LEGAL MEMORANDUM TENTANG BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL (JIS) TERKAIT KASUS KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK YANG TERJADI DI LINGKUNGAN JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL (JIS).

ABSTRAK

LEGAL MEMORANDUM TENTANG BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN
HUKUM JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL (JIS) TERKAIT KASUS
KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK YANG TERJADI DI
LINGKUNGAN JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL (JIS)
Rebecca Natalia Pakpahan
110110100401

Sekolah seharusnya bisa menjadi rumah kedua bagi seorang anak
yang merupakan peserta didik. Hubungan sekolah dengan anak yang sangat
erat mengharuskan setiap anak yang menempuh pendidikan di sekolah
manapun mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan dari tindak
kekerasan dalam bentuk apapun, termasuk kekerasan seksual. Berdasarkan
hal tersebut, penulis berusaha mengkaji dan menganalisis mengenai apakah
tindakan kekerasan seksual secara berulang-ulang yang dilakukan pegawai
outsourcing terhadap peserta didik suatu sekolah di lingkungan sekolah
tersebut merupakan bentuk delik omisi oleh pihak sekolah dan bentuk
pertanggungjawaban hukum apa yang dapat diminta dari suatu sekolah
apabila anak yang bersekolah di sekolah tersebut mengalami tindakan
kekerasan seksual yang dilakukan oleh pegawai outsourcing yang bekerja di

sekolah tersebut.
Penulisan hukum ini menggunakan metode pendekatan yuridis
normatif yang menitikberatkan penelitian terhadap data kepustakaan.
Sedangkan penelitiannya bersifat deskriptif analitis, yaitu memberikan
gambaran data selengkap dan secermat mungkin mengenai objek
permasalahan sebagai hasil studi kepustakaan berbagai literatur, perundangundangan, serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan pembahasan
di dalam penulisan studi kasus ini.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa pihak sekolah tidak dapat dikatakan melakukan delik
omisi terkait kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah yang dilakukan
pegawai outsourcing yang bekerja di sekolah tersebut terhadap peserta didik.
Selanjutnya, pihak sekolah dapat dimintai bentuk pertanggungjawaban
hukum perdata dan administrasi terkait kasus kekerasan seksual oleh
pegawai outsourcing terhadap peserta didik tersebut.

iv