Efektivitas Zodia (Evodia Suaveolens) Sebagai Penghalau Nyamuk Culex.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

EFEKTIVITAS ZODIA (Evodia Suaveolens) SEBAGAI PENGHALAU NYAMUK CULEX

Anastasia, 2007, Pembimbing I : Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Susy Tjahjani, dr., M.Kes

Sebagai vektor, nyamuk dapat menyebarkan berbagai penyakit. Untuk menghindari cucukan nyamuk, kita dapat menggunakan bahan repelen atau penghalau nyamuk. Kebanyakan dari repelen dibuat dari bahan kimia dengan kadar toksisitas yang tinggi. Sekarang ini, manusia mulai mencari repeln berbahan alami yang lebih aman dan tetap efektif. Salah satu repelen alami yang dapat digunakan adalah daun dari tanaman Zodia (Evodia suaveolens), yang sudah lama digunakan masyarakat Papua sebagai tanaman obat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun Zodia (Evodia suaveolens) sebagai penghalau terhadap nyamuk Culex, sehingga dapat digunakan oleh masyarakat luas sebagai repelen alami.

Metode penelitian bersifat studi laboratorium eksperimental deskriptif, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan hewan coba nyamuk

Culex sebanyak 250 ekor. Nyamuk dibagi dalam 5 perlakuan, yaitu diberikan perasan daun Zodia 10%, 20%, 40%, kontrol positif dan kontrol negatif. Nyamuk-nyamuk ini kemudian dimasukkan ke dalam kotak kaca sebagai tempat percobaan. Data yang diamati adalah banyaknya nyamuk yang berpindah ke sisi berseberangan, yaitu sisi yang tidak terdapat zat apapun, dalam waktu 10 menit. Analisis data menggunakan uji Z satu arah.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa perasan daun Zodia 10%, 20%, dan 40% berefek sebagai penghalau nyamuk, perasan daun Zodia 40% memiliki efikasi yang sama dengan DEET 13%.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai toksisitas bahan ini terhadap manusia dan sediaan yang paling cocok digunakan.


(2)

ABSTRACT

EFFECTIVITY OF ZODIA AS CULEX MOSQUITO’S REPELLENT

Anastasia, 2007 1st tutor : Meilinah Hidayat,dr., M.Kes 2nd tutor : Susy Tjahjani, dr., M.Kes

As a vector, mosquito can spread many diseases. To avoid mosquito’s bite, we can use repellent. Most repellent are made from chemicals substances with high toxicity. At present, man begin to search for natural repellent which is safer and effective as well. One of the natural repellents that can be used is leves from Zodia’s plant. Zodia has been used a long time in Papua as herbal medicine.

The objective of this research is to find out the effectivity of Zodia leaves as repellent towards Culex mosquito, so it can be used in wide society as a natural repellent.

The method of this research is a comparative experimental laboratory study, using Randomize Trial Design (RAL). Using 250 Culex mosquitoes as sample. Mosquitoes were divided into 5 different action, by giving them a squezzed Zodia leaves on 10%, 20%, and 40% concentration, positive and negative control. The mosquitoea were put in a glass box. Observed data is the number of mosquitoes which moved to other side of glass box which is untreated, in 10 minutes. Data analysis using one way Z-test.

The results show that 10%, 20%, and 40% concentration of Zodia leaves were effective as mosquito repellent, the concentration of 40% Zodia leaves has the same efficacy with 13% DEET concentration.

More researches are needed, in order to find this substance’s toxicity in human and what kind of preparation form is the most suitable.


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis ingin mengucapakan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yamg Maha Esa, karena atas segala berkat dan kuasa-Nya lah, maka penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Efektivitas Zodia sebagai Penghalau Nyamuk Culex, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dari awal hingga selesainya penyusunan karya tulis ilmiah ini, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih. Penyampaian terima kasih ini terutama penulis tujukan untuk : 1. Melinah Hidayat, dr., M.Kes selaku pembimbing utama yang telah berkenan

membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dari awal hingga selesainya karya tulis ini.

2. Susy Tjahjani, dr., M.Kes selaku pembimbing pendamping, atas kesediaan membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga selesainya karya tulis ini.

3. Budi Widyarto, dr., dan Felix Kasim, dr., M.Kes atas kesediaan untuk menjadi dosen penguji bagi penulis

4. Keluarga di rumah yang selalu memberikan bantuan dan dukungan dalam pengerjaan karya tulis ini

5. Teman-teman, Stefanie, Siska, Maya, Elizabeth, Wulan yang telah banyak memberikan bantuan dalam penelitian.

6. Pak Nana dan Pak Kris, sebagai staf dari lab.Farmakologi yang membantu pelaksanaan penelitian.

7. Pak Denny,yang telah membantu dari penyerahan judul KTI hingga selesainya KTI dan sidang KTI ini.

8. Semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah membantu dan mendukung selesainya karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna, baik bentuk maupun isinya, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.


(4)

Oleh karena itu, penulis akan sangat terbuka menerima saran dan kritik yang ditujukan untuk perbaikan.

Akhir kata, penulis berharap agar tulisan ini dapat berguna bagi seluruh pihak yang memerlukannya.

Bandung, Januari 2007


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan ... 2

1.4Manfaat ... 2

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.6Metodologi ... 3

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamuk Secara Umum ... 5

2.2 Nyamuk Culex ... 6

2.2.1 Taksonomi ... 6

2.2.2 Siklus Hidup ... 7

2.2.3 Culex Sebagai Vektor Penyakit ... 8

2.2.3.1 Filariasis ... 8


(6)

2.2.3.1.2 Sejarah Singkat Filariasis ... 9

2.2.3.1.3 Biologis dan Siklus Hidup ... 9

2.2.3.1.4 Patogenesis dan Patologi ... 11

2.2.3.1.5 Gejala Klinik ... 12

2.2.3.1.5.1 Manifestasi Kronik ... 12

2.2.3.1.5.2 Manifestasi Akut ... 13

2.2.3.1.6 Diagnosis ... 13

2.2.3.1.7 Tindakan Pencegahan... 14

2.2.3.2 West Nile Encephalitis ... 15

2.2.3.2.1 Pendahuluan ... 15

2.2.3.2.2 Penularan ... 15

2.2.3.2.3 Gejala Klinik ... 16

2.2.3.2.4 Pengobatan ... 16

2.2.3.2.5 Pencegahan ... 17

2.2.3.3 Western Encephalitis ... 17

2.2.3.4 Eastern Encephalitis ... 18

2.2.3.5 St.Louis Encephalitis... 19

2.2.3.6 Japanese Encephalitis ... 20

2.2.3.7 Murray Valley Encephalitis ... 21

2.3 Repelen Nyamuk ... 22

2.3.1 Pendahuluan ... 22

2.3.2 Stimuli yang Menarik Nyamuk ... 23

2.3.3 Repelen Serangga ... 24

2.3.4 DEET ... 25

2.3.4.1 Pendahuluan ... 24

2.3.4.2 Efikasi ... 25

2.3.4.3 Cara Kerja DEET ... 26

2.3.4.4 Memilih dan Mengaplikasikan DEET ... 26

2.3.4.5 Farmakologi ... 27

2.3.4.6 Toksisitas ... 28


(7)

x Universitas Kristen Maranatha

2.3.5.1 Propoxur ... 28

2.3.5.2 Transfluthrin ... 30

2.3.5.3 Dichlorvos ... 31

2.4 Zodia (Evodia suaveolens) ... 33

2.4.1 Taksonomi ... 34

2.4.2 Kandungan Kimia dan Manfaat ... 34

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 35

3.2 Pembuatan Perasan Daun Zodia... 36

3.3 Metode Penelitian... 36

3.3.1 Rancangan Penelitian ... 36

3.3.2 Variabel Penelitian ... 36

3.3.3 Metode Penarikan Sampel... 37

3.3.4 Prosedur Kerja ... 37

3.3.5 Metode Analisis ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan... 40

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 43

4.2.1 Hal-hal yang Mendukung ... 43

4.2.2 Hal-hal yang Tidak Mendukung ... 43

4.3 Kesimpulan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

LAMPIRAN ... 47


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Jumlah nyamuk yang berada di sisi berseberangan dengan perasan Zodia berbagai konsentrasi, DEET, dan akuades... 40 Tabel 4.2 Uji beda rata-rata Tukey nyamuk yang berpindah ke sisi yang berseberangan antar kelompok perlakuan ... 42


(9)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Siklus Hidup Culex... 7

Gambar 2.2 Nyamuk Culex Dewasa ... 8

Gambar 2.3 Siklus Hidup Wuchereria bancrofti ... 11

Gambar 2.4 Mikrofilaria Wuchereria bancrofti ... 14

Gambar 2.5 West Nile Virus ... 17

Gambar 2.6 Struktur molekul DEET ... 24

Gambar 2.7 Struktur molekul Propoxur ... 28

Gambar 2.8 Struktur molekul Transfluthrin... 30

Gambar 2.9 Struktur molekul Dichlorvos ... 31

Gambar 2.10 Tanaman Zodia ... 34

Gambar 3.1 Alat dan Bahan Percobaan ... 35


(10)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Jumlah nyamuk yang berada di sisi berseberangan ... 41


(11)

47 Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1 :

Perhitungan dosis :

Dosis 10 %= 1 gr perasan daun Zodia dilarutkan dalam 9 gr (9 ml) akuades Dosis 20 %= 2 gr perasan daun Zodia dilarutkan dalam 8 gr (8 ml) akuades Dosis 40 %= 4 gr perasan daun Zodia dilarutkan dalam 6 gr (6ml) akuades


(12)

48

Lampiran 2 :

Descriptives nyamuk

3 9.6667 .57735 .33333 8.2324 11.1009 9.00 10.00 3 24.0000 2.00000 1.15470 19.0317 28.9683 22.00 26.00 3 36.0000 1.00000 .57735 33.5159 38.4841 35.00 37.00 3 36.6667 1.52753 .88192 32.8721 40.4612 35.00 38.00 3 14.6667 1.52753 .88192 10.8721 18.4612 13.00 16.00 15 24.2000 11.37164 2.93615 17.9026 30.4974 9.00 38.00 1.00

2.00 3.00 4.00 5.00 Total

N Mean Std. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper Bound 5% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances

nyamuk

.750 4 10 .580

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

nyamuk

1790.400 4 447.600 223.800 .000

20.000 10 2.000

1810.400 14

Between Groups Within Groups Total

Sum of


(13)

49

Universitas Kristen Maranatha Lampiran 3 :

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Dependent Variable: VAR00002

-14.33333* 1.15470 .000 -18.1335 -10.5331 -26.33333* 1.15470 .000 -30.1335 -22.5331 -27.00000* 1.15470 .000 -30.8002 -23.1998 -5.00000* 1.15470 .010 -8.8002 -1.1998 14.33333* 1.15470 .000 10.5331 18.1335 -12.00000* 1.15470 .000 -15.8002 -8.1998 -12.66667* 1.15470 .000 -16.4669 -8.8665 9.33333* 1.15470 .000 5.5331 13.1335 26.33333* 1.15470 .000 22.5331 30.1335 12.00000* 1.15470 .000 8.1998 15.8002 -.66667 1.15470 .976 -4.4669 3.1335 21.33333* 1.15470 .000 17.5331 25.1335 27.00000* 1.15470 .000 23.1998 30.8002 12.66667* 1.15470 .000 8.8665 16.4669 .66667 1.15470 .976 -3.1335 4.4669 22.00000* 1.15470 .000 18.1998 25.8002 5.00000* 1.15470 .010 1.1998 8.8002 -9.33333* 1.15470 .000 -13.1335 -5.5331 -21.33333* 1.15470 .000 -25.1335 -17.5331 -22.00000* 1.15470 .000 -25.8002 -18.1998 (J) VAR00001 2.00 3.00 4.00 5.00 1.00 3.00 4.00 5.00 1.00 2.00 4.00 5.00 1.00 2.00 3.00 5.00 1.00 2.00 3.00 4.00 (I) VAR00001 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 Tukey HSD Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower BoundUpper Bound 95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level. *.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa jenis nyamuk ditengarai sebagai penyebar merebaknya berbagai penyakit. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akhir-akhir ini mulai marak di berbagai kota di Indonesia. Penyakit kaki gajah atau filariasis yang ditularkan oleh nyamuk dari genus Culex, Anopheles, dan Mansonia juga ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. (RS Sulianti Saroso, 2005)Terjadinya berbagai penyakit ini diduga antara lain karena populasi vektor semakin meningkat. Dapatlah dikatakan kalau nyamuk merupakan serangga yang mengganggu bagi manusia, selain cucukan dan suara dengungannya, perannya sebagai vektor pembawa penyakit dapat menimbulkan masalah yang serius.

Berbagai upaya pengendalian vektor telah dilakukan, untuk memutus siklus hidup nyamuk, diharapkan dapat mengurangi kontak antara manusia dengan vektor.(Arda Dinata, 2005) Beragam cara yang ditawarkan, seperti mematikan larva nyamuk, ataupun mematikan nyamuk dewasa. Namun, agar terhindar dari penyakit yang penyebarannya disebabkan oleh nyamuk salah satu cara yang baik adalah menghindari sengatan nyamuk. (IDI, 2005)

Berbagai obat nyamuk yang ditawarkan oleh pembuat obat nyamuk, ternyata harus diwaspadai karena mengandung banyak zat kimia yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Seperti adanya kandungan racun propoxur, dichlorvos, dan transfluthrin yang tidak sedikit bahayanya untuk manusia (Bony Budiman, 2006). Dampak buruk seperti alergi, sesak napas, dapat muncul dari berbagai obat nyamuk, baik yang semprot, bakar, maupun oles. Dampaknya tergantung pada jenis, jumlah, usia, dan bahan campuran obat nyamuk (IDI, 2005).

Salah satu cara yang lebih ramah lingkungan adalah memanfaatkan tanaman anti nyamuk. Kemampuan jenis tanaman ini sebagai pengusir nyamuk bias


(15)

2

Universitas Kristen Maranatha dianggap istimewa. Penyebabnya adalah bau menyengat yang keluar dari tanaman ini. (Arda Dinata, 2005).Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah Zodia (Evodia suaveolens). Tanaman Zodia merupakan tanaman yang efektif mengusir nyamuk. Tanaman ini berasal dari Papua, dan sejak dulu digunakan oleh suku di sana sebagai tanaman obat. Zodia melalui beberapa penelitian ditemukan dapat menghalau nyamuk karena aroma dari daunnya yang sangat menyengat. Aroma itu diduga karena kandungan evodiamine dan rutecarpine yang tidak disukai serangga. Minyak yang disuling dari daun tumbuhan ini juga mengandung linalool, yang sudah dikenal sebagai zat repelent atau penghalau nyamuk.(Agus Kardinan, 2005)

Penelitian yang telah ada mengenai Zodia dilakukan terhadap nyamuk Aedes Aegepti, karena itu maka penulis merasa terdorong untuk meneliti mengenai efek repellent dari tanaman ini terhadap nyamuk Culex.

1.2 Identifikasi Masalah

- Bagaimana efektivitas tanaman Zodia (Evodia suaveolens) sebagai penghalau nyamuk?

- Bagaimana efek penghalau nyamuk dari tanaman Zodia dibandingkan dengan DEET (N,N-diethyl-3-methylbenzamide)?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud : untuk mengetahui adanya efek penghalau nyamuk dari tanaman Zodia (Evodia suaveolens) setempat di Indonesia terhadap nyamuk Culex.

Tujuan : untuk menghalau nyamuk dengan tanaman Zodia (Evodia suaveolens) setempat sebagai repelen alami yang lebih aman.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis : untuk menambah wawasan mengenai efek penghalau nyamuk dari tanaman Zodia.


(16)

3

Manfaat praktis :

• memberikan alternatif penghalau nyamuk yang lebih aman digunakan namun tetap efektif

• dengan menghalau nyamuk, maka penyakit yang disebarkan oleh nyamuk pun dapat dikurangi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Nyamuk Culex merupakan vektor dari berbagai macam penyakit seperti filariasis. Nyamuk ini menularkan penyakit melalui cucukannya di mana nyamuk saat mencucuk manusia akan mengeluarkan air liurnya yang mengandung mikrofilaria. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melindungi dari cucukan nyamuk ini adalah dengan menggunakan bahan yang bersifat repelen atau menghalau nyamuk.Bahan repelen yang benyak beredar sekarang ini terbuat dari bahan kimia dan banyak menimbulkan efek samping. Karena itu, kiranya diperlukan bahan alami yang relatif lebih aman bila digunakan. Saat ini, ditemukan tanaman yang bersifat repelen, dikarenakan kandungan zat aktifnya seperti linalool menyebabkan aroma menyengat yang sangat tidak disukai nyamuk.

Hipotesis : - Tanaman Zodia (Evodia suaveolens) setempat di Indonesia mempunyai daya repelen yang berbeda dalam berbagai konsentrasi - Tanaman Zodia (Evodia suaveolens) setempat di Indonesia pada konsentrasi tertentu mempunyai efek penghalau nyamuk yang sama dengan DEET.

1.6 Metodologi

Desain penelitian : menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ruang lingkup penelitian prospektif laboratorium eksperimental, bersifat komparatif

Metode uji : data yang terkumpul dianalisis secara ststistik menggunakan metode Anava satu arah pada taraf kepercayaan 99% dan


(17)

4

Universitas Kristen Maranatha dilanjutkan dengan uji Tukey.

1.7Lokasi dan waktu

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi FK UKM.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2006.


(18)

44 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

• Perasan Zodia (Evodia suaveolens) 10% sudah memiliki efek penghalau nyamuk dan semakin tinggi konsentrasi perasan Zodia (Evodia suaveolens)

maka akan semakin banyak jumlah nyamuk yang berpindah ke sisi yang berseberangan.

• Tanaman Zodia (Evodia suaveolens) memiliki potensi yang sama dengan DEET pada konsentrasi 40%, dilihat dari jumlah nyamuk yang pindah ke sisi berseberangan dalam waktu 10 menit.

5.2 Saran

1.Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan penelitian mengenai toksisistasnya terhadap manusia, bilamana penghalau nyamuk ini akan digunakan sebagai repelen langsung pada kulit manusia dan bentuk sediaan apa yang paling cocok.

2.Perlu penelitian mengenai ekstrak daun Zodia sebagai lanjutan penelitian, karena mungkin dosis yang digunakan dapat diperkecil sehingga efek toksik atau efek negatif yang ditimbulkan juga semakin berkurang.

3.Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menggunakan nyamuk dari spesies Anopheles

sebagai hewan coba, untuk mengetahui efektivitas Zodia dalam menghalau nyamuk


(19)

45

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Agus Kardinan. 2004. Zodia (Evodia suaveolens) Tanaman pengusir Nyamuk. http://www.litbang.deptan.go.id/artikel.pdf/artikel77.pdf#search='tanaman%20anti %20nyamuk', 7 Juni 2006

Arda Dinata. 2005. Tanaman Sebagai Pengusir Nyamuk. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0205/17/cakrawala/penelitian01.htm, 7 Juni 2006

Bony Budiman. 2006. Bahaya Obat Nyamuk. http://www.mail-archive.com/alumni_pkc@yahoogroups.com/msg00276.html., 7 November 2006 deVries, C.R.2005. Lymphatic Filariasis. Indian Journal of Urology, 21 :5-8

Center for Disease Control and Prevention US Department of Health and Human Services. 2005. Elefantiasis. http://www.wikipedia.com, 27 November 2006

Cornell University. 2001. Life Cycle of Culex Mosquitoes. http://www.cfe.cornell.edu/risk, 7 November 2006

Culex mosquitoes taxonomy. http://www.wikipedia.com, 27 November 2006.

da Silva, A.J., Moser, M. 2003. Filariasis in CDC Public Health Image Library. www.wikipedia.com, 7 November 2006

Drebot, M.A., Artsob, H. 2005. West Nile Virus, Update for Family Physicians. Can Fam Physician. 51: 1094–1099.

Enviromental Protection Agency. 2000. Propoxur. http://www.epa.gov/ttn/atw/hlthef/ propoxur.html, 27 November 2006.

_______2005. The Insect Repellent DEET http://www.epa.gov/ pesticides/factsheets/chemicals/deet.htm, 7 November 2006

Fradin, M.S. 1998. Mosquitoes and Mosquito Repellents: A Clinician's Guide. Annals of Internal Medicine, 128 : 931-940

G. Sujayanto, Budi Suswanto, FX Teguh Jiwa Brata, Tisna Wimarna, Titik Kartitiani, Rudi Purwantoro. 2006. Penangkal Nyamuk dan Polusi Udara. Jakarta : PT Samindra Utama. h.12-14.

Harvard University. 2002. http://www.uos.harvard.edu/ ehs/ pes_wnv_whatis.shtml, 8 November 2006.

Ikatan Dokter Indonesia.2005. Dari Kelambu, Nampan, Minyak Sirih Sampai Tanaman Pengusir Nyamuk.http://www.idionline.org/infoidi-isi.php?news_id=413, 7 Juni 2006


(20)

46

_______2005. Mewaspadai Endemi Kaki Gajah. http://www.idionline.org/infoidi-isi.php?news_id=403 31 Agustus 2006

Iowa State University. Culex pipiens. http://www.ent. iastate.edu/ imagegaldiptera/culicidae/cxpipf.html, 31 Agustus 2006

James, M.T., Harwood, R.F., 1969. Herm’s Medical Entomology, 6th ed. Toronto, Ontario canada : The MacMillan Company. p. 174, 208-210, 213-215

Loney, Dennis. 2005. Mosquito Repellent. http://www.chemistry.org/ portal/a/c/s/1/ feature_ent.html?id=4acf6768ce1b11d5f2944fd8fe800100, 23 Agustus 2006

New Jersey Department of Health and Senior Services.2003.Hazardous Substance Fact Sheet. www.state.nj.us/health/eoh/odiweb, 27 November 2006

Occupational Safety and Health Administration. Dichlorvos. 2004. www.osha.gov/SLTC/ health guidelines/ dichlorvos/recognition.html , 27 November 2006

Ogg, Barb. What's the Scoop on Insect Repellents?.http://lancaster. unl.edu/enviro/pest/Articles/InsectRepel.html , 12 September 2006

Purdue Department of Biological Sciences. 2004. West Nile Virus Particle. http://www.newsroom.ucr.edu/images/releases/1033_1.jpg, 27/11/06

RS Sulianti Saroso. Filariasis. 2005. http://www.infeksi.com/ articles.php? lng=in &pg=32, 23 Januari 2006

Sugiyono.2006.Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. h: 156-172.

Sugiyono dan Eri Wibowo. 2004. Statistika untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Bandung : Alfabeta. h:143-151.

Tomlinson, M. 2003. DEET formula. http://www.chm.bris.ac.uk/webprojects 2003/tomlinson/deet_formula.gif, 27 November 2006.

Transfluthrin.2003. www.wikipedia.com, 27 November 2006.

World Health Organization. 2000. Lymphatic filariasis. http://www.who.int/ lymphatic_filariasis/en/&h=142&w=210&sz=23&hl=id&start=22&tbnid=1aqETvsz tZEc, 27 November 2006


(1)

2

dianggap istimewa. Penyebabnya adalah bau menyengat yang keluar dari tanaman ini. (Arda Dinata, 2005).Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah Zodia (Evodia suaveolens). Tanaman Zodia merupakan tanaman yang efektif mengusir nyamuk. Tanaman ini berasal dari Papua, dan sejak dulu digunakan oleh suku di sana sebagai tanaman obat. Zodia melalui beberapa penelitian ditemukan dapat menghalau nyamuk karena aroma dari daunnya yang sangat menyengat. Aroma itu diduga karena kandungan evodiamine dan rutecarpine yang tidak disukai serangga. Minyak yang disuling dari daun tumbuhan ini juga mengandung linalool, yang sudah dikenal sebagai zat repelent atau penghalau nyamuk.(Agus Kardinan, 2005)

Penelitian yang telah ada mengenai Zodia dilakukan terhadap nyamuk Aedes Aegepti, karena itu maka penulis merasa terdorong untuk meneliti mengenai efek repellent dari tanaman ini terhadap nyamuk Culex.

1.2 Identifikasi Masalah

- Bagaimana efektivitas tanaman Zodia (Evodia suaveolens) sebagai penghalau nyamuk?

- Bagaimana efek penghalau nyamuk dari tanaman Zodia dibandingkan dengan DEET (N,N-diethyl-3-methylbenzamide)?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud : untuk mengetahui adanya efek penghalau nyamuk dari tanaman Zodia (Evodia suaveolens) setempat di Indonesia terhadap nyamuk Culex.

Tujuan : untuk menghalau nyamuk dengan tanaman Zodia (Evodia suaveolens) setempat sebagai repelen alami yang lebih aman.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis : untuk menambah wawasan mengenai efek penghalau nyamuk dari tanaman Zodia.


(2)

3

Manfaat praktis :

• memberikan alternatif penghalau nyamuk yang lebih aman digunakan namun tetap efektif

• dengan menghalau nyamuk, maka penyakit yang disebarkan oleh nyamuk pun dapat dikurangi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Nyamuk Culex merupakan vektor dari berbagai macam penyakit seperti filariasis. Nyamuk ini menularkan penyakit melalui cucukannya di mana nyamuk saat mencucuk manusia akan mengeluarkan air liurnya yang mengandung mikrofilaria. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melindungi dari cucukan nyamuk ini adalah dengan menggunakan bahan yang bersifat repelen atau menghalau nyamuk.Bahan repelen yang benyak beredar sekarang ini terbuat dari bahan kimia dan banyak menimbulkan efek samping. Karena itu, kiranya diperlukan bahan alami yang relatif lebih aman bila digunakan. Saat ini, ditemukan tanaman yang bersifat repelen, dikarenakan kandungan zat aktifnya seperti linalool menyebabkan aroma menyengat yang sangat tidak disukai nyamuk.

Hipotesis : - Tanaman Zodia (Evodia suaveolens) setempat di Indonesia mempunyai daya repelen yang berbeda dalam berbagai konsentrasi - Tanaman Zodia (Evodia suaveolens) setempat di Indonesia pada konsentrasi tertentu mempunyai efek penghalau nyamuk yang sama dengan DEET.

1.6 Metodologi

Desain penelitian : menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ruang lingkup penelitian prospektif laboratorium eksperimental, bersifat komparatif

Metode uji : data yang terkumpul dianalisis secara ststistik menggunakan metode Anava satu arah pada taraf kepercayaan 99% dan


(3)

4

dilanjutkan dengan uji Tukey.

1.7Lokasi dan waktu

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi FK UKM.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2006.


(4)

44 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

• Perasan Zodia (Evodia suaveolens) 10% sudah memiliki efek penghalau nyamuk dan semakin tinggi konsentrasi perasan Zodia (Evodia suaveolens) maka akan semakin banyak jumlah nyamuk yang berpindah ke sisi yang berseberangan.

• Tanaman Zodia (Evodia suaveolens) memiliki potensi yang sama dengan DEET pada konsentrasi 40%, dilihat dari jumlah nyamuk yang pindah ke sisi berseberangan dalam waktu 10 menit.

5.2 Saran

1.Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan penelitian mengenai toksisistasnya terhadap manusia, bilamana penghalau nyamuk ini akan digunakan sebagai repelen langsung pada kulit manusia dan bentuk sediaan apa yang paling cocok.

2.Perlu penelitian mengenai ekstrak daun Zodia sebagai lanjutan penelitian, karena mungkin dosis yang digunakan dapat diperkecil sehingga efek toksik atau efek negatif yang ditimbulkan juga semakin berkurang.

3.Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menggunakan nyamuk dari spesies Anopheles sebagai hewan coba, untuk mengetahui efektivitas Zodia dalam menghalau nyamuk Anopheles.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kardinan. 2004. Zodia (Evodia suaveolens) Tanaman pengusir Nyamuk. http://www.litbang.deptan.go.id/artikel.pdf/artikel77.pdf#search='tanaman%20anti %20nyamuk', 7 Juni 2006

Arda Dinata. 2005. Tanaman Sebagai Pengusir Nyamuk. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0205/17/cakrawala/penelitian01.htm, 7 Juni 2006

Bony Budiman. 2006. Bahaya Obat Nyamuk. http://www.mail-archive.com/alumni_pkc@yahoogroups.com/msg00276.html., 7 November 2006 deVries, C.R.2005. Lymphatic Filariasis. Indian Journal of Urology, 21 :5-8

Center for Disease Control and Prevention US Department of Health and Human Services. 2005. Elefantiasis. http://www.wikipedia.com, 27 November 2006

Cornell University. 2001. Life Cycle of Culex Mosquitoes. http://www.cfe.cornell.edu/risk, 7 November 2006

Culex mosquitoes taxonomy. http://www.wikipedia.com, 27 November 2006.

da Silva, A.J., Moser, M. 2003. Filariasis in CDC Public Health Image Library. www.wikipedia.com, 7 November 2006

Drebot, M.A., Artsob, H. 2005. West Nile Virus, Update for Family Physicians. Can Fam Physician. 51: 1094–1099.

Enviromental Protection Agency. 2000. Propoxur. http://www.epa.gov/ttn/atw/hlthef/ propoxur.html, 27 November 2006.

_______2005. The Insect Repellent DEET http://www.epa.gov/ pesticides/factsheets/chemicals/deet.htm, 7 November 2006

Fradin, M.S. 1998. Mosquitoes and Mosquito Repellents: A Clinician's Guide. Annals of Internal Medicine, 128 : 931-940

G. Sujayanto, Budi Suswanto, FX Teguh Jiwa Brata, Tisna Wimarna, Titik Kartitiani, Rudi Purwantoro. 2006. Penangkal Nyamuk dan Polusi Udara. Jakarta : PT Samindra Utama. h.12-14.

Harvard University. 2002. http://www.uos.harvard.edu/ ehs/ pes_wnv_whatis.shtml, 8 November 2006.

Ikatan Dokter Indonesia.2005. Dari Kelambu, Nampan, Minyak Sirih Sampai Tanaman Pengusir Nyamuk.http://www.idionline.org/infoidi-isi.php?news_id=413, 7 Juni 2006


(6)

46

_______2005. Mewaspadai Endemi Kaki Gajah. http://www.idionline.org/infoidi-isi.php?news_id=403 31 Agustus 2006

Iowa State University. Culex pipiens. http://www.ent. iastate.edu/ imagegaldiptera/culicidae/cxpipf.html, 31 Agustus 2006

James, M.T., Harwood, R.F., 1969. Herm’s Medical Entomology, 6th ed. Toronto, Ontario canada : The MacMillan Company. p. 174, 208-210, 213-215

Loney, Dennis. 2005. Mosquito Repellent. http://www.chemistry.org/ portal/a/c/s/1/ feature_ent.html?id=4acf6768ce1b11d5f2944fd8fe800100, 23 Agustus 2006

New Jersey Department of Health and Senior Services.2003.Hazardous Substance Fact Sheet. www.state.nj.us/health/eoh/odiweb, 27 November 2006

Occupational Safety and Health Administration. Dichlorvos. 2004. www.osha.gov/SLTC/ health guidelines/ dichlorvos/recognition.html , 27 November 2006

Ogg, Barb. What's the Scoop on Insect Repellents?.http://lancaster. unl.edu/enviro/pest/Articles/InsectRepel.html , 12 September 2006

Purdue Department of Biological Sciences. 2004. West Nile Virus Particle. http://www.newsroom.ucr.edu/images/releases/1033_1.jpg, 27/11/06

RS Sulianti Saroso. Filariasis. 2005. http://www.infeksi.com/ articles.php? lng=in &pg=32, 23 Januari 2006

Sugiyono.2006.Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. h: 156-172.

Sugiyono dan Eri Wibowo. 2004. Statistika untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Bandung : Alfabeta. h:143-151.

Tomlinson, M. 2003. DEET formula. http://www.chm.bris.ac.uk/webprojects 2003/tomlinson/deet_formula.gif, 27 November 2006.

Transfluthrin.2003. www.wikipedia.com, 27 November 2006.

World Health Organization. 2000. Lymphatic filariasis. http://www.who.int/ lymphatic_filariasis/en/&h=142&w=210&sz=23&hl=id&start=22&tbnid=1aqETvsz tZEc, 27 November 2006