Gambaran Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Tingginya Angka Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Non Nakes Di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati Tahun 2002.
ABSTRAK
GAMBARAN FAKTOR-F AKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGINY A
ANGKA PERSALINAN OLEH TENAGA NON NAKES DI WILA YAH KERJA
PUSKESMAS DERWATI TAHUN 2002
Nenden. Dewi WM, 2003 ; Pembimbing : dr Felix Kasim, M. Kes.
Pada system reproduksi terjadi suatu persalinan yang merupakan bagian dari
siklus kehidupan. Oleh karena itu proses persalinan merupakan salah satu bagian
yang terpenting dan seharusnyalah dilakukan secara baik dan benar. Pada proses
persalinan yang benar seharusnya di tolong oleh tenaga kesehatan. Akan Tetapi pada
masyarakat awam dan pedesaan masih banyak dilakukan dengan pertolongan oleh
tenaga non Nakes. Yang dapat menyebabkan tingginya resiko angka persalinan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor
yang menyebabkan tingginya angka pertolongan persalinan oleh tenaga non nakes di
wilayah kerja puskesmas Derwati tahun 2002
Jenis Penelitian yang dipakai bersifat deskriptif dengan responden sebanyak
50 orang ibu yang melakukan persalinan dengan pertolongan tenaga non nakes.
Penelitian dilakukan di wilayah kerja puskesmas Derwati pada bulan Juni September 2003.
Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa 62 % merupakan usia yang rawan
untuk melakukan proses persalinan, 78 % responden berpendidikan rendah, 72 %
responden merupakan ibu rumah tangga. Sebanyak 96 % mempunyai pengetahuan
yang baik, 70 % mempunyai sikap yang baik dan 94 % mempunyai perilaku yang
baik.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa para ibu yang melakukan proses
persalinan memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik. Akan tetapi faktor
adat kebiasaan, sosial dan ekonomi sangatlah berpengaruh.
Jadi dari hasil tersebut, maka sangatlah memungkinkan bahwa masih
tingginya angka pertolongan persalinan oleh tenaga non Nakes.
III
ABSTRACT
THE FACTOR THATPLfl' THE CHILD BIRTH ASSISTANCES BY NON MEDICAL
PRACTITIONER TO A HIGH LEVEL
Nenden Dewi WM, 2003; Tutor: Felix Kasim., dr., M. Kes
The reproduction system that occurs in our body has crucial part in a birth
process. A serious care of a child birth must be taken properly to avoid the
unexpected impact which be able to endanger the baby's live. The birth which should
be done by the expertise .from its field was disobeyed in a backward level of society,
because they prefer to go to the midwife rather than going to the medical
practitioner. This can cause a high risk to a child birth.
This major aim of this study itself is to appraise the factors that influence the
society to do the child birth with non medical practitioner instead of doing the child
birth with medical practitioner assistances.
The research descriptively involving 50 respondents which doing the child
birth by imposing non medical practitioner assistances that was done at Puskesmas
Derwati around June to September 2003.
According to this research, it shows 62 percent are on a risk do child birth, 78
percent respondents coming from a low educational background, 72 percent
respondents was a housewife, and 96 percents have an adequate educational record,
70 percent was owned by society who has a proper attitude, 94 percent attained by
people who has a good behavior.
Eventually, the conclusion was gained. It tells that housewife on average, has
an adequate skills, attitude and behavior, but the influences of age, job, social
economy and tradition was still effecting which can finally make people decide to do
the child birth by non medical practitioner.
IV
DAFT AR ISI
LEMBAR PERSETUJl'AN
...
SURAT PERNY AT AAN
i
ii
.ABSTRAK
...
iii
iv
...
v
ABSTRACK
KATA PENGANTAR
DAFT AR ISI
vii
DAFT AR TABEL
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
4
1.4. Manfaat Penelitian
5
1.5. Kerangka Pemikiran
5
1.5.1. Definisi Operasional
6
1.6. Metodologi
6
1.7. Lokasi dan Waktu
7
BAB II TINJAUAN PlTSTAKA
2.1. Pelayanan Kesehatan (Kebidanan)
8
2.2. Pertolongan Persalinan
9
2.2.1. Paraji/ Dukun Beranak
10
2.2.2. Bidan
11
2.3. PenyerataanIKemitraan
Dalam Pelayanan Persalinan
VB
12
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI
PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran...
20
3.2. Metode Penelitian
20
3.2.1. Instrumen Penelitian
...
3.2.2. Tehnik Pengambilan Data
21
21
3.2.2.1. Data Yang Diperlukan
22
3.2.2.2. Sumber Data...
22
3.2.2.3. Cara Pengambilan Data
23
3.3. Tehnik Analisa Data
23
3.3. 1. Pengolahan Data
23
3.3.2. Penyajian Data
25
BAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
26
4.1.1. Geografi
26
4.1.2. Demografi
26
4.1.3. Strategi Kegiatan
29
4.1.3.1. Tujuan Umum
29
4.1.3.2. Tujuan Khusus
29
4.1.3.3. Altematif lntervensi ..
29
4.2. Hasil Kuisioner
30
4.2.1. ldentitas Responden
30
4.2.2. Gambaran Pengetahuan Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga Non Nakes
4.2.3. Gambaran
Sikap Ibu Bersalin
31
Terhadap
Oleh Tenaga Non Nakes
Pertolongan
Persalinan
32
4.2.4. Gambaran Prilaku Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh
Tenaga Non Nakes
33
VIII
4.2.5. Gambaran Penyuluhan lbu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga Non Nakes
33
BAR V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
35
5.2. Saran
35
DAFT AR PUST AKA
37
LAMPIRAN FORMULIR
KUISIONER
38
RIW AY AT HID UP
43
IX
Daftar Tabel
1. TabeI4.1.2.1.
Luas wilayah dan daerah Puskesmas Derwati tahun 2002
2.
Tabe14.1.2.2
Keadaan Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati tahun 2002. 27
3.
TabeI4.1.2.3.
Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
27
Derwati tahun
2002
4.
27
Tabel4.1.2.4.
2002 ...
Tingkat Pendidikan Penduduk di Wilayah Kerja Puskennas
... ...
...
...
...
Derwati tahun
...
28
5. TabeI4.1.2.5. Fasilitas kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati tahun 2002.. 28
6. Tabel 4.1.2.6 Banyaknya proses kelahiran Di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati tahun
2002
7.
Tabel
28
4.1.3.3.1.
Altematif
Intervensi
masing-masing
tujuan
menurut
3 faktor
Determinan
29
8. Tabel 4.1.3.3.2
9.
Distribusi perbandingan
proses persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas
Derwati pada bulan Januari - Agustus 2003
30
Tabel4.2.1.1
30
Distribusi Umur Responden
10. Tabel 4.2.1.2 Distribusi Pendidikan Responden
30
11. Tabel4.2.1.3.
31
Distribusi Pekerjaan Responden
12. Tabel 4.2.2.1 Gambaran Pengetahuan
tahun 2003
/
Ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati
...
...
13. Tabel 4.2.3.1. Gambaran Sikap Ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas
31
Derwati tahun
2003
14. Tabel 4.2.4.1. Gambaran
32
Perilaku Ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas
tahun 2003
Derwati
33
15. Tabel 4.2.5.1. Garnbaran Penyuluhan terhadap lbu bersaIin di Wilayah Kerja Puskesmas
Derwati tahun 2003
33
x
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reprodusi adalah salah satu fungsi manusia yang sangat penting, karena
dengan fungsi itu manusia dapat mempertahankan diri dari kepunahan. (Obstetri
social, Martadisoebrata). Pada system reproduksi terjadi suatu persalinan yang
merupakan bagian dari siklus kehidupan.
Dalam proses kelahiran terdapat beberapa faktor yang dapat menunjang
terjadinya persalinan itu sendiri dengan baik dan benar. Dimana, suatu proses
tersebut akan lebih baik bila dilakukan dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang
berwenang dan berkemampuan untuk melaksanakannya, misalnya oleh seorang
dokter ahli, dokter umum, bidan atau seseorang yang diperbantukan dan terlatih
serta diijinkan oleh Depkes (Departemen Kesehatan, 2000).
Dikota-kota besar di Indonesia sebagian besar suatu proses persalinan pada
umumnya sudah dapat dilakukan dengan baik dan benar, dim ana proses kelahiran
dilaksanakan di rumah sakit bersalin, rumah sakit umum, maupun tempat-tempat
yang memptmyai ijin untuk melakukan proses persalinan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan. Akan tetapi di pinggiran kota dan daerah-daerah tertentu masih
terdapat proses kelahiran yang ditangani oleh tenaga non-kesehatan, misalnya
oleh dukun beranak, paraji.
Proses persalinan merupakan salah satu proses terakhir yang paling
penting dari suatu kehamilan. Karena Proses persalinan merupakan salah satu
bagian yang menentukan keselamatan dan mas a depan ibu dan bayi. Faktorfaktor
yang dapat menyebabkan
kematian
ibu adalah
pendarahan,
Pre-
eklamsi/eklamsi, infeksi (Sinopsis Obstetri, Ruatam Mochtar).
Pada proses persalinan dapat terjadi hal-hal seperti kematian bayi ataupun
kematian ibu, dimana kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukuplah tinggi
dan masih menjadi masalah yang besar. Angka kematian bayi dalam dasawarsa
2
terakhir telah menurun hampir 50 % dan pada tahun 1990 mencapai 63 per 1000
kelahiran hidup. Angka kematian ibu yang menurut SKRT 1986 adalah 450 per
100.000 kelahiran hidup, mengalami penurunan yang lambat, yaitu SKRT 1995
menjadi sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup (Standar Pelayanan Kebidanan,
Depkes). Kematian seorang ibu banyak terjadi pada saat melahirkan. Jumlah
kematian ibu melahirkan di Jawa Barat tahun 1999 berdasarkan laporan dari
kabupatenlkota adalah 881, dimana 346 kasus disebabkan perdarahan dan yang
lainnya karena preeklamsi dan infeksi. Kematian ibu pada saat proses kelahiran
sering teIjadi 67 % dikarenakan adanya perdarahan (Fortney, 1985). Penyebab
kematian ini adalah penyebab klasik yang terjadi dinegara berkembanglmiskin
yang teIjadi karena :
1. Keterlambatan mendapat pertolongan akibat dari ketidaktahuanlketidak
mampuan
yang
disebabkan
faktor
kemiskinan
dan
sosial budaya
(persalinan oleh paraji 46 % ) yang menyebabkan terlambat mengambil
keputusan
2. Keterlambatan mendapat pertolongan karena hambatan geografis dan
transportasi lmtuk akses terhadap pelayanan kesehatan ( hanya 64 % Desa
ada Bidan Di Desa tetapi 100 % desa ada Paraji, perbandingan jumlahnya
BDD dengan paraji adalah 1:4 )
3. Keterlambatan
untuk mendapat
pertolongan
( pertolongan
pertama,
rujukan dan pelayanan ) dengan benar di fasilitas kesehatan terdepan,
karena kemampuanfketerampilan
untuk memberikan pertolongan sesuai
stansar masih kurang dan sarana pelayanan tidak/kurang
standar
minimal
alat/sarana
lmtuk
pelayanan
memenuhi
pertolongan
kegawatdaruratan ibu dan anak.
Pada daerah-daerah
tertentu seorang perempuan
yang sedang hamil
atauplm akan melahirkan terkadang tidak dilayani oleh bidan atauplm petugas
kesehatan lainnya, tetapi oleh seorang dukun beranak atau paraji. Dimana
pengetahuannya hanya terbatas menurut kebiasaan ataupun adat istiadat yang
berlaku didaerah yang bersangkutan. Oleh karena itu resiko yang dialami oleh
seorang ibu pada saat melahirkan cukuplah tinggi. Yang mana seseorang yang
3
sedang hamil merasa cukup diperhatikan dalam proses kehamilannya dari pada
oleh seorang bidan yang hanya memeriksanya sebulan sekali, kepercayaan, tempat
yang dekat dan biaya yang relatif lebih murah merupakan faktor pendllkung llntuk
lebih memilih dukun beranak ataupun paraji.
Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak ibu di Indonesia
yang masih tidak mau meminta pertolongan tenaga penolong persalinan terlatih
untuk memberikan asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. Alasannya
sebagian disebabkan oleh anggapan bahwa penolong persalinan terlatih tidak
benar-benar memperhatikan kebutuhan atau kebudayaan, tradisi dan kenginan
pribadi para ibu dalam persalinan dan kelahiran bayinya. Alasan lain yang juga
berperan adalah bahwa sebagian besar fasilitas kesehatan memiliki peraturan dan
prosedur yang asing dan menakutkan para ibu.
Angka kematian ibu melahirkan dan anak balita di Indonesia masih tinggi,
meski sebenamya telah jauh berkurang dibanding tahun-tahun
Tahun
1990 angka
334/100.000
kematian
ibu melahirkan
390/100.000
sebelumnya.
dan menjadi
pada tahun 2000. Tahun 2003 angka kematian ibu melahirkan
280/100.000, masih jauh di bawah target pemerintah 120/100.000.
Persalinan di Indonesia barn 60 % yang ditangani bidan, padahal targetnya
90 %. Hal ini karena jllmlah bidan masih sedikit, 54.000 orang padahal jumlah
desanya 76.000. ( Kompas, 2003 )
Di Indonesia pada saat ini persalinan yang ditolong oleh rumah sakit
hanya 10-15%, 10% oleh bidan swasta, sedangkan sisanya 75-80% masih ditolong
oleh dukun beranak.
(Sinopsis
Obstetri, Rustam Mochtar).
Menurut data
Puskesmas Oerwati pada tahun 2002, telah teIjadi proses kelahiran sebanyak 66
kelahiran yang dilakukan oleh tenaga non-kesehatan dan 103 kelahiran oleh
tenaga kesehatan. Disini terlihat jelas bahwa proses kelahiran oleh tenaga nonkesehatan
masih
tinggi.
Hal tersebut
dikarenakan
oleh
faktor
ekonomi,
lingkungan, adat istiadat, pengetahuan, sikap dan perilaku dari masyarakat yang
masih awam.
4
Oi Puskesmas Oerwati cakupan pertolongan persalinan tahun 2002 oleh
tenaga kesehatan 27,3 % sedangkan target Puskesmas sendiri adalah 70 %, maka
penyimpangannya masih sangatlah besar 42,7 %.
Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut, peneliti mengambil judul
penelitian :
"GAMBARAN
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MENYEBABKAN
TINGGINY A ANGKA PERTOLONGA1'i PERSALlNAN OLEH TENAGA
NON NAKES 01 WILAYAH KERJA PUSKESMAS OERWATI TAHUN
2002".
1.2 Identifikasi
masalah
Oi Indonesia angka kematian ibu dan bayi masihlah cukup tinggi dimana
kematian ibu sebagian terjadi pada saat melahirkan karena terjadinya pendarahan.
Hal tersebut terjadi karena masih minimnya pengetahuan pada saat kehamilan dan
dan pada proses melahirkan. Juga faktor dimana masih tingginya proses kelahiran
yang dilakukan oleh tenaga non nakes.
1.3 Maksud dan tujuan Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah ootuk mengetahui faktor-faktor
yang menyebabkan
tingginya proses persalinan oleh tenaga non Nakes di
Puskesmas Oerwati pada tahoo 2002.
Tujuan dari penelitian
I. Tujuan umum
Untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor terjadinya persalinan
oleh tenaga non Nakes di Puskesmas Oerwati tahun 2002.
5
2. Tujuan Khusus
Melihat gambaran pengetahuan yang mempengaruhi
tingginya
proses persahnan oleh tenaga non Nakes
Melihat gambaran sikap yang mempengaruhi tingginya persalinan
oleh tenaga non Nakes
Melihat gambaran perilaku yang mempengaruhi tingginya proses
persalinan oleh tenaga non Nakes
1.4 Manfaat Penelitian
1. Puskesmas Derwati
Penelitian diharapkan dapat membantu pelayanan dan pengembangan
masyarakat
terutama pada proses persalinan
oleh tenaga kesehatan
terutama oleh bidan.
2. Masyarakat
Hasil penelitian diharapkan dapat memperlihatkan dan memberikan jalan
keluar bagi masyarakat didalam mengembangkan
pembinaan program
kesehatan terutama dalam upaya mengoptimalkan pelayanan persalinan.
3. Peneliti
Penelitian merupakan ilmu pengetahuan
yang merupakan
salah satu
prasyarat menyelesaikan program sarjana Kedokteran
1.5 Kerangka
Pemikiran
Proses persalinan merupakan puncak dari proses kehamilan normal selama
9 bulan. Dimana pad a proses terse but diperlukan pengetahuan,
ketelitian,
ketepatan, kebersihan, keterampilan dU. Hal ini disebabkan pentingnya proses
persalinan
terutama kesehatan dan keselamatan
ibu dan bayi. Pertolongan
persalinan seharusnya dilakukan oleh tenaga kesehatan.
6
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya persalinan oleh tenaga non
Nakes :
o Pengetahuan
o
Sikap
o Perilaku
o Penyuluhan
1.5.1
Definisi Operasional
1. Pertolongan persalinan
Adalah seseorang terlatih atau tidak terlatih yang dipilih untuk melakukan
suatu pertolongan pada proses persalinan
2. Ibu bersalin
Adalah seorang ibu yang melakukan persalinan
3. Pengetahuan
Adalah merupakan hasil "tahu" dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan
terhadap
suatu
objek
tertentu,
dimana
disini
adalah
pengetahuan seorang ibu didalam proses kehamilan dan persalinan yang
akan dialaminya
4. Sikap
Adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek, dimana disini adalah sikap seorang ibu
didalam proses kehamilan dan persalinan yang akan dialaminya
5. Perilaku
Adalah
pemikiran
dan
perasaan
seseorang,
yakni
pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan,
dalam
bentuk
dan penilaian-
penilaian seseorang terhadap objek ( WHO) dalam hal ini adalah perilaku
seorang ibu didalam
dialaminya
proses
kehamilan
dan persalinan
yang akan
7
1.6 Metodologi
Metodologi yang digunakan adalah :
Jenis penelitian
: Oeskriptif
Pengumpulan data
: Wawancara
Instmmen penilitian
: Kuisioner
Tehnik sampling
: - Whole sample (total populasi )
-
Convenience
Sampling, yaitu : pengambilan
sampel berdasarkan kemudahan dalam penelitian
( Sudjana, 1989 ).
Sumber data
: Ibu-ibu yang melahirkan, bidan, paraji dan
masyarakat kelutahan Detwati
1.7 Lokasi dan w~ktu
Penelitian dilakukan di daerah keIja PuskeSII1asOerwati pada bulan Juni September 2003.
35
BABV
KES~PULANDANSARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap
tingginya
angka
persalinan oleh tenaga non Nakes di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati dapat
disimpulkan bahwa :
o Faktor
pengetahuan,
sikap,
perilaku
dan
penyuluhan
tidak
mempengaruhi tingginya faktor pertolongan persalinan oleh tenaga
non Nakes, sedangkan faktor umur, pendidikan, ekonomi dan
pekerjaan mempengaruhi tingginya angka pertolongan persalinan oleh
non Nakes, dimana kecenderungan biaya melahirkan oleh petugas
kesehatan
lebih
besar
dibandingkan
non
Nakes.
Dimana
kecenderungan biaya melahirkan oleh tenaga kesehatan lebih besar
dibandingkan oleh non Nakes.
o Tingkat Pengetahuan, Sikap, Perilaku dan Penyuluhan di Wilayah
Kerja Puskesmas Derwati cukup baik.
o Hambatan yang dialami adalah rendahnya ekonomi, pendidikan dan
sebagian besar sebagai Ibu rumah tangga serta faktor kebudayaan dan
kebiasaan yang ada pada masyarakat yang menyebabkan tingginya
angka pertolongan persalinan oleh tenaga non Nakes ( 44,3 %)
5.2 Saran
o Mengingatkan mereka (para dukun bayi) untuk tidak menurunkan
ilmunya pada keturunannya.
36
o
Mengubah
bentuk persepsi
penyuluhan
pada BUMIL,
dengan
menampilkan faktor-faktor resiko yang tidak ditolong oleh tenaga
kesehatan yang aman dan steril.
o Mencanangkan kartu sehat bagi keluarga tidak mampu
o Melakukan
pendekatan
kepada
masyarakat
untuk
mengubah
pandangan tehadap factor kebiasaan dan budaya yang berlaku
dimasyarakat
o Melakukan penyuluhan pada kader tentang kehamilan dan proses
persalinan sehingga kader dapat membantu di dalam memberikan
pengertian tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan persalinan
yang tepat oleh Nakes.
37
Daftar Pustaka
Depkes. RI. 1989. Panduan bidan di tingkat desa
1993. Pedoman Supervisi Dukun Bayi
2001. Pedoman Deteksi Kehamilan dan Persalinan bagi dukun
Paraji, Dinas Kesehatan, Propinsi Jawa Baral
2001. Pedoman Pelayanan Ibu Hamil, Ibu bersalin dan Ibu Nifas pada
Kemitraan Dukun Paraji dan bidan, Dinas Kesehatan, Propinsi
Jawa Barat.
Djamhoer Martadisoebrata. 1982. Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran,
Bandung
Rustam Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta.
Soekidjo Notoatmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan, Andi offset, Yogyakarta.
Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehafan Masyarakaf, Rineka Cipta, Jakarta.
Soewardjono. Soerjaningrat. 1972. Perana Dukun Bayi dalam Program Keluaraga
Berencana, BKKBN, Jakarta
Soelaeman Sastrawinata.
Padjadaran, Bandung.
1983. Obsfefri Fisiologi, FakuItas Kedokteran,
Sudjana. 1989. Statistik Untuk Ekonomi dan Non Niaga, Tarsito Bandung
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis, Alfa Beta, Bandung
Universitas
GAMBARAN FAKTOR-F AKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGINY A
ANGKA PERSALINAN OLEH TENAGA NON NAKES DI WILA YAH KERJA
PUSKESMAS DERWATI TAHUN 2002
Nenden. Dewi WM, 2003 ; Pembimbing : dr Felix Kasim, M. Kes.
Pada system reproduksi terjadi suatu persalinan yang merupakan bagian dari
siklus kehidupan. Oleh karena itu proses persalinan merupakan salah satu bagian
yang terpenting dan seharusnyalah dilakukan secara baik dan benar. Pada proses
persalinan yang benar seharusnya di tolong oleh tenaga kesehatan. Akan Tetapi pada
masyarakat awam dan pedesaan masih banyak dilakukan dengan pertolongan oleh
tenaga non Nakes. Yang dapat menyebabkan tingginya resiko angka persalinan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor
yang menyebabkan tingginya angka pertolongan persalinan oleh tenaga non nakes di
wilayah kerja puskesmas Derwati tahun 2002
Jenis Penelitian yang dipakai bersifat deskriptif dengan responden sebanyak
50 orang ibu yang melakukan persalinan dengan pertolongan tenaga non nakes.
Penelitian dilakukan di wilayah kerja puskesmas Derwati pada bulan Juni September 2003.
Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa 62 % merupakan usia yang rawan
untuk melakukan proses persalinan, 78 % responden berpendidikan rendah, 72 %
responden merupakan ibu rumah tangga. Sebanyak 96 % mempunyai pengetahuan
yang baik, 70 % mempunyai sikap yang baik dan 94 % mempunyai perilaku yang
baik.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa para ibu yang melakukan proses
persalinan memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik. Akan tetapi faktor
adat kebiasaan, sosial dan ekonomi sangatlah berpengaruh.
Jadi dari hasil tersebut, maka sangatlah memungkinkan bahwa masih
tingginya angka pertolongan persalinan oleh tenaga non Nakes.
III
ABSTRACT
THE FACTOR THATPLfl' THE CHILD BIRTH ASSISTANCES BY NON MEDICAL
PRACTITIONER TO A HIGH LEVEL
Nenden Dewi WM, 2003; Tutor: Felix Kasim., dr., M. Kes
The reproduction system that occurs in our body has crucial part in a birth
process. A serious care of a child birth must be taken properly to avoid the
unexpected impact which be able to endanger the baby's live. The birth which should
be done by the expertise .from its field was disobeyed in a backward level of society,
because they prefer to go to the midwife rather than going to the medical
practitioner. This can cause a high risk to a child birth.
This major aim of this study itself is to appraise the factors that influence the
society to do the child birth with non medical practitioner instead of doing the child
birth with medical practitioner assistances.
The research descriptively involving 50 respondents which doing the child
birth by imposing non medical practitioner assistances that was done at Puskesmas
Derwati around June to September 2003.
According to this research, it shows 62 percent are on a risk do child birth, 78
percent respondents coming from a low educational background, 72 percent
respondents was a housewife, and 96 percents have an adequate educational record,
70 percent was owned by society who has a proper attitude, 94 percent attained by
people who has a good behavior.
Eventually, the conclusion was gained. It tells that housewife on average, has
an adequate skills, attitude and behavior, but the influences of age, job, social
economy and tradition was still effecting which can finally make people decide to do
the child birth by non medical practitioner.
IV
DAFT AR ISI
LEMBAR PERSETUJl'AN
...
SURAT PERNY AT AAN
i
ii
.ABSTRAK
...
iii
iv
...
v
ABSTRACK
KATA PENGANTAR
DAFT AR ISI
vii
DAFT AR TABEL
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
4
1.4. Manfaat Penelitian
5
1.5. Kerangka Pemikiran
5
1.5.1. Definisi Operasional
6
1.6. Metodologi
6
1.7. Lokasi dan Waktu
7
BAB II TINJAUAN PlTSTAKA
2.1. Pelayanan Kesehatan (Kebidanan)
8
2.2. Pertolongan Persalinan
9
2.2.1. Paraji/ Dukun Beranak
10
2.2.2. Bidan
11
2.3. PenyerataanIKemitraan
Dalam Pelayanan Persalinan
VB
12
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI
PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran...
20
3.2. Metode Penelitian
20
3.2.1. Instrumen Penelitian
...
3.2.2. Tehnik Pengambilan Data
21
21
3.2.2.1. Data Yang Diperlukan
22
3.2.2.2. Sumber Data...
22
3.2.2.3. Cara Pengambilan Data
23
3.3. Tehnik Analisa Data
23
3.3. 1. Pengolahan Data
23
3.3.2. Penyajian Data
25
BAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
26
4.1.1. Geografi
26
4.1.2. Demografi
26
4.1.3. Strategi Kegiatan
29
4.1.3.1. Tujuan Umum
29
4.1.3.2. Tujuan Khusus
29
4.1.3.3. Altematif lntervensi ..
29
4.2. Hasil Kuisioner
30
4.2.1. ldentitas Responden
30
4.2.2. Gambaran Pengetahuan Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga Non Nakes
4.2.3. Gambaran
Sikap Ibu Bersalin
31
Terhadap
Oleh Tenaga Non Nakes
Pertolongan
Persalinan
32
4.2.4. Gambaran Prilaku Ibu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan Oleh
Tenaga Non Nakes
33
VIII
4.2.5. Gambaran Penyuluhan lbu Bersalin Terhadap Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga Non Nakes
33
BAR V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
35
5.2. Saran
35
DAFT AR PUST AKA
37
LAMPIRAN FORMULIR
KUISIONER
38
RIW AY AT HID UP
43
IX
Daftar Tabel
1. TabeI4.1.2.1.
Luas wilayah dan daerah Puskesmas Derwati tahun 2002
2.
Tabe14.1.2.2
Keadaan Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati tahun 2002. 27
3.
TabeI4.1.2.3.
Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
27
Derwati tahun
2002
4.
27
Tabel4.1.2.4.
2002 ...
Tingkat Pendidikan Penduduk di Wilayah Kerja Puskennas
... ...
...
...
...
Derwati tahun
...
28
5. TabeI4.1.2.5. Fasilitas kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati tahun 2002.. 28
6. Tabel 4.1.2.6 Banyaknya proses kelahiran Di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati tahun
2002
7.
Tabel
28
4.1.3.3.1.
Altematif
Intervensi
masing-masing
tujuan
menurut
3 faktor
Determinan
29
8. Tabel 4.1.3.3.2
9.
Distribusi perbandingan
proses persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas
Derwati pada bulan Januari - Agustus 2003
30
Tabel4.2.1.1
30
Distribusi Umur Responden
10. Tabel 4.2.1.2 Distribusi Pendidikan Responden
30
11. Tabel4.2.1.3.
31
Distribusi Pekerjaan Responden
12. Tabel 4.2.2.1 Gambaran Pengetahuan
tahun 2003
/
Ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati
...
...
13. Tabel 4.2.3.1. Gambaran Sikap Ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas
31
Derwati tahun
2003
14. Tabel 4.2.4.1. Gambaran
32
Perilaku Ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas
tahun 2003
Derwati
33
15. Tabel 4.2.5.1. Garnbaran Penyuluhan terhadap lbu bersaIin di Wilayah Kerja Puskesmas
Derwati tahun 2003
33
x
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reprodusi adalah salah satu fungsi manusia yang sangat penting, karena
dengan fungsi itu manusia dapat mempertahankan diri dari kepunahan. (Obstetri
social, Martadisoebrata). Pada system reproduksi terjadi suatu persalinan yang
merupakan bagian dari siklus kehidupan.
Dalam proses kelahiran terdapat beberapa faktor yang dapat menunjang
terjadinya persalinan itu sendiri dengan baik dan benar. Dimana, suatu proses
tersebut akan lebih baik bila dilakukan dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang
berwenang dan berkemampuan untuk melaksanakannya, misalnya oleh seorang
dokter ahli, dokter umum, bidan atau seseorang yang diperbantukan dan terlatih
serta diijinkan oleh Depkes (Departemen Kesehatan, 2000).
Dikota-kota besar di Indonesia sebagian besar suatu proses persalinan pada
umumnya sudah dapat dilakukan dengan baik dan benar, dim ana proses kelahiran
dilaksanakan di rumah sakit bersalin, rumah sakit umum, maupun tempat-tempat
yang memptmyai ijin untuk melakukan proses persalinan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan. Akan tetapi di pinggiran kota dan daerah-daerah tertentu masih
terdapat proses kelahiran yang ditangani oleh tenaga non-kesehatan, misalnya
oleh dukun beranak, paraji.
Proses persalinan merupakan salah satu proses terakhir yang paling
penting dari suatu kehamilan. Karena Proses persalinan merupakan salah satu
bagian yang menentukan keselamatan dan mas a depan ibu dan bayi. Faktorfaktor
yang dapat menyebabkan
kematian
ibu adalah
pendarahan,
Pre-
eklamsi/eklamsi, infeksi (Sinopsis Obstetri, Ruatam Mochtar).
Pada proses persalinan dapat terjadi hal-hal seperti kematian bayi ataupun
kematian ibu, dimana kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukuplah tinggi
dan masih menjadi masalah yang besar. Angka kematian bayi dalam dasawarsa
2
terakhir telah menurun hampir 50 % dan pada tahun 1990 mencapai 63 per 1000
kelahiran hidup. Angka kematian ibu yang menurut SKRT 1986 adalah 450 per
100.000 kelahiran hidup, mengalami penurunan yang lambat, yaitu SKRT 1995
menjadi sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup (Standar Pelayanan Kebidanan,
Depkes). Kematian seorang ibu banyak terjadi pada saat melahirkan. Jumlah
kematian ibu melahirkan di Jawa Barat tahun 1999 berdasarkan laporan dari
kabupatenlkota adalah 881, dimana 346 kasus disebabkan perdarahan dan yang
lainnya karena preeklamsi dan infeksi. Kematian ibu pada saat proses kelahiran
sering teIjadi 67 % dikarenakan adanya perdarahan (Fortney, 1985). Penyebab
kematian ini adalah penyebab klasik yang terjadi dinegara berkembanglmiskin
yang teIjadi karena :
1. Keterlambatan mendapat pertolongan akibat dari ketidaktahuanlketidak
mampuan
yang
disebabkan
faktor
kemiskinan
dan
sosial budaya
(persalinan oleh paraji 46 % ) yang menyebabkan terlambat mengambil
keputusan
2. Keterlambatan mendapat pertolongan karena hambatan geografis dan
transportasi lmtuk akses terhadap pelayanan kesehatan ( hanya 64 % Desa
ada Bidan Di Desa tetapi 100 % desa ada Paraji, perbandingan jumlahnya
BDD dengan paraji adalah 1:4 )
3. Keterlambatan
untuk mendapat
pertolongan
( pertolongan
pertama,
rujukan dan pelayanan ) dengan benar di fasilitas kesehatan terdepan,
karena kemampuanfketerampilan
untuk memberikan pertolongan sesuai
stansar masih kurang dan sarana pelayanan tidak/kurang
standar
minimal
alat/sarana
lmtuk
pelayanan
memenuhi
pertolongan
kegawatdaruratan ibu dan anak.
Pada daerah-daerah
tertentu seorang perempuan
yang sedang hamil
atauplm akan melahirkan terkadang tidak dilayani oleh bidan atauplm petugas
kesehatan lainnya, tetapi oleh seorang dukun beranak atau paraji. Dimana
pengetahuannya hanya terbatas menurut kebiasaan ataupun adat istiadat yang
berlaku didaerah yang bersangkutan. Oleh karena itu resiko yang dialami oleh
seorang ibu pada saat melahirkan cukuplah tinggi. Yang mana seseorang yang
3
sedang hamil merasa cukup diperhatikan dalam proses kehamilannya dari pada
oleh seorang bidan yang hanya memeriksanya sebulan sekali, kepercayaan, tempat
yang dekat dan biaya yang relatif lebih murah merupakan faktor pendllkung llntuk
lebih memilih dukun beranak ataupun paraji.
Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak ibu di Indonesia
yang masih tidak mau meminta pertolongan tenaga penolong persalinan terlatih
untuk memberikan asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. Alasannya
sebagian disebabkan oleh anggapan bahwa penolong persalinan terlatih tidak
benar-benar memperhatikan kebutuhan atau kebudayaan, tradisi dan kenginan
pribadi para ibu dalam persalinan dan kelahiran bayinya. Alasan lain yang juga
berperan adalah bahwa sebagian besar fasilitas kesehatan memiliki peraturan dan
prosedur yang asing dan menakutkan para ibu.
Angka kematian ibu melahirkan dan anak balita di Indonesia masih tinggi,
meski sebenamya telah jauh berkurang dibanding tahun-tahun
Tahun
1990 angka
334/100.000
kematian
ibu melahirkan
390/100.000
sebelumnya.
dan menjadi
pada tahun 2000. Tahun 2003 angka kematian ibu melahirkan
280/100.000, masih jauh di bawah target pemerintah 120/100.000.
Persalinan di Indonesia barn 60 % yang ditangani bidan, padahal targetnya
90 %. Hal ini karena jllmlah bidan masih sedikit, 54.000 orang padahal jumlah
desanya 76.000. ( Kompas, 2003 )
Di Indonesia pada saat ini persalinan yang ditolong oleh rumah sakit
hanya 10-15%, 10% oleh bidan swasta, sedangkan sisanya 75-80% masih ditolong
oleh dukun beranak.
(Sinopsis
Obstetri, Rustam Mochtar).
Menurut data
Puskesmas Oerwati pada tahun 2002, telah teIjadi proses kelahiran sebanyak 66
kelahiran yang dilakukan oleh tenaga non-kesehatan dan 103 kelahiran oleh
tenaga kesehatan. Disini terlihat jelas bahwa proses kelahiran oleh tenaga nonkesehatan
masih
tinggi.
Hal tersebut
dikarenakan
oleh
faktor
ekonomi,
lingkungan, adat istiadat, pengetahuan, sikap dan perilaku dari masyarakat yang
masih awam.
4
Oi Puskesmas Oerwati cakupan pertolongan persalinan tahun 2002 oleh
tenaga kesehatan 27,3 % sedangkan target Puskesmas sendiri adalah 70 %, maka
penyimpangannya masih sangatlah besar 42,7 %.
Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut, peneliti mengambil judul
penelitian :
"GAMBARAN
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MENYEBABKAN
TINGGINY A ANGKA PERTOLONGA1'i PERSALlNAN OLEH TENAGA
NON NAKES 01 WILAYAH KERJA PUSKESMAS OERWATI TAHUN
2002".
1.2 Identifikasi
masalah
Oi Indonesia angka kematian ibu dan bayi masihlah cukup tinggi dimana
kematian ibu sebagian terjadi pada saat melahirkan karena terjadinya pendarahan.
Hal tersebut terjadi karena masih minimnya pengetahuan pada saat kehamilan dan
dan pada proses melahirkan. Juga faktor dimana masih tingginya proses kelahiran
yang dilakukan oleh tenaga non nakes.
1.3 Maksud dan tujuan Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah ootuk mengetahui faktor-faktor
yang menyebabkan
tingginya proses persalinan oleh tenaga non Nakes di
Puskesmas Oerwati pada tahoo 2002.
Tujuan dari penelitian
I. Tujuan umum
Untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor terjadinya persalinan
oleh tenaga non Nakes di Puskesmas Oerwati tahun 2002.
5
2. Tujuan Khusus
Melihat gambaran pengetahuan yang mempengaruhi
tingginya
proses persahnan oleh tenaga non Nakes
Melihat gambaran sikap yang mempengaruhi tingginya persalinan
oleh tenaga non Nakes
Melihat gambaran perilaku yang mempengaruhi tingginya proses
persalinan oleh tenaga non Nakes
1.4 Manfaat Penelitian
1. Puskesmas Derwati
Penelitian diharapkan dapat membantu pelayanan dan pengembangan
masyarakat
terutama pada proses persalinan
oleh tenaga kesehatan
terutama oleh bidan.
2. Masyarakat
Hasil penelitian diharapkan dapat memperlihatkan dan memberikan jalan
keluar bagi masyarakat didalam mengembangkan
pembinaan program
kesehatan terutama dalam upaya mengoptimalkan pelayanan persalinan.
3. Peneliti
Penelitian merupakan ilmu pengetahuan
yang merupakan
salah satu
prasyarat menyelesaikan program sarjana Kedokteran
1.5 Kerangka
Pemikiran
Proses persalinan merupakan puncak dari proses kehamilan normal selama
9 bulan. Dimana pad a proses terse but diperlukan pengetahuan,
ketelitian,
ketepatan, kebersihan, keterampilan dU. Hal ini disebabkan pentingnya proses
persalinan
terutama kesehatan dan keselamatan
ibu dan bayi. Pertolongan
persalinan seharusnya dilakukan oleh tenaga kesehatan.
6
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya persalinan oleh tenaga non
Nakes :
o Pengetahuan
o
Sikap
o Perilaku
o Penyuluhan
1.5.1
Definisi Operasional
1. Pertolongan persalinan
Adalah seseorang terlatih atau tidak terlatih yang dipilih untuk melakukan
suatu pertolongan pada proses persalinan
2. Ibu bersalin
Adalah seorang ibu yang melakukan persalinan
3. Pengetahuan
Adalah merupakan hasil "tahu" dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan
terhadap
suatu
objek
tertentu,
dimana
disini
adalah
pengetahuan seorang ibu didalam proses kehamilan dan persalinan yang
akan dialaminya
4. Sikap
Adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek, dimana disini adalah sikap seorang ibu
didalam proses kehamilan dan persalinan yang akan dialaminya
5. Perilaku
Adalah
pemikiran
dan
perasaan
seseorang,
yakni
pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan,
dalam
bentuk
dan penilaian-
penilaian seseorang terhadap objek ( WHO) dalam hal ini adalah perilaku
seorang ibu didalam
dialaminya
proses
kehamilan
dan persalinan
yang akan
7
1.6 Metodologi
Metodologi yang digunakan adalah :
Jenis penelitian
: Oeskriptif
Pengumpulan data
: Wawancara
Instmmen penilitian
: Kuisioner
Tehnik sampling
: - Whole sample (total populasi )
-
Convenience
Sampling, yaitu : pengambilan
sampel berdasarkan kemudahan dalam penelitian
( Sudjana, 1989 ).
Sumber data
: Ibu-ibu yang melahirkan, bidan, paraji dan
masyarakat kelutahan Detwati
1.7 Lokasi dan w~ktu
Penelitian dilakukan di daerah keIja PuskeSII1asOerwati pada bulan Juni September 2003.
35
BABV
KES~PULANDANSARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap
tingginya
angka
persalinan oleh tenaga non Nakes di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati dapat
disimpulkan bahwa :
o Faktor
pengetahuan,
sikap,
perilaku
dan
penyuluhan
tidak
mempengaruhi tingginya faktor pertolongan persalinan oleh tenaga
non Nakes, sedangkan faktor umur, pendidikan, ekonomi dan
pekerjaan mempengaruhi tingginya angka pertolongan persalinan oleh
non Nakes, dimana kecenderungan biaya melahirkan oleh petugas
kesehatan
lebih
besar
dibandingkan
non
Nakes.
Dimana
kecenderungan biaya melahirkan oleh tenaga kesehatan lebih besar
dibandingkan oleh non Nakes.
o Tingkat Pengetahuan, Sikap, Perilaku dan Penyuluhan di Wilayah
Kerja Puskesmas Derwati cukup baik.
o Hambatan yang dialami adalah rendahnya ekonomi, pendidikan dan
sebagian besar sebagai Ibu rumah tangga serta faktor kebudayaan dan
kebiasaan yang ada pada masyarakat yang menyebabkan tingginya
angka pertolongan persalinan oleh tenaga non Nakes ( 44,3 %)
5.2 Saran
o Mengingatkan mereka (para dukun bayi) untuk tidak menurunkan
ilmunya pada keturunannya.
36
o
Mengubah
bentuk persepsi
penyuluhan
pada BUMIL,
dengan
menampilkan faktor-faktor resiko yang tidak ditolong oleh tenaga
kesehatan yang aman dan steril.
o Mencanangkan kartu sehat bagi keluarga tidak mampu
o Melakukan
pendekatan
kepada
masyarakat
untuk
mengubah
pandangan tehadap factor kebiasaan dan budaya yang berlaku
dimasyarakat
o Melakukan penyuluhan pada kader tentang kehamilan dan proses
persalinan sehingga kader dapat membantu di dalam memberikan
pengertian tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan persalinan
yang tepat oleh Nakes.
37
Daftar Pustaka
Depkes. RI. 1989. Panduan bidan di tingkat desa
1993. Pedoman Supervisi Dukun Bayi
2001. Pedoman Deteksi Kehamilan dan Persalinan bagi dukun
Paraji, Dinas Kesehatan, Propinsi Jawa Baral
2001. Pedoman Pelayanan Ibu Hamil, Ibu bersalin dan Ibu Nifas pada
Kemitraan Dukun Paraji dan bidan, Dinas Kesehatan, Propinsi
Jawa Barat.
Djamhoer Martadisoebrata. 1982. Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran,
Bandung
Rustam Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta.
Soekidjo Notoatmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan, Andi offset, Yogyakarta.
Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehafan Masyarakaf, Rineka Cipta, Jakarta.
Soewardjono. Soerjaningrat. 1972. Perana Dukun Bayi dalam Program Keluaraga
Berencana, BKKBN, Jakarta
Soelaeman Sastrawinata.
Padjadaran, Bandung.
1983. Obsfefri Fisiologi, FakuItas Kedokteran,
Sudjana. 1989. Statistik Untuk Ekonomi dan Non Niaga, Tarsito Bandung
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis, Alfa Beta, Bandung
Universitas