SIKAP KEBERAGAMAN MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM SETELAH MENGIKUTI MENTORING UNIVERSITAS Sikap Keberagaman Mahasiswa Fakultas Agama Islam Setelah Mengikuti Mentoring Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2012/2013.
SIKAP KEBERAGAMAN MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM
SETELAH MENGIKUTI MENTORING UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
(S.Ud) Program Perbandingan Agama (Ushuluddin)
Oleh :
SULBANI AKBAR
H 000 090 012
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
2
ABSTRAK
Agama sebagai suatu sistem keyakinan atas adanya Yang Mutlak di luar
manusia dan suatu sistem peribadatan manusia yang dianggap Yang Mutlak itu,
serta suatu sistem kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan sesama
manusiah dengan alam lainya, sesauai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata
peribadatan manusai yang dimaksudkan. Keagamaan adalah kepatuhan dan
kesetiaan manusia
kepada Allah. Masalah yang ada masih minimnya
keberagamaan mahasiswa dalam keseharian baik dalam beribadah, pergaulan dan
sikap dalam ucapan . masih banyak kekurangan nilai dalam keislaman dalam
keseharian mahasiswa diantara faktor tersebut adalah dipengaruhi oleh
lingkungan, tempat tinggal atau pergaulan. Bagaimana sikap pergaulan mahasiswa
Fakultas Agama Islam setelah mengikuti mentoring Universitas Muhammadih
Surakarta.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana sikap
keberagamaan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Adapun jenis penalitian ini tergolong penelitian lapangan (field
research) karena data yang diperoleh di lapangan. Sedangkan jenis analisis data
yang digunakan adalah kuanlitatif dengan teknik prosentase.Untuk mengukur
Sikap Keberagamaan Mahasiwa Fakultas Agama Islam Setelah Mengikuti
Mentoring Universitas Muhammadiyah Surakarta, penulis menggunakan konsep
C.Y. Glock & Start, yaitu yang meliputi, Pertama: keterlibatan Ideologi, yaitu
menggambarkan seberapa jauh seseorang menerima hal-hal yang dogmatic di
dalam agamanya. Kedua: keterlibatan Ritual, yaitu sejauhmana seseorang
mengerjakan kewajiban ritual di dalam agamanya. Ketiga: keterlibatan
Intelektual, yaitu mengetahui sejauhmana seseorang mengetahui tentang ajaran
agamanya. Keempat: keterlibatan konsekuen, yaitu sejauhmana perilaku
seseorang konsekuen dengan ajaran agamanya. Kelima: keterlibatan pengalaman
keagamaan yaitu menujukan apakah seseorang pernah mengalami pengalaman
keagamaan yang dianggap spektakuler yang merupakan keaajaiban yang
datangnya dari Tuhan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sikap keberagamaan mahasiswa
Fakultas Agama Islam setelah mengikuti mentoring Universitas Muhammadiyah
Surkarta tergoolong tinggi, hal ini dapat diketahui dari masing-masing dimensi.
Untuk dimensi satu dengan angka prosentasi 100% menyakini adanya Allah
SWT, Malaikat, Kitab Suci, Nabi/Rasul, Hari Kiamat, serta qadha dan qadar.
Untuk dimensi kedua 95% menjalankan ibadah wajib dan kadang-kadang ikut
menjalan ibadah sunat, untuk dimensi ketiga 100% mengetahui ajaran agamanya.
Untuk dimensi keempat 95% konsekuensi menjalankan ibadah sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Untuk dimensi kelima 76% pernah mengalami
pengalaman keagamaan.
Kata kunci: Luruskan Keagamaan Dalam Kehidupan.
1
interaksi seseorang dengan lingkungan
PEDAHULUAN
Sikap merupakan produk dari
di sekitarnya. Kemudian sikap hanya
proses sosialisasi dimana seseorang
akan ada artinya bila ditampakan
beraksi sesuai dengan rangsangan yang
dalam bentuk peryataaan perilaku baik
diterimanya. Jika sikap mengarah pada
perilaku
obyek tertentu berati bahwa peyesuian
perbuatan (Walgito, 1994:19).
di
ri
terhadap
obyek
lisan
maupaun
perilaku
Agama
tersebut
adalah
dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan
Rahmatanlil’alamin
kesediaan untuk bereaksi dari orang
manusia di muka bumi adapun gejala
tersebut terhadap obyek. Dalam ilmu
yang begitu sering terdapat dimana-
Psikologi Sosial, lima puluh tahun
mana dan agama berkaitan dengan
terakhir studi mengenai sikap ini
usaha-usaha manusia untuk mengukur
banyak sekali diteliti dari mulai teori
dalamnya makna dari keberadaan diri
kontruksi,
sendiri dan keberadaan alam semesta.
konsep
sampai dengan
Selain
pengukuranya.
Selanjutnya
sikap
dengan
kebahagiaan
diartikan
bagi kehidupan
beragama
batin
yang
dapat
paling
juga sebagai suatu yang konstruk
sempurna dan juga perasan takut.
untuk memungkinkan dilihat aktifitas.
Meskipun perhatian tertuju dengan
Walaupun
adanya suatu dunia yang tak dapat
pembentukan
sikap
seringkali tidak didasari oleh orang
dilihat
yang bersangkutan akan tetapi sikap
melibatkan
diri
bersifat dinamis dan terbuka terhadap
kehidupan
sehari-hari
kemungkinan
(Nasution,2001:20)
perubahan
karena
(akherat),
namun
dalam
agama
masalah
di
dunia
SAW, sebagai rasul. (Harun Nasution,
2001:17)
LANDASAN TEORI
Dalam masyarakat Indonesia
Islam adalah agama yang ajaran-
selain dari kata agama, dikenal pula
ajaranya di wahyukan Tuhan kepada
kata din, dari bahasa arab dan kata
manusia melalui Nabi Muhammad
riligi
2
dari
bahasa Eropa. Agama
Satu
kewajiban yang kalau tidak di
pendapat mengatakan bahwa kata itu
jalankan oleh seseorang menjadi
di susun dari dua kata, a = tidak dan
hutang baginya. Paham kewajiban
gam = pergi, jadi tidak pergi, tetap di
dan
tempat, diwarisi turun menurun.
paham balasan. Yang menjalankan
berasal
dari
kata
Sanskrit.
kewajiban
Agama memeng mempuyai
sifat yang sedemikian.
kepatuhan
membawa
pula
dan yang tidak patuh
akan mendapatkan balasan yang
Ada lagi
pendapat yang mengatakan bahwa
tidak baik. Riligi
agama
bahasa Latin.
berati teks atau kitab suci.
berasal dari
Dan agama-agama memang mepunyai
Menurut satu pendapat asalnya
kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi
ialah relegere yang mengandung
bahwa gam berarti tutunan. Memang
arti
agama mengadung ajaran-ajaran yang
Agama
menjadi
kumpulan
tuntunan
hidup
bagi
mengumpulkan
memang
membaca.
merupakan
cara-cara
mengabdi
penganutnya. Din dalam bahasa semit
kepada Tuhan. Ini terkumpul dalam
berarti undang-undang atau hukum.
kitab suci
Dalam
ini
Tetapi menurut pendapat lain kata
menguasi
itu berasal dari religari yang berarti
bahasa
mengandung
manunduk,
arab
arti
patuh,
kata
balasan
mengikat. Ajaran – ajaran agama
dan
memang mempuyai sifat mengikat
kebiasaan.
Agama memang
peraturan-peraturan
bagi manusia. Dalam agama lebih
membawa
lanjutnya
yang
memang
mengikat
merupakan hukum, yang harus di
manusia dengan Tuhan. Intisari
patuhi orang. Agama selanjutnya
yang terkandung dalam istilah-
memang menguasai diri seseorang
istilah diatas ialah ikatan.
Agama
dan membut ia tunduk dan patuh
mengandung
arti
kepada Tuhan dengan menjalankan
ikatan-ikatan yang harus dipegang
ajaran-ajaran agama. Agama lebih
dan dipatuhi oleh manusia, ikatan-
lanjut lagi membawa kewajiban-
ikatan ini mempunyai pengaruh
3
yang harus di baca.
besar sekali terhadap kehidupan
4. Pengakuan
terhadap
manusia sehari-hari. Ikatan berasal
adanya
hubungan
dari suatu kekuatan yang lebih
manusia
tinggi dari manusia.
kekuatan
kekuatan gaib
Salah satu
yang tak
5. Pengakuan
beberapa
Definisi
agama
yang
yang
–
Ajaran-ajaran
yang mendorong jiwa
yang
seseorang
Tuhan
yang
kepada manusia melalui
mempunyai akal yang
Rasul.
memegang
Mengikatkan diri pada
dengan
suatu
hidup
sendiri, utuk mencapai
mengandung
kebahagiaan di akhirat
bentuk
yang
kelak.
sumber yang berada di
1995:10)
yang
religiusitas
di
atau
wujudkan
perbuatan-perbuatan
berbagai
sisi
manusia .
Aktivitas
beragama
kehidupan
dalam
manusia.
bukan
hanya
terjadi ketika seseorang melakukan
3. Suatu sistem tingkah
(code
(Sudrajat,
Keberagamaan
mempengaruhi
laku-laku
peraturan
hendaknya
pengakuaan pada suatu
luar diri manusia dan
of
perilaku ritual (ibadah),
tetapi juga
conduct) yang berasal
ketika melakukan aktivitas lain yang
dari
mendorong
suatu
kekuatan
oleh
supranatural.
gaib.
berkaitan
4
menguasai
6. Suatu peraturan Tuhan
diwahyukan
2.
terhadapa
manusia.
dapat
dipertimbangkan:
1.
yang
adanya kekuatan gaib
(Nasution, 1984:10).
definisi
gaib
harus dipatuhi.
dapat
ditangkap dengan panca indara.
Ada
dengan
bukan
dengan
kekuatan
hanya
yang
aktivitas
yang
tampak dan dapat di lihat dengan mata,
terlembagakan, yang semua sebagai
tetapi juga aktivitas yang tak tampak
yang paling di maknai (ultimate
dan
meaning). (Robetrson,1988).
terjadi
pada
diri
seseorang.
Menurut Glock & Start ada lima
Karena itu keberagamaan seseorang
macam dimensi keberagamaan:
akan meliputi berbagai macam sisi
atau
dimensi.
a. Dimesi keyakinan.
Dengan demikian
agama adalah sebuah sistem yang
b. Dimensi praktik agama.
berdimensi
c. Dimensi pengalaman.
banyak.
pergertian
adalah
Glock
sistem
keyakinan,
Agama dalam
&
d. Dimensi pengetahuan agama
Stark(1966),
simbul,
e. Dimensi
sistem
pengamalan
atau
konsekuensi
sistem perilaku yang
METODE PENELITIAN
Penelitian ini temasuk jenis
digunakan untuk memperoleh
penelitian lapangan ( field research).
data dengan cara melihat suatu
Karena
catatan yang berupa agenda
data
datanya
didapat
dilapangan, yaitu bagi Mahasiswa
majalah
FakultasAgamaIslamUniversitasMuha
Metode ini digunakan untuk
mmadiya Surakarta. Adapunpenelitian
memperoleh
ini
keberagamaan Fakultas Agama
bersifat
deskriptif
yang
Metode
dengan sifat keberagamaan Fakultas
menurut
Agama Islam.
yaitu
dokumentasi
cara
angket
Sutresno
ini
Hadi
angket
langsung dan
tidak langsung. Lebih lanjut
yang
beliau
5
sikap
dibagi menjadi dua macam,
a. Metode Dokumentasi
suatu
data
b. Metode Angket (kuesioner).
obyek penelitian, baik yang hubungan
yaitu
sebagainya.
Islam UMS.
menggambarkan keadan yang ada pada
Metode
dan
mengatakan
suatu
b.
kuesioner langsung jika daftar
data
pertayaan
Pengumpulan
dapat
dikirim
keyakinanya
pendapatnya
c. Membantu responden
atau diminta
dalammemformulikasik
menceritakan tentang keadaan
an jawaban
diri sendiri sebaliknya
jika
Metode ini digunakan
kirim
untuk menghimpun data
daftar pertanyaan
di
kepada sesorang yang diminta
tentang
menceritakan
Keberagamaan
keadan
orang
Sikap
lain maka di sebut kuesioner
Mahasiswa
tidak langsung. Adapun angket
Agama Islam UMS.
yang
digunakan
adalah angket tertutup.
Fakultas
c. Metode Wawancara (interview)
dalam
Menurut
mencari data untuk skripsi ini
Hadi,
yaitu
Sutrisno
interview merupakan
untuk
suatu proses tanya jawab lisan
mencari jawaban berdasarkan
dimana dua orang atau lebih
alternatif
yang
berhadap-hadapan secara fisik,
telah disediakan dalam angket
yang dapat melihat yang lain
sesuai
dan
responden
dimintai
jawaban
dengan
keadaan
mendengarkan
dengan
sedangkan
telingan suaranya. Sedangkan
penyampian secara langsung
menurut Suharsimi Arikunto,
yaitu
dikirim
wawancara atau kuesioner lisan
langsung pada responden yang
adalah sebuah dialog yang di
dimintai keterangan. Tujuan
lakukan oleh pewanwancara
digunakan
(interview)
dirinya,
pertayaan
angket
langsung
untuk
informasi.
dengan tipe tertutup yaitu:
d. Metode Sampling
a. Agar lebih efektif
6
langsung
serempak
langsung kepada orang yang
dimintai
data
mencari
Dalam
penelitian
mudah
ini
dibaca
dan
agar dapat diperoleh sampel
diinterprestasikan.
yang benar-benar mewakili,
Singarimbun, Sofyan Efendi
maka diperlukan adanya teknik
(1989:126)
yang
dikumpulkan, maka langkah
disebut
Sampling
sampling.
Masri
setelah
selanjutnya
adalah cara-cara
data
adalah
mengambil sampel dengan di
menganalisis
lakukan
rupa
sehingga mengandungarti atau
sehingga hingga di peroleh
dapat diambil suatu kesimpulan
sampel
yang di lakukan.
sedemikian
yang
benar-benar
data
tersebut
berfungsi sebagai contoh, atau
menggambarkan
populasi
kedaan
yang
HASIL PENELITIAN
sebenarnya.
sampel
Data yang telah diperoleh,
apabila subyeknya kurang dari
penulis kemudian melakukan analisa
100 maka sebaliknya diambil
berdasarkan lima keterlibatan dari
semua
C.Y. Glock & R. Strak dengan cara
Bahwa pengambilan
sehingga
penelitian
jumlah
memberikan penilaian sesuai dengan
subyeknya sangat besar dapat
jawaban yang telah dipilih responden
diambil 10% - 15% atau lebih
kemudian
dari jumlah Mahasiwa Fakultas
menghitung angka prosentase menurut
Agama
jumlah responden.
populasi,
tetapi jika
Islam
UMS (14%)
sebagai
sampel
dengan
demikian:
150X15%
=
menjumlahnya
Berikut merupakan prosentase
21
menurut
Mahasiswa.
kategori
penilaian sesuai
dengan masing-masing
e. Metode Analisis Data
dimensi dan
peniliti menggunakan rumus :
Analisis data adalah
P = f/N x 100%
proses peyedehanaan data ke
dalalam bentuk yang lebih
7
serta
Sedangkan untuk mengetahui
(Tauhid). Oleh sebab itu, ajaran Islam
seberapa tingkat keberagaman dari
yaitu ajaran tauhid yang menetang
data
segala bentuk kemusyrikan.
yang
menggunakan
diolah,
parameter
penulis
untuk
Berdasarkan
memudahkan dalam menganalisa dan
hasil
angket
setelah mengikuti mentoring 100% dan
mengambil kesimpulan. Dalam hal ini,
sebelum mentoring 81% mengalami
penulis menggunakan parameter 0
peningkatan
sampai 100% dimana :
setelah
mengikuti
mentoring. Hal ini dapat dilihat 21
reponden 100% memberikan jawaban
0%-35% tergolong rendah
mereka yakin tentang kitab-kitab suci
36%-65% tergolong sedang
66%-100% tergolong tinggi
Al-Qur’an.
B. Keterlibatan Ritual
A. Keterlibatn Ideologi
Dimensi ini ritual ini berkenaan
Keterlibatan ini menyangkut
pengharapan-pengharapan
dengan tingkat kepatuhan seseorang
dimana
dalam
melaksanakan
kegiatan
orang mengaku beragama berpegang
ritualnya. Dalam Islam dimensi ini
teguh pada pandangan teologi yang
merupakan bentuk peribadatan yang
bersifat fundamental. Dalam ajaran
disebut sebagai syariat yaitu yang
Islam
berupa ibadah, shalat, puasa, zakat,
pandangan
teologis
yang
fundalmental tersebut adalah aqidah.
Termasuk
aqidah
Islam
dan haji.
adalah
Berdasarkan
keimanan kepada Allah, Malaikat,
angket
setelah mengikuti mentoring 100% dan
Kitab-kitab Nabi/Rosul, hari kiamat,
sebelum mengikuti mentoring 10%.
qadha dan qadar yang disebut rukun
Hal ini dapat dilihat 21 responden
iman. Iman atau aqidah merupakan
100% memberikan jawaban mereka
fondasi ajaran agama Islam yang inti
yakin mengalami peningkatan tentang
ajaranya adalah meng-Esakan Tuhan
menjalankan shalat sunah.
8
hasil
komitmen (konsekuen) terhadap ajaran
C. Keterlibatan Intelektual
agamanya
Dimensi ini mengacu bahwa
memiliki
pengetahuan
sejumlah
mengenai
hari.
dasar-dasar
juga
gambaran
dapat
dimana
pengaruh terhadap kepribadian, sikap
dan tingkah laku dalam kehidupan
mengkaji dan memahami agamanya,
bermasyarakat
pengetahuan tentang Al-Qur’an dan
karena
kebaikan
akhlak/ budi pekerti dapat dijadikan
hadist.
tolak ukur keimanan seseorang.
Berdasarkan
mahasiswa
hasil
fakultas
angket
agama
Bedasarkan
Islam
dan
sebelum
sebelum mengikuti mentoring 86%.
Hasil
islam 76% maka dari itu mengalami
setelah
bahwa
ilmu
dilihat
dari
21
mereka
yakin
merasakan
E. Keterlibatan Pengalaman Keagamaan
keagamaan.
Dimensi ini berkaitan dengan
pengalaman keagamaan yang pernah
D. Keterlibatan Konsekkuen
dialami atau dirasakan oleh seseorang,
Dimensi ini menggambarkan
meskipun
seberapa jauh sikap kepribadian dan
mengalami
tingkah laku seseorang sesuai dengan
agamanya.
dapat
kedamian kepada Allah.
responden 100% memberikan jawaban
mempelajari
ini
responden 100% memberikan jawaban
mengikuti
mentoring. Hal ini dapat dilihat dari 21
yakin
angket
setelah mengikuti mentoring 95% dan
mengikuti
mentoring mahasiswa fakultas agama
peningkatan
hasil
mahsiswa fakultas agama Islam UMS
UMS setelah mengikuti mentoring
Orang
setiap
atau
orang
akan
merasakan
pengalaman keagamaan yang berbeda-
yang
9
ini
keberagamaan sesorang memberikan
dilihat dari sejauh mana orang Islam
ajaran
Dimensi
memberikan
agamanya. Dalam Islam hal ini dapat
bahwa
berusaha
agamanya dalam kehidupan sehari-
minimal
keyakinan, ritus, kitab suci dan tradisi
100%
selalu
mengamplikasikan nilai-nilai ajaran
orang-orang yang beragama paling
tidak
akan
bada
namun
setidaknya
Muhammadiyah
akan
Surakarta
memberikan gambaran atau perasaan
dalam hal keterlibatan ideologi
yang diyakini datang dari Tuhan.
tergolong tinggi yaitu 100%.
Setelah mengikuti mentoring,
Menurut hasil penelitian yang
telah
dilakukan
maka
menyatan yakin dengan kitab-
mahasiswa
kitap Suci Al- Qur’an
fakultas agama Islam UMS setelah
2. KeterlibatanRitual
mengikuti mentoring 76%. Hal ini
Sikap
dapat dilihat dari 21 responden, 100%
dan
mahasiswa
selum
Mahasiswa
mengikuti
mereka
yakin
tinggi
penulis
dan
waktu
menganalisa
95%.
Setelah
mentoring,
menyimpulkan
permasalahan
Sikap
Keberagamaan
menjalankan
3. Keterlibatan Intelektual
sebagai
atas
untuk
shalat sunah
fenomena yang ada di lapangan, maka
penelitian.
hal
menyatan selalu meluangkan
Setelah
jawaban
yaitu
mengikuti
KESIMPULAN
penulis
dalam
keterlibatan Ritual tergolong
pengalaman
keberagamaan yang datang dari Allah.
memperhatikan
Uiversitas
Muhammadiyah
mentoring 62% memberikan jawaban
bahwa
keberagamaan
Sikap
keberagamaan
Mahasiswas
Universitas
Muhammadiyah
dalam
hal
Mahasiswa Fakultas Agama Islam
keterlibatan
Setelah
Mentoring
tergolong tinggi yaitu 100%.
Univrsitas Muhammadiya Surakarta
Setelah mengikuti mentoring,
dapat
menyatan
Mengikuti
diketahui
melalui
lima
keterlibatan, yang meliputi
Mahasiswas
suka
4. Keterlibatan Konsekuen
Sikap
keberagamaan
Mahasiswas
Universitas
Muhammadiyah
10
mempelajari
tentang ilmu keagamaan.
1. Keterlibatan Ideologikal
Sikap
Intelektual
keberagamaan
Universita
Surakarta
dalam
hal
Konsekuen
Islam
keterlibatan
Muhammadiyah Surakarta.
tergolong tinggi
1. Bagi
yaitu 95%. Setelah mengikuti
mentoring, menyatan
Universitas
Mahasiswa
Agama
dapat
Islam
UMS.
mahasiswa
diberikan
pernah
Islam supaya lebih giat dalam
merasakan adanya kedamian
mempelajari ilmu keagamaan
saat kepada allah.
agar
dan
dapat
Agama
menambah
wawasan keagamaan dan dapat
Pengalaman
mengetahui fungsi dan hakikat
Keagamaan
Sikap
Mahasiswas
keberagamaan
yang terkandung dalam semua
Universitas
ibadah yang dilakukan dalam
Surakarta
kehidupan kita.
keterlibatan
a. Mahasiswa
Muhammadiyah
dalam
Fakultas
Bagi
memperlakukan Amanah yang
5. Keterlibatan
hal
Universitas
keagamaan
Muhammadiyah Surakarta
tergolong tinggi yaitu 76%.
supaya lebih tanggap dan
Setelah mengikuti mentoring,
tangguh
menyatan pernah mengalami
pengendalian diri terhadap
pengalaman
pengaruh-pengaruh
pengalaman
keberagamaan
dalam
yang diyakini datangnya dari
lingkungan
yang
Allah SWT.
sesuai dengan ajaran Islam.
b. Untuk
Muhamadiyah
Surakarta hendaknya selalu
Berikut ini penulisan
memberikan
kurang
Mahasiswa
Univesitas
SARAN
tetap
saran-saran,
meningkatkan
sesuai dengan permasalahan
ibadah/ritual kepada Allah
yang ditemui penulis akan
SWT.
menjadi
merupakan
maanfaat
Mahasiswa Fakultas
bagi
Agama
11
Fakultas
Sebab
ibadah
benteng
diri
d. Harus bisa mengerti kepada
untuk menjalani kehidupan
mahasiswa
di dunia.
2. Bagi
Mentoring
kurang
paham tentang
Makultas
agama.
Agama Islam
a. Lebih
e. Harus
meningkatkan
toleransi
antar
dalam
mahasiswa
yang mengikuti mentoring
karena
b. Harus bisa menjaga ukhwa
di
sabar
membimbing
agama
(kelompok agama tertentu)
islamia
yang
tidak
semuanya
lulusan dari pondok jadi
lingkungan
UMS dan menjaga nama
pengetahuan
baik
masih
keagamaan
minim
c. Kepada pementor fasilitas
harus di utamakan seperti
tikar dan Al-Quran
Pancasila. Bandung: Sinar
DAFTAR PUSTAKA
Baru.
Agung Nugroho. 2005. Sikap Siswa
Terhadap
Anas,
Islam
Dankolerasinya
Pengantar
Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pres.
Dengan
Ancok, Suroso, Faud Nashori. 1994.
Beragama
Psikologi Islam, Solusi Atas
Pada Siswa Kelas 2 SLTP
Problem-Problem Psikologi.
Muhammadiyah
Yogyakarta:
Pengalaman
11
Nogosari Boyolali. (Skripsi
Pustaka
Belajar.
Arifin. 1997. Psikologi Dan Beberapa
tidak dipubikasikan).
Aspek Kehidupan Rohaniah
Ahyadi, Abdul Azis. 1991. Psikologi
Manusia.
Agama Kepribadian Muslim
Bintang.
12
1991.
Statistik
Pendidikan
Agama
Sujana.
Jakarta:
Bulan
Perilaku Berpakian Islam
Suharsimi. 1992. Proses
Arikunto
Penelitian
Bagi Mshasiswa Fakultas
Suatu
Pendekatan Praktis. Jakarta
Psikologi
Rineka Cipta.
Muhammadiyah Surakarta.
Saifuddin.
1988.
Sikap
Manusia
Teori
Dan
Azwar,
(Skripsi
Mar’at.
Liberty.
Dayakisini, Tri dan Hudainiah. 2003.
Psikologi Sosial. Malang:
Balai
1995.
Islam
Metode
Riset.
(Tijauan
Selintas).
Yogyakarta: Bina Usaha.
Doddy Afianto dan Mahasri. 2012.
Dan
Nasution, Harun. 2001. Islam Ditinjau
Kemuhammadiyahan.
Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta:
Lembaga
UI Press.
Pengembangan
Imu-Ilmu Dasar.
Efendi,
Masri
Sudrajat, Ajat. 1995. Din Al-Islam.
Singarimbun
Yogyakarta: (UPP) UNY
Metode
Sofyan.1989.
Sumantri.
2000.
Buku
Pegangan
Penelitian Surve. Jakarta:
Kuliah Psikologi Agama. Surakarta:
LP 3ES.
FAI UMS.
Thoules, Roberth H. 1992. Pengantar
Hadi, Sutresno. 1981. Statitik 11.
Psiologi Islam. Jakarata: Rajawali
Yogyakarta: FP UGM.
http://Ipid.
Ums.
Ac.
id/page
Press
Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan
id=309/19:35/10-5-2013
Syaban.
2012.
Etos Kerja Pribadi Muslim.
Hubungan
Pendidikan Baitul Arqom
Jakarta: Gema Insani Press.
13
Pengukuranya.
Nasikun. 1984. Pokok-Pokok Agama
Pustaka Islam.
Ismail
Serta
Yogyakarta: BPFE.
Surabaya:
AI-Islam
Manusia
Perubahan
Marzuki.
Djatnika, H. Rachmat. 1987. Sistem
Mentoring
Sikap
1981.
Akasara.
UMM PRESS.
islam.
tidak
dipublikasikan).
Pengukuranya. Yogyakarta:
etika
Universitas
Triyono. 2005. Tingkat Keberagamaan
Karyawan
Umum
Rumaha
Islam
Surakarta.
Sakit
Kustanti
(Skripsi
tidak
dipublikasikan).
Walgito, bimo. 1994. Psikologi Sosial
(Suatu
Pengantar).
Yogyakarta: Andi Offset
Wahyu
Iman.
2012.
Pengaruh
Pendidikan Mentoring AIIslam
Dan
Kemuhammadiyahan
Terhadap
Tingkat
Keberagamaan Mahasiswa
Studi
Kasus
Farmasi
Mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
(Skripsi
tidak
dipublikasikan).
14
SETELAH MENGIKUTI MENTORING UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
(S.Ud) Program Perbandingan Agama (Ushuluddin)
Oleh :
SULBANI AKBAR
H 000 090 012
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
2
ABSTRAK
Agama sebagai suatu sistem keyakinan atas adanya Yang Mutlak di luar
manusia dan suatu sistem peribadatan manusia yang dianggap Yang Mutlak itu,
serta suatu sistem kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan sesama
manusiah dengan alam lainya, sesauai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata
peribadatan manusai yang dimaksudkan. Keagamaan adalah kepatuhan dan
kesetiaan manusia
kepada Allah. Masalah yang ada masih minimnya
keberagamaan mahasiswa dalam keseharian baik dalam beribadah, pergaulan dan
sikap dalam ucapan . masih banyak kekurangan nilai dalam keislaman dalam
keseharian mahasiswa diantara faktor tersebut adalah dipengaruhi oleh
lingkungan, tempat tinggal atau pergaulan. Bagaimana sikap pergaulan mahasiswa
Fakultas Agama Islam setelah mengikuti mentoring Universitas Muhammadih
Surakarta.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana sikap
keberagamaan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Adapun jenis penalitian ini tergolong penelitian lapangan (field
research) karena data yang diperoleh di lapangan. Sedangkan jenis analisis data
yang digunakan adalah kuanlitatif dengan teknik prosentase.Untuk mengukur
Sikap Keberagamaan Mahasiwa Fakultas Agama Islam Setelah Mengikuti
Mentoring Universitas Muhammadiyah Surakarta, penulis menggunakan konsep
C.Y. Glock & Start, yaitu yang meliputi, Pertama: keterlibatan Ideologi, yaitu
menggambarkan seberapa jauh seseorang menerima hal-hal yang dogmatic di
dalam agamanya. Kedua: keterlibatan Ritual, yaitu sejauhmana seseorang
mengerjakan kewajiban ritual di dalam agamanya. Ketiga: keterlibatan
Intelektual, yaitu mengetahui sejauhmana seseorang mengetahui tentang ajaran
agamanya. Keempat: keterlibatan konsekuen, yaitu sejauhmana perilaku
seseorang konsekuen dengan ajaran agamanya. Kelima: keterlibatan pengalaman
keagamaan yaitu menujukan apakah seseorang pernah mengalami pengalaman
keagamaan yang dianggap spektakuler yang merupakan keaajaiban yang
datangnya dari Tuhan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sikap keberagamaan mahasiswa
Fakultas Agama Islam setelah mengikuti mentoring Universitas Muhammadiyah
Surkarta tergoolong tinggi, hal ini dapat diketahui dari masing-masing dimensi.
Untuk dimensi satu dengan angka prosentasi 100% menyakini adanya Allah
SWT, Malaikat, Kitab Suci, Nabi/Rasul, Hari Kiamat, serta qadha dan qadar.
Untuk dimensi kedua 95% menjalankan ibadah wajib dan kadang-kadang ikut
menjalan ibadah sunat, untuk dimensi ketiga 100% mengetahui ajaran agamanya.
Untuk dimensi keempat 95% konsekuensi menjalankan ibadah sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Untuk dimensi kelima 76% pernah mengalami
pengalaman keagamaan.
Kata kunci: Luruskan Keagamaan Dalam Kehidupan.
1
interaksi seseorang dengan lingkungan
PEDAHULUAN
Sikap merupakan produk dari
di sekitarnya. Kemudian sikap hanya
proses sosialisasi dimana seseorang
akan ada artinya bila ditampakan
beraksi sesuai dengan rangsangan yang
dalam bentuk peryataaan perilaku baik
diterimanya. Jika sikap mengarah pada
perilaku
obyek tertentu berati bahwa peyesuian
perbuatan (Walgito, 1994:19).
di
ri
terhadap
obyek
lisan
maupaun
perilaku
Agama
tersebut
adalah
dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan
Rahmatanlil’alamin
kesediaan untuk bereaksi dari orang
manusia di muka bumi adapun gejala
tersebut terhadap obyek. Dalam ilmu
yang begitu sering terdapat dimana-
Psikologi Sosial, lima puluh tahun
mana dan agama berkaitan dengan
terakhir studi mengenai sikap ini
usaha-usaha manusia untuk mengukur
banyak sekali diteliti dari mulai teori
dalamnya makna dari keberadaan diri
kontruksi,
sendiri dan keberadaan alam semesta.
konsep
sampai dengan
Selain
pengukuranya.
Selanjutnya
sikap
dengan
kebahagiaan
diartikan
bagi kehidupan
beragama
batin
yang
dapat
paling
juga sebagai suatu yang konstruk
sempurna dan juga perasan takut.
untuk memungkinkan dilihat aktifitas.
Meskipun perhatian tertuju dengan
Walaupun
adanya suatu dunia yang tak dapat
pembentukan
sikap
seringkali tidak didasari oleh orang
dilihat
yang bersangkutan akan tetapi sikap
melibatkan
diri
bersifat dinamis dan terbuka terhadap
kehidupan
sehari-hari
kemungkinan
(Nasution,2001:20)
perubahan
karena
(akherat),
namun
dalam
agama
masalah
di
dunia
SAW, sebagai rasul. (Harun Nasution,
2001:17)
LANDASAN TEORI
Dalam masyarakat Indonesia
Islam adalah agama yang ajaran-
selain dari kata agama, dikenal pula
ajaranya di wahyukan Tuhan kepada
kata din, dari bahasa arab dan kata
manusia melalui Nabi Muhammad
riligi
2
dari
bahasa Eropa. Agama
Satu
kewajiban yang kalau tidak di
pendapat mengatakan bahwa kata itu
jalankan oleh seseorang menjadi
di susun dari dua kata, a = tidak dan
hutang baginya. Paham kewajiban
gam = pergi, jadi tidak pergi, tetap di
dan
tempat, diwarisi turun menurun.
paham balasan. Yang menjalankan
berasal
dari
kata
Sanskrit.
kewajiban
Agama memeng mempuyai
sifat yang sedemikian.
kepatuhan
membawa
pula
dan yang tidak patuh
akan mendapatkan balasan yang
Ada lagi
pendapat yang mengatakan bahwa
tidak baik. Riligi
agama
bahasa Latin.
berati teks atau kitab suci.
berasal dari
Dan agama-agama memang mepunyai
Menurut satu pendapat asalnya
kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi
ialah relegere yang mengandung
bahwa gam berarti tutunan. Memang
arti
agama mengadung ajaran-ajaran yang
Agama
menjadi
kumpulan
tuntunan
hidup
bagi
mengumpulkan
memang
membaca.
merupakan
cara-cara
mengabdi
penganutnya. Din dalam bahasa semit
kepada Tuhan. Ini terkumpul dalam
berarti undang-undang atau hukum.
kitab suci
Dalam
ini
Tetapi menurut pendapat lain kata
menguasi
itu berasal dari religari yang berarti
bahasa
mengandung
manunduk,
arab
arti
patuh,
kata
balasan
mengikat. Ajaran – ajaran agama
dan
memang mempuyai sifat mengikat
kebiasaan.
Agama memang
peraturan-peraturan
bagi manusia. Dalam agama lebih
membawa
lanjutnya
yang
memang
mengikat
merupakan hukum, yang harus di
manusia dengan Tuhan. Intisari
patuhi orang. Agama selanjutnya
yang terkandung dalam istilah-
memang menguasai diri seseorang
istilah diatas ialah ikatan.
Agama
dan membut ia tunduk dan patuh
mengandung
arti
kepada Tuhan dengan menjalankan
ikatan-ikatan yang harus dipegang
ajaran-ajaran agama. Agama lebih
dan dipatuhi oleh manusia, ikatan-
lanjut lagi membawa kewajiban-
ikatan ini mempunyai pengaruh
3
yang harus di baca.
besar sekali terhadap kehidupan
4. Pengakuan
terhadap
manusia sehari-hari. Ikatan berasal
adanya
hubungan
dari suatu kekuatan yang lebih
manusia
tinggi dari manusia.
kekuatan
kekuatan gaib
Salah satu
yang tak
5. Pengakuan
beberapa
Definisi
agama
yang
yang
–
Ajaran-ajaran
yang mendorong jiwa
yang
seseorang
Tuhan
yang
kepada manusia melalui
mempunyai akal yang
Rasul.
memegang
Mengikatkan diri pada
dengan
suatu
hidup
sendiri, utuk mencapai
mengandung
kebahagiaan di akhirat
bentuk
yang
kelak.
sumber yang berada di
1995:10)
yang
religiusitas
di
atau
wujudkan
perbuatan-perbuatan
berbagai
sisi
manusia .
Aktivitas
beragama
kehidupan
dalam
manusia.
bukan
hanya
terjadi ketika seseorang melakukan
3. Suatu sistem tingkah
(code
(Sudrajat,
Keberagamaan
mempengaruhi
laku-laku
peraturan
hendaknya
pengakuaan pada suatu
luar diri manusia dan
of
perilaku ritual (ibadah),
tetapi juga
conduct) yang berasal
ketika melakukan aktivitas lain yang
dari
mendorong
suatu
kekuatan
oleh
supranatural.
gaib.
berkaitan
4
menguasai
6. Suatu peraturan Tuhan
diwahyukan
2.
terhadapa
manusia.
dapat
dipertimbangkan:
1.
yang
adanya kekuatan gaib
(Nasution, 1984:10).
definisi
gaib
harus dipatuhi.
dapat
ditangkap dengan panca indara.
Ada
dengan
bukan
dengan
kekuatan
hanya
yang
aktivitas
yang
tampak dan dapat di lihat dengan mata,
terlembagakan, yang semua sebagai
tetapi juga aktivitas yang tak tampak
yang paling di maknai (ultimate
dan
meaning). (Robetrson,1988).
terjadi
pada
diri
seseorang.
Menurut Glock & Start ada lima
Karena itu keberagamaan seseorang
macam dimensi keberagamaan:
akan meliputi berbagai macam sisi
atau
dimensi.
a. Dimesi keyakinan.
Dengan demikian
agama adalah sebuah sistem yang
b. Dimensi praktik agama.
berdimensi
c. Dimensi pengalaman.
banyak.
pergertian
adalah
Glock
sistem
keyakinan,
Agama dalam
&
d. Dimensi pengetahuan agama
Stark(1966),
simbul,
e. Dimensi
sistem
pengamalan
atau
konsekuensi
sistem perilaku yang
METODE PENELITIAN
Penelitian ini temasuk jenis
digunakan untuk memperoleh
penelitian lapangan ( field research).
data dengan cara melihat suatu
Karena
catatan yang berupa agenda
data
datanya
didapat
dilapangan, yaitu bagi Mahasiswa
majalah
FakultasAgamaIslamUniversitasMuha
Metode ini digunakan untuk
mmadiya Surakarta. Adapunpenelitian
memperoleh
ini
keberagamaan Fakultas Agama
bersifat
deskriptif
yang
Metode
dengan sifat keberagamaan Fakultas
menurut
Agama Islam.
yaitu
dokumentasi
cara
angket
Sutresno
ini
Hadi
angket
langsung dan
tidak langsung. Lebih lanjut
yang
beliau
5
sikap
dibagi menjadi dua macam,
a. Metode Dokumentasi
suatu
data
b. Metode Angket (kuesioner).
obyek penelitian, baik yang hubungan
yaitu
sebagainya.
Islam UMS.
menggambarkan keadan yang ada pada
Metode
dan
mengatakan
suatu
b.
kuesioner langsung jika daftar
data
pertayaan
Pengumpulan
dapat
dikirim
keyakinanya
pendapatnya
c. Membantu responden
atau diminta
dalammemformulikasik
menceritakan tentang keadaan
an jawaban
diri sendiri sebaliknya
jika
Metode ini digunakan
kirim
untuk menghimpun data
daftar pertanyaan
di
kepada sesorang yang diminta
tentang
menceritakan
Keberagamaan
keadan
orang
Sikap
lain maka di sebut kuesioner
Mahasiswa
tidak langsung. Adapun angket
Agama Islam UMS.
yang
digunakan
adalah angket tertutup.
Fakultas
c. Metode Wawancara (interview)
dalam
Menurut
mencari data untuk skripsi ini
Hadi,
yaitu
Sutrisno
interview merupakan
untuk
suatu proses tanya jawab lisan
mencari jawaban berdasarkan
dimana dua orang atau lebih
alternatif
yang
berhadap-hadapan secara fisik,
telah disediakan dalam angket
yang dapat melihat yang lain
sesuai
dan
responden
dimintai
jawaban
dengan
keadaan
mendengarkan
dengan
sedangkan
telingan suaranya. Sedangkan
penyampian secara langsung
menurut Suharsimi Arikunto,
yaitu
dikirim
wawancara atau kuesioner lisan
langsung pada responden yang
adalah sebuah dialog yang di
dimintai keterangan. Tujuan
lakukan oleh pewanwancara
digunakan
(interview)
dirinya,
pertayaan
angket
langsung
untuk
informasi.
dengan tipe tertutup yaitu:
d. Metode Sampling
a. Agar lebih efektif
6
langsung
serempak
langsung kepada orang yang
dimintai
data
mencari
Dalam
penelitian
mudah
ini
dibaca
dan
agar dapat diperoleh sampel
diinterprestasikan.
yang benar-benar mewakili,
Singarimbun, Sofyan Efendi
maka diperlukan adanya teknik
(1989:126)
yang
dikumpulkan, maka langkah
disebut
Sampling
sampling.
Masri
setelah
selanjutnya
adalah cara-cara
data
adalah
mengambil sampel dengan di
menganalisis
lakukan
rupa
sehingga mengandungarti atau
sehingga hingga di peroleh
dapat diambil suatu kesimpulan
sampel
yang di lakukan.
sedemikian
yang
benar-benar
data
tersebut
berfungsi sebagai contoh, atau
menggambarkan
populasi
kedaan
yang
HASIL PENELITIAN
sebenarnya.
sampel
Data yang telah diperoleh,
apabila subyeknya kurang dari
penulis kemudian melakukan analisa
100 maka sebaliknya diambil
berdasarkan lima keterlibatan dari
semua
C.Y. Glock & R. Strak dengan cara
Bahwa pengambilan
sehingga
penelitian
jumlah
memberikan penilaian sesuai dengan
subyeknya sangat besar dapat
jawaban yang telah dipilih responden
diambil 10% - 15% atau lebih
kemudian
dari jumlah Mahasiwa Fakultas
menghitung angka prosentase menurut
Agama
jumlah responden.
populasi,
tetapi jika
Islam
UMS (14%)
sebagai
sampel
dengan
demikian:
150X15%
=
menjumlahnya
Berikut merupakan prosentase
21
menurut
Mahasiswa.
kategori
penilaian sesuai
dengan masing-masing
e. Metode Analisis Data
dimensi dan
peniliti menggunakan rumus :
Analisis data adalah
P = f/N x 100%
proses peyedehanaan data ke
dalalam bentuk yang lebih
7
serta
Sedangkan untuk mengetahui
(Tauhid). Oleh sebab itu, ajaran Islam
seberapa tingkat keberagaman dari
yaitu ajaran tauhid yang menetang
data
segala bentuk kemusyrikan.
yang
menggunakan
diolah,
parameter
penulis
untuk
Berdasarkan
memudahkan dalam menganalisa dan
hasil
angket
setelah mengikuti mentoring 100% dan
mengambil kesimpulan. Dalam hal ini,
sebelum mentoring 81% mengalami
penulis menggunakan parameter 0
peningkatan
sampai 100% dimana :
setelah
mengikuti
mentoring. Hal ini dapat dilihat 21
reponden 100% memberikan jawaban
0%-35% tergolong rendah
mereka yakin tentang kitab-kitab suci
36%-65% tergolong sedang
66%-100% tergolong tinggi
Al-Qur’an.
B. Keterlibatan Ritual
A. Keterlibatn Ideologi
Dimensi ini ritual ini berkenaan
Keterlibatan ini menyangkut
pengharapan-pengharapan
dengan tingkat kepatuhan seseorang
dimana
dalam
melaksanakan
kegiatan
orang mengaku beragama berpegang
ritualnya. Dalam Islam dimensi ini
teguh pada pandangan teologi yang
merupakan bentuk peribadatan yang
bersifat fundamental. Dalam ajaran
disebut sebagai syariat yaitu yang
Islam
berupa ibadah, shalat, puasa, zakat,
pandangan
teologis
yang
fundalmental tersebut adalah aqidah.
Termasuk
aqidah
Islam
dan haji.
adalah
Berdasarkan
keimanan kepada Allah, Malaikat,
angket
setelah mengikuti mentoring 100% dan
Kitab-kitab Nabi/Rosul, hari kiamat,
sebelum mengikuti mentoring 10%.
qadha dan qadar yang disebut rukun
Hal ini dapat dilihat 21 responden
iman. Iman atau aqidah merupakan
100% memberikan jawaban mereka
fondasi ajaran agama Islam yang inti
yakin mengalami peningkatan tentang
ajaranya adalah meng-Esakan Tuhan
menjalankan shalat sunah.
8
hasil
komitmen (konsekuen) terhadap ajaran
C. Keterlibatan Intelektual
agamanya
Dimensi ini mengacu bahwa
memiliki
pengetahuan
sejumlah
mengenai
hari.
dasar-dasar
juga
gambaran
dapat
dimana
pengaruh terhadap kepribadian, sikap
dan tingkah laku dalam kehidupan
mengkaji dan memahami agamanya,
bermasyarakat
pengetahuan tentang Al-Qur’an dan
karena
kebaikan
akhlak/ budi pekerti dapat dijadikan
hadist.
tolak ukur keimanan seseorang.
Berdasarkan
mahasiswa
hasil
fakultas
angket
agama
Bedasarkan
Islam
dan
sebelum
sebelum mengikuti mentoring 86%.
Hasil
islam 76% maka dari itu mengalami
setelah
bahwa
ilmu
dilihat
dari
21
mereka
yakin
merasakan
E. Keterlibatan Pengalaman Keagamaan
keagamaan.
Dimensi ini berkaitan dengan
pengalaman keagamaan yang pernah
D. Keterlibatan Konsekkuen
dialami atau dirasakan oleh seseorang,
Dimensi ini menggambarkan
meskipun
seberapa jauh sikap kepribadian dan
mengalami
tingkah laku seseorang sesuai dengan
agamanya.
dapat
kedamian kepada Allah.
responden 100% memberikan jawaban
mempelajari
ini
responden 100% memberikan jawaban
mengikuti
mentoring. Hal ini dapat dilihat dari 21
yakin
angket
setelah mengikuti mentoring 95% dan
mengikuti
mentoring mahasiswa fakultas agama
peningkatan
hasil
mahsiswa fakultas agama Islam UMS
UMS setelah mengikuti mentoring
Orang
setiap
atau
orang
akan
merasakan
pengalaman keagamaan yang berbeda-
yang
9
ini
keberagamaan sesorang memberikan
dilihat dari sejauh mana orang Islam
ajaran
Dimensi
memberikan
agamanya. Dalam Islam hal ini dapat
bahwa
berusaha
agamanya dalam kehidupan sehari-
minimal
keyakinan, ritus, kitab suci dan tradisi
100%
selalu
mengamplikasikan nilai-nilai ajaran
orang-orang yang beragama paling
tidak
akan
bada
namun
setidaknya
Muhammadiyah
akan
Surakarta
memberikan gambaran atau perasaan
dalam hal keterlibatan ideologi
yang diyakini datang dari Tuhan.
tergolong tinggi yaitu 100%.
Setelah mengikuti mentoring,
Menurut hasil penelitian yang
telah
dilakukan
maka
menyatan yakin dengan kitab-
mahasiswa
kitap Suci Al- Qur’an
fakultas agama Islam UMS setelah
2. KeterlibatanRitual
mengikuti mentoring 76%. Hal ini
Sikap
dapat dilihat dari 21 responden, 100%
dan
mahasiswa
selum
Mahasiswa
mengikuti
mereka
yakin
tinggi
penulis
dan
waktu
menganalisa
95%.
Setelah
mentoring,
menyimpulkan
permasalahan
Sikap
Keberagamaan
menjalankan
3. Keterlibatan Intelektual
sebagai
atas
untuk
shalat sunah
fenomena yang ada di lapangan, maka
penelitian.
hal
menyatan selalu meluangkan
Setelah
jawaban
yaitu
mengikuti
KESIMPULAN
penulis
dalam
keterlibatan Ritual tergolong
pengalaman
keberagamaan yang datang dari Allah.
memperhatikan
Uiversitas
Muhammadiyah
mentoring 62% memberikan jawaban
bahwa
keberagamaan
Sikap
keberagamaan
Mahasiswas
Universitas
Muhammadiyah
dalam
hal
Mahasiswa Fakultas Agama Islam
keterlibatan
Setelah
Mentoring
tergolong tinggi yaitu 100%.
Univrsitas Muhammadiya Surakarta
Setelah mengikuti mentoring,
dapat
menyatan
Mengikuti
diketahui
melalui
lima
keterlibatan, yang meliputi
Mahasiswas
suka
4. Keterlibatan Konsekuen
Sikap
keberagamaan
Mahasiswas
Universitas
Muhammadiyah
10
mempelajari
tentang ilmu keagamaan.
1. Keterlibatan Ideologikal
Sikap
Intelektual
keberagamaan
Universita
Surakarta
dalam
hal
Konsekuen
Islam
keterlibatan
Muhammadiyah Surakarta.
tergolong tinggi
1. Bagi
yaitu 95%. Setelah mengikuti
mentoring, menyatan
Universitas
Mahasiswa
Agama
dapat
Islam
UMS.
mahasiswa
diberikan
pernah
Islam supaya lebih giat dalam
merasakan adanya kedamian
mempelajari ilmu keagamaan
saat kepada allah.
agar
dan
dapat
Agama
menambah
wawasan keagamaan dan dapat
Pengalaman
mengetahui fungsi dan hakikat
Keagamaan
Sikap
Mahasiswas
keberagamaan
yang terkandung dalam semua
Universitas
ibadah yang dilakukan dalam
Surakarta
kehidupan kita.
keterlibatan
a. Mahasiswa
Muhammadiyah
dalam
Fakultas
Bagi
memperlakukan Amanah yang
5. Keterlibatan
hal
Universitas
keagamaan
Muhammadiyah Surakarta
tergolong tinggi yaitu 76%.
supaya lebih tanggap dan
Setelah mengikuti mentoring,
tangguh
menyatan pernah mengalami
pengendalian diri terhadap
pengalaman
pengaruh-pengaruh
pengalaman
keberagamaan
dalam
yang diyakini datangnya dari
lingkungan
yang
Allah SWT.
sesuai dengan ajaran Islam.
b. Untuk
Muhamadiyah
Surakarta hendaknya selalu
Berikut ini penulisan
memberikan
kurang
Mahasiswa
Univesitas
SARAN
tetap
saran-saran,
meningkatkan
sesuai dengan permasalahan
ibadah/ritual kepada Allah
yang ditemui penulis akan
SWT.
menjadi
merupakan
maanfaat
Mahasiswa Fakultas
bagi
Agama
11
Fakultas
Sebab
ibadah
benteng
diri
d. Harus bisa mengerti kepada
untuk menjalani kehidupan
mahasiswa
di dunia.
2. Bagi
Mentoring
kurang
paham tentang
Makultas
agama.
Agama Islam
a. Lebih
e. Harus
meningkatkan
toleransi
antar
dalam
mahasiswa
yang mengikuti mentoring
karena
b. Harus bisa menjaga ukhwa
di
sabar
membimbing
agama
(kelompok agama tertentu)
islamia
yang
tidak
semuanya
lulusan dari pondok jadi
lingkungan
UMS dan menjaga nama
pengetahuan
baik
masih
keagamaan
minim
c. Kepada pementor fasilitas
harus di utamakan seperti
tikar dan Al-Quran
Pancasila. Bandung: Sinar
DAFTAR PUSTAKA
Baru.
Agung Nugroho. 2005. Sikap Siswa
Terhadap
Anas,
Islam
Dankolerasinya
Pengantar
Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Pres.
Dengan
Ancok, Suroso, Faud Nashori. 1994.
Beragama
Psikologi Islam, Solusi Atas
Pada Siswa Kelas 2 SLTP
Problem-Problem Psikologi.
Muhammadiyah
Yogyakarta:
Pengalaman
11
Nogosari Boyolali. (Skripsi
Pustaka
Belajar.
Arifin. 1997. Psikologi Dan Beberapa
tidak dipubikasikan).
Aspek Kehidupan Rohaniah
Ahyadi, Abdul Azis. 1991. Psikologi
Manusia.
Agama Kepribadian Muslim
Bintang.
12
1991.
Statistik
Pendidikan
Agama
Sujana.
Jakarta:
Bulan
Perilaku Berpakian Islam
Suharsimi. 1992. Proses
Arikunto
Penelitian
Bagi Mshasiswa Fakultas
Suatu
Pendekatan Praktis. Jakarta
Psikologi
Rineka Cipta.
Muhammadiyah Surakarta.
Saifuddin.
1988.
Sikap
Manusia
Teori
Dan
Azwar,
(Skripsi
Mar’at.
Liberty.
Dayakisini, Tri dan Hudainiah. 2003.
Psikologi Sosial. Malang:
Balai
1995.
Islam
Metode
Riset.
(Tijauan
Selintas).
Yogyakarta: Bina Usaha.
Doddy Afianto dan Mahasri. 2012.
Dan
Nasution, Harun. 2001. Islam Ditinjau
Kemuhammadiyahan.
Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta:
Lembaga
UI Press.
Pengembangan
Imu-Ilmu Dasar.
Efendi,
Masri
Sudrajat, Ajat. 1995. Din Al-Islam.
Singarimbun
Yogyakarta: (UPP) UNY
Metode
Sofyan.1989.
Sumantri.
2000.
Buku
Pegangan
Penelitian Surve. Jakarta:
Kuliah Psikologi Agama. Surakarta:
LP 3ES.
FAI UMS.
Thoules, Roberth H. 1992. Pengantar
Hadi, Sutresno. 1981. Statitik 11.
Psiologi Islam. Jakarata: Rajawali
Yogyakarta: FP UGM.
http://Ipid.
Ums.
Ac.
id/page
Press
Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan
id=309/19:35/10-5-2013
Syaban.
2012.
Etos Kerja Pribadi Muslim.
Hubungan
Pendidikan Baitul Arqom
Jakarta: Gema Insani Press.
13
Pengukuranya.
Nasikun. 1984. Pokok-Pokok Agama
Pustaka Islam.
Ismail
Serta
Yogyakarta: BPFE.
Surabaya:
AI-Islam
Manusia
Perubahan
Marzuki.
Djatnika, H. Rachmat. 1987. Sistem
Mentoring
Sikap
1981.
Akasara.
UMM PRESS.
islam.
tidak
dipublikasikan).
Pengukuranya. Yogyakarta:
etika
Universitas
Triyono. 2005. Tingkat Keberagamaan
Karyawan
Umum
Rumaha
Islam
Surakarta.
Sakit
Kustanti
(Skripsi
tidak
dipublikasikan).
Walgito, bimo. 1994. Psikologi Sosial
(Suatu
Pengantar).
Yogyakarta: Andi Offset
Wahyu
Iman.
2012.
Pengaruh
Pendidikan Mentoring AIIslam
Dan
Kemuhammadiyahan
Terhadap
Tingkat
Keberagamaan Mahasiswa
Studi
Kasus
Farmasi
Mahasiswa
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
(Skripsi
tidak
dipublikasikan).
14