PEMETAAN SOAL UJIAN NASIONAL PADA PELAJARAN BIOLOGI DI KOTA MEDAN.

PEMETAAN SOAL UJIAN NASIONAL PADA
PELAJARAN BIOLOGI DI KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
ROSI FEIRINA RITONGA
NIM. 809173039

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012

PEMETAAI\I SOAL UJIAN NASIONAL PADA
PELAJARAN BIOLOGI DI KOTA MEDAI\T


Disusun dan diajukan oleh

ROSI FEIRINA RITONGA

NIM:809173039
Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
pada Tanggal23 Agustus2}l2 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Medan,28 Agustus 2012

Menye{rjui
Tim Pembimbing

Pembimbing

Pembimbing II

I


N4
Dr. Ely Djulia, M.Pd
r\m. p660724199fi3 2 012

Syarifrrddin, M.Sc,, Ph.D.
NrP. 1959tt22lg8f0l I 001

Mengetatrui:

KetuaProgram Stuili
Pe,ndidikan Biologi

Prograrn Pascasarjana

i Medan

/fr,,kManullang

Dr. HasrudiTo, M.Pd


l{IP. 19640424 198903 1 027

t0t5

197412

I 001

, ;{i
7+'

PERSETUJUAI{ DEWAI\I PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PEI\IDIDIKAN

No

Tanda Tangan


Nama

1.

Syarifuddin, M.Sc, Ph.D
NrP.19s91122 198601 1 001
( Pembimbing I )

2.

Dr. Ety Djulia, M.Pd
I[IP. 19660724 199t03 2 012
(Pembimbing II )
Dr. rer. nat Binari Manurung,l[.Si
NrP. 19640404 198903 I 006
( Penguji)

4.

Ilr. Hasruddin,M.Pd


/l+k

NIP. 19640424 198903 tU27
( Penguji)
Dr. Farrziyah Harahap, M.Si
fuP. 19660728 199103 2 W2
( Penguji )

Nama
LIM
Prodi

: Rosi Feirina Ritonga
:809173039
: Pendidikan Biologi
Progrrm Pescasariane III{IMEI}

iii


Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memampukan penulis menyelesaikan tesis yang berjudul ”Pemetaan Ujian Naional
pada Pelajaran Biologi di Kota Medan”.
Walaupun penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna, namun hasil bukanlah
tujuan yang utama, tetapi proses pembelajaran yang pernah dijalani menjadi suatu hal
yang utama bagi penulis. Karena disanalah pengalaman dan nilai-nilai luhur itu ada,
walaupun tidak dapat diukur dengan angka namun sangat be rmakna. Pengalaman yang
telah terjadi mudah- mudahan dapat menjadi refleksi, internalisasi, dan proyeksi bagi
masa yang akan datang buat penulis. Karenanya terimakasih penulis ucapkan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, yang telah memberikan izin penelitian
2. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, juga sebagai Nara
sumber dalam penulisan tesis ini
3. Ibu Dr. Fauziah Harahap, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Biologi pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, dan Nara
sumber dalam penulisan tesis ini
4. Bapak Syarifuddin, M.Sc., Ph.D selaku Assisten Direktur I dan Ibu Dr. Ely

Djulia, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengetahuan dan
bimbingannya yang sangat bermanfaat bagi penyusunan tesis ini

iv

5. Bapak Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si., selaku Nara Sumber yang
memberikan banyak saran pada penulisan tesis ini, beserta seluruh staf Dosen
yang telah memberikan pengalaman belajar selama perkuliahan di Pascasarjana
Program Studi Pendidikan Biologi
6. Seluruh Sahabat dan teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi
Pascasarjana yang telah membantu penyelesaian tesis ini, terutama Nani Indriani
Rangkuti dan Natalia Rosa Keliat.
Terimakasih tak hingga kepada kedua orang tuaku Syahniar dan Drs. H. Labuhan
Ritonga, yang selalu setia berdoa dengan memberikan motivasi dan kasih sayang, kakak
dan adik-adikku, Noni Putriani Ritonga, S.Sos, M.Si., Diba Priantarini Ritonga, S.P.,
Rizki Ayumi Ritonga, S.E., Cendika Rahmi Ritonga, S.E., dan Citra Insani Ritonga. Dan
spesial buat suamiku Prastowo, S.Si yang selalu memberikan energi dan spirit
kebahagiaan
Kritik dan saran yang membangun sangat terbuka untuk kesempurnaan penulisan
tesis ini. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis maupun bagi dunia pendidikan. Amin.

Medan, 31 Agustus 2012

Rosi Feirina Ritonga

i

ABSTRAK
ROSI FEIRINA RITONGA. Pe metaan Soal Ujian Nasional pada Pelajaran Biologi
di Kota Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui adanya muatan ranah kognitif dalam
soal UN mata pelajaran Biologi mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011, (2)
Mengetahui penyebaran ranah Kognitif Taksonomi Bloom pada soal UN mata pelajaran
Biologi mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011, (3) Mengetahui konsep materi Biologi
essensial yang terdapat dalam UN, (4) mengetahui penyebaran soal UN mata pelajaran
Biologi dalam ranah kognitif Taksonomi Bloom pada setiap SKL TA 2007 – 2008 s/d
2010 – 2011. Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah Naskah soal
UN mata pelajaran Biologi TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011. Sampel penelitian
merupakan dokumen Naskah soal UN mata pelajaran Biologi TA. 2007 – 2008 s/d

2010 – 2011. Teknik pengambilan sampel berdasarkan dokumen Naskah soal UN mata
pelajaran Biologi. Teknik analisis data dengan cara memetakan (mengelompokkan)
dokumen Naskah soal UN mata pelajaran Biologi ke dalam SKL, yang kemudian di
petakan kembali ke dalam ranah kognitif Taksonomi Bloom. Hasil penelitian
menunjukkan secara keseluruhan mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 yaitu (1)
Dokumen Naskah soal Un tidak memuat 6 ranah kognitif Taksonomi Bloom (2)
Penyebaran ranah Kognitif Taksonomi Bloom pada soal UN mata pelajaran Biologi
tidak merata, dimana perolehan persentase-nya adalah C1 = 18,23%; C2 = 45,91 %; C3
= 19,49%; C4 = 18,23 %; C5 = 1,88%; C6 = 0%, (3) konsep materi Biologi yang
Essensial terdapat pada kelas 11 dan kelas 12, (4) penyebaran soal UN pada setiap SKL
juga tidak merata, hanya SKL nomor urut 6 dan 9 yang memiliki jumlah soal UN paling
banyak
Kata Kunci : Ujian Nasional (UN), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Taksonomi
Bloom

ii

ABSTRACT
ROSI FEIRINA RITONGA. Mapping the Proble m of Ujian Nasional (UN) in
Biology lessons in Medan. Thesis. Medan: Postgraduate Program of UNIMED. 2012.

This study aims to : (1) Aware of the cognitive content in a Biology subjects UN begin
the academic year 2007-2008 to 2010-2011, (2) Determine the spread of the cognitive
Taxonomy Bloom in a matter of UN Biology subjects began the academic year 20072008 to 2010-2011, (3) Know the essential concepts of Biological material contained on
the UN, (4) Determine the spread of Biological subject matter of UN in the cognitive
Taxonomy Bloom on every SKL started the school year 2007-2008 to 2010-2011. This
study is descriptive. Study population is a manuscript about the biology UN subjects
began the academic year 2007-2008 to 2010-2011. Sample script is a document about
the Biology UN subjects began the academic year 2007-2008 to 2010-2011.
Sampling technique based on the text document UN Biological subjects from the
academic year 2007-2008 to 2010-2011. Data analysis techniques by mapping
(classifying) text documents about Biological subjects into UN SKL, which is then
mapped back into the cognitive Taxonomy Bloom. The results showed overall starting
school year 2007-2008 to 2010-2011 is (1) Document does not contain text matter of
UN 6 cognitive Taxonomy Bloom, (2) Spread of the cognitive Taxonomy Bloom on the
subject matter of Biology from the academic year 2007-2008 to 2010-2011 is uneven,
the percentage gain is : C1 = 18,23% ; C2 = 45,91% ; C3 = 19,49% ; C4 = 18,23% ;
C5=1,88% ; C6=0%, (3) Concept of essential Biological materials found in class 11 and
class 12, (4) Deployment on any matter of UN SKL is also Uneven, just SKL sequence
numbers 6 and 9 which have the most UN matter.
Keywords : Ujian Nasional (UN), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Taxonomy

Bloom

v
Daftar Isi

Halaman
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Bagan
Daftar Grafik
Daftar Lampiran

i
ii
iii
v
vii
viii
ix
x
xi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Pembatasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
6
6
7
7
8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Peran Evaluasi dalam Pembelajaran
2.1.2. Model-Model Evaluasi dalam Pembelajaran
2.1.3. Prosedur dan Teknik Evaluasi dalam Pembelajaran
2.1.4. Penulisan Soal dalam Evaluasi
2.1.5. Total Quality Management (TQM)
Melalui Taksonomi Bloom
2.1.6. Buku Ajar
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Metode dan Rancangan Penelitian
3.4. Teknik Analisis Data
3.4.1. Kesesuaian Materi Pelajaran dengan SKL
3.4.2. Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal Ujian Nasional
3.4.3. Penyebaran Naskah Soal UN dalam Ranah Kognitif
Taksonomi Bloom

9
9
11
21
24
26
33

35
35
35
35
35
38
38
39
39

vi

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Pemetaan Kesesuaian Materi Pelajaran dengan SKL
Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011
4.1.2. Pemetaan Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal UN
Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011
4.1.3. Pemetaan Naskah Soal UN berdasarkan Ranah Kognitif
Taksonomi Bloom Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011
4.2.Pembahasan Penelitian
4.2.1. Pemetaan Kesesuaian Materi Pelajaran dengan SKL
Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011
4.2.2. Pemetaan Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal UN
Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011
4.2.3. Pemetaan Naskah Soal UN berdasarkan Ranah Kognitif
Taksonomi Bloom Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011
4.3. Keterbatasan Penelitian

40
40
43
46
53
53
55
57
59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
5.3. Implikasi Penelitian

60
61
61

Daftar Pustaka
Lampiran

62
65

vii
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 1. Data Kelulusan UN 2009/2010 SMA Negeri
dan Swasta di Kota Medan

3

Tabel 2. Data Kelulusan UN 2010/2011 SMA Negeri dan
Swasta di Kota Medan

4

Tabel 3. Kata Kerja operasional Taksonomi Bloom Revisi

30

Tabel 4. Kesesuaian Materi Pelajaran dengan SKL

41

Tabel 5. Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal Ujian Nasional

43

Tabel 6. Penyebaran Naskah soal UN berdasarkan Ranah Kognitif
Taksonomi Bloom mulai TA 2007-2008 s/d TA 2010-2011

47

viii
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1. Piramid Taksonomi Bloom Revisi

27

ix
Daftar Bagan

Halaman

Bagan 1. Penulisan Bank Soal Puspendik

24

Bagan 2. Rancangan Penelitian

37

x
Daftar Grafik
Halaman

Grafik 1. Pemetaan jumlah Materi Pelajaran dan SKL

42

Grafik 2. Perbandingan penyebaran soal UN berdasarkan SKL 4 Tahun Ajaran

44

Grafik 3. Pemetaan Soal UN berdasarkan SKL dalam 4 Tahun Ajaran

45

Grafik 4. Pemetaan Soal UN berdasarkan Jenjang kelas dalam SKL

46

Grafik 5. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C1

48

Grafik 6. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C2

49

Grafik 7. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C3

50

Grafik 8. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C4

51

Grafik 9. Pemetaan Jumlah naskah soal UN 4 Tahun Ajaran pada C5

52

Grafik 10. Persentase rata-rata Pemetaan naskah soal UN 4 Tahun Ajaran

53

xi
Daftar Lampiran

Halaman

Lampiran 1. Kemampuan siswa menjawab Try Out UN

65

Tahun Ajaran 2008 – 2009
Lampiran 2. Kemampuan siswa menjawab Try Out UN

66

Tahun Ajaran 2009 – 2010
Lampiran 3. Kemampuan siswa menjawab Try Out UN

67

Tahun Ajaran 2010 – 2011
Lampiran 4. Kemampuan Guru menjawab soal UN mulai

68

Tahun Ajaran 2008 – 2009 s/d 2010 – 2011
Lampiran 5. Naskah Soal UN Tahun Ajaran 2007 – 2008

69

Lampiran 6. Naskah Soal UN Tahun Ajaran 2008 – 2009

77

Lampiran 7. Naskah Soal UN Tahun Ajaran 2009 – 2010

85

Lampiran 8. Naskah Soal UN Tahun Ajaran 2010 – 2011

94

Lampiran 9. Dokumen SKL Tahun Ajaran 2007 – 2008

101

Lampiran10. Dokumen SKL Tahun Ajaran 2008 – 2009

102

Lampiran 11. Dokumen SKL Tahun Ajaran 2009 – 2010

103

Lampiran 12. Dokumen SKL Tahun Ajaran 2010 – 2011

104

Lampiran 13. Kesesuaian SKL dengan Naskah Soal Ujian Nasional

105

Lampiran 14. Penyebaran naskah soal UN per Tahun Ajaran

106

Lampiran 15. Penyebaran naskah soal UN per kelas

107

Tahun Ajaran 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011
Lampiran 16. Surat Izin Penelitian

108

Lampiran 17. Surat keterangan Penelitian

109

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan Pendidikan
sebagai bagian penting sektor pembangunan bangsa. Pendidikan menjadi sangat penting
dalam pembentukan pribadi manusia, sebab manusia yang memiliki kecerdasan
intelektual setinggi apapun tidak akan bermanfaat secara positif bila tidak memiliki
kecerdasan afektif secara emosional, sosial, maupun spiritual. Sejak negara ini
memproklamasikan kemerdekaannya hingga era orde baru ditutup dengan kelahiran era
reformasi, segala sesuatu hal yang berkenaan dengan pendidikan, menjadi urusan
pemerintah secara sentralistis. Namun sejak era reformasi inilah, kesadaran berbagai
kalangan diluar pemerintah akan dunia pendidikan semakin meluas. Tingkat kesesuaian
kurikulum terkait dengan evaluasi proses pendidikan dan tujuan awal pendidikan yang
dirancang oleh pemerintah menuai kritik dari berbagai kalangan. Hal ini terlihat melalui
keluarnya kebijakan pemerintah dengan memberlakukan Ujian Nasional (UN) sebagai
instrumen kualitas pendidikan secara Nasional.
Ujian nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan evaluasi dalam
pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah (PP no. 19 tahun 2005). Namun sebagai instrumen, UN
hingga kini dalam pelaksanaanya masih menimbulkan perdebatan bagi dunia
pendidikian dan masyarakat. Persepsi UN sebagai upaya mengetahui hasil belajar siswa

2

secara nasional mengalami penolakan yang berkelanjutan. Dalam Implementasinya telah
terjadi kecurangan dalam saat pelaksanaan UN. Beredarnya kunci jawaban sebelum
ujian, yang artinya banyak soal UN yang beredar sebelum ujian. Ada pula siswa pintar
yang dipaksa memberikan contekan kepada teman-teman sekelasnya. Kecurangan ini
yang menyebabkan masyarakat menilainya secara sepihak,

selain

itu, dapat

menyebabkan rusaknya mental pelajar Indonesia. Dua tahun terakhir ini pemerintah
menerapan lima paket soal, sebagai upaya untuk meminimalisir adanya kecurangan atau
kebocoran soal.
Upaya pemerintah untuk terus memperbaiki kualitas UN pun terus dilakukan.
Mulai dari (1) berlakunya UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
(2) perubahan kurikulum, (3) penerapan paradigma baru pembelajaran yang sejalan
dengan tuntutan KTSP, (4) berlakunya UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Adanya sistem pendidikan nasional yang menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) menuntut siswa untuk memiliki kompetensi khusus pada mata
pelajaran secara keseluruhan.
KTSP yang pelaksanaannya dimulai tahun 2007/2008 merupakan produk
kebijakan terbaru pemerintah yang mengacu kepada Permendiknas Nomor 24 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Melalui kurikulum KTSP pemerintah memberi keleluasan kepada sekolah untuk
berkembang, berkreatif dan berinovatif. Sedangkan untuk guru KTSP memberikan
pengertian dan pemahaman yang baik untuk menjalankan tugas sebagai pengajar yang
mampu mengatur suasana kelas menjadi kondusif untuk proses pembelajaran, sehingga

3

mendorong guru untuk lebih kreatif sebagai fasilitator dalam penyelenggaraan program
pendidikan di kelas. Seorang guru harus mampu menyediakan dan merancang
pembelajaran yang memenuhi kebutuhan khusus siswa sehingga pembelajaran yang
optimal dapat terjadi (sarwar & Hussain, 2010). Buat siswa KTSP mampu menstimulasi
perkembangan potensi siswa sesuai kebutuhan dan kepentingannya pada lingkungan.
Dengan memotivasi siswa bahwa belajar merupakan kebutuhan, memberikan suasana
belajar akan lebih aktif dan dirasa menyenangkan. Misalnya saja penggunaan
audiovisual dan pemanfaatan ruang Laboratorium ((Din et al, 2010).
Melihat kebelakang sejarah UN dimulai pada tahun 2003, namun masih uji coba.
Sementara itu pelajaran Biologi masuk dalam UN pada TA 2007/2008 dengan
standarisasi nilai yang terus meningkat. Mulai dari rata-rata nilai minimal 5,25 hingga
5,5 pada TA 2009/2010. Sedangkan untuk TA 2010/2011 terjadi perubahan berdasarkan
nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai rapor, nilai ujian sekolah, dan nilai UN.
Dengan standar nilai minimal kelulusan 5,5. Ada pun rumus perhitungan N ilai
Gabungan (NG) adalah 0,6X + 0,4Y, atau 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai rapor
sekolah (semester 1 s/d semester 5).

Tabel 1. Data statistik Kelulusan UN 2009/2010 SMA Negeri dan Swasta di Kota Medan

Program IPA
Jumlah Peserta

: 12.654

Lulus

: 12 496 (98,75%)

Tidak Lulus

: 158 (1,24%)

Rata-rata nilai UN

: 8,38
Sumber : kantor diknas Kota Medan

4

Tabel 2. Data statistik Kelulusan UN 2010/2011 SMA Negeri dan Swasta di Kota Medan

Program IPA
Jumlah Peserta

: 12.734

Lulus

: 12 714 (99,84%)

Tidak Lulus

: 20 (0,16%)

Rata-rata nilai UN

: 8,46
Sumber : kantor diknas Kota Medan

Walau pun secara kuantitatif data tersebut menggembirakan, namun secara
psikologis siswa mengalami sebuah rasa ketidakpercayaan yang masih perlu diketahui.
Berdasarkan wawancara kepada 70 orang siswa, 68 siswa menyatakan bahwa mereka
belum percaya diri dalam kemampuan menyelesaikan soal, terkait dengan kurangnya
latihan yang diberikan berkenaan dengan soal. Soal-soal latihan yang diberikan oleh
guru dirasa belum sesuai dengan standar soal UN, sehingga soal latihan itu tidak dapat
dikatakan sebagai prediksi soal UN. Adapun nilai Try Out yang diperoleh dari salah satu
bimbingan belajar terlihat nilai siswa masih belum siap terhadap soal UN (Lampiran 1).
Hal ini dikarenakan kurangnya kerjasama antara guru-siswa. Tingkat pertisipasi siswa
dikelas dan kedisiplinan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tidak memuaskan (Din
et al, 2010). Padahal cukup banyak materi Biologi yang dianggap sulit oleh siswa yakni
: Keanekaragaman Hayati, Sistem Gerak, Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan,
Sistem Pencernaan Makanan, Sistem Ekskresi, Sistem Koordinasi, Sel, Metabolisme,
Genetika, Bioteknologi, Mutasi (Rahmat et al, 2008). Hal ini menuntut guru lebih
profesional dalam memilih Pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan.

5

Sehingga proses belajar berorientasi pada ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai
siswa (Rahmat, 2010). Namun diperlukan pula guru yang memang telah siap dengan
soal UN. peneliti melihat hasil tes pada guru bidang studi , memiliki kemampuan yang
cukup baik dalam menjawab soal UN (Lampiran 4).
UN sebagai tolok ukur dalam evaluasi belajar secara nasional menjadi ba gian
yang sangat penting sebagai sumber informasi. Butir Soal pada UN tentunya harus
disajikan dalam bentuk yang baik dan benar. Ketepatan dalam konsep, penggunaan
bahasa yang tepat sehingga siswa tidak salah tafsir, dan kejelasan gambar. Soal UN yang
terdiri dari 40 soal. Materi Biologi pada kelas 10 terdiri dari10 bab dan 4 uraian dalam
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kelas 11 terdiri dari 11 bab dan 2 uraian dalam
SKL. Terakhir, kelas 12 terdiri dari 8 bab dan 5 uraian dalam SKL.
Ditinjau dari pembuatan soal, Pelaksanaan UN Mata Pelajaran Biologi,
dilaksanakan pada hari keempat, jam kedua (11.00-13.00). Paket soal berjumlah 5 (lima)
paket. Pada identitas paket soal tertera, lamanya waktu ujian yakni 120 menit untuk
mengerjakan soal sebanyak 50 butir. Setiap siswa memiliki waktu berfikir selama 1,2
detik/soal, sehingga menghabiskan waktu sekitar 10 menit untuk masa transisi berfikir.
Kemudian, setiap siswa dituntut bisa mengerjakan soal selama 3 menit/butir soal.
Berdasarkan uraian tersebut, muncul rasa ketertarikan untuk mengetahui
bagaimana komposisi ranah kognitif dan penyebaran soal UN ditinjau dari Taksonomi
Bloom, sehingga perlu dilakukan penelitian : Pemetaan Soal Ujian Nasional berdasarkan
Ranah Kognitif Taksonomi Bloom pada Pelajaran Biologi di Kota Medan.

6

I.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat diidentifikasi permasalahan
pembelajaran yang ditemukan yaitu :
1. Tingginya standar nasional yang ditetapkan, belum dapat diimbangi oleh kompetensi
guru dalam mengembangkan instrumen evaluasi, terutama dalam menyusun butir
soal.
2. Adanya miss management sehingga terjadi kebocoran soal dan kunci jawaban dalam
pelaksanaan UN.
3. Rendahnya nilai siswa saat try out UN, sebab tidak terbiasa menerima soal yang
memenuhi standar UN dari guru
4. Kesesuaian penyebaran SKL dengan soal UN dalam ranah Kognitif Taksonomi
Bloom
5. Adanya konsep materi biologi yang essensial pada setiap jenjang kelas
6. Rendahnya pemahaman siswa terhadap 9 materi Biologi pada buku ajar yang
digunakan (berdasarkan penelitian (Rahmat et al, 2008).)

I.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka pembatasan masalah dalam
penelitian terfokus pada pemetaan soal Ujian Nasional berdasarkan Ranah Kognitif
Taksonomi Bloom yang dikaitkan dengan materi pelajaran, SKL dan penyebaran ranah
kognitif Taksonomi Bloom yang telah direvisi.

7

I.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, rumusan
masalah yang merupakan masalah pokok dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah soal UN mata pelajaran Biologi memiliki 6 ranah Kognitif Taksonomi
Bloom (yang telah direvisi) mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 ?
2. Bagaimana penyebaran ranah Kognitif Taksonomi Bloom pada soal UN mata
pelajaran Biologi mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 ?
3. Konsep materi Biologi essensial mana saja yang terdapat dalam UN mulai TA. 2007
– 2008 s/d 2010 – 2011 ?
4. Bagaimana penyebaran soal UN mata pelajaran Biologi dalam ranah kognitif
Taksonomi Bloom pada setiap SKL mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011 ?

I.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan yang ingin
dicapai pada penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pemetaan soal UN pada mata pelajaran Biologi memiliki 6 ranah
Kognitif Taksonomi Bloom TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011
2. Untuk mengetahui penyebaran ranah Kognitif Taksonomi Bloom pada soal UN mata
pelajaran Biologi mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011
3. Untuk mengetahui konsep materi Biologi essensial yang terdapat dalam UN mulai
TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011

8

4. Untuk mengetahui penyebaran soal UN mata pelajaran Biologi dalam ranah kognitif
Taksonomi Bloom pada setiap SKL mulai TA. 2007 – 2008 s/d 2010 – 2011

I.6. Manfaat Penelitian
Secara Teoritis
1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas soal
UN mata pelajaran Biologi
2. Sebagai masukan yang berhubungan dengan upaya perbaikan soal dalam
meningkatkan mutu pendidikan secara nasional
3. Sebagai referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya dan stakeholder dalam UN

Secara Praktis
1. Sebagai masukan untuk meningkatkan kompetensi Soal dalam proses Evaluasi
2. Tolok ukur dalam upaya memotivasi guru dan siswa dalam mempersiapkan diri
terhadap UN mata pelajaran Biologi
3. Sebagai ilustrasi bagi guru dan siswa dalam mempersiapkan diri terhadap standar
UN mata pelajaran Biologi

60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, juga mengacu kepada rumusan
masalah, maka diperoleh kesimpulan dari penelitian ini antara lain:
1. Secara keseluruhan pada 4 Tahun Ajaran soal UN pada mata pelajaran Biologi tidak
memiliki 6 ranah Kognitif Taksonomi Bloom, terutama pada ranah C6
(menciptakan)
2.

Penyebaran ranah kognitif pada taksonomi Bloom , di 4 Tahun Ajaran tidaklah
merata, dimana diperoleh urutan persentase C2 sebanyak 45,91 %, diikuti C3
sebanyak 19,49%,

C1 dan C4 sebanyak 18,23, C5 sebanyak 1,88%; dan urutan

dengan persentase terkecil adalah C6 = 0%. Dari penyebaran tersebut terlihat bahwa
ranah pada C2 (memahami) lebih dominan dibandingkan ranah lain dalam soal UN
3. konsep materi Biologi yang Essensial terdapat pada 2 materi yaitu pada kelas 11,
dengan konten SKL ”Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ pada organisme
hewan dan manusia serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi” dan kelas 12,
dengan konten SKL ”menjelaskan konsep dasar hereditas, reproduksi sel dan mutasi
serta implikasinya pada salingtemas”
4. penyebaran soal UN pada setiap SKL tidak merata, dimana dari 11 jumlah SKL,
hanya SKL nomor urut 6 dan 9 yang memiliki jumlah soal UN paling banyak

61

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, dan dalam rangka turut mengembangkan
pemikiran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab soal UN, maka
disampaikan beberapa saran berikut:
1. UN, adalah pengendali mutu pendidikan yang sangat baik untuk dilakukan sebagai
alat evaluasi, karenanya dalam penyusunannya diharapkan seluruh materi pada mata
pelajaran Biologi dimasukkan secara merata
2. Untuk mengetahui kemampuan siswa di 6 ranah kognitif pada Taksonomi Bloom
pun penyebarannya haruslah merata, dan tidak hanya terpusat pada salah sa tu ranah
kognitif saja.
3. Bagi peneliti berikutnya untuk menganalisis kualitas soal UN, mulai dari bahasa
soal, ilustrasi yang diberikan hingga penyusunan pilihan berganda yang ditampilkan

5.3. Implikasi Penelitian
Pembuatan naskah soal Ujian Nasional yang masih berada pada kategori the lower
level of thinking menyebar tidak merata, yang bernilai kurang positif pada pengetahuan
siswa yang seharusnya mencakup keseluruhan Ranah Kognitif dari Taksonomi Bloom.

62

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, A., & Supriyono, W. 2004. Psikologi Belajar (edisi revisi). Jakarta: Rineka
Cipta.
Akmal, R. (2008), Analisis Kualitas Naskah Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Bahasa
Inggris II Politeknik Negeri Lampung Tahun 2006, Jurnal Ilmiah Esai, Vol. 2,
No. 1
Anderson, W. L., Mitchell, S. M., and Osgood, M. P. (2008). Gauging the Gaps in
Student Problem-Solving Skills: Assessment of Individual and Group Use of
Problem-Solving Strategies Using Online Discussions. CBE—Life Sciences
Education Vol. 7, 254–262
Arikunto. S, 1986, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bina Aksara.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Aryadoust, V. (2011). Cognitive Diagnostic Assessment as an Alternative Measurement
Model. SHIKEN: JALT Testing & Evaluation SIG. Vol. 15 #1. pp. 2-6
Azwar, S. 2001. Tes Prestasi. Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Badudu & Mohammad, Z.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Bafadal, I. (2003), Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, Dalam Kerangka
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Bungin, B. 2005. Metodelogi penelitian kualitatif. Jakarta: Kencana
Efendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Frey, B. B,. and Schmitt, V. L. (2007). Coming to Terms With Classroom Assessment.
Journal of Advanced Academics. Vol 8 (3), pp. 402–423
Gulo,W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hamalik, O. 1990. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Harahap, N. dkk., 1982, Teknik Penilaian Hasil Belajar, Bulan Bintang, Jakarta.

63

Magno, C. (2010). A Brief History of Educational Assessment in the Philippines.
Educational Measurement and Evaluation Review, Vol. 1, 140-149
Mahmu, A.S. 2002. Psikologi Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nawawi, H. 1981. Pengaruh Hubungan Manusiawi Murid Terhadap Prestasi Belajar di
SD. analisis pendidikan vol 1.
Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Teori. Model dan Aplikasi. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2005
Tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2005/2006.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
Preszler, R.W., Dawe, A., Shuster, C. B., and Shuster, M. (2007). Assessment of the
Effects of Student Response Systems on Student Learning and Attitudes over a
Broad Range of Biology Courses. CBE—Life Sciences Education Vol. 6, 29–41
Purwanti. T. 2008. KTSP. Prospek dan Problematika dalam Tataran Aplikasinya.
Paradigma. Tahun XIII. Nomor 25. Januari-Juni 2008. Hal: 196-2003.
Purwanto. 1991, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Qomari, R. Model-Model Evaluasi Pendidikan. Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan,
Insania, Vol.13. No. 2. Mei- Agustus 2008 (173 - 188)
Redjeki, R.A.S & Riandi. (2008). Kajian Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah
Atas: Kesulitan siswa dalam pembelajaran, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,
Vol. 6, No. 2: 236-247.
Sakri, A. Pidato Promovendus pada Penganugerahan Gelar Doktor Honores Causa, Tata
Bahasa Untuk menulis Buku Ajar Perguruan Tinggi. UNJ. 22 September 2006.
Silverius, S. 1991, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. 1992, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,
Bandung.

64

Sukmadinata, N.S. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suryabrata, S. 1994. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tanner, K. and Allen, D. (2004). Approaches to Biology Teaching and Learning: From
Assays to Assessments—On Collecting Evidence in Science Teaching. Cell
Biology Education Vol. 3, 69–74
Widodo, S. 2008. evaluasi dalam pembelajaran terpadu di sekolah dasar. Jurnal
Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (8‐15)

Wingkel W.S. 1984, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia.
Worthington, and Roger, L. (2008). Measurement and Assessment in Campus Climate
Research : a Scientific Imperative. Journal of Diversity in Higher Education, Vol
1(4), 201-203