permasalahan ekonomi mata kuliah pengant

TUGAS TERSTRUKTUR

PERMASALAHAN EKONOMI
PENGANTAR ILMU EKONOMI

Oleh :
Ajeng Putri S.

(A1C014042)

(S1)AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
TAHUN ANGKATAN 2014/2015

1

PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Proses perjalanan ekonomi pertanian Indonesia mengalami jatuh-bangun yang menarik

untuk dianalisis dan ditelusuri lebih jauh dan lebih dalam. Periode jatuh-bangun tersebut
sebenarnya amat berhubungan dengan kebijakan ekonomi makro dan strategi pembangunan
ekonomi secara umum.
Dalam sejarah modern, pertumbuhan sektor pertanian sebenarnya mencatat suatu
kinerja yang tidak terlalu buruk. Demikian pula sektor yang lain juga berkontribusi amat
penting dan cukup potensial. Hayami dan Ruttan(1985) telah mengembangkan suatu ukuran
produktivitas ekonomi yang cukup baik dan lebih menekankan pada outcome tingkat
kesejahteraan petani dan masyarakat. Lalu apa hubungannya dengan kumpulan artikel ini,
yaitu adanya problematika di dalam perekonomian di dunia terutama di Indonesia yang
diisukan pada tahun terakhir Indonesia merupakan negara yang perkembangan ekonominya
sangat baik dibandingkan dengan negara lain di dunia.
Di sini penulis akan berusaha mengorek lebih jauh sebenarnya masalah ekonomi apa
saja yang terjadi. Di antaranya mengenai pengangguran, kemiskinan, kesenjangan pendapatan
(antara si kaya dan si miskin), perkembangan ekonomi yang lambat dan inflasi. Yang mana di
akhir-akhir ini semua masalah itu mulai transparan di kalangan rakyat seiring ditegakkannya
negara demokrasi.
Argumentasi bahwa rekontruksi dan reposisi kebijakan berbagai aspek kehidupan perlu
diterjemahkan sebagai pembenahan aransemen kelembagaan, yang harus dikumpulkan.
Sebagai mahasiswa, bahkan bukan mahasiswa, dicontohkan sebagai masyarakat biasa, yang
ingin lebih mengetahui apa-apa yang terjadi di negara kita atau mungkin tentang

permasalahan ekonomi yang terjadi pada sat ini.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud pengangguran?
2. Apa yang mempengaruhi pengangguran?
3. Bagaimana cara mengatasi adanya pengangguran?
4. Apa yang dimaksud dengan kemiskina?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi adanya kemiskina?
6. Bagaimana mengatasi adanya permasalahan ekonomi berupa kemiskinan?
7. Apa kaitannya antara kemiskinan dan kesenjangan pendapatan?
8. Apa yang dimaksud dengan inflasi ?dan bagaimana cara mengatasinya?
9. Apa yang didefinisikan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara itu lambat?
10. Bagaimana cara mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi?
III.
TUJUAN
2

1. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan ekonomi yang terjadi pada saat ini.
2. Untuk menambah pengetahuan mengenai permasalahan ekonomi saat ini.
3. Supaya memahami keadaan ekonomi pada saat ini dan lebih mudah untuk memahami
ilmu ekonomi.

4. Agar dapat mengambil sikap sebagai mahasiswa terutama dalam bidang pengetahuan
mengenai ilmu ekonomi.
IV.
MANFAAT
1. Dapat memahami lebih jauh mengenai permasalahan ekonomi pada saat ini.
2. Menambah pengetahuan terutama ilmu ekonomi.
3. Dapat menentukan sikap dalam situasi dan kondisi perekonomian.

PEMBAHASAN
A.
PENGANGGURAN.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
3

pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan

dan masalah-masalah sosial lainnya. (Wikipedia)
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan

timbulnya

kemiskinan

dan

masalah-masalah

sosial

lainnya.Tingkat

pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan

jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan
penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan
menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan
menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan
juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Sekarang ini tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia semakin parah. Kemiskinan
dan pengangguran adalah dua hal yang berjalan beriringan, kemiskinan menyebabkan orang
tidak bisa sekolah, yang oleh karenanya tidak bisa pula mencari pekerjaan yang layak, karena
tidak punya pekerjaan, ia menjadi miskin, padahal Indonesia adalah termasuk negara
kepulauan terbesar yang juga memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Selain itu,
dalam hal pertanian dan kelautan Indonesia termasuk negara yang kaya akan hasil sumber
daya tersebut. Dalam hal ini yang menjadi penyebab banyaknya kemiskinan dan
pengangguran di Indonesia ialah karena sumber daya manusia yang kurang dan kesempatan
kerja bagi rakyat miskin sangat kecil, hal tersebut dikarenakan rendahnya skill yang mereka
miliki karena sebagian dari mereka kebanyakan hanya lulusan SD(SekolahDasar) saja. Hal
tersebut dapat kita lihat terutama di daerah pedesaan, banyak sekali rakyat miskin yang tidak

mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Paling tidak mereka dapat
menafkahi kehidupannya dengan cara bertani dan melaut untuk mencari ikan. Di lain pihak

4

merosotnya pengangguran di Indonesia disebabkan pula dengan banyaknya pihak swasta
yang mengirimkan barang keluar negeri seperti, beras, textil, bahkan gas dll. Itu mengurangi
tingkat para pekerja, yang seharusnya mereka layak mendapatkan pekerjaan karena itu
merupakan produk lokal.Selain itu pada dasarnya kemiskinan sudah menjadi masalah pokok
dunia, terutama di Negara berkembang, ketika terjadi krisis angka kemiskinan melonjak
tajam, hal tersebut dapat diatasi dengan bantuan dana bagi rakyat miskin,BLT, pendidikan
gratis, dll yang dapat meringankan beban rakyat miskin. Hendaknya pemerintah
memperhatikan hal tersebut agar tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia bisa
berkurang, dan Negara kita bisa menyaingi Negara-negara maju lainnya yang angka
kemiskinan dan pengangguran relatif kecil.
 Penyebab terjadinya pengagguran diantaranya :
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran karena pekerja
menunggu pekerjaan yang lebih baik.
2.Pengangguran Struktural (Structural unemployment)
Pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak

mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
3.Pengangguran Teknologi (Technology unemployment)
Pengangguran yang disebabkan pengembangan atau penggantian teknologi. Perubahan ini
dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang
diterapkan.
4.PengangguranSiklikal
Pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan
tidak mampu menampung sebuah pekerjaan yang ada.
5. Pengangguran Musiman
Pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasikan karena pergantian musim.
Umumnya pada bidang pertanian.
6. Setengah Menganggur
Pengangguran dimana pekerja yang hanya bekerja dibawah jam normal (sekitar 7-8 jam
per hari).

5

 Akibat adanya pengangguran :
a. Bagi perekonomian negara
1. Penurunan pendapatan perkapita.

2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
b. Bagi masyarakat
1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan karena tidak digunakan apabila tidak
bekerja.
3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.


Cara mengatasi Pengangguran :

1. Peningkatan mobilitas modal dan tenagakerja.
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan
ketempat sektor ekonomi yang kekurangan.
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja
yang kosong.
4. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama
yang bersifat padat karya.
5. Memberikan dorongan masyarakat untuk menciptakan usaha sendiri
6. Memberikan bantuan untuk mengembangkan usahanya, seperti menyediakan pinjaman

usaha dengan bunga yang ringan.

B.

KEMISKINAN

Definisi tentang kemiskinan telah mengalami perluasan, seiring dengan semakin
kompleksnya faktor penyebab, indikator maupun permasalahan lain yang melingkupinya.
Kemiskinan tidak lagi hanya dianggap sebagai dimensi ekonomi melainkan telah meluas
hingga kedimensi sosial, kesehatan, pendidikan dan politik. Menurut Badan Pusat Statistik,
kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang
6

meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Definisi dibuat tergantung dari latar belakang
dan tujuan, juga tergantung dari sudut mana definisi tersebut ditinjaunya, untuk kepentingan
apa definisi tersebut dibuat. Biasanya definisi-definisi tersebut akan saling melengkapi antara
yang satu dengan yang lainnya.
Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :
1.


Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan kebutuhan pokok.

Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak terpenuhnya kebutuhankebutuhan pokok/dasar disebabkan karena adanya kekurangan barang-barang dan
pelayanan –pelayanannya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar kebutuhan yang
layak. Ini merupakan kemiskinan absolut/mutlak yakni tidak terpenuhinya standar
kebutuhan pokok/dasar.
2.

Dilihat dari segi pendapatan/ penhasilan income

Kemiskinan oleh golongan dilukiskan sebagai kurangya pendapatan/penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
3.

Dilihat dari segi kesempatan / Opportunity

Kemiskinan adalah karena ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasikan (meraih)
basis kekuasaan sosial meliputi :
a. Keterampilan yang memadai.
b.


Informasi/pengetahuan – pengetahuan yang berguna bagi kemajuan hidup.

c. Jaringan-jaringan sosial ( Social Network ).
d.

Organisasi-organisasi sosial dan politik.

e. Sumber-sumber modal yang diperlukan bagi peningkatan pengembangan kehidupan.
4.

Dilihat dari segi keadaan / kondisi

Kemiskinan sebagai suatu kondisi / keadaan yang bisa dicirikan dengan :
a. Kelaparan/kekurangan makan dan gizi.
b.

Pakaian dan perumahan yang tidak memadai.

c. Tingkat pendidikan yang rendah.
d.

Sangat sedikitnya kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang pokok.

5.

Dilihat dari segi penguasaan terhadap sumber-sumber
7

Menurut golongan ini kemiskinan merupakan keterlantaran yang disebabkan oleh
penyebaran yang tidak merata dan sumber-sumber ( Malldistribution of Resources),
termasuk didalamnya pendapatan / income.
Kemiskinan menurut Drewnowski
Drewnowski ( Epi Supiadi:2003) mencoba menggunakan indikator-indikator sosial untuk
mengukur tingkat-tingkat kehidupan ( The Level of Living Index ).
Menurutnya terdapat tiga tingkatan kebutuhan untuk menentukan tingkat kehidupan
seseorang :
a.

Kehidupan fisik dasar ( Basic Fisical Needs ), yang meliputi gizi/nutrisi,

perlindungan/perumahan ( Shelter/housing ) dan kesehatan.
b.

Kebutuhan budaya dasar ( Basic Cultural Needs), yang meliputi pendidikan,

penggunaan waktu luang dan rekreasi dan jaminan sosial (Social Security).
c. High income, yang meliputi pendapatan yang surplus atau melebihi takarannya.
Indikator – indikator kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail
indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator – indikator kemiskinan sebagaimana
dikutip 1.

Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar ( sandang,pangan, papan ).

2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya ( kesehaatan, dari Badan
Pusat Statistik, antara lain sebagai berikut :
pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi ).
3. Tidak adanya jaminan masa depan ( karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan
keluarga ).
4.

Kerentangan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.

5.

Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.

6.

Kuranganya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.

7.

Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang

berkesinambungan.
8.

Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.

9.

Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial ( anak-anak terlantar, wanita korban

kekerasan rumah tangga,janda miskin,kelompok marginal dan terpencil ).
Faktor - faktor Penyebab Kemiskinan
8

Yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu :
1.

Kemiskinan alamiah.

Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas,penggunaan teknologi
yang rendah, dan bencana alam.
2.

Kemiskinan buatan.

Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat
sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai
fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.
Selain itu, penyebab kemiskinan di negara Indonesia adalah :
a. Laju Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan penduduk Indonesia terus menigkat di setiap 10 tahun menurut hasil sensus
penduduk.
Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan
ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan
jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban
ketergantungan yang harud ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis
kemiskinan.
b. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.
Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan
tenaga kerja. Yang tergolong tenaga kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia
kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap negara yang satu dengan yang lain. Batas
usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas umur
maksimum. Jadi setiap orang atau semua penduduk kesenjangan dikatakan lunak,distribusi
pendapatan nasional dikatakan cukup merata.
c. Tingkat pendidikan yang rendah.
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu
negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan
tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industri, jelas sekali
dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat
membaca dan menulis.
d.

Kurangnya perhatian dari pemerintah.
9

Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi
salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu
mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya. Faktor lain yang masih memperlambat
pencapaian penurunan kemiskinan sebagai berikut :
1.Belum meratanya program pembangunan,khususnya di pedesaan, luar Pulau Jawa,
daerah terpencil,dan daerah perbatasan. Sekitar 63.5% penduduk miskin hidup di daerah
pedesaan. Kemiskinan diluar Pulau Jawa termasuk Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
juga lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa. Oleh karena itu, upaya penanganan
kemiskinan seharusnya lebih difokuskan di daerah-daerah tersebut.
2.Masih terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar.
3.Masih besarnya jumlah penduduk yang rentan untuk jatuh miskin,baik karena guncangan
ekonomi, bencana alam, dan juga akibat kurangnya akses terhadap pelayanan dasar dan
sosial.
4.Kondisi kemiskinan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga kebutuhan pokok.
Sehubungan dengan itu, upaya penanggulangan kemiskinan melalui stabilitas harga
kebutuhan pokok harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu. Hal ini bertujuan agar
penanggulangan kemiskinan,baik di perdesaan maupun perkotaan dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
Menurut Todaro (1997) menyatakan bahwa variasi kemiskinan dinegara berkembang
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
(1) perbedaan geografis, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan,
(2) perbedaan sejarah, sebagian dijajah oleh Negara yang berlainan,
(3) perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusianya
(4) perbedaan peranan sektor swasta dan negara,
(5) perbedaan struktur industri,
(6) perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomi dan politik negara lain
(7) perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan kelembagaan dalam negeri.
Pada prinsipnya, pemerintah dalam program pembangunannya telah menjadikan
kemiskinan sebagai salah satu fokus utamanya. Program umum pemerintah sendiri adalah
program pembangunan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan
pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.
10

Banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mengatasi berbagai
macam masalah kemiskinan, antara lain adalah sebagai berikut :
1.

Kebijaksanaan tidak langsung

Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin
kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan antara
lain adalah suasana sosial politik yang tentram, ekonomi yang stabil dan budaya yang
berkembang.
2.

Kebijaksanaan langsung

Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan produktifitas
sumber daya manusia, khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah. Melalui
penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan, kesehatan dan
pendidikan, serta pengembangan kegiatan – kegiaatan sosial ekonomi yang berkelanjutan
untuk mendorong kemandirian golongan masyarakat yang berpendapatan rendah.
Selain dari pihak pemerintah, dari pihak masyarakaat yang bersangkutan pun juga
mengatasi kemiskinan di negeri ini ,langkah-langkah tersebut adalah :
1.

Usaha individu

Seseorang boleh berusaha untuk menyelesaikan maslah kemiskinan yang dihadapinya oleh
dirinya. Pada lazimnya seseorang itu dapat mengatasi kemiskinan dirinya dengan cara
penerusan pendidikan ke jenjang yang tinggi.
2.

Penyedekahan

Penyedekahan merupakan saru cara yang baik untuk membantu golongan termiskin dalam
masyarakat .Tetapi ia tidak dapat mengatasi masalah kemiskinan secara keseluruhan.
3.

Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi dengan cara penambahan barang-barang dan perkhidmatan yang
ditawarkan dalam pasaran di sebuah negara, pembangunan ekonomi merupakan cara yang
paling berkesan untuk mengatasi masalah kemiskinan.
4.

Pembangunan Masyarakat

5.

Pasaran Bebas

Jika ada pembangunan ekonomi ada pula pengurangan kemiskinan. Jika KDNK tumbuh
dengan 1% kemiskinan akan dikurangi dengan lebih kurang 1%.

11

Selain dengan cara –cara diatas , kemiskinan juga dapat diatasi dengan cara sebagai berikut
:1.

Bantuan kemiskinan atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah

menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
2.

Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk

mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan termasuk hukuman, pendidikan,
kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
3.

Persiapan bagi yang lemah. Daripada memaberikan bantuan secara langsung kepada

orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang
dikategorikan sebagai orang yang lebih miskin, seperti orang tua atau orang dengan
ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan
perawatan kesehatan.
C.

KESENJANGAN PENDAPATAN

Ada sejumlah cara untuk mengukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan
yang dibagi ke dalam dua kelompok pendakatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance.
Yang sering digunakan dalam literature adalah dari kelompok pendekatan pertama dengan
tiga alat ukur , yaitu the generalized entropy (GE), ukuran Atkinson, dan koefisien.
Ide dasar dari perhitungan koefisien gini berasal dari kurva Lorenz. Semakin tinggi nilai
rasio gini, yakni mendekati 1 atau semakin jauh kurva Lorenz dari garis 45 derajat tersebut
semakin besar tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan.
Ketimpangan dikatakan sangat tinggi apabila nilai koefisian gini berkisar antara 0,711,0.
Ketimpangan tinggi dengan nilai koefisien gini 0,5-0,7.Ketimpangan sedang dengan
nilai gini antaa 0,36-0,49, dan ketimpangan dikatakan rendah dengan koefisien gini antara
0,2-0,35.
Selain alat ukur diatas, cara pengukuran lainnya yang lain juga umum digunakan,
terutama oleh Bank Dunia adalah dengan cara jumlah penduduk dikelompokan menjadi tiga
grup : 40% penduduk dengan pendapatan menengah, dan 20% penduduk dengan pendapatan

12

tinggi dari jumlah penduduk. Selanjutnya, ketidakmerataan pendapat diukur berdasarkan
pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk dengan pendapatan rendah.
Menurut kriteria Bank Dunia, tingkat ketidakmerataan dalam distribusi pendapatan
dinyatakan tinggi, apabila 40% penduduk dari kelompok berpendapatan rendah menerima
lebih kecil dari 12% dari jumlah pendapatan. Tingkat ketidakmerataan sedang, apabila
kelompok tersebut menerima 12% sampai 17% dari jumlah pendapatan. Sedangkan
ketidakmerataan rendah, apabila kelompok tersebut ,menerima lebih besar dari 17% dari
jumlah pendapatan.
D.

INFLASI

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai
termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari
suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap
tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat
perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus
dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan
peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah
CPI dan GDP Deflator.
Faktor-faktor penyebab inflasi
Masalah kenaikan harga-harga yang berlaku di berbagai negara diakibatkan oleh banyak
faktor. Di negara-negara industri pada umumnya inflasi bersumber dari salah satu atau
gabungan dari dua masalah berikut:

13

 Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan
untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Keinginan untuk mendapatkan barang
yang mereka butuhkan akan mendorong para konsumen meminta barang itu pada harga yang
lebih tinggi. Sebaliknya, para pengusaha akan mencoba menahan barangnya dan hanya
menjual kepada pembeli yang bersedia membayar pada harga yang lebih tinggi,
kecenderungan ini akan menyebabkan kenaikan harga.
 Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah. Apabila para
pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam mencari tambahan pekerja untuk menambah
produksinya, pekerja-pekerja yang ada akan terdorong untuk menuntut kenaikan upah.
Apabila tuntutan kenaikan upah berlaku secara meluas, akan terjadi kenaikan biaya produksi
dari berbagai barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian. kenaikan biaya produksi
tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga-harga barang mereka.
Kedua masalah yang diterangkan di atas biasanya berlaku apabila perekonomian sudah
mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Dengan perkataan lain di dalam
perekonomian yang sudah sangat maju, masalah inflasi sangat erat kaitannya dengan tingkat
penggunaan tenaga kerja.
E.

PERKEMBANGAN EKONOMI yang LAMBAT

Pengertian pertumbuhan ekonomi harus dibedakan dengan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

I.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi :

-

Faktor Sumber Daya Manusia

14

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

-

Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja
tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung
oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

-

Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong
adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak
kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan
ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.

-

Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi
yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong
proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan.
Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan
kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat
proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan
sebagainya.
15

-Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

-

Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Para

pengusaha

memiliki

perkiraan

yang

matang

bahwa

input

yang

dikombinasikan akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat
atau menjadi bararang yang akan dibutuhkan masyarakat. Kemampuan
mengombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan inovasi. Sejarah
mencatat bahwa kemampuatun inovasi tidak selalu dikaitkan dengan teknologi
tinggi. Contohnya, produk coca cola, salah satu minuman ringan terlaris di dunia
dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat.
Jadi dapat disimpulkan perekonomian kita masih perlu dibangun dan dikembangakan,
namun disadari juga dua hal itu jika tanpa pengawasan juga tidak ada menfaat. Selain itu
semua hal mengenai perekonomian kita sebagai masyarakat tidaklahterustinggal diam, bisa
saja pemerintah telah menyediakansolusi bagi permasalahan perekonomian namun kita hanya
diam dan malas-malasan, maka semua yang diharapkan tidak akan tersampaikan.
Masih banyak yang menjadi tugas rumah bagi pemerintah mengenai permasalahan. Jika
diatas kita telah melihat permasalahan di negara sendiri begitu banyak, apalagi jika semua
masalah perekonomian di dunia. Yang kesemuanya itu mengenai kelangsungan hidup
manusia.

DAFTAR PUSTAKA

16

 http://cyberjournalismclassss.blogdetik.com/57/
 http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran#Penyebab_Pengangguran
 http://www.bimbingan.org/masalah-kemiskinan-dan-pengangguran-di-indonesia.htm
 Pengangguran%20%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia
%20bebas.html
 http://nasional.kompas.com/read/2008/12/16/15591061/kesenjangan.pendapatan.meningka
t.tajam.di.seluruh.dunia
 http://syirinalmadani-syirin.blogspot.com/2011/003/kemiskinan-dan-kesenjanganpendapatan.html
 http://id.wikipedia.org
 http://ekonomi/materi%20internet/Artikel%20Masalah%20Sosial%20Tentang
%20Kemiskinan%20_%20do%20what%20you%20like%20and%20do%20it
%20honestly.htm
 http://Kemiskinan%20Indonesia%20Semakin%20Kronis%20-%20Kompas.com.html
 Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
 http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html
 Arifin Bustanul.2004.Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia.Jakarta:KOMPAS.304hal.

17