PERBANDINGAN FORCE DAN KNEE ANGULAR VELOCITY JANGKAUAN SERANG ANTARA ATLET UKM UPI DAN ATLET KOTA BANDUNG CABANG OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FLORET | Sworo | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4402 15843 2 PB

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 38-43
Tri Laras Sworo, Badruzaman

PERBANDINGAN FORCE DAN KNEE ANGULAR
VELOCITY JANGKAUAN SERANG ANTARA ATLET
UKM UPI DAN ATLET KOTA BANDUNG CABANG
OLAHRAGA ANGGAR JENIS SENJATA FLORET
Tri Laras Sworo, Badruzaman
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229
brurytri@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan force dan knee angular velocity jangkauan
serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar jenis senjata floret.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif, instrumen menggunakan software
kinovea. Partisipan adalah atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung sebanyak 14 orang. Uji
hipotesis menggunakan Independent Sampel t-test, hasil signifikansi force 0,083, dan signifikansi
knee angular velocity 0,905, keduanya memiliki signifikasnsi > 0,05. Kesimpulan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan force jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung
cabang olahraga anggar jenis senjata floret, dan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan knee
angular velocity jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung cabang olahraga

anggar jenis senjata floret.
Kata kunci: force, knee angular velocity, jangkauan serang

PENDAHULUAN
Pembinaan dan pengembangan potensi
pelaku olahraga untuk prestasi dapat diupayakan
melalui pembangunan serta pendekatan
diberbagai bidang keilmuan. Pendekatan dalam
bidang ilmu keolahragaan seyogiannya menjadi
salah satu pembangunan yang dapat
meningkatkan dalam segi performa untuk atlet
dalam mencapai tujuan prestasi. Prestasi
olahraga dari berbagai subdisiplin ilmu sebagai
penunjangnya, yang tidak lepas dari IPTEK
sebagai dasar pelaksanaannya.
Olahraga adalah proses sistematik yang
berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong, mengembangkan dan membina

potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah

seseorang sebagai perorangan atau anggota
masyarakat
dalam
bentuk
permainan,
perlombaan/ pertandingan, dan prestasi puncak
dalam pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
Pancasila (Cholik Mutohir, 2003, hlm. 86).
Olahraga anggar sebagai olahraga beladiri
yang
menekankan
keterampilan
yang
ditampilkan
dalam
menghadapi
lawan.
Khamdan (2011, hlm 2) menjelaskan anggar
adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan

senjata yang menekankan pada teknik
kemampuan seperti memotong, menusuk atau
menangkis senjata lawan dengan menggunakan

38

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
38-43
Tri Laras Sworo, Badruzaman

keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan
tangan.
Terdapat tiga jenis senjata dalam olahraga
Anggar, masing-masing memiliki perbedaan
baik dalam bentuk, bidang sasaran karakteristik
permainan dan peraturan yang berbeda antara
satu dengan lainnya. Jenis senjata tersebut
adalah Floret (Foil), Degen (Epee), dan Sable
(Sabre).
Teknik dasar dalam olahraga anggar terdiri

dari teknik the on guard position dan movement
and distance. Masing-masing teknik mempunyai
peran dan kedudukan yang sama penting
terhadap rangkaian gerak olahraga anggar. The
on guard position merupakan teknik yang
menggambarkan posisi siap beraksi. Movement
and distance merupakan teknik bergerak dalam
olahraga anggar. Teknik movement and distance
dalam olahraga anggar terdiri dari stepping,
lunge, one step lunge, ballaestra, redoubleman
dan flash.
Keterampilan teknik gerakan serang (lunge)
dalam anggar merupakan salah satu jalan
menuju keberhasilan dari pemain anggar untuk
dapat mencapai satu kesempurnaan dalam
bermain.
Keterampilan
teknik
yang
dimaksudkan adalah kemampuan melakukan

gerakan-gerakan keterampilan suatu cabang
olahraga dari mulai gerak keterampilan yang
paling sederhana sampai gerak keterampilan
yang tersulit. Menurut Amung Ma’mun, dkk
(2003, hlm. 2-3), olahraga anggar memiliki
karakteristik yang unik dimana tangan dan kaki
sangat berperan saat menyerang dan bertahan.
Dengan demikian maka keterampilan teknik
merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih
gerak yang secara khusus ditujukan untuk dapat
menampilkan mutu tinggi. Oleh karena itu,
keterampilan teknik mutu tinggi merupakan
kemampuan gerak yang sangat spesifik.
Untuk memonitori teknik serangan yang
efektif dan efisien, diperlukan pendekatan
ilmiah terhadap gerakan tubuh manusia. Mutu
kehidupan ilmiah, selayaknya menjadi faktor
tumbuhnya
kehidupan
olahraga

yang
berkualitas. Semua gerakan pada manusia,

terdiri atas dasar atau prinsip mekanika
diantaranya force dan knee angular velocity.
Pada ilmu keolahragaan terdapat suatu
disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari
gerakan. Ilmu tersebut dikenal dengan
biomekanika. Penggunaan ilmu ini menjadi
penting saat gerakan atlet dianalisis dengan
sebuah software komputer yang memuat rumusrumus
mekanika.
Rumus-rumus
yang
merupakan aplikasi mekanika dalam olahraga
inilah yang menjabarkan bagaimana gerakan
manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga
dapat menghasilkan prestasi. Analisis gerak
yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan
pelatih untuk memberikan instruksi yang benar

kepada atletnya.
Merujuk
pada
penelitian
terdahulu,
mengingat pentingnya biomekanika dalam
jurnalnya yang disusun oleh Faidillah K (2010)
Analisis biomekanika teknik gerakan serang
dalam anggar, menjelaskan bahwa hukumhukum biomekanika yang dapat diterapkan
dalam teknik serang dalam anggar diantaranya,
force dan velocity.
Berdasarkan latarbelakang diatas maka
dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui
apakah antara dua kelompok memiliki
perbedaan yang signifikan force dan knee
angular velocity jangkauan serang dalam
permainan kecabangan olahraga anggar jenis
senjata floret.

METODE

Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini ialah desain faktorial (Suryabrata,
2012 hlm. 119). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode komparatif.
Penggunaan metode tersebut merupakan
penelitian yang diarahkan untuk mengetahui
apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok
ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang
diteliti (Syaodih, 2008, hlm. 56).

39

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
38-43
Tri Laras Sworo, Badruzaman

Sampel Penelitian
14 orang terdiri atas kelompok atlet UKM
UPI dan kelompok atlet Kota Bandung,

masing-masing kelompok terdiri dari 7 orang.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Software Kinovea Video
Analysis dengan bantuan kamera.
Prosedur Penelitian
Sampel dibagi ke dalam dua kelompok
dengan tingkat keterampilan yang setara yaitu
advance. Atlet melakukan gerakan lunges pada
sasaran yang telah ditentukan. Gerakan tersebut
direkam oleh kamera dengan dua sudut yang
berbeda, diantaranya samping kanan, dan
belakang. Kamera samping kanan berfungsi
untuk mengamati besaran force, sedangkan
kamera belakang berfungsi untuk mengamati
besaran knee angular velocity. Video hasil
rekaman dianalisis menggunakan software
kinovea. Data yang dihasilkan dari software
kinovea diolah kembali menggunakan rumus rumus biomekanika.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata
force dan knee angular velocity antara atlet
UKM UPI dan atlet Kota Bandung. Force atlet
UKM UPI memiliki rata-rata sebesar 152,41 N,
sedangkan force atlet Kota Bandung memiliki
rata-rata sebesar 157,42 N. Atlet Kota Bandung
memiliki selisih 5,01 N atau setara dengan
1,58% lebih besar dibandingkan dengan atlet
UKM UPI. Force dipengaruhi oleh berat badan,
serta jangkauan serang, dan jarak tempuh.
Knee angular velocity atlet UKM UPI
memiliki rata-rata sebesar 68,56 rad/s,
sedangkan knee angular velocity atlet Kota
Bandung memiliki rata-rata sebesar 76,81 rad/s.
Atlet UKM UPI memiliki selisih 8,26 rad/s atau
setara dengan 10,75% lebih kecil dibandingkan
dengan atlet Kota Bandung.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti

menemukan beberapa temuan dalam penelitian,
diantaranya
Pengukuran besar gaya dilakukan dengan
perhitungan menggunakan rumus Hukum
Newton II Blazevich, (2007, hlm. 43)
menyatakan bahwa “besar percepatan sebanding
dengan besar gaya total dan berbanding terbalik
dengan massa benda. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total. F= m.a.”. Sedangkan
pengukuran knee angular velocity menggunakan
rumus dalam Mcginnis (2013, hlm. 173) bahwa
kecepatan sudut atau arah porosnya hasil rotasi
dalam perubahan kecepatan sudut. Rata-rata
kecepatan sudut dihitung sebagai perubahan
posisi sudut (perpindahan sudut) dibagi waktu.
Dalam mengkaji gerakan serang dalam anggar
terdapat prinsip biomekanika selain force dan
knee angular velocity, hal tersebut dijelaskan
oleh Faidillah Kurniawan (2010, hlm, 1) bahwa
prinsip-prinsip biomekanika yang dapat
diterapkan dalam teknik gerak serang dalam
anggar antara lain massa, berat, inersia, speed,
acceleration, velocity, titik berat, balance,
stabilitas, force, momentum, daya, impuls,
usaha, lever, dsb.
Power lengan sangat diperlukan untuk
gerakan lunges, power lengan berperan penting
dalam mengarahkan ujung senjata terhadap
sasaran yang diinginkan, dan kemampuan
bergerak untuk kecepatan dan kekuatan
menusuk, menangkis senjata serta mengatasi
berat beban berupa senjata anggar. Power
tungkai diperlukan untuk menghasilkan
serangan yang cepat dan daya ledak yang
eksplosif agar hasil tolakan serangannya jauh.
Harsono (1988, hlm. 200) mengatakan bahwa
“Power terutama penting untuk cabang-cabang
olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga
yang eksplosif seperti nomor-nomor lempar
dalam atletik, melempar dalam softball, juga
dalam
cabang-cabang
olahraga
yang
mengharuskan atlet untuk menolak dengan
kaki...”
Proses latihan yang dilakukan secara cermat
dan berulang ulang dengan kian meningkat akan
memungknkan kebugaran jasmani seseorang

40

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
38-43
Tri Laras Sworo, Badruzaman

semakin meningkat. Hal ini akan menyebabkan
seseorang terampil, kuat dan memiliki efisiensi
terhadap gerakan. Imanudin (2014, hlm. 70)
menjelaskan bahwa “...kondisi fisik seseorang
akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan
gerak keterampilannya”. Dari pernyataan
tersebut mengartikan bahwa kondisi fisik yang
baik akan menghasilkan keterampilan yang baik
pula. Keterampilan seseorang akan berkurang
jika kondisi fisiknya menurun dikarenakan
pencapaian prinsip latihan yang tidak terpenuhi.

atlet Kota Bandung cabang olahraga anggar
jenis senjata floret.
Penulis sarankan untuk penelitian berikutnya
selain hasil jangkauan serangan, dilakukan pula
penelitian tentang pengkajian komponen kondisi
fisik terhadap mekanika pada atlet anggar
sebagai penunjang peforma yang maksimal pada
saat bertanding.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat
diketahui :
1. Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan force terhadap jangkauan serang
antara atlet UKM UPI dan atlet Kota Bandung
cabang olahraga anggar jenis senjata floret.
2. Tidak Terdapat perbedaan yang
signifikan knee angular velocity terhadap
jangkauan serang antara atlet UKM UPI dan

41

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
38-43
Tri Laras Sworo, Badruzaman

DAFTAR PUSTAKA
Aprilianida, R. C. (2015). Pengaruh Latihan Three Hop Jump Dan Latihan Frog Leaps
Terhadap Peningkatan Power Tungkai Pada Atlet Anggar. (Skripsi). FPOK, UPI,
Bandung.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Barth, B. & Barth, K. (2006). Learning Fencing. 2nd Ed. Oxford: Meyer & Meyer Sport
(UK) Ltd.
Bartlet, Roger. (2007). Introduction to Sports Biomechanics (Analysing Human Movement
Patterns). 2nd edition. London: Routledge.
Blazevich, A. (2007). Sport Biomechanics The Basic: Optimising Human Performance.
London: A&C Black.
Bottoms, L dkk. (2013). Acta of Bioengineering and Biomechanics. Kinematic
Determinants of Weapon Velocity During the Fencing Lunge in Experienced Epée
Fencers, XV (IV), hlm. 109-113.
Chirashnya, I. (2014). Parent’s Guide to Fencing. [Online] Diakses dari
http://academyoffencingmasters.com/wp-content/uploads/Parents-Guide-to-ChildrenFencing-Ebook.pdf.
Coubertin, B.P. (2003). Fencing Study Guide. [Online] Diakses dari
http://people.ucls.uchicago.edu/~jgrotthuss/Site/High_School_files/Fencing%20Study
%20Guide.pdf.
Davila, M. G. dkk. (2013). Effect of Target Change During the Simple Attack In Fencing,
hlm. 1-8.
Fencing.Net. (2007). A Parent’s Guide To Fencing 2007 Edition. [Online] Diakses dari
https://www.fencing.net/downloads/ParentsGuidetoFencing2007.pdf.
Giriwijoyo H.Y.S.S dan Dikdik Zafar Sidik. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi
Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Imanudin I. (2014). Bahan Ajar Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK.
Khamdan
M.
(2011).
Makalah
Anggar.
[Online].
Diakses
dari
http://makalah7u.blogspot.co.id/2011/03/makalah-anggar.html.
Kurniawan, F. (2010). Analisis secara biomekanika teknik gerak serang dalam anggar.
[Online].
Diakses
dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132313281/FAIDILLAH%20JURNAL%20M
AJORA.pdf.
Kurniawan, F. (2010). Mengenal Cabang Olahraga Klasik Anggar. Yogyakarta: UNY.
Ma’arif, D. S. (2015). Kontribusi Power Lengan Dan Power Tungkai Terhadap Hasil
Serangan Langsung Dalam Cabang Olahraga Anggar Jenis Senjata Degen. (Skripsi),
FPOK. Universitas Pendidikan Indonesia
Ma’mun, Aming, dkk. (2003). Konstruksi Tes Kemampuan Fisik Atlet Anggar. Bandung:
FPOK.
Paquette, Gregory dan Paquette, Cheryl. 2003. Beginning Fencing HPR 1200 Fencing Study
Guide.
[Online].
Diakses
dari
https://education-humanservices.wright.edu/sites/default/files/page/attachments/Fencing-BeginnerGuide.pdf.
Payton, C.J & Barlet, R.M. (2008). Biomechanical Evaluation Of Movement In Sport And
Exercise. USA and Canada: Routledge.
Prawoto H. (2002). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Blitar: PPKTI.
Sugiyono (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
Suherman, A. & Rahayu, N. I. (2014). Modul Statistika Untuk Ilmu Keolahragaan. Edisi
kedua. Bandung, FPOK, UPI.

42

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
38-43
Tri Laras Sworo, Badruzaman

Sukmadinata, N.S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Suryabrata, S. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

43

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN PERSONALITY TRAITS ANTARA ATLET CABANG OLAHRAGA INDIVIDU DAN BEREGU.

0 3 16

PERBANDINGAN KUALITAS TEKNIK ANTARA ELIT ATLET NASIONAL DAN ELIT ATLET INTERNASIONAL NOMOR SABEL PUTRA PERORANGAN DALAM OLAHRAGA ANGGAR DENGAN MENGGUNAKAN NOTATIONAL ANALYSIS METHOD: Studi Deskriptif pada Elit Atlet Anggar Nasional Dan Internasional.

0 2 22

EFEKTIVITAS LATIHAN TAHAP PERSIAPAN KHUSUS TERHADAP ENDURANCE ATLET PRIA JUNIOR CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO | Ismanda | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8071 16195 2 PB

0 0 6

AUSTRALIAN HEART-RATE REPEAT SETS TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN ATLET DAYUNG UPI | Rekayasa | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8062 16172 2 PB

0 2 4

KONDISI FISIK ATLET SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 BATUAN | Prasetyo | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8058 16161 2 PB

0 0 5

PERBANDINGAN METODE INTERVAL DAN METODE REPITISI TERHADAP KELINCAHAN ATLET SEPAK BOLA | Agus | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8000 16148 2 PB

0 0 5

HUBUNGAN REACTION TIME DAN COORDINATION DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA ATLET UKM ANGGAR UPI | sarihudin | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4403 15845 2 PB

0 0 5

PERBANDINGAN KETERAMPILAN SOSIAL DALAM KETERLIBATAN OLAHRAGA ANTARA ATLET DAN NON ATLET DISABILTIAS | iqbal | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4322 15837 2 PB

0 0 5

this PDF file Tingkat Kecemasan Atlet Sebelum, Pada Saat Istirahat dan Sesudah Pertandingan | Anira | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2 PB

1 9 6

this PDF file Efektivitas Latihan Tahap Persiapan Khusus terhadap Endurance Atlet Pria Junior Cabang Olahraga Taekwondo | Ismanda | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2 PB

1 4 6