PERENCANAAN JALUR DISTRIBUSI YANG OPTIMAL PRODUK BAUT DENGAN METODE SAVING MATRIK DI PT. TIMUR MEGAH STEEL (TMS) - GRESIK.

PERENCANAAN J ALUR DISTRIBUSI YANG OPTIMAL PRODUK
BAUT DENGAN METODE SAVING MATRIK
DI PT. TIMUR MEGAH STEEL (TMS) - GRESIK

SKRIPSI

Oleh :

J ANUK DHARMA SAPUTRA
09320100084

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERENCANAAN J ALUR DISTRIBUSI YANG OPTIMAL PRODUK
BAUT DENGAN METODE SAVING MATRIK

DI PT. TIMUR MEGAH STEEL (TMS) - GRESIK

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
J urusan teknikn Industri

Oleh :

J ANUK DHARMA SAPUTRA
09320100084

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PERENCANAAN J ALUR DISTRIBUSI YANG OPTIMAL PRODUK
BAUT DENGAN METODE SAVING MATRIK
DI PT. TIMUR MEGAH STEEL (TMS) – GRESIK

Disusun Oleh :
J ANUK DHARMA SAPUTRA
09320100084
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 23 November 2012
Dosen Penguji :
1.

Dosen Pembimbing :
1.

Ir. Rr. Rochmoeljati, MMT
NIP. 19611029 199103 2 001

2.

Ir. Budi Santoso, MT
NIP. 19561205 198703 1 001
2.

Ir. Handoyo, MT
NIP. 19570209 198503 1 003

Ir. Hari Purwoadi, MM
NIP. 19480828 1984031 001

3.

Ir. Budi Santoso, MT
NIP. 19561205 198703 1 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur


Ir. Sutiyono, MT
NIP. 19600713 198703 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PERENCANAAN J ALUR DISTRIBUSI YANG OPTIMAL PRODUK
BAUT DENGAN METODE SAVING MATRIK
DI PT. TIMUR MEGAH STEEL (TMS) – GRESIK

Disusun Oleh :
J ANUK DHARMA SAPUTRA
09320100084

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan
Gelombang III Tahun Ajaran 2012 – 2013

Mengetahui
Dosen Pembimbing I


Ir. Budi Santoso, MT
NIP. 19561205 198703 1 001

Mengetahui
Dosen Pembimbing II

Ir. Hari Purwoadi, MM
NIP. 19480828 1984031 001

Mengetahui,
Ketua J urusan Teknik Industri
UPN “Veteran” J awa Timur

Dr. Ir. Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karuniaNya, sholawat Nabi Muhammad SAW sebagai rosulNya. sehingga peneliti
dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program
Sarjana Strata-1 (S-1) di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul :
“PERENCANAAN J ALUR DISTRIBUSI YANG OPTIMAL PRODUK
BAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIK UNTUK
MENGURANGI BIAYA DI PT. TIMUR MEGAH STEEL – GRESIK“.
Penyelesaian penyusunan Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari
peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu tidak berlebihan bila
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.


Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Drs. Pailan, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4.

Bapak Ir. Budi Santoso,M MT, selaku Dosen Pembimbing Utama Skripsi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

5.


Bapak Ir. Hari Purwoadi,MM selaku Dosen Pembimbing Pendamping
Skripsi.

6.

Seluruh

Dosen

dan

staf

Fakultas

Teknologi

Industri

Universitas


Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
7.

Orang tua, keluargaku tersayang, keluarga calon suamiku tersayang dan calon
suamiku tersayang yang telah memberikan segalanya dan semangat.

8.

To

Asisten Laboratorium “L-STATIO”, terima kasih

yang

selalu

memberikan bantuan dan masukan dalam penyusunan skripsi. Thanks for
everything guys C’mon Prove that we always be the best...>.
9.


Sahabat - sahabatku angkatan 2009 Teknik Industri.

10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Skripsi ini jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sangatlah kami harap. Kami mohon maaf atas segala hal yang tidak
berkenan dalam proses, pelaksanaan penelitian hingga tersusunnya tugas akir ini.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Oktober 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ..... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... .... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ .. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ... x
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... .. xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
ABSTRAKSI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... ..... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... ..... 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. ..... 3
1.4 Asumsi-asumsi .................................................................................... ..... 3
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. ..... 4
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... ..... 4
1.7 Sistematika Penulisan .......................................................................... ..... 5
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Transportasi ......................................................................................... ..... 9
2.1.1 Pengertian Transportasi ................................................................ .... 9
2.1.2 Transportasi dan Distribusi ........................................................... .... 9
2.2 Jaringan (Network) .................................................................................. 10
2.2.1 Pengertian Jaringan (Network)........................................................ 10
2.2.2 Terminologi Jaringan..................................................................... 10

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3 Metode Savings Matrix ......................................................................... .. 12
2.3.1 Pengertian Metode Savings Matrix .............................................. ... 12
2.3.2 Langkah-langkah Metode Savings Matrix ..................................... ... 13
2.4 Metode General Assignment ................................................................ ... 19
2.5 Peramalan Permintaan ......................................................................... ... 21
2.5.1 Peramalan Dalam Horison Waktu ............................................... ... 21
2.5.2 Beberapa Sifat Hasil Peramalan .................................................. ... 22
2.5.3 Prosedure Peramalan ................................................................... ... 23
2.6 Verifikasi dan Pengendalian Peramalan ( Moving Range Chart ) ........... ... 28
2.6.1 Peta Moving Range ..................................................................... ... 28
2.7 Penentuan Rute Dan Jadwal Pengiriman ................................................ ... 30
2.8 Peneliti Terdahulu ................................................................................. ... 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. ... 35
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ..................................... ... 35
3.2.1 Identifikasi Variabel ..................................................................... ... 35
3.2.2 Definisi Operasional Variabel ...................................................... ... 36
3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 38
3.4 langkah – langkah Pengolahan Data ........................................................ 39
3.5 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ............................................... ... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data…………………………………………………………...... 52
4.1.1 Data Permintaan Customer…………………………………………..... 52
4.1.2 Data Kapasitas Alat Angkut………………………………………….... 57

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.3 Data Rute Awal……………………………………………….……...... 57
4.1.4 Data Biaya Transportasi …….………………………………………... 58
4.2 Pengolahan Data……………………………………………………………..... 59
4.2.1 Menghitung Jarak Koordinat Lokasi Customer ……………...……....... 59
4.2.2

Mengidentifikasi Matrix jarak……………………………………...... 62
4.2.2.1 Penentuan Alokasi customer Pada Rute Awal berdasarkan
Permintaan

Tahun

Juni

2011



Juni

2012..................................................................................... 62
4.2.3

Biaya Transportasi Pada Rute Awal tahun Juni 2011 – Juni
2012……………….......................................................................... 63

4.2.4 Mengalokasikan Permintaan Customer bulan Juni 2011 – Juni 2012
Pada Rute Baru ( penerapan Metode saving Matrix)........................... 65
4.2.4.1 Mengidentifikasi Matrix Penghematan................................. 65
4.2.4.2 Pengalokasian customer pada kendaraan dan rute Baru bulan
Juni 2011 – Juni 2012......................................................... 66
4.2.4.3 Mengurutkan Customer dalam rute baru............................ 69
4.2.5 Biaya Transportasi Sesudah penerapan Metode saving matrix
Berdasarkan Permintaan bulan Juni 2011 – Juni 2012......................... 71
4.2.6 Peramalan (forecasting) Permintaan..... ............................................ 73
4.2.6.1 Ploting Data Permintaan bulan Juni 2011 – Juni 2012............ 73
4.2.6.2 Penetapan Metode Peramalan ............................................. 74
4.2.6.3 Perhitungan Nilai MSE ........................................................ 74
4.2.6.4 Pemilihan Nilai MSE Terkecil................................................. 76

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.6.5 Melakukan

Uji

MRC

dari

Metode

Peramalan

yang

Digunakan........................................................................... 78
4.2.6.6 Peramalan Data Permintaan Untuk Tahun 2010...................... 78
4.2.7 Rute Baru (Penerapan Metode Saving Matrix) Berdasarkan Permintaan
bulan Juni 2011 – Juni 2012................................................................. 80
4.2.8

Perhitungan Biaya Transportasi Rute Baru Untuk bulan Juni 2011 –
Juni 2012............................................................................................... 81

4.2.9

Rekomaendasi Jalur Distribusi Untuk periode Oktober 2012 – Oktober
2013...................................................................................................... 82

4.3 Analisa Dan Pembahasan ................................................................................... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………......... 88
5.2 Saran…………………………………………………………..……………..... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Lokasi Tujuan dan Ukuran Order......................................................... ..13
Tabel 2.2 Matriks Jarak Dari Pabrik KeCustomer Dan Antar Customer................ 14
Tabel 2.3 Matriks Penghematan Jarak Dengan Menggabungan Dua Rute Yang
Berbeda............................................................................................. .... 16
Tabel 2.4 Langkah Awal Semua Customer Memiliki Rute Terpisah................ .... 17
Tabel 2.5 Semua CustomerMemiliki Rute Terpisah............................................... 17
Tabel 2.6 Customer 4 Masuk Ke Rute A Dan Customer 3 Masuk Ke Rute B....... 18
Tabel 3.1 Matrik Jarak dari Pabrik ke Customer dan antar Customer.................. .45
Tabel 3.2 Matrik penghematan jarak dengan menggabungkan dua rute berbeda.... 46
Tabel 3.3 Semua Customer Memiliki Rute Terpisah............................................... 47
Tabel 3.4 Customer 4 Masuk ke Rute a dan Customer 3 Masuk ke Rute c............ 47
Tabel 4.1 Data

Permintaan

Produk

Baut

Tipe

NC

dengan

Ukuran BN 3/8 x 1-1/....................................................................... 52
Tabel 4.2 Data Permintaan Produk Baut Tipe NC dengan Ukuran BN 3/8 x 3..... 53
Tabel 4.3 Data Permintaan Produk Baut Tipe M88 dengan Ukuran
BN M16 x 50 Gr.8.8............................................................................... 53
Tabel 4.4 Data Permintaan Produk Baut Tipe M88 dengan Ukuran
BN M12 x 40 Gr.8.8................................................................................ 54.
Table 4.5 Rata-rata Besarnya Order Size Produk Baut tipe NC dengan Ukuran
BN 3/8 x 1-1/4 per bulan tiap customer Periode Januari 2011April 2012.............................................................................................. 55
Tabel 4.6 Rata-rata besarnya Order Size Produk Baut Tipe NC dengan Ukuran
BN 3/8 x 3 per bulan tiap customer periode Juni 2011-Juni 2012........ 55
vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.7 Rata-rata besarnya Order Size Produk Baut Tipe M88 dengan Ukuran
BN M16x 50 Gr 8.8 per bulan tiap customer periode Juni 2011-Juni
2012........................................................................................................ 56
Tabel 4.8 Rata-rata besarnya Order Size Produk Baut Tipe M88 dengan Ukuran
BN M12 x 40 Gr 8.8 per Bbulan tiap customer periode Juni 2011-Juni
2012......................................................................................................... 56
Tabel 4.9 Kapasitas Alat Angkut........................................................................ 57
Tabel 4.10 Rute awal yang pendistribusian produk baut dari pabrik ke customer... 57
Tabel 4.11 Jarak Total Perjalanan dan Beban Order pendistribusian produk baut dari
pabrik ke customer pada Rute Awal.................................................... 57
Tabel 4.12 Daftar Harga Untuk Biaya Transportasi................................................ 58
Tabel 4.13 Jenis Biaya Transportasi Awal............................................................... 58
Tabel 4.14 Jarak Dalam Koordinat Ke Tiap Customer Dalam Koordinat.............. 60
Tabel 4.15

Jarak Lokasi Dari Pabrik Ke Tiap Customer Dalam Koordinat Dan
Satuan Km............................................................................................ 61

Tabel 4.16 Matriks Jarak........................................................................................ 62
Tabel 4.17 Savings Matriks..................................................................................... 66
Tabel 4.23 Nilai MSE dari 3 Metode Peramalan Produk Baut Tipe NC dengan
Ukuran BN 3/8 x 1-1/4........................................................................... 74
Tabel 4.24 Nilai MSE dari 3 Metode Peramalan Produk Baut Tipe NC dengan
Ukuran BN 3/8 x 3.............................................................................. 75
Tabel 4.25 Nilai MSE dari 3 Metode Peramalan Produk Baut Tipe M88 dengan
Ukuran BN M16 x 50 Gr.8.8............................................................... 75

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.26 Nilai MSE dari 3 Metode Peramalan Produk Baut Tipe M88 dengan
Ukuran BN M12 x 40 Gr.8.8.................................................................. 76
Tabel 4.27 Nilai MSE Terkecil dan Metode Yang digunakan untuk Produk Baut Tipe
NC dengan Ukuran BN 3/8 x 1-1/4........................................................ 76
Tabel 4.28 Nilai MSE Terkecil dan Metode Yang digunakan untuk Produk Baut Tipe
NC dengan Ukuran BN 3/8 x 3............................................................... 76
Tabel 4.29 Nilai MSE Terkecil dan Metode Yang digunakan untuk Produk Baut Tipe
M88 dengan Ukuran BN M16 x 50 Gr.8.8............................................. 77
Tabel 4.30 Nilai MSE dari 3 Metode Peramalan Produk Baut Tipe M88 dengan
Ukuran BN M12 x 40 Gr.8.8............................................................ 77
Tabel 4.31 Rata-rata Besarnya Order Size Produk Baut untuk
periode Oktober 2012- Oktober 2013................................................. 79
Tabel 4.32 Urutan Kunjungan Untuk Rute Awal (Rute Perusahaan)........................ 83
Tabel 4.33 Rute Baru pendistribusian sandal dari pabrik ke customer...................... 43
Tabel 4.34 Rute awal (Rute dari perusahaan) dan Total jarak Tempuh.................... 85
Tabel 4.35 Rute Baru (Setelah penerapan metode Savings Matrix)
dan Total jarak Tempuh........................... ........................... ................. 85
Tabel 4.36 Biaya Transportasi Sebelum Penerapan Metode Savings Matrix.......... 86.
Tabel 4.37 Biaya Transportasi Sesudah Penerapan Metode Savings Matrix............ 86.

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Jaringan (Network)……………………………….… ........................ 11

Gambar 2.2

Peta Pulau Jawa …………………………………………................. 12

Gambar 2.3 Perubahan yang terjadi dengan menggabungkan Customer 1 dan
Customer 2 ke dalam satu rute........................................................... 15
Gambar 3.1

Langkah-Langkah Pemecahan Masalah………………………….... 42

Gambar 4.1

Peta Pulau Jawa................................................................................ 59

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Plot Data Permintaan Produk Baut Tipe NC dengan Ukuran
BN 3/8 x 1-1/4 untuk Surabaya.............................................................. 73
Grafik 4.2 MRC untuk Customer Surabaya Produk Baut Tipe NC
dengan Ukuran BN 3/8 x 1-1/4............................................................... 78

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A

Gambaran Umum Perusahaan

Lampiran B

Ploting (Diagram Pencar) Data Permintaan Customer.

Lampiran C

Moving Range Chart (MRC)

Lampiran D

Tabel Hasil Peramalan permintaan

Lampiran E

Perhitungan Matrix Jarak

Lampiran F

Perhitungan Matrix Penghematan jarak

Lampiran G

Iterasi Metode Saving Matrix

Lampiran H

Forecasting Time Series Output

Lampiran I Rute Distribusi Pengiriman Produk Baut ke Customer

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
Semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia industri, menuntut
perusahaan untuk dapat menghadapi persaingan secara baik dan siap dengan segala
resiko yang akan dihadapi. Salah satu jaminan yang harus dipenuhi perusahaan
kepada pelanggan adalah mengirim produk sesuai dengan permintaan pelanggan
secara tepat waktu dan efisien
PT. Timur Megah Steel (TMS) Gresik dituntut untuk memiliki kinerja
pengiriman yang reliabel. Sedangkan dalam pemenuhan sasaran tersebut masih ada
permasalahan dari perusahaan dimana dalam pengiriman baut jenis NC dan M88 ke
beberapa daerah pemasaran belum adanya perencanaan pengiriman dan
pendistribusian barang yang tepat yaitu dalam menentukan jalur distribusi ke
customer yang mengakibatkan jalur pengiriman yang ditempuh semakin panjang
tanpa melihat terlebih dahulu kapasitas dari kendaraan dan jarak yang akan ditempuh
sehingga mengakibatkan biaya transportasi menjadi mahal.
Berdasarkan permasalahan perusahaan tersebut,perusahaan membutuhkan
suatu perencanaan dan penentuan jalur distribusi produk secara tepat untuk
mengurangi pemborosan dalam segi waktu, jarak, dan tenaga serta mendapatkan
biaya transportasi yang lebih murah.
Jalur atau rute distribusi yang diperoleh untuk melayani permintaan Produk
Baut berdasarkan kapasitas alat angkut Periode Oktober 2012 – Oktober 2013, yaitu
Rute A: urutan kunjungan dari Gudang– Semarang – solo –Gudang , total jarak
perjalanan 556,32 km.Rute B: urutan kunjungan dari Gudang–Pasuruan - Jember–
Gudang, total jarak perjalanan 325,5 km. Rute C : Urutan kunjungan dari Gudang –
Surabaya - Sidoarjo – Gudang total jarak perjalanan 100,96 km. Biaya Transportasi
dengan metode awal sebesar Rp 12.388.100,-/ bulan dengan 5 rute pengiriman barang
dan biaya transportasi dengan metode saving matrix sebesar Rp. 9.548.648,-/ bulan
dengan 3 rute pengiriman barang. Dengan menggunakan metode saving matrix bisa
menghasilkan penghematan biaya transportasi sebesar Rp. 3.092.352,- / bulan atau
dengan penghematan biaya transportasi sebesar 24,46 %.
Kunci : Transportasi, Distribusi, Saving Matrik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT
Increasing levels of competition in the industry, requires companies to be able
to face the competition is good and ready with all the risks to be faced. One of the
company's assurance that must be met to the customer's shipping the products
according to customer requests in a timely and efficient
PT. Timur Megah Steel (TMS) Gresik claimed to have a reliable delivery
performance. While the fulfillment of these objectives there is the issue of where the
shipping company type NC and M88 bolts to some areas the lack of marketing
planning and delivery of the exact distribution of items that in determining the
distribution line to the customer which resulted in delivery path taken longer without
seeing it first capacity of the vehicle and the distance to be applied resulting in high
transport costs.
Based on the company's problems, companies need a planning and
determination of product distribution channels appropriately to reduce waste in terms
of time, distance, and energy and transportation costs are getting cheaper.
Pathways or routes obtained distribution to serve requests Bolts Product conveyance
capacity by Period October 2012 - October 2013, the Route A: sequence of the visits
Warehouse-Semarang - solo-Warehouse, the total travel distance of 556.32 km. Route
B: sequence of the visits warehouse-Pasuruan - Jember-Warehouse, a total travel
distance of 325.5 km. Route C: The order of the visits from the warehouse - Surabaya
- Sidoarjo - Warehouses total travel distance of 100.96 km. Transportation costs to
the initial method of Rp 12,388,100, - / month with 5 routes freight and transportation
costs by saving matrix method Rp. 9,548,648, - / month with 3 delivery routes. By
using the of saving matrix method can result in savings of transportation costs
Rp. 3.092.352, - / month or transportation cost savings of 24,46%.
Keywords: Transportation, Distribution, Saving Matrix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia industri, menuntut

perusahaan untuk dapat menghadapi persaingan secara baik dan siap dengan
segala resiko yang akan dihadapi. Salah satu jaminan yang harus dipenuhi
perusahaan kepada pelanggan adalah mengirim produk sesuai dengan permintaan
pelanggan secara tepat waktu dan efisien. Dalam memenuhi permintaan
konsumen, selain dilihat dari sisi proses produksi, juga ada faktor penting yang
perlu diperhatikan, yaitu pendistribusian produk dari perusahaan ke konsumen
yang tepat waktu dan efektif. Pendistribusian memegang peran yang penting
karena tanpa adanya pola distribusi yang tepat, maka proses ini juga dapat
memakan biaya tinggi dan mengakibatkan pemborosan dari segi waktu, jarak dan
tenaga.
Distribusi berkaitan erat dengan kegiatan transportasi karena keduanya
merupakan faktor penting bagi perusahaan untuk melakukan pengiriman produk
secara tepat kepada customer. Ketepatan pengiriman produk kepada customer
harus memiliki dasar penjadwalan dan penentuan jalur distribusi secara tepat,
melalui metode Saving Matrix (Matrik Penghematan) maka dapat meminimumkan
jarak , waktu, tenaga kerja dan biaya transportasi sehingga memberikan
keuntungan pada perusahaan dan customer yang akan dikunjungi.
PT. Timur Megah Steel (TMS) Gresik merupakan salah satu perusahaan
yang memproduksi baut yang secara terus menerus sesuai dengan kapasitas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

persediaan dan juga sesuai dengan pemesanan, mulai dari order (pemesanan dari
pelanggan), input (bahan baku) , proses produksi, menjadi output (barang jadi).
PT. Timur Megah Steel (TMS) Gresik dituntut untuk memiliki kinerja pengiriman
yang reliabel. Sedangkan dalam pemenuhan sasaran tersebut masih ada
permasalahan dari perusahaan dimana dalam pengiriman baut jenis NC dan M88
ke beberapa daerah pemasaran belum adanya perencanaan pengiriman dan
pendistribusian barang yang tepat yaitu dalam menentukan jalur distribusi ke
customer yang mengakibatkan jalur pengiriman yang ditempuh semakin panjang
karena tanpa melihat terlebih dahulu kapasitas dari kendaraan dan jarak yang akan
ditempuh sehingga mengakibatkan biaya transportasi semakin mahal.
Berdasarkan

permasalahan

perusahaan

tersebut,

maka

perusahaan

membutuhkan suatu penjadwalan dan penentuan jalur distribusi secara tepat
waktu untuk mengurangi pemborosan dalam segi waktu, jarak, dan tenaga
sehingga mendapatkan biaya transportasi yang lebih murah. Dengan adanya
permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian dengan metode Saving Matrix
dengan harapan dapat menetukan jalur pengiriman produk baut yang lebih cepat
sehinggga menghasilkan biaya transportasi yang lebih murah.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada di perusahaan,maka dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:
“Merencanakan Jalur pendistribusian produk baut secara optimal di PT.
Timur Megah Steel (TMS) Gresik sehingga dapat menghemat total biaya
transportasi ?”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.3

Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada produk baut dengan 2 jenis yaitu
NC dengan ukuran BN 3/8 x 1-1/4 dan BN 3/8 x 3
M88 dengan ukuran BN M16 x 50 Gr.8.8 dan BN M12 x 40 Gr.8.8
2. Rute distribusi baut PT. Timur Megah Steel (TMS) dari Gresik ke Surabaya,
Sidoarjo,Jember,Pasuruan, Semarang, dan Solo.
3. Biaya transportasi meliputi bahan bakar (solar ), biaya tenaga kerja dan biaya
retribusi Juni 2011- Juni2012
4. Jenis kendaraan yang digunakan dalam distribusi baut adalah truck 1 dan truk 2
milik sendiri dengan kapasitas 8.571 box dan 14.285 box
5. Data permintaan produk baut yang diambil mulai Juni 2011 – Juni 2012

1.4

Asumsi-asumsi
Asumsi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kondisi kendaraan selama perjalanan diasumsikan dalam kondisi stabil, tidak
rusak, tidak terjadi bencana alam selama perjalanan
2. Rute atau jalur distribusi yang dilalui pada saat pengiriman baut dari pabrik
ke lokasi customer diasumsikan sama dengan rute kembali dari lokasi customer
ke pabrik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.5

Tujuan Penelitian
Beberapa tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Merencanakan jalur distribusi yang optimal produk baut dengan metode saving
matrix di PT Timur Megah Steel ( TMS) – Gresik.
2. Merencanakan penghematan biaya transportasi pengiriman produk baut di PT
Timur Megah Steel ( TMS) – Gresik.

1.6

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan, dapat memberikan masukan dalam mengoptimalkan jalur
distribusi dan penghematan biaya transportasi setelah dilakukan penelitian
sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan khususnya PT.
Timur Megah Steel (TMS) Gresik .
2. Bagi Perguruan Tinggi, dapat memberikan referensi tambahan dibidang
industri khususnya tentang transportasi dan distribusi.
3. Bagi Mahasiswa, dapat menambah wawasan, kemampuan dan memperoleh
pengalaman praktis dalam mempraktekkan teori-teori yang pernah didapat,
baik dalam perkuliahan maupun dalam literatur-literatur yang btelah ada
mengenai distribusi dan transportasi pada perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.7

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, perumusan
masalah yang diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan
asumsi yang dipakai dalam penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang dasar-dasar teori yang digunakan
untuk mengolah dan menganalisa data-data yang diperoleh dari
pelaksanaan

penelitian,

yaitu

teori

mengenai

distribusi,

penjadwalan dan penentuan rute dalam transportasi dan savings
matrix.
BAB III

METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian,
identifikasi dan definisi operasional variabel, metode pengumpulan
data, metode pengolahan data, langkah-langkah penelitian dan
pemecahan masalah.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang pengolahan dari data yang telah
dikumpulkan dan melakukan analisis serta evaluasi dari data yang
telah diolah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari analisa
yang

telah

dilakukan

sehingga

dapat

memberikan

rekomendasi sebagai masukan bagi pihak perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

suatu

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Transportasi

2.1.1 Pengertian Transportasi
Transportasi

sebagai

dasar

untuk

pembangunan

ekonomi

dan

perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Dengan adanya
transportasi menyebabkan adanya spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut
keahlian sesuai dengan budaya, adat istiadat, dan budaya suatu Bangsa atau
Daerah.
Suatu barang atau komoditi mempunyai nilai menurut tempat dan waktu,
jika barang tersebut dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dalam hal ini,
dengan menggunakan transportasi dapat menciptakan suatu barang/komoditi
berguna menurut waktu dan tempat (Time utility and Place utility).
Dengan ini dapat kita simpulkan bahwa definisi transportasi sebagai berikut :
Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang
dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi terlihat ada dua unsur yang
terpenting yaitu :
a. Pemindahan/pergerakan (movement).
b. Secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke
tempat lain. (Salim, 2002: 6)
2.1.2 Transportasi Dan Distribusi
Transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat
pembangunan ekonomi, dan Sosial Politik suatu Negara. (Salim, 2002: 10)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pengertian distribusi (distribution) termasuk terminologi dalam ilmu
ekonomi dan dalam kalangan perindustrian. (Salim, 2002: 23)
Menurut Frank H. Woodward dalam bukunya yang berjudul “Managing the
Transport Service Function” dijelaskan “In Industry, distribution has been
accepted as: The Performance of all business activities involved in moving the
goods from the point of processing or manufacture to the point sale to the
customer and would include”:


Warehousing



Inventory control of finished goods



Materials handling and packaging



Documentation and dispatch



Traffic and Transportation



After sales service to customers

Bila dilihat pengertian tersebut di atas kegiatan transportasi merupakan bagian
dari pengertian distribusi. (Salim, 2002: 24)
Masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal
dan beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan,
dengan permintaan tertentu, pada biaya transportasi minimum. Dalam
permasalahan transportasi ini, kita mengenal 3 metode transportasi yang sering
digunakan, yaitu :
1. Metode North-West Corner
Metode Nort-West Corner merupakan metode yang paling sederhana diantara
tiga metode yang telah disebutkan untuk mencari solusi awal.(Siswanto, 2007:
268).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Metode Least Cost
Metode Least Cost merupakan metodee transportasi yang berusaha mencapai
tujuan untuk minimasi biaya dengan alokasi sistematik kepada kotak-kotak
sesuai dengan besarnya biaya transportasi per unit. (Siswanto, 2007: 268).
3. Metode Aproksimasi Vogel (VAM)
Metode Aproksimasi Vogel (VAM) selalu memberikan suatu solusi awal yang
lebih baik dibanding metode Nort West Corner dan sering kali lebih baik dari
pada metode Least Cost. VAM melakukan alokasi dalam suatu cara yang akan
meminimumkan penalty (Oportunity cost) dalam memilih kotak yang salah
untuk suatu lokasi. (Siswanto, 2007: 268).
Sedangkan masalah transportasi dalam penentuan jadwal serta rute
pengiriman dari satu lokasi ke beberapa lokasi tujuan merupakan keputusan
operasional paling penting yang berhubungan dengan transportasi di dalam supply
chain adalah perutean dan penjadwalan pengiriman, manajer harus menentukan
customer yang akan dikunjungi dengan sebuah kendaraan khusus dan urutan yang
akan di kunjungi. Keputusan jadwal pengiriman serta rute yang akan ditempuh
oleh setiap kendaraan akan sangat berpengaruh terhadap biaya-biaya pengiriman,
kapasitas kendaraan atau armada pengangkutan. Dalam penentuan jadwal serta
rute pengiriman terdapat 2 metode dalam supply chain, yaitu (Pujawan, 2005:
179-180) :
a.

Metode Savings Matrix

b.

Metode General Assignment
Metode

savings

matrix

mendasarkan

penyelesaian

permasalahan

transportasi dengan melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

produk dari pabrik ke customer, dengan tujuan dapat meminimumkan jarak atau
waktu atau ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada.
Kendala yang terjadi adalah satu kali pengiriman produk dilakukan dalam satu
rute untuk satu customer. Dengan adanya permasalahan tersebut maka metode
savings matrix dapat memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan kendalakendala yang terjadi.
Agar penjadwalan distribusi dengan menentukan jalur distribusi dapat
optimal, maka dalam pengiriman tersebut harus disesuaikan dengan jumlah
permintaan produk oleh customer dan kapasitas dari kendaraan atau armada yang
ada, sehingga dilakukan teknik peramalan permintaan pada tiap-tiap customer
dengan menggunakan metode peramalan Time Series.

2.2

J aringan ( Network )

2.2.1 Pengertian J aringan ( Network )
Jaringan ( Network ) sebenarnya merupakan sebuah istilah untuk menandai
model-model yang secara visual bisa di identifikasi sebagai sebuah sistem
jaringan yang terdiri dari rangkaian-rangkaian noda (node) dan kegiatan (activity).
(Siswanto,2007:378)
2.2.2 Terminologi J aringan
Jaringan ( Network )secara visual pada dasarnya terdiri pada rangkaian
noda dan garis. Noda adalah padanan kata untuk nodes yaitu tumpahan kotoran
pada bidang yang bersih, sedang garis yang berfungsi untuk menggabungkan antar
noda mewakili kegiatan, saluran, dan jaringan. Dalam hal ini garis bisa berupa
anak panah yang akan menunjukkan arah arus dari noda awal atau sumber ke noda

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

akhir atau tujuan. Karena anak panah menandai arah arus, maka ada dua
kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, adalah arah arus yang searah; dan
kedua, adalah arah arus yang dua arah. (Siswanto,2007:381)
Menggambar diagram jaringan kerja pertama kegiatan digambarkan
dengan simpul model Activity On Node (AON). Sedangkan peristiwa atau event
diwakili oleh anak panah.yang kedua aktivitas digambarkan dengan anak panah
Activity On Arch (AOA).sedangkan kejadian digambarkan dengan simpul. Disini
akan digunakan AOA. (Handoyo,2009:53)
node awal

node akhir

x
1

2

ES
LS

n

EF
LF

Gambar 2.1 Jaringan (Network)
Dari gambar diatas menjelaskan bahwa dalam suatu jaringan ( network ) terdapat
beberapa elemen untuk mendistribusi produk perusahaan dari gudang ke
customer. Anak panah melambangkan aktivitas, node (simpul) melambangkan
kejadian, node 1 merupakan kejadian di mulai dan node 2 merupakan dari akhir
dari aktivitas.
Penelitian dalam perusahaan ini terdapat 1 sumber dan 6 tujuan dalam
mendistribusikan produk baut kebeberapa kota diantaranya kota Surabaya,
Sidoarjo, Jember, Pasuruan, Semarang dan solo. Untuk menentukan titik
koordinat jarak dari pabrik / gudang ke tiap-tiap customer, maka menggunakan
peta pulau jawa dengan skala 1:4.000.000.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.2 Peta Pulau Jawa
Dilihat dari gambar 2.2 peta pulau jawa, maka dapat diketahui titik koordinat dari
kota gresik ke kota surabaya terletak pada koordinat (x,-y), untuk kota gresik ke
kota sidoarjo terletak pada koordinat (x,-y), untuk kota gresik ke kota jember
terletak pada koordinat (x,-y), untuk kota gresik ke kota pasuruan terletak pada
koordinat (x,-y), kota gresik ke kota semarang terletak pada koordinat (-x,y) dan
untuk kota gresik ke kota solo terletak pada koordinat (-x,y).

2.3

Metode Savings Matrix

2.3.1 Pengertian Metode Savings Matrix
Savings Matrix merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
menjadwalkan sejumlah terbatas kendaraan dari suatu fasilitas dan jumlah
kendaraan dalam armada ini dibatasi dan mempunyai kapasitas maksimum yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

berlainan. Tujuan metode ini adalah untuk memilih penugasan kendaraan dan
routing sebaik mungkin. (Bowersox, 2002: 232)
Metode Savings Matrix adalah metode untuk meminimumkan jarak atau
waktu atau ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada.
(Pujawan, 2005: 180)
2.3.2 Langkah-Langkah Metode Savings Matrix
Sebelum melakukan perhitungan Savings Matrix, terlebih dahulu
menentukan titik koordinat jarak dari pabrik / gudang ke tiap-tiap customer
(Pujawan, 2005: 180)
Tabel 2.1 Lokasi Tujuan dan Ukuran Order
Customer Tujuan

Koordinat x

Koordinat y

Ukuran Order

Customer 1

χ1

y1

A Unit

Customer 2

χ2

y2

B Unit

Customer 3

χ3

y3

C Unit

Customer 4

χ4

y4

D Unit

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Customer n

χn

yn

N Unit

Kemudian melakukan perhitungan dalam meminimumkan jarak yang
ditempuh menggunakan Metode Savings Matrix, terdapat beberapa langkahlangkah dalam meminimumkan jarak yang ditempuh, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Mengidentifikasi Matrix Jarak
Pada langkah ini perlu jarak antara pabrik ke masing-masing customer.
sehingga mengunakan lintasan terpendek sebagai jarak antar lokasi. Jadi
dengan mengetahui koordinat masing-masing lokasi maka jarak antar dua
lokasi bisa dihitung dengan menggunakan rumus jarak standar.
Tabel 2.2 Matrik Jarak dari Pabrik ke Customer dan antar Customer
Pabrik/G

Customer

Customer

Customer

Customer

udang

1

2

3

4

…Customer n

Customer
1

Customer
2
Customer
3
Customer
4
.
.
Customer
n

Misalkan dua lokasi masing-masing dengan koordinat

(χ1 , y1 )

dan

(χ 2 , y2 ) maka Perhitungan matrik jarak dua lokasi tersebut adalah (Pujawan,
2005: 181) :

J (1,2 ) =

(χ1 − χ 2 )2 + ( y1 − y2 )2

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hasil perhitungan jarak ini digunakan untuk menentukan matrik penghematan
(Savings Matrix) yang akan dikerjakan pada langkah berikutnya.
2.

Mengidentifikasi Matrik Penghematan (Savings Matrix)
Savings matrix mempresentasikan penghematan yang dapat direalisasikan
dengan menggabungkan dua pelanggan ke dalam satu rute. Misalkan
menggabungkan Customer 1 dan Customer 2 ke dalam satu rute maka jarak
yang akan dikunjungi adalah dari gudang ke Customer 1 kemudian ke
Customer 2 dan dar Customer 2 balik ke gudang.
Gudang

Gudang

Customer 1

Customer 2
Customer
1

Customer
2

Gambar 2.3 Perubahan yang terjadi dengan menggabungkan Customer 1 dan
Customer 2 ke dalam satu rute.
Dari gambar diatas terjadi perubahan jarak adalah sebesar jarak kiri
dikurangi total jarak kanan yang besarnya adalah (Pujawan, 2005: 182):

2 J (G,1) + 2 J (G ,2 ) − [J (G ,1) + J (1,2 ) + J (2, G )]
= J (G ,1) + J (G ,2) − J (1,2 )
dengan jarak ( x, y ) = ( y , x )

S ( x, y ) = J (G , x ) + J (G, y ) − J (x, y )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dimana :

S ( x, y ) =

Penghematan

jarak

(Savings)

yang

diperoleh

dengan

menggabungkan rute x dan y menjadi satu

J (G, x ) = Jarak dari gudang ke customer x
J (G, y ) = Jarak dari gudang ke customer y
J ( x, y ) =

Jarak dari customer x ke customer y

kemudian dibuat tabel matrik penghematan jarak dengan menggabungkan dua
rute yang berbeda.
Tabel 2.3 matrik penghematan jarak dengan menggabungkan dua rute yang
berbeda
Customer 1

Customer 2

Customer 3

Customer 4

….Customer
n

Customer 1

Customer 2

Customer 3

Customer 4

.
.
.
Customer n

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 2.4 Langkah awal semua customer memiliki rute terpisah
Pabrik/Gudan

Customer

Customer

Customer

Customer

…C

g

1

2

3

4

usto
mer
n

Customer 1

Rute a

Customer 2

Rute b

Customer 3

Rute c

Customer 4

Rute d

.
.
Customer n

Rute z

Order

A

B

C

D

…N
Unit

3.

Mengalokasikan customer ke kendaraan atau rute
Pada langkah ini melakukan alokasi customer ke kendaraan atau rute.
dalam penggabungan rute customer, digabungkan sampai pada batas
kapasitas truk atau armada yang ada, dengan melihat nilai penghematan
terbesar pada tabel matrix penghematan jarak.Misalkan didapat matrik
penghematan jarak sebagai berikut :
Tabel 2.5 semua customer memiliki rute terpisah
Pabrik/Gudang

Customer 1

Customer 1

Rute a

0.0

Customer 2

Rute b

14.8

0.0

Customer 3

Rute c

12.5

8.2

0.0

Customer 4

Rute d

24.9

12.9

12.6

0.0

320

85

300

150

Order

Customer 2

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Customer 3

Customer 4

dari tabel diatas didapat penghematan terbesar pada customer 1 dan 4
sebesar 24.9. Sehinga customer 4 bergabung ke rute a (diasumsikan
kapasitas truk memadai)
Tabel 2.6 Customer 4 masuk ke Rute a dan Customer 3 masuk ke Rute c
Pabrik/Gudang

Customer 1

Customer 1

Rute a

0.0

Customer 2

Rute b

14.8

0.0

Customer 3

Rute c

12.5

12.9(2)

0.0

Customer 4

Rute a

24.9(1)

8.2

12.6

0.0

320

85

300

150

Order

Customer 2

Customer 3

Customer 4

selanjutnya dicari penghematan terbesar kedua didapatkan 12.9 (Customer 2
dan 4) masuk ke rute b, dan begitu seterusnya hingga customer ke-n. Jika
terdapat customer yang sudah teralokasikan , tidak terjadi penggabungan.
kemudian didapatkan jumlah rute sesuai dengan kapasitas armada yang ada
dan penghemtan jarak alokasi dari pabrik ke customer. (Pujawan, 2005:
183-185)
4. Mengurutkan Customer (Tujuan) dalam rute yang sudah terdefinisi
Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan urutan
kunjungan, namun pada penelitian ini menggunakan metode Nearest
Neighbor. Metode Nearest Neighbor merupakan metode pengurutan
kunjungan yang menambahkan customer yang jaraknya paling dekat dengan
customer yang akan dikunjungi terakhir. Misalnya diketahui 3 customer
dalam rute a, customer 1 memiliki jarak terdekat dengan gudang / pabrik
dengan jarak 6.4, kemudian cari jarak customer terdekat dengan customer 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

didapat customer 3 dengan jarak 6.7 dan terakhir yang dikunjungi adalah
customer 2 kemudian kembali ke gudang. (Gudang-Customer1-Customer3Customer2-Gudang). Jika kebetulan menghasilkan rute dengan jarak yang
sama maka dipilih total jarak yang minimum. (Pujawan, 2005: 185-186).
Dengan dilakukan penyelesaian permasalahan tersebut menggunakan
metode savings matrix, maka dapat dihasilkan jalur disribusi yang optimal
dengan biaya transportasi yang lebih efisien.

2.4

Metode General Assigment
General assignment atau sering disebut dengan Assignment problem adalah

salah satu permasalahan yang optimasi kombinatorial pada cabang optimasi.
Metode General assignment sering digunakan untuk mencari solusi optimum
dalam suatu permasalahan. metode General assignment menggunakan algoritma
branch and bound dalam menyelesaikan masalahnya
Metode General assignment hampir sama dengan metode Savings matrix,
namun perbedaan metode General assignment menggunakan solusi percabangan,
dimana pada setiap percabangan terdapat agent yang memiliki task atau secara
general problem state dari permasalahan ini adalah ada sejumlah agent dan task
dan setiap agent dibebani cost, kemudian mengatur pemberikan setiap task kepada
tepat satu agent sehingga semua task dapat dijalankan dengan cost seminimum
mungkin, sedangkan pada metode Savings matrix solusi yang diberikan tanpa
memberikan sejumlah agent dalam menyelesaikan permasalahan distribusinya,
tetapi persamaannya dari kedua metode ini aspek waktu,jarak dan biaya juga
dipertimbangkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Prosedur dalam metode General assignment terdapat beberapa tahap-tahap :
1.

Diberikan sejumlah agent dan task dalam penyelesaian masalahnya

2.

Setiap agent tertentu memiliki cost untuk task tertentu

3.

Menempatkan sebuah agent untuk tiap-tiap rute
1) Dimana agent pada tiap-tiap rute mempunyai armada dan beban
pengalokasian produk untuk tiap agent disesuaikan dengan kapasitas
armada.
2) Rute pengiriman dari satu agent untuk beberapa customer dikirim
dengan rute sesuai arah jarum jam.
3) Pemilihan setiap agent berada ditengah diantara beberapa customer atau
dengan jarak yang sama jika dilihat dari jarak gudang.

4.

Mengevaluasi besarnya biaya dalam orbit penempatan untuk tiap customer
Untuk tiap penempatan ( Sk ), Customer i , dan biaya penempatan ( cik ).
Untuk menghitung Perjalanan customer dari gudang ke penempatan dan
kembali.

Dengan

rumus

sebagai

berikut

:

cik = Dist ( DC , i ) + Dist (i, Sk ) − Dist ( DC , Sk )
5.

Keputusan penempatan customer untu rute
Keputusan penempatan customer pada tiap a

Dokumen yang terkait

Penentuan Rute Distribusi Bbm Untuk Menentukan Jalur Yang Optimal Dan Biaya Yang Optimum Dengan Metode Structural Equation Modeling DI PT. Burung Laut

1 41 166

PERENCANAAN JALUR DISTRIBUSI PRODUK SEMEN KEMASAN KEDISTRIBUTOR UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVING MATRIKS (STUDI KASUS : PT. SEMEN GRESIK)

1 7 1

Perencanaan jalur distribusi produk kompor gas elpiji dengan menggunakan metode saving matriks untuk menghemat biaya distribusi (Study Kasus Pada CV. Sumber Agung Wasis, Malang)

2 46 2

MINIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI KAYU DENGAN METODE CLARKE AND WRIGHT SAVING HEURISTIC (DI CV. SUMBER JAYA GRESIK) ...............

0 0 9

PENENTUAN RUTE OPTIMAL DISTRIBUSI KOMPOR GAS DENGAN METODE TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) DAN METODE SAVING MATRIKS ( STUDI KASUS: PT. ARTOMETAL INTERNATIONAL ).

0 2 92

PERENCANAAN JALUR DISTRIBUSI YANG OPTIMAL PRODUK BAUT DENGAN METODE SAVING MATRIK DI PT. TIMUR MEGAH STEEL (TMS) - GRESIK.

0 0 109

MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI PRODUK ‘ X ‘ DENGAN METODE SAVING MATRIKS.

0 0 8

PENINGKATAN EFFISIENSI PENDISTRIBUSIAN KORAN DENGAN MENENTUKAN JALUR DISTRIBUSI PALING OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. HARIAN SURABAYA PAGI.

3 4 119

Analisa Proses Pembentukan Pada Pembuatan Baut Berdasarkan Standar DIN 931 Dengan Material AISI 10821 Di PT. Timur Megah Steel - Ubaya Repository

0 0 1

PERENCANAAN JALUR DISTRIBUSI YANG OPTIMAL PRODUK BAUT DENGAN METODE SAVING MATRIK DI PT. TIMUR MEGAH STEEL (TMS) - GRESIK

0 0 24