PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMENEP.

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN
PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN SUMENEP

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian per syaratan
Dalam Memper oleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
ARI SANDY ILMI
0913015019 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNGAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN
PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN SUMENEP
Disusun Oleh :

ARI SANDY ILMI
0913015019 / FE / EA
Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh tim penguji skr ipsi Pr ogram Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Univer sitas pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal : 16 Januar i 2014
Pembimbing :

Tim Penguji

Pembimbing Utama

Ketua

Rina Mustika SE, MM


Dr . Indr awati Y,AK,MM
Sekr etar is

Dr s. Ec. Saiful Anwar , Msi
Anggota

Rina Mustika SE, MM

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas pembangunan Nasional “veteran” J awa Timur

Dr . H. Dhani Ichasanuddin Nur , SE, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik Dan
Pengawasan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Sumenep, (Studi Kasus Pada Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep)”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya terutama kepada Ibu. Rina Mustika SE, MM, selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh
kesabaran. Selain itu juga penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin. N, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono, Msi, Ak, selalu Kepala Program Studi Akuntansi
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di
Program Studi ini.
4. Para Dosen pengajar di Program Studi Akuntansi yang telah banyak memberi
masukan dalam proses belajar-mengajar.


iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Drs. Ec. Abd. Suud,MM, selaku Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian di bagian keuangan.
6. Bapak, Ibu dan Teman-teman yang telah memberi doa sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala masukan dan saran yang bersifat
menyempurnakan bagi skripsi ini, penulis akan menerima dengan baik.
Semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, baik
sebagai bahan kajian maupun sebagai salah satu sumber informasi, dan bagi
pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Surabaya, 21 Januari 2013
Penulis

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................

ii

KATA PENGANTAR ........................................................................

iii

DAFTAR ISI ......................................................................................

v


DAFTAR GAMBAR ..........................................................................

viii

DAFTAR TABEL ...............................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................

x

ABSTRAK .........................................................................................

xi

ABSTRACT .......................................................................................

xii


BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................

1

1.1. Latar Belakang ..................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ..........................................................

6

1.3. Tujuan Penelitian ..............................................................

7

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................

7


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................

9

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................

9

2.2. Landasan Teori .................................................................

11

2.2.1. Laporan Keuangan Sektor Publik ..........................

11

2.2.2. Akuntansi Sektor Publik .......................................

14


v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3. Pengawasan ..........................................................

19

2.2.4. Kualitas Laporan Keuangan ..................................

22

2.3. Kerangka Pikir ..................................................................

25

2.3.1. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Sektor
Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ........


25

2.3.2. Pengaruh Pengawasan Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan ..............................................................

25

2.3.3. Kerangka Pikir ......................................................

26

2.4. Hipotesis ...........................................................................

26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................

27

3.1. Jenis Penelitian .................................................................


27

3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................

27

3.3. Populasi dan Penentuan Sampel ........................................

32

3.4. Tehnik Pengumpulan Data ................................................

33

3.5. Tehnik Analisis dan Uji Hipotesis ....................................

33

3.5.1. Evaluasi Goodness-of-fit Outer Model ..................

33

3.5.2. Evaluasi Goodness-of-fit Inner Model ...................

36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS .............................

37

4.1. Statistik Deskriptif ............................................................

37

4.1.1. Profil Responden ....................................................

37

4.1.2. Penilaian Responden ..............................................

39

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2. PLS (Partial Least Square) ................................................

44

4.2.1. Evaluasi Outer Model ...........................................

45

4.2.2. Evaluasi Inner Model ............................................

49

4.3. Analisis dan Pembahasan ..................................................

52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................

54

5.1. Kesimpulan .......................................................................

54

5.2. Saran ................................................................................

54

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

56

LAMPIRAN .......................................................................................

57

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pikir ................................................................

26

Gambar 4.1. Hasil Pendugaan PLS ......................................................

45

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................

37

Tabel 4.2.

Profil Responden Berdasarkan Usia ................................

38

Tabel 4.3.

Profil Responden Berdasarkan Pendidikan ......................

38

Tabel 4.4.

Kategori Rata- Rata Jawaban Responden ........................

39

Tabel 4.5.

Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Penerapan
Standar Akuntansi Sektor Publik .....................................

40

Tabel 4.6.

Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Pengawasan

41

Tabel 4.7.

Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Kualitas
Laporan Keuangan ..........................................................

43

Tabel 4.8.

Nilai Outer Loading Variabel Variabel Penelitian ...........

46

Tabel 4.9.

Nilai Cross Loading ........................................................

47

Tabel 4.10. Hasil Composite Reliability .............................................

49

Tabel 4.11. Nilai R-square Model ......................................................

49

Tabel 4.12. Hasil InnerModel ............................................................

50

Tabel 4.13. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis ............................

52

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner ........................................................................

57

Lampiran 2. Rekapan Data Kuesioner .................................................

60

Lampiran 3. Mean Variabel Penelitian ................................................

62

Lampiran 4. Distribusi Frekuensi Penelitian ........................................

63

Lampiran 5 Partial Least Square (PLS) ...............................................

72

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi sektor
publik memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan. Kondisi ini berarti bahwa semakin baik penerapan standar akuntansi
sektor publik dalam pembuatan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Sumenep, maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan juga semakin baik.
Pengawasan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah Kabupaten Sumenep. Kondisi ini berarti bahwa
semakin baik pengawasan yang dilakukan, maka kualitas laporan keuangan yang
dihasilkan juga semakin baik. Pengaruh pengawasan terhadap kualitas laporan
keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep lebih dominan dibandingkan
dengan pengaruh penerapan standar akuntansi sektor publik.
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah bagi
pemerintah daerah Kabupaten Sumenep agar terus meningkatkan kualitas sumber
daya manusianya, khususnya pada bagian keuangan sehingga dapat membuat
laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi sektor publik dan
pengawasan atas pembuatan laporan keuangan dan atas penggunaan dana
pemerintah di Kabupaten Sumenep perlu untuk terus ditingkatkan.
Kata Kunci: Standar Akuntansi Sektor Publik, Pengawasan, Kualitas Laporan
Keuangan

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT

The results showed that the application of public sector accounting
standards provide a positive and significant impact on the quality of financial
statements. This condition means that the better implementations of public sector
accounting standards in financial reporting of Sumenep Disctrict Goverment, then
the quality of the resulting financial statements are also getting better. The
supervision has positive and significant impact on the quality of financial
statements of Sumenep Disctrict Goverment. This condition means that the better
the surveillance conducted, the quality of the resulting financial statements is also
getting better. The influence of supervision on the quality of the financial
statements of Sumenep Disctrict Goverment is bigger than the effect of the
application of public sector accounting standards.
Suggestions that can be delivered in this study is for Sumenep Disctrict
Goverment to continue improving the quality of human resources, particularly in
the finance section so as to make financial statements in accordance with public
sector accounting standards and oversight of financial reporting and the use of
government funds in the of Sumenep Disctrict Goverment need to be improved.
Keywords: Public Sector Accounting Standards, Monitoring, Quality of financial
Statements

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pembentukan pemerintah Indonesia berhubungan erat dengan misi yang
tercantum dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Misi

tersebut

merupakan

dasar

kewenangan

pemerintah

di

dalam

menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahannya baik tingkat pusat maupun di
tingkat daerah. Instansi-instansi sebagai pelaksana yang dibentuk pemerintah
untuk menangani urusan-urusan pemerintahannya, merupakan salah satu penentu
berjalannya misi dengan baik untuk mencapai cita-cita negara Indonesia yaitu
terlindungnya segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
majunya kesejahteraan umum, cerdasnya kehidupan bangsa dan ikut aktifnya
indonesia melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Hasil kerja instansi pemerintah yang telah dicapai, dalam rangka
implementasi urusan pemerintahan sesuai bidang pemerintahan yang menjadi
tanggung jawabnya, dapat diketahui melalui informasi yang disampaikan oleh
pemerintah kepada rakyatnya, salah satunya adalah laporan keuangan. Seiring
diberlakukannya otonomi daerah pada tanggal 1 Januari 2001 melalui UU No. 22
Tahun 1999 yang telah direvisi dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, reformasi aspek keuangan negara baik di pemerintah pusat
dan pemerintah daerah pun berlaku dengan keluarnya UU No. 25 tahun 1999 yang

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

telah direvisi UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah. Tidak berhenti hanya sampai di situ, selanjutnya
reformasi pengelolaan keuangan negara oleh pemerintah salah satunya ditetapkan
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Pada UU No. 17 Tahun 2003
tersebut khususnya pada pasal 31, disebutkan bahwa Gubernur/Bupati/Wali Kota
menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa
laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan media bagi sebuah entitas dalam hal ini
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan kinerja keuangannya kepada publik.
Pemerintah harus mampu menyajikan laporan keuangan yang mengandung
informasi keuangan yang berkualitas. Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) dijelaskan bahwa laporan keuangan berkualitas itu memenuhi karakteristik:
Relevan, Andal, Dapat dibandingkan, dan Dapat dipahami.
Jenis akuntansi yang digunakan oleh pemerintah dalam pencatatan laporan
keuangan adalah akuntansi sektor publik. Perkembangan akuntansi sektor publik,
khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam
pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang
menitik beratkan pada Pemerintah Daerah. Selain itu, maraknya globalisasi yang
menuntut daya saing di setiap negara juga menuntut daya saing di setiap
Pemerintah daerahnya. Daya saing Pemerintah Daerah ini diharapkan akan
tercapai melalui peningkatan kemandirian Pemerintah Daerah yang dapat diraih
melalui adanya otonomi daerah.

2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dengan adanya otonomi daerah, pengelolaan keuangan sepenuhnya berada
ditangan pemerintah daerah. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah,
diperlukan suatu penataan lingkungan dan sistem akuntansi yang baik, karena
kedua hal tersebut merupakan pendukung terciptanya pengelolaan keuangan
daerah yang accountable, dalam rangka mengelola dana dengan sistem
desentralisasi secara transparan, efisien, efektif, dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Di Indonesia, reformasi pengelolaan keuangan negara telah memasuki
suatu era transparansi dan akuntabilitas. Hal tersebut ditandai dengan
pemberlakuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
yang mewajibkan instansi pemerintah pusat dan daerah membuat laporan
keuangan dalam setiap pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/D kepada
DPR/D. Laporan keuangan yang dimaksud adalah Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Arus kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Sebagai tindak lanjut dari format laporan keuangan yang baru, pemerintah
kemudian mensahkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang standar
akuntansi keuangan pemerintah. Standar ini merupakan pedoman bagi pemerintah
dalam menyajikan laporan keuangan yang standar, termasuk didalamnya tentang
perlakuan akuntansi, pengakuan akuntansi, serta kebijakan akuntansi. Standar
akuntansi diperlukan agar laporan keuangan yang dihasilkan pemerintah dapat
diperbandingkan, dan adanya kesamaan persepsi dan pemahaman antara penyaji
laporan keuangan, pengguna laporan keuangan maupun pengawas laporan
keuangan.

3
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penyusunan laporan keuangan yang berpedoman pada standar akuntansi
Pemerintahan bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan informasi keuangan secara
umum yang lebih berkualitas bagi para pengguna laporan keuangan di dalam
rangka menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun
politik.
Bagi para pengawas keuangan negara, laporan keuangan yang berbasis
standar akuntansi memberikan tantangan baru dalam peningkatan aspek
pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. Tantangan tersebut
adalah kemampuan pihak pengawas dalam mengungkap kewajaran penyajian
laporan keuangan melalui opini yang diberikannya. Kemampuan ini tentunya
diharapkan memperbaiki pengelolaan keuangan negara.
Penerapan

akuntansi

yang

baik

oleh

instansi

pemerintah

akan

menghasilkan laporan keuangan instansi pemerintah yang baik. Pengawasan yang
optimal terhadap kualitas laporan keuangan instansi pemerintah akan menjamin
bahwa laporan keuangan tersebut disajikan secara benar dan wajar sesuai standar
akuntansi keuangan pemerintahan sehingga informasi yang terdapat dalam
laporan keuangan tersebut pengguna dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pengambil keputusan.
Penerapan akuntansi yang baik oleh instansi pemerintah dan pengawasan
yang optimal terhadap kualitas laporan keuangan instansi pemerintah diharapkan
akan dapat memperbaiki akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sehingga
kinerja penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan dapat optimal. Perbaikan
kualitas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diharapkan akan berimplikasi

4
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pada minimalnya praktik korupsi sehingga diharapkan good governance dapat
diwujudkan oleh Pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah.
Penelitian terdahulu yang membuktikan adanya pengaruh penerapan
standar akuntansi sektor publik dan pengawasan terhadap kualitas laporan
keuangan. Purnama (2011) melakukan penelitian dengan tujuan

mengetahui

seberapa besar pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Implikasinya pada
Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kota Bandung secara parsial dan simultan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terhadap hubungan antara Standar Akuntansi
Pemerintahan signifikan dalam meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah dan implikasinya terhadap Akuntabilitas pada Dinas
Pemerintah Kota Bandung yaitu sebasar 55%. Penelitian lain dilakukan oleh
Pamungkas (2012) yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan
akuntansi sektor publik dan pengawasan terhadap laporan keuangan terhadap
kualitas laporan keuangan dan dampaknya terhadap akuntabilitas kinerja
organisasi pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi Yogyakarta. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan akuntansi keuangan sektor publik dan
penerapan pengawasan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah, baik secara parsial maupun simultan. Penerapan akuntansi keungan
sektor publik dan pengawan kualtias laporan laporan keuangan juga berpengaruh
terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, baik secara parsial ataupun
secara simultan.

5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pemerintah daerah yang dipilih dalam penelitian ini adalah Pemerintah
Daerah Kabupaten Sumenep. Letak Kabupaten Sumenep yang berada diujung
Timur Pulau Madura merupakan Wilayah yang unik karena selain terdiri wilayah
daratan juga terdiri dari kepulauan yang tersebar berjumlah 126 pulau. Dari empat
kabupaten di Madura, Sumenep ini merupakan kabupaten yang mendominasi
kekayaan sumber daya alam, terutama dibidang perminyakan. Sumenep ini punya
banyak tambang-tambang minyak dan gas (Sumenep.go.id, 2012). Potensi
kekayaaan alam yang besar ini harus dikelola dengan baik serta hasilnya
dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Daerah kepada DPRD selalu wakil
rakyat berupa laporan keuangan.
Saat ini kabupaten Sumenep telah memperoleh opini laporan keuangan
wajar dengan syarat yang dikeluarkan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
yang mengindikasikan bahwa laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Sumenep
masih dianggap belum baik sehingga perlu untuk dilakukan perbaikan. Oleh
karena itu penulis mengangkat sebuah topik pengaruh penerapan standar
akuntansi sektor publik dan pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah.

1.2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan standar akuntansi sektor publik berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep ?

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Apakah pengawasan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep ?

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh penerapan standar akuntansi
sektor publik terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Sumenep.
2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh pengawasan terhadap kualitas
laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Praktis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberi masukan bagi
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep dalam penerapan akuntansi sektor
publik dan pengawasan dalam rangka menciptakan laporan keuangan yang
berkualitas yang pada akhirnya diharapkan akan memberikan dampak pada
akuntabilitas kinerja perusahaan.

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Manfaat Teoritis
a. Diharapkan penelitian ini dapat mengkonfirmasi bahwa:
1) Penerapan akuntansi sektor publik mempunyai pengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan lembaga publik
2) Pengawasan mempunyai pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
lembaga publik
b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat melengkapi perbendaharaan
perpustakaan UPN Veteran Surabaya dan kelak berguna bagi dosen dan
mahasiswa yang hendak melakukan penelitian lanjutan serta sebagai bahan
pembelajaran.

8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian Permana (2011) dengan Judul Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Dan Implikasinya Pada Akuntabilitas (Survei Pada Dinas Kota Bandung).
Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan
Standar

Akuntansi

Pemerintahan

terhadap

Kualitas

Laporan

Keuangan

Pemerintah Daerah dan Implikasinya pada Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kota
Bandung secara parsial dan simultan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Dinas Kota Bandung yang
berjumlah 14 dinas. Pengujian statistik yang digunakan adalah perhitungan
korelasi Person Product Moment, koefisien determinasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Standar Akuntansi
Pemerintahan pada Dinas Pemerintah Kota Bandung pada umumnya sudah
dikatakan cukup baik. Namun jika dilihat dari Manajemen dalam hal ini
berhubungan dengan Sumber Daya Manusia masi belum memenuhi kriteria baik,
karena tidak tersedianya Sumber Daya Manusia yang memadai dalam menangani
pengelolaan dan pelaporan keuangan di pemerintah dan dirasakan Kurangnya
tenaga akuntan. Dan kekurangan Sumber Daya Manusia tersebut diimbangi
dengan Kurangnya pemahaman tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Terdapat hubungan antara Standar Akuntansi Pemerintahan signifikan dalam
meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan implikasinya
terhadap Akuntabilitas pada Dinas Pemerintah Kota Bandung yaitu sebasar 55%.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Pamungkas (2012) dengan judul
“Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik dan Pengawasan Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
penerapan akuntansi sektor publik dan pengawasan terhadap laporan keuangan
terhadap kualitas laporan keuangan dan dampaknya terhadap akuntabilitas kinerja
organisasi pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan masuk dalam kategori penelitian kausalitas.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan
penyebaran kuesioner kepada para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten
dan Kota yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan
dengan metode suvei. Analisis data dilakukan menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan akuntansi keuangan sektor
publik dan penerapan pengawasan berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah, baik secara parsial maupun simultan. Hal ini tercermin dari
penerapan asas formalitas dan asas materialitas diterapkan, akuntasi keuangan
sektor publik diimplemantasikan dan elemen-elemen pengawasan yang meliputi
antara lain standar hasil yang ingin dicapai, laporan, anggaran, dan auditing
dilaksanakan, maka akan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah.
Penerapan akuntansi keungan sektor publik dan pengawan kualtias laporan

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

laporan keuangan berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
baik secara parsial ataupun secara simultan. Hal ini berarti bahwa apabila
peraturan perundang-undangan yang berkualitas diterapkan, semakin baiknya
kualitas laporan keuangan, dan diterapkannya pengawasan secara memadai, maka
akan meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Dari permasalahan, uraian dan beberapa penelitian yang telah dijelaskan
peneliti menarik kesimpulan bahwa penerapan akuntansi sektor publik dan
pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan akan memberikan pengaruh
terhadap baiknya kualitas laporan keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap akuntabilitas kinerja sektor publik.

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Laporan Keuangan Sektor Publik
Laporan keuangan sektor publik merupakan komponen penting untuk
menciptakan akuntabilitas sektor publik. Adanya tuntutan yang semakin besar
terhadap

pelaksanaan

akuntabilitas

publik

menimbulkan

implikasi

bagi

manajemen sektor publik untuk memberikan informasi kepada publik, salah
satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. Meskipun
demikian, informasi keuangan bukan merupakan tujuan akhir akuntansi sektor
publik. Informasi keuangan berfungsi memberikan dasar pertimbangan untuk
pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan alat untuk melaksanakan
akumabilitas sektor publik secara efektif, bukan tujuan akhir sektor publik itu
sendiri. Selama ini akuntansi identik dengan pelaksanaan akuntabilitas keuangan

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

saja. Tantangan yang dihadapi akuntansi sektor publik adalah mampukah
akuntansi menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memonitor
akuntabilitas manajemen, akuntabilitas politik, dan akuntabilitas kebijakan.
Menurut Mardiasmo (2004) sektor publik merupakan organisasi yang
kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan
kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih
bervariasi. Demikian juga bagi stakeholder sektor publik, mereka membutuhkan
informasi yang Iebih bervariasi, handal dan relevan untuk pengambilan
keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan
informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan
eksternal organisasi.
Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi
dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan
keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Karena kebutuhan informasi di
sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak hanya terbatas pada informasi
keuangan yang dihasilkan dan sistem akuntansi organsisasi. Informasi nonmoneter seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam
pembuatan keputusan.
Laporan keuangan organisasi sektor publik dibuat tentunya mempunyai
tujuan dan fungsi. Menurut Mardiasmo (2004) secara umum, tujuan dan fungsi
laporan keuangan sektor publik adalah:

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Kepatuhan dan pengelolaan (compliance and stewardship). Laporan keuangan
digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan
dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.
2. Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif (accountability and restrospective
reporting).

Laporan

keuangan

digunakan

sebagai

sebuah

bentuk

pertanggungjawaban kepada publik. Laporan keuangan digunakan untuk
memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk
mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah
ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja orgamsasi lain yang
sejenis jika ada. Laporan keuangan juga memungkinkan pihak luar untuk
memperoleh informasi biaya atas barang dan jasa yang diterima, serta
memungkinkan bagi mereka untuk menilai efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya organisasi.
3. Perencanaan dan informasi otorisasi (planning and authorization information).
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan
dan aktivitas di masa yang akan datang. Laporan keuangan berfungsi untuk
memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.
4. Kelangsungan organisasi (viability). Laporan keuangan berfungsi untuk
membantu pembaca dalarn menentukan apakah suatu organisasi atau unit
kerja dapat meneruskan menyediakan barang atau jasa (pelayanan) di masa
yang akan datang.

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Hubungan masyarakat (public relation). Laporan keuangan berfungsi untuk
memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pemyataan
atas prestasi yang telah dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi karyawan
dan masyarakat. Laporan keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi dengan
public dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures). Laporan keuangan
bertujuan

untuk

memberikan

informasi

kepada

berbagai

kelompok

kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

2.2.2. Akuntansi Sektor Publik
Teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan,
terutama pelaporan keuangan kepada pihak ekstemal. Teori akuntansi sektor
publik sendiri sebenarnya masih dipertanyakan apakah memang ada teori
akuntansi sektor publik. Sektor swasta yang perkembangan akuntansinya lebih
pesat saja oleh beberapa ilmuwan masih dipertanyakan apakah sampai saat ini
benar-benar memiliki teori akuntansi yang mapan. Suatu teori perlu didukung
berbagai

riset

yang

didalarnnya

terdapat

hipotesa-hipotesa

yang

diuji

kebenarannya. Menurut Mardiasmo (Mardiasmo, 2004) teori memiliki tiga
karakteristik dasar yaitu : (1) kemampuan untuk menerangkan atan menjelaskar
fenomena yang ada (the ability to explain), (2) kernampuan untuk memprediksi
(the ability to predict), (3) kemampuan mengendalikan fenomena (the ability to
control given phenomena).

14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pada dasarnya terdapat tiga tujuan untuk rnempelajari teori akuntansi
yaitu: 1) untuk memahami praktik akuntansi yang ada saat ini, 2) mempelajari
kelemahan dan kekurangan dan praktik akuntansi yang saat ini dilakukan, dan 3)
memperbaiki praktik akuntansi di masa datang.
Pengembangan teori sektor publik untuk memperbaiki praktik yang saat
ini dilakukan. Hal ini terkait dalam upaya untuk meningkatkan kualitas laporan
keuangan yang mampu menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat
diandalkan (reliable). Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang
relevan dan dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi akuntansi
sektor publik. Hambatan tersebut adalah objektivitas, konsistensi, daya banding,
tepat waktu, ekonomis dalam penyajian laporan, dan materialistik. Penjelasan atas
hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut (Santoso dan Pembelum,
2008):
1. Objektivitas
Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan
yang relevan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan
kinerja yang telah dicapai oleh manajemen selama periode waktu tertentu
kepada pihak eksternal yang menjadi stakeholder organisasi. Seringkali terjadi
masalah dalam objektivitas laporan kinerja yang disebabkan oleh adanya
benturan

kepentingan,

yaitu

antara

kepentingan

manajemen

dengan

kepentingan stakeholder. Pihak manajemen tidak selalu bertindak untuk
kepentingan stakeholder, namun seringkali manajemen bertindak untuk
memaksimumkan kesejahteraan mereka dan mengamankan posisi mereka

15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tanpa memandang bahaya yang ditimbulkan terhadap stakeholder lain,
misalnya karyawan, investor, kreditor dan masyarakat.
2. Konsistensi
Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang
sama untuk rnenghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa
periode waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan
dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun. Konsistensi penerapan
metode akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena organisasi
memiliki orientasi jangka panjang, sedangkan laporan keuangan hanya
melaporkan kinerja selama satu periode. Oleh karena itu agar tidak terjadi
keterputusan proses evaluasi kinerja organisasi oleh pihak eksternal, maka
organisasi perlu konsisten dalam menerapkan metode akuntansinya.
3. Daya Banding
Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antar
periode waktu dan dengan instansi lain sejenisnya. Dengan demikian daya
banding berarti laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan
kinerja organisasi dengan organisasi lain yang sejenis. Kendala daya banding
terkait dengan objektivitas karena semakin objektif suatu laporan keuangan
maka akan semakin tinggi daya bandingnya karena dengan dasar yang sama
akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda. Selain itu, daya banding juga
terkait dengan konsistensi. Adanya beberapa altematif penggunaan metode
akuntansi juga dapat menyulitkari tercapainya daya banding.

16
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Tepat Waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta untuk
menghindan tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan
waktu penyajian laporan terkait dengan lama waktu penyajian laporan
keuangan, maka akan semakin baik untuk pengambilan keputusan.
Permasalahannya adalah semakin banyak kebutuhan informasi, maka semakin
banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai informasi
tersebut. Laporan keuangan mungkin disajikan tidak tepat waktu sehinga
menghasilkan berbagai iiiformasi tersebut. Laporan keuangan rnungkin
disajikan tidak tepat waktu sehingga tidak relevan untuk pengambilan
keputusan meskipun disajikan lebih awal.
5. Ekonomis dalam Penyajian Laporan
Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi
yang dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala
ekonomis dalam penyajian laporan keuangan dapat berarti bahwa manfaat
yang diperoleh hams lebih besar dan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan laporan tersebut.
6. Materialitas
Suatu informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputuson, atau jika
informasi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda.
Penentuan matenalitas mernang bersifat pertimbangan subjektif (subjective
judgment), namun pertimbangan tersebut tidak dapat dilakukan menurut selera

17
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pribadi. Pertimbangan yang digunakan merupakan profesiona1 judgment yang
mendasarkan pada teknik tertentu.
Standar akuntansi merupakan pedoman umum atau prinsip-prinsip yang
mengatur perlakukan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk
tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan keuangan, sedangkan
prosedur akuntansi merupakan praktek khusus yang digunakan untuk
mengimplementasikan standar. Untuk memastikan diikutinya prosedur yang
telah ditetapkan, sistem akuntansi sektor publik harus dilengkapi dengan
sistem pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran dana publik.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan pelaksanaan UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 32 ayat (2) yang
menyatakan bahwa standar akuntansi pemerintahan disusun oleh suatu komite
standar yang independen dan ditetapkan dengan PP setelah terlebih dahulu
mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). SAP merupakan
landasan hukum bagi aparatur pemerintah pusat maupun daerah dalam mengelola
penerimaan dan penggunaan dana secara transparan, efisien, dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga tujuan untuk mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas dapat tercapai. Penerapan SAP dimaksud dibutuhkan dalam rangka
penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBK berupa
laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran (LRA), Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL), neraca, Laporan
Operasional (LO)¸ Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE),
dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

18
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Menurut Mardiasmo (2004) ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
dalam penetapan standar akuntansi, antara lain:
1. Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam
laporan posisi keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh
pengguna informasi.
2. Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang
memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan
keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat
membuktikan kewajaran.
3. Standar memberikan petunjuk tentang data yang perlu disajikan yang
berkaitan dengan berbagai variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang
perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan
efisiensi ekonomi serta tujuan sosial 1ainnya.
4. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.

2.2.4. Pengawasan
Secara umum yang dimaksud dengan pengawasan adalah segala kegiatan
dan tindakan untuk menjamin agar penyelenggaraan suatu kegiatan tidak
menyimpang dan tujuan serta rencana yang telah digariskan. Karena pihak yang
paling bertanggungjawab atas kesesualan pelaksanaan kegiatan dengan tujuan dan
rencananya ini adalah pihak atasan, maka pengawasan sesungguhnya mencakup

19
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

baik aspek pengendalian maupun aspek pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak
atasan terhadap bawahannya.
Bila pengertian pengawasan tersebut diterapkan terhadap pengawasan
keuangan negara, maka dapat dikemukakan bahwa pengawasan keuangan negara
adalah segala tindakan untuk menjamin agar pcngelolaan keuangan negara
berjalan sesuai dengan tujuan, rencana, dan aturan-aturan yang telah digariskan.
Karena yang menjadi objek pengawasan keuangan negara adalah anggaran
negara, maka pengertian pengawasan keuangan negara diihat dari segi komponen
anggaran negara dapat pula dinyatakan sebagai berikut: pengawasan keuangan
negara adalah segala kegiatan untuk menjamin agar pengumpulan penerimaanpenerimaan negara, dan penyaluran pengeluaran-pengeluaran negara, tidak
menyimpang dari rencana yang telah digariskan di dalam anggaran.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat betapa kelirunya bila ada yang
menganggap bahwa kegiatan pengwasan sebagai kegiatan yang sernata-mata
bertujuan mencari kesalahan. Pengawasan adalah kegiatan penilaian terhadap
suatu kegiatan, dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan itu sesuai dengan
rencana yang telah digariskan, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Salah

satu

aspek

pengawasan

adalah

pelaksanaan

pemeriksaan.

Pelaksanaan pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan
kegiatan yang sesungguhnya telah sesuai dengan yang seharusnya. Dengan
demikian penekanannya lebih pada upaya untuk mengenali penyimpangan atau
hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan itu.

20
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Menurut Baswir (1999) tujuan pengawasan pada dasarnya adalah untuk
mengamati apa yang sungguh-sungguh terjadi serta membandingkannya dengan
apa yang seharusnva. Bila ternyata kemudian ditemukan adanya penyimpangan
atau hambatan, maka diharapkan akan segera dikenali untuk dilakukan koreksi.
Melalui tindakan koreksi ini, maka pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan
diharapkan masih dapat mencapai tujuannya secara maksimal. Sedangkan
pengawasan atas keuangan negara secara garis besar dibedakan menjadi 2 macam
yaitu pengawasan internal dan pengawasan eksternal.
Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat
pengawasan yang berasal dan lingkungan internal organisasi pemerintah. Dalam
tatanan organisasi pemerintahan Indonesia, pelaksana fungsi ini pada tingkat
pemerintahan daerah adalah Badan Pengawas Daerah (Bawasda). Sedangkan
pengawasan internal yang dilakukan oleh aparat pengawasan yang berasal dan
lembaga khusus pengawasan yang dibentuk secara internal oleh pemerintah atau
lembaga eksekutif adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP).
Menurut Baswir (1999) pengawasan eksternal adalah suatu bentuk
pengawasan yang dilakukan oleh suatu unit pengawasan yang sama sekali berasal
dan luar lingkungan organisasi eksekutif. Dengan demikian, dalam pengawasan
eksternal ini, antara pengawas dengan pihak yang diawasi tidak terdapat lagi
hubungan kedinasan. Di Indonesia, fungsi pengawasan eksternal ini, antara lain
diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Perneriksa
Keuangan (BPK), dan secara langsung oleh masyarakat.

21
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5. Kualitas Laporan Keuangan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 menyebutkan,
untuk menghasilkan laporan keuangan yang bermanfaat bagi para pemakainya,
maka informasi yang terdapat dalam laporan tersebut harus berkualitas dan
berguna dalam pengambilan keputusan. Kualitas laporan keuangan tersebut
tercermin dari karakteristik kualitatif. Prasyarat normatif yang diperlukan agar
laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu
relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami (PP No. 71 Tahun 2010).
Penjelasan atas indikator kualitas laporan keuangan tersebut adalah
sebagai berikut (PP No. 71 Tahun 2010):
1. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi
masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa
lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat
dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
Informasi dikataan relevan apabila:
a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi
ekspektasi mereka di masa lalu

22
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan
datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
c. Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna
dalam pengambilan keputusan.
d. Lengkap
Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin,
yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir
informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan
dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat
dicegah.
2. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan
dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya
tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial
dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
a. Penyajian Jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.

23
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b. Dapat Diverifikasi (verifiability)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila
pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya
tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
c. Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
3. Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan
secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan
bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke
tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang
diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas
pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada
kebijakan akuntansi yang

sekarang diterapkan, perubahan tersebut

diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
4. Dapa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

22 191 103

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja

0 3 1

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Survei Pada DPPKAD Kabupaten Bandung Barat)

6 58 65

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG

7 17 56

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati T

0 7 15

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati T

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati Tahun 2014).

0 3 10

Bagian I - Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

0 0 20

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMENEP

0 0 20

PENERAPAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

0 1 13