Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Taman Kanak - Kanak Jakarta International School (Jis) Pada Surat Kabar Media Indonesia

(1)

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PELECEHAN SEKSUAL DI TAMAN KANAK - KANAK JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL

(JIS) PADA SURAT KABAR MEDIA INDONESIA

Skripsi

Diajukan Ke Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

YUSUF NURDIAN NIM : 108051100068

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1435 H/2014 M


(2)

(3)

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam tulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 06 Januari 2015


(5)

i

ABSTRAK

Yusuf Nurdian (108051100068)

Judul: Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS) Pada Surat Kabar Media Indonesia.

Kasus Pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) menjadi bahan sorotan seluruh masyarakat Indonesia. Kasus pelecehan seksual tersebut telah menelan lebih dari satu korban, ditambah lagi kasus tersebut terjadi di tempat yang seharusnya steril dari tindakan pelecehan seksual dan bisa dibilang lingkungan kedua bagi anak, selain lingkungan keluarga. Kasus tersebut kini telah menjadi pekerjaan rumah bagi pihak kepolisian dan pemerintah, khususnya Kemendikbud dalam menjalankan sistem pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana FramingMedia Indonesiadalam pemberitaan pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS)? Bagaimana konstruksi Media Indonesia dalam pemberitaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS)? dan Bagaimana kecenderungan Media Indonesiaterhadap pemberitaan pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS)?

Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian konstruktivis dengan analisis data kualitatif, dimana tahapan-tahapanya melalui proses pengaturan, pengurutan dan pengelompokkan data yang didapat dari transkrip wawancara, dan bahan-bahan materi, serta referensi yang ada di lapangan. Dan jenis metode penelitian yang digunakan ialah analisis framing model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki yang menggunakan empat perangkat analisis, yaitu Sintaksis (headline, lead,kutipan, latar, dan penutup), Skrip (5W+1H), Tematik (detail, bentuk kalimat, koherensi), Retoris (leksikon, idiom, grafis).

Frame Surat kabar Media Indonesia tentang kasus pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) lebih menekankan terhadap korban dan juga tentang psikologis korban di masa depan serta sebuah saran terhadap pihak kepolisian dan pemerintah, khususnya Kemendikbud dalam menjalankan sistem pendidikan di Indonesia

Hasil penelitian menunjukan bahwa Media Indonesia lebih cenderung membela pihak korban kekerasan JIS serta berisi saran untuk pemerintah, khususnya Kemendikbud dan pihak kepolisian untuk menanggapi dengan tegas kasus pelecehan seksual tersebut dengan segera menutup TK JIS dan menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku, agar kasus yang sama tidak terulang kembali dikemudian hari.

Kata kunci: Kasus Pelecehan seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School,Media Indonesia, danFraming.


(6)

ii

panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas limpahan karunia serta perkenan-Nya, penulis dapat menempuh jenjang pendidikan hingga saat ini dan dapat menyelesaikan karya ilmiah sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Shalawat beserta salam senantiasa tertuju kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, insan teladan sepanjang zaman yang senantiasa memberikan inspirasi hebat untuk umatnya. Atas pengorbanannya, umat manusia dapat membedakan antara yang hak danbatil.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang penulis susun demi memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1) pada Program Studi Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A, yang senantiasa meluangkan waktunya, serta telah memberikan semangat dan saran yang bermanfaat kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(7)

iii

2. Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Suparto M. Ed, Ph. D, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. Jumroni M. Si, serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. Sunandar Ibdu Nur, M. Ag.

3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Bapak Kholis Ridho M. Si, beserta Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M. A, yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

4. Dosen pembimbing Ibu Ade Rina Farida M. Si, yang telah bersedia meluangkan waktu nya dan tidak letih-letihnya membimbing penulis dalam menulis skripsi, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu berharga yang telah diberikan kepada penulis selama perkuliahan.

6. Segenap staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua orang tua tercinta, Ibu Yayah dan Bapak Nandang Sulaeman. Alm, atas kasih sayang, doa, motivasi, dan materi yang telah mereka berikan, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh keluarga besar dari : Bapak Asep Sudrajat, Bapak M Ikhsanudin, Bapak Asep Yasin Nursolah, Bapak Fahrudin, Bapak Herman Budi Susanto, yang telah memberikan dukungan moral ataupun materi sehingga penulis bisa terus semangat tanpa kenal rasa lelah.


(8)

iv

10. Teman-teman seperjuangan di Jurnalistik yaitu, Zubair, Ahmad Nurhidayat, M. Yamin, M. Yusuf, Reza Maulana, Abda Aulia Iksha, Syamsul Muarif, dan teman-teman lainnya yang telah meluangkan waktu bersama sehinnga penulis tidak merasa jenuh dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman di Cilangkap Yaitu Rama Bdhon, Rendi, Balung, Apres, Daud, Rina Cileng Dkk, Carrol Dkk, Lydi Gembyor Dkk, Ibeng, dan specialnya untuk teman special Fera Andriani serta teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang terlibat dalam membantu menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah berjasa dalam proses penelitian yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah banyak membantu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama. Atas segala perhatian, penulis ucapkan terima kasih.

Ciputat, 06 Januari 2015


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL………... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 10

D. Tinjauan Pustaka ... 11

E. Metodologi Penelitian……….. 14

F. Sistematika Penulisan ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Massa………. 18

1. Definisi Media Massa ………. 18

2. Fungsi Media Massa ………... 20

3. Etika Media Massa………... 21

4. Media Massa Cetak ………..….. 25

5. Konstruksi Realitas Oleh Media Massa ……….… 27

6. Proses Konstruksi Sosial Media Massa ………. 29

B.Konseptualisasi Berita ……….. 30


(10)

vi

D.Pelecehan Seksual ………. 38

E.Framing ………. 45

BAB III GAMBARAN UMUM A. ProfilHarian Media Indonesia... 54

1. SejarahHarian Media Imdonesia ... 54

2. Visi dan MisiHarian Media Indonesia... 59

B. Kebijakan Redaksional Media Indonesia ... 60

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Berita Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS) PadaMedia Indonesia ………….. 63

B. Analisis Data Berita Pelecehan Seksual Yang Terjadi Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS) Pada Surat KabarMedia Indonesia………. 67

C. Kecenderungan Keberpihakan Harian Media Indonesia ... 115

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 116

B. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Pengurus Harian Media Indonesia ... 57

Tabel 2 Rangkaian berita pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) pada surat kabar Media Indonesia……….………. 64

Tabel 3 Analisis Framing Berita 1 ... 77

Tabel 4 Analisis Framing Berita 2 ... 92


(12)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pemahaman informasi pada era globalisasi sangat berpengaruh terhadap kemajuan sebuah negara termasuk pola pikir masyarakat yang hidup didalamnya. Dalam pembentukan pola pikir masyarakat di suatu negara sangat dipengaruhi oleh sebuah informasi yang telah didapatnya. Informasi yang didapat bisa dengan mudah diserap oleh khlayak jika dibantu dengan sebuah media pendukung untuk proses penyebaran informasi tersebut. Penyampaian informasi tersebut dapat disebarluaskan ke seluruh pelosok negeri melalui media yang digunakan, baik itu media cetak, maupun media elektronik. Dalam penyampaiannya media masa memiliki cara-cara khusus agar informasi tersebut bisa sampai ke masyarakat dengan tepat sasaran.

Setiap media memiliki peluang yang berbeda dalam memandang serta mengkontruksi suatu pemberitaan atau informasi, sehingga ada kemungkinan peristiwa yang sama bisa berbeda dalam penyajiannya sesuai dengan sudut pandang wartawan darimana menilai suatu peristiwa tersebut, bahkan sangat mungkin dalam penyajiannya dirasuki oleh ideologi dan kepentingan tertentu. Sehingga informasi tersebut dapat berubah makna ketika sampai di masyarakat. Informasi adalah pesan (ucapan atau ekpresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuans dari simbol atau makna


(13)

2

yang dapat ditaksirkan dari pesan atau kumpulan pesan informasi dapat direkam atau ditransmisikan.1

Informasi adalah pesan atau kabar yang terkandung dalam sebuah berita atau tulisan yang dipubliskan atau disiarkan oleh media.2 Informasi sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kehidupan manusia. Dalam melakukan kegiatan dan aktifitas sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari yang namanya informasi, selain itu informasi juga sangat berguna dan bermanfaat dalam rangka memberikan pencerahan bagi peradaban kehidupan manusia ke arah hidup yang lebih baik. Dalam menyebarkan sebuah informasi tentu saja diperlukan adanya sarana atau media informasi agar memudahkan informasi tersebut diterima oleh khalayak umum dengan tepat sasaran.

Media massa pada dasarnya adalah media diskusi publik tentang suatu masalah yang melibatkan tiga pihak, yaitu wartawan, sumber berita, dan khalayak. Ketiga pihak itu mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial masing-masing dan hubungan diantara mereka terbentuk melalui operasional teks yang mereka konstruksi.3

Media massa mampu mempengaruhi persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting. Dengan memilih isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain, media membentuk citra atau gambaran dunia seseorang seperti yang disajikan di dalam media massa. Penonjolan-penonjolan tentang

1

http://id.m.wikipedia.org/wiki/informasi. siakses tanggal 13 mei 2014

2

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.58

3


(14)

sesuatu, baik dalam hal pemilihan narasumber, banyaknya ruang dalam rubrik, dan frekuensi pemuatan, semuanya akan membuat khalayak menganggap hal itu penting.

Media berperan mendefinisikan bagaimana realitas seharusnya dipahami, bagaimana realitas itu dijelaskan dengan cara tertentu kepada khalayak. Pendefinisian tersebut bukan hanya pada peristiwa, melainkan juga aktor-aktor sosial. Diantara berbagai fungsi dari media dalam mendefinisikan realitas, Fungsi pertama dalam ideologi adalah media sebagai mekanisme integrasi sosial. Media di sini berfungsi untuk menjaga nilai-nilai kelompok, dan mengontrol bagaimana nilai-nilai kelompok itu dijalankan.4

Media massa sebagai bentuk nyata dari pers, memiliki kecenderungan dalam menyampaikan suatu informasi. Kecenderungan tersebut disebabkan karena faktor-faktor yang mempengaruhi media tersebut. Media massa dalam menyampaikan dan memberikan informasi selalu memiliki “gaya” tersendiri. Bagaimana media massa dalam menuliskan atau memaparkan suatu peristiwa, informasi atau berita dengan “bahasanya” sendiri. Bahasa di sini yang dimaksudkan adalah bagaimana media massa dalam melihat suatu peristiwa. Dalam melihat suatu peristiwa, media massa selalu melakukan konstruksi realitas, maksudnya adalah upaya dalam menyusun beberapa peristiwa, keadaan secara sistematis menjadi sesuatu yang bermakna. Berbagai kepentingan baik bisnis maupun politik sangat mempengaruhi

4


(15)

4

dalam membingkai suatu peristiwa tertentu, sehingga suatu peristiwa akan dibingkai sedemikian rupa agar menarik perhatian masyarakat, sebagai contoh pemberitaan mengenai pemberitaan sex, politik, dan lain sebagainya.

Media cetak merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di samping media elektronik dan media online. Di tengah dinamika masyarakat yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan kedua pesaingnya itu, yakni media elektronik dan media online. Meskipun demikian, bukan berarti media massa tertua ini sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang di bawanya. Ada keunggulan dari media ini dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci. Sementara itu, untuk media elektronik dan media online, mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga, tidak jarang informasi yang disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang-ulang.

Media massa cetak menurut kamus jurnalistik adalah media masa yang dicetak dalam kertas, dari segi format dan ukuran kertasnya media masa cetak secara terperinci dibagi menjadi (1) Koran atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau ½ plano), (2) tabloid ½ broadsheet, (3) majalah (½ tabloid atau kertas ukuran polio/kuarto), (4) buku ½ majalah) newsletter (folio/kuarto jumlah lazim halaman 4-8) dan, (6) bulletin ( ½ majalah jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media pada umumnya terbagi dalam tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, feature.5

5


(16)

Media cetak, dalam hal ini surat kabar, merupakan media yang isi pesannya banyak memuat berita-berita yang bersifat informatif. Surat kabar atau koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant) atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik, topiknya bisa berupa event politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi karikatur yang biasanya dijadikan bahan sindiran lewat gambar berkenaan dengan masalah-masalah tertentu, komik, Teka-Teki Silang (TTS), dan hiburan lainnya. Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk politik, properti, industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu.

Dalam pandangan kaum konstruksionis, berita yang kita baca pada dasarnya adalah hasil dari konstruksi kerja jurnalistik, bukan kaedah baku jurnalistik, semua proses konstruksi (mulai dari memilih fakta, sumber, pemakaian kata, gambar, sampai penyuntingan) memberi andil bagaimana realitas tersebut hadir dihadapan khalayak.6 Berkaitan dengan proses menjadi berita, tentunya akan terdapat upaya-upaya untuk membuat, dan memproses sampai dengan disajikan kepada khalayak. Proses untuk sampai pada khalayak, maka ada proses yang disebut “framing”. Framing adalah

6


(17)

6

pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan untuk menyeleksi isu dan menulis berita.7

Dari sekian banyak topik pemberitaan yang bisa diberitakan di media cetak ada salah satu pemberitaan yang sedang hangat dibicarakan, yaitu tentang pelecehan seksual pada anak di bawah umur. Saat ini tidak sedikit berita yang menampilkan pemberitaan tentang seksualitas, namun sayangnya pemberitaan yang disajikan media bukanlah pemberitaan yang bisa menempatkan seksual dijadikan sebagai pembelajaran positif, melainkan bisa memberikan contoh negatif untuk masyarakat.

Misalnya banyak pemberitaan tentang praktek kekerasan seksualitas terhadap anak di bawah umur, sehingga menjadi acuan bagi para pelaku kekerasan seksual untuk meniru apa yang telah diberitakan di media. Secara tidak langsung media di sini menjadi contoh untuk para pelaku kekerasan seksual dalam menjalankan praktek kekerasannya yang dilakukan terhadap korbannya. Maka dari itu pentingnya sebuah pembingkaian berita(framing), agar maksud dari pemberitaan tersebut bisa sampai dengan tepat sasaran kepada khalayak umum dan tidak menjadi salah pemahaman.

Dikarenakan belakangan ini beredar pemberitaan tentang kasus pelecehan seksual yang terjadi pada anak di bawah umur. Penulis tertarik untuk meneliti tentang pemberitaan kasus tersebut. Pemberitaan tentang kasus seperti ini sangat menarik, karena berhubungan dengan berbagai macam aspek di kehidupan, yaitu dari sisi moral, psikologis, edukasi, hukum

7

Nugroho Bimo,Eriyanto dan Frans Surdiasis, Politik Media Mengemas berita. Yogyakarta; Institut Study Arus Informasi. 1999. h. 20


(18)

dan lain-lain. Karena berita ini mengandung banyak aspek, jadi sangat menarik untuk dibahas mengenai bagaimana masing-masing media yang ada di Indonesia mengemas sebuah pemberitaan, agar tidak terjadi salah pemahaman informasi, khususnya di Surat KabarMedia Indonesia.

Pada kesempatan kali ini, peneliti akan membahas tentang pemberitan pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Hampir seluruh media memberitakan kasus pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) termasuk Surat Kabar Media Indonesia. Pada kali ini peneliti memilih Media Indonesia

sebagai objek penelitian, karena setelah penulis teliti Media Indonesia lebih mengikuti perkembangan kasus JIS dibandingkan dengan surat kabar lainnya. Jika dilihat dari pemberitaannya hampir setiap edisi yang diterbitkan Media Indonesia ikut memberitakan tentang kasus kekerasan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS).

Setiap surat kabar memiliki cara tersediri dalam membingkai sebuah pemberitaan termasuk Surat KabarMedia Indonesia. Untuk itu penulis ingin mengetahui bagaimana Surat Kabar Media Indonesia membingkai pemberitaannya, memframe pemberitaannya dan mengetahui kecenderungan pemberitaan yang diberitakan oleh Media Indonesia sebelum beritanya disampaikan kepada khalayak.

Meskipun berita-berita yang dimuat dalam masing-masing surat kabar relatif sama, namun tentu memiliki perbedaan dalam hal framing atau


(19)

8

pembingkaian berita. Framing merupakan metode penyajian realitas, dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan dibelokkan secara halus dengan memberikan penonjolan terhadap aspek tertentu, dan menggunakan istilah-istilah yang mempunyai konotasi tertentu, serta dengan menggunakan bantuan foto, karikatur dan alat ilustrasi lainnya.8

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas penulis mengambil judul Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS) Pada Surat Kabar Media Indonesia.

8

Rachmat Kriyantono. Tekni Praktis Riset Komunikasi :Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public Relatoins,Advertising,Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasyaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,3007), cet ke-2, h. 251.


(20)

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam penyusunan, penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Penulis hanya meneliti pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) yang dimuat pada Surat Kabar Media Indonesia pada edisi 19, 20 dan 22 April 2014.

2. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penulisan dan agar penulisannya lebih terarah maka penulis merumuskan masalah terlebih dahulu. Adapun rumusan masalahnya yaitu:

1) Bagaimana frame pemberitaan Surat Kabar Media Indonesia

tentang pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta Internasional School (JIS).

2) Bagaimana Surat Kabar Media Indonesia mengkontruksi pemberitaan tentang pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta Internasional School (JIS).

3) Bagaimana kecenderungan Surat Kabar Media Indonesia

mengenai pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS).


(21)

10

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

2.1 Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang dilakukan penulis yaitu:

1) Untuk mengetahuiframepemberitaan surat kabarMedia Indonesia

tentang pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS).

2) Mengetahui bagaimana surat kabar Media Indonesia

mengkontruksi pemberitaan tentang pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS).

3) Mengetahui kecenderungan Surat Kabar Media Indonesia

mengenai pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) dalam memberitakan pemberitaanya.

2.2 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapakan bisa menjadi bahan referensi untuk penelitian serupa dalam bidang komunikasi, khususnya dalam penelitian analisisframing. Serta bisa dijadikan referensi data yang dapat digunakan oleh mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Khususnya Mahasiswa Jurnalistik.


(22)

2) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi kalangan pelajar ataupun masyarakat, khusunya tentang Framing suatu media. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menyimak sebuah informasi dari media.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk memudahkan penulis dalam menulis hasil penelitian penulis melakukan tinjauan terhadap hasil tulisan-tulisan yang ada di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ditemukan skripsi dengan menggunakan analisis yang sama, yaitu analisis framing model Zhongdang Pan dan Kosicki, diantaranya:

1. Skripsi karya Oki Oktanianto, mahasiswa Ilmu dakwah dan ilmu Komunikasi, jurusan Jurnalistik yang lulus tahun 2012 dengan judul " Analisis Framing Berita Pemilukada Banten 2011 pada Surat Kabar Radar Banten dan Tangsel Pos". Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

frame pemberitaan Pemilukada Banten 2011 pada Surat Kabar Radar Banten dan Tangsel Pos, kecenderungan pemberitaannya, serta perbedaan frame antara Radar Banten dan Tangsel Pos dalam pemberitaan kampanye Pemilukada Banten 2011. Dengan menggunakan menggunakan analisis Framing model zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki, terdapat kesamaan dengan penelitian terlebih dahulu, yakni dari pengambilan model analisnya. Selain itu ada


(23)

12

perbedaannya dengan penelitian terdahulu, penelitian terdahulu dilakukan pada Surat KabarRadar BantendanTangsel Pos. Sedangkan penelitian yang sekarang dilakukan pada surat kabarMedia Indonesia. 2. Skripsi karya Reza Fadilah, mahasiswa Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi, jurusan Jurnalistik yang lulus tahun 2013 dengan judul Kontruksi Berita Kekerasan Densus 88 Kepada Terduga Teroris di Poso (Analisis Framing pada Harian Republika), penelitiannya untuk mengetahui bagaimana kontuksi, framing, pembingkaian pemberitaan kekerasan densus 88 kepada terduga teroris di poso. Terdapat persamaan dengan skripsi terdahulu yaitu sama-sama menggunakan Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M kosicki, dan memiliki perbedaan yaitu mengguanakan surat kabar yang tidak sama yaitu surat kabar Republika dan peneliti sekarang menggunakan surat kabarMedia Indonesia. Selain itu juga memiliki perbedaan lain, yakni perbedaannya pada skripsi terdahulu meneliti tentang kekerasan, sedangkan penelitian ini membahas mengenai pelecehan seksual.

3. Skripsi karya Dian Nurmalasari, mahasiswa Universitas Sultan Agung Tirtayasa Serang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Konsentrasi Jurnalistik yang lulus pada tahun 2011, yang berjudul "Citra Seksual Perempuan Dalam Surat Kabar (Analisis Framing Pada Rubrik "Nah Ini Dia" di Harian Umum Pos Kota Pada Periode 2010), skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagimana citra seksual perempuan pada surat kabar hubungannya dengan cara wartawan dalam menyusun fakta,


(24)

mengisahkannya, menuliskannya dan menekankan pemberitaan dalam Harian Umum Pos Kota. Ada kemiripan yaitu sama-sama menggunakan model zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki, dalam pembahasan seksual. Perbedaannya yaitu dari surat kabar yang diteliti, pada skripsi terdahulu melakukan penelitian pada Surat Kabar Harian Umum Pos Kota, sedangkan yang sekarang pada Surat KabarMedia Indonesia. 4. Skripsi karya Febyanti Junaedi, mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lulus tahun 2009 dengan judul “Konstruksi Realitas pada Media Cetak: Analisis Framing Pemberitaan Insiden Monas di Koran Tempo dan Republika Edisi Juni 2008”. Skripsi ini mengangkat masalah tentang kasus insiden monas yang melibatkan aksi anarkis yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana seleksi dan penekanan isu, serta proses framing yang dilakukan oleh koran Tempo dan Republika. Penelitian ini menggunakan analisis framing model Robert N. Entman dengan mengoperasionalkan empat konsep framing, yaitu Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnose Couses

(memperkirakan penyebab masalah), Make Moral Judgement(membuat pilihan moral), dan Treatment Recommendation (menekankan penyelesaiannya). Dalam penelitian ini terdapat perbedaan, yakni dalam penelitian terdahulu dengan menggunakan dua media masa, sedangkan penelitian yang sekarang hanya dengan mengunakan satu media masa yang diteliti.


(25)

14

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam penelitian ini hanya akan membahas tentang bagaimana frame dan kecenderungan surat kabar Media Indonesia

dalam mengonstruksi realitas suatu peristiwa menjadi sebuah berita mengenai Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (TK JIS).

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Surat Kabar Media Indonesia, sedangkan objek penelitian ini adalah berita-berita mengenai Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS).

3. Teknik Pengumpulan Data a) Analisis Teks

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis teks berita yang terdapat pada surat kabar Media Indonesia, edisi 19, 20, dan 22 April 2014.

b) Wawancara

Wawancara adalah menggali informasi, komentar, opini, data atau fakta tentang suatu masalah atau peristiwa dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau orang yang di wawancarai (interviewe). Hampir semua wartawan yang meliput


(26)

berita melakukan wawancara, misalnya dengan saksi mata atau korban untuk mengumpulkan fakta atau data.9 Penulis melakukan wawancara dengan Redaktur Pelaksana dan Reporter surat kabar

Media Indonesia. Wawancara dilakukan untuk menggali data-data sekaligus dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk proses penelitian yang berkaitan dengan berita pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Wawancara ini juga merupakan cara yang penulis gunakan dalam rangka mengumpulkan data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian.

Penulis melakukan wawancara bebas terpimpin, yaitu pernyataan yang diajukan tidak hanya berpedoman pada sistematika pernyataan yang telah disediakan, data-data yang diperoleh dalam teknis ini adalah dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka langsung dan narasumber dapat menjawab dengan bebas dan terbuka.

c) Dokumentasi

Selain melakukan observasi teks dan wawancara, penulis juga akan menghimpun data-data, literatur, dan kepustakaan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan diteliti.

9


(27)

16

4. Teknik Analisis Data

Berangkat dari permasalahan di atas, penelitian ini akan menggunakan model framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu) ke dalam teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna, yaitu bagaimana seseorang memaknai peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan ke dalam teks.

Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki mengoperasionalkan empat struktur sebagai perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan

retoris. Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukkan framing dari suatu media. Kecenderungan atau kecondongan wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat diamati dari keempat struktur tersebut.

5. Teknik Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CEQDA (Centre for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.


(28)

F. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan

Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Teori

Bagian ini menjelaskan tentang media massa, surat kabar, informasi, berita, pelecehan seksual, dan konstruksi yang digunakan oleh media, khususnya tentangframing.

BAB III : Gambaran Umum

Bagian ini menjelaskan tentang profil subjek penelitian seperti: sejarah dan perkembangan visi dan misi surat kabar

Media Indonesia, sirkulasi dan segmentasi pembaca, serta struktur redaksional surat kabarMedia Indonesia.

BAB IV : Analisis Temuan Data

Bagian ini menjelaskan tentang hasil temuan di lapangaan, dan bagaimanaframe pemberitaan surat kabarMedia Indonesia, serta bagaimana kontruksi pemberitaan di surat kabar Media Indonesia.

BAB V : Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan dan saran penulis atas hasil penelitian yang dilakukan.


(29)

18 BAB II KAJIAN TEORI

A. Media Massa

1. Definisi Media Massa

Media Massa kini sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat, karena media massa baik cetak maupun elektronik sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat di dunia. Rasa ingin tahu terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar merupakan sifat dasar yang dimiliki oleh setiap individu di muka bumi ini, dari dasar inilah rasa ingin tahu tersebut kemudian berlanjut hingga peristiwa yang berada dibelahan dunia. Informasi-informasi yang ada dibelahan dunia bisa dengan mudah kita dapatkan berkat adanya media massa karena media masa sendiri merupakan sarana atau wadah untuk menyampaikan sebuah informasi.

Pada era informasi saat ini rasa ingin tahu tersebut dapat dipenuhi dengan mudah diberbagai media massa, sehingga rasa penasaran terhadap perkembangan dunia bisa terobati dengan informasi dari media tersebut. Bahkan tidak sedikit media massa dijadikan sebagai alat untuk kerja sama dalam memperoleh uang secara tidak langsung sebagai alat untuk bisnis, tergantung dari fungsi media masa itu sendiri mau dijadikan sebagai apa.


(30)

Menurut kamus jurnalistik media massa adalah saluran, sarana, atau alat yang digunakan dalam proses komunikasi masa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication).10 Media masa memiliki karakteristik: disebarluaskan kepada khalayak (publisitas) pesan atau isinya, bersifat umum

(universalitas) tetap atau berkala (periodesitas) berkesinambungan

(kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas) yang termasuk media masa adalah surat kabar, majalah, televisi, radio, film sebagai the big five of mass media (lima besar media masa), dan internet(cyber media, media online).11

Masyarakat memanfaatkan media massa untuk berbagai keperluan, sesuai dengan fungsi media massa. Para pengkaji sosiologi media menunjukkan bagaimana masyarakat sebenarnya memiliki ketergantungan pada media untuk memperoleh informasi tentang peristiwa yang terjadi di dunia.

Pengertian media massa secara umum adalah media informasi yang terkait dengan masyarakat digunakan untuk berhubungan dengan khalayak umum, dikelola secara profesional yang bertujuan mencari keuntungan. Menurut pendapat Kurt Lang dan Gladsy Engel Lang, media massa memaksakan perhatian terhadap isu-isu tertentu. Media massa membangun citra publik tentang figur-figur politik. Media massa

10

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.85

11


(31)

20

dapat berupa surat kabar, video, CD room, komputer, TV, radio dan lain sebagainya.12

Berbagai jenis media massa apapun bentuknya, baik itu media masa cetak ataupun elektronik sangat berpengaruh bagi dunia. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Para pengkaji sosiologi media menunjukan bagaimana masyarakat sebenarnya memiliki ketergantungan pada media untuk memperoleh informasi tentang apa yang terjadi di dunia.

2. Fungsi Media Massa

Karakteristik manusia diberbagai belahan dunia beranekaragam semuanya, hal itu tergantung dari lingkungan pembentuk masyarakat itu sendiri, selain dari faktor lingkungan banyak faktor faktor lain yang membedakan karakteristik manusia. Walaupun banyak faktor yang mempengaruhi tetap pada intinya yang sangat mempengaruhi yaitu faktor lingkungan. Jika membicarakan faktor lingkungan pasti kita tidak lepas dari interaksi sesama individu itu sendiri dan intinya kembali lagi kepada komunikasi yang didapat oleh individu tersebut. Komunikasi yang diapat dari berbagai sumber yang diberitakan dari macam-macam media. Banyak manfaat dari media sendiri dalam menyampaikan informasi untuk khalayak, dimana dengan menyebarnya informasi yang didapat dari media bisa membentuk kontruksi sosial dari masyarakat tersebut.

12

Lynn H Turner, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Aplikasi, (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika,2008), h.41


(32)

Menurut Denis McQuail media merupakan kekuatan sosial kultural yang hadir di tengah-tengah masyarakat memiliki fungsi sebagai berikut:issue intensifier, diminisher,conflict resolution.13

Media berfungsi sebagai issue intensifier, peranan media disini media berpotensi memunculkan isu atau konflik, dan dapat mempertajamnya. Dengan posisinya sebagai intensifier, media dapat mem-blow up realita menjadi isu, sehingga dimensi isu menjadi transparan. Selanjutnya media berfungsi sebagi konflik diminisher. maksudnya disini media dapat meneggelamkan suatu isu atau konflik. secara sengaja, media juga dapat meniadakan isu tersebut, terutama apabila menyangkut kepentingan media yang bersangkutan, entah kepentingan ideologis atau lainnya. Media berfungsi sebagai pengarah

conflict resolution. Media menjadi mediator dengan menampilkan isu dari berbagai perspektif serta mengarahkan pihak yang bertikai pada penyelesaian konflik. Yang terakhir media masa bisa berfungsi sebagai pembentuk opini publik, disini media membentuk sendiri opini publik untuk kepentingan tertentu.

3. Etika Media Massa

Etika berasal dari bahasa latin, yaitu ‘ethic’, dan dalam bahasa

gerik ‘ethikos’, yang diartikan sebagai a body of moral principles or values). ‘Ethic’ berarti kebiasaan, habit, atau custom.14 Etika adalah

13

Nurani Soyomukti,Pengantar Ilmu Komunikasi Sosial,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010) h. 198-199.

14

Manshur Zikri, Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa, (Jakarta: tooftolenk manshurzikri) h.3


(33)

22

sebuah studi tentang formasi nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip benar dan salah. Dalam kaitannya dengan jurnalistik, etika merupakan perspektif moral yang diacu dalam mengambil keputusan peliputan dan pemuatan fakta menjadi berita.

Etika terbagi menjadi dua, yakni substantif dan operasional. Substantif merupakan wilayah moral personal untuk mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, sedangkan operasional adalah wilayah teknis berupa panduan mengenai tata cara meliput dan memuat sebuah peristiwa. Konsep terkini dari etika jurnalisme adalah mendahulukan pelayanan kemanusiaan lebih besar daripada kehendak pribadi. Jurnalis profesional mempercayai bahwa tujuan jurnalisme adalah untuk menyajikan kebenaran. Oleh karena itu, sejumlah prinsip etis harus dipakai seperti akurasi, objektif, natral, dan sebagainya.15

Demikian halnya dengan etika ilmu komunikasi, menjadi domain pengetahuan yang digunakan untuk melakukan kajian terhadap perilaku dan hasil kerja pelaku profesi bidang komunikasi. Jadi etika komunikasi berbicara masalah kajian profesi komunikasi dengan berlandaskan pada nilai sosial, teori normatif, nilai filsafat etika, dan standar moral profesi sebagai perangkat analisis.

15

Manshur Zikri, Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa, (Jakarta: tooftolenk manshurzikri) h.3


(34)

Kode Etik adalah peraturan moral, atau pedoman dari tingkah laku yang membantu aksi personal dalam situasi khusus.16 Dalam konteks jurnalistik, kode etik memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pers. Sebagai pedoman nilai-nilai profesi kewartawanan, Kode Etik Jurnalistik (KEJ) wajib dipahami dan dilaksanakan oleh waratwan. Penataan dan pelaksanaan KEJ juga merupakan wujud dari profesionalisme pers. Menurut Sukardi, terdapat perbedaan yang sangat jelas antara kode etik dengan hukum.

Walaupun memiliki kesamaan terhimpun dalam peraturan yang tertulis, kode etik mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda dengan hukum. Dalam hal tersebut terdapat empat perbedaan, yaitu soal sanksi, ruang lingkup, daya laku, atau daya jangkau, prosedur pembuatannya, formalitas dan sikap batiniah. Keberadaan kode etik sangat bermanfaat dalam hal melindungi keberadaan seorang profesional di bidangnya, melindungi masyarakat dari malpraktik oleh praktisi, mendorong persaingan sehat antar praktisi, mencegah kecurangan antar rekan profesi, mencegah manuipulasi informasi oleh narasumber.,

Di sisi lain, sebagaimana tercantum dalam preambule kode etik jurnalistik (KEJ) tahun 2006, kode etik dibuat sebagai pertimbangan bahwa dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya,

16

Manshur Zikri,Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa, (Jakarta: Tooftolenk Manshurzikri) h.3


(35)

24

media massa harus menghormati hak asasi publik audiesnya.17 Oleh karena itu, media dituntut profesional dan terbuka untuk dikontrol oleh masyarakat. Salah satu cara menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu, wartawan Indonesia menetapkan dan menaati KEJ sebagai panduan dalam menjalankan profesinya. KEJ sebagai perwujudan tanggung jawab sosial memiliki dua dimensi, yakni profesionalitas dan moralitas.18

Profesionalitas merupakan salah satu dasar utama dalam pekerjaan seorang wartawan. Tanpa adanya profesionalitas, tidak mungkin pers menghasilkan karya yang sesuai dengan fungsi dan peranan pers. Oleh karena itu KEJ menghargai sekali profesionalitas dan menempatkan profesionalitas sebagai bagian yang sangat penting dari harkat martabat seorang wartawan.

Asas profesionalitas ini antara lain tercermin dari pers harus membuat dan menyiarkan berita yang akurat, pers harus menghasilkan berita yang factual, wartawan tidak melakukan plagiat, wartawan harus dapat menunjukan identitas kepada narasumber, kecuali dalam kasus investigative, pers selalu menguji (cek and ricek) informasi yang ada,

17

Manshur Zikri, Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa, (Jakarta: Tooftolenk Manshurzikri) h.5

18

Manshur Zikri, Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa, (Jakarta: Tooftolenk Manshurzikri) h.5


(36)

pers tidak mencampurkan fakta clan opini yang menghakimi. pers menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record, pers segara mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang tidak akurat dengan permohonan maaf.

Selanjutnya moralitas, KEJ menjadi moral dan sebagai salah satu pilar bagi wartawan ketika menjalankan profesinya. Hanya jika memiliki moralitas yang tinggi ketika menjalankan tugas, pers dapat pula menjaga moralitas masyarakat dan bangsa. Asas moralitas ini dalam KEJ antara lain tercermin dari:19

Pers tidak beritikad buruk. pers menghormati hak-hak pribadi atau privasi orang lain, pers menghormati pengalaman traumatik narasumber, pers tidak membuat berita cabul dan sadis, pers tidak menyebut identitas korban dan pelaku kejahatan, wartawan tidak menerima suap, wartawan tidak menyalahgunakan profesi, wartawan segera minta maaf terhadap pembuatan dan penyiaran berita yang tidak akurat atau keliru, pers tidak menulis dan menyiarkan berita berdasarkan diskriminasi SARA, jender dan bahasa, pers tidak merendahkan orang miskin dan orang cacat, baik jiwa maupun fisik 4. Media Massa Cetak

Media masa cetak menurut kamus jurnalistik adalah media masa yang dicetak dalam kertas, dari segi format dan ukuran kertasnya media masa cetak secara terperinci dibagi menjadi (1) Koran atau surat kabar

19


(37)

26

(ukuran kertas broadsheet atau ½ plano). (2) tabloid ½ broadsheet (3) majalah (½ tabloid atau kertas ukuran polio/kuarto) (4) buku ½ majalah) newsletter (folio/kuarto jumlah lazim halaman 4-8) dan (6) bulletin (setengah majalah jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media pada umumnya terbagi dalam tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini,feature.20

Media cetak merupakan media tertua yang ada di dunia. Media cetak berawal dari media yang disebut dengan Acta diurnal dan Acta senates dikerajaan Romawi, kemudian berkembang pesat setelah Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak, hingga kini sudah beragam bentuknya, seperti surat kabar (koran), tabloid, dan majalah.21

Seiring dengan perkembangan zaman media massa saat ini berkembang begitu pesat, sehingga masyarakat luas dapat memilih informasi dari media sesuai dengan selera yang dibutuhkan. Berita disampaikan melalui salah satu bentuk media massa, salah satu contohnya yaitu surat kabar, biasanya surat kabar memiliki ciri diantaranya yaituPublisitas, Periodik, Universal Aktual.22

Publisitas.Berita atau informasi disebarluaskan ke segenap lapisan masyarakat, dengan tidak memandang pendidikan, pangkat, agama, maupun aliran politik. Sasaran pembacanya dari kalangan rendah sampai kalangan tinggi.Periodik. Surat kabar terbit dalam waktu yang

20

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.85

21

Mondry,Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2008),cet.1 h.13

22


(38)

tetap atau periodik, tiap hari, seminggu sekali dan lain sebagainya.

Universal yaitupenyajikan informasi dari berbagai bidang tidak hanya satu bidang saja yang diberitakan. Misalnya, dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, kebudayaan, pertanian, hiburan, dan lain sebagainya. Berita juga harus Aktual dimana sebuah peristiwa yang diberitakan sedang dalam pembicaraan masyarakat atau baru saja terjadi. Suatu peristiwa yang semakin cepat diketahui masyarakat akan menyenangkan pembaca dan menaikan kualitas berita itu sendiri. 5. Konstruksi Realitas Oleh Media Massa

Sebuah pekerjaan media massa adalah menceritakan suatu peristiwa-peristiwa, maka kesibukan utama media massa ialah mengkonstruksikan berbagai realitas yang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacana yang bermakna. Pembuatan berita di media massa pada dasarnya adalah penyusunan realitas yang dikonstruksikan dalam bentuk wacana yang bermakna.23 Dalam penjelasan paradigma konstruktivis, realitas merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu. Namun demikian, kebenaran suatu realitas sosial bersifat berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial.

Manusia dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di luar batas kontrol struktur dan pranata sosialnya, dimana individu berasal. Manusia secara aktif dan kreatif megembangkan dirinya

23


(39)

28

melalui respon-respon terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya. Oleh karena itu, paradigma definisi sosial lebih tertarik terhadap apa yang ada dalam pemikiran manusia tentang proses sosial. Dalam proses sosial individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas di dalam realitas sosialnya.

Ide dasar semua teori dalam paradigma definisi sosial sebenarnya berpandangan bahwa manusia adalah aktor yang kreatif dari sealitas sosialnya. Artinya, tindakan manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh norma-norma, kebiasaan, niali-nilai, dan sebagainya yang semuanya itu tercakup dalam fakta sosial, yakni tindakan yang tergambarkan struktur dan pranata sosial.24

Realitas itu bersifat subjektif, karena dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. Realitas tercipta dari konstruksi, sudut pandang tertentu dari wartawan.25Dalam pandangan konstruksionis media bukan sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan bias dan pemihakannya.

Dalam mengkontruksi sebuah berita analisis framing termasuk ke dalam paradigma kontruksionis yang mempunyai posisi dan pandangan sendiri terhadap media, wartawan, dan teks berita. Paradigma kontruksionis merupakan fakta berupa kenyataan itu sendiri, namun bukan sesuatu yang terberi, melainkan ada dalam benak wartawan yang

24

Burhan Bungin,Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 11

25


(40)

melihat fakta tersebut sehingga dibentuk menjadi sebuah berita.26 Konsep konstruksionisme diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif, Peter L. Berger. Bersama Thomas Luckman, ia banyak menulis karya dan menghasilkan tesis mengenai konstruksi sosial atas realitas. Dimana selalu dikatakan fakta merupakan konstruksi atas realitas, kebenaran suatu fakta bersifat relatif, dan berlaku sesuai konteks tertentu.27

6. Proses Konstruksi Sosial Media Massa

Proses konstruksi sosial media massa melalui berbagai tahapan diantaranya tahap menyiapkan materi konstruksi, tahap sebaran konstruksi, tahap pembentukan konstruksi, tahap konfirmasi.28

Tahap menyiapkan materi konstruksi masing-masing media memiliki desk yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan visi suatu media. Isu-isu penting setiap hari menjadi fokus media massa untuk dijadikan sebagai sumber berita. Setelah materi diasiapkan selanjutnya ke tahap sebaran konstruksi dimana pilihan-pilihan wilayah sebaran adalah strategi lain dalam sebaran konstruksi media berdasarkan pada segmentasi media masing-msaing. Pilihan sumber informasi juga dapat dipilih berdasarkan pemetaan kekuasaan sosial informasi itu di masyarakat. Setelah penyebaran kontruksi selanjutnya kontruksi yang di hasilkan masuk ketahap selanjutnya pembentukan konstruksi realitas.

26

Eriyanto,Analisis framing: konstruksi, ideologi, dan politik media, (Yogyakarta:Lkis.2002),h. 19

27

Eriyanto,Analisis framing: konstruksi, ideologi, dan politik media, (Yogyakarta:Lkis.2002),h. 20

28


(41)

30

Tahap ini terbagi atas dua yaitu tahap pembentukan konstruksi realitas dan pembentukan konstruksi citra. Selanjutnya ke tahap terakhir yaitu tahap konfirmasi yaitu tahapan ketika media massa maupun pembaca dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam pembentukan konstruksi.

B. Konseptualisasi Berita

1. Definisi Berita

Berita (news) yaitu laporan peristiwa yang dimuat atau disiarkan di media masa berupa fakta atau gagasan, terdiri dari unsur 5W+1H dan mengandung nilai-nilai berita atau nilai jurnalistik.29Struktur penulisan berita terdiri dari empat bagian diantaranya headline (judul berita),

dateline (waktu atau nama tempat berita diperoleh) lead (teras berita) dan news body (tubuh atau isi berita). Namun kadang-kadang dimasukan satu lagi ditempatkan di bawah judul, yaknicatcherataueye chaching sebagai penarik minat baca si pembaca, biasanya kutipan dari isi berita atau kutipan isi pembicaraan narasumber yang paling menarik.30

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan cerita. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita.31

29

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.18

30

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.18

31


(1)

(2)

(3)

(4)

LIMA penghuni Lembaga Pe-masyarakatan (LP) Pemuda Tangerang, Banten, terluka dan dilarikan ke Rumah Sa-kit Umum Daerah (RSUD) Tangerang akibat bentrok antarpenghuni, kemarin.

Berdasarkan informasi, be-trok yang terjadi, kemarin, pukul 11.15 WIB itu diawali percekcokan antara napi di Blok B dan D yang berlanjut adu fi sik dan saling serang di antara mereka. Petugas Polres Metro Tangerang yang datang ke lokasi untuk menghentikan bentrok diserang oleh para narapidana (napi). “Polisi sempat masuk, tapi beberapa saat kemudian keluar ka-rena dilempari batu oleh para napi,” kata Dedi Purnomo, warga di sekitar LP.

Tidak lama kemudian,

petu-gas dengan kekuatan lebih besar masuk kembali ke LP, sehingga perkelahian dapat diatasi. “Saya lihat ada lima orang yang luka-luka akibat bentrokan itu. Dan mereka dilarikan ke RSUD Tangerang untuk dirtawat,” katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto membenarkan ra-tusan personel Polri dan TNI diterjunkan ke LP yang ber-ada di Jalan Pemuda Raya, Tangerang, itu untuk meng-hentikan bentrok antarnapi. “Ada 260 personel dari Polda (Metro Jaya), polres, polsek, serta TNI,” katanya.

Untuk mencegah terulang-nya insiden serupa, seluruh petugas keamanan melokal-isasi tempat kejadian perkara. Setiap blok LP pun dikunci

dan napi tidak diperkenankan keluar dari sel.

Ia mengungkapkan bentrok bermula dari adanya tuduhan pencurian ponsel yang dilon-tarkan salah seorang napi penghuni blok B terhadap warga binaan di blok D. Kala itu, pihak LP tengah melaku-kan kegiatan rutin sehingga pintu blok B, C, dan D harus dibuka. Tudingan itu menim-bulkan perdebatan disusul saling serang.

Empat napi terluka, yaitu Renold Dianosa, Alex, Ace, dan Renhard. Seorang petugas LP bernama Sukarno Ali juga terluka. “Sukarno terluka di kepala dan dirawat di Poli-klinik LP Pemuda. Sementara itu, empat korban narapidana dibawa ke RSUD Tangerang,” jelasnya. (SM/Gol/J-4)

DINAS Kebersihan dan Perta-manan Kota Depok tidak lagi melayani pemakaman baru di Tempat Permakaman Umum (TPU) Kali Mulya I, Sukma Jaya, karena lahan makan di sana sudah habis. Warga Depok yang meninggal dunia disarankan dimakamkan di kampung halaman.

Sekretaris Dinas Kebersih-an dKebersih-an PertamKebersih-anKebersih-an Kota Depok Oka Barmara Soebae-darahman mengatakan TPU Kali Mulya I saat ini sudah penuh. “Bagi warga yang

ke-luarganya meninggal di Kota Depok, sebaiknya jenazah dibawa ke kampung masing-masing dan dimakamkan di sana,” katanya, kemarin.

Selain TPU Kali Mulya I, TPU lainnya juga sudah hampir penuh, antara lain TPU Kali Mulya II seluas 2,3 ha, Kali Mulya III dengan luas 3,2 ha, Cimpeaun (1 ha), Pasir Putih (1 ha), dan TPU Pondok Petir dengan luas lahan 600 meter persegi.

Mantan pengawas Inspek-torat Kota Depok itu

me-ngatakan kebutuhan lahan permakaman sangat desak, tapi sangat sulit men-dapat lahan di Kota Depok. Untuk mengatasinya, selain mengimbau warga Depok di-makamkan di kampung hala-man masing-masing, ia juga menganjurkan penumpang an jenazah baru pada makam lama.

Ia memperkirakan lahan permakaman umum di Kota Depok hanya mampu me-nampung jenazah hingga 2016, karena lahan yang

ter-sisa sekitar 4 ha sampai 7 ha. Setiap jenazah, lanjutnya, membutuhkan lahan 1 x 1,25 meter. Jika dikalikan 420 jena-zah, tanah yang dibutuhkan 1.575 meter per tahun. “Ber-arti lahan akan habis pada 2016,” katanya.

Oka juga meminta setiap kecamatan menyediakan area permakaman umum mengi-ngat tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Depok semakin tinggi dan tidak se-banding dengan ketersediaan lahan permakaman.(KG/J-4)

BERAWAN

: Awan mendung menutupi langit di kawasan Monas, Jakarta, kemarin. BMKG memprediksi hingga 20 April, prospek cuaca Jakarta berawan dan berpotensi hujan terutama sore dan malam hari.

PENDANGKALAN SUNGAI

: Pemulung mengais rezeki di antara tumpukan sampah yang memenuhi tepi Kanal Banjir Barat di kawasan Tomang, Jakarta, kemarin. Sampah yang dibuang sembarangan itu merupakan penyebab terjadinya pendangkalan dan penyempitan aliran sungai.

LENGANG

: Suasana jalan lengang di Jalan MH Thamrin, Jakarta, kemarin. Libur Paskah yang bertepatan dengan libur panjang dimanfaatkan warga Jakarta untuk berekreasi ke luar kota.

ANTARA/ZABUR KARURU

MI/RAMDANI

MI/ANGGA YUNIAR

Napi LP Pemuda Bentrok, Lima Luka

Lahan Makam di Depok Hampir Habis

K

EMENTRIAN Pendi-dikan dan Kebudayaan (Kemendikdud) menu-tup pengoperasian Taman Kanak-Kanak Jakarta Interna-tional School (TK JIS) Jakarta Selatan karena tidak memiliki izin.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kemendik-bud Lydia Freyani Hawad menegaskan TK tersebut di-tutup sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan perizinan di Kemendikbud. “Tidak ada toleransi bagi sekolah yang tidak mengantongi izin Ke-mendikbud, termasuk JIS, kita tutup sementara. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada pihak JIS

untuk mengurus perizinan,” ujarnya, Kamis (17/4).

Meski demikian, ia tetap mempertimbangkan aspek pendidikan murid sehingga Kemendikbud hanya melibur-kan sementara murid TK itu hingga masalah perizinan selesai.

Menurutnya, penutupan sementara sekolah itu tidak berdampak banyak terhadap pendidikan siswa karena su-dah memasuki akhir tahun ajaran. “Kami memberikan waktu satu minggu untuk mengurus semuanya. Kalau sudah selesai, sekolah akan dibuka kembali,” terangnya.

Sebelumnya, Lidya menya-takan JIS hanya mempunyai izin untuk sekolah dasar (SD).

“Mereka tidak punya izin un-tuk TK,” ujarnya.

Tutup selamanya

Sementara itu, pengacara murid yang menjadi korban kekerasan seksual di TK terse-but, Andi Asrun, berpendapat seharusnya TK JIS ditutup se-terusnya. Soalnya, terjadinya kasus kekerasan seksual ter-hadap muridnya membukti-kan pengelola JIS lalai dalam pengamanan sekolah. Selain itu, yang dialami kliennya merupakan bentuk tindak kriminalitas.

“Seharusnya ditutup sete-rusnya, atau paling enggak beberapa tahun. Jangan hanya sementara sampai masalah perizinan selesai,” ujarnya.

Ia juga menilai langkah penutupan yang dilakukan Kemendikbud terlambat. Se-harusnya, Kemendikbud lang-sung menutup TK itu ketika di-ketahui tidak memiliki izin.

Soal penutupan TK oleh Kemendikbud, pihak JIS tidak mau berkomentar. Kepala sekolah, guru, bahkan petugas keamanan tutup mulut. “Kami tidak tahu dan dilarang mem-berikan komentar,” ujar salah satu petugas keamanan JIS.

Di sisi lain, orangtua kor-ban kekerasan seksual be-rencana menggugat pengelola JIS. “Pasti akan kita gugat dengan mempersiapkan surat gugatannya,” kata pengacara orangtua korban kekerasan seksual, OC Kaligis, di Polda

Metro Jaya, Kamis (17/4). Terkait dengan kasus itu, Ke-pala Polda Metro Jaya Irjen Dwi Priyatno meminta pe nyidik segera menyelesaikan kasus dugaan kekerasan seksual tersebut. “Kapolda sangat ber-atensi, minta pe nyidik fokus menangani kasus kekerasan seksual itu,” kata Kepala Bi-dang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rik-wanto di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan, Kapolda juga meminta penyidik segera menahan dan mencari pelaku lain jika sudah menemukan dua alat bukti dugaan keter-libatannya. “Sementara kita masih fokus terhadap tiga o-rang untuk pendalaman,” ujar Rikwanto. (Nel/Ant/J-4)

Kemendikbud Tutup TK JIS

KOTA TANGERANG

KOTA DEPOK

KOTA BEKASI

JAKARTA SELATAN

Libur Panjang, Penumpang

Padati Terminal Bekasi

SABTU, 19 APRIL 2014

MEGAPOLITAN

8

PENUMPUKAN penumpang terjadi di Terminal Bus Kota Bekasi, Jawa Barat, kemarin, karena banyak warga meman-faatkan libur panjang akhir pekan untuk berlibur ke luar kota.

Kepala Unit Pengendali Ope-rasional Terminal Bus Bekasi Umar Setiono mengatakan pe-ningkatan jumlah penumpang terjadi pada jurusan tertentu, antara lain tujuan Priangan Timur, yaitu Pangandaran, Garut, dan Tasikmalaya. Se-lain itu, lonjakan penumpang terjadi pada tujuan beberapa daerah di Jawa Tengah.

“Memang terjadi lonjakan penumpang sebesar 50% jika dibandingkan dengan hari biasa. Ini kan long weekend. Banyak line bus yang kosong, khususnya untuk tujuan Tasik-malaya,” katanya.

Meski demikian, pengelola Terminal Bus Kota Bekasi tidak menyiapkan bus tamba-han, karena yakin bus yang

tersedia cukup untuk meng-angkut seluruh penumpang. “Ini masih normal, Lebaran saja masih bisa kami atasi,” jelasnya.

Alasan lain tidak ditambah-nya armada bus, lanjut Umar, ialah fanatisme penumpang dalam memilih bus. Meskipun sudah diberi bus tambahan, penumpang tetap memilih bus favorit mereka. “Kami pernah menambah bus dari Mayasari dengan tarif tidak jauh berbeda. Namun, pe-numpang tetap memilih bus utama,” katanya.

Sementara itu, arus lalu lintas di ruas tol Jakarta-Cikampek, kemarin, padat sejak pagi karena warga Ja-karta banyak yang bepergian ke daerah untuk menikmati libur libur panjang. Petu-gas Sentra Komunikasi Tol Jakarta-Cikampek, Dirman, mengatakan pertambahan volume kendaran terjadi sejak dini hari. (Gan/Gol/J-4)

Gugatan Penyerobotan Tanah Ditolak

Rumah Mewah di Pondok Indah Dirampok

Pembebasan Lahan Tol Segera Rampung

MAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Bogor menolak gugatan ke-luarga ahli waris M Noer bin Yakoeb, atas kasus sengketa tanah seluas 11.160 meter persegi di Jalan Gunung Gede I Dalam, Ke-lurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah.

Dalam sidang pembacaan putusan pada Rabu (16/4), majelis ha-kim yang diketuai Widya Irfani memenangkan dua tergugat yang semula dituding menyerobot tanah itu dengan cara manipulasi surat, yakni Saiman Ermawan dan Thetrin Meliana. Hakim menge-sampingkan semua alat bukti berupa dokumen-dokumen terkait kepemilikan tanah serta keterangan para saksi. Termasuk kete-rangan beberapa saksi tergugat yang mendukung penggugat.

Atas putusan itu, keluarga ahli waris bersama kuasa hukum kecewa. Roby Anugrah Marpaung selaku kuasa hukum ahli war-is menyatakan akan mengajukan banding. “Kami ban ding. Kami ingin mengoreksi putusan majelis hakim,” katanya.(DD/J-4)

KAWANAN perampok menyatroni rumah mewah di Jalan Seko-lah Duta Raya, Nomor 6, Pondok Indah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin siang. Pelaku yang diperkirakan berjumlah tiga orang mendatangi lokasi dengan modus berpura-pura sebagai petugas pengukur taman.

Mereka berhasil masuk ke rumah Yajid Adam dan diterima oleh pekerja rumah tangga bernama Parni, 25. Parni tidak berkutik kala ditodong dengan senjata tajam dan menuruti permintaan pelaku. Korban kemudian dikurung di kamar belakang rumah.

Seusai melumpuhkan korban, pelaku lalu membongkar brankas di kamar utama yang berisi US$18 ribu, 2 jam tangan, komputer tablet, tiga sertifi kat, dua buku pemilikan kendaraan bermotor (BPKB), sejumlah perhiasan, dan paspor. Kasubag Hu-mas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Aswin saat dimintai konfi rmasi membenarkan peristiwa itu. (Gol/J-4)

GUBERNUR DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan pembebasan lahan untuk kelanjutan pengerjaan akses tol Priok bisa selesai da-lam satu bulan ke depan. Hal itu dikatakan Jokowi saat meninjau proyek pembangunan tol di Jalan Jampea, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (16/4), sekaligus lokasi yang pembebasan lahannya belum rampung.

“Saya mengerti belum selesainya pengerjaan menyebabkan kemacetan. Wali kota sudah menjanjikan bulan depan ram-pung. Termasuk pembebasan lahan selama ini jadi kendala,” katanya.Pengerjaan seluruh akses tol itu masih terkendala 45 bidang lahan yang belum dibebaskan. Dari jumlah itu, di wila-yah Kecamatan Cilincing terdapt 11 rumah belum dibebaskan. Sementara itu, di Kecamatan Koja terdapat 34 bidang tanah.

Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono menjelaskan, di Kalibaru, Cilincing, tanah akan dibebaskan dengan harga Rp1,9 juta per meter persegi. (Ths/J-4)


(5)

BADAN Standar Nasional Pen-didikan (BSNP) terus berkoor-dinasi dengan Inspektorat Jenderal Kemendikbud diban-tu kepolisian undiban-tuk menelu-suri dugaan kebocoran kunci jawaban ujian nasional (UN) di Surabaya, Jawa Timur.

“Hasilnya akan dibahas di pleno BSNP. Kami juga akan menelaah lebih lanjut bersama Puspendik (Pusat Penilaian Pendidikan) Ke-mendikbud,” kata Ketua BSNP Edy Tri Baskoro di Jakarta, kemarin.

Dugaan kebocoran kunci jawaban terungkap pada hari ketiga pelaksanaan UN, Rabu (16/4). Polisi telah memeriksa 15 pelajar, termasuk R yang menjadi saksi kunci. R yang sempat menghilang diketa-hui membeli kunci jawaban itu dari seseorang kemudian disebarluaskan ke sejumlah

siswa.

Ada 20 lembar kunci ja-waban yang diperoleh R se-suai dengan 20 paket soal yang diujikan. Di bagian atas lembar jawaban itu tertera kode soal dan siswa bisa me-nyesuaikan dengan naskah soal yang diterimanya.

Anggota BSNP Tengku Ram-li Zakaria mengatakan, jika nanti terbukti ada kebocoran, siswa yang terkait bisa dike-nai sanksi. Adapun pemberi kunci jawaban akan dibidik dengan delik pidana.

Indonesia Corruption Watch meminta agar UN diulang jika memang benar telah terjadi kebocoran kunci jawaban. Na-mun, menurut Tengku Ramli, hal itu tidak bisa serta-merta dilakukan.

“Kita akan selisik dulu. Jika benar terbukti terjadi kebo-coran, mungkin saja diulang,

tapi terbatas hanya di sekolah terkait. Tidak mungkin di-ulang dalam skala luas,’’ ujar Tengku Ramli.

Pengamat pendidikan yang juga dosen Universitas Para-madina Jakarta M Abduh Zen menilai kasus di Sura-baya menunjukkan adanya indikasi UN memang benar bocor dan ia mengusulkan nilai UN dianulir. “Tentunya jika itu pengakuan para siswa, kuat diduga ada kebocoran,” tandasnya.

Secara terpisah, Sekjen Fe-derasi Serikat Guru Indonesia

(FSGI) Retno Listyarti meng-imbau penanganan kasus tersebut tidak mengorbankan anak didik.

“Mereka memang salah, tetapi mereka juga korban da lam sistem UN yang me-mang sangat tak adil dan mem buat stres peserta didik,” tuturnya.

Kalau para siswa itu terbuk-ti bersalah, Retno meminta pemerintah menyikapinya dengan arif. Mereka tak perlu langsung dinyatakan tidak lu-lus, tapi cukup diberi kesem-patan mengulang.

“Semoga kejadian ini men-jadi momentum revitalisasi UN. Jadikan UN hanya seba-gai pemetaan. Karena jika UN menjadi penentu kelulusan apalagi tiket masuk PTN, ke-curangan secara sistemik dan masif akan terus ada,” pung-kas Retno. (Bay/X-8)

PARA penyelam terus dike-rahkan untuk mencari korban kapal feri Sewol yang teng-gelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Incheon menuju Pulau Jeju di Korea Selatan (Korsel). Kemarin, mereka menemukan tiga mayat yang tersangkut di jendela kabin kapal tersebut.

Penjaga pantai Korsel

men-jelaskan hal tersebut setelah beberapa jam kapten kapal Sewol Lee Joon-seok, 69, resmi ditangkap dan ditetapkan se-bagi tersangka. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kapal feri yang membawa 476 pe-numpang dan sebagian besar pelajar itu tenggelam pada Rabu (16/4).

Sebanyak 174 penumpang bisa diselamatkan, sedangkan 270 lainnya masih dinyatakan hilang dan nasib mereka be-lum jelas. Tim penyelamat me-laporkan jumlah korban yang tewas tercatat 32 orang.

Para penyelam mengaku melihat beberapa mayat yang tersangkut di kabin yang saat itu dipenuhi anak-anak. Para pelajar tersebut diduga kuat terperangkap dalam kabin dan tidak mampu memecahkan

jendela kaca kabin kapal Sewol agar bisa keluar.

Kepada para wartawan, pe tugas penjaga pantai me-nambahkan pihaknya tidak mendeteksi adanya suara pada lambung kapal Sewol yang tenggelam. Tak hanya itu, upa ya pencarian korban yang melibatkan ratusan anggota angkatan laut, tim penjaga pantai, dan tim penyelam itu terkendala ombak besar.

Di sisi lain, saat ini investi-gasi terhadap kapal Sewol di-fokuskan kepada awak kapal, penyimpanan barang kargo, dan kerusakan pada struk-tur kapal kendati sebelum ber layar, kapal Sewol telah di nyatakan aman dan lolos pe meriksaan.

Kantor berita Korsel Yonhap

melaporkan, kemarin, kapten

Lee Joon-seok telah ditangkap. Penangkapan dilakukan sete-lah pihak berwenang menda-pat laporan resmi dari sejum-lah saksi.

Lee termasuk kapten kapal Korsel yang pertama kali tidak memegang kemudi saat kapal tenggelam dalam perjalanan sejauh 400 km menuju Pulau Jeju yang ditempuh selama 13,5 jam.

Kemudi kapal justru dise-rahkan Lee kepada awak kapal juniornya yang belum berpe-ngalaman. Dari keterangan sejumlah saksi, dia melakukan lima kesalahan termasuk pe-langgaran tugas dan undang-undang maritim.

Terkait dengan tuduhan me-lalaikan tugas, Lee tak mau berkomentar. Dia hanya memo-hon maaf. (Reuters/*/I-3) ENAM rumah semipermanen

yang dijadikan warung remang-remang di Jalan Kramat Duri RT 04/02, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, ludes dilalap api. Insiden yang terjadi kemarin pukul 05.20 WIB itu juga me-renggut tiga korban jiwa.

Korban tewas ialah Tika, 25, Yeni, 21, dan Dede alias Ade, 27. Mereka ditemukan meringkuk dalam kondisi tubuh hangus terbakar di dalam kamar mandi warung remang-remang milik Pak Kumis itu. Adapula dua korban luka bakar, yakni Darti, 30, dan Anggi, 20.

“Kami temukan ketiga kor-ban sudah meninggal dunia akibat terbakar,” ujar Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Pe-nanggulangan Bencana (PKPB) Jakarta Timur Moelyanto.

Ketiga korban yang be ker ja di salah satu warung, jelas Moely-anto, tewas karena tengah tidur. Mereka diduga panik dan tidak sempat menyelamatkan diri se-hingga memilih bersembunyi di kamar mandi.

Kebakaran itu baru bisa di-padamkan 1 jam kemu dian lan-taran lebar jalan me nuju lokasi

tidak cukup untuk dilewati truk pemadam kebakaran.

Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Menurut salah satu warga yang enggan disebut namanya, peristiwa itu terjadi bukan karena hubungan arus pendek listrik, melainkan disengaja. Bebe rapa hari sebe-lumnya sempat terjadi keribu-tan karena para pemilik warung menolak memberikan upeti Rp10 ribu per hari kepada ke-lompok dari ormas tertentu.

Penolakan pemberian upeti itu membuat ormas berang dan berujung baku hantam. “Kursi dan meja dirusak. Orang-orang itu (ormas) bawa golok. Tidak mungkin dari listrik, sebab api sangat cepat membesar,” jelas dia.

Secara terpisah, Kapolres Ja-karta Timur Kombes Mulyadi Kaharni mengatakan pihaknya sudah meminta Puslabfor Polri untuk menyelidiki penyebab kebakaran. “Kita pasang police line dan ambil barang bukti seperti sisa bekas kebakaran dan botol minuman. Kami juga mendalami kaitan kebakaran dengan peristiwa (keributan) sebelumnya.” (Gol/X-8)

MINGGU,

20 APRIL 2014

U

MUM

3

N

ELLY

M

ARLIANTI

P

IHAK kepolisian

dide-sak lebih progresif dalam menangani ka-sus peleceh an seksual yang menimpa siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Jakarta In-ternational School (JIS). Keja-hatan tersebut tidak boleh di-tangani dengan pidana umum yang biasa dipakai untuk ka sus pelecehan seksual.

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengung-kapkan hal itu, di Jakarta, ke marin. Menurut Reza, ke-polisian harus bisa mengu-bah cara pandang mereka ter hadap kasus itu. Pasalnya, pelecehan seksual terjadi pada

anak-anak di tempat yang se-harusnya steril dari tindak kejahatan.

“Ini kasus kejahatan yang dahsyat, yang menakutkan yang terjadi pada anak-anak secara seksual jadi harus ada langkah berani dan progresif dari pihak kepolisian,” cetus-nya.

Reza mengatakan sejauh ini korban yang melaporkan baru satu, tapi itu tidak menutup kemungkinan adanya kor-ban lain. Oleh karena itu, ia berharap pihak kepolisian bisa secara jeli menemukan benang merah yang akan mengungkap kasus lainnya.

Lebih lanjut Reza meyakini para pelaku bukan paedofi lia

karena pelaku yang satu su-dah berkeluarga dan memiliki anak, sedangkan pelaku lain-nya memiliki pacar.

“Ini bisa menjadi bukti bah-wa mereka bukan paedofi lia. Saya meyakini ada hal lain yang mendorong pelaku me-lakukan kekerasan seksual tersebut,” terangnya.

Komisioner Komisi Perlin-dung an Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan pihaknya mendesak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku dan menyelidiki kemungkin-an dugakemungkin-an korbkemungkin-an lain dalam kasus dugaan pelecehan sek-sual di TK Jakarta Internatio-nal School (JIS).

Komisioner Komisi Perlin-dungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menyatakan pihaknya bersama Kemendikbud telah menyepakati tiga hal terkait kasus JIS. Pertama, keduanya terus mendalami kasus

terse-but sesuai fungsinya masing-masing.

Kedua, KPAI meminta Ke-mendikbud melakukan in-vestigasi secara sistemik. Investigasi secara sistemik sangat diperlukan karena ka-sus pelecehan seksual terha-dap siswa TK JIS merupakan pelanggaran serius dan tidak boleh terulang.

Di samping itu, kata Susan-to, bisa saja kejahatan serupa terjadi di sekolah lain, tetapi korban ataupun orangtua kor-ban tidak melaporkan.

“Ketiga, jika hasil audit ke-layakan dari Kemendikbud menyatakan JIS tidak meme-nuhi prasyarat, Dirjen PAUDNI (Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal) akan merekomendasikan ke-pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menutup JIS,” ungkap Susanto kepada

Media Indonesia, kemarin.

Dirjen PAUDNI Kemendik-bud Lydia Freyani Hawadi menyatakan telah menutup sementara TK JIS sampai pihak pengelola merampung-kan urusan perizinan.

Bantah raib

Pada kesempatan yang lain, Polda Metro Jaya membantah dugaan penghilangan barang bukti di yayasan pendidikan JIS.

Sebelumnya beredar kabar bahwa pihak JIS telah mereno-vasi toilet di lokasi perkara serta mengganti petugas ke-bersihan di sana.

“Enggak ada. Semua lokasi perkara masih di-police line. Enggak benar informasi itu,” cetus Direktur Reserse Krimi-nal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto, kemarin. (Vei/Gol/E-1)

nelly@mediaindonesia.com

Kebakaran Cipayung

Diduga Disengaja

Penyelam

Temukan

Tiga Mayat

di Kabin

Kapal

Rusia Tambah Kekuatan Militer

UN di Surabaya Bisa Diulang

KEKUATAN militer Rusia dekat daerah per-batasan dengan Ukraina semakin ditingkatkan. Juru bicara Kremlin atau pemerintah Rusia mengatakan pengerahan kekuatan militer me-reka merupakan bentuk respons atas ketidak-stabilan di Ukraina.

“Kami ... memiliki pasukan (militer) di wi-layah yang berbatasan dengan Ukraina. Be-berapa dari pasukan itu telah ditempatkan di sana secara permanen. Pasukan lain memang untuk memperkuat sebagai tanggapan atas apa yang terjadi di Ukraina,” kata Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, ke-pada stasiun televisi Rossiya 1.

“Saya mohon maaf, ini (Ukraina) telah ada kudeta militer sehingga secara alamiah, negara mana pun akan mengambil tindakan waspada khusus terkait dengan bidang keamanan,” kata dia.

Peskov mengatakan, sebagai negara berdaul-at, Rusia bebas mengerahkan pasukan militer di mana pun dalam wilayah mereka tanpa ada batasan. Dia juga membantah tuduhan bahwa militer Rusia telah mengintervensi dan terlibat dalam sejumlah peristiwa di Ukraina. “Tuduhan itu sangat salah,” ucapnya.

Di sisi lain, sehari setelah tercapai kesepa-katan internasional yang melibatkan Ukraina, AS, Rusia, dan Uni Eropa (UE) di Jenewa, Swiss, kelompok separatis pro-Rusia menyatakan tidak akan mengakhiri pendudukan gedung-gedung milik pemerintah Ukraina.

Para pemimpin kelompok bersenjata yang menguasai sejumlah gedung dan lokasi di Do-netsk tersebut semakin berniat kuat untuk me-laksanakan referendum sebagaimana Krimea yang telah bergabung dengan Rusia.

Terkait dengan kelompok seperatis pro-Ru-sia, Rusia menyatakan tidak memiliki kendali terhadap kelompok ‘kecil para pria berbaju hi-jau’. Padahal, kelompok pro-Rusia itu memiliki peralatan tempur dan senjata otomatis.

Di lain pihak, Gedung Putih menyampaikan keinginan Presiden AS Barack Obama, ke-marin. Obama menyatakan Kremlin memiliki pengaruh terhadap kelompok separatis pro-Ru-sia di wilayah barat Ukraina. Karena itu, Rupro-Ru-sia didesak meminta kelompok separatis menin-ggalkan gedung pemerintah yang diduduki. Obama juga mengancam Rusia dengan sanksi lebih berat jika mereka tidak melaksanakan kesepakatan Jenewa. (Reuters/AP/*/I-3)

Kasus JIS Kejahatan Dahsyat

Bisa saja kejadian serupa juga telah terjadi

di sekolah lain, tetapi korban dan orangtua

korban tidak melapor.

PKL MONAS

: Pedagang kaki lima (PKL) berjualan di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, kemarin. Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) memprotes dan akan melayangkan somasi terkait kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang melarang pengunjung Monas membeli barang dagangan dari PKL dengan mengenakan denda Rp20 juta kepada pembeli.

FERI SEWOL

: Seorang kerabat penumpang menangis saat menunggu kabar keluarganya yang menjadi korban tenggelam feri Sewol di Pelabuhan Jindo, Korea Selatan, kemarin. Para penyelam terus dikerahkan untuk mencari korban yang hilang.

OLAH TKP KEBAKARAN

: Tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di rumah semipermanen yang dijadikan warung remang-remang di kawasan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, kemarin. Kebakaran tersebut merenggut tiga korban jiwa.

MI/ANGGA YUNIAR

AP/AHN YOUNG-JOON

MI/ATET DWI PRAMADIA

Jika terbukti, siswa yang

terkait bisa dikenai sanksi

dan pemberi kunci jawaban

akan dibidik dengan delik

pidana.


(6)

SELASA, 22 APRIL 2014

SELEKTA

2

Parpol

Emoh

Edukasi

Pemilih

Sistem proporsional terbuka ikut

mendorong suburnya politik uang.

S

ITI

R

ETNO

W

ULANDARI

S

EJUMLAH calon anggota

legislatif petaha na yang namanya kerap disebut dalam kasus tindak pi-dana korupsi ditengarai terpilih lagi pada Pemilu 2014. Mereka akan melenggang kembali ke Senayan.

Hal itu membuktikan partai politik gagal melaksanakan fungsinya dalam mendidik ma-syarakat untuk mendorong mun-culnya politisi yang bersih.

“Parpol tidak mengoptimal-kan fungsi pendidimengoptimal-kan politik, mempromosikan kader yang berkualitas untuk hadir dalam panggung publik. Jadi, ma-syarakat cenderung mencari pilihan ekonomis yang menyu-guhkan sejumlah uang,” kata peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Ronald Rofi andri saat dihubungi, tadi malam.

Menurut dia, sistem pemilu lebih mengedepankan faktor popularitas dan modal untuk mendulang suara. Hal terse-but diperparah dengan kondisi

masyarakat yang belum terlalu melek untuk memilih wakil me-reka di parlemen.

“Masyarakat hanya melihat caleg yang mampu menjanjikan sejumlah uang dan yang na-manya kerap mereka dengar,” tuturnya.

Lima caleg petahana DPR daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur 2 berpotensi kembali duduk di lembaga legis-latif pada Pemilu 2014.

Pasalnya, hingga kemarin, perolehan suara lima caleg tersebut jauh melampaui caleg lainnya. Dengan lolosnya lima caleg tersebut, dapil NTT 2 me-nyisakan dua kursi lagi.

Lima caleg tersebut yakni Fary Djemy Francis (Gerindra), Jefri Riwu Kore (Demokrat), Setya Novanto (Golkar), Herman Herry (PDIP), dan Saleh Husin (Hanura).

Pengurus DPD Partai Golkar NTT Muhammad Ansor me-ngatakan Setya Novanto telah mengumpulkan 70 ribu suara. “Suara ini merupakan hasil penghitungan sesuai formulir C1, dan Golkar juga berpeluang

MI/ANGGA YUNIAR

PRESIDEN Susilo Bambang Yudho-yono tetap fokus menjalankan tu-gas pemerintahan dan memegang kendali kabinet yang dipimpin-nya. Yudhoyono juga membantah dirinya sudah berkemas mengelu-arkan barang-barang pribadi dari Istana Presiden.

Hal itu disampaikan Staf Khu-sus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa dan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha saat menanggapi pem-beritaan Media Indonesia, Senin (21/4), ‘Presiden Yudhoyono Mulai Berkemas’, di Jakarta kemarin.

“Presiden sepenuhnya percaya bahwa enam bulan waktu tersisa sangat berharga untuk mewu-judkan target kabinet,” ungkap Daniel.

Ia meyakini Presiden akan me ninggalkan Kantor Presiden dengan penuh syukur setelah bekerja keras selama dua periode dan mewariskan prestasi pemba-ngunan.

Di tempat terpisah, Julian me-nambahkan, hingga saat ini belum ada inventaris pribadi Yudhoyono yang dipindahkan ke kediaman di Cikeas secara besar-besaran. Masuknya truk ke dalam istana negara, menurut dia, mungkin digunakan untuk aktivitas Sek-retariat Kepresidenan, Istana Negara, dan Istana Merdeka.

Pihak kepresidenan, tambah Julian, mengakui agenda peme-rintahan di lingkungan Istana Negara dan Kantor Presiden mulai lowong pascapemilu le-gislatif. Presiden memberikan ruang politik yang lebih luas bagi menteri-menterinya untuk mengurus agenda politik partai masing-masing.

“Namun dengan catatan, para menteri tidak melupakan tugas uta ma sebagai menteri atau ja bat-an publik lainnya,” ungkapnya.

Di sisi lain, pengamat politik dan kebijakan publik dari Uni-versitas Indonesia, Andrinof Cha-niago, mengatakan kendurnya semangat kerja pemerintahan Presiden Yudhoyono menjelang pemerintahan berakhir dise-babkan para menterinya lebih fokus pada urusan partai masing-masing untuk mencari posisi pada pemerintahan mendatang.

“Hal itu konsekuensi dari koali-si yang dibangun dalam pemerin-tahan Yudhoyono,” ujarnya.

Andrinof berharap dalam pe-merintahan berikutnya ada pem-batasan bagi para menteri dari kalangan politikus. Hal senada disampaikan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego. (Mad/Che/AI/X-7)

Yudhoyono

Tetap Fokus

Jalankan

Tugas

BERSIAGA:

Petugas keamanan bersiaga di gerbang Jakarta International School (JIS) di Pondok Indah, Jaksel, kemarin. Kemendikbud akhirnya mencabut izin operasional pengajaran untuk TK atau pendidikan anak usia dini (PAUD) di sekolah itu.

Kemendikbud secara resmi akhirnya mencabut izin operasional pengajaran untuk taman kanak-kanak (TK) atau pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jakarta International School (JIS) karena kasus kekerasan seksual terhadap murid sekolah itu. Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi, mene-gaskan hal itu di Jakarta, kemarin.

Pencabutan izin itu diputuskan setelah rapat tertutup bersama dengan Mendikbud, Dirjen PAUDNI, Dirjen Pendidikan Dasar, Dirjen Pen-didikan Menengah, Irjen Kemendikbud, dan pejabat eselon terkait lainnya.

“Untuk JIS, kami berkeputusan bahwa PAUD JIS harus ditutup. Keputusan ini mulai berlaku Selasa 22 April 2014,” ungkap Lydia.

Masalah pendidikan murid PAUD JIS yang saat ini sudah mengikuti pelajaran masih dapat diselesaikan hingga berakhirnya tahun ajaran 2013/2014.

Ia mengemukakan berdasarkan hasil inves-tigasi pihaknya, PAUD JIS telah berdiri sejak 1993, tetapi belum memiliki izin.

Di sisi lain, pihak JIS menolak disebut enggan bekerja sama dan terbuka untuk menuntaskan kasus kekerasan seksual yang menimpa salah satu siswa TK-nya. “Komunitas JIS sendiri jus-tru marah dan sedih akan peristiwa (pelecehan seksual) itu. Kami bersimpati kepada keluarga korban. Kesedihan mendalam dirasakan selu-ruh pengurus, guru, serta siswa kami,” ujar Kepala Sekolah TK JIS Timothy Carr, di Jakarta, kemarin.

Carr menolak mengomentari perihal pe-nutupan TK JIS oleh Kemendikbud lantaran ketahuan belum memiliki izin. “Kita fokus pada kasus anak dahulu. Soal penutupan TK, kami akan berbicara dengan Kemendikbud untuk mencari jalan yang terbaik.”

Menko Kesra Agung Laksono menginstruk-sikan agar sistem keamanan di TK JIS diaudit. (Bay/Tlc/X-6)

Berita Terkait Hlm 15

Izin TK Resmi

Dicabut,

JIS Pasrah

Selamat Terbang di

Ruang Roda Pesawat

Presiden memberi ruang

lebih luas bagi

menteri-menterinya untuk mengurus

agenda politik partai, tetapi

dengan catatan tidak

melupakan tugas utama

mereka.

merebut dua kursi DPR,” ujar Ansor.

Nama Setya Novanto dan Herman Herry beberapa kali disangkutkan dengan sejumlah kasus. Bahkan, Indonesia Cor-ruption Watch (ICW) pernah memasukkan keduanya di daf-tar 36 caleg bermasalah.

Dalam kasus suap penam-bahan dana PON di Pengadil-an Tipikor PekPengadil-anbaru, Setya Novanto yang menjabat Ketua Fraksi Golkar di DPR RI disebut tersangkut permintaan ‘dana gondrong’ sebesar US$1,7 juta. Dana itu sebagai fee sebesar 6% dari total anggaran penambah-an dpenambah-ana PON sebesar Rp290 miliar ke APBN.

Adapun Herman Herry per-nah disebut dalam kasus

simu-lator uji kendara di Korlantas Polri. Oleh saksi AKB Thedy Rismawan, Herman disebut menerima uang untuk memper-lancar proyek simulator.

Suburkan politik uang

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan dua sistem ikut mendorong maraknya politik uang. Pertama, kata dia, sistem proporsional terbuka.

“Kedua, di dapil dengan jum-lah kursi yang lebih banyak untuk diperebutkan marak terjadi money politics ketimbang dapil yang kursinya sedikit,” paparnya di Jakarta, kemarin. (Nur/PO/X-5)

wulan@mediaindonesia.com

S

EORANG remaja berusia

16 tahun memanjat pagar pembatas bandara internasio-nal Mineta di San Jose, California, AS, pagi sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Remaja itu kemudian menyusup ke ruang roda pesawat Hawaiian Airlines nomor pener-bangan 45 (HA45). Pesawat tersebut dalam persiapan terbang melintasi Samudra Pasifi k menuju Bandara Maui Kahalui, Honolulu, Hawai.

Pesawat itu kemudian men-darat dengan mulus di Maui pada Minggu pukul 10.30 waktu setem-pat (kemarin hari WIB) setelah menempuh perjalanan selama 5,5 jam dengan ketinggian di atas 38 ribu kaki.

Remaja itu masih pingsan hingga sekitar satu jam kemudian. Ketika sadar, remaja tersebut melom-pat turun ke landasan pacu. Saat itulah otoritas Maui menemukan dirinya yang sedang berkeliaran

kebingungan di area parkir pesa-wat sebelum akhirnya ditangkap petugas.

“Anak itu beruntung masih hidup. Ini keajaiban,” tukas juru bi-cara Biro Investigasi Federal (FBI) di Honolulu Tom Simon. Ia tidak mengerti bagaimana cara remaja yang identitasnya hingga berita ini diturunkan masih dirahasiakan, mampu bertahan dalam udara yang diperkirakan minus 80 dera-jat celsius.

Pakar penerbangan Jeff Wise menggambarkan suhu di ruang roda pada ketinggian tersebut seperti berada di puncak gunung tertinggi dunia, Everest. “Antara penipisan oksigen dan dingin, harapan hidup dapat dihitung da-lam menit,” kata Wise.

Tidak dihukum

Tom Simon menyatakan remaja pria tersebut dibawa ke kantor

oto-ritas untuk diinterogasi setelah se-belumnya ditahan di Bandara Maui. Tindakannya menyusup ke HA45 se-betulnya terekam kamera keaman-an di Bkeaman-andara Skeaman-an Jose. Menurut Simon, alasan remaja tersebut nekat menyusup ke roda pesawat setelah ribut dengan keluarganya.

“Perhatian utama kami sekarang

kesehatan anak, yang sangat ber-untung selamat,” tukas juru bicara Hawaiian Airlines Alison Croyle.

Pada bagian lain, juru bicara bandara di San Jose, Rosemary Barnes, menyatakan pihaknya be-kerja sama dengan FBI dan Badan Keamanan Transportasi untuk menginvestigasi mengapa remaja

itu bisa menerobos keamanan dan menyusup ke pesawat.

Simon menegaskan remaja ter-sebut tidak akan dihukum, tetapi disalurkan ke badan perlindungan anak. Berdasarkan hasil tes medis, remaja tersebut tidak mengalami persoalan kesehatan.

Keajaiban itu bukan peristiwa

pertama. Berdasarkan data Otori-tas Penerbangan Sipil AS (Federal Aviation Administration/FAA) dalam kurun waktu 1947-1993, dari 96 kasus, ada lima penumpang gelap yang selamat ketika berada di ruang roda dalam penerbangan dengan ketinggian mencapai sekitar 39 ribu kaki. (AP/BBC/LA Times/Kid/X-4)

AP/THE MAUI NEWS, CHRIS SUGIDONO

REMAJA NEKAT:

Remaja usia 16 tahun, yang terbang dari California ke Hawaii dengan bersem-bunyi di ruang roda pesawat, dibawa menuju ambulans di Bandara Kahului, Minggu (20/4).