PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Dalam Pembelajaran Tematik Subtema Tugasku Sehari- Hari Dengan Model Pembelajaran PBL Pada Siswa Kelas II SD Negeri 1.

31

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha yang mengembangkan dan membina potensi
sumber daya manusia melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam dunia
pendidikan mempunyai tujuan tertentu, tujuan untuk merubah manusia agar dapat
memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan berbagai bentuk perubahan perilaku
dalam belajar dan díharapkan tujuan dalam pendidikan dapat tercapai.
Di dalam proses belajar mengajar banyak metode mengajar yang dapat
digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran diantaranya adalah metode
ceramah, diskusi, permainan, demonstrasi, penemuan, tanya jawab, pemberian
tugas dan sebagainya. Seorang guru dapat memilih metode mengajar yang sesuai
dengan kemampuannya, materi pelajaran yang diberikan, standar kompetensi
yang akan dicapai, kemampuan siswa yang diberi pelajaran. Dalam pemberian
materi pelajaran, guru tidak harus menggunakan satu acuan metode saja, tetapi
dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
semangat belajar siswa sehingga Motivasi dalam pembelajaran tematik siswa akan
meningkat.
Motivasi dalam pembelajaran tematik memegang peranan yang penting

dalam proses belajar. Apabila guru dan orang tua dapat memberikan Motivasi
dalam pembelajaran tematik yang baik pada siswa atau anaknya, maka dalam diri
siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan Motivasi dalam pembelajaran tematik yang baik dan sesuai, maka
11

32

anak dapat menyadari akan manfaat pembelajaran tematik dan tujuan yang hendak
dicapai dengan belajar tersebut. Motivasi dalam pembelajaran tematik juga
diharapkan mampu menggugah semangat belajar, terutama bagi para siswa yang
malas belajar sebagai akibat pengaruh negative dari luar diri siswa. Selanjutnya
dapat membentuk kebiasaan siswa senang belajar, sehingga prestasi belajarnya
pun dapat meningkat.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga
dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan

hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Peserta didik yang berada pada sekolah dasar berada pada rentangan usia dini,
pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan tumbuh dan
berkembang sangat luar biasa pada umumnya mereka melihat segala sesuatu
sebagai suatu keutuhan dan memahami hubungan antar konsep secara sederhana.
Proses pembelajaran masih bergantung pada objek – objek kongkret dan
pengalaman yang dialami secara langsung.
Sebelum diberlakukannya pembelajaran tematik pelaksanaan kegiatan
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dilakukan terpisah. Dalam setiap
kegiatan pelaksanaannya dilakukan secara murni mata pelajaran yaitu hanya

22

33

mempelajari materi yang berhubungan dengan pelajaran itu, sesuai tahapan
perkembangan anak yang masih melihat sesuatu sebagai suatu keutuhan
pembelajaran yang menyajikan pelajaran secara terpisah akan menyebabkan
kurang mengembengkan anak akan berpikir holistic dan membuat kesulitan bagi

peserta didik, akibatnya aka nada anak yang tertinggal di suatu kelas dikaranakan
anak tidak tuntas di salah satu mata pelajaran tertentu
Pembelajaran tematik merupakan metode pembelajaran terpadu yang
berorientasi pada tema – tema tertentu untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memeberikan pengalaman bermakna bagi siswa penerapan model
pembelajaran tematik kegiatan pembelajaran tercermin pada materi pembelajaran
yang terdiri atas tema – tema setiap tema dapat digunakan untuk ketercapaian
kompetensi dasar yang diinginkan. Pembelajaran tematik sebagai suatu konsep
dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa
pelajaran
Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada
praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Pembelajaran ini berangakat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/
hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual
anak. Teori belajar ini dimotori oleh para tokoh psikologi Gestalt, (termasuk teori
Piaget) yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan
menekankan juga pentingnya program pembelajaran yang berorientasi pada
kebutuhan perkembangan anak.

33


34

Beberapa kendala yang dihadapi di SD Negeri 1 Cekel untuk mewujudkan
tujuan tersebut diantaranya adalah sumber belajar yang digunakan masih terbatas
masih kesulitan dalam memahami konsep, pendekatan dan metode yang
digunakan kurang bervariasi. Hal ini dapat ditunjukkan masih ada beberapa guru
yang hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa disertai tanya jawab. Selain
itu siswa juga kurang mandiri dalam mengerjakan tugas ataupun ulangan, hal ini
ditunjukan dengan wawancara dari siswa yang menyatakan bahwa mereka
kadang menyontek tugas ataupun ulangan dari siswa yang lain
Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajaran tematik dapat
diamati dari siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut. namun pada
kenyataannya Motivasi dalam pembelajaran tematik masih rendah. Siswa belum
faham dan menganggap materi sulit dan membosankan.
Apalagi jika proses pembelajarannya tidak dilakukan dengan baik.
Keadaan ini juga dialami oleh siswa Kelas II SD Negeri 1 Cekel. Ketidak
fahaman dan kebosanan sering menimbulkan kejenuhan dan kesulitan balajar.
Pada beberapa tes yang telah dilakukan masih kurang dari 75% siswa,
yang memenuhi kategori baik. hanya ≥ 19,04%. Dari jumlah 21 diketahui 4 siswa

yang nilainya ≥ 70 dan 17 siswa lainya < 70.
Bertolak dari kenyataan di atas, maka dapat dikatakan salah satu penyebab
Motivasi dalam pembelajaran tematik anak rendah dan strategi pembelajaran

yang kurang memberikan pemberdayaan dari potensi siswa. dalam kegiatan
pembelajaran lebih terpusat pada guru sehingga pembelajaran kurang bermakna
yang pada akhirnya tujuan belajar kurang optimal.

44

35

Salah satu strategi itu harus mengetahui teknik-teknik penyajian yang
disebut pembelajaran. Tabrani rusyan (1989: 95) menjelaskan “ pembelajaran
hendaknya diupayakan oleh pendidik secara sistematik untuk menciptakan kondisi
pembelajaran agar peserta didik termotivasi dalam pembelajaran tematiknya,”
metode menurut Winanta putra (1990:580) adalah cara kerja yang konsisten untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Motivasi dalam pembelajaran tematik memegang peranan yang penting
dalam proses belajar. Apabila guru dan orang tua dapat memberikan Motivasi

dalam pembelajaran tematik yang baik pada siswa atau anaknya, maka dalam diri
siswa atau anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.
Memberikan Motivasi dalam pembelajaran tematik yang baik dan sesuai, maka
anak dapat menyadari akan manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai
dengan

belajar

tersebut.

Motivasi

dalam

pembelajaran

tematik

dalam


pembelajaran tematik juga diharapkan mampu menggugah semangat belajar,
terutama bagi para siswa yang malas belajar sebagai akibat pengaruh negative dari
luar diri siswa. Selanjutnya dapat membentuk kebiasaan siswa senang belajar,
sehingga prestasi belajarnya pun dapat meningkat.
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengaruh bagi siswa, bila guru
dapat memfasilitasi siswa dengan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran tersebut. Sehingga dalam proses belajar mengajar seorang guru
senantiasa harus mengadakan inovasi dalam pendekatan pembelajaran supaya
proses belajar mengajar dapat berjalan selaras, serasi dan seimbang antar guru,
siswa dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Penulis mengadakan penelitian

55

36

tindakan kelas dengan mengambil judul “Peningkatkan Motivasi dalam
pembelajaran tematik sub tema tugasku sehari - hari Dengan Model
Pembelajaran PBL Pada Siswa Kelas II SD Negeri 1 Cekel Tahun 2014/2015
B. Pembatasan masalah
Agar tidak terjadi perbedaan dalam menafsirkan permasalahan yang ada,

maka ditegaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul ini.
a. Peningkatkan Motivasi dalam pembelajaran tematik
Kata ”Peningkatkan” berasal dari kata tingkat yang berarti naik, hebat
dengan imbuhan Pe – an kata tingkat menjadi Peningkatkan yang artinya
menaikkan, memperhebat ( A. Sudirman, 1990: 73 ).
Motivasi dalam pembelajaran tematik disini adalah keseluruhan daya
penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
belajar dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai
Tematik merupakan pembelajaran terpadu yang berorientasi pada tema –
tema tertentu untuk mengaitkan beberapa mata pelajara sehingga anak akan
mendapatkan pengalaman bermakna bagi siswa. Jadi peningkatan Motivasi dalam
pembelajaran tematik mengandung arti menaikkan daya penggerak pembelajaran
terpadu yang berorientasi pada tema – tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran.
b. Model Pembelajaran Pbl
Model pembelajaran Pbl merupakan suatu strategi belajar dengan
mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil dengan jumlah 4
sampai 5 siswa. Dalam kelompok tersebut siswa diberi kesempatan untuk dapat

66


37

memahami konsep-konsep atau prinsip-prinsip dari sebuah permasalahan dengan
kemampuan sendiri melalui interaksi antara anggota kelompok siswa dengan guru
sebagai fasilitator.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Apakah dengan model
pembelajaran Pbl sub tema tugasku sehari - hari dapat meningkatkan Motivasi
dalam pembelajaran tematik pada siswa Kelas II semester 1 SD Negeri 1 Cekel
tahun 2014 / 2015 ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan dengan model
pembelajaran Pbl menggunakan Sub tema tugasku sehari - hari dapat Memotivasi
siswa dalam pembelajaran tematik pada siswa Kelas II semester 1 SD Negeri 1
Cekel tahun pelajaran 2014 / 2015.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi :
a. Bagi Siswa :

a. Siswa tidak jenuh / bosan belajar .
b. Siswa dapat paham dengan materi pada tema yang diberikan.
c. Dapat meningkatkan Motivasi dalam pembelajarannya
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan
masing-masing.

77

38

e. Meningkatkan kerja sama siswa dalam kelompok dan

meningkatkan

kemampuan bersosialisasi.
f. Siswa akan terbiasa untuk belajar mandiri dan berdiskusi tanpa
harus didekte guru.
b. Bagi Guru:
a. Dapat mengembangan kreatifitas guru dalam menciptakan variasi
pembelajaran dikelas.

b. Dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas dengan
baik.
c. Dapat mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan suatu metode, model,
ataupun media mengajar.
c. Bagi Sekolah :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang Baik pada
sekolah dalam rangka perbaikan, khususnya Pembelajaran di SD Negeri 1 Cekel

88