Laporan teklab perawatan dan penggunaan (1)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKHNIK
LABORATORIUM
MIKROSKOP
PENGGUNAAN DAN PERAWATAN

NAMA : NIA WIDYARSIH
NIM :F05112062
REG A KELAS B

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2013

MIKROSKOP
PENGUNAAN DAN PERAWATAN
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lensa mikroskop merupakan bagian sensitif yang cukup mahal. Jamur
dapat merusak lensa ini jika tidak di letakan dalam lemari kering.
Demikian pula jika kebersihan dan perawatan tidak di lakukan dengan

baik. Temperatur dan kelembaban tinggi dapat merangsang
pertumbuhan jamur dengan cepat sekalipun dalam media gelas seperti
bagian lensa mikroskop. Oleh karena itu, perawatan rutin perlu
dilakukan setidaknya setiap enam bulan sekali mikroskop perlu
dibersihan.
2. Dasar Teori
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat
ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak
mudah terlihat oleh mata. (campbell : 2002)
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum
biologi di sekolah. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau
organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis Mikroskop yang banyak
digunakan disekolah adalah Mikroskop Monokuler. Seiring dengan
kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan
memperbesar benda juga semakin maju.(Kothe:2003)
dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup
yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam

penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi.
Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau
kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di
amati dengan mikroskop.
Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie
van leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop
dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak
lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air
hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan

bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan
‘animalcule’(Gabriel : 1996)

Historians credit the invention of the compound microscope to the Dutch
spectacle maker, Zacharias Janssen, around the year 1590. The compound
microscope uses lenses and light to enlarge the image and is also called an
optical or light microscope (vs./ an electron microscope). The simplest
optical microscope is the magnifying glass and is good to about ten times
(10X) magnification. The compound microscope has two systems of
lenses for greater magnification, 1) the ocular, or eyepiece lens that one

looks into and 2) the objective lens, or the lens closest to the object.
Before purchasing or using a microscope, it is important to know the
functions of each part. Eyepiece Lens: the lens at the top that you look
through. They are usually 10X or 15X power.
Tube: Connects the eyepiece to the objective lenses
Arm: Supports the tube and connects it to the base
Base: The bottom of the microscope, used for support
Illuminator: A steady light source (110 volts) used in place of a mirror.
If your microscope has a mirror, it is used to reflect light from an external
light source up through the bottom of the stage.
Stage: The flat platform where you place your slides. Stage clips hold the
slides in place. If your microscope has a mechanical stage, you will be
able to move the slide around by turning two knobs. One moves it left and
right, the other moves it up and down.

Revolving Nosepiece or Turret: This is the part that holds two or more
objective lenses and can be rotated to easily change power.
Objective Lenses: Usually you will find 3 or 4 objective lenses on a
microscope. They almost always consist of 4X, 10X, 40X and 100X
powers. When coupled with a 10X (most common) eyepiece lens, we get

total magnifications of 40X (4X times 10X), 100X , 400X and 1000X. To
have good resolution at 1000X, you will need a relatively sophisticated
microscope with an Abbe condenser. The shortest lens is the lowest
power, the longest one is the lens with the greatest power. Lenses are
color coded and if built to DIN standards are interchangeable between
microscopes. The high power objective lenses are retractable (i.e. 40XR).
This means that if they hit a slide, the end of the lens will push in (spring
loaded) thereby protecting the lens and the slide. All quality microscopes
have achromatic, parcentered, parfocal lenses.
Rack Stop: This is an adjustment that determines how close the objective
lens can get to the slide. It is set at the factory and keeps students from
cranking the high power objective lens down into the slide and breaking
things. You would only need to adjust this if you were using very thin
slides and you weren't able to focus on the specimen at high power. (Tip: If
you are using thin slides and can't focus, rather than adjust the rack stop,
place a clear glass slide under the original slide to raise it a bit higher)
Condenser Lens: The purpose of the condenser lens is to focus the
light onto the specimen. Condenser lenses are most useful at the
highest powers (400X and above). Microscopes with in stage
condenser lenses render a sharper image than those with no lens (at

400X). If your microscope has a maximum power of 400X, you will
get the maximum benefit by using a condenser lenses rated at 0.65 NA
or greater. 0.65 NA condenser lenses may be mounted in the stage and
work quite well. A big advantage to a stage mounted lens is that there
is one less focusing item to deal with. If you go to 1000X then you
should have a focusable condenser lens with an N.A. of 1.25 or
greater. Most 1000X microscopes use 1.25 Abbe condenser lens
systems. The Abbe condenser lens can be moved up and down. It is
set very close to the slide at 1000X and moved further away at the
lower powers.
Diaphragm or Iris: Many microscopes have a rotating disk under the
stage. This diaphragm has different sized holes and is used to vary the
intensity and size of the cone of light that is projected upward into the

slide. There is no set rule regarding which setting to use for a particular
power. Rather, the setting is a function of the transparency of the
specimen, the degree of contrast you desire and the particular objective
lens in use.
How to Focus Your Microscope: The proper way to focus a
microscope is to start with the lowest power objective lens first and

while looking from the side, crank the lens down as close to the
specimen as possible without touching it. Now, look through the
eyepiece lens and focus upward only until the image is sharp. If you
can't get it in focus, repeat the process again. Once the image is sharp
with the low power lens, you should be able to simply click in the next
power lens and do minor adjustments with the focus knob. If your
microscope has a fine focus adjustment, turning it a bit should be all
that's necessary. Continue with subsequent objective lenses and fine
focus each time (Basiuk :2012)
JENIS-JENIS MIKROSKOP
MIKROSKOP CAHAYA
• Kegunaan:
o Mengamati obyek hidup, macam-macam preparat jadi atau obyek yg
telah diwarnai dan menghitung mikroorganisme.
• Prinsip kerja:
o Mudah digunakan
o Menggunakan cahaya tampak sbg sumber penerangan
o Tampilan obyek berwarna-warni dgn background terang
MIKROSKOP LATAR GELAP
Darkfield Microscope

• Kegunaan:
o Dipakai untuk mengamati mik.org. yg tdk tampak pd mikroskop Cahaya,
tdk dapat diwarnai, biasanya dipakai utk mendeteksi Treponema pallidum
(penyakit sifilis)
• Prinsip kerja:
o Menggunakan kondensor khusus dgn cakram gelap utk menghalangi
cahaya masuk. Cahaya tdk dpt langsung menerangi obyek, cahaya yg
dipakai berasal dari lensa obyektif yg dipantulkan spesimen. Obyek
tampak bersinar dgn background gelap.

MIKROSKOP LATAR GELAP
Darkfield Microscope
• Tampilan obyek:
o Tepi sel tampak bersinar keemasan sehingga bentuk obyek terlihat dgn
jelas. Struktur internal sel berkilauan berlawanan dengan background yang
gelap.

MIKROSKOP FASE KONTRAS
• Kegunaan:
• Dipakai utk mengamati dgn detil/teliti struktur internal spesimen hidup

tanpa pewarnaan.
• Prinsip kerja:
• Menggunakan kondensor khusus dan lempeng pemecah cahaya. Efek yg
ditimbulkan adalah derajat terang yg berbeda.
• Sorotan cahaya dipisahkan dan menerangi obyek melalui jalur yang
berbeda. Cahaya yang terpecah biasanya berwarna keemasan sedang
cahaya yang tidak terpisah berwarna merah.

MIKROSKOP FASE KONTRAS
• Tampilan obyek:
• Menunjukkan perbedaan struktur internal dgn sangat jelas. Demikian
pula tepi selnya. Keunikan dari fase kontras adalah munculnya pita cahaya
mengelilingi sel yang dikenal dengan sebutan halo fase.
Differential Interference Contrast
(DIC) Microscope
• Kegunaan:
• Digunakan utk tampilan 3 dimensi obyek tanpa pewarnaan. Obyek yang
diamati adalah mikroorganisme hidup.
• Prinsip kerja:
• Mirip dgn fase kontras, DIC menggunakan derajat terang yang berbeda.

Menggunakan prisma sbg index pemecah cahaya. Akibat efek prisma chy
terpecah menjadi dua, tampilan obyek tampak berwarna-warni.

Fluorescence Microscope
• Kegunaan:
o Untuk melihat spesimen yg sukar diamati karena ukurannya kecil.
Spesimen akan menghasilkan cahaya berpendar. Mikroskop ini digunakan
dalam prosedur diagnostik yg disebut fluoroscent antibody tecnique.
Melalui FM mikroorganisme yang menyerang jaringan dapat segera
dideteksi.
Fluorescence Microscope
• Prinsip kerja:
o Langkah pertama yg dilakukan adalah memberi warna flurochrome
auramine o.
o Utk menghasilkan pencahayaan digunakan sinar UV atau sinar yg
panjang gelombangnya mendekati sinar UV. Hasilnya spesimen akan
mengeluarkan cahaya (berpendar).
Fluorescence Microscope
• Contoh spesimen yang ukurannya kecil adalah Mycobacterium
tubercolosis. Agar dapat diamati diberi warna flurochrome auramine o.

Obyek yang berukuran kecil dapat terlihat karena berpendar. (Hermawan :
2008)

B. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan agar praktikan mengetahui cara penggunaan dan
perawatan mikroskop dengan baik dan benar. Selain itu, juga agar
mengetahui bagian-bagian pada mikroskop beserta fungsinya.
C. METODELOGI
Praktikum ini menggunakan mikroskop sebagai objek praktek dan
menggunakan larutan xylol dan kapas sebagai pembersih lensa dari debu
maupun jamur.
Setiap kelompok mengambil satu mikroskop yang telah disediakan. Jika
terlihat jalur pada lensa seperti helaian rambut melintang tanpa pola, jalur
tersebut adalah jamur yang tumbuh pada gelas lensa. Bongkar mikroskop
mulai dari lensa dan bersihkan lensa dengan larutan xylol. Perhatikan
keterangan dari pembimbing praktikum cara membersihkan lensa dengan
menggunakan pembersih lensa dan larutan xylol. Letakan lensa mikroskop
pada kain flannel. Pastikan setiap perputaran dari makrometer, mikrometer
dan penggerak kaca benda dapat bergerak tanpa hambatan. Periksa mur
dan baut bila terjadi kemacetan. Bersihkan seluruh bagian mikroskop


kemudian pasang kembali seluruh bagian mikroskop dan uji dengan
melihat preparat awetan yang ada.
Cara menggunakan mikroskop yaitu dengan cara memutar lensa objektif
dari perbesaran terkecil, meggunakan makrometer untuk menaikan dan
menurunkan meja benda serta mikrometer sebagai pertajam fokus. Buka
diafragfma sampai perbesaran maksimum dengan mengatur cermin
sedemikian mungkin agar mendapatkan cahaya yang cukup. Amati awetan
tersebut melalui lensa okuler. Apabila terlihat terlalu terang, maka
perkecilkan diafragma.
Setelah selesai penggujian, simpan dalam lemari yang dilengkapi dengan
silica gel dan lampu (biasanya berwarna merah dengan power rendah
sekitar 5 watt)
D. HASIL PENGAMATAN
berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:

LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa
objektif
LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini
membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh
revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus
dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik
turunkan tabung mikroskop secara cepat.

MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada
makrometer.
REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan
cara memutarnya.
REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek
melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin
datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang
cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya.
DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk,
alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di
amati.
PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi
objek agar tidak mudah bergeser.
LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.
Upaya perawatan dengan cara membersihkan setiap bagian-bagian dari
mikroskop. Tata letak dalam lemari, diletakan pada lemari yang diberi lampu
untuk menghindari kelembaban dan pertumbuhan jamur,serta disimpan ditempat
yang datar.
Cara menggunakan mikroskop:
 Diputar lensa objektif dari perbesaran terkecil.
 Diputar makrometer untuk menaikan dan menurunkan meja benda
 Buka diafragma sampai perbesaran maksimum
 Cermin diatur sedemikian mungkin agar mendapatkan cahaya yang
cukup






Letakkan sendian preparat dan amati awetan tersebut melalui lensa
okuler
Melalui makrometer diputar sampai awetan terlihat
Pertajam fokus spesimen dengan memutar knop mikrometer secara
perlahan
Apabila terlalu terang, maka perkecilkan diafragma.

E. PEMBAHASAN
Mikroskop memiliki dua bagian yaitu:
Bagian optik
a. Cermin : digunakan untuk menerima cahaya matahari atau
lampu dan memantulkannya kedalam kondensor
b. Kondensor : terdiri atas lensa kompleks dan digunakan untuk
mengumpulkan cahaya yang terpantul atau terbias dari cermin.
Didalam kondensor terdapat diafragma yang berfungsi untuk
mengatur banyaknya cahaya mengenai specimen.
c. Obyaktif : terdiri atas lensa kompleks dan menerima cahaya
setelah menembus specimen yang diamati sehingga terbentuk
bayangan dari materi tersebut yang bersifat nyata, terbalik dan
diperbesar.
d. Okuler : terdiri atas lensa kompleks yang berfungsi menerima
bayangan semu dari lensa obyektif.
Bagian mekanis
a. Kaki dan tangkai mikroskop : sebagai penyangga bagian optik.
b. Knop penggerak bagian optik meja benda yang terdiri dari:
1. Makrometer (menggerakkan meja benda dan mengatur
fokus)
2. Mikrometer (digunakan untuk mempertajam fokus)
c. Meja benda : terletak diantara kondensor dan objektif sebagai
tempat meletakkan specimen.
d. Refolver : terletak diujung teropong dan digunakan untuk
memutar dan tempat objektif.

berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:

LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa
ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari
lensa objektif
LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati,
lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa
ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur
fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk
menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya
lebih kecil daripada makrometer.
REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif dengan cara memutarnya.
REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke
meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk.
KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang
akan di amati.
PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang
melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop.
SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau
tegaknya mikroskop.
Menurut Kothe (2003) Mikroskop merupakan salah satu alat penting
dalam kegiatan praktikum biologi di sekolah. Mikroskop berfungsi untuk
melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis
Mikroskop yang banyak digunakan disekolah adalah Mikroskop
Monokuler. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop
dan kemampuan memperbesar benda juga semakin maju.
Untuk membersihkan kaca lensa mikroskop digunakan larutan xylol
karena larutan xylol dapat membersihkan jamur yang ada pada lensa.
Selain itu, digunakan silica gel dan lampu penerang dalam lemari
penyimpanan mikroskop agar suhu tetap kering dan terhindar dari
kelembaban yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur pada
mikroskop. Biasanya digunakan lampu berwarna merah pada lemari
penyimpanan mikroskop karena warna merah merupakan penyerap panas
yang baik selain dari warna hitam. Sehingga suhu dan kekeringan didalam
lemari terjaga konstan.
Setelah melakukan perwatan, uji mikroskop dengan melihat preparat
awetan yang ada. dengan cara memutar lensa objektif dari perbesaran
terkecil, meggunakan makrometer untuk menaikan dan menurunkan meja
benda serta mikrometer sebagai pertajam fokus. Buka diafragfma sampai
perbesaran maksimum dengan mengatur cermin sedemikian mungkin agar

mendapatkan cahaya yang cukup. Amati awetan tersebut melalui lensa
okuler. Apabila terlihat terlalu terang, maka perkecilkan diafragma.
Setelah selesai penggujian, simpan dalam lemari yang dilengkapi dengan
silica gel dan lampu (biasanya berwarna merah dengan power rendah
sekitar 5 watt)
Setelah melakukan perawatan pada mikroskop, usaha untuk
mempertahankan life time dari sebuah mikroskop adalah dengan
melakukan pengecekan atau pemeriksaan secaa berkala terhadap
mikroskop.
F. KESIMPULAN
Mikroskop memiliki dua bagian yaitu:
Bagian optik yaitu:Cermin,Kondensor,diafragma,lensa Objektif dan lensa
Okuler
Bagian mekani yaitu :Kaki dan tangkai mikroskop,Knop penggerak bagian
optik meja benda(Makrometer &Mikrometer), Meja benda dan Refolver
Untuk membersihkan kaca lensa mikroskop digunakan larutan xylol
karena larutan xylol dapat membersihkan jamur yang ada pada lensa.
Selain itu, digunakan silica gel dan lampu penerang dalam lemari
penyimpanan mikroskop agar suhu tetap kering dan terhindar dari
kelembaban yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur pada
mikroskop. Biasanya digunakan lampu berwarna merah pada lemari
penyimpanan mikroskop karena warna merah merupakan penyerap panas
yang baik selain dari warna hitam. Sehingga suhu dan kekeringan didalam
lemari terjaga konstan.
Setelah melakukan perwatan, uji mikroskop dengan melihat preparat
awetan yang ada. dengan cara memutar lensa objektif dari perbesaran
terkecil, meggunakan makrometer untuk menaikan dan menurunkan meja
benda serta mikrometer sebagai pertajam fokus. Buka diafragfma sampai
perbesaran maksimum dengan mengatur cermin sedemikian mungkin agar
mendapatkan cahaya yang cukup. Amati awetan tersebut melalui lensa
okuler. Apabila terlihat terlalu terang, maka perkecilkan diafragma.
Setelah selesai penggujian, simpan dalam lemari yang dilengkapi dengan
silica gel dan lampu (biasanya berwarna merah dengan power rendah
sekitar 5 watt)
Setelah melakukan perawatan pada mikroskop, usaha untuk
mempertahankan life time dari sebuah mikroskop adalah dengan
melakukan pengecekan atau pemeriksaan secaa berkala terhadap
mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Basiuk .Professor Dr. Vladimir A. 2012. Journal of Advanced Microscopy
Research ; Volume 7; 219-302

Hermawan.Arif. 2008. JENIS-JENIS MIKROSKOP. JurnalPendidikan Dasar
ilmu pengetahuan ;volume 2; 77–97
Campbell. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta. Erlangga
Kothe. Dr.Rainer.2003.Mikroskop. Jakarta. Erlangga
Gabriel. Dr.J.F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta. Penerbit ECG