Ruang Lingkup Perawatan dan Perbaikan

TUGAS PERAWATAN MESIN
OTOMOTIF

Perawatan Pompa Injeksi Mesin Diesel
Tipe In-line

Nama

:Raisul Khalish

NIM

:085524247

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
0

2012


1

Ruang Lingkup Perawatan dan Perbaikan
Setiap perusahaan otomotif ingin selalu mendapatkan keuntungan.
Kehilangan atau penurunan jumlah produksi mengakibatkan kehilangan
keuntungan atau kerugian. Dengan merawat mesin dalam kondisi pengoperasian
yang baik dapat menjaga dari kemungkinan kerusakan dan menekan penurunan
kerusakan seminimum mungkin. Kelompok teknik perawatan di showroom atau
bengkel bertanggung jawab untuk menjaga produknya (mesin mobil), dan
melayani kebutuhan pengoperasian, pengunaan dan menjaga masalah yang timbul
setiap hari.
Ruang lingkup pekerjaan perawatan dan perbaikan disetiap showroom atau
bengkel tidak sama tergantung dari produk yang dihasilkan, tergantung pada jenis
dari perusahaan. Umumnya, aktifitasnya dapat dikelompokan dalam dua
klasifikasi :
1. Fungsi pokok diperlukan pekerjaan setiap hari oleh Perawatan dan perbaikan
- Merawat peralatan/perlengkapan bengkel.
- Pemeriksaan peralatan, pelumasan, pembersihan, check-up, dan overhaul.
- Kesiapan alat-alat.
- Perbaikan komponen-komponen peralatan dan mesin yang digunakan.

2. Fungsi tambahan
- Menjaga persediaan.
- Perlindungan bengkel.
- Pembuangan sisa (oli).
- Keselamatan pekerja.
- Gudang guna untuk menyimpan suku cadang.

Pelaksanaan Perawatan dan Perbaikan
a. Rasa hormat terhadap hukum yang dipakai, peraturan dan batasan-batasan
ukuran.
b. Tidak pernah melalaikan kepentingan keselamatan kerja.

2

c. Harus memperhatikan instruksi dan buku manual sebelum membongkar mesin
atau peralatan/kelengkapannya, bacalah cara-cara menginstalasi, pengoperasian
dan perawatannya.

Tujuan Perawatan dan Perbaikan
Tujuan utama dari perawatan dan perbaikan adalah:

1. Untuk memperpanjang usia alat.
2. Untuk menjamin ketersediaan optinum peralatan yang dipasang untuk produksi
(jasa) dan mendapatkan laba investasi maksimum yang memungkinkan.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya : unit cadangan, unit pemadam
kebakaran, dan penyelamat.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana teresebut.

Faktor Penentu Keberhasilan Perawatan dan Perbaikan
Untuk mencapai keberhasilan dari suatu Perawatan dan perbaikan, maka
diperlukan beberapa faktor dibawah ini :
1. Kemampuan personil untuk merawat
Maksudnya adalah bahwa semua anggota yang terlibat dalam kegiatan
perawatan dan perbaikan harus benar-benar mempunyai keterampilan dan
kemampuan serta pengetahuan mengenai kegiatan baik secara teoritis maupun
prakteknya.
2. Ketersediaan Data Mesin
Tersedianya data mesin yang lengkap akan berpengaruh sekali terhadap
keberhasilan perawatan dan perbaikan. Kita tidak mungkin melakukan suatu
tindakan perawatan dan perbaikan, apabila tidak adanya data yang dilengkapi

dari mesin yang dirawat dan diperbaiki. Untuk Injection Pump pelumasan
didapat langsung dari oli mesin sehinga data setiap pengantian oli mesin sangat
memudahkan pengontrolan.
3. Keterbatasan Standar Pengerjaan

3

Standar pengerjaan ini dibutuhkan sebagai pedoman bagi teknisi
perawatan dan perbaikan atas tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan
yang diharapkan atau tidak, biasanya standar pengerjaan pada sebuah mesin
dapat berpedoman pada buku manual dari mesin tersebut.
4. Kemampuan, Kemauan Melakukan Perawatan
Dengan adanya suatu kemauan untuk membuat rencana perawatan dan
perbaikan maka akan diketahui pemakaian peralatan dengan baik, serta
diketahui besarnya biaya perawatan dan juga tentang bagian-bagian yang harus
diperhatikan untuk diganti karena umur dan kondisinya.
5. Kedisiplinan personil Perawatan
Setiap personil yang terlibat harus benar-benar menerapkan kedisiplinan
dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan sehingga akan mengurangi resiko
kegagalan suatu tindakan perawatan dan perbaikan yang dilakukan akibat

kecendrungan untuk tidak disiplin.
6. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja intinya meliputi personil yang akan
merawat dan memperbaiki mesin maupun peralatan yang digunakan untuk
melakukan perawatan dan perbaikan. Dengan dipahaminya suatu kesehatan
dan keselamatan kerja maka resiko kecelakaan dapat dicegah.
7. Kelengkapan Fasilitas Kerja
Semakin lengkapnya fasilitas kerja seperti peralatan yang memadai,
maka akan semakin besar kemungkinan tindakan perawatan dan perbaikan
akan berhasil, karena dengan fasilits kerja kurang mendukung, pekerjan
perawatan dan perbaikan akan tergangu atau tidak lancar.

4

Hubungan Berbagai Bentuk Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan dapat berupa yang terencana dan yang tidak
terencana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut :

5


Pemeliharaan terencana
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang ditentukan dan harus
dilakukan dengan pemikiran jauh ke depan, dengan tujuan untuk mengurangi
kerusakan dan mempertahankan fungsi aset yang tersedia. Pemeliharaan ini
dilakukan dengan berkala berdasarkan kondisi dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya, misalnya pemeliharaan yang dilakukan perjam, perhari,perbulan dan
pertahun. Yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan terencana di Injection
Pump ini seperti saringan minyak harus selalu dibersihkan setiap 10.000 kilometer
dan diganti setiap 40.000 kilometer atau tergantung dari pemekaian, cuaca, jarak
tempuh, serta kondisi jalan yang dilaluinya.
Pemeliharaan jenis ini dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
Pemeliharaan jenis ini dilakukan menurut waktu yang telah direncanakan
dan ditujukan untuk mengurangi kemungkinan–kemungkinan adanya bagian–
bagian yang tidak memenuhi syarat kondisi yang dapat diterima. Pemeliharaan
pencegahan dilakukan berdasarkan “dilihat, dengar dan rasakan”, melakukan
penyetelan minor serta melakukan pengantian komponen minor yang
ditemukan saat melakukan pemeriksaan. Pemeliharaan pada Injection Pump
disini pemeriksaan yang bertujuan untuk pencegahan seperti adanya getaran,
bunyi yang diakibatkan adanya baut–baut yang longar pada saat mesin

beroperasi, tindakan ini dilakukan saat mesin dalam kondisi beroperasi dan
lebih dikenal dengan istilah perawatan berjalan (running maintenance).
Untuk pelumasan pada Injection Pump dilakukan secara langsung oli dari
mesin, keadaan oli harus tetap dicek kecukupannya serta diganti setiap 2500 –
3000 kilometer untuk oli pertamina, untuk oli khusus keluaran Mitsubishi
(Mitsubishi oil) diganti setiap 5000 kilometer dan tergantung dengan cuaca,
jarak tempuh serta kondisi jalan yang dilaluinya.
2. Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan

korektif

adalah

perawatan

yang

dilakukan


untuk

memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah
terhenti sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. Pemeriksaan korektif
meliputi perbaikan kecil terutama untuk rencana jangka pendek yamg mungkin
6

timbul diantara pemeriksaan termasuk penggantian seluruh komponen yang
rusak, terencana yang merupakan tindakan yang direncanakan untuk jangka
panjang sebagai tindakan dari hasil pemeriksaan pencegahan.
Pemeriksaan korektif berfungsi dalam menaikkan kembali daya guna
fasilitas. Pemeliharaan korektif merupakan tindak lanjut dari pemeliharan
pencegahan yaitu pengantian beberapa komponen baru sehubung dengan
inspeksi,seperti adanya bunyi mesin yang tidak baik (merepet) hal ini biasa
diakibatkan oleh adanya saluran bahan bakar yang tersumbat, saringan yang
kotor, plunger yang aus sehinga tidak bekerja dengan baik, dan nozzle yang
tersumbat. Hal ini dilakukan saat mesin tidak berada dalam kondisi operasi
dan dikenal dengan Shutdown maintenance.

A. Pengetesan Penyemprotan Minyak Untuk Injection Pump tipe Inline.


Gambar 3.2 Memasang Injection Pump pada test stand
1. Dengan automatik timer dilepaskan pasang dan round nut (special tool)
dan pasang pada injection pump tester.

Gambar 3.3 Memasang measuring device
7

Lepaskan kontrol racks cover dan pasang position measuring device
(special tool). Kendorkan idling set bolt dan full speed set bolt. Dorong
control rack ke arah governor dengan penuh dan setkan posisi ini pada
“O” dari rack position measuring device (special tool).
2. Memeriksa langkah control rack.

Gambar 3.4 Melepas delivery spring
Lepaskan delivery valve spring dan stoper dari delivery valve
holder. Beri oli pada injection pump dan buang angin (air bleeding).
Periksa control rack dari gerakan kembalinya saat ditekan ke arah
governor dengan penuh dan dilepaskan. Rack dalam keadaan baik bila
dapat kembali dengan baik dan lancar, serta stroke pengembalian sesuai

dengan ketentun yang ditetapkan.
3. Mengukur prestroke.

Gambar 3.5 Memasang prestroke measuring device.
Tempatkan posisi rack pada 21 mm dan setkan prestroke measuring
devive (special tool) pada tappet guide no.1 cylinder.

8

Gambar 3.6 Minyak tetap mengalir jika belum ditemukan Prestroke
Dengan memakai cylinder no.1 pada BDC alirkan fuel dengan
tekanan kepada Injection Pump dengan high pressuring pump dari pump
tester. Biarkan nozzle mengalir dari cover flow pipe pada nozzle.

Gambar 3.7 Minyak berhenti jika prestroke telah didapatkan.
Putar coupling pada tester perlahan-lahan sampai fuel berhenti
mengalir dari cover flow pipe. Langkah plunger dari BDC hingga fuel
benar-benar berhenti mengalir, hal ini disebut dengan prestroke. Baca
prestroke pada dial indikator. Catatan: Pada saat mengukur prestroke,
yakinkan bahwa adjusting lever pada posisi full load. Bila prestroke diluar

ketentuan, setel seperti berikut ini.
4. Menyetel prestroke.
Dengan tappet pada TDC, masukkan spring holder antara lower
spring seat dan tappet. Putar camshaft dan akan didapat clearence antara
lower spring seat dan tappet. Tambahkan atau kurangi ketebalan shim
untuk dimasukkan pada clearence guna penyetelan prestroke. Bila shim
terlalu tebal maka stroke menjadi kecil, sebaliknya bila shim terlalu tipis
prestroke menjadi besar.
5. Mengukur injection timing interval
9

Bila injection star silinder nomor satu digunakan sebagai patokan,
baca injection interval dari tiap-tiap silinder sesuai dengan urutan
penginjeksian dengan memakai skala pada tester. Bila interval diluar dari
ketentuam stel seperti penyetelan pada prestroke. Urutan penginjeksian : 1
- 3 - 4 – 2.
6. Mengukur tappet clearence.
Pasang prestroke measung devide (special tool), putar camshaft agar
tappet mencapai TDC Gunakan tappet clearence bar (special tool), dorong
tappet ke atas dan ukur terangkatnya sampai plunger flange bagian atas
berhubungan dengan plunger barrel. Bila tappet clearence delevery
ketentuan, stel hingga batas limit yang diperbolehkan dari ijection interval.
Bila penyetean tidak dapat mendekati limit yang diperbolehkan, stel
kembali prestroke pada silinder no.1 denga maximal nilai nominal.
7. Penyetelan injction rate.
Ukur injection rate pada posisi rack dan speed yang berbeda-beda.
Bila injection rate diluar ketentuan stel seperti berikut :
a. Kendorkan sedikit pinon clamp screw.
b. Dengan control rock dikunci putar control sleeve dengan adjusting rod.
c. Kencangkan pinion clamp screw.
Catatan: Berhati-hatilah melakukan penyetelan. Kesalahan atau tidak
tepatnya penyetelan akan mempengaruhi kemampuan engine. Amati
kondisi pengukuran dengan cermat penggunaan fuel pipe dan nozzle yang
berbeda akan merubah injection rate. Perbandingan tidak merata sama
dengan maximal injection rate dalam tiap silinder dikurangi minimum
injction rate dalam tiap silinder.

Pemeliharaan tak terencana
Pemeliharaan tak terencana merupakan tindakan pemeliharaan yang
waktunya mendadak dan perlu segera dilaksanakan untuk mencegah akibat yang
serius, hilangnya waktu produksi, kerusakan besar pada peralatan dan untuk
alasan keselamatan kerja. Tindakan dalam pemeliharaan tak terencana ada
beberapa macam :
10

1. Berdasarkan permintaan
Apabila ada permintaan untuk melakukan tindakan perawatan maka
perawatan baru akan dilakukan sesuai dengan ada atau tidaknya permintaan.
2. Troubleshooting
Troubleshooting adalah perbaikan darurat yang dilakukan bila terdapat
kerusakan yang terdeteksi pada peralatan. Perawatan ini harus segera
dilaksanakan tanpa penundaan lagi setelah terjadinya breakdown, biasa
dikatakan bahwa troublle shooting merupakan perbaikan darurat.
3. Penggantian sebagian
Penggantian sebagian dilakukan bila ada suku cadang yang rusak dan tidak
memungkinkan lagi untuk dilakukan perbaikan terhadap suku cadang tersebut,
atau biaya untuk melakukan perawatan terhadap suku cadang tersebut lebih
besar dari pada melakukan penggantian.
4. Penghapusan
Dilakukan dengan menyingkirkan fasilitas yang rusak dari tempat kerja
dengan pertimbangan yang matang, bahwa semua usaha pemeliharaan yang
dilakukan tidak mampu untuk mengembalikan fasilitas sampai kondisi yang
dapat diterima dan bila fasilitas telah sampai atau melewati batas usia
pemakaian.
5. Unit siaga
Unit siaga adalah suku cadang peralatan yang sengaja disediakan untuk
menghadapai kejadian–kejadian yang tidak terduga. Unit siaga berfungsi
mengambil alih fungsi suku cadang aktif yang tiba–tiba berhenti beroperasi.
Berdasarkan

atas

Permintaan

konsumen,

Troubleshooting,

pengantian

sebagian,Penghapusan dan unit siaga maka tugas dari Maintanance adalah
melakukan apa yang menjadi tuntutan dari konsumen dan mesin untuk
mengembalikan mesin kepada keadaan semula yang dapat diterima.
Kerusakan emergency yang terjadi pada Injection Pump tipe Inline adanya
plunger yang macet akibat adanya kotoran yang ikut terbawa oleh bahan bakar,
bocornya sil stang gas yang disebabkan oleh gesekan dengan as stang gas
akibatnya terjadi kebocoran bahan bakar dan dapat juga minyak bercampur
dengan oli, hal ini diakibatkan oleh feed pump yang rusak dan keausan pada
11

plunger. Dikarenakan pada Injection Pump tipe Distributor cocok untuk
digunakan untuk kecepatan maka kerusaka emergency yang sering terjadi
adalah sering patahnya spring plunger yang diakibatkan oleh putaran tinggi.

Faktor Penentu Keberhasilan Perawatan
Untuk mencapai hasil maksimum suatu pemeliharaan maka beberapa faktor
dibawah ini harus dipenuhi :
1. Kemampuan personil untuk merawat
Semua anggota yang terlibat dalam kegiatan perawatan dan perbaikan
memiliki keterampilan dan kemampuan, baik secara praktis dan teoritis.
2. Ketersedian data mesin
Tersedia data lengkap dari sebuah mesin akan memudahkan dalam melakukan
perawatan dan perbaikan pada mesin karena acuan tidak ada, walaupun
seorang tenaga ahli dan berpengalaman yang melakukan, tetap saja
membutuhkan waktu yang lebih lama.
3. Keterbatasan standar pengerjaan
Syarat–syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan perawatan terhadap
suatu mesin harus tersedia special tool yang lengkap untuk pedoman bekerja.
4. Kemauan, kemampuan merencanakan perawatan
Kemauan dan kemampuan yang baik dalam membuat suatu rencana
perawatan dan perbaikan yang baik lengkap beserta peralatan dan perhitungan
lainnya menghasilkan pelaksanaan yang baik pula.
5. Kedisiplinan personil perawatan
Setiap personil yang terlibat harus menerapkan disiplin yang baik dalam
melakukan pekerjaanya sehingga dapat mengurangi resiko kegagalan dalam
melaksanakan perawatan dan perbaikan terhadap suatu mesin.
6. Kesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja intinya untuk melindungi personil yang
melaksanakan perawatan dan perbaikan, walaupun pelaksanaanya tergantung
pada personil itu sendiri. Perusahaan harus menyediakan peralatan keselamatan
agar bila terjadi kecelakaan dapat disediakan dengan segera.
12

7. Kelengkapan fasilitas kerja
Semakin lengkap fasilitas kerja yang tersedia maka kerja perawatan dan
perbaikan yang dilakukan akan menjadi lebih mudah dan lancar.

Perbaikan
Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kemampuan kerja ke
kondisi yang dapat diterima, hal ini dilakukan bila peralatan atau mesin
mengalami kerusakan baik yang besar maupun yang kecil, atau merupakan upaya
memperbaiki suatu komponen yang dirasakan akan menganggu kerja komponen
lain atau kerja mesin secara keseluruhan.
Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan perbaikan adalah
dengan menganalisa penyebab terjadinya kerusakan, untuk mengetahui seorang
maintenance dapat menggunakan panca indra atau dengan melihat, mendengar
dan merasakan. Setelahmengetahui dimana sumber kerusakan pada mesin maka
barulah tindakan perbaikan dapat dilakukan. Hal yang perlu disiapkan adalah
peralatan yang akan membantu dalam melaksanakan perbaikan.

ANALISA INJECTION PUMP TIPE INLINE
Injection Pump
Pompa injeksi (injection pump) dan nozzle (alat pengabut) untuk
menyemprotkan bahan bakar yang diperlukan dalam sistem motor diesel. Bahan
bakar ini harus berupa minyak ringan yang memungkinkan dapat terbakar dengan
sendirinya (self ignition). Yang mana Injection Pump ini terbagi atas dua jenis
yaitu :
1. Tipe Inline.
2. Tipe Distributor
Untuk Tipe Inline
A. Dilihat dari kontruksinya:
a. Kontrusinya lebih sederhana.
b. Suku cadangnya murah ditemukan.
13

c. Cara kerjanya sederhana.
d. Harga suku cadangnya mahal.
e. Penyetelan minyaknya lebih rumit (dilakukan satu persatu)
f. Memiliki empat buah plunger untuk mobil yang empat piston.
B. Dilihat berdasarkan pemakaiannya :
Dikarenakan tipe inline memiliki dan menghasilkan tekanan penyemprotan
yang tinggi maka tipe inline ini cocok digunakan untuk mobil tranportasi
ukuran besar yang memerlukan tenaga yang besar seperti colt diesel dan fuso.
C. Dilihat berdasarkan cara kerjanya:
Untuk tipe inline cara kerjanya secara langsung dimana bahan bakar
disalurkan ke Injectoin Pump dengan tekanan seperti yang diterangkan di
bawah dengan gerak berputar dari camshaft atau gerakan turun naik dari
plunger. Dengan plunger pada posisi paling bawah (BDC) bahan bakar
mengalir melalui suction/discharge port ke plunyer barel. Saat camshaft
berputar plunger bergerak ke atas dan ketika kepala plunger berada pada posisi
segaris dengan suction/discharge port maka bahan bakar mulai di
kompresikan. Ketika plunger bergerak ke atas lebih jauh, tekanan bahan bakar
naik sampai delivery valve terdorong ke atas melawan dan mengalahkan
delivery valve spring. Saat delivery valve terdorong ke atas bahan bakar
mengalir masuk ke injection pipe untuk dikompresikan pada nozzle masuk
kedalam silinder engine. Ketika plunger bergerak lebih jauh ke atas dan
potongan groove pada plunger bertemu dengan suction/dicharge port, tekanan
bahan bakar yang tinggi mengalir melaui lubang pada plunger dan bergerak
melalui groove kembali ke suction/discharge port.

Untuk Injection Pump tipe Inline kerusakan yang sering terjadi adalah :
1. Pada plunger kerusakan yang sering terjadi yaitu tergores.
Penyebab: pemakaian bahan bakar yang terkontamiasi dengan bahan lain,
adanya kotoran yang mengendap pada tangki bahan bakar, saringan bahan
bakar yang tidak bekerja dengan baik (lama tidak diganti).
Perbaikan: bersihkan tangki bahan bakar dan bersihkan atau diganti
saringan minyak dengan yang baru.
14

2. Delivery valve yang aus.
Penyebab: dikarenakan Injection Pump tipe inline ini memiliki tekanan
yang tinggi dan pemakaian yang telah lama, maka katup delivery ini akan aus
akibat fungsi kerjanya untuk menahan tekanan yang dihasilkan.
Perbaikan: delivery valve ini jika terjadi keausan maka perbaikanya diganti
dengan yang baru.
3. Bearing aus.
Penyebab: adanya getaran, putaran kejut saat Injection Pump beroperasi.
Perbaikan: jika terjadi keausan pada bearing ganti dengan yang baru.
4. Sliding block yang aus.
Penyebab: fungsi dari sliding block mengatur keluarnya bahan bakar yang
memiliki gigi-gigi pinion yang berubungan dengan plunger barrel, jika
pemakaiannya telah lama gigi-giginya akan aus.
Perbaikan: ganti dengan yang baru.
5. Busing stang gas aus.
Penyebab: fungsi dari busing stang gas adalah untuk kedudukan as stang
gas. Karena telah lama dipakai dan adanya gesekan dengan as stang gas maka
busing tersebut akan aus.
Perbaikan: Ganti dengan yang baru.

15

Urutan Pembongkaran Injection Pump
Pertama kita lepaskan injection pump dari engine dengan cara : Tahan
injection pump dengan tangan, lepaskan lima buah baut pengikat injection pump
flage plat. Kemudian lepaskan injection pump ke arah belakang, gunakan alat
khusus untuk memudahkan pelepasan.

Gambar 4.1 Bagian–bagian dari Injection Pump tipe inline

16

Langkah-langkah Pembongkaran Ijection Pump tipe Inline.
1. Dengan auto timer telah dilepaskan, pasang injection pump pada mounting base
dan pump setting angle (special tool)
2. Gunakan box wrench untuk melepas feed pump.

Gambar 4.2 Memasang Injection Pump pada mounting base
dan melepas priming pump.
3. Lepaskan governor.
4. Ukur kontrol rack sliding resistance.

Gambar 4.3 Mengukur kontrol rack sliding resistance.
Putar camshaft untuk meyakinkan bahwa resistensi mencapai nilai yang telah
ditetapkan pada segala posisi.
Apabila melebihi nilai yang telah ditetapkan mungkin penyebabnya adaah :
1. Control rack atau giginya rusak
2. Gigi pinion rusak atau pinion yang berhubungan dengan housing rusak
3. Momen pengencangan pada delivery valve holder berlebihan.

17

Gambar 4.4 Memutar camshaft untuk mengetahui nilai resistance.
4. Lepaskan cover plate dan gunakan coupling dengan round nut serta holding
wrench. Putar camshaft dengan plunger pada tiap-tiap cylinder berada pada TDC,
pasang tappet insert pada lubang tappet satu persatu.

Gambar 4.5 Mengukur end play.
5. Pasang camshaft clereance gauge pada camshaft untuk mengukur end play.

Gambar 4.6 Melepas camshaft.
6. Lepaskan camshaft, pukul perlahan dengan hamer plastik dari sisi governor.
Catatan : Pastikan bahwa cam pada camshaft tidak menyentuh dengan tappet. Dan
pasang flyweight round nut pada ujung camshaft guna melindungi ulir dari
kerusakan.
7. Melepas tappet

18

Gambar 4.7 Melepas tappet.
Masukkan roller clamp untuk mendorong tappet keatas. Dengan tappet dalam
keadaan terdorong lepaskan tappet insert dan masukkan tappet clamp melalui
camshaft hole, lalu jepit tappet dan tarik keluar.
8. Masukkan plunger clamp (special tool) dari bagian bawah pompa dan
cocokkan ujung plunger clamp ke lower spring seat. Kemudian tarik plunger
clam ke luar maka plunger akan terlepas.
Catatan : Ketika melepas plunger, pastikan bahwa lower spring menghadap keatas
guna mencegah terjatuhnya plunger.

Gamabr 4.8 Melepas valve holder.
9. Lepaskan lock plate dan lepaskan delivery valve holder dengan box wrench
kemudian lepaskan stopper delivery valve dan spring.

Gambar 4.9 Melepas delivery valve.
10. Dengan mengunakan delivery valve extractor lepaskan delivery valve.

19

Gambar 4.10 Melepas plunger barrel.
11. Lepaskan plunger barrel.
Catatan: Tempatkan plunger pada plunger barrel.

Pemeriksaan terhadap komponen–komponen Injection pump tipe Inline.
1. Plunger dan barrel.

2.
Gambar 4.11 Memeriksa kondisi plunger.
Setelah membersihkan dengan solar periksa apakah plunger bisa turun
dengan lembut pada barrel dengan sendirinya.
Dengan cara :
a. Miringkan barrel 600
b. Tarik plunger sekitar 10 – 15 mm dan lepaskan.
c. Putar plunger pada barrel apakah tidak mengalami sendat atau macet.
d. Ganti plunger bila tidak bisa turun dengan sendirinya.
2. Delivery valve.

20

Gambar 4.12 Memeriksa kondisi delivery valve.
Bersihkan delivery valve dan bersihkan dengan solar kemudian periksa
dari kerusakan. Tutup bagian bawah valve seat dengan jari dan tekan piston
dengan jari lain. Bila piston melambung kembali ketika jari-jari dilepaskan maka
valve dalam kondisi baik jika tidak kembali maka ganti valve.
3. Tappet
Pasang dial gauge pada teppet roller dan periksa clereance dengan
menggerakkan roller keatas dan kebawah rod. Bila clerence melebihi limit ganti
tappet dengan yang baru.
4. Lower spring seat
Periksa permukaan lower spring seat yang berhubungan dengan plunger
darikerusakkan bila telah melebihi limit ganti lower spring seat.
5. Plunger spring dan delivery valve spring.
Perhatikan spring dan spring delivery valve bila tidak bagus ganti dengan
yang baru.
6. Menganti tappet roller bearing

Gambar 4.13 Melepas bearing.
Untuk melepas inner race dari camshaft gunakan gear puller. Dan untuk
memasang gunakan pipa atau metals block kemudian tekan dengan press.

21

Memasang Injection Pump tipe Inline.
1. Pasang control rack dan kencangkan rack guide screw.
Catatan: Pastikan bahwa rack dapat bergerak dengan lancar dan periksa juga
untuk memastikan rack tidak berputar.

Gambar 4.14 Memasang kontrol rack
2. Pada saat memasang plunger barrel yakinkan bahwa knock pin yang terpasang
pada housing dalam keadaan lurus dengan lokasi notch pada plunger barrel.
Pastikan bahwa tonjolan knock pin projection sekitar 0,7 mm dari housing.
Apabila tonjolan lebih kecil dari 0,7 mm, keluarkan sedikit dari housing.

Gambar 4. 15 Memasang plunger barrel.
3. Dengan gasket baru terpasang pada delivery valve masukkan valve pada
tempatnya hingga kuat dan bertemu dengan permukaan plunger barrel. Gunakan
delivery valve gasket installer. (special tool)

Gambar 4.16 Memasang delivery valve dan stopper.
4. Pasang delivery valve spring dan stopper pada tempatnya, kencangkan
sementara
22

delivery valve holder.

Gambar 4.17 Memasang kontrol pinion dan kontro sleeve
5. Dengan control rack tepat ditegah-tengah pasang control pinion dan control
sleeve.
6. Memasang plunger

Gambar 4.18 Memasang plunger.
Pasang plunger clamp (special tool) kedalam keadaan lower spring seat dan
pasangkan plunger kedalam lower spring seat. Masukkan plunger kedalam
plunger barrel dan hati-hati jangan sampai ujung plunger membentur dengan
pump housing dan plunger spring.

Gambar 4. 19 Memasang tappet.

23

7. Jepit tappet dengan tappet clamp dengan memakai tappet guide luruskan
dengan housing groove dan masukkan tappet kedalam rumah pompa.

Gambar 4.20 Melepas tappet insert.
8. Gunakan roller clamp dorong tappet pada TDC. Kemudian masukkan eppet
insert (special tool) dan lepaskan roller camp (special tool). Pastikan bahwa tanda
dengan part number pada plunger flange adalah terletak pada sisi cover plate.
Untuk tiap-tiap silinder, periksa kondisi gerakkan kontrol rack setiap kali tappet
insert (special tool) dimasukkan.

Gambar 4.21 Mengencangkan delivery valve.
9. Kencangkan delivery valve holder sesuai dengan ketentuan. Periksa juga
gerakkan control rack setip kali valve holder dikencangkan.

Gambar 4.22 Cara memasang roller bearing.
10. Pasang camshaft dengan tanda garis pada ujung picth (ulir) mengarah ke drive
end (camshaft gear).

24

Gambar 4.23 Mengukur end play
11. Dengan bearing cover terpasang sementara ukur end play pada camshaft
dengan menggunakan camshaft clearence gauge. Bila end play melebihi limit stel
dengan shim atau ganti bearing .

12. Pasang governor
13. Pasang part berikut setelah penyetelan pump.

25