian Risiko Teknologi


Secara Umum
Risiko teknologi merupakan potensi
penyimpangan hasil karena adanya faktor
eksternal maupun internal yang menghambat
kinerja teknologi.



Secara Khusus
Risiko teknologi adalah suatu risiko yang
bersumber dari perangkat lunak atau
perangkat keras yang merupakan bagian dari
sistem teknologi yang digunakan oleh suatu
organisasi.

Contoh risiko teknologi:
Misalnya transaksi terhambat karena
teknologi perusahaan dengan teknologi klien
tidak compatible atau karena terjadinya

• Meningkatkan produktivitas
• Membantu manajemen dalam
mengambil keputusan secara
cepat dan tepat
• Mempercepat proses operasional
• Mengurangi risiko dari
penyimpangan output yang
diharapkan

4
3
2
1

Peranan Teknologi dalam
Manajemen

Penyebab Terjadinya Risiko
Teknologi











Human Error
Teknologi yang susah dioperasikan
Jaringan Teknologi informasi yang belum
stabil
Infrastruktur teknologi informasi yang
tidak aman
Perhormance teknologi yang rendah
Bandwith yang tidak cukup
Persaingan bisnis
Force Majeure

Manajemen Risiko
Teknologi


Manajemen risiko Teknologi
Informasi (TI) adalah
kemampuan organisasi
dalam mengurangi risikorisiko TI yang mungkin akan
menghambat pencapaian
tujuan organisasi terkait
dengan pemanfaatan TI itu
sendiri.

Manajemen Risiko
Teknologi

Proses manajemen risiko teknologi
terdiri atas rangkaian aplikasi logis
dan metodesistematis yang saling
berkaitan, yaitu :
 Komunikasi dan Konsultasi
(Communication and
Consultation)
 Menentukan Konteks
(Establishing the context ).
 Penilaian Risiko
(Risk Assestment ), meliputi :
Identifikasi Risiko
( Riskidentification) Analisis
Risiko (Risk analysis) dan
Evaluasi Risiko (Risk evaluation)
 Perlakuan terhadap Risiko (Risk

Menanggulangi Risiko
Teknologi










Membuat Standarisasi tentang pengoprasian
teknologi Informasi
Kesadaran pentingnya kenyamanan dan
keamanan berbagai upaya preventif
Membuat autoritas kepada user yang
berkepentingan
Backup data untuk menghindari kerusakan
file pada sistem
Protection that safeguards system for data
availability, integrity, confidentiality