Kesiapan Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sleman untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KESIAPAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN
SLEMAN UNTUK MEMANFAATKAN INTERNET SEBAGAI
SUMBER BELAJAR FISIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

Caecilia Anis Pratiwi
121424022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KESIAPAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN
SLEMAN UNTUK MEMANFAATKAN INTERNET SEBAGAI
SUMBER BELAJAR FISIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

Caecilia Anis Pratiwi
121424022


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Tuhan yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kupersembahkan skripsi ini sebagai bentuk ucapan syukur dan
tanda terima kasihku untuk semua orang yang selalu mendoakanku,

mendukungku, memotivasiku untuk terus selalu berusaha melakukan yang
terbaik. Skripsi ini ku persembahkan untuk :

 Tuhan Yang Maha Esa yang selalu meyertai setiap langkahku

 Keluargaku tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan yang
terbaik untukku.

 Teman-teman yang selalu siap mendengarkan keluhanku dan selalu
membantuku di saat aku membutuhkan pertolongan

 Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“ Sukses bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukanlah

sesuatu yang fatal : namun keberanian untuk meneruskan
kehidupanlah yang diperhatikan “ (Sir Winston)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Caecilia Anis Pratiwi. 2017. Kesiapan Sekolah Menengah Atas di
Kabupaten Sleman untuk Memanfaatkan Internet sebagai Sumber Belajar
Fisika. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan Sekolah Menengah Atas
di Kabupaten Sleman dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar Fisika.

Penelitian ini dilaksanakan di tujuh Sekolah Menengah Atas yang ada di Kabupaten
Sleman pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Instrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data adalah kuesioner kesiapan sekolah, observasi dan
wawancara kepada kepala sekolah. Data yang diperoleh diperkuat dengan
melakukan observasi dan crosscheck terhadap guru fisika, staf ahli dan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, 71,42 % dari
jumlah sekolah telah siap untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
Aspek yang paling siap adalah sumber daya manusia, yaitu sebesar 85,71 % dari
jumlah sekolah. Sedangkan aspek yang paling rendah kesiapannya adalah sarana
prasarana yaitu sebesar 42,86 % dari jumlah sekolah. Besarnya kesiapan aspek
kebijakan sekolah adalah 57,13% dari jumlah sekolah. Fakta itu menunjukkan
bahwa perlu adanya peningkatan pengadaan sarana prasarana untuk menunjang
pemanfaatan internet.

Kata Kunci : Kesiapan sekolah, pemanfaatan internet, sumber belajar.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT

Caecilia Pratiwi Anis. 2017. The School Readiness of Senior High School
in Sleman Regency for Internet Exploration as the Sources of Learning Physics.
A Thesis, Physic Education Study Program, Department of Mathematics and
Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University, Yogyakarta.
The purpose of this research are to find out the school readiness of Senior
High School in Sleman regency for Internet Exploration as the Sources of Learning
Physics. This research was conducted at seven Senior High School in Sleman
Regency in the second semester of the 2015/2016 academic year. The used
instruments in data collection i.e. school readiness questionnaire, observation and
interviews for the headmaster of each school. The obtained data confirmed by
observation and crosscheck with the physics teacher, expert staff and students.
The results showed that overall, 71.42% of the number of schools are ready
to use the Internet as a learning resource. Aspects of the most prepared are human
resources, amounting to 85.71% of the number of school. While most aspects of the
low readiness is the infrastructure that is equal to 42.86% of the number of school.
The amount of the regulation aspects of school readiness is 57.13% of the number
of school. The facts show that it is necessary to support the use of the Internet.


Keywords : School Readiness, the use of the internet, learning resources.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala
berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Kesiapan Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sleman untuk
Memanfaatkan Internet sebagai Sumber Belajar Fisika”. Penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada program studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan,
dukungan dan saran-saran dari berbagai pihak selama pelaksanaan penelitian dan
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Tarsius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing yang

telah sabar memberikan bimbingan, kritik, dan saran serta banyak meluangkan
waktu dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika yang selalu memberikan nasihat, dukungan dan motivasi.
3. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan semangat, dukungan dan motivasi
4. Seluruh Dosen Universitas Sanata Dharma yang dengan penuh kedisiplinan
mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh perkuliahan di Program
Studi Pendidikan Fisika

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Keluargaku tercinta yang menjadi penyemangat hidupku, yang senantiasa
mencurahkan cinta kasih, dukungan, perhatian, dan doa
6. Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan yang telah membantu penulis dalam
penelitian ini serta siswa SMA yang berpartisipasi sebagai responden saat
pengambilan data
7. Rekan seperjuangan ku (Amanda Kartika, Rahayu Larasati, Fransiska Yupita

dan Carlina) yang mau bekerja sama selama penelitian ini.
8. Sahabatku Delvie Naberia & Amanda Kartika, terima kasih atas
kebersamaanya selama ini, merasakan suka dan duka bersama, yang selalu
memberikan masukan dan semangat sepanjang penyelesaian pengerjaan
skripsi ini.
9. Keluarga besar Pendidikan Fisika 2012 atas kebersamaan, dukungan dan
bantuan yang diberikan selama belajar di Pendidikan Fisika Universitas Sanata
Dharma
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun
demikian penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Penulis

Caecilia Anis Pratiwi

xi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakanng . .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................6

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Batasan Masalah .......................................................................................7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kesiapan ......................................................................................................8
1. Pengertian Kesiapan ................................................................................8
2. Aspek Kesiapan .......................................................................................9
3. Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan ..................................................10
B. Internet ......................................................................................................11
C. Pengertian Belajar ...................................................................................14
D. Sumber Belajar ........................................................................................16
1. Pengertian Sumber Belajar ...................................................................16
2. Fungsi Sumber Belajar .........................................................................17
E. Kesiapan Sekolah terhadap Pemanfaatan Internet sebagai
Sumber Belajar ........................................................................................17
F. Penelitian yang Relevan ...........................................................................20
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .........................................................................................23
B. Subjek Penelitian .....................................................................................23
1. Populasi ............................................................................................... 23
2. Sampel ..................................................................................................25
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................28
D. Metode Pengambilan Data ......................................................................29
E. Instrumen Penelitian ................................................................................30
1. Angket ..................................................................................................30

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Wawancara ..........................................................................................32
3. Observasi ..............................................................................................34
F. Validitas ....................................................................................................36
G. Metode Analisis Data ...............................................................................37
1. Analisis Kuantitatif ................................................................................37
2. Analisis Kualitatif .................................................................................39
3. Kategorisasi Kesiapan Sekolah ..............................................................40
H. Prosedur Penelitian ..................................................................................42
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................43
B. Data ...........................................................................................................45
1. Angket ....................................................................................................45
2. Wawancara ............................................................................................47
C. Analisis Data .............................................................................................54
1. Analisis Angket ......................................................................................54
2. Analisis Wawancara ..............................................................................59
3. Hasil Keseluruhan ..................................................................................66
4. Hasil Observasi ......................................................................................69
D. Aspek Khusus Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran Fisika ....76
E. Pembahasan .............................................................................................79
F. Keterbatasan Penelitian .........................................................................83

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................84
B. Saran .........................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................87
LAMPIRAN .........................................................................................................90

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner Kesiapan Sekolah ..............................................................91
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari Universitas .................................................95
Lampiran 3. Surat Ijin dari Kantor Kesatuan Bangsa ..........................................103
Lampiran 4. Surat Ijin dari BAPPEDA ................................................................105
Lampiran 5. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ...........................106
Lampiran 6. Hasil Pengisian Kuisioner ...............................................................113

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penentuan Sampel ..................................................................................27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kesiapan Sekolah terhadap
Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar ......................................31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Kesiapan Sekolah terhadap
Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar ......................................32
Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Kesiapan dan Checklist ..........................................34
Tabel 3.5 Kategorisasi Kesiapan Sumber Daya Manusia .....................................38
Tabel 3.6 Kategorisasi Tingkat Kesiapan Sarana Prasarana ..................................38
Tabel 3.7 Kategorisasi Tingkat Kesiapan Kebijakan Sekolah ..............................39
Tabel 3.8 Kategorisasi Tingkat Kesiapan Sekolah ...............................................39
Tabel 3.9 Kategorisasi Kesiapan Sekolah ..............................................................41
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..............................................................44
Tabel 4.2 Skor Kesiapan Sekolah terhadap Pemanfaatan Internet ........................46
Tabel 4.3 Hasil Wawancara Kesiapan Sekolah terhadap Pemanfaatan
Internet sebagai Sumber Belajar ............................................................48
Tabel 4.4 Kategorisasi Faktor Kesiapan Sekolah terhadap Pemanfaatan
Internet sebagai Sumber Belajar ............................................................54
Tabel 4.5 Prosentase Kesiapan Sumber Daya Manusia .........................................56
Tabel 4.6 Prosentase Kesiapan Sarana Prasarana ..................................................56
Tabel 4.7 Prosentase Kesiapan Kebijakan Sekolah ...............................................57

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.8 Kategori Kesiapan Sekolah terhadap Pemanfaatan Internet
sebagai Sumber Belajar .........................................................................58
Tabel 4.9 Prosentase Kesiapan Sekolah .................................................................59
Tabel 4.10 Analisis Wawancara Kesiapan Sekolah terhadap Pemanfaatan
Internet sebagai Sumber Belajar ........................................................60
Tabel 4.11 Penjelasan Sekolah yang Sangat Siap dengan Sekolah yang
Sangat Tidak Siap ...............................................................................64
Tabel 4.12 Prosentase Kesiapan Sekolah secara Keseluruhan ..............................66
Tabel 4.13 Perbandingan Kesiapan Sekolah berdasarkan
Letak Geografisnya .............................................................................67
Tabel 4.14 Hasil Observasi ...................................................................................69
Tabel 4.15 Aspek Khusus Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran
Fisika ..................................................................................................76

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Faktor-Faktor Kesiapan Sekolah terhadap
Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar ................................19
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Sleman ......................................................................27
Gambar 3.2 Skema Proses Analisis Kualitatif .......................................................40
Gambar 3.3 Prosedur Rencana Penelitian ..............................................................42
Gambar 4.1 Fitur JBClass ......................................................................................77
Gambar 4.2 Tampilan Macromedia Flash ..............................................................78

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada
disekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarga sendiri (Syah, 2012).
Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk
dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya,
tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya banyak
sekali terdapat dimana- mana; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan,
dan sebagainya (Djamarah, S.B & Zain, A., 2010). Bila media adalah sumber
belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun
peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti
yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara
(Djamarah, S.B & Zain, A., 2010).
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu
guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media
pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

anak didik. Kalau dalam pendidikan di masa lalu, guru merupakan satu-satunya
sumber belajar bagi anak didik. Tetapi lain halnya sekarang, perangkat teknologi
sudah ada dimana-mana. Pertumbuhan dan perkembangannya hampir-hampir
tak terkendali, sehingga wabahnya pun menyusup ke dalam dunia pendidikan.
Ternyata teknologi yang disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat
bantu tetapi juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar
(Djamarah, S.B & Zain, A., 2010). Maka sumber belajar sekarang ini tidak hanya
berasal dari buku saja karena teknologi yang semakin berkembang ini
menyediakan sumber belajar baru bagi siswa, yaitu sumber belajar berbasis
teknologi.
Perkembangan

Teknologi

Informasi

dan

Komunikasi

(TIK)

memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan
menggunakan berbagai sarana seperti telepon, komputer, internet, e-mail dan
layanan pesan singkat (Suyanto & Jihad, A., 2013). Banyak sekali jenis-jenisjenis teknologi yang dapat digunakan oleh guru untuk menunjang keberhasilan
proses pembelajaran. Untuk menyampaikan materi pelajaran misalnya, guru
dapat memanfaatkan OHP atau LCD, dengan bantuan program computer. Untuk
memberikan sumber belajar yang lebih beragam dan mutakhir, guru dapat
memanfaatkan internet dan lain sebagainya (Sanjaya, W., 2008).
Dalam Litbang Kompas, 27 Desember 2007, Astuti mengatakan bahwa
sebenarnya internet bisa jadi sumber belajar alternatif yang cukup efektif dan
efisien. Selama ini, yang umum dikenal sebagai sumber belajar adalah buku dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

guru. Padahal, semakin lama sumber belajar tradisional ini semakin terbatas,
baik jumlah maupun distribusi. Dalam hal ini internet bisa jadi substitusi yang
sifatnya lebih untuk melengkapi, bukan menggantikan peran guru secara
keseluruhan. Pemanfaatan sumber belajar berbasis teknologi dengan media
elektronik saat ini sangat umum digunakan di dunia pendidikan.
Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung
dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup
yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan
menggunakan internet. Perkembangan muthakir dalam dunia pendidikan diikuti
dengan munculnya fenomena yang disebut cyber teaching atau pengajaran
maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet.
Istilah lain yang makin popular saat ini ialah e-learning, yaitu model
pembelajaran dengan menggunakan media TIK khususnya internet (Suyanto &
Jihad, A., 2013).
E-learning membantu siswa belajar tidak selalu dikelas, dapat lebih
santai, dapat diulang tanpa harus ada guru. Maka siswa dapat terus belajar.
Internet banyak membantu dalam mencari bahan fisika dan model pembelajaran
modern fisika. Lewat internet siswa dibantu untuk mencari sumber lain
(Suparno, P., 2009). Teknologi ini mau tidak mau perlu digunakan dalam proses
pembelajaran sains sehingga pembelajaran sains lebih menarik, bervariasi, dan
siswa dapat belajar dimanapun. Model pembelajaran dengan simulasi computer,
lewat internet, lewat web, dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran
sains (Suparno, P., 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

Maulida dan Jia-Jiunn (2013) mengatakan bahwa e-learning adalah cara
baru dalam proses belajar mengajar. Ini merupakan konsekuensi dasar dan logis
dari pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk
membangun e-learning yang efektif perlu banyak hal yang harus dipersiapkan,
seperti kesiapan teknologi, kesiapan lembaga pendidikan dan kesiapan
komunitas. Namun menurut Gordon Ouma, dkk (2013), keberhasilan
pelaksanaan e-learning bergantung pada tingkat kesiapan infrastruktur ICT dan
kesiapan pengguna. Untuk mengadopsi e-learning, sekolah diharapkan
mencapai tingkat pembangunan infrastruktur dan pengguna e-learning juga
harus memperoleh kompetensi teknis yang diperlukan dicampur dengan sikap
positif dan persepsi terhadap e-learning. Gordon Ouma, dkk (2013)
mengelompokkan bahwa terdapat 4 faktor untuk menilai kesiapan sekolah
terhadap e-Learning yaitu manusia (attitudes, confidence, experience),
teknologi, ketersediaan sarana prasarana, manajemen sekolah (infrastruktur).
Mengukur tingkat kesiapan di Sekolah Menengah Atas memerlukan pemahaman
yang jelas tentang bagaimana komponen lingkungan e-Learning berinteraksi.
Komponen utama dari implementasi e-learning adalah manusia dan teknologi.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa melalui
internet sekolah dapat melakukan pembelajaran jarak jauh (Distance Learning
atau e-Learning). Untuk melaksanakan dan menyadari manfaat dari e-learning
yaitu proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan teknologi berupa
internet di sekolah, penelitian ini meneliti kesiapan sekolah dalam
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar dengan mengeksplorasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

ketersediaan sarana prasarana (teknologi), kebijakan sekolah terhadap
pemanfaatan internet, serta persepsi dan sikap pengguna terhadap internet. Tiga
hal tersebut merupakan faktor yang harus dipenuhi sehingga sekolah dapat
dikatakan siap memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
Kesiapan sekolah sangat penting karena untuk dapat memanfaatkan
internet sebagai sumber belajar, sekolah harus mempersiapkan segala sesuatu
untuk tercapainya tujuan tersebut. Ketika sekolah telah siap maka pendidikan di
sekolah dapat berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Maka
berdasarkan uraian diatas peneliti mengambil judul Kesiapan Sekolah Menengah
Atas di Kabupaten Sleman untuk Memanfaatkan Internet Sebagai Sumber
Belajar Fisika.
.
A. Rumusan Masalah
Bagaimana kesiapan Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sleman untuk
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar Fisika ?

B. Tujuan Penelitian
Mengetahui kesiapan Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sleman untuk
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
mahasiswa pendidikan tentang kesiapan pemanfaatan internet sebagai
sumber belajar di sekolah, karena sebagai calon pendidik harus memikirkan
kemajuan pendidikan mengingat kemajuan teknologi semakin pesat maka
pendidikan juga harus dapat menyesuaikan. Salah satu caranya dengan
memanfaatkan internet sebgai sumber belajar dalam bidang pendidikan.
2. Bagi Siswa
Memberikan informasi kepada siswa bahwa internet juga merupakan
sumber belajar yang dapat diakses kapan dan dimana saja mengingat bahwa
kebanyakan siswa sekarang kemana saja mereka pergi selalu membawa
handphone yang bisa akses internet.
3. Bagi Guru
Sebagai bahan acuan bagi guru untuk dapat meningkatkan
pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dan mengembangkan
kemampuan untuk mengajar berbasis IT
4. Bagi Sekolah
Memberikan informasi bagi sekolah tentang pentingnya kecepatan
akses internet disekolah supaya internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber
belajar dalam proses pembelajaran. Sekolah diharapkan dapat memberikan
dukungan dalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

memaksimalkan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar yang mudah
di akses oleh siswa.
5. Bagi Pemerintah
Memberikan informasi pentingnya bantuan dari pemerintah untuk
sekolah-sekolah dalam meningkatkan pemanfaatan internet sebagai sumber
belajar.

D. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah agar pengkajian
masalah tidak terlalu luas dan pelaksanaan penelitian dapat difokuskan.
Berdasarkan latar belakang masalah maka penelitian ini difokuskan pada :
1. Tempat penelitian dilakukan di 7 Sekolah Menengah Atas dari beberapa
Kecamatan di Kabupaten Sleman.
2. Masalah yang dibahas yaitu tentang kesiapan sekolah terhadap pemanfaatan
internet sebaga sumber belajar yang mencakup beberapa faktor yaitu :
a. Sumber daya manusia terutama guru dan siswa
b. Sarana Prasarana yang mencakup teknologi, komputer, jaringan
internet (Wifi).
c. Kebijakan sekolah yang mencakup pelatihan guru dan seluruh staf di
sekolah, anggaran untuk penggunaan internet, aturan penggunaan
internet dan keberadaan staf ahli dalam mengelola internet di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kesiapan
1. Pengertian Kesiapan
Kesiapan diperlukan sebelum siswa mengikuti pembelajaran.
Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap
untuk memberi respon/ jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi
(Slameto, 2010). Dalam proses belajar, kesiapan ini timbul dari dalam diri
seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan
berarti kesiapan untuk melaksanakan sesuatu. Kesiapan sangat menentukan
keberhasilan dalam belajar. Kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses
belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka
hasil belajarnya akan lebih baik (Slameto, 2010). Menurut Thorndike dalam
Slameto (2010), kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya.
Menurut Thorndike dalam Surya (2013), salah satu hukum
pembelajaran yaitu hukum kesiapan. Hukum kesiapan menyatakan bahwa
hubungan antara rangsangan dan perilaku akan menjadi lebih kokoh apabila
disertai dengan kesiapan.
Maka dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesiapan adalah
keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap dalam menerima
rangsangan serta melakukan respon dan tindakan terhadap situasi tertentu.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

2. Aspek Kesiapan
Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada
kecenderungan memberi respon. Menurut Slameto (2010), kondisi kesiapan
mencakup 3 aspek :
a. Kondisi fisik, mental dan emosional
Kondisi fisik adalah kesiapan tubuh jasmani seseorang untuk
mengikuti kegiatan belajar. Kondisi mental adalah keadaan siswa yang
berhubungan dengan kecerdasan siswa. Sedangkan kondisi emosional
adalah kondisi seseorang untuk dapat mengatur emosinya dalam
menghadapi masalah.

b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
Kebutuhan merupakan segala sesuatu yang harus dipenuhi saat
itu juga atau rasa membutuhkan terhadap materi yang diajarkan. Motif
merupakan suatu daya penggerak atau pendorong. Di dalam menentukan
tujuan, disadari atau tidak untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, dan
yang menjadi penyebab untuk berbuat itu adalah motif. Maka motif
sangat erat kaitannya dengan tujuan.
Hubungan kebutuhan, motif dan tujuan dengan kesiapan menurut
Slameto (2010) adalah :
1) Kebutuhan ada yang disadari dan tidak disadari
2) Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya
dorongan untuk berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

3) Kebutuhan mendorong usaha, dengan kata lain timbul motif
4) Motif tersebut diarahkan ke pancapaian tujuan.
Jelas bahwa kebutuhan yang disadari akan membuat siswa
berusaha untuk dapat siap mencapai tujuan. Maka kebutuhan, motif dan
tujuan ada hubungannya dengan kesiapan.

c. Keterampilan, pengetahuan pengertian yang lain yang telah dipelajari
Keterampilan

dan

pengetahuan

merupakan

kemahiran,

kemampuan serta pemahaman yang dimiliki siswa terhadap materi yang
telah diajarkan. Keterampilan misalnya kemahiran siswa membuat alat
peraga. Sedangkan pengetahuan misalnya pemahaman mengenai materi
yang diajarkan.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan menurut Djamarah dan
Aswan dalam Kadek Sri (2011), yaitu:
a. Kesiapan Fisik
Kesiapan fisik berkaitan erat dengan kesehatan yang akan
berpengaruh pada hasil belajar dan penyesuaian sosial individu. Hal ini
dapat mempengaruhi kelnacaran proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

b. Kesiapan Psikis
Kesiapan psikis berkaitan erat dengan kecerdasan, daya ingat
tinggi, kebutuhan yang terpuaskan, ada hsrat atau motivasi untuk belajar,
dapat berkonsentrasi da nada perhatian.
c. Kesiapan Materiil
Individu dalam mempelajari materi tentunya harus mempunyai
bahan yang dapat dipelajari atau dikerjakan. Dengan didukung dengan
berbagai sumber bacaan maka akan memberikan pengetahuan dan akan
membantu siswa dalam merespon atas pertanyaan-pertanyaan dari guru
terkait dengan pelajaran.

A. Internet
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBI), internet adalah jaringan
komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas
komputer yg terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit. Internet
atau interconnected network berkembang seiring bertambahnya komputer dan
jaringan yang terhubung ke internet. Dengan demikian, internet berfungsi
sebagai penghubung antar jaringan kecil. Internet sebagai jaringan dari berbagai
jaringan. (Novian, A. & Abdullah, D., 2010).
Internet (Interconnected Network) merupakan contoh jaringan komputer.
internet diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia,
yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di
seluruh dunia, sehingga dapat saling berhubungan atau berkomunikasi. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

komunikasi internet ini harus megikuti standar serta media tertentu. Media yang
digunakan dalam jaringan ini adalah jaringan telepon (Supriyadi, E. & Kiswanto,
M.H., 2010).
Menurut Sidharta (1996), internet adalah sumber daya informasi yang
menjangkau seluruh dunia. Asal-usul internet berasal dari jaringan kompuer
yang dibentuk pada tahun 1970-an. Jaringan computer tersebut disebut Arpanet.
Jaringan computer hanyalah medium yang membawa informasi. Daya guna
internet terletak pada informasi itu sendiri. Internet adalah gambaran dinamis
bahwa manusia yang mampu berkomunikasi secara bebas akan memilih untuk
bersikap sosial dan tidak mementingkan diri sendiri. Internet adalah forum
global pertama dan perpustakaan global pertama dimana setiap pemakai dapat
berpartisipasi dalam segala waktu (internet tidak pernah tutup).
Meluasnya penggunaan jaringan komputer merupakan motor bagi
perkembangan teknologi elektronik terbaru ini (internet). Internet adalah
kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling
bersambungan menggunakan jaringan komunikasi yang ada diseluruh dunia.
Selain itu, Internet adalah seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi
sehingga membuat Internet menjadi sumber daya informasi yang sangat
berharga (Tretter, M., 1996).
Menurut Sofana (2006), network (jaringan) atau tepatnya computer
network (jaringan komputer) adalah gabungan beberapa buah komputer yang

saling terhubung dan dapat saling bertukar informasi. Salah satu model jaringan
komputer yang paling popular adalah internet. Internet merupakan jaringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

komputer berskala WAN (satu dunia). Laboratorium computer dan internet di
sekolah sebenarnya merupakan bentuk sederhana warung internet (warnet).
Internet membuka peluang bagi siswa untuk berkomunikasi dengan user lain di
dunia. Internet bisa menjadi pemicu dan sarana meningkatkan kemampuan
siswa. Internet juga bisa menjadi kabar baik bagi para guru dan staf. Guru dan
staf dapat meningkatkan kemampuannya (Sofana, I., 2006).
Dalam dunia internet sering dikenal sebutan bit atau byte dan bandwidth.
Sejumlah byte yang “diangkut” dari satu satu titik ke titik lain per satuan waktu
disebut transfer rate-nya. Kadangkala transfer rate disebut speed atau kecepatan
transfer data. Adakalanya orang menyebut transfer data sebagai bandwidth.
Sebenarnya bandwidth berbeda dengan transfer rate. Bandwidth menyatakan
lebar spektrum. Namun bandwidth dan transfer rate saling berkaitan. Semakin
besar bandwidth-nya akan semakin tinggi juga transfer rate yang dicapai
(Sofana, I., 2006).
Menurut Rusman, Deni & Cepi (2012). pemanfaatan internet sebagai
sumber pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :
1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air

dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan
ruang kelas.
2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka

biasa.
3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing – masing

siswa.
5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa dan

memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat
turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek
tugastugas yang dikerjakan siswa secara online.
Maka dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa internet adalah sumber
pembelajaran yang dapat menjadikan siswa lebih mandiri dalam belajar dengan
mendapatkan askes untuk mencari materi yang sedang dipelajari.

B. Pengertian Belajar
Belajar merupakan permasalahan yang umum dibicarakan setiap orang
terutama yang terlibat dalam dunia pendidikan (Irham, M. & Wiyani, N.A.,
2014). Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk
perubahan tingkah laku yang relatif permanen dan menetap disebabkan adanya
interaksi individu dengan lingkungan belajarnya (Irham, M. & Wiyani, N.A.,
2014).
Menurut Khodijah (2014), belajar merupakan proses penting yang terjadi
dalam kehidupan setiap orang. Karenanya, pemahaman yang benar tentang
konsep belajar sangat diperlukan, terutama bagi kalangan pendidik yang terlibat
langsung dalam proses pembelajaran. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

belajar digunakan secara luas. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang disebut
belajar itu muncul dalam berbagai bentuk. Membaca buku, menghafal ayat AlQur’an, mencatat pelajaran, hingga menirukan perilaku tokoh dalam televisi,
semua disebut belajar. Maka menurut Khodijah (2014), dapat disimpulkan :
1. belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang memperoleh
dan membentuk kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru;
2. proses belajar melibatkan proses-proses internal yang terjadi berdasarkan
latihan, pengalaman dan interaksi social;
3. hasil belajar ditunjukkan oleh terjadinya perubahan perilaku (baik actual
maupun potensial); dan
4. perubahan yang dihasilkan dari belajar bersifat relatif permanen.
Menurut Mustaqim (2008), belajar adalah perubahan tingkah laku yang
relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman. Dengan kata lain yang
lebih rinci dari belajar adalah :
1. Suatu aktivitas atau usaha yang disengaja.
2. Aktivitas tersebut menghasilkan perubahan, berupa sesuatu yang baik yang
segera nampak atau tersembunyi tetapi juga hanya berupa penyempurnaan
terhadap sesuatu yang pernah dipelajari.
3. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan ketrampilan jasmani,
kecepatan perseptual, isi ingatan, abilitas berpikir, sikap terhadap nilai-nilai
dan inhibisi serta lain-lain fungsi jiwa (perubahan yang berkenaan dengan
aspek psikis dan fisik);
4. Perubahan tersebut relatif bersifat konstan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

C. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Dalam pembelajaran konvesional, sering guru menentukan buku
teks sebagai satu-satunya sumber materi pembelajaran. Dengan demikian,
perubahan dan atau penyempurnaan kurikulum, pada dasarnya adalah
penyempurnaan dan perubahan buku ajar. Akibatnya ketika terjadi
perubahan kurikulum, maka selalu diikuti oleh perubahan buku pelajaran
(Sanjaya, W., 2008).
Dewasa ini ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat, sehingga
kalau guru dan siswa hanya mengandalkan buku teks sebagai sumber
pembelajaran,bisa terjadi materi yang dipelajarinya itu akan cepat using.
Dengan demikian, guru dituntut untuk menggunakan sumber lain yang dapat
menyajikan informasi terbaru, misalnya menggunakan jurnal yang
menyajikan berbagai pengetahuan muthakir, majalah, koran dan sumber
informasi elektronik, misalnya dengan menggunakan dan memenfaatkan
internet dan lain sebagainya. Kemajuan teknologi informasi, memungkinkan
materi pelajaran tidak hanya disimpan dalam buku teks saja, akan tetapi bisa
disimpan dalam berbagai bentuk teknologi yang lebih efektif dan efisien,
misalnya dalam bentuk CD, kaset, dan lain sebagainya. (Sanjaya, W., 2008).
Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan untuk
memberikan informasi mauoun berbagai keterampilan kepada murid
maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, gambar-gambar,
narasumber, benda, atau hasil-hasil budaya (Sudono, A., 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar
seseorang (Djamarah, S.B. & Zain, A., 2010). Untuk tercapainya tujuan
pengajaran tidak mesti dilihat dari kemahalan suatu media, yang sederhana
juga bisa mencapainya, asalkan guru pandai menggunakannya. Maka guru
yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa manipulasi media
sebagai sumber belajar dan penyalur informasi dari bahan yang disampaikan
kepada anak didik dalam proses belajar mengajar.

2. Fungsi Sumber Belajar
Fungsi dari sumber balajar menurut Sudono (2000) yaitu
memberikan kesempatan proses berasosiasi kepada anak untuk mendapatkan
dan memperkaya pengetahuan dengan menggunakan berbagai alat, buku,
narasumber, atau tempat. Penggunaan sumber belajar disesuaikan dengan
tingkat kebutuhan anak. Fungsi sumber belajar yang lain adalah
meningkatkan perkembangan anak dalam berbahasa melalui berkomunikasi
dengan mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan sumber belajar
atau hal lain.

D. Kesiapan Sekolah terhadap Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar
Kesiapan terhadap pemanfaatan internet biasa disebut dengan Ereadiness. Menurut Budhiraja (2002: 5), E-readiness sebagai tingkat dimana
masyarakat memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam jaringan dunia. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

tersebut diukur dengan menilai kemajuan relatif dari suatu daerah yang
mengadopsi teknologi informasi dan penerapannya. Dari pendapat tersebut
maka kesiapan sekolah terhadap pemanfaatan internet atau bisa disebut elearning readiness (ELR) adalah kesiapan fisik atupun mental suatu organisasi
yang berupa sekolah untuk menerapkan e-learning yaitu memanfaatan internet
dalam pembelajaran di sekolah.
Menurut Haney (2002) dalam Aydin, C.H. & Tasci, D (2005), faktor
kesiapan organisasi dalam menerapkan E-Learning diklasifikasikan dalam 7
kategori yaitu sumber daya manusia, sistem manajemen pembelajaran, pelajar,
konten, teknologi informasi, biaya dan vendor. Selain itu Chapnick (2000) dalam
Aydin, C.H. & Tasci, D (2005), faktor yang harus diperhatikan untuk menilai
kesiapan dimasukkan 8 kategori kesiapan yaitu psychological, sociological,
environmental, human resources, financial, technological skill, equipment,
content. Berdasakan difusi Everett M. Rogers (Aydin, C.H. & Tasci, D., 2005),
empat faktor utama yang dapat membantu organisasi mengukur seberapa siap
mereka untuk e-learning telah ditentukan. Teori inovasi Everett M. Rogers
memberikan latar belakang teoritis untuk faktor-faktor ini.yaitu teknologi,
inovasi, orang dan pengembangan diri.
Gordon Ouma, dkk (2013), mengelompokkan bahwa terdapat 4 faktor
untuk menilai kesiapan sekolah terhadap e-Learning yaitu manusia (attitudes,
confidence, experience), teknologi, ketersediaan sarana prasarana, manajemen
sekolah (infrastruktur). Mengukur tingkat kesiapan di Sekolah Menengah Atas
memerlukan pemahaman yang jelas tentang bagaimana komponen lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

e-Learning berinteraksi. Komponen utama dari implementasi e-learning adalah
orang-orang dan teknologi.
Dari pendapat di atas maka dapat dirangkum bahwa faktor-faktor yang
digunakan untuk menilai kesiapan sekolah terhadap pemanfaatan internet
sebagai sumber belajar adalah manusia (kesiapan guru, siswa dan seluruh
anggota sekolah), sarana prasarana (jaringan Wifi, computer, LCD, teknologi
yang mencakup software dan hardware), kebijakan sekolah (tenaga ahli,
anggaran, dll). Kerangka yang menampilkan kesiapan semua komponen sekolah
dalam pelaksanaan e-Learning yaitu pemanfaatan internet sebagai sumber
belajar ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Sumber Dana
Kebijakan
Sekolah
terhadap
pemanfaatan
internet

Kesiapan
Sekolah

Anggaran
Staf Ahli Internet
Pelatihan Staf

Siswa
Kemampuan
Sumber
Daya
Manusia

Guru
Staf / karyawan

Komputer
Sarana Prasarana
yang menunjang
pemanfaatan
internet

Wifi
Teknologi
Website & e-mail

Gambar 2.1 Bagan Faktor-Faktor Kesiapan sekolah terhadap
Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

E. Penelitian Yang Relevan
Dalam penelitian ini peneliti mencari referensi dari penelitian
sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti lain tentang E-Learning Readiness
yaitu kesiapan terhadap penerapan e-learning. Penelitian yang sebelumnya telah
dilakukan oleh :
1. Ilham Fajri Maulida & Jia Jiunn Lo (2013) dengan judul “ E-Learning
Readiness in Senior High School in Banda Aceh, Indonesia ”. Penelitian ini

dilakukan di 33 sekolah yaitu 17 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta di kota
Banda Aceh. Subyek penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, administrator
sekolah dan staf dinas pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara
membagikan kuisioner, melakukan wawancara serta observasi di sekolah.
Hasil dari penelitian ini yaitu 40% sekolah siap menerapkan e-learning.
Peneliti menemukan kendala terbesar dalam menerapkan e-learning yaitu
keuangan serta kurangnya dukungan dari pemerintah dan satu-satunya
faktor yang menyatakan siap adalah keerampilan siswa mengunakan
komputer dan akses internet.
2. Arif Kurniawan (2014) dengan judul “Pengukuran Tingkat Kesiapan
Penerapan e-Learning Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah di Kota
Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
menggunakan kuesioner. Penelitian ini menghasilkan kuesioner terdiri dari
empat faktor yaitu manusia, pengembangan diri, teknologi, dan inovasi.
Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Sampel dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

penelitian ini yaitu lima SMA Muhammadiyah di Kota Yogyakarta.
Responden pada penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah
bagian kurikulum, bendahara sekolah, penanggung jawab laboratorium
komputer sekolah, dan guru yang ahli dalam e-learning. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kelima sekolah tersebut yang berarti kelima SMA
Muhammadiyah di Kota Yogyakarta termasuk pada kategori siap dalam
penerapan e-learning, tetapi membutuhkan sedikit peningkatan pada faktor
manusia dan pengembangan diri.
3. Gordon, Fredrick & Benjamin (2013) dengan judul “Evaluation of ELearning Readiness in Secondary Schools in Kenya ”. Populasi dalam

penelitian ini yaitu 10 SMA di Kabupaten Rachuonyo, Kenya yang
menerima dana infrastruktur ICT dari pemerintah. Sampel yang digunakan
yaitu 10 kepala sekolah, 72 guru dan 196 siswa yang dihitung dengan
menggunakan

teknik

random

sampling

dengan

memperhatikan

proporsional ukuran populasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu survei deskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa
angket. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru percaya diri
dapat mengoperasikan komputer dan siap menerapkan e-learning tapi perlu
perbaikan dalam keterampilan ICT untuk berhasil menerapkan e-learning.
Siswa percaya bahwa komputer akan membuat pembelajaran lebih menarik
dan sebagian besar siswa ingin menggunakan komputer di kelas. Namun
tingkat infrastruktur ICT masih sangat tidak memadai untuk pelaksanaan e-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

learning seperti konektivitas internet sangat lambat, jumlah komputer yang
tersedia terlalu terbatas dibandingkan dengan siswa yang terdaftar.

Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, semua penelitian
menggunakan metode survei dengan memberikan angket. Ketiganya sama-sama
meneliti kesiapan Sekolah Menengah Atas terhadap penerapan e-Learning hanya
lokasinya yang berbeda. Hasil dari penelitian 1 yaitu keuangan dan dukungan
pemerintah kurang, penelitian 2 menunjukkan bahwa masih membutuhkan
sedikit peningkatan pada faktor manusia (seluruh anggota sekolah) dan
pengembangan diri, sedangkan pada penelitian 3 hasilnya yaitu tingkat
infrastruktur ICT masih sangat tidak memadai untuk pelaksanaan e-learning.
Maka berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tersebut, peneliti akan
fokus pada kesiapan sekolah pemanfaatan internet sebagai sumber belajar yang
merupakan bagian dari penerapan e-Learning, maka hal tersebut yang menjadi
perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Faktor kesiapan yang
akan diteliti yaitu sumber daya manusia (seluruh anggota sekolah), sarana
prasarana dan kebijakan sekolah (termasuk didalamnya adalah keuangan). Sampel
yang digunakan juga setingkat SMA namun di Kabupaten Sleman dan subyeknya
adalah kepala sekolah. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu
survei dengan cara menyebarkan angket, disertai dengan wawancara dan di
konfirmasi dengan observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian gabungan antara kuantitatif
dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah desain riset yang