ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI.
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA
MATA PELAJARAN BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Disusun oleh: EKO FEBRIADI
1001071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
(2)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(3)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
oleh Eko Febriadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Eko Febriadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(4)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(5)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
oleh
Eko Febriadi
1001071
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman, M.Pd. NIP: 195012311979032029
Pembimbing II
Drs. S u h a r a, M.Pd
NIP: 196512271991031003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi,
Dr. Riandi, M. Si NIP. 196305011988031002
(6)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(7)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Analisis kesiapan ujian nasional siswa SMA pada mata pelajaran biologi merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengukur kesiapan siswa SMA dalam menempuh ujian nasional. Selain bertujuan untuk mengukur kesiapan siswa SMA pada ujian nasional mata pelajaran biologi, penelitian ini juga bertujuan untuk memetakan kesiapan siswa terhadap indikator ujian nasional. Kesiapan siswa ditandai dengan tingkat kelulusan siswa dan ketercapaian ketuntasan indikator menurut standar yang sudah ditetapkan. Kesiapan siswa diukur dengan menggunakan tiga perangkat soal yang sesuai dengan kisi-kisi ujian nasional dengan dua diantaranya berpedoman pada standar isi kurikulum KTSP dan satu perangakat lainnya berpedoman pada standar isi kurikulum Cambridge
International Examination, serta dilakukan penilaian persiapan dalam
mengumpulkan data yang dan lembar observasi untuk mengukur persiapan dalam menghadapi ujian nasional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan dilakukan pada tiga sekolah di kota Bandung, yang terdiri dari sekolah cluster 1, 2 dan 3 dan Tes diberikan sebanyak tiga kali pada masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah cluster 2 memiliki kesiapan paling baik di bandingkan sekolah cluster 1 dan tiga, sementara sekolah cluster 1 memperoleh hasil kurang baik jika dibandingkan sekolah cluster 2 dan sekolah cluster 3 memperoleh hasil paling kurang baik diantara ketiga sekolah yang diteliti. Hal tersebut ditunjang oleh keterlaksanaan program persiapan pada masing-masing sekolah.
(8)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
An Analysis of Senior High School Students’ Readiness in Facing the National
Examination on Biology Subject
ABSTRACT
An analysis of senior high school students’ readiness in facing the National Examination (UN) on Biology subject is a research which aims to measure the
students’ readiness in facing the National Examination (UN). Besides that, this research is aimed to know the pattern of the students’ readiness towards national
examination indicator. The readiness of students is marked by the rate of students’ graduation and indicator completeness achievement based on the establish standard. This researcher uses both question-based instrument and observation papers in collecting data which are needed to measure the students’ readiness in facing the National Examination (UN). Test is given as many as three times to each school in which two of the tests refer to content standards of KTSP and one other refers to content standards of curriculum of Cambridge National Examination. This research is conducted in three schools in Bandung which consist of school cluster 1, 2 and cluster 3. The research uses a descriptive method. The result of this research shows that school which is noted as cluster 2 obtains the best readiness of all school cluster, while the school which is from cluster 1 obtains less good result than the school cluster 2 and the school from cluster 3 is the worst result among three clusters. Those results are related to do with the preparation program held by every school.
(9)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ………. . vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Pertanyaan penelitian………. 5
D. Batasan Masalah... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Struktur Organisasi skripsi ……… 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Ujian Nasional ... 8
B. Upaya Sekolah Meningkatkan Kelulusan Siswa ... 11
C. Analisis Soal Ujian Nasional ... 15
D. Kurikulum Cambridge ... 19
E. Sistem Cluster SMAN Di Bandung ………... .. 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Metode Penelitian... 23
B. Responden Penelitian ... 23
C. Objek Penelitian ... 23
D. Definisi Operasional ... 23
E. Instrumen Penelitian ... 24
F. Proses pengembangan Instrumen ……….. 24
G. Teknik Pengambilan Data ……… . 29
H. Pengolahan Data ... 30
I. Prosedur Penelitian ... 31
J. Alur Penelitian ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Hasil Penelitian ... 30
B. Pembahasan ... 55
(10)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
(11)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang
Di era modern ini pendidikan menjadi kunci dari perubahan dan perkembangan zaman, karena pendidikan yang menjadi penentu dan tolak ukur dari kemajuan era saat ini. Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional yang merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kualitas manusia yang berguna dan bermutu untuk kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu pada hakekatnya adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas belajarnya dengan baik kepada siswa sehingga timbul interaksi dari keduanya agar tercapai cita-cita yang diharapkan dan ini berlangsung terus menerus (Yahya, 2013:3-4).
Lebih lanjut, Yahya (2013) menyatakan bahwa kualitas dalam pendidikan sangat diutamakan. Karena dalam pendidikan, kualitas sering dipandang sebagai suatu kegiatan yang utama yang membawa arah perkembangan untuk generasi selanjutnya, dalam rangka menyongsong perubahan dan perkembangan yang diperhitungkan akan terjadi di masa depan. Kualitas pendidikan ini ditentukan pada acuan historis dari sistem pendidikan itu sendiri dengan melihat persepsi suatu masyarakat pendidikan terhadap kecendrungan-kecendrungan sepanjang historis dari sistem pendidikan Indonesia tentunya, oleh karena itu mutu pendidikan menjadi sangat penting untuk dijangkau. emi mencapai pendidikan yang bermutu dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu pula. Itulah salah satu dari tujuan pendidikan bermutu yakni untuk meningkatkan mutu SDM yang ada di Indonesia.
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, peran serta dan dukungan semua pihak yang terkait sangat dibutuhkan baik dari pihak sekolah, masyarakat, maupun pemerintah. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia untuk mewujudkan manusia Indonesia yang paripurna maka diadakanlah Ujian
(12)
2
Nasional sebagai bentuk penilaian. Ujian Nasional, yang dulu dikenal sebagai Ujian Negara dari tahun 1945 sampai dengan 1970, Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) dari 1984 sampai 2001, Ujian Akhir Nasional (UAN) dari tahun 2001 sampai 2005, dan Ujian Nasional (UN) dari tahun 2005 hingga sekarang ini, sudah diselenggarakan sejak diberlakukannya Kurikulum 1968, 1984 dan 1994. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) terutama yang tertuang pada pasal 3, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Rumusan tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan di Indonesia diharapkan dapat menghasilkan lulusan bermutu yang diakui di tingkat nasional, regional dan internasional serta lulusannya memiliki pengetahuan, keterampilan, dan karakter pribadi dan watak yang dapat diandalkan. Tanpa menghasilkan lulusan yang bermutu, program pendidikan bukan merupakan sebuah investasi sumberdaya manusia, melainkan hanya sebuah pemborosan baik dari segi biaya, tenaga, waktu, dan akan menimbulkan berbagai masalah sosial. Oleh karena itu, negeri yang paling maju sekali pun, selalu berkepentingan untuk mengendalikan dan meningkatkan mutu lulusan sekolah dalam arti prestasi akademik pada mata pelajaran yang dianggap kunci.
Ujian nasional yang dijadikan sebagai tolak ukur kelulusan siswa dilakukan mata pelajaran wajib yaitu matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi dan Geografi yang harus dilewati oleh siswa. Berbagai persiapan pun dilakukan siswa demi mempersiapkan diri mengikuti ujian nasional ini. Masing masing dari mata pelajaran tersebut tentunya mengharuskan siswa untuk mempersiapkan diri dengan cara yang berbeda karena masing-masing mata pelajaran memiliki karakteristik yang berbeda.
(13)
3
Pada mata pelajaran biologi, komposisi dimensi pengetahuan pada soal UN biologi bervariasi mulai dari faktual, konseptual dan prosedural dengan
persentase berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Persentase komposisi dimensi pengetahuan soal ujian nasional (Manik, 2011)
Dari Tabel di atas, dapat diketahui bahwa kecenderungan soal UN biologi tahun 2008, 2009, dan 2010 berdasarkan hasil analisis yang dilakukan secara keseluruhan, tidak mengalami perubahan pola yang begitu besar tiap tahunnya.
Tabel 1.2. Persentase komposisi dimensi proses pada soal ujian nasional (Manik, 2011)
Berdasarkan hasil temuan tersebut diketahui komposisi terbanyak untuk jenjang kemampuan kognitif berada pada C2. Dalam taksonomi Bloom revisi jenjang C1 hingga C2 termasuk ke dalam proses berpikir yang rendah. Sehingga berdasarkan analisis yang dilakukan pada soal UN tahun 2008, 2009, dan 2010 pada umumnya bisa dikatakan hanya membutuhkan proses berpikir yang rendah.
Demi meningkatkan kualitas kurikulum, pemerintah secara teratur mengubah kurikulum secara bertahap agar kualitas pendidikan nasional bisa memiliki kualitas kompetensi lulusan yang sejajar dengan negara-negara maju.
No Tahun Faktual (%) Konseptual (%) Prosedural (%)
1 2008 10 80 0
2 2009 10 88 2,5
3 2010 23 78 2.5
No Tahun Cl (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%)
1 2008 25 63 13 0
2 2009 42 50 8 0
(14)
4
Dalam rangka pengembangan tersebut, kurikulum sekolah melakukan adaptasi dan adopsi pada kurikulum berstandar internasional (IB/international
beccalaureate, Cambridge, dan lainya) dengan tujuan pendidikan nasional dapat
diakui di taraf internasional. Universitas Cambridge merupakan salah satu institusi global yang menaruh konsentrasi besar dalam hal ini dan sering dijadikan referensi untuk pengadaptasian pada kurikulum nasional. Kurikulum Cambridge menerapkan suatu sistem evaluasi pembelajaran yang bersesuaian dengan dimensi proses dan pengetahuan kognitif tinggi serta keterampilan proses sains yang bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari tujuan evaluasi (assesment objectives) Cambridge yang tertuang dalam Cambridge International AS and A Level Biology Syllabus 2012 yaitu supaya siswa memiliki pemahaman atas pengetahuan yang diajarkan, mengelola informasi dan mampu memecahkan masalah, serta memiliki kemampuan melakukan eksperimen dan investigasi (University of Cambridge
Local Examination Syndicate-UCLES, 2009). Adaptasi kurikulum yang dilakukan
pada sekolah tentu menuntut penyesuaian jenis soal yang sesuai dan mengacu pada kurikulum yang di adaptasi. Dengan demikian salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian ini mengacu pada lembaga penyelenggara ujian tertulis internasional yakni Cambridge yang memiliki kualitas soal yang baik dan sering diadaptasi di sekolah-sekolah di Indonesia.
Menurut Savitri (2010) menyatakan elaborasi dimensi kognitif pada soal-soal Cambridge yang dianalisis tersebut bervariasi mulai dari C1 (17,02%), C2 (36,20%), C3(23,39%) dan C4 (23,39%). Komposisi domain pengetahuan pun bervariasi mulai dari pengetahuan faktual (17%), konseptual (44,7%), dan prosedural (38,3%) (Savitri, 2010). Disamping itu soal-soal pada kurikulum Cambridge selalu menuntut siswa untuk berpikir kritis. Hal ini bisa dilihat dari soal-soal yang selalu diawali kata-kata yang meminta opini contohnya kata state dan describe, tidak terpaku pada jawaban yang telah ada seperti kebanyakan pada soal-soal ujian di Indonesia.
Evaluasi dalam kurikulum Cambridge memiliki beberapa level, salah satunya O Level yang sudah dijadikan ujian internasional oleh beberapa negara. Ujian ini diterapkan pada siswa umur 14-16 tahun. O Level meliputi berbagai
(15)
5
macam subjek, diantaranya adalah Sains (University of Cambridge Local Examination Syndicate-UCLES, 2009).
Biologi selaku mata pelajaran wajib yang diikut sertakan dalam ujian nasional menjadi mata pelajaran wajib yang harus siswa persiapkan agar dapat memenuhi syarat lulus dari Sekolah Menengah Atas yang sudah ditempuh selama tiga tahun, tak heran jika persiapan baik secara pengetahuan dan mental perlu siswa persiapkan, mengingat 60% dari nilai ujian nasional menentukan kelulusan siswa, dengan masing-masing mata pelajaran harus mencapai nilai minimal 4.0 (Permen No 97, 2013) maka siswa perlu melakukan persiapan yang matang sebelum menempuh ujian nasional tersebut agar mampu memenuhi kriteria minimal yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan hal-hal diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana kesiapan siswa SMA dalam menghadapi ujian nasional yang akan dihadapi oleh siswa SMA di kota Bandung dari tiga cluster yang berbeda termasuk didalamnya sekolah Cluster satu, dua dan tiga yang mana kategori tersebut didasari oleh urutan passing grade skor ujian nasional meskipun sekolah-sekolah tersebut memiliki akreditasi dan fasilitas yang tidak jauh berbeda. Penulis memilih sekolah cluster satu SMAN 4 Bandung karena letak sekolah cluster satu yang berada pada pusat kota Bandung dengan status sosial siswa yang lebih merata dari kalangan menengah ke atas dan menengah kebawah sementara sekolah cluster dua yang terletak pada pusat kota dan didominasi oleh siswa kalangan menengah keatas dan sekolah cluster tiga yang berlokasi di tengah pemukiman warga dan pinggiran kota Bandung.
B.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka permasalahan pada penelitian
ini adalah “Bagaimanakah kesiapan siswa kelas XII Kota Bandung menempuh Ujian Naional pada mata pelajaran biologi?”
(16)
6
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kesiapan ujian nasional siswa SMA cluster 1 kota Bandung?
2. Bagaimanakah kesiapan ujian nasional siswa SMA cluster 2 kota Bandung?
3. Bagaimanakah kesiapan ujian nasional siswa SMA cluster 3 kota Bandung?
D.Batasan masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, maka batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Mata pelajaran biologi SMA merupakan fokus pada penelitian ini.
2. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XII IPA cluster 1, 2 dan 3 kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014.
3. Penelitian dilakukan untuk memetakan kesiapan siswa pada materi biologi pada ujian nasional tahun ajaran 2013/2014.
E.Manfaat dan tujuan penelitian
1. Manfaat penelitian
a. Tes yang dilakukan dapat digunakan siswa sebagai tolak ukur kesiapan diri dalam menempuh ujian nasional.
b. Hasil yang didapatkan dapat dijadikan sekolah sebagai evaluasi persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi ujian nasional. c. Hasil dapat digunakan sekolah untuk mengukur ketuntasan indikator
yang diraih oleh siswa. 2. Tujuan penelitian
a. Untuk mengukur kesiapan ujian nasional siswa di kota Bandung
b. Untuk memetakan ketuntasan indikator ujian nasional pada sekolah-sekolah sekota Bandung.
(17)
7
c. Untuk menemukan persiapan yang diperlukan dalam mempersiapkan ujian nasional sekota Bandung.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan hasil penelitian Analisis kesiapan ujian nasional siswa pada mata pelajaran bilogi ini terdiri dari beberapa bab, yaitu: (1) BAB I yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan; (2) BAB II yang terdiri dari instrumen penilaian, kualitas instrumen, teknik pengembangan instrumen penilaian, kurikulum Cambridge ; (3) BAB III yang terdiri dari metode penelitian, responden penelitian, objek penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, bentuk tes yang dikembangkan, tahapan pengembangan tes, teknik pengolahan data, dan alur penelitian; (4) BAB IV yang terdiri dari data hasil penelitian dan analisis data, pembahasan, dan temuan; (5) BAB V yang terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi.
(18)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI A.Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena-fenomena yang ditemukan, dideskripsikan apa adanya, tidak dimodifikasi atau tidak diberi perlakuan. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif yang cenderung fokus terhadap suatu permasalahan (Sugiyono, 2011). Metode deskriptif ini dilakukan dengan pengujian yang berulang atau lebih dari satu kali.
B.Responden penelitian
Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII dari tiga SMA perwakilan di-Kota Bandung dengan cluster sekolah yang berbeda (cluster 1,2 dan 3) dengan sampel yang diambil berjumlah 120 siswa sekota bandung kelas XII. Pada setiap sekolah dilakukan uji coba sebanyak tiga kali dengan diikuti oleh 40 siswa pada masing-masing sekolah.
C.Objek penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah Kesiapan siswa dalam menempuh ujian nasional, dengan tiga perangkat soal yang dikutip dari dua kurikulum berbeda, kurikulum yang dimaksud adalah KTSP dan kurikulum Cambridge.
D.Definisi operasional
1. Kesiapan siswa adalah kondisi dari kapasitas yang ada pada diri siswa setelah tahap perencanaan dan proses persiapan yang dapat digunakan untuk menempuh ujian nasional untuk mencapai target yang ditentukan.
(19)
24
2. Ujian nasional merupakan tes yang dilaksanakan dengan skala nasional yang wajib diikuti oleh siswa kelas XII sebagai syarat kelulusan dan sebagai evaluasi pendidikan tingkat nasional.
3. Kesiapan dapat diukur berdasarkan pencapaian siswa dengan perolehan skor 4 dan pencapaian 40% ketuntasan indikator.
E.Instrumen penelitian
Instumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Format kisi-kisi ujian nasional yang disertai dengan indikator. Peneliti menyediakan tiga jenis soal yang terdiri dari soal yang penulis rancang sendiri, soal yang penulis kutip dari kurikulum Cambridge, serta soal yang siswa gunaka untuk tryout yang sudah disediakan oleh sekolah dapat ditemukan pada Gambar 3.1
2. Format observasi untuk menilai persiapan diberikan oleh sekolah kepada siswa, Observasi dilakukan berdasarkan kegiatan yang yang sudah dirancang oleh sekolah.
Tabel 3.1 Format observasi persiapan ujian nasional
F. Proses pengembangan Instrumen
No Persiapan
Sekolah Cluster
satu
Cluster dua
Cluster tiga
1. Program pemantapan 2. Melaksanakan tryout 3. Pendalaman materi ujian
nasional 4. Review hasil tryout
5. Menyusun soal tryout berdasarkan SKL
(20)
25
1. Format kesesuaian kisi-kisi UN beserta indikator terhadap soal.
Berdasarkan kisi-kisi ujian nasional yang sudah diedarkan oleh Kemendikbud, dirancang dan disusun soal berdasarkan indikator yang sudah disediakan, begitupula soal yang dijadikan soal tryout pada masing masing sekolah. Permendikbud No 97 (2013) menyatakan bahwa kisi-kisi ujian nasional yang dijadikan acuan dalam pembuatan soal ujian nasional 2013-2014 diambil dari kisi-kisi ujian nasional pada tahun 2012-2013. Berikut kisi kisi yang diedarkan oleh kemendikbud yang telah disusun oleh BSNP yang terdapat pada kisi-kisi
Tabel 3.1 Kisi-kisi Ujian Nasional 2013-2014 (BSNP 2013)
NO SKL (KOMPETENSI) INDIKATOR
1. Memahami hakikat biologi sebagai ilmu dan mendeskripsikan objek permasalahan biologi melalui metode ilmiah.
Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi.
2. Menjelaskan ciri-ciri mahkluk hidup dan klasifikasinya, peranan
keanekaragaman hayati bagi
kehidupan dan upaya pelestariannya
Menjelaskan peran Virus,
Archaebacteria dan Eubacteria bagi kehidupan manusia.
Mengidentifikasi ciri-ciri/peran kelompok jamur dan protista (jamur, protista, protozoa, alga).
Menentukan dasar pengelompokan mahluk hidup.
Menjelaskan upaya pelestarian sumber daya alam tertentu.
Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok tumbuhan
Mengidentifikasi cara
perkembangbiakan hewan Invertebrata. Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok hewan vertebrata.
(21)
26
NO SKL (KOMPETENSI) INDIKATOR
3. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energy serta peran manusia dalam keseimbangan ekosistem
Menganalisis hubungan antarkomponen danaliran energi dalam suatu ekosistem. Menjelaskan proses yang terjadi pada daur\biogeokimia.
Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah
perubahan/pencemaran lingkungan . 4. Menjelaskan struktur dan fungsi sel
serta mengaitkannya dengan struktur dan fungsi jaringan.
Menjelaskan struktur sel dan komponen kimiawinya, serta proses yang terjadi pada sel.
Menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan.
Menjelaskan sifat,ciri-ciri dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan. 5. Menjelaskan struktur dan fungsi
organ mannusia serta
kelainan/penyakit yang mungkin terjadi pada organ tersebut.
Menjelaskan mekanisme gerak otot/sendi/penyakit pada sistem gerak pada manusia.
Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan gangguannya. Menjelaskan sistem pencernaan makanan pada manusia dan gangguannya.
Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan gangguannya.
Menjelaskan sistem ekskresi pada manusia dan gangguannya.
Menjelaskan sistem regulasi (saraf, endokrin dan pengindraan) pada manusia.
(22)
27
NO SKL (KOMPETENSI) INDIKATOR
dan proses pembentukan sel kelamin. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh
6. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tumbuhan melalui hasil percobaan atau pengamatan.
Menginterpretasikan hasil percobaaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
7. Mendeskripsikan proses metabolisme karbohidrat dan kemosintesis
Menjelaskan ciri-ciri dan cara kerja dari factor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim.
Menjelaskan proses katabolisme karbohidrat.
Menjelaskan zat yang dikeluarkan/ dihasilkan pada respirasi aerob.
Menjelaskan tahapan proses anabolisme (fotosintesis) pada tumbuhan.
Menjelaskan proses
kemosintesis/respirasi anaerob. 8 Memahami konsep dasar hereditas,
reproduksi sel, penerapan prinsip-prinsip hereditas dan peristiwa mutasi.
Menjelaskan susunan nukleotida DNA, RNA atau kromosom.
Menjelaskan proses sintesis protein. Mengidentifikasi tahap-tahap pembelahan
mitosis/meiosis/gametogenesis. Menginterpretasikan persilangan berdasarkan hukum mendel.
Menginterpretasikan persilangan pada penyimpangan semu hukum mendel.
(23)
28
NO SKL (KOMPETENSI) INDIKATOR
Mengidentifikasi pewarisan
cacat/penyakit menurun pada manusia. Menjelaskan peristiwa mutasi
9. Menjelaskan teori evolusi dan implikasi pada perkembangan sains.
Menjelaskan teori asal-usul kehidupan dan pembuktiannya.
Menjelaskan prinsip-prinsip penting pada evolusi.
10. Menjelaskan prinsip-prinsip dan aplikasi bioteknologi
Menjelaskan prinsip dasar bioteknologi. Menjelaskan contoh aplikasi
bioteknologi konvensional/modern. Menjelaskan dampak aplikasi bioteknologi bagi masyarakat dan lingkungan.
Berdasarkan kisi-kisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persebaran konsep materi ujian nasional sebanyak 27.5% berasal dari materi pelajaran kelas X, 27.5% konsep dari materi pelajaran kelas XI dan 45% dari konsep materi pelajaran kelas XII.
a. Soal 1B
Terhadap butir soal yang di buat dilakukan pengujian butir soal diolah untuk diuji kualitasnya yang meliputi analisis dimensi kognitif dengan sebanyak 12,5% C1, 72,5% C2, 10% C3 dan 5% C4. dimensi pengetahuan dengan 5% Faktual dan 95% konseptual, validitas empiris, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh untuk soal pilihan ganda. (Lampiran A2 hal 68)
(24)
29
Soal dari kurikulum Cambridge dikutip dari beberapa edisi dari tahun 2009-2011 dengan level soal O, setelah itu dilakukan Uji keterbacaan terhadap soal tersebut kepada beberapa responden untuk menguji apakah responden bisa memahami soal yang telah disusun. Adapun elaborasi dari taksonomi dimensi dengan dimensi kognitif C1 30%, C2 60%, C3 5% dan C4 5%. Sementara dimensi pengetahuan factual sebesar 2.5%, konseptual 92.5% dan prosedural 5%.
c. Soal 1A, 2A, dan 3A
Tidak dilakukan pengembangan apapun terhadap soal 1A, 2A dan 3A karena soal tersebut disusun oleh sekolah dan oleh sekolah digunakan sebagai soal ujian akhir sekolah. Adapun elaborasi taksonomi dua dimensi pada soal 1A adalah sebagai berikut, dimensi kognitif C1 35%, C2 57.5% C3 5% C4 2.5% dan dimensi pengetahuan konseptual 97.5% dan prosedural 2.5%. Pada soal 2A dimensi kognitif C1 45%, C2 40% dan C3 15% sedangkan pengetahuan konseptual 97.5% dan prosedural 2.5%. Soal 3A memiliki elaborasi dimensi sebagai berikut dimensi kognitif C1 43.24%, C2 45.94%, dan C3 10.81% sedang dimensi pengetahuan konseptual 100%.
G.Teknik pengambilan data
Dalam penelitian ini terdapat tiga cara yang dilakukan dalam mengolah data, sebagai berikut.
1. Memberikan tes
Dalam penelitian ini terdapat dua tes yang dikerjakan oleh siswa, yang pertama tes dengan perangkat soal yang dibuat merujuk kepada standar isi KTSP dan tes yang ketiga dengan perangkat soal yang di terjemahkan dari soal-soal kurikulum Cambridge. Tes diberikan pada siswa dengan jarak waktu antara masing-masing tes berjarak 1 minggu.
(25)
30
Selain dilaksanakan tes yang sudah disusun, juga dikumpulkan skor tryout yang diberikan oleh sekolah kepada siswa, soal tryout disusun berdasarkan kisi-kisi ujian nasional (Tabel 3.1).
3. Observasi
Untuk menilai persiapan yang dilakukan oleh sekolah, dilakukan observasi terhadap pelaksanaan persiapan oleh sekolah.
H.Teknik pengolahan data
1. Hasil tes
Hasil tes yang berupa jawaban dan skor yang diraih siswa direkap dan dikategorisasi secara keseluruhan dengan skala tiga lalu dirata-ratakan
dengan menggunakan rumus yang dikemukakan Arikunto (2009:299). Hal ini dilakukan untuk mengetahui peringkat siswa dan sekolah terhadap tes yang telah diberikan. untuk memperoleh mean, standar deviasi dan batas kelas tinggi, sedang rendah sebagai berikut:
Sementara untuk menghitung kelulusan dengan nilai maksimal 10 yang terdiri dari 40 soal, rumus yang digunakan sederhana, yaitu membagi
Untuk mean:
X=
∑��
Untuk standar deviasi:
SD=
∑�� −
∑� �
2
Menentukan batas kelas sedang atas: K=Mean + SD
Menentukan batas kelas sedangbawah: K=Mean - SD
Nilai = Sk r e r
(26)
31
perolehan dengan 4
Morrison (2002) mengungkapkan bahwa kesiapan kognitif adalah kesiapan mental yang termasuk keterampilan, bakat pengetahuan, motivasi dan kemampuan adaptasi, kesiapan kognitif merupakan hal penting untuk diperisapkan dengan rutin, kesiapan sejauh itu dapat dilatih dan diukur. Kesiapan kognitif yang akan diukur berupa hasl tes yang berupa skor siswa serta ketuntasan yang dicapai oleh masing-masing sekolah, Bloom (1968) dalam Hernawan (2010) mengungkapkan bahwa “jika bakat siswa terdistribusi normal pada suatu mata pelajaran kemudian diberikan pembelajaran yang seragam/sama baik kualitas dan waktu yang disediakan, maka prestasi siswa pada mata pelajaran tersebut akan terdistribusi dengan normal pula” berarti apabila siswa memperoleh ketuntasan pada materi tertentu maka siswa akan selalu siap bila diberikan tes serupa pada waktu berikutnya. Hal ini dapat berarti bahwa kesiapan kognitif siswa dapat dipersiapkan, dan untuk mengukur kesiapan yang telah dimiliki siswa dapat dengan melihat hasil tes yang diperoleh, apabila prestasi siswa dari beberapa tes memiliki distribusi skor yang sama, maka siswa tersebut dapat dinyatakan siap. Sementara ketetapan yang disusun oleh BSNP dalam peraturan Menteri penididikan no 97 (2013) adalah nilai akhir setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan paling rendah 4,0 (empat koma nol). Sementara untuk menghitung ketuntasan indikator adalah sebagai berikut.
Patokan yang ambil dari kewajiban minimal kelulusan siswa sebesar 4.0 dengan rentang pada mata pelajaran biologi, yang berarti siswa dituntut untuk menguasai 40% SKL, dengan demikian untuk menentukan ketuntasan sekolah pada satu indikator, siswa pada suatu sekolah harus mencapai skor 40% untuk setiap indikator.
(27)
32
Mendeskripsikan hasil observasi yang dilakukan oleh sekolah selama persiapan ujian nasional.
I. Prosedur penelitian
Berikut sistematika penelitian yang akan dilaksanakan:
1. Melakukan studi literatur terhadap masalah yang akan diteliti
2. Membuat proposal penelitian dengan bimbingan dan persetujuan dosen pembimbing.
3. Menyeminarkan rencana penelitian agar mendapat lebih banyak masukan. 4. Melakukan revisi proposal setelah melakukan seminar.
5. Menyusun insturmen yang akan digunakan.
6. Melakukan validasi instrument yang akan digunakan serta melakukan uji coba terhadap instrument tersebut pada kelompok tertentu.
7. Menentukan sampel sekolah dan mengurus izin penelitian.
8. Memberikan tes kepada siswa sebanyak tiga kali dengan soal yang berbeda. 9. Melakukan observasi terhadap kegiatan persiapan UN siswa.
10. Mengumpulkan data hasil tryout siswa
11. Mengolah dan merekap semua data yang sudah diperoleh.
12. Mengkategorisasikan data berdasarkan skor siswa untuk meperoleh peringkat siswa dan sekolah.
13. Membuat kesimpulan dari data yang sudah diperoleh tersebut.
Agar lebih mudah dipahami dan terstruktur peneliti sudah menyajikan dalam bentuk alur kegiatan seperti yang tercantum pada gambar 3.1.
(28)
33
Gambar 3.1 Alur proses penelitian Uji Coba
Pengolahan data
Analisis data
Penyesuaian dengan kisi-kisi UN Komposisi dimensi pengetahuan dan
dimensi proses kognitif pada soal Biologi Cambridgeo Level
Analisis tes Cambridge dalam Biologi Pengumpulan soal
tes Cambridge
Standar Isi Biologi SMA
Buku Biologi SMA Analisis Dokumen
Analisis Kurikulum SMA Analisis Kurikulum CambridgeO
Level
Penyusunan butir soal
Revisi Komposisi dimensi pengetahuan dan
dimensi proses kognitif pada soal Biologi Cambridgeo Level
Observasi 1 dan 2 Pelaksanaan tes 1 dan 2 dan 3
Kesimpulan
Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan
(29)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
1. Sekolah cluster 1 memiliki pencapaian kesiapan kurang baik dibanding sekolah cluster 2 berdasarkan tiga tes yang diberikan.
2. Sekolah cluster 2 memiliki pencapaian kesiapan paling baik dari dari sekolah cluster 1 dan 2 berdasarkan ketiga tes yang telah diberikan.
3. Sekolah cluster 3 memiliki pencapaian paling kurang baik dari sekolah lainnya berdasarkan hasil tes yang telah diberikan.
B. Saran.
1. Sample dalam penelitian pada masing-masing sekolah dipilih perwakilan satu kelas secara langsung, sebaiknya sampel siswa dipilih secara acak dari setiap kelas.
2. Selama persiapan, guru selaku orang yang langsung berhadapan dengan murid dan bertugas untuk mempersiapkan murid menghadapi ujian nasional harus-benar mengevaluasi kesiapan dan kelemahan murid.
3. Indikator yang diberlakukan secara nasional harus menjadi pegangan penting bagi setiap guru untuk memberikan perhatian kusus dan memahami setiap tuntutan dan kesulitan yang dihadapi siswa pada masing-masing indikator.
4. Sekolah dan guru sebaiknya melakukan evaluasi dan bimbingan intens terhadap siswa dengan memperhatikan setiap kebutuhan siswa dan kesulitan siswa dalam menghadapi ujian nasional
5. Keterlibatan pihak external sekolah (lembaga bimbingan belajar) dalam persiapan ujian nasioanal bisa saja dijadikan opsi dalam persiapan untuk mengevaluasi secara jujur kemampuan siswa, tapi hanya sebagai data
(30)
67
tambahan dan masukan untuk guru dalam mempersiapkan ujian nasional dan tidak mutlak sebagai pedoman bagi guru.
(31)
68
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.
Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, A Bridged Edition. USA: Addison Wasley Longman, Inc.
Anam, Saiful (2005). Dari ITB untuk pembaruan pendidikan. Jakarta selatan: teraju Balitbang kota medan (2012). Studi evaluasi ujian nasional dan penerimaan siswa
baru dalam upaya peningkatan mutu PBM. Badan peneliti dan
pengembangan kota medan.
Bandung timur (2013). Passing grade SMA Negeri Bandung (online). Tersedia:
http://bandungtimur.com/data-pendaftar-dan-passing-grade-sma-negeri-bandung-2013-2014/.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Permen No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Puskur-Balitbang Depdiknas.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.
Hernawan, A. H (2010). Makna ketuntasan belajar. Jurnal jurusan FIP UPI.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2013). Permen no 97 2013 tentang kriteria
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Jakarta:
Kemendikbud.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2009). Permendiknas Nomor 63 Tahun
2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Manik, R. G. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi
pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
Morrison, Jhon. E dan Fletcher J. D (2002). Cognitive readiness. USA: Institute For Defense Analyses.
(32)
69
Pikiran Rakyat (2009). Cluster sekolah di bandung(online). Tersedia:
www.ahmadheryawan.com
Savitri, M. (2011). Analisis Butir Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi untuk Pokok Bahasan Termokimia pada Cambridge International Examination (CIE) Level International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
Stainu, obi (2011). Efektifitas tryout un terhadap peningkatan mutu pendidikan. Tersedia: http://obi-min.blogspot.com/2011/12/proposal-skripsi-tryout-un-terhadap.html(2014).
Sriyati , S. (2008). Handout Evaluasi pembelajaran biologi. Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI
Undang-undang republik Indonesia (2003). UU No. 20 Tahun tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta.
University of Cambridge International Examination (2009). Biology paper 1 multiple choice may/june 2009. University of Cambridge.
University of Cambridge International Examination (2009). Bilogy paper 1 multiple
choice October/November 2009. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Bilogy paper 1 multiple
choice October/November 2011. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2010). Biology paper 1 multiple
choice October/November 2010. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Biology paper 1 multiple
choice may/june 2011. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2012). Biology paper 1 multiple
(33)
70
University of Cambridge Local Examination Syndicate-UCLES. (2009). Syllabus Cambridge IGCSE Biology 2012. [Online]. Tersedia: www.cie.org.uk [1 Januari 2013]
(34)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.
Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, A Bridged Edition. USA: Addison Wasley Longman, Inc.
Anam, Saiful (2005). Dari ITB untuk pembaruan pendidikan. Jakarta selatan: teraju Balitbang kota medan (2012). Studi evaluasi ujian nasional dan penerimaan siswa
baru dalam upaya peningkatan mutu PBM. Badan peneliti dan
pengembangan kota medan.
Bandung timur (2013). Passing grade SMA Negeri Bandung (online). Tersedia:
http://bandungtimur.com/data-pendaftar-dan-passing-grade-sma-negeri-bandung-2013-2014/.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Permen No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Puskur-Balitbang Depdiknas.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.
Hernawan, A. H (2010). Makna ketuntasan belajar. Jurnal jurusan FIP UPI.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2013). Permen no 97 2013 tentang kriteria
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Jakarta:
Kemendikbud.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2009). Permendiknas Nomor 63 Tahun
2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Manik, R. G. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi
(35)
67
Morrison, Jhon. E dan Fletcher J. D (2002). Cognitive readiness. USA: Institute For Defense Analyses.
Pikiran Rakyat (2009). Cluster sekolah di bandung(online). Tersedia:
www.ahmadheryawan.com
Savitri, M. (2011). Analisis Butir Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi untuk Pokok Bahasan Termokimia pada Cambridge International Examination (CIE) Level International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
Stainu, obi (2011). Efektifitas tryout un terhadap peningkatan mutu pendidikan. Tersedia: http://obi-min.blogspot.com/2011/12/proposal-skripsi-tryout-un-terhadap.html(2014).
Sriyati , S. (2008). Handout Evaluasi pembelajaran biologi. Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI
Undang-undang republik Indonesia (2003). UU No. 20 Tahun tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta.
University of Cambridge International Examination (2009). Biology paper 1 multiple choice may/june 2009. University of Cambridge.
University of Cambridge International Examination (2009). Bilogy paper 1 multiple
choice October/November 2009. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Bilogy paper 1 multiple
choice October/November 2011. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2010). Biology paper 1 multiple
choice October/November 2010. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Biology paper 1 multiple
(36)
68
University of Cambridge International Examination (2012). Biology paper 1 multiple
choice May/June2012.. University of Cambridge
University of Cambridge Local Examination Syndicate-UCLES. (2009). Syllabus Cambridge IGCSE Biology 2012. [Online]. Tersedia: www.cie.org.uk [1 Januari 2013]
(1)
68
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.
Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, A Bridged Edition. USA: Addison Wasley Longman, Inc.
Anam, Saiful (2005). Dari ITB untuk pembaruan pendidikan. Jakarta selatan: teraju Balitbang kota medan (2012). Studi evaluasi ujian nasional dan penerimaan siswa
baru dalam upaya peningkatan mutu PBM. Badan peneliti dan pengembangan kota medan.
Bandung timur (2013). Passing grade SMA Negeri Bandung (online). Tersedia:
http://bandungtimur.com/data-pendaftar-dan-passing-grade-sma-negeri-bandung-2013-2014/.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Permen No. 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi. Jakarta: Puskur-Balitbang Depdiknas.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.
Hernawan, A. H (2010). Makna ketuntasan belajar. Jurnal jurusan FIP UPI.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2013). Permen no 97 2013 tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2009). Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud. Manik, R. G. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
Morrison, Jhon. E dan Fletcher J. D (2002). Cognitive readiness. USA: Institute For Defense Analyses.
(2)
Pikiran Rakyat (2009). Cluster sekolah di bandung(online). Tersedia: www.ahmadheryawan.com
Savitri, M. (2011). Analisis Butir Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi
untuk Pokok Bahasan Termokimia pada Cambridge International Examination (CIE) Level International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI:
tidak diterbitkan.
Stainu, obi (2011). Efektifitas tryout un terhadap peningkatan mutu pendidikan. Tersedia: http://obi-min.blogspot.com/2011/12/proposal-skripsi-tryout-un-terhadap.html(2014).
Sriyati , S. (2008). Handout Evaluasi pembelajaran biologi. Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung : Alfabeta
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan
Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI Undang-undang republik Indonesia (2003). UU No. 20 Tahun tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta.
University of Cambridge International Examination (2009). Biology paper 1 multiple
choice may/june 2009. University of Cambridge.
University of Cambridge International Examination (2009). Bilogy paper 1 multiple choice October/November 2009. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Bilogy paper 1 multiple choice October/November 2011. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2010). Biology paper 1 multiple choice October/November 2010. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Biology paper 1 multiple choice may/june 2011. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2012). Biology paper 1 multiple choice May/June2012.. University of Cambridge
(3)
70
University of Cambridge Local Examination Syndicate-UCLES. (2009). Syllabus
Cambridge IGCSE Biology 2012. [Online]. Tersedia: www.cie.org.uk [1
(4)
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.
Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, A Bridged Edition. USA: Addison Wasley Longman, Inc.
Anam, Saiful (2005). Dari ITB untuk pembaruan pendidikan. Jakarta selatan: teraju Balitbang kota medan (2012). Studi evaluasi ujian nasional dan penerimaan siswa
baru dalam upaya peningkatan mutu PBM. Badan peneliti dan pengembangan kota medan.
Bandung timur (2013). Passing grade SMA Negeri Bandung (online). Tersedia:
http://bandungtimur.com/data-pendaftar-dan-passing-grade-sma-negeri-bandung-2013-2014/.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Permen No. 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi. Jakarta: Puskur-Balitbang Depdiknas.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.
Hernawan, A. H (2010). Makna ketuntasan belajar. Jurnal jurusan FIP UPI.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2013). Permen no 97 2013 tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2009). Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud. Manik, R. G. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
(5)
67
Morrison, Jhon. E dan Fletcher J. D (2002). Cognitive readiness. USA: Institute For Defense Analyses.
Pikiran Rakyat (2009). Cluster sekolah di bandung(online). Tersedia: www.ahmadheryawan.com
Savitri, M. (2011). Analisis Butir Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi untuk Pokok Bahasan Termokimia pada Cambridge International Examination (CIE) Level International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
Stainu, obi (2011). Efektifitas tryout un terhadap peningkatan mutu pendidikan. Tersedia: http://obi-min.blogspot.com/2011/12/proposal-skripsi-tryout-un-terhadap.html(2014).
Sriyati , S. (2008). Handout Evaluasi pembelajaran biologi. Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung : Alfabeta
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan
Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI Undang-undang republik Indonesia (2003). UU No. 20 Tahun tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta.
University of Cambridge International Examination (2009). Biology paper 1 multiple
choice may/june 2009. University of Cambridge.
University of Cambridge International Examination (2009). Bilogy paper 1 multiple choice October/November 2009. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Bilogy paper 1 multiple choice October/November 2011. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2010). Biology paper 1 multiple choice October/November 2010. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Biology paper 1 multiple choice may/june 2011. University of Cambridge
(6)
University of Cambridge International Examination (2012). Biology paper 1 multiple choice May/June2012.. University of Cambridge
University of Cambridge Local Examination Syndicate-UCLES. (2009). Syllabus
Cambridge IGCSE Biology 2012. [Online]. Tersedia: www.cie.org.uk [1