PENGARUH KOMPETENSI , INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi , Independensi, Workload, Dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Surakarta dan Yogyakarta).

PENGARUH KOMPETENSI , INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN
SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Surakarta dan Yogyakarta)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
DEWI HANDAYANI
B 200 100 299

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN
SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi
Empiris pada Auditor KAP di Surakarta dan Yogyakarta)
DEWI HANDAYANI
B 200 100 299
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Email: degdewi@yahoo.com


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan secara
empiris pengaruh kompetensi, independensi, workload (beban kerja), dan
spesialisasi yang diberikan oleh KAP terhadap kualitas audit. Populasi yang
digunakan sebanyak 30 responden yaitu auditor yang terdapat di Kota Surakarta
dan Yogyakarta.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompetensi,
independensi, workload, dan spesialisasi. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kualitas audit. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada auditor yang bekerja
di KAP Surakarta dan Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi,
independensi, workload dan spesialisasi simultan berpengaruh terhadap kualitas
audit, tetapi hanya kompetensi dan workload yang mempengaruhi kualitas audit
secara parsial. Variabel kompetensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,019
dan variabel workload mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,038.
Kata kunci : Kualitas Audit, Kompetensi, Independensi, Workload (beban
kerja) dan Spesialisasi


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis suatu perusahaan sangat membutuhkan ringkasan
dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan selama tahun
buku yang merupakan proses akhir dari suatu pencatatan atau yang lebih
dikenal dengan pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang ditujukan kepada pihak
pemakai internal maupun pihak eksternalperusahaan sebagai sarana
pengambilan keputusan.
Para pemakai laporan keuangan akan lebih percaya terhadap laporan
keuangan perusahaan apabila laporan keuangan tersebut sudah diaudit
dibandingkan yang belum diaudit. Jasa akuntan publik dinilai mempunyai
peranan penting, karena salah satu tugas dari jasa akuntan publik adalah
untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh
manajemen, sehingga keakuratan laporan keuangan tersebut dapat
1
dipertanggungjawabkan dan dipercaya.
Seorang auditor harus ahli dalam bidangnya, sehingga dapat
melaksanakan pekerjaan profesinya sebagai auditor dengan profesional
dan selau menjunjung tinggi kode etik profesinya. Jika auditor itu tidak

profesional maka dapat dipastikan bahwa kualitas audit yang dilakukannya
tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang diauditnya. Oleh karena itu
kualitas hasil audit sangat diperhatikan oleh masyarakat umum yang
digunakan sebagai parameter kinerja auditor tersebut.

Seorang auditor harus bertindak sebagai seorang yang paling mengerti
dan ahli dalam melaksanakan tugasnya. Keahlian yang dimiliki auditor
terdiri dari dua unsur, yaitu pengetahuan dan pengalaman. Pengalaman
seseorang sering dijadikan tolok ukur keahlian seseorang. Pengalaman
auditor akan meningkat seiring bertambahnya beban kerja yang dilakukan
oleh auditor serta kompleksitas transaksi perusahann yang diaudit.
Bertambahnya pengalaman seorang auditor akan memperluas pengetahuan
auditor dibidang akuntansi dan auditing, yang berpengaruh terhadap hasil
pemeriksaan yang dilaporkan.
Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang
selanjutnya diperluas melalui pengalaman dan praktek audit. Seorang
auditor itu independen

dan kompeten atau tidak, dapat dilihat pada


Standar Umum Akuntansi (SA seksi 220 dalam SPAP 2011). Standar ini
mengharuskan bahwa auditor bersikap independen ( tidak mudah
dipengaruhu), karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan
umum. Sebanyak apapun beban kerja yang harus ditanggung oleh seorang
auditor, auditor harus tetap bisa menjaga sikap independennya agar
laporan keuangan yang diauditnya relevan sesuai dengan keadaan
perusahaan yang diaudit.
Tingginya

workload

(beban

kerja)

seorang

auditor

dapat


menyebabkan kelelahan sehingga dapat mengakibatkan menurunnya
kemampuan auditor untuk menganalisa penyimpangan dan menemukan
kesalahan pada laporan keuangan yang diauditnya. Lopez (2005) dalam

Liswan Setyawan dan Fitriany (2011) menemukan bahwa proses audit
yang dilakukan ketika ada tekanan workload akan menghasilkan kualitas
audit yang lebih rendah dibandingkan dengan ketika tidak ada tekanan
beban kerja.
Didalam proses audit, kualitas audit juga dipengaruhi oleh spesialisasi
seorang auditor. Solomon et al (1999) dalam Liswan Setyawan dan
Fitriany (2011) menemukan bahwa, auditor spesialis biasanya lebih sedikit
melakukan kesalahan dibantingkan dengan auditor non spesialis. Oleh
karena itu spesialisasia auditor dalam memahami permasalahan didalam
laporan yang akan diaudit sangat dibutuhkan oleh auditor untuk
memudahkan dalam melakukan proses pengauditan.
De Angelo dalam Tjun-Tjun Law (2012) mendefinisikan kualitas
audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor
akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem
akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah

saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi), sementara
tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit.
2. Untuk mengetahui pengaruh independensi terhadap kualitas audit
3. Untuk mengetahui pengaruh workload terhadap kualitas audit.
4. Untuk mengetahui pengaruh spesialisasi terhadap kualitas audit.

LANDASAN TEORI
A. Ruang Lingkup Auditing
Menurut Mulyadi (2009) dalam bukunya mendefinisikan auditing
sebagai berikut:
“Auditing adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.
B. Definisi Kompetensi
Kompetensi menurut Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)

adalah “Pemeriksa secara kolektif harus memiliki kecakapan profesional yang
memadai untuk melaksanakan tugas pemeriksaan”. Dan dalam Standar
Umum Pertama (SA seksi 210 dalam SPAP, 2011) menyebutkan bahwa
“Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor”.
C. Definisi Independensi
Menurut Mulyadi (2011: 26-27), Independensi berarti sikap mental yang
bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung
pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri
auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang
objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan
menyatakan pendapatnya

D. Definisi Workload (beban kerja)
Lopez (2005) dalam Liswan setiawan dan fitriany (2011), mendefinisikan
workload sebagai “busy season” (masa sibuk) yang terjadi pada kuartal
pertama awal tahun karena banyak perusahaan memiliki fiscal years (tahun
pembukuan)yang berakhir pada bulan Desember. Workload menunjukkan
pekerjaan yang dihadapi oleh seorang auditor. Dalam melaksanakan proses
audit beban kerja dapat dilihat dari jumlah klien yang harus ditangani oleh

seorang auditor dan keterbatasan waktu pengerjaannya.
E. Definisi Spesialisasi
Spesialisasi adalah suatu kelebihan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang dalam bidang tertentu sehingga membuat orang tersebut mampu
mengerjakan sesuatu dengan lebih cermat dan teliti dibanding orang yang
tidak memiliki spesialisasi.
F. Definisi Kualitas audit
AAA Financial Accounting Standard Committee dalam Siti Nur Mawar
Indah (2010) menyatakan bahwa: “Kualitas audit ditentukan oleh dua hal,
yaitu kompetensi (keahlian) dan independensi, kedua hal tersebut
berpengaruh langsung terhadap kualitas dan secara potensial saling
mempengaruhi. Lebih lanjut, persepsi pengguna laporan keuangan atas
kualitas audit merupakan fungsi dari persepsi mereka atas independensi dan
keahlian auditor”.

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan
metode survey, yang mana data pokok dari sampel dari suatu populasi
dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner dilapangan.

B. Penentuan populasi dan sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang
bekerja di KAP Surakarta dan Yogyakarta.Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Pemilihan
sampel yang akan diajukan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
sampel jenuh.
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan sampel yang dibutuhkan, penelitian ini menggunakan
skala linkert melalui kuesioner. Kuesioner yang diajukan terdiri dari lima
item pengukuran dan beberapa indikator.
D. Sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang
diperoleh langsung yang bersumber dari jawaban koesioner dari responden
yang dikirim secara langsung kepada auditor dari beberapa KAP di Surakarta
dan Yogyakarta.
E. Pengukuran Variabel
1. Variabel Independen
a. Kompetensi

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengukuran

variabel ini adalah Replikasi dari Harhinto (2004) dalam Siti Nur Mawar
Indah (2010).
1) Pengalaman auditor
2) Pengetahuan auditor
b. Independensi
Pengukuran variabel ini adalah Replikasi dari Harhinto (2004)
dalam penelitian Siti Nur Mawar Indah. Indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1). Lama hubungan dengan klien
2). Tekanan dari klien
c. Workload (beban kerja)
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah replikasi dari
Lopez (2010) dalam Fitriany dan Hafifah Nasution (2011):
1) Kebutuhan Waktu
2) Kebutuhan Fisik dan Mental
d. Spesialisasi
Indikator yang digunakan untuk mengukur spesialisasi auditor dalam
penelitian ini, replikasi dari Lopez (2010) dalam Fitriany dan Liswan,
Setiawan (2011):
1) Pemahaman tentang industri klien


2. Variabel Dependen
a. Kualitas Audit
Pengukuran variabel ini adalah Replikasi dari Harhinto (2004)
dalam Siti Nur Mawar Indah (2010):
1). Melaporkan semua kesalahan klien,
2). Sistem informasi akuntansi klien,
3). Komitmen yang kuat,
4). Pekerjaan lapangan
5). Tidak percaya pernyataan klien
6). Pengambilan keputusan.
F. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Pertama Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai demografi responden penelitian.
2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat
ukur penelitian tentang isu atau arti sebenarnya yang diukur (Ghozali
2009). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuisioner
dalam mengukur suatu kontrak yang sama atau stabilitas kuisioner jika
digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali 2011).

3. Pengujian Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolineatitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam
modal regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain (Ghozali,2009).
4. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis atau tahap menganalisis pengaruh antar variable
menggunakan alat uji dengan model analisis regresi linear berganda, dengan
persamaan sebagai berikut:
Y= βα + β 1 KOMP+ β 2 INDP + β 3 WORK + β 4 SPES +
b. Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variasi dependen.

c. Uji t (t-test)
Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen (Ghozali, 2009).
d. Uji F (F-test)
Uji F yaitu untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali,
2009).
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa variabel kompetensi,
independensi, workload dan spesialisasi secara simultan (bersama-sama)
signifikan mempengaruhi Kualitas Audit.

Tetapi secara parsial, Variabel

kompetensi dan workload (beban kerja) berpengaruh terhadap Kualitas Audit,
sedangkan variabel independensi dan spesialisasi tidak memberikan pengaruh
terhadap Kualitas Audit.
1. Hipotesis Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
Hasil uji hipotesis variabel kompetensi mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,019. Dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap
kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel
kompetensilebih kecil dari 0,05.
Hipotesis 1 yang

menyatakan bahwa kompetensi memiliki pengaruh

terhadap kualitas audit diterima.

2. Hipotesis Pengaruh independensi terhadap kualitas audit
Hasil

uji

hipotesis

variabel

independensi

mempunyai

tingkat

signifikansi sebesar 0,496. Dapat dikatakan bahwa independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang
dimiliki variabel independensi lebih besar dari 0,05.
Hipotesis 2 yang

menyatakan bahwa independensi memiliki pengaruh

terhadap kualitas audit ditolak.
3. Hipotesis pengaruh workload (beban kerja) terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis variabel workload mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,038. Dapat dikatakan bahwa workload berpengaruh terhadap
kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel workload
lebih kecil dari 0,05.
Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa workload (beban kerja) memiliki
pengaruh terhadap kualitas audit diterima.
4. Hipotesis Pengaruh spesialisasi terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis variabel spesialisasi mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,945. Dapat dikatakan bahwa spesialisasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel spesialisasi lebih besar dari 0,05.
Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa spesialisasi berpengaruh terhadap
kualitas audit ditolak.
SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian dengan
analisis regresi berganda yang telah dilakukan terhadap permasalahan yang
ada, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian variabel kompetensi, bahwa kompetensi berpengaruh
terhadap kualitas audit.
2. Hasil pengujian variabel independensi, bahwa independensi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
3. Hasil pengujian variabel workload, bahwa workload berpengaruh
terhadap kualitas audit..
4. Hasil pengujian variabel spesialisasi, bahwa spesialisasi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit.
Dari keterbatasan penelitian yang telah diungkapkan maka dapat
diberikan saran-saran, yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi auditor
sehingga responden atau KAP dapat merespon lebih banyak kuesioner.
2. Hasil data yang diuji dalam penelitian ini berdasarkan persepsi jawaban
responden dengan menggunakan instrument kuesioner tertulis. Untuk
meminimalisir hal tersebut penelitian dapat juga dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara sehingga hasil data yang didapatkan
lebih kuat dan lebih sesuai dengan keadaan sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ayuningtyas, Harvita Yulian dan Sugeng Pamuji. 2011. “Pengaruh Pengalaman
Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap
Kualitas Audit” Diponegoro Journal Of Accounting (online), Vol.1 No.2
(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting), diakses tanggal 25
april 2013.
Boynton, William, Raymon N. Johnson dan Walter G.Kell.( ed:7, jilid:1). Modern
Auditing. Jakarta: Erlangga
Fitriany dan Nasution Hafifah.2010. “Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Audit
dan Tipe Kepribadian Terhadap Skeptisme Profesionalisme dan
Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan”. Skripsi. Universitas
Indonesia
Ghozali, Imam.2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS edisi
keempat .Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Jatmika, Windy. 2011. “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kepatuhan Pada
Kode Etik, Dan Pengendalian Mutu KAP Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal
Ekonomi. Juni 2011, Vol. 2 No. 1: 13-19
Jusuf, Haryono.2001.Auditing (Pengauditan).Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE)
IAPI. 2011. ”Standar Profesi Akuntan Publik”. Jakarta. Salemba Empat.
Mulyadi. 2009. Auditing. Cetakan ke-6. Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi. 2011. Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Queena, Precilia Prima dan Abdul Rohman. 2012. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Audit Aparat Inspektorat Kota/Kabupaten Di Jawa
Tengah”. Diponegoro Journal Of Accounting (online), Vol. 1 No. 2,
(http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting), diakses tanggal 25
April 2013.
Setyawan, liswan dan Fitriany. 2011. “Pengaruh Workload dan Spesialisasi
66
Auditor Terhadap Kualitas Audit dengan
Komite Audit sebagai variabel
Pemoderasi”. SNA XIV Aceh 2011( Universitas Syiah Kuala Banda).pp.
SIPE_07.

Singgih, Elisha Muliani, dan Icuk Rangga Bawono. 2010. “Pengaruh
Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas
Terhadap Kualitas Audit” (Studi Pada Auditor Di KAP “Big Four” Di
Jakarta). SNA XIII Purwokerto. pp 1-23
Siti Nur Mawar Indah. 2010.” Pengaruh Kompetensi dan Independensi auditor
terhadap Kualitas Audit” (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Semarang).
Diponegoro Journal Of Accounting. Skripsi
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Tjun Tjun Law, Elyzabet Indrawati Marpaung, Santy Setiawan. 2012. (Pengaruh
Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi
Vol.4 No.1 Mei 2012: 33-56
Yuskar dan Selly Devisia. 2011. “Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen
organisasi, pemahaman good governance, Integritas auditor, budaya
organisasu, dan etos kerja terhadap kinerja auditor” (Studi Empiris pada
Kantor Akuntan Publik Big Four yang Berafiliasi di Indonesia Tahun 2011).
SNA XIV ACEH.pp.SIPE_09

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, KOMPETENSI DANSTANDAR AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Kompetensi, dan Standar Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP Jawa Tengah dan Yogyakarta).

0 2 17

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 11

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 18

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit(Studi Terhadap Auditor KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

1 5 15

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit(Studi Terhadap Auditor KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 12

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta Dan Semarang).

0 1 18

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta Dan Semarang).

2 14 18

PENGARUH KOMPETENSI , INDEPENDENSI, WORKLOAD, DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi , Independensi, Workload, Dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Surakarta dan Yogyakarta).

1 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi , Independensi, Workload, Dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 8

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor KAP di Bandung).

0 1 23