produkhukum bankindonesia uu mata uang

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB IV KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAH.............................
A. Pangertian Mikro ekonomi dan Makro ekonomi ............................
B. Kebijakan Perekonomian dan Permasalahannya .............................
Masalah ekonomi mikro..............................................................
Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Ekonomi
Mikro..........................................................................................
Intervensi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro .........................
Peran Pemerintah dalam Ekonomi Makro ..................................
BAB V PENDAPATAN NASIONAL ......................................................
A. Pengertian Pendapatan Nasional .....................................................
B. Perhitungan Pendapatan Nasional ...................................................
Tujuan Perhitungan Pendapatan Nasional ..................................
Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional ...............................
Faktor Yang Mempengaruhi Komponen
Pendapatan Nasional ...................................................................
Perhitungan Pendapatan Nasional ..............................................
C. Konsep Pendapatan Nasional ..........................................................
D. Pendapatan Perkapita ......................................................................

Perhitungan Pendapatan Perkapita .............................................
Perbandingan Tingkat Kemakmuran Antar Negara ...................
BAB VI KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI .......................
A. Hubungan Konsumsi dan Tabungan ...............................................
Pengertian Konsumsi ..................................................................
Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi .....................
Hubungan Konsumsi dan Tabungan ...........................................
B. Investasi ...........................................................................................
Investasi Dalam Konteks Makro ................................................
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Investasi ..........................
Kurva Permintaan Investasi ........................................................
Kriteria Investasi .........................................................................
BAB VII UANG .........................................................................................
A. Pengertian Uang ..............................................................................
B. Fungsi Uang ....................................................................................
C. Jenis Uang .......................................................................................
D. Permintaan dan Penawaran Uang ....................................................
E. Sistem Standar Moneter ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................


i
ii
1
1
1
2
2
2
4
6
6
7
7
8
8
9
10
12
13
13

18
19
19
20
21
24
24
24
24
25
26
28
28
29
30
33
36

0


BAB 4
KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAH

A. Pangertian Mi k r o ekonomi dan Makro ekonomi
Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : Ekonomi mikro dan Ekonomi
makro.
a. Ilmu Ekonomi Mikro: Mempelajari variable-variabel ekonomi dalam lingkup kecil
Misalnya: harga barang,permitaan dan penawaran sejumlah barang,perilaku produsen dan
konsumen, produksi, konsumsi, distribusi, biaya dan labs atau rugi pusahaan serta rumah
tangga.
b. Ilmu Mikro ekonomi : adalah cabang dari Ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
konsumen dan perusahan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas factor input
,barangn dan jasa yang diperjualbelikan .Mikro ekonomi mengkaji kegiatan ekonomi
secara individual .
Tiga aspek penting dalam analisis mikro ekonomi yaitu: Interaksi di pasar barang ,Tingkah
laku pembeli dan penjual , interaksi di pasar faktor produksi.
Ilmu Ekonomi Makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara Agregat atau
keseluruhan. Variabel -variabel yang dipelajari di antaranya pendapatan nasional ,kesempatan
Kerja atau pengangguran jumlah uang yang beredar, laju inflasi,pertumbuhan ekonomi
Investasi,dan neraca pembayaran internasional.

Makro ekonomi adalah cabang dari Ilmu Ekonomi yang membahas permasalahan
ekonomi secara agregat.Aspek penting dalam analisis makro ekonomi diantaranya;
a. Penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara
b. Pengeluaran agregat
c. Mengatasi pengangguran
d. Pengendalian inflasi
e. Pendapatan nasional
f.

Investasi

g. Kesempatan kerja
h. Pertumbuhan ekonomi
B. Kebijakan Ekonomi dan Permasalahannya
Masalah ekonomi yang dihadapi setiap negara akan berbeda ,hal ini akan tergantung
Pada kondisi perekonomian setiap negara tersebut.lntinya masalah ekonomi suatu Negara
dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu masalah ekonomi mikro dan masalah ekonomi
makro.

1


1. Masalah Ekonomi Mikro
Masalah yang dihadapi di lapangan berkaitan dengan ekonomi mikro sebagai berikut :
a. Informasi tidak Sempurna.
Dalam kenyataan kita tidak pernah tahu persis kualitas barang yang akan
dikonsumsi
b. Daya Monopoli.Kenyataannya sering dijumpai di pasar yang hanya ada satu
produsen /monopoly, Dua produsen / Duo Polly, Tiga produsen / Oligopoly
yang begitu kuat.Mereka mampu memengaruhi pasar dengan menentukan
tingkat harga
c. Ekstemalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita
pelaku ekonomi sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang normal
d. Barang Publik Di antaranya jalan raya,taman jembatan dan fasilitas umum lainnya
.barangbarang seperti itu disebut barang public,mereka menikmati manfaat barang
tersebut tanpa.Barang publik tersebut dibuat oleh pemerintah ,yang sumber
pembiayaannya berasalDari penerimaan pajak.
e. Barang Altruisme: adalah barang yang ketersediaannya berdasarkan sukarela
karena rasa kemanusiaan contohnya darah
2. Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro
Kegagalan


pasar

seringkali

menuntut

campur

tangan

atau

intervensi

pemerintahNamun yang harus diperhatikan adalah tidak semua campur tangan pemerintah
memberikan hasil yang baik ,walaupun tujuannya baik.
Tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah adalah sebagai berikut :
a.


Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan
eksploitasi dapat dihindarkan.

b.

Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur
dan stabil

c.

Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan terutama perusahaan —perusahaan besar
yang dapat mempengaruhi pasar agar mareka tidak menjalankan praktek pratek
monopoli yang merugikan.

d.

Menyediakan barang publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

e.


Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dapat
dihindari atau dikurangi.

3. Intervensi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro
a. Kontrol harga
Tujuan kontrol harga adalah untuk melindungi konsumen atau produsen.Bentuk
control Yang paling umum digunakan adalah penetapan harga dasar atau floor price

2

dan harga maksimum atau ceiling price.
1. Penetapan Harga Dasar (floor Price) Harga dasar merupakan tingkat harga
minimum yang diberlakukan pemerintah.Penetapan harga dasar ini brtujuan untuk
melindungi produsen ,karena dirasakan harga pasar produk yang dihasilkan
dianggap terlalu rendah.
2. Penetapan Harga Maksimum( ceiling Price) Penetapan harga maksimum
merupakan batas tertinggi harga penjualan yang dipatuhi oleh produsen.Kebijakan
penetapan harga maksimumini bertujuan untuk melindungi konsumen agar
konsumen dapat menikmati harga yang tidak terlalu tinggi.
3. Kuota Produksi Selain dengan pembelian pemerintah dapat memengaruhi tingkat

harga dengan melakukan kebijakan kuota produksi (pembatasan produksi)
b. Pajak Penjualan dan Subsidi Penjualan
1.

Pajak Penjualan
Dilihat dari satu sisi pajak memberatkan karena membuat harga barang
menjadi lebih mahal namun di sisi lain pajak dibutuhkan sebagai sumber
penerimaan

negara

untuk

membiayai

fungsi,khususnya

fungsi

distribusi


pendapatan dan fungsi stabilitas ekonomi.
2.

Subsidi Penjualan
Subsidi penjualan merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada
para pengusahaagar dapat memproduksi dengan biaya lebih rendah.Tujuan dari
diberikannya subsidi penjualan agar produk yang dihasilkan di dalam negeri dapat
bersaing dengan produk impor.Dampak daridiberikannya subsidi penjualan
terhadap keseimbangan pasar yaitu harga barang menjadi turundan jumlah barang
yang ditawarkan meningkat.

c. Tarif dan Kuota dalam Perdagangan Internasional
Dalam sistim perekonomian terbuka harga barang yang berlaku adalah harga
internasional. Persoalannya adalah jika harga domestic lebih tinggi dari pada harga
dunia. Dengan adanya mekanisme pasar bebas ,suatu negara melakukan impor untuk
memenuhi kebutuhan dalam negerinya. Walaupun dari sudut konsumen hal ini
menguntungkan tetapi demi melindungi Industridalam negeri pemerintah menempuh
kebijakan proteksi dengan memberlakukan tarif(pajak impor) dan kuota (pembatasan
jumlah impor).
Efek yang ditimbulkan dari pengenaan tarif adalah:
1. produsen domestik dapat meningkatkan produksinya karena adanya perlindungan
harga Yang ditimbulkan oleh tariff.
2. konsumen menghadapi harga yang lebih tinggi sehingga harus mengurangi
konsumsinya

3

3. pemerintah memperoleh penghasilan berupa tarif bea masuk.
4. Masalah Ekonomi Makro
Karakteristik pada umumnya banyak ditemukan di negara sedang berkembang hal
ini menjadi masalah yang dihadapi negara berkembang sebagai berikut:
a. Rendahnya Tingkat Kehidupan Rendahnya tingkat kehidupan terutama dilihat
dari kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian,
kesehatan, dan pendidikan. Penduduk Negara Sedang Berkembang hidup dalam
kondisi miskin ,kekurangan gizi dan kondisi kesehatannya yang buruk ,selain itu
tingkat pendidikan umunya masih sangat rendah,bahkan masih banyak yang buta
aksara.
b. Rendahnya Tingkat Produktivitas
Rendahnya tingkat produktivitas dapat dilahat dari Produk Domestik Bruto(PDB)per
kapita.
Hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan dan terbatasnya kesempatan kerja
Yang tersedia ,terutama bagi mareka yang berpendidikan rendah.
c. Tingginya Pertambahan Penduduk
Tingginya tingkat pertambahan penduduk tersebut telah menimbulkan masalah besar
terutama berkaitan dengan penyediaan kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan
,perumahan,dan kesempatan kerja.
d. Tingginya Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran di negara sedang berkembang umumnya sangat tinggi . Penyebab
tingginya tingkat pengangguran yaitu laju pertumbuhan angkatan kerja lebih tinggi
disbanding laju pertumbuhan kesempatan kerja.
5. Peran Pemerintah dalam Ekonomi Makro
Peranan pemerintah dalam ekonomi makro memliki porsi yang relative beras,seberapa
besar Peranan pemerintah diwujudkan dalam kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan kebijakan
ekonomi internasional.Oleh karena itu campur tangan pemerintah baik melalui kebijakan
ekonomi dan non ekonomi sangat diperlukan untuk memutuskan permasalahan tersebut.
Kebijakan moneter,kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi internasional secara teoritis
dapatdigunakan pemerintahuntuk memperbaiki kondisi perekonomian.
 Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang mengarahkan perekonomian makro ke kondisi
yang Lebih baik (diinginkan)dengan cara mengubah(menanbah atau mengurangi)jumlah uang
beredarDi masyarakat.Kebijakan moneter dapat memperbesar kemampuan penawaran agregat
melaluiPemberian kredit,khususnya kepada kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Kebijakan moneter juga dapat memperbesar permintaan agregat, khususnya untuk kebutuhan
pokok yang sangat penting seperti perumahan misalnya melalui program Kredit Pemilikan Rumah

4

atau KPR.
 Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan mengarahkan perekonomian makro pada kondisi yang
lebih

baik dengan cara

mengubah

penerimaan

dan pengeluaran pemerintah

melalui

pajak.Kebijakan fiskal melalui subsidi dapat keningkatkan daya beli atau daya investasi
masyrakat yang berpenghasilan renda dan tetap Misalnya subsidi Bahan Bakar Minyak(BBM)
 Kebijakan Ekonomi Internasional
Umumnya negara sedang berkembang lebih memiliki kebijakan ekonomi terbuka yaitu
melakukan hubungan ekonomi dengan luar negeri.Kebijakan iniakan membuka akses pasar
ekspor bagi produk-produk mereka sekaligus membuha sumber pengadaan barang modal dan
bahan baku industri dari negara-negara lain.
Kebijakan perdagangan internasional terdiri :
1. Kebijakan Promosi Ekspor
2. Kebijakan Substitusi Impor
3. Kebijakan Proteksi Industri

5

BAB 5
PENDAPATAN NASIONAL
Standar Kompetensi

:

Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN)
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN
2. Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional
3. Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain
Indikator :
1. Mendeskripsikan konsep PDB, PNB, PNN, PI, Pendapatan Disposibel (disposible
income)
2. Menghitung Pendapatan Per Kapita
3. Mengidentifikasi manfaat perhitungan pendapatan nasional
4. Membedakan metode perhitungan pendapatan

nasional dengan pendekatan

pendapatan, produksi dan pengeluaran
5. Menghitung pendapatan nasional menggunakan pendekatan produksi, pendapatan, dan
pengeluaran
6. Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain

A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
Menurut analisis Ekonomi makro, Istilah pendapatan menunjuk pada Pendapatan Nasional yang dapat
di definisikan dengan tiga cara sebagai berikut :
1. Nilai Seluruh Produk ( Barang dan jasa ) yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu
priode tertentu
2. Jumlah Pendapatan yang diterima oleh seluruh Faktor produksi dalam suatu Negara selama
satu priode tertentu.
3. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara
selama satu priode tertentu.
Pengapa Pendapatan Nasional didefinisikan dengan tiga cara di atas?
Pendapatan Nasional tidak terlepas dari arus kegiatan ekonomi dalam suatu negara secara sederhana,
kita mengetahui pelaku- pelaku ekonomi suatu negara adalah Rumah tangga Konsumen ( RTK ) dan
Rumah Tamngga Perusahaan ( RTP )

6

ARUS LUNGKARAN KEGIATAN EKONOMI

Rumah tangga Konsumsi (RTK) Menyalurkan Faktor produksi berupa tenaga kerja kepada Rumah
tangga Produksi ( RTP) untuk memperoses barang diperusahaan,maka balas jasanya akan
memperoleh pendapatan Uang atas penggunaan jasa tenaga kerjanya,
Rumah tangga Produksi (RTP) akan membayar jasa berupa uang atas pekerjaannya bila Rumah
tangga konsumsi (RTK) menghasilkan barang diperusahaannya. Maka Rumah tangga konsumsi
(RTK) dan Rumah Tangga Produksi (RTP) tidak bisa dipisahkan kedua duanya saling membutuhkan.

B. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Tujuan perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang
berjangka.

7

2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau
antar propinsi
c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3. Faktor yang mempengaruhi Komponen pendapatan Nasional
a. Permintaan dan penawaran Agregat ( Keseluruhan )
Permintaan Agregat :adalah suatu daftar darikeseluruhan jumlah barang dan jasa
yang akan dibeli oleh sector- sektorekonomi pada ber bagai tingkat harga Penawaran
Agregat : adalah suatu daftar dari keseluruhan jumlah barang dan jasa yang ingin di
tawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga. Apabila terjadi
perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan- perubahan pada tingkat harga, tingkat pengguran, dan
tingkat

kegiatan

ekonomi

secara

keseluruhan.

Adanya

kenaikan

pada

permintaanagregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output,
yang seterusnya akan mengurangi tingkat pengguran. Sedangkan penurunan pada
tingkat penawaran agregat cenderung menaikan harga , tetapi akan menurunkan
output dan akan menambah pengguran
b. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam
suatu perekonomian dengan jangka waktu tertentu (1Tahun)
Tabungan ( Saving ) : adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan
untuk dikonsumsi
Maka Pendapatan, konsumsi dan tabungan sangat erat sekali hubungannya
hal ini dapat dilihat menurut pendapat Keynes dengan Psychological low of
Consumtion yang membahas tingkah laku masyarakat mengenai konsumsi, tabungan,
bila dihubungkan dengan pendapatan bunyi hukumnya adalah :
1. Jika pendapatan naik, maka konsumsipun akan naik, tapi tidak sebanyak kenaikan
pendapatan.
2. Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan.
3. Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi tan tabungan.
c. Investasi
Pengeluaran

untuk

Investasi

merupakan

salah

satu

komponen

penting

daripengeluaran agregat.
Maka faktor yang mempengarauhi pengusaha untuk melakukan investasi yaitu :
1. Perubahan perkembangan Teknologi.

8

2. Stok barang modal yang dimiliki
3. Tingkat bunga bank
4. Perkiraan / ramalan masa yang akan datang
4. Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu ( E)
Ekstratif hasil yang ada di perut bumi seperti Pertambangan, Penggalian dll, ( A )
Agraris

hasil

yang

ada

di

muka

bumi

seperti

Pertanian,

Peternakan,

kehutanan,Perikanan, ( I ) Industri pengolahanlanjutan dari hasil perut bumi dan
muka bumi seperti Industri Pengolahan bahan mentah jadi barang jadi,yang ada di
pabrik, Perusahaan. ( N ) Niaga Menjual hasil produk yang siap dipasarkan seperti
penjualan Gas, listrik, air, Perumahan, ( J ) Jasa seperti Perdagangan, Hotel ,
Transportasi, Komunikasi, Persewaan dll
Y=e+a+I+n+J
Contoh : Hasil Ekstratif

Rp. 5.000.000,-

Agraris

Rp. 10.000.000,-

Industri

Rp. 30.000.000,-

Niaga

Rp. 20.000.000,-

Jasa

Rp. 50.000.000,-

Berapa hasil Perhitungan Pendapatan Nasional dengan cara Metode Produksi .
Jawab :
Y = (5.000.000,- + 10.000.000,- + 30.000.000,- + 20.000.000,- 50.000.000,-)
Y = Rp.115.000.000,b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent,
wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara
selama satu periode.
Y=r+w+i+p
Contoh :
Hasil Rent
Rp. 15.000.000,Wage
Rp. 10.000.000,Interest
Rp. 20.000.000,Profit
Rp. 30.000.000,Berapa hasil Perhitungan Pendapatan Nasional dengan cara Metode Pendapatan .
Jawab :
Y = ( 15.000.000,- +10.000.000,- + 20.000.000,- + 30.000.000 )
Y = Rp.75.000.000,-

9

c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang
dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri)
dalam suatu Negara selama satu tahun.( C ) Consumtion, ( I ) Investment, ( G )
Gaverment Exspenditure,( X ) Eksport, ( M ) Import
Y = C + I + G + (X – M)
Contoh : Hasil Konsumsi

Rp. 25.000.000,-

Investasi

Rp. 15.000.000,-

Pengeluaran Pemerintah

Rp. 45.000.000,-

Total Eksport

Rp. 80.000.000,-

Total Import

Rp. 50.000.000,-

Berapa hasil Perhitungan Pendapatan Nasional dengan cara Metode
Pengeluaran .
Jawab :
Y = ( 25.000.000 + 15.000.000,- +45.000.000,- + (80.000.000,- - 45.000.000,- )
Y = ( 25.000.000 + 15.000.000,- +45.000.000,- +25.000.000)
Y= Rp. 110.000.000

C. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang
asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu,
setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan

10

4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi
pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke
tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social,
pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social +
Pajak perseorangan )
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
Contoh perhitungannya Sebagai berikut:
a. GNP …………………………

Rp. 1.00.000.000,-

Replecmant ( Penyusutan) ( - )

Rp. 10.000.000,-

b. NNP ………………………………

Rp. 90.000.000,-

Pajak tidak langsung………….

(-)

c. NNI ………………………………

Rp. 75.000.000,-

Jaminan Sosial

Rp. 1.000.000,-

Pajak Perseorangan

Rp. 750.000,-

Asuransi Jiwa

Rp. 1.000.000,-

Laba yang tidak di bagikan

Rp. 4.250.000,-

Jumlah……………………………………………
d. PI………………………………………………….
Pajak langsung…………….

Rp. 15.000.000,-

( -)

e. DI………………………………………………

Rp.

7.000.000,-

Rp. 68.000.000,-

Rp.

2.000.000,-

Rp. 66.000.000,-

11

Laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia menurut data dari Depnakertrans
Bappenas dari tahun 1996 sampai tahun 2005

D. PENDAPATAN PERKAPITA
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.
Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan
jumlah

penduduk

negara

tersebut.

Pendapatan

perkapita

juga

merefleksikan

PDB

per

kapita.Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara
tersebut.
1. Perhitangan pendapatan perkapita
Pada umumnya perhitungan pendapatan perkapita dengan cara Pendapatan Domestik Bruto
(PDB) di bagi dengan jumlah penduduk.
PDB perkapita =

PDB Tahun

t

Jumlah Penduduk tahun t
Atau:
PNB perkapita =

PNB Tahun

t

Jumlah Penduduk tahun
Contoh:
Negara Z pada tahun 2010

Pedapatan PDB Rp. 460.000.000.000,- jumlah penduduk sebanyak

230.000.000 berapa pendapatan perkapitanya.

12

PDB perkapita =

Rp.460.000.000.000

PDB Perkapita = Rp. 2.000

Rp.230.000.000

2. Perbandingan Tingkat kemakmuran antar Negara.
Untuk membandingkan tingkat kemakmuran suatu Negara dari tahun ke tahun, pendapatan
perkapita dapat digunakan sebagi perbandingan tingkat kemakmuran antar Negara dengan Negara
lain dengan menggunakan standar pendapatan perkapita
Manfaat dari perhitungan pendapatan perkapita sebagai berikut :
1. Mengukur tingkat kesejahtraan masyarakat suatu Negara dari waktu ke waktu
2. Membandingkan tingkat kesejahtraan antar Negara satu dengan Negara lain.
3. Sebagai pedoman bagi pemerintah dalam membuat kebijakan ekonomi
4. Mengelompokan berbagai Negara ke dalam beberapa tingkatan pendapatan.
Menurut Bank Dunia ( World Bank) pada tahun 2001 ada lima kelompok Negara berdasarkan
pendapatan perkapita:
1. Kelompok Negara berpendapatan Tinggi ( High Income Economies) yaitu Negara yang
mempunyai PNB perkapita sekitar US$ 25.3480
2. Kelompok Negara berpendapatan Menengah atas ( Upper Middle Income Economies) Yaitu
neggara yang mempunyai pendapatan PNB perkapita US$ 4.870.
3. Klompok Negara yang berpendapatan Menegah ( Middle Income Economies) yaitu Negara
yangmempunyai pendapatan PNB perkapita US$ 2.990
4. Kelompok Negara yang mempunyai pendapatan menegah ke bawah ( Lower Middle Income
Economies ) Yaitu Negara yang mempunya pendapatan PNB perkapita US$ 1.740
5. Kelompok Negara yang mempunya pendapatan rendah (Low Income Economies ) Yaitu
Negara yang memiliki PNB perkapita US$ 520. Ke bawah
Perbandingan per Kapita Indonesia dengan Negara lain
Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara,
ternyata masih termasuk rendah. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel

13

Sementara itu, pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia dapat Anda pelajari tabel

Berdasarkan tabel 1.3, secara umum pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia
mengalami penurunan sebagaimana halnya Indonesia kecuali negara-negara tertentu seperti Amerika
Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis.
Hal ini terjadi, karena di dunia yang arus globalisasinya semakin gencar, kejadian atau masalah yang
terjadi di suatu negara atau kawasan tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.
Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk dan Pendapatan Perkapita
Pendapatan nasional pada dasarnya merupakan kumpulan pendapatan masyarakat suatu
negara. Tinggi rendahnya pendapatan nasional akan mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan per
kapita negara yang bersangkutan. Akan tetapi, banyak sedikitnya jumlah penduduk pun akan
mempengaruhi

jumlah

pendapatan

per

kapita

suatu

negara.

Untuk lebih memperjelas, perhatikan tabel di bawah ini!

14

Dari tabel 1.1 di atas, nampak jelas bahwa India yang memiliki PDB per tahun US $
427.407.000.000,00 hanya mendapatkan pendapatan per kapita US $ 440,00. Lain halnya dengan
Singapura yang mendapatkan PDB per tahun US $ 95.453.000.000,00 ternyata pendapatan per
kapitanya US $ 30.170,00. Mengapa demikian?
Ternyata tingginya pendapatan nasional suatu negara, tidak menjamin pendapatan per kapitanya juga
tinggi. Hal ini terjadi karena faktor jumlah penduduk juga sangat menentukan tinggi rendahnya
pendapatan per kapita.

15

UJI KOMPETENSI
I. Soal Pilihan Ganda.
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar.
1. Jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu Negara selama satu tahun disebut…
a. PDB

d. NNI

b. PNB

e. DI

c. NNP
2. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah
dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
a. PDB

d. NNI

b. PNB

e. DI

c. NNP
3. Nett National Product dikurangi pajak tidak langsung menghasilkan ……
a. N.I

d. GNP

b. D.I

e. NII

c. NNI
4. Perhitungan Pendapatan Nasional bias dilakukan dengan 3 cara petode pendekatan, yaitu
Metode Produksi. Metode Pendapatan, Metode Pengeluaran, Rumus Metode pengeluaran
adalah…….
a. Y = e + a + I + n + J

d. Y = r + w + i + G

b. Y = C + I + G + (X – M)

e. Y = r + w + i + p

c. Y = C + I + G + (X – Z)
5. Kelompok Negara berpendapatan Tinggi ( High Income Economies) yaitu Negara yang
mempunyai PNB perkapita sekitar adalah …..
a. US$ 25.3480

d. US$ 25.9900

b. US$ 20.9900

e. US$ 25.490

c. US$ 26.5480
6. Faktor yang mempengarauhi pengusaha untuk melakukan investasi yaitu kecuali:
a. Perubahan perkembangan Teknologi.
b. Stok barang modal yang dimiliki
c. Tingkat bunga bank
d. Perkiraan / ramalan masa yang akan dating
e. Tingkat kerugian naik

16

7. Hitunglah berapa Pendapatan Nasional menurut metode Pendapatan dengan data sebagai
berikut : Hasil Rent Rp. 20.000.000,- Wage Rp. 10.000.000, -Interest Rp.20.000.000, -Profit
Rp. 40.000.000,a. Rp. 90.000.000,-

d. Rp. 60.000.000,-

b. Rp. 80.000.000,-

e. Rp. 50.000.000,-

c. Rp. 70.000.000,8. Faktor produksi yang menyalurkan tenaga kerja kepada Rumah tangga Produksi disebut….
a. TKP

d. Rumah tangga Dunia

b. RTK

e. Rumah tangga jasa

c. Rumah tangga Pemerintah
9. Suatu daftar darikeseluruhan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh sectorsektorekonomi pada ber bagai tingkat harga adalah ………
a. Permintaan Agregat

d. Pembelian Agregat

b. Penawaran Agregat

e. Sale agregat

c. Penjualan Agregat
10. Perhitungan pendapatan Nasional yang dilakukan dengan menghitung jumlah pengeluaran
rumah tangga untuk membeli barang dan jasa merupakan metode perhitungan ………
a. Pendekatan Pendapatan

d. PendekatanProduksi

b. Pendekatan pembelian

e. Pendekatan Pengeluaran

c. Pendekatan konsumsi
II. ESAI
1. Jelaskan Perbedaan antara PDB dan PNB ?
2. Sebutkan tujuan perhitungan pendapatan nasional?
3. Apa manfaat dari perhitungan pendapatan nasional?
4. Apa yang di maksud pendapatan perkapita ?
5. Sebutkan 5 katagori pendapatan perkapita Menurut Bank Dunia?

17

Bab 6
KONSUMSI,
TABUNGAN, dan
INVESTASI
Learning Goal
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
1. menjelaskan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
2. menggambarkan kurva fungsi konsumsidan fungsi tabungan
3.

menjelaskan cara menghitung investasi serta

4. menggambar permintaan investasi

18

Konsumsi (Consumption) dan Tabungan (Saving)
A. Hubungan konsumsi dan tabungan
1. Pengertian konsumsi
Konsumsi dalam artian sehari-hari adalah kegiatan menghabiskan barang ataumengurangi
nilai guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengeluaran konsumsi pada
dasarnya terdiri atas konsumsi rumah tangga pemerintah, rumah tangga konsumen, rumah
tangga produsen dan rumah tangga luar negeri.
1. Faktor – faktor yang mempempengaruhi tingkat konsumsi
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari faktor ekonomi maupun yang berasal dari non
ekonomi.
a. Faktor – faktor ekonomi
Faktor – faktor ekonomi yang mempengaruhi konsumsi diantaranya sebagai berikut.
1. Pendapatan rumah tangga
Pendapatan rumah tangga sangat besar pengaruhnya terhadap konsumsi. Ketika
tingkat pendapatan meningkat, kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka
kebutuhan untuk dikonsumsi menjadi semakin besar.
2. Kekayaan rumah tangga
Kekayaan rumah tangga dapat berupa kekayaan rill ( misalnya rumah, tanah, dan
mobil )dan financial ( misalnya deposito berjangka, saham dan surat – surat
berharga ) jadi kekayaan – kekayaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi
seseorang karena menambah pendapatan disposibel, hubungan antara kekayaan
dan konsumsi adalah positif, artinya, semakin banyak kekayaan seseorang maka
konsumsinya akan meningkat, demikian sebaliknya.
3. Tingkat suku bungatingkat bunga yang tinggi dapat mengurangi keinginan
konsumsi seseorang, baik dilihat dari sisi keluarga yang memiliki kelebihan uang
maupun keluarga yang kekurangan uang. Tingkat suku bunga yang berlaku
disuatu Negara berpengaruh besar terhadap konsumsi rumah tangga. Rumah
tangga memilih untuk menabung di Bank karena dianggap lebih menguntungkan.
4. Ekspektasi tentang masa depan
Jika rumah tangga memperkirakan masa depannya makin baik, mereka akan
merasa leluasa untuk melakukan konsumsi. Karena pengeluaran konsumsi
cenderung meningkat.
b. Faktor – faktor Demografi ( kependudukan )
Selain faktor – faktor ekonomi diatas, tingkat konsumsi dapat juga
dipengaruhi faktor non ekonomi ( kependudukan ).

19

Faktor demografi yang mempengaruhi tingkat konsumsi diantaranya sebagai berikut.
1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang mendiami suatu Negara akan memperbesar pengeluaran
konsumsi secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan, tingkat konsumsi dilihat dari
semua pelaku kegiatan ekonomi.
2. Komposisi penduduk
Komposisi penduduk suatu Negara dapat dilihat dari beberapa klasifikasi,
diantaranya usia, pendidikan, dan wilayah. Semakin banyak penduduk yang
berusia kerja atau usia produktif ( 15 – 64 tahun ) semakin besar tingkat
konsumsi, terutama sebagian besar dari mereka mendapat kesempatan kerja yang
tinggi, dengan upah yang tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat,
tingkat konsumsinya juga semakin tinggi.
2. Hubungan pendapatan Disposabel dan konsumsi
John Maynard Keynes menjelaskan bahwa tingkat konsumsi sangat dipengaruhi oleh
pendapatan disposable. Berkaitan dengan pendapatan hubungan antara konsumsi dan
pendapatan dijelaskan dalam fungsi konsumsi. Dengan demikian, fungsi konsumsi
menggambarkan tingkat konsumsi pada tiap – tiap tingkat pendapatan sector rumah tangga.
Secara sistematis hubungan fungsional antara konsumsi dan pendapatan dapat ditulis ;
C = f ( y ) atau C = a + by ( a > 0, b >0 )
Dengan : C = pengeluaran untuk konsumsi
a = besarnya konsumsi saat pendapatan 0
b = MPC yaitu besarnya tambahan konsumsi karena adanya tambahan pendapatan
Y = pendapatan
Pendapatan ( Y ) digunakan untuk konsumsi ( C ) dan tabungan ( S ) atau
Y=C+S
S=Y–C
S =Y – ( a + by )
S = Y – a – by
S = -a + ( 1 – b ) y
Konsumsi secara makro juga merupakan bagian dari permintaan agregat yaitu jumlah total
dari barang – barang dan jasa – jasa yang diminta dalam suatu perekonomian.
a. Kecenderungan mengkonsumsi marginal
Kecenderungan mengkonsumsi marginal (Marginal Propensity to Consume atau MPC)
adalah konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi tambahan bila
pendapatan disposibel bertambah satu unit.
Jumlah tambahan konsumsi tidak akan lebih besar dari pada tambahan pendapatan
disposable sehingga angka MPC tidak akan negative, karena itu 0 < MPC 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan.
3. Net Present Value (NPV)
Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak
memperhitungkan nilai waktu dan uang.untuk hasil yang akurat maka diskontokan.
Keuntungan dari menggunakan metode didiskontokan adalah kita dapat langsung menghitung
selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan toytal bersih.
4. Internal Rate of Retum ( IRR )
Internal rate retum adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama
dengan nol . keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil
perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang di inginkan .

25

UANG

TUJUAN
PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
Menjelaskan pengertian dan fungsi uang
Mengelompokkan jenis-jenis uang
Menganalisis teori tentang uang
Menganalisis permintaan dan penawaran uang.
Menjelaskan standar mata uang yang berlaku, serta
Menjelaskan system moneter system moneter yang penuh atau
sedang digunakan didunia.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa konsumsi dan tabungan
dipengaruhi oleh pendapatan. Pendapatan tersebut sangat lazim kita
terima baerupa uang. Nah, dalam bab ini, kamu akan mempelajari
tentang uang dn segala hal yang melinkupinya. Untuk lebih jelasnya,
materi tentang uang yang akan kamu pelajari dalam bab ini
terangkum dalam peta konsep berikut ini.

26

Alat
Tukar

Satuan
Hitung

Standar Pembayaran
Tunda

Fungs
i

Pengalih
Kekayaan

Penyimpan Kekayaan

Uang
Kartal
Uang Giral

Pihak yang
Mengeluarkan
Bahan Pembuatnya

Logam
Kertas

Jenis
Negara yang
mengeluarkannya

Uang dalam negeri
Uang Luar Negeri
Bernilai Penuh

Nilai
Tidak bernilai penuh

Uang

Permintaan

Penawaran

Standar tunggal

Pentapan Standar
Mata Uang

Standar
Logam

Standar
Kembar

Standar
Kertas

Standar
Princang

Sistem Kurs Tetap dan Terkendali
System
Sejarah
Uang
moneter

Standar Kertas

Standar Emas
System Kurs Mengambang Bebas
System Kurs Mengambang
Terkendali
27



Zaman dahulu tukar-menukar uang disebut barter atau dengan
istilah in natura



Perkembangan kebudayaan sistem barter mengalami beberapa
kesulitan yaitu: :


Kesulitan menemukanorang yang mempunyai barang
sesuai keinginan



Kesulitan memperoleh barang yang dapat dipertukarkan
satu

sama

lainnya

dengan

nilai

pertukaran

yang

seimbang.


Kesulitan karena barang yang akan dipertukarkan tidak
bisa di bagi-bagi.

Pengertian Uang

R.J Thomas mengatakan bahwa “money is something that is readly accepted by
public in payment for goods, services and other valuable assets and for the payment for
debts”. Artinya, uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh
masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainnya, dan
untuk pembayaran utang.

Fungsi Uang
Fungsi asli
o Sebagai alat tukar umum (medium of exchange). Uang
dipakai sebagai alat tukar untuk mempermudah pertukaran
karena uang diakui secara umum.
o Sebagai alat kesatuan hitung (unit of account ) atau disebut
juga pengukur nilai ( measure of values ). Tiap nilai tukar
ditetapkan dalam satuan uang (satuan uang di Indonesia )
yaitu rupiah.
o Sebagai penyimpan nilai (strore of value ) karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang
ke masa mendatang.

28

Fungsi Turunan (tambahan)
o Sebagai alat bayar/alat penunda pembayaran (standard of deferred
payment). Pada tukar-menukar fungsi ini bersamaan dengan fungsi
alat tukar, tetapi pada pembayaran denda dan pajak, pemberian
kredit dan pemberian hadiah.
o Sebagai alat pembentuk kekayaan dan pemindahan kekayaan
(modal). Dengan mengumpulkan uang dapat terjadi pembentukan
kekayaan, sebab dengan uang yang banyak dapat dibelikan barangbarang misalnya tanah, dan rumah.
Jenis Uang
Uang kartal ialah alat bayar yang sah san wajib
digunakan oleh masyarakat dalam melakukan
transaksi jual beli sehari-hari.
o Uang logam
Uang logam adalah uang yang
terbuat dari logam dengan bentuk dan
berat tertentu dengan kadar yang tetap
dan dapat dibuat dari emas, perak atau
bahan logam lainnya, dengan cirri-ciri
khusus untuk menghindari pemalsuan.
Uang logam memiliki tiga macam nilai.
 Nilai intrinsic, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang,
misalanya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk
bahan uang.
 Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang
atau cap harga yang tertera pada mata uang. misalnya (Rp
100,00), dan 500 rupiah (Rp 500,00)
 Nilai tukar ialah jumlah barang yang dapat ditukarkan
dengan sejumlah uang.
o Uang kertas
Uang kertas adalah uang ysng terbuat dari kertas dengan gambar
dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut
penjelasan Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank
Indonesia yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam
bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya.
Beberapa keuntungan penggunaan alat tukar (uang) dari kertas
di antaranya:
 Penghematan terhadap pemakaian logam mulia.

29

 Ongkos pembuatan relative murah dibandingkan dengan
ongkos pembuatan uang logam.
 Dapat memenuhi keperluan yang besar, peredaran uang kertas
bersifat elastic sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan
akan uang.
 Mempermudah pengiriman uang dalam jumlah besar.
Uang Giral
Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah. Artinya,
masyarakat boleh menolak dibayar dengan uang giral sebab beredarnya uang
giral hanya dikalangan tertentu saja, misalnya orang yang memiliki rekening
di bank dan pengusaha.
o Terjadinya uang giral
 Penyetoran uang tunai kepada bank dan dicatat dalam
rekening koran atas nama penyetor.
 Karena transaksi surat berharga. Uang giral dapat diciptakan
dengan cara seseorang menjual surat berharga ke bank dan
bank membukukan hasil penjualan surat berharga tersebut
sebagai deposit dari yang menjual.
 Mendapat kredit dari bank yang dicatat dalam rekening koran
dan dapat diambil sewaktu-waktu.
o Keuntungan Menggunakan Uang Giral
 Memudakhan pembayaran karena tidak perlu mengitung uang.
 Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang
tidak terbatas, nilainya sesuai dengan yang dibutuhkan.
 Lebih aman karena resiko hilang lebih kecil dan bila hilang bisa
segera dilaporkan ke bank yang mengeluarkan cek/bilyet giro
dengan cara pemblokiran.
Uang Quasi
Uang quasi adalah uang yang beredar di masyarakat berupa uang-uang yang
ditabung, baik di rumah maupun di lembaga-lembaga bank dan nonbank
kecuali tabungan giro. Uang quasi bantuknya dapat berupa uang kartal
atau giral.

Permintaan dan Penawaran Uang
Permintaan uang
Menurut ahli ekonomi klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar
sehingga jumlah uang yang diminta sebanding atau proposional dengan
tingkat output atau pendapatan. Jika tingkat output meningkat, maka jumlah
yang diminta juga meningkat. Jumlah uang yang dipegang oleh masyarakat
30

tidak hanya nominalnya, tetapi juga daya belinya, yaitu nilai nominal uang
dibandingkan tingkat harga yang berlaku
. sebagai anggapan
kaum klasik bahwa uang hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang
bersifat netral, artinya uang hanya kuantitas uang klasik oleh Irving Fisher
sebagai berikut
M x V = P x T atau MV = PT
Misalnya dalam perekonomian Indonosia yang hanya memproduksi sepatu
dalam satu tahun dapat dihasilkan 1.000.000,00 pasang sepatu yang hanya
per pasangnya Rp 240.000,00 dan velositas uang adalah sebesar 12, maka
jumlah uang yang dibutuhkan adalah sebesar :
M x 12 =
1.000.000 x 240.000
M

=

M =
20.000.000.000
Jika produksi sepatu meningkat sebanyak 20%, yaitu menjadi 1.200.000
pasang dan diasumsikan hal lain konstan (cateris paribus ), jumlah uang yang
dibutuhkan juga akan meningkat sebanyak 20%, yaitu menjadi :
* 20.000.000
M
=
20.000.000.000 +
=
24.000.000.000

Teori Permintaan Uang Keynesian
o motif transaksi ( Transaction Motive )
Dalam teori Keynes, permintaan uang untuk transaksi sama dengan
permintaan uang dalam teori klasik.
o Motif Berjaga-jaga
Permintaan terhadap uang bisa saja karena orang ingin berjaga-jaga
terhadap suatu peristiwa yang tidak dikehendaki seperti sakit,
kecelakaan, kebanjiran, dan kebakaran.
o Motif spekulasi (speculation motive)
Motif spekulasi adalah motivasi memegang uang tunai untuk
memperoleh keuntungan. Hal ini merupakan konsekuensi sari salah
satu fungsi uang, yaitu sebagai media penyimpan nilai

Factor-faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang
o besar kecilnya pembelanjaan Negara yang berkaitan dengan
pendapatan nasional.
o Cepat atau lambatnya laju peredaran uang. kecepatan peredaran uang
dipengaruhi oleh factor berikut.
a. Kebiasaan pembayaran konsumen, apakah tunai atau
angsuran, sebab ini akan berpengaruh terhadap jumlah uang
yang diminta pada saat ini atau saat yang akan dating.
b. Frekuensi pembayaran pendapatan.
31

c. Praktik-praktik bank, hal ini berkaitan dengan keluar
masuknya uang melalui bank.
d. Keadaan psikologi masyarakat dalam menggunakan uangnya.
o Motif-motif masyarakat dalam memiliki uang.

Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah semua uang yang beredar dalam suatu
perekonomian, uang beredar dibedakan dalam pergantian sempit dan
pengertian luas
o Uang beredar dalam arti sempit (M1), adalah kewajiban system moneter
yang terdiri atas uang kartal dan uang giral.
o Uang beredar dalam arti luas (M2) atau likuiditas perekonomian adalah
kewajiban system moneter yang terdiri dari M1 dan uang kuasi.
o Uang giral teridiri atas rekening giro, kiriman uang, simpanan berjangka
dan tabungan dalam rupiah yang sudah jatuh tempo yang selanjutnya
merupakan simpanan penduduk dalam rupiah pada system moneter.
o Uang kuasi terdiri atas simpanan berjangka dan tabungan penduduk
pada bank umum, baik dalam rupiah maupun valuta asing.

Factor-factor yang Mempengaruhi Penawaran Uang
o Tinggi rendahnya tingkat bunga
Makin tinggi tingkat bunga bank, makin sedikit jumlah uang yang
beredar.
o Tingkat pendapatan masyarakat
Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin banyak uang
beredar sebab semakin sering melakukan transaksi.
o Jumlah penduduk
Semakin banyak (padat) jumlah penduduk, semakin banyak dan
semakin cepat uang yang beredar.
o Keadaan letak geografis
Diperkotaan lebih cepat dan lebih banyak jumlah uang yang beredar
dibandingkan dengan di pedasaan.
o Struktur ekonomi masyarakat
Struktur ekonomi Negara agraris berbeda dengan Negara industry,
Negara industry peredaran uang lebih banyak dan lebih cepat.
o Penguasaan IPTEK penduduk
Negara yang Iptek-nya lebih maju lebih banyak dan lebih cepat uang
beredar dibandingkan dengan Negara yang menerapkan teknologi
yang sederhana.
o Globalisasi ekonomi
Dalam lingkungan dunia usaha yang semakin global dan arus modal
antarnegara yang semakin meningkat, uang yang beredar juga
32

dip