Deskripsi tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI
SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Irena Ardini Larasati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepercayaan diri siswa
kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 serta
merumuskan topik-topik pengembangan kepercayaan diri yang sesuai bagi siswa
berdasarkan analisis item-item kuesioner kepercayaan diri. Penelitian ini termasuk
penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian ini adalah beberapa

siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014
yang berjumlah 74 siswa dengan menggunakan uji coba terpakai.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
kepercayaan diri siswa yang disusun berdasarkan 5 aspek kepercayaan diri
menurut Lauster (1990:2), yaitu (1) memiliki rasa aman, (2) yakin pada
kemampuan diri sendiri, (3) memiliki konsep diri yang positif, (4) mandiri, (5)
optimis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
Azwar (2007: 108). Tingkat kepercayaan diri digolongkan menjadi 5 kualifikasi,
yaitu: “sangat tinggi”, “tinggi”, “sedang”, “rendah”, dan “sangat rendah”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 17 siswa (23%) memiliki tingkat
kepercayaan diri “sangat tinggi”, 51 siswa (69%) memiliki tingkat kepercayaan
diri “tinggi”, 6 siswa (8%) memiliki tingkat kepercayaan diri “sedang”, dan tidak
ada siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri “rendah” dan “sangat rendah”.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disusunlah topik-topik bimbingan klasikal
untuk mengembangkan serta meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas VIII
SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Topik-topik
bimbingan yang dipilih lebih bersifat pengembangan.

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF THE EIGHT GRADE STUDENTS’ CONFIDENCE
AT MARIA IMMACULATA JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA
ACADEMIC YEAR 2013/2014 AND ITS IMPLICATIONS TOWARDS
THE SUGGESTED TOPIC OF CLASSICAL GUIDANCE
Irena Ardini Larasati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The goal of this research was to describe the confidence of the eight grade
students at Maria Immaculata Junior High School Yogyakarta academic year
2013/2014 and to formulate the topics for confidence development which best
fitted the students based on the analysis of confidence questionnaire items. This

research belonged to a descriptive research using survey methodology. The
subject of this study was the eight grade students at Maria Immaculata Junior
High School Yogyakarta academic year 2013/2014 which consisted of 74
s t ude nt s .
The data collection in this research was obtained using the questionnaire of
students’ confidence which was compiled based on the five aspects of confidence
according to Lauster (1990: 2), i.e. (1) having secured feeling, (2) believing in
one’s ability, (3) having positive self concept, (4) being self independent, (5)
being optimistic. The technique of data analysis ini researcher was based on
Azwar (2007: 108). The level of confidence was classified into 5 categories,
namely: “very high”, “high”, “average”, “low”, and “very low”.
The result of this research revaled that: 17 student (23%) had the “very
high” self-confidence level, 51 student (69%) had the “high” self-confidence
level, 6 student (8%) had the “average” self-confidence, and there is no student
who have “low” and “very low” self-confidence level. Based on the results of the
study, the writer proposed the topics of classical guidance in order to develop and
to increase the confidence of the eight grade students at Maria Immaculata Junior
High School Yogyakarta academic year 2013/2014. The topics of guidance
selected were more developmental.


viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI
SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Oleh:
Irena Ardini Larasati

NIM : 091114076

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI
SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Oleh:
Irena Ardini Larasati
NIM : 091114076

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Januari 2014
Peneliti

Irena Ardini Larasati

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta:
Nama

: IRENA ARDINI LARASATI

NIM

: 091114076

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang
berjudul: “DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS
VIII SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN KLASIKAL”.
Dengan demikian saya memberi hak kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 22 Januari 2014
Yang menyatakan

Irena Ardini Larasati

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“I can do all things through Christ who strengtheneth me”
(Philipians 4:13)

“Success is a state of mind. If you want success, start thinking
of yourself as a success”
(Dr.Joyce Brothers)

Kupersembahkan Skripsi ini untuk :
j Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang setia mendampingiku
j Bapak, Mama, Adik, dan Keluarga tercinta yang selalu mendukung
dan mendoakanku
j Cornelius Agus Sumarno yang selalu memberi dukungan dan
semangat
j Semua sahabat-sahabatku yang selalu memberi dukungan

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI
SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Irena Ardini Larasati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepercayaan diri siswa
kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 serta
merumuskan topik-topik pengembangan kepercayaan diri yang sesuai bagi siswa
berdasarkan analisis item-item kuesioner kepercayaan diri. Penelitian ini termasuk
penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian ini adalah beberapa
siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014
yang berjumlah 74 siswa dengan menggunakan uji coba terpakai.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
kepercayaan diri siswa yang disusun berdasarkan 5 aspek kepercayaan diri
menurut Lauster (1990:2), yaitu (1) memiliki rasa aman, (2) yakin pada
kemampuan diri sendiri, (3) memiliki konsep diri yang positif, (4) mandiri, (5)
optimis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
Azwar (2007: 108). Tingkat kepercayaan diri digolongkan menjadi 5 kualifikasi,
yaitu: “sangat tinggi”, “tinggi”, “sedang”, “rendah”, dan “sangat rendah”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 17 siswa (23%) memiliki tingkat
kepercayaan diri “sangat tinggi”, 51 siswa (69%) memiliki tingkat kepercayaan
diri “tinggi”, 6 siswa (8%) memiliki tingkat kepercayaan diri “sedang”, dan tidak
ada siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri “rendah” dan “sangat rendah”.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disusunlah topik-topik bimbingan klasikal
untuk mengembangkan serta meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas VIII
SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Topik-topik
bimbingan yang dipilih lebih bersifat pengembangan.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION OF THE EIGHT GRADE STUDENTS’ CONFIDENCE
AT MARIA IMMACULATA JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA
ACADEMIC YEAR 2013/2014 AND ITS IMPLICATIONS TOWARDS
THE SUGGESTED TOPIC OF CLASSICAL GUIDANCE
Irena Ardini Larasati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
The goal of this research was to describe the confidence of the eight grade
students at Maria Immaculata Junior High School Yogyakarta academic year
2013/2014 and to formulate the topics for confidence development which best
fitted the students based on the analysis of confidence questionnaire items. This
research belonged to a descriptive research using survey methodology. The
subject of this study was the eight grade students at Maria Immaculata Junior
High School Yogyakarta academic year 2013/2014 which consisted of 74
s t ude nt s .
The data collection in this research was obtained using the questionnaire of
students’ confidence which was compiled based on the five aspects of confidence
according to Lauster (1990: 2), i.e. (1) having secured feeling, (2) believing in
one’s ability, (3) having positive self concept, (4) being self independent, (5)
being optimistic. The technique of data analysis ini researcher was based on
Azwar (2007: 108). The level of confidence was classified into 5 categories,
namely: “very high”, “high”, “average”, “low”, and “very low”.
The result of this research revaled that: 17 student (23%) had the “very
high” self-confidence level, 51 student (69%) had the “high” self-confidence
level, 6 student (8%) had the “average” self-confidence, and there is no student
who have “low” and “very low” self-confidence level. Based on the results of the
study, the writer proposed the topics of classical guidance in order to develop and
to increase the confidence of the eight grade students at Maria Immaculata Junior
High School Yogyakarta academic year 2013/2014. The topics of guidance
selected were more developmental.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah
dan kasihNya yang begitu besar sehingga terselesaikan juga penulisan skripsi ini
yang berjudul: “DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS
VIII SMP MARIA IMMACULATA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2013/2014 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP TOPIK-TOPIK BIMBINGAN
KLASIKAL”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi Bimbingan dan Konseling.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah terlibat dalam
proses penyusunan karya tulis ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Gendon Barus, M. Si. Sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling

Universitas

Sanata

Dharma

yang

te la h

memberikan

pengetahuan, pengalaman yang berguna bagi penulis, dan memberikan
kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. A. Setyandari, S. Pd., S. Psi., Psi., M. A. sebagai Wakil Ketua Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dan sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar menyediakan waktu
untuk membimbing dan mengarahkan serta memberikan masukan untuk
penyelesaian skripsi ini.
4. Keluarga besar SMP Maria Immaculata Yogyakarta, Sr. M. Cornelia.
OSF, S. AG selaku Kepala Sekolah dan semua dewan guru yang telah
menerima dan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
5. Siswa-siswi kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran
2013/2014 atas kerja samanya pada saat pelaksanaan penelitian sehingga
skripsi ini dapat selesai.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. V. Suminah, S. Pd. sebagai guru BK SMP Maria Immaculata Yogyakarta
yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi ini.
7. Para Dosen Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta atas ilmu-ilmu dan pengalaman yang diberikan
selama ini sehingga memberikan bekal dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Segenap karyawan Universitas Sanata Dharma, khususnya Mas Moko
yang telah membantu mengurus segala keperluan administrasi.
9. Kedua orangtuaku yang senantiasa mendukung, memahami, dan
mendoakan peneliti serta atas kasih sayang yang diberikan selama ini.
10. Adikku yang tersayang Aurelia Kurnia Arditi Sarasati atas dukungan
semangat dan keceriaan selama ini. Bude Sri, Bude Dwi, Mbak Windi,
Mbak Santi, dan Mbak Ari atas nasehat-nasehatnya.
11. Cornelius Agus Sumarno atas dukungan, dan kebersamaan di saat
penulisan skripsi ini.
12. Teman-teman BK angkatan 2009, Irma, Ika, Dora, Murni, Geta dan temanteman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
kebersamaan, canda tawa, dan rasa kekeluargaan yang telah diberikan
selama ini.
13. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu.
Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang membacanya.

Peneliti

Irena Ardini Larasati

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................

iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...............................

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............

v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................

vi

ABSTRAK..................................................................................................

vii

ABSTRACK.................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR................................................................................

ix

DAFTAR ISI................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL........................................................................................

xi v

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

xv

1

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................

1

B. Rumusan Masalah.............................................................................

4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................

4

D. Manfaat Penelitian............................................................................

5

E. Definisi Operasional.........................................................................

6

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kepercayaan Diri..............................................................................

7

1. Pengertian Kepercayaan Diri......................................................

7

2. Ciri-ciri Orang Percaya Diri .....................................................

9

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Kepercayaan

12

Diri..............................................................................................
4. Aspek-aspek Kepercayaan Diri ………………………………

13

5. Faktor-faktor yang Membentuk Kepercayaan Diri ………….

15

6. Cara-cara untuk Mengembangkan Kepercayaan Diri ………..

19

B. Remaja.............................................................................................

20

1.

Pengertian Remaja.....................................................................

20

2.

Tugas Perkembangan Remaja …………………………

21

3.

Ciri-ciri Remaja.........................................................................

23

C. Bimbingan Klasikal...........................................................................

24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

27

A. Jenis Penelitian..................................................................................

27

B. Subjek Penelitian...............................................................................

27

C. Instrumen Penelitian..........................................................................

30

1. Instrumen Pengumpulan Data.....................................................

30

2. Penentuan Skor............................................................................

31

D. Validitas dan Reliabilitas..................................................................

31

1. Validitas Instrumen.....................................................................

31

2. Reliabilitas Instrumen Penelitian................................................

34

E. Prosedur Pengumpulan Data............................................................

36

1. Tahap Persiapan..........................................................................

36

2. Tahap Penelitian.........................................................................

37

F. Teknik Analisis Data.......................................................................

38

xi i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

45

BAB IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.................................................................................

45

1. Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII SMP Maria

45

Immaculata Yogyakarta ............................................................
2. Usulan

Topik-topik

Bimbingan

Klasikal

Kepercayaan

46

Diri..............................................................................................
B. Pembahasan......................................................................................

48

56

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................

56

B. Saran-saran......................................................................................

57

DAFTAR PUSTAKA................................................................................

58

LAMPIRAN..............................................................................................

61

xi i i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Rincian Populasi Subjek …………………………………………

28

Tabel 2: Rincian Jumlah Subjek Penelitian ……………………………...

29

Tabel 3: Kisi-kisi Kuesioner Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII

33

SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013…..
Tabel 4: Kriteria Guilford ………………………………………………..

35

Tabel 5: Jadwal Pengumpulan Data Penelitian …………………………

38

Tabel 6: Norma Kategorisasi ……………………………………………

39

Tabel 7: Norma Kategorisasi Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII

41

SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran
2013/2014…..
Tabel 8: Norma Kategorisasi Item ……………………………………….

42

Tabel 9: Norma Kategorisasi Skor Item Skala Kepercayaan Diri Siswa

43

Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun
Ajaran 2013/2014 ……………………………………
Tabel 10: Penggolongan Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII

45

SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014…..
Tabel 11: Penggolongan Total Skor Item Kepercayaan Diri Siswa

46

Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun
Ajaran 2013/2014 ……………………………………………..
Tabel 12: Item-item yang Memiliki Skor Rendah ………………………..

47

Tabel 13: Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal

53

xi v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Kuisioner Kepercayaan Diri Penelitian ………………….

59

Lampiran 2: Hasil Reliabilitas Uji Coba ………………………………

65

Lampiran 3: Hasil Perhitungan Item Total Correlation ……………….

66

Lampiran 4: Data Penelitian …………………………………………...

68

Lampiran 5: Frekuensi Pengusulan Topik-topik ………………………..

72

Lampiran 6: Surat Ijin Uji Coba/Penelitian……………………………… 74

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Masa SMP (Sekolah Menengah Pertama) adalah saat seseorang berusia 12
tahun hingga 15 tahun. Pada usia 12 tahun hingga 15 tahun ini merupakan
masa dimana mereka berada pada masa remaja awal. Havighurst (Dariyo,
2007:79) mengatakan bahwa remaja awal memiliki tugas perkembangan yang
menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku mereka.
Masa SMP (Sekolah Menengah Pertama) berada pada masa puber. Pada
masa ini, terjadi perubahan dari masa anak-anak menuju ke dewasa. Hurlock
(2004: 184), pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika
anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Pada
masa pubertas ini ditandai adanya beberapa perubahan dalam diri individu,
seperti perubahan fisik, biologis, psikologis, dan juga sosial. Perubahan fisik
misalnya mengalami peningkatan tinggi badan, berat badan, dan mengalami
perubahan dalam penampilannya. Meskipun ini merupakan suatu proses
kedewasaan yang normal, proses ini dapat memberikan kesulitan bagi individu
yang mengalaminya. Dengan adanya perubahan dalam dirinya, individu dapat
merasa kurang percaya diri.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Kepercayaan diri adalah sikap yakin terhadap kemampuan diri sendiri
sehingga mampu melaksanakan sesuatu yang diinginkan, direncanakan,
diharapkan, memiliki rasa aman serta memiliki konsep diri yang positif,
keberanian, optimis terhadap masa depannya, dan yakin terhadap kelebihan
yang dimilikinya. Kepercayaan diri tersebut didukung oleh aspek-aspek
kepercayaan diri yaitu memiliki rasa aman, yakin pada kemampuan diri
sendiri, memiliki konsep diri yang positif, mandiri, dan optimis.
Kepercayaan diri merupakan bekal penting bagi perkembangan anak di
masyarakat kelak. Kepercayaan diri juga penting dimiliki oleh anak usia
remaja, tentunya sebagai salah satu modal untuk mencapai kesuksesan dalam
hidup. Rasa percaya diri bisa diartikan sebagai keberanian dalam diri sehingga
seseorang mampu melakukan hal-hal positif, baik bagi dirinya sendiri maupun
sesamanya.
Kepercayaan diri siswa adalah sikap yang berisi kekuatan, kemampuan,
dan keterampilan untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu yang dilandasi
keyakinan untuk sukses, dengan demikian guru pembimbing sangat berperan
dalam meningkatkan kepercayaan diri.
Namun, tidak setiap anak remaja memiliki kepercayaan diri yang cukup.
Masih banyak yang mengalami masa krisis kepercayaan diri baik yang ringan
maupun berat yang nantinya dapat berpengaruh pada perkembangan anak itu
sendiri, seperti dalam hal perkembangan akademiknya, pengembangan minat
dan bakatnya, maupun perkembangan dalam relasi sosialnya. Kepercayaan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

diri yang rendah dalam hal akademik yaitu anak merasa malu dan takut
bertanya pada guru atau temannya saat ia tidak paham atau mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas. Kondisi ini dapat menyebabkan prestasi
anak menurun. Kemudian pada hal pengembangan minat dan bakatnya, anak
merasa kesulitan dalam menyalurkan potensi yang ia miliki, dampaknya
potensi yang ia miliki tersebut tidak dapat tersalurkan dengan baik. Selain itu
dalam hal relasi sosialnya, anak akan banyak menutup diri, tidak berani
memulai atau membuka percakapan terlebih dahulu, lebih banyak diam dan
merasa minder. Kondisi seperti ini dapat mengganggu hubungan sosial anak
dengan lingkungan sekitarnya.
Manfaat yang dapat dilihat pada anak remaja yang memiliki kepercayaan
diri yaitu anak mampu mengaktualisasikan segala potensi yang dimilikinya,
mampu menyelesaikan setiap permasalahan dengan baik, mampu mengatasi
setiap gejolak emosi yang dirasakan, memiliki sikap optimis, sikap mental
yang kuat, berani menerima setiap tantangan hidup yang dihadapinya.
Semua hal yang telah diungkapkan tersebut, peneliti terdorong untuk
mengajukan sebuah penelitian yang berjudul “Deskripsi Tingkat Kepercayaan
Diri Siswa Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran
2013/2014 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan
Klasikal”. Peneliti memilih siswa kelas VIII karena mereka sedang berada
pada masa remaja, sehingga ada kemungkinan kepercayaan diri mereka masih
kurang. Selain itu, menurut program bimbingan klasikal di SMP Maria
Immaculata Yogyakarta materi kepercayaan diri ini juga diberikan di kelas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

VIII sehingga mendukung dan memudahkan peneliti untuk meneliti
kepercayaan diri siswa

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan oleh peneliti, maka
rumusan masalah dari proposal ini adalah:
1. Bagaimanakah tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Maria
Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014?
2. Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan di atas, topik-topik bimbingan
klasikal apa saja yang sesuai bagi siswa di SMP Maria Immaculata
Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan tingkat kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Maria
Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.
2. Merumuskan topik-topik bimbingan klasikal pengembangan kepercayaan
diri bagi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun
pelajaran 2013/2014.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini memiliki manfaat teoritis bagi psikologi perkembangan
dan psikologi klinis. Bagi ilmu psikologi perkembangan, hasil
penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang kepercayaan diri
siswa

remaja.

Psikologi

kl i ni s

akan

mendapatkan

tambahan

pengetahuan mengenai dampak klinis akibat dari remaja SMP yang
tidak memiliki kepercayaan diri.
2. Manfaat praktis
a. Bagi konselor
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi konselor di
sekolah/guru BK, sebagai masukan untuk peningkatkan mutu
pelayanan bimbingan pribadi di sekolah.
b. Bagi peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini memberikan informasi mengenai
tingkat kepercayaan diri siswa di SMP Maria Immaculata
Yogyakarta, khususnya siswa kelas VIII.
c. Bagi siswa
Penelitian

i ni

diharapkan

kepercayaan diri siswa saat ini.

memberikan

penilaian

mengenai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

E. Definisi Operasional
1. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri adalah sikap yakin terhadap kemampuan diri sendiri
sehingga

m a m pu

melaksanakan

sesuatu

yang

diinginkan,

direncanakan, memiliki rasa aman serta memiliki konsep diri yang
positif, keberanian, optimis terhadap masa depannya, dan yakin
terhadap kelebihan yang dimilikinya.
2. Bimbingan klasikal
Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada siswa
dalam satuan kelas di tingkat tertentu dalam jenjang pendidikan, pada
waktu yang ditetapkan dalam jadwal.
3. Siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran
2 0 1 3 / 20 1 4
Siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran
2013/2014 adalah peserta didik yang secara resmi terdaftar di SMP
Maria Immaculata Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan menguraikan mengenai kepercayaan diri (pengertian
kepercayaan diri, karakteristik kepercayaan diri, aspek-aspek kepercayaan diri,
faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kepercayaan diri, faktor-faktor
pembentuk kepercayaan diri, cara-cara untuk mengembangkan kepercayaan diri),
remaja (pengertian remaja, tugas perkembangan remaja, ciri-ciri masa remaja),
bimbingan klasikal (pengertian bimbingan klasikal, dan manfaat bimbingan
klasikal).

A. Kepercayaan Diri
1. Pengertian kepercayaan diri
Barbara (2003:5) mengartikan kepercayaan diri adalah kemampuan untuk
menyalurkan segala yang kita ketahui dan yang kita kerjakan. Untuk itu kita
perlu memiliki suatu keyakinan.
Kepercayaan diri merupakan kemampuan untuk melaksanakan apa yang
diinginkan, rencanakan, dan diharapkan. Jika seseorang memiliki keyakinan
pada kemampuan-kemampuan sendiri, keyakinan pada adanya maksud di
dalam kehidupan, dan kepercayaan pada akal budi, maka orang akan
melaksanakan apa yang mereka inginkan, rencanakan, dan harapkan secara
baik (Davies, 2004:1).
Dariyo (2007:206) menyatakan kepercayaan diri adalah kemampuan
individu untuk dapat meyakini seluruh potensinya agar dapat dipergunakan

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

dalam menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya. Biasanya
mereka memiliki sikap inisiatif, kreatif, dan optimis terhadap masa depan,
mampu menyadari kelemahan dan kelebihan diri sendiri, berpikir positif,
menganggap semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya.
Miskell (Iswidharmanjaya, 2004:13) mengartikan kepercayaan diri adalah
penilaian yang relatif tetap tentang diri sendiri, mengenai bakat, kemampuan,
inisiatif, dan sifat-sifat lain, serta kondisi-kondisi yang mewarnai perasaan
manusia.
Lumpkin (2004:82), mendefinisikan kepercayaan diri adalah suatu sikap
yang dimiliki seseorang yang meliputi integritas diri, wawasan pengetahuan,
keberanian, sudut pandang yang luas dan harga diri yang positif.
Sedangkan Hakim (2005:6), menyatakan kepercayaan diri adalah suatu
keyakinan individu terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan
keyakinan tersebut membuat individu merasa mampu untuk bisa mencapai
berbagai tujuan dalam hidupnya.
Berdasarkan berbagai pengertian tentang kepercayaan diri menurut para
ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri merupakan
keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri sehingga mampu melaksanakan
sesuatu yang diinginkan, direncanakan, diharapkan, memiliki rasa aman serta
memiliki konsep diri yang positif, keberanian, optimis terhadap masa
depannya, dan yakin terhadap kelebihan yang dimilikinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

2. Ciri-ciri percaya diri
Hakim (2005) menyebutkan beberapa ciri yang dimiliki remaja yang
memiliki rasa percaya diri yaitu:
a. Selalu bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu. Sikap ini ditandai
adanya tindakan sabar, tidak terburu-buru dalam melakukan sesuatu.
b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai. Rasa percaya diri
selalu dicirikan pada individu yang cerdas, dan memiliki keahlian atau
ahli dalam bidangnya.
c. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi diberbagai situasi.
Kemampuan beradaptasi yang baik, gaya berkomunikasi yang menarik
serta pandai dalam bergaul dengan orang lain.
d. Memiliki

kondisi

mental

dan

fisik

yang

cukup

menunjang

yang

menunjang

penampilannya.
e. Memiliki kecerdasan yang cukup.
f. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.
g. Memiliki

keahlian

atau

keterampilan

la in

kehidupannya.
h. Memiliki kemampuan bersosialisasi.
i. Selalu bereaksi positif dalam menghadapi berbagai masalah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Menurut Iswidharmanjaya (2004:31) ciri-ciri orang yang percaya diri:
a. Menerima diri secara realistik dan menghargai diri secara positif.
Berjiwa besar atas setiap kelemahan yang ia miliki dan mampu
mengembangkan potensi yang ia miliki. Hal ini tercermin dari
kepribadian seseorang yang memiliki konsep diri positif.
b. Memiliki optimisme yang tinggi dan mampu mengembangkan
motivasi yang dapat mendorong dirinya untuk berkerja keras. Tidak
mudah patah semangat dalam mencapai hal-hal yang ia harapkan dan
impikan, selalu memiliki pengharapan. Hal ini dapat dilihat pada orang
yang memiliki sikap optimis.
c. Berani bertindak dan mengambil setiap kesempatan yang ada di
hadapannya karena ia yakin atas kemampuan sendiri dan tidak
terpengaruh oleh orang lain. sikap yang berani serta cerdas dan cekatan
melihat peluang untuk berhasil dalam kehidupnnya. Hal ini dapat
dilihat pada orang yang memiliki keyakinan akan kemampuan yang
dimiliki olehnya.
d. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah ia buat. Sikap yang
mampu menerima apapun konsekuensi dari setiap perbuatan yang telah
dia lakukan, berani mengakui kesalahan jika memang itu salah dan
berani mempertahankan pendapat jika hal yang ia yakini itu benar dan
mampu ia buktikan kebenarannya. Hal ini tercermin pada sikap orangorang yang mandiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

e. Orang yang tidak mementingkan diri sendiri sehingga ia tidak perlu
merisaukan diri untuk memberikan kesan yang menyenangkan pada
orang lain dan tidak ragu pada diri sendiri. Hal ini tercermin pada
orang-orang yang sudah merasa diri aman dan nyaman karena ia tahu
batas kempuan dirinya.
Gael (1997: 4-12) juga mengatakan ciri-ciri orang yang mempunyai
kepercayaan diri adalah:
a. Komunikasi yang baik
Orang yang percaya diri memiliki dasar yang baik dalam keterampilan
berkomunikasi dan dapat berkomunikasi dengan siapapun tanpa
perasaan cemas, takut, khawatir.
b. Ketegasan
Orang yang mempunyai rasa percaya diri, secara tegas mereka dapat
menyatakan kebutuhannya secara langsung dan terus terang, serta
dapat memberi dan menerima kritikan secara bebas dan peka.
c. Penampilan diri
Orang yang memiliki rasa percaya diri dapat tampil dengan baik di
hadapan orang lain tanpa rasa khawatir (misal : cara berpakaian).
d. Berpikir positif
Orang yang percaya diri bisa melihat kehidupan ini dari sisi yang cerah
dan mereka mencari pengalaman dari hasil yang bagus.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kepercayaan diri
Hakim (2005:12-22) memaparkan tentang faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya kepercayaan diri seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Cacat atau kelainan fisik
Cacat anggota tubuh merupakan kekurangan yang jelas terlihat orang
lain. Orang yang memiliki cacat fisik akan merasa rendah diri
dihadapan orang lain. Apabila orang lain memberi respon yang
negatif, misalnya mengejek, maka akan menimbulkan rasa rendah diri
yang dapat mengakibatkan rasa tidak percaya diri.
b. Keadaan ekonomi yang lemah
Keadaan ekonomi yang lemah akan membuat orang tidak percaya
diri. Hal ini tampak pada orang yang berasal dari keluarga ekonomi
lemah akan merasa lebih rendah dari keluarga ekonomi atas.
c. Kegagalan
Secara tidak langsung kegagalan akan membuat seseorang merasa
tidak percaya diri. Misalnya, seorang anak yang tidak lulus dalam
ujian, kemudian saat bertemu dengan teman-temannya ia merasa
minder, malu, tidak memiliki keberanian, dan merasa tidak percaya
diri.
d. Kurang cerdas
Apabila seseorang mengalami kesulitan dalam berinteraksi maka dia
memiliki kecerdasan yang kurang. Kurangnya kemampuan untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

berkomunikasi atau berinteraksi ini juga akan menghambat rasa
percaya diri seseorang.
e. Perbedaan lingkungan
Perbedaan lingkungan juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri
seseorang.
f. Sulit menyesuaikan diri
Apabila seseorang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri
maka dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri pada seseorang.
g. Mudah cemas dan takut
Perasaan cemas dan takut akan menyebabkan rasa tidak percaya diri
pada seseorang.
h. Pendidikan keluarga
Apabila keluarga mendidik terlalu keras, terlalu melindungi, dan
memanjakan juga dapat menghambat rasa percaya diri seseorang.

4. Aspek-aspek kepercayaan diri
Lauster (1990:2) mengatakan aspek-aspek kepercayaan diri adalah memiliki
rasa aman, yakin pada kemampuan diri sendiri, memiliki konsep diri yang
positif, mandiri, dan optimis.
a. Memiliki rasa aman
Perasaan aman adalah perasaan terbebas dari perasaan takut dan ragu-ragu
terhadap situasi atau orang-orang di sekelilingnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

Contoh perilaku individu yang memiliki rasa aman adalah tidak khawatir
dengan apa yang dipikirkan orang lain, merasa dapat diterima oleh
kelompok, dan memiliki ketenangan dalam bersikap.
b. Yakin pada kemampuan diri sendiri
Yakin pada kemampuan diri sendiri adalah tidak merasa dirinya lebih
rendah dari orang lain dan tidak mudah terpengaruh pada orang lain.
Contoh perilaku individu yang memiliki keyakinan pada kemampuan diri
sendiri adalah menggunakan kemampuan yang dimiliki secara optimal,
mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tanpa bantuan orang lain, dan
menyadari akan adanya kegagalan.
c. Konsep diri yang positif
Konsep diri adalah gambaran diri positif yang dipegang oleh seseorang
tentang dirinya sendiri untuk menjadi pribadi yang memiliki kepercayaan
diri. Jika seseorang memiliki konsep diri yang negatif maka dia akan
dikuasai perasaan yang berpengaruh terhadap harga dirinya, ia akan merasa
terbuang, pesimis, merasa tidak dibutuhkan oleh orang lain dan merasa
kesepian, ia juga akan menjadi kuper (kurang pergaulan), sulit menerima diri
apa adanya, pemalu dan curiga terhadap orang lain
Contoh perilaku individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah
menerima kekurangan yang ada dalam diri, memahami kelebihan yang ada
dalam diri, dan mampu berkomunikasi baik dengan orang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

d. Mandiri
Mandiri adalah tidak tergantung pada orang dan tidak mengandalkan
dukungan orang lain dalam melakukan sesuatu. Itu dikarenakan adanya
keyakinan yang kuat bahwa dirinya mampu, maka dia tidak akan mencari
bantuan pada orang lain.
Contoh perilaku individu yang mandiri adalah tidak bergantung pada
orang lain, dan mampu mengatasi masalah sendiri.
e. Optimis
Optimis berarti memiliki pandangan dan harapan yang pasti akan dirinya
dan masa depannya.
Contoh perilaku individu yang optimis adalah berani menghadapi
tantangan, memiliki semangat yang tinggi, dan memiliki harapan yang
positif akan masa depan.

5. Faktor-faktor yang membentuk kepercayaan diri
Para ahli berkeyakinan bahwa kepercayaan diri bukanlah diperoleh secara
instan, melainkan melalui proses yang berlangsung sejak dini, dalam kehidupan
bersama orang tua. Menurut Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan
diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

a. Faktor internal, meliputi:
1) Konsep diri
Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan
perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu
kelompok. Menurut Centi (1993), konsep diri merupakan gagasan tentang
dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya
mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa
percaya diri akan memiliki konsep diri positif.
2) Harga diri
Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Orang
yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan
benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu
lain. Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya
sebagai individu yang berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima
orang lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang
mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan
biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

3) Kondisi fisik
Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri.
Lauster (1990) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat
menyebabkan rasa rendah diri yang kentara.
4) Pengalaman hidup.
Lauster (1990) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari
pengalaman yang mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber
timbulnya rasa rendah diri. Lebih-lebih jika pada dasarnya seseorang
memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang dan kurang perhatian.
b. Faktor eksternal meliputi:
1) Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Tingkat
pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa berada di
bawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang
pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak
perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu
memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya
dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

2) Pekerjaan
Rogers (Kusuma, 2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat
mengembangkan kreativitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih
lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan
melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa
bangga di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri.
3) Lingkungan dan pengalaman hidup
Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat.
Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti
anggota keluarga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi rasa
nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan
masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat,
maka semakin lancar harga diri berkembang Centi (1993). Sedangkan
pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi
yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua
faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada diri seseorang, yaitu
faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi konsep diri, harga
diri

dan

keadaan

fisik.

Faktor

eksternal

pekerjaan,lingkungan dan pengalaman hidup.

meliputi

pendidikan,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

6. Cara-cara untuk mengembangkan kepercayaan diri
Riyanto (2006:55-56) mengatakan bahwa hal-hal yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan rasa percaya diri ialah:
a. Menambahkan hal-hal yang positif dalam diri dengan mengumpulkan
keberhasilan-keberhasilan yang pernah diraih. Keberhasilan-keberhasilan
tidak harus selalu sesuatu yang besar akan tetapi keberhasilan yang
sederhana jika disyukuri dan diusahakan terus-menerus maka keberhasilan
tersebut dapat menambah rasa percaya diri.
b. Menumbuhkan kemampuan untuk memaafkan kesalahan dan keterbatasan
diri sendiri. Kemampuan memaafkan diri ini dapat memelihara rasa percaya
diri yang kita miliki, karena lama-kelamaan kita semakin memahami diri
kita sendiri.
c. Menanamkan keberanian untuk mengungkapkan diri atau menyatakan diri
dihadapan orang lain. Sikap ini tentu saja menyangkut relasi dengan orang
lain. Sebagai upaya meningkatkan sikap percaya diri yang kita miliki.
d. Belajar tampil di muka umum tanpa rasa takut. Hal ini dipengaruhi oleh
konsep diri bagaimana kita menilai orang lain. Sikap seseorang menilai diri
lebih rendah dari orang lain, akan membuat diri menjadi minder dan tidak
percaya diri. Konsep diri yang positif akan meningkatkan rasa percaya diri
kita serta mempermudah relasi dan pergaulan kita di tengah banyak orang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

e. Tampil apa adanya tanpa menutupi kekurangan juga menerima dan
menghargai diri apa adanya akan menumbuhkan rasa percaya diri yang
kokoh. Dari pada orang yang membangun rasa percaya diri dengan
berbagai macam topeng untuk menutupi semua kekurangannya, biasanya
akan mengalami kesulitan sendiri dalam relasi dan pergaulannya.
B. Remaja
1. Pengertian remaja
Remaja berasal dari kata adolescence, yang berasal dari bahasa latin
adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa dan telah tumbuh ke arah
kematangan yang tidak hanya kematangan fisik tetapi juga mencakup
kematangan mental, emosional, dan sosial. Masa remaja menurut Mappiare
(Hartinah, 2009:57) berlangsung antara umur 12 sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja tersebut
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12 atau 13 tahun sampai 17 atau
18 tahun adalah remaja awal dan usia 17 atau 18 tahun sampai dengan 21 atau
22 tahun adalah remaja akhir.
Menurut Piaget (Hurlock,2004), remaja adalah suatu usia dimana individu
tidak merasa berada di bawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan mereka
sama atau paling tidak sejajar.
Lie (2004:105) menegaskan bahwa pada masa awal remaja, anak sering
merasa kebingungan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya
misalnya suara yang membesar pada laki-laki, dan menstruasi pada
perempuan. Dengan perubahan-perubahan diri tersebut, anak seringkali tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

menyukai gambaran dirinya sendiri dan merasa dirinya tidak menarik. Konsep
diri yang negatif akhirnya membentuk dan menimbulkan rasa tidak percaya
diri.
2. Tugas perkembangan remaja
Tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock (Hartinah, 2009 : 60)
sebagai berikut :
a. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
b. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis;
c. Mencapai kemandirian emosional;
d. Mampu menerima keadaan fisiknya;
e. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan
orangtua;
f. Mencapai kemandirian ekonomi;
g. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat;
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa.
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

Sedangkan tugas perkembangan remaja menurut Havighurst (Hartinah,
2009 : 47-48) adalah :
a. Mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan jenis
kelamin lain. Remaja hendaknya mampu melihat gadis sebagai wanita dan
pemuda sebagai laki-laki, menjadi seorang dewasa diantara orang dewasa
lainnya.
b. Mampu melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki dan wanita.
Mampu menghargai, menerima, dan melakukan peran-peran sosial sebagai
laki-laki dan wanita dewasa.
c. Menerima kondisi jasmaninya dan dapat menggunakannya secara efektif.
Remaja dituntut untuk menyenangi dan menerima dengan wajar kondisi
badannya, dapat menghargai atau menghormati kondisi badan orang lain,
serta dapat memelihara dan menjaga kondisi badannya.
d. Memiliki perasaan mampu berdiri sendiri dalam bidang ekonomi
e. Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu pekerjaan. Anak
telah mampu membuat perencanaan karier, memilih pekerjaan yang cocok
dan mampu ia kerjakan.
f. Memiliki perilaku sosial seperti yang diharapkan masyarakat. Dapat
berpartisipasi

dengan rasa

tanggung jawab

bagi

kemajuan

dan

kesejahteraan masyarakat
g. Memiliki seperangkat nilai yang menjadi pedoman bagi perbuatannya.
Mampu menciptakan kehidupan yang serasi dengan orang lain.
h. Memiliki kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

3. Ciri-ciri masa remaja
Menurut Hurlock (2004:207-209), masa remaja memiliki ciri-ciri yang
terdiri dari:
a. Masa remaja sebagai periode perubahan. Remaja mengalami perubahan
penting dalam hidupnya baik dari segi fisik maupun mentalnya untuk
menuju kedewasaan diri.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan. Dalam setiap periode peralihan,
status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan