Makalah Struktur Organel Sel . doc

MAKALAH BIOLOGI SEL
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL

Disusun oleh :
Ervina Oktaviani
Haka As’ada
Tri Wahyuni

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SEPTEMBER/2013

BAB I
PENDAHULUAN
Sel merupakan suatu ruangan kecil yang bibatasi oleh membran, yang didalamnya
terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel
(nukleus). Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma. Sel merupakan satuan
terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan (tidak dapat dibagi-bagi lagi).
Sel sendiri merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup (dilihat secara struktural).

Secara fungsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan
kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi), kemudian membentuk organisme. Sel
berkembang biak dengan cara membelah diri (secara mitosis). Selain itu sel juga
mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat- sifat makhluk hidup maka sifat
makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya. Segala hal tersebut tidak terlepas dari
fungsi organel-organel sel itu sendiri.
Semakin pesatnya perkembangan zaman membuat segala bidang mengalami
perkembangan yang pesat, khususnya bidang ilmu pegetahuan. Segala teori mengenai sel,
baik struktur, fungsi, dan organel yang terdapat didalamnya pun menjadi semakin jelas. Telah
disebutkan bahwa dalam sitoplasma terdapat bangunan-bangunan yang pada mulanya belum
diketahui fungsinya. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka telah diketahui beberapa
bangunan dalam sitoplasma yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri yang berguna untuk
kehidupan sel dan fungsi sel.
Bangunan-bangunan dalam sitoplasma ini umumnya ada dua macam yaitu :
1. Organel
Berupa bangunan dalam sitoplasma yang dianggap sebagai organ/alat sel, serta
merupakan substansi hidup yang berfungsi penting dalam kehidupan sel.
2. Inklusio
Disebut pula para plasma yang merupakan kumpulan benda mati yang terdapat dalam
sitoplasma.

Bangunan dalam sitoplasma yang berupa organel-organel inilah yang akan dibahas
dalam makalah ini, baik mengenai struktur dan fungsi daripada masing-masing organel yang
terdapat didalam sitoplasma sel.
BAB II

ISI
2.1 Struktur sel prokariotik (tdk ada membran inti)
Mempunyai membran plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan sitoplasma
yang mengandung ribosom. Tidak memiliki endomembran (membran dalam inti sel), tidak
memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi

punya struktur yang berfungsi sama yaitu

mesosom dan kromatofor. Contoh: bakteri dan ganggang biru.
Bagian-bagian sel prokariotik antara lain:
a. Dinding sel
Struktur dinding sel tersusun atas polisakarida, lemak, dan protein. Fungsi dinding sel
sendiri adalah sebagai pelindung, pemberi bentuk tetap, dan terdapat pori-pori sebagai jalan
keluar


masuknya molekul-molekul.

b. Membran plasma
Struktur membrane plasma tersusun atas molekul lemak dan protein. Fungsi dari
membrane plasma adalah sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan sekitar dan
mengatur lalu intas molekul dan ion-ion dari dan kedalam tubuh.
c. Sitoplasma
Struktur sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim.
Fungsi enzim-enzim pada sitoplasma yaitu digunakan untuk mencerna makanan ekstraseluler
dan melakukan metabolisme sel.
d. Mesosom
Berdasarkan strukturnya, mesosom terdapat pada membran plasma yang melekuk ke
dalam membentuk organel sel mesosom. Fungsinya adalah sebagai penghasil energi. Didalam
mesosom terdapat enzim-enzim pernafasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk
menghasilkan energy.
e. Ribosom
Fungsi ribosom adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.

f. DNA (deoxyribonucleic acid)
Berdasarkan strukturnya, DNA merupakan persenyawaan atas gula deoksiribosa,

fosfat, dan basa-basa Nitrogen. Fungsinya adalah sebagai pembawa informasi genetik (sifatsifat yang akan diwariskan pada keturunannya).
g. RNA (ribonucleic acid)
Berdasarkan strukturnya, RNA merupakan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil
kopian) DNA yang berfungsi untuk membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan
DNA.

2.2 Struktur Sel Eukariotik (memiliki membran inti):
Memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi,
mikondria, dan lisosom.
Bagian-bagian sel eukariotik antara lain:
a. Membran plasma:
Tersusun dari molekul lemak (2 lapis; terdapat di bagian tengah membran) dan protein
(luar: protein perifer (protein tepi) menyusun tepi luar dan dalam membran; selain itu ada
protein yang menembus ke dalam 2 lapisan lemak (disebut protein integral). Fungsinya:
sangat penting untuk menjaga kehidupan sel seperti melindungi isi sel (mempertahankan isi
sel), mengatur keluar masuknya molekul-molekul (bersifat semipermeabel / selektif
permeabel; berarti hanya zat-zat tertentu yang dapat melewati membran), serta sebagai
reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel (bagian sel yang berfungsi sebagai reseptor
adalah glikoprotein) rangsang kimia, mis. hormon, racun, listrik, mekanik.
b.Sitoplasma (plasma sel)

Merupakan cairan yang berada dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti).
Cairannya disebut sitosol (matriks sitoplasma) dan padatannya berupa organel-organel.
Sitosol tersusun atas air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan
ion-ion. Padatan sitoplasma terdiri dari organel-organel seperti ribosom, mitokondria, dan

kompleks Golgi, mempunyai sifat fisik berubah-ubah karena mengandung protein. Dapat
berupa fase sol (cair) dan fase gel (gelatin, padat) yang tergantung kepada kondisi sel.
Fungsi sitoplasma adalah sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang
penting bagi metabolisme sel (enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak, dan protein). Selain itu
juga terjadi pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Contoh:
Pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan nukleotida. Sitoplasma
selalu “mengalir” agar metabolisme berjalan dengan baik.
c. Nukleus
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel. Terletak di tengah sel
dan berbentuk bulat atau oval. Kromosom tersusun atas protein dan DNA (berfungsi untuk
menyampaikan informasi genetik dan sintesis protein). RNA berfungsi untuk sintesis protein
saja.
Nukleus terdiri atas membran nukleus, membran luar dan dalam, dimana membran
luar langsung berhubungan dengan RE dan akhirnya ke membran sel. Nukleoplasma atau
disebut juga matriks nukleus (tersusun atas air, protein, ion, enzim, dan asam inti) bersifat

gel. Di dalamnya terdapat benang-benang kromatin (benang penyerap warna), pada saat
proses mitosis maka benang kromatin itu tampak memendek dan disebut kromosom (tersusun
atas protein dan DNA). Lalu DNA akan mentranskripsi diri (mengkopi diri) menjadi RNA
dan dikeluarkan ke sitoplasma. Nukleolus atau disebut juga anak inti, terbentuk pada saat
terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jadi, nukleolus adalah bukan
organel tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi (karena bila
proses transkripsi berhenti, maka nukleolus akan mengecil atau menghilang).
Fungsi nukleus adalah sebagai pengendali seluruh kegiatan sel, pengatur pembelahan
sel, pembawa informasi genetik (DNA), serta mewariskan sifat-sifat melalui pembelahan sel.
d. Sentriol
Sentriol dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan pada fase tertentu. Dalam
hidupnya sentriol memiliki silia/flagela dan hanya ditemui pada sel hewan. Cara pembelahan
sel yakni sentriol terletak tegak lurus antarsesamanya, dekat nukleus, pada pembelahan
mitosis sentriol terbagi menjadi 2, tiap-tiap bagian menunjukkan kutub sel, maka

terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub dan berfungsi
menarik kromosom menuju kutub masing-masing.
e. Retikulum Endoplasma
Terletak memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma), maka disebut
Retikulum Endoplasma (RE), terdapat hanya pada sel eukariotik. Retikulum Endoplasma ada

dua macam yaitu RE kasar yang berhadapan dengan sitoplasma dan ditempeli ribosom (maka
tampak berbintil2) dan RE halus yang tidak mengandung ribosom. Di dalam sel otot lurik
terdapat RE halus khusus yang disebut RE sarkoplasmik, RE sarkoplasmik berfungsi dalam
pemicuan kontraksi otot.
Fungsi RE adalah untuk menampung protein yang dihasilkan oleh ribosom (masuk ke
dalam rongga RE) untuk disalurkan pada kompleks golgi dan berakhir pada sel (RE kasar),
mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan halus), menetralkan racun (detoksifikasi) RE
dalam sel-sel hati, transportasi molekul-molekul dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya
(RE kasar dan RE halus).
f. Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom dan protein. Ribosom tidak mempunyai
membran. Menurut bentuknya, ada ribosom yang terdiri dari unit besar dan unit kecil.
Ribosom disintesis oleh nukleolus.
g. Kompleks Golgi
Kompleks golgi (pada sel tumbuhan disebut diktiosom) merupakan organel
polimorfik, tersusun atas membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh, gelembung
kecil, atau bentukan seperti mangkok.
Cara kerja kompleks golgi yakni RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi,
Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk
dibawa ke luar sel. Maka golgi disebut juga sebagai organel sekretori.

Fungsi Golgi adalah untuk menambah glioksilat pada protein, sebagai organel
sekretori, mensintesis (membentuk) glikopida, membentuk dinding sel tumbuhan, serta
membentuk lisosom.

i. Badan Mikro
Terdiri atas :
1. Peroksisom (dikandung banyak pada sel-sel yang banyak melakukan respirasi.
Contoh: Sel hati, ginjal, otot mengandung enzim katalase, menguraikan hidrogen peroksida
[bersifat racun] (H2O2) menjadi oksigen dan air. Dan berperan dalam metabolisme lemak
dan fotorespirasi.
2. Glioksisom (hanya pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan yang mengandung
lemak, seperti biji-bijian berlemak) menghasilkan enzim katalase dan oksidase yang berperan
dalam proses metabolisme lemak, mengubah lemak menjadi gula untuk kemudian dihasilkan
energi yang diperlukan untuk perkecambahan biji.
j. Mitokondria
Penghasil energi (ATP) karena berfungsi untuk respirasi. Secara umum mitokondria
berbentuk butiran atau benang dan bersifat plastis (mudah berubah). Mitokondria
berkembang biak dengan membelah diri dari mitokondria sebelumnya (pembelahan pada
bakteri). Memiliki 2 membran, yakni membran luar dan membran dalam. Membran luar
mirip dengan membran plasma. Pada membran dalam terjadi pelekukan ke arah dalam

membentuk krista (membuat permukaan membran semakin luas sehingga proses respirasi
menjadi semakin efektif), terjadi dalam membran dalam mitokondria dan matriks (tersusun
atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA dan ion-ion). Reaksi Respirasi yang terjadi
adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif, daur Krebs, serta transfer elektron.
k. Mikortubulus dan Mikrofilamen
Mikrotubulus

pada

gelendong

sel

berupa

benang-benang

spindel

yang


menghubungkan dua kutub sel pada waktu pembelahan (gerakan kromosom dari daerah
equator ke kutub masing-masing dikendalikan oleh mikrotubulus.) Selain itu berguna pula
untuk penyusun sentriol, flagella dan silia. Secara umum dapat disimpulkan berguna pada
pergerakan sel.
Mikrofilamen merupakan benang-benang halus yang tipis dan memanjang.
Mempunyai dua protein yaitu aktin dan miosin. Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel

otot dan membentuk rangka dalam pada sel. Contoh: menyebabkan kontraksi pada sel-sel
otot, tetapi apabila aktin dan miosin saling menjauh maka akan terjadi relaksasi.
2.3

Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

Tabel Pembeda Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

2.4 Sel Tumbuhan
Organel sel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan antara lain:
a. dinding sel
Yaitu bagian terluar sel. Dinding sel yang tersusun atas polisakarida (terdiri atas

hemiselulosa dan pektin). Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Peran dinding sel adalah
sebagai turginitas sel atau kekakuan sel. Dinding sel membuat bentuk sel menjadi selalu
tetap.
b. Plastida
Yaitu organel yang mengandung pigmen. Terdapat beberapa macam plastid, yang
pertama adalah kromoplas (plastisida mengandung pigmen merah, jingga atau kuning.

Contohnya: pada tomat, apel),

yang kedua adalah leukoplas (plastisida yang tidak

mengandung warna. Biasanya ada pada jaringan tumbuhan yang tidak terkena cahaya, sel
embrional, empelur batang, bagian tumbuhan di dalam tanah yang berwarna putih), yang
ketiga adalah miloplas (plastisida yang mengandung amilum), dan yang terakhir adalah
kloroplas (plastisida yang mengandung klorofil, terdapat di autotrof yang eukariotik dan sel
yang berklorofil).
Plastida juga memiliki membran rangkap, yaitu membran luar dan membrane dalam.
Membrane luar memiliki permukaan rata, berfungsi mengatur keluar masuk zat. Membran
dalam berfungsi membungkus cairan kloroplas yang disebut stroma melipat ke arah dalam
dan membentuk lembaran-lembaran yang disebut tilakoid. Tilakoid yang bertumpuk-tumpuk,
membentuk tumpukan seperti uang logam disebut grana. Pada permukaan dalam tilakoid
terdapat kumpulan partikel yang tersusun berderet disebut kuantosom. Klorofil berfungsi
untuk menangkap energi cahaya matahari. Energi tersebut digunakan untuk

memecah

molekul air yang kemudian direaksikan dengan karbon dioksida menjadi gula dan oksigen.
Air yang dihasilkan adalah molekul air baru yang terbentuk selama proses fotosintesis.
c. Vakuola
Pada sel tumbuhan bersifat menetap. Biasanya ada pada sel-sel parenkim, kolenkim.
Fungsi vakiola antara lain
1. Tempat cadangan makanan. Amilum dan gula disimpan di vakuola, jika diperlukan
dapat digunakan kembali. Contoh: akar ketela pohon (tepung) dan di batang tebu (gula).
2. Menyimpan pigmen. Dalam vakuola pada sel-sel mahkota bunga ada pigmen
merah, biru, kuning,dll. Itu sebabnya mahkota bunga berwarna warni.
3. Menyimpan minyak atsiri. Minyak atsiri tergolong minyak eteris. Sampai sekarang,
belum diketahui guna minyak ini untuk tumbuhan. Contoh: minyak kayu puith,
peppermint,aroma harum pada bunga.
4. Menyimpan sisa metabolisme. Sisa metabolisme tidak bisa dikeluarkan tumbuhan,
oleh karena itu disimpan di vakuola. Misal:Asam oksalat, alkaloid, getah karet

2.5 Sel Hewan

Organel sel yang hanya bias ditemukan pada sel hewan antara lain:

a. Sentrosom
entrosom dapat dikatakan sebagai dua sentriol pada satu tempat. Saat pembelahan sel,
tiap sentriol memisahkan diri menuju kutub berlawanan dan memancarkan benang2
gelendong pembelahan yang menjerat kromosom.
b. Lisosom
Lisosom (lyso = pencernaan; soma = tubuh) merupakan membran yang berbentuk
kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (hidrolase) disebut lisozim yang berfungsi untuk
pencernaan intra sel (mencerna zat2 yang masuk ke dalam sel).
Pembentukan Lisosom : Enzim Lisosom / protein yang diproduksi oleh ribosom
masuk ke RE, kemudian enzim dimasukkan ke dalam membrane dan dikeluarkan ke
sitoplasma menjadi lisosom, selain itu ada yang enzim dimasukkan ke Golgi kemudian
dibungkus membrane untuk kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma.
Proses pencernaan oleh lisosom: Contoh: sel menelan benda asing berupa bakteri
secara fagositosis, bakteri dimasukkan ke dalam vakuola yang kemudian didatangi oleh
lisosom, membran lisosom dan membran vakuola bersinggungan hingga kemudian membran
bersatu, lalu enzim dari lisosom masuk ke vakuola kemudian mencerna bakteri. Enzim
lisosom tdk aktif mencerna jika membran lisosom pecah, jika membran pecah maka enzim
lisosom akan keluar dari membran dan mencerna sel itu sendiri.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel aadalah satuan terkecil penyusun makhluk hidup. Sel sendiri memiliki bagian dan
organel-organel yang saling bekerja sama dan memiliki tugas masing-masing untuk
melakukan berbagai macam aktifitas sel.
Adapun bagian-bagian tersebut adalah dinding sel, membrane plasma, dan sitoplasma
yang didalamnya terdapat lagi organel-organel penyusun sel yang memiliki tugas masingmasing, diantaranya adalah inti sel (nucleus). Reticulum endoplasma, ribosom, apparatus
golgi, lisosom, mitokondria, mikrotubuldan mikrofilamen, sentrosom, vakuola, plastida, dan
badan mikro (peroksisom).
Masing-masing organel memiliki fungsi utama sebagai berikut, dinding sel berfungsi
untuk melindungi dan menguatkan sel, membrane plasma berfungsi menjaga stabilitas
kondisi sel dari lingkungan eksternal, sitoplasma berfungsi sebagai media untuk reaksi-reaksi
kimiawi (sintesis protein, respirasi, metabolisme, dll), nucleus berfungsi sebagai pusat
kendali seluruh kegiatan sel, mitokondria berfungsi sebagai organ respirasi, reticulum
endoplasma berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan lemak, lisosom berfungsi mencerna
dan menguraikan makromolekul, ribosom berfungsi dalam perakitan asam amino menjadi
protein, apparatus golgi berperan dalam proses pengeluaran (ekskresi), sentriol berperan
dalam proses pembelahan sel, vakuola merupakan termpat menyimpan cadangan makanan
dan zat lain, dan plastida berfungsi sebagai organel utama penyelenggara proses fotosintesis.
3.2 Saran
Sebaiknya pembaca memahami dengan baik fungsi dari masing-masing organel sel,
tidak hanya melalui makalah ini saja, pembaca juga sebaiknya mencari referensi lain untuk
melengkapi dan menambah informasi mengenai struktur dan fungsi organel sel agar lebih
dapat dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA
Juwono. 2002. Biologi Sel. Jakarta : EGC.
Untoro, Joko. 2010. Buku Pintar Pelajaran SMA IPA 6 in 1. Jakarta : Wahyu Media.