Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Perawat Unit Rawat Inap di Santosa Hospital Bandung.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Current era of knowledge raises a variety of impact either positively or negatively to an organization or company. In these conditions, a variety of challenges or obstacles will arise and affect an organization; therefore indirectly the organization is required to do a better management in various parts or areas to achieve organizational objectives. These objectives can be achieved through individual performance, so therefore it is individuals that exist in the organization is required to provide or display the optimal performance. Optimal individual performance can be boosted from a variety of factors. Those factors include emotional intelligence and organizational commitment. The existence of emotional intelligence and high organizational commitment can improve the performance of individuals in a organization; vice versa if emotional intelligence and organizational commitment is low, then the individual's performance can decrease. This study aims to analyze the influence of emotional intelligence and organizational commitment to the performance of nurses. By using simple random sampling, a total of 96 nurses who work at Santosa Hospital were the sample of this study. The results showed that emotional intelligence was significantly positively affect on the performance of nurses. Organizational commitment (affective commitment) was significantly positively affect on the performance of nurses. Organizational commitment (continuance commitment and normative commitment) were insignicantly positively affect on the performance of nurses.

Keywords: Emotional Intelligence, Organizational Commitment, and Performance of Nurses.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Era pengetahuan saat ini menimbulkan berbagai dampak baik secara positif maupun negatif terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Dalam kondisi tersebut, berbagai tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi; oleh karena itu organisasi secara tidak langsung dituntut untuk melakukan pengelolaan yang lebih baik lagi dalam berbagai bagian atau bidang untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tujuan-tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai melalui kinerja individunya, sehingga oleh karena itu individu yang ada pada organisasi dituntut untuk memberikan atau menampilkan kinerja yang optimal. Kinerja individu yang optimal dapat di dukung dari berbagai faktor. Faktor tersebut antara lain adalah kecerdasan emosional dan komitmen organisasional. Adanya kecerdasan emosional dan komitmen organisasional yang tinggi dapat meningkatkan kinerja individu dalam suatu organisasi; begitu pula sebaliknya jika kecerdasan emosional dan komitmen organisasional rendah, maka kinerja individu dapat menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasional terhadap kinerja perawat. Dengan menggunakan simple random sampling, sebanyak 96 perawat yang bekerja di Santosa Hospital Bandung menjadi sampel penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa kecerdasan emosional secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja perawat. Komitmen organisasional (affective commitment) secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja perawat. Komitmen organisasional (continuance commitment dan normative commitment) tidak secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja perawat.

Kata-kata kunci: Kecerdasan Emosional, Komitmen Organisasional, dan Kinerja Perawat.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iiaa HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Pengertian Kecerdasan Emosional ... 10

2.1.2 Komponen Kecerdasan Emosional ... 12

2.1.3 Kecerdasan Emosional di Tempat Kerja ... 16

2.1.4 Pengertian Komitmen Organisasional ... 18

2.1.5 Pendekatan Komitmen Organisasional ... 20

2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasional ... 26

2.1.7 Menciptakan Komitmen Organisasional ... 30

2.1.8 Pengertian Kinerja ... 31

2.1.9 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 33

2.1.10 Penilaian Kinerja ... 38

2.1.11 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja ... 41

2.1.12 Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja ... 43

2.2 Rerangka Pemikiran ... 44

2.3 Model dan Hipotesis Penelitian ... 46

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

3.1 Metode Penelitian ... 47

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 49


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.5 Metode Analisis Data ... 54

3.5.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 55

3.5.2 Pengujian Normalitas ... 57

3.5.3 Pengujian Outliers ... 58

3.5.4 Pengujian Multikolinearitas ... 59

3.5.5 Pengujian Heteroskedastisitas ... 59

3.5.6 Pengujian Hipotesis ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 62

4.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 104

4.3 Hasil Pengujian Normalitas ... 112

4.4 Hasil Pengujian Outliers ... 114

4.5 Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 115

4.6 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ... 117

4.7 Hasil Pengujian Hipotesis ... 118

4.7.1 Hasil Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Perawat ... 118

4.7.2 Hasil Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Perawat ... 131

4.8 Implikasi Manajerial ... 139

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 142


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan dan Saran Bagi Penelitian Mendatang ... 145

DAFTAR PUSTAKA ... 147 LAMPIRAN


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Organizational Commitment ... 29

Gambar 2.2 Elemen-Elemen Kunci Dalam Sistem Penilaian Kinerja ... 39

Gambar 2.3 Pengaruh Penerapan Emotional Intelligence Dalam Organisasi ... 42

Gambar 2.4 Rerangka Pemikiran ... 44


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 51

Tabel 3.2 Pemberian Bobot Menurut Skala Likert ... 54

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Demografi Responden (N = 96) ... 63

Tabel 4.2a Hasil Analisis Deskriptif Kecerdasan Emosional Responden (N = 96) ... 65

Tabel 4.2b Hasil Analisis Deskriptif Komitmen Organisasional Responden (N = 96) ... 83

Tabel 4.2c Hasil Analisis Deskriptif Kinerja Perawat Responden (N = 96) ... 94

Tabel 4.3a Hasil Pengujian Validitas terhadap Kecerdasan Emosional (N = 96) ... 104

Tabel 4.3b Hasil Pengujian Validitas terhadap Komitmen Organisasional (N = 96) ... 106

Tabel 4.3c Hasil Pengujian Validitas terhadap Kinerja Perawat (N = 96) ... 107

Tabel 4.4 Keseluruhan Hasil Pengujian Reliabilitas (N = 96) ... 108

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Outliers (N = 96) ... 114

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Multikolinearitas (N = 84) ... 116

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas (N = 84) ... 117 Tabel 4.8a Hasil Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha (Mengenali Emosi Diri) terhadap Kinerja Perawat ... 119 Tabel 4.8b Hasil Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional

(Mengelola Emosi) terhadap Kinerja Perawat ... 121 Tabel 4.8c Hasil Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional

(Memotivasi Diri Sendiri) terhadap Kinerja Perawat ... 123 Tabel 4.8d Hasil Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional

(Empati) terhadap Kinerja Perawat ... 126 Tabel 4.8e Hasil Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional

(Membina Hubungan Sosial) terhadap Kinerja Perawat ... 128 Tabel 4.9a Hasil Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional

(Affective Commitment) terhadap Kinerja Perawat ... 131 Tabel 4.9b Hasil Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional

(Continuance Commitment) terhadap Kinerja Perawat ... 133 Tabel 4.9c Hasil Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Hasil Input Data SPSS

Lampiran C Hasil Analisis Output Data SPSS Lampiran D Proposal Penelitian

Lampiran E Berita Acara Bimbingan Lampiran F Surat Bukti Penelitian


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Era pengetahuan saat ini menimbulkan berbagai dampak baik secara positif maupun negatif terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Dalam kondisi tersebut, berbagai tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi. Organisasi secara tidak langsung dituntut untuk melakukan pengelolaan yang lebih baik lagi dalam berbagai bagian atau bidang; hal ini perlu dilakukan agar dapat mempertahankan maupun meningkatkan kuantitas serta kualitas organisasinya. Pengelolaan yang baik tentunya tidak hanya berfokus pada hal-hal atau bagian tertentu saja pada suatu organisasi; sebaiknya, semua bagian organisasi tentunya perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik sehingga visi dan misi yang telah ditetapkan dapat terwujud dalam waktu dekat maupun jangka panjang.

Salah satu bagian yang menjadi fokus penting dalam pengelolaan manajemen adalah pada bidang sumber daya manusianya. Secara umum, hal ini dikarenakan sumber daya manusia merupakan salah satu bidang yang memberikan kontribusi besar kepada organisasi. Kontribusi tersebut dapat dinilai melalui hasil kerja atau kinerja individunya. Kinerja individu tersebut menjadi hal penting untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi. Dengan kata lain, kesuksesan dan kinerja perusahaan dicapai melalui kinerja individunya; oleh karena itu individu yang ada pada organisasi dituntut untuk memberikan atau menampilkan kinerja yang optimal


(12)

BAB 1 Pendahuluan | 2

Universitas Kristen Maranatha karena baik buruknya kinerja yang dicapai oleh seorang individu dalam organisasi akan berpengaruh pada kinerja atau keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

Terkait dengan hal tersebut, Ardianto (2009) mengemukakan bahwa pada dasarnya seluruh kegiatan yang dilakukan melalui bidang-bidang manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk mewujudkan sasaran pokok sumber daya manusia, yaitu mendayagunakan secara optimal sumber daya manusia dalam suatu perusahaan atau organisasi melalui semboyan “the right person on the right place”. Menurut Wahyudi; dalam Ardianto (2009), kondisi ini hanya mungkin terjadi bila setiap manusia di dalam organisasi itu mencapai tingkat kinerja yang tinggi atau mencapai tingkat yang maksimal.

Secara umum, kinerja merupakan hasil kerja dari seorang individu. Suntoro (1999; dalam Tika, 2006; dalam Simorangkir, 2011) mengemukakan bahwa kinerja merupakan hasil karya yang dapat dicapai seseorang atau kelompok dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika. Pada kenyataanmya, kinerja individu tidak hanya dilihat dari kemampuan kerja yang sempurna saja, namun juga dilihat dari berbagai faktor lain yang mendukung. Salah satu faktor yang mendukung kinerjanya adalah kemampuan menguasai dan mengelola diri sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain (Martin, 2002; dalam Fabiola, 2005). Kemampuan tersebut oleh Goleman disebut dengan Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional. Goleman (1996; dalam Martin, 2003) melalui penelitiannya, mengklaim bahwa kecerdasan emosi memberikan pengaruh sebesar 80% dari faktor penentu kesuksesan seseorang, sedangkan 20% yang lain ditentukan oleh IQ (Intelligence Quotient). Kecerdasan


(13)

BAB 1 Pendahuluan | 3

Universitas Kristen Maranatha emosional merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati), dan membina hubungan (sosial).

Orang mulai sadar pada saat ini bahwa tidak hanya keunggulan intelektual saja yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan, tetapi diperlukan sejenis keterampilan lain untuk menjadi yang terdepan. Penelitian yang ditulis oleh Boyatzis (2001; dalam Fabiola, 2005) bahwa menemukan orang yang tepat dalam organisasi bukanlah hal yang mudah, karena yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan bukan hanya orang yang berpendidikan lebih baik ataupun orang yang berbakat saja. Ada faktor-faktor psikologis yang mendasari hubungan antara sesorang dengan organisasinya. Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh pada kemampuan seseorang di dalam organisasi di antaranya adalah kemampuan mengelola diri sendiri, inisiatif, optimisme, kemampuan mengkoordinasi emosi dalam diri, serta melakukan pemikiran yang tenang tanpa terbawa emosi.

Faktor lainnya yang mendukung pencapaian kinerja individu secara optimal adalah bagaimana seorang individu memiliki sebuah komitmen terhadap organisasinya. Secara sederhana komitmen tersebut dapat dikatakan sebagai landasan atau alasan individu atau seseorang untuk melibatkan dirinya di dalam suatu organisasi. Komitmen tersebut dapat disebut sebagai komitmen organisasional. Komitmen organisasional adalah kekuatan dari suatu identifikasi individual dengan dan terlibat dalam suatu organisasi (Williams dan Hazer, 1986; dalam Strawser dan Paserwark, 1996; dalam Setiawan, 2010) serta ditandai oleh kesetiaan perorangan kepada organisasi, kesediaan untuk menggunakan usaha atas nama organisasi, keselarasan tujuan-tujuan dan nilai-nilai dari organisasi, dan menginginkan untuk


(14)

BAB 1 Pendahuluan | 4

Universitas Kristen Maranatha memelihara keanggotaan dengan organisasi (Steer et al., 1974; dalam Strawser dan Pasewark, 1996; dalam Setiawan, 2010).

Rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang memiliki fungsi untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tidak hanya dokter saja, pihak yang akan membantu dalam melayani masyarakat dalam bidang kesehatan, tetapi juga pelayanan dari perawat. Perawat dalam pekerjaan sehari-hari hampir selalu melibatkan perasaan dan emosi, sehingga setiap memberikan perawatan kepada pasien dituntut untuk memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Seorang perawat yang tidak mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi dapat ditandai dengan sikap emosi yang tinggi, cepat bertindak berdasarkan emosinya, dan tidak sensitif dengan perasaan dan kondisi orang lain. Pelayanan keperawatan sangat memerlukan sosok perawat yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasien yang mencakup kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual (Rudyanto, 2010; dalam, Simorangkir, 2011).

Terkait dengan hal diatas, maka masalah umum di dalam rumah sakit pun sering terjadi; seperti adanya perawat yang kurang ramah dalam melayani pasien, kurang peduli terhadap pasien, adanya sikap perawat yang kurang baik saat memberikan saran atau masukan ketika pasien bertanya masalah kesehatan, ataupun adanya perawat yang sering bersikap emosional jika anjuran atau saran yang diberikan kepada pasien tidak dilaksanakan. Perawat yang tidak mampu menguasai emosinya, kemungkinan besar akan berdampak pada pelayanan atau asuhan keperawatan yang diberikannya (Simorangkir, 2011).

Santosa Hospital Bandung adalah salah satu rumah sakit swasta pilihan dan berstandar internasional di kota Bandung, yang bertempat di Jl. Kebonjati No. 38


(15)

BAB 1 Pendahuluan | 5

Universitas Kristen Maranatha Bandung – Jawa Barat. Santosa Hospital Bandung memiliki visi menjadi rumah sakit internasional unggulan secara nasional. Misi dari Santosa Hospital yaitu memberikan pelayanan medis, keperawatan, dan perhotelan dengan standar profesional yang setinggi mungkin; berpartisipasi dalam pendidikan dan riset di bidang kedokteran; serta memberikan suasana pelayanan rumah sakit yang nyaman, aman, ramah, efisien, dan efektif. Salah satu tujuan Santosa Hospital Bandung ini adalah unggul dalam bidang service excellence. Untuk menunjang visi, misi, serta tujuan tersebut tentunya diperlukan berbagai hal dalam pencapaiannya, seperti peningkatan kecerdasan emosional dan komitmen organisasional, serta kinerja individu-individu atau karyawannya. Individu atau karyawan yang dimaksud adalah seperti dokter atau perawat. Salah satu penentu keberhasilan kinerja rumah sakit adalah berasal dari perawat.

Pekerjaan seperti perawat yang harus selalu berinteraksi langsung dengan pasien, memerlukan kemampuan mengenali emosi, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengenali emosi orang lain, dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain; sehingga akan terjalin hubungan saling percaya dan saling membantu antara perawat dengan pasien, perawat dengan keluarga, perawat dengan dokter, dan perawat dengan tim kesehatan yang lainnya (Simorangkir, 2011). Dalam hal ini, IQ (Intelligence Quotient) sendiri tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap kinerja perawat; namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan dalam memberikan asuhan keperawatan (Goleman, 2002). Masalah yang dihadapi seseorang, termasuk yang dihadapi seorang perawat, biasanya disertai oleh emosi-emosi negatif. Perawat yang


(16)

BAB 1 Pendahuluan | 6

Universitas Kristen Maranatha secara cerdas emosional akan cepat mendapatkan insight mengenai emosi yang dialaminya dan dengan segera dapat mengelola emosi yang muncul. Keberhasilan mengelola emosi ini akan membuat perawat yang bersangkutan menjadi lebih fokus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya (Rudyanto, 2010; dalam Simorangkir, 2011). Terlebih lagi perawat pada bagian rawat inap yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar karena berkinerja selama berjam-jam bahkan 24 jam untuk melayani pasien/klien.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kecerdasan emosional dan komitmen organisasional serta pengaruhnya terhadap kinerja, yang hasilnya akan disajikan dalam bentuk penelitian yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Perawat Unit Rawat Inap di Santosa HospitalBandung”.

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Sesuai dengan uraian latar belakang penelitian sebelumnya, maka permasalahan yang akan dibahas bersumber dari suatu hal pokok yakni pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasional terhadap kinerja perawat. Berdasarkan hal pokok tersebut, maka masalah-masalah yang akan diidentifikasi oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja perawat Unit Rawat Inap di Santosa Hospital Bandung?

2. Bagaimana pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja perawat Unit Rawat Inap di Santosa Hospital Bandung?


(17)

BAB 1 Pendahuluan | 7

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan kecerdasan emosional dan komitmen organisasional serta kinerja, sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja perawat

Unit Rawat Inap di Santosa Hospital Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja perawat Unit Rawat Inap di Santosa Hospital Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian mengenai “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Perawat Unit Rawat Inap Di Santosa Hospital Bandung” ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

1. Bagi Peneliti

Dapat memperoleh pemahaman dan wawasan yang lebih mendalam dalam bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai kecerdasan emosional, komitmen organisasional, serta pengaruhnya terhadap kinerja individu di dalam organisasi.

2. Bagi Organisasi

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan memperkaya kebijakan manajemen organisasi dalam pengelolaan sumber daya manusianya; serta mengoptimalkan tingkat kecerdasan emosional, komitmen organisasional, dan kinerja individu di dalam organisasi.


(18)

BAB 1 Pendahuluan | 8

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi Pihak Lain

Agar dapat memberikan kontribusi pengetahuan maupun wawasan mengenai kecerdasan emosinal, komitmen organisasional, dan kinerja serta dapat dijadikan sebagai salah satu referensi yang berguna bagi pembaca mengenai topik penelitian ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika laporan penelitian.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Membahas dan mengkaji teori-teori yang relevan terhadap masalah yang diteliti, pembahasan penelitian-penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya, pembahasan mengenai rerangka pemikiran, model penelitian, dan hipotesis penelitian.

BAB III: METODE PENELITIAN

Membahas tentang objek penelitian, jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, dan analisis data.


(19)

BAB 1 Pendahuluan | 9

Universitas Kristen Maranatha BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Membahas tentang hasil pengolahan data untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengetahui sejauh mana interpretasi serta evaluasi implikasi dari hasil hipotesis.

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

Menguraikan tentang simpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan berbagai saran untuk penelitian mendatang.


(20)

142 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari berbagai hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kecerdasan emosional dalam hal mengenali emosi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat.

2. Kecerdasan emosional dalam hal mengelola emosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat.

3. Kecerdasan emosional dalam hal memotivasi diri sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat.

4. Kecerdasan emosional dalam hal empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat.

5. Kecerdasan emosional dalam hal membina hubungan (sosial) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat.

6. Komitmen organisasional dalam hal affective commitment berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat.

7. Komitmen organisasional dalam hal continuance commitment berpengaruh secara positif tidak signifikan terhadap kinerja perawat.

8. Komitmen organisasional dalam hal normative commitment berpengaruh secara positif tidak signifikan terhadap kinerja perawat.


(21)

BAB V Simpulan dan Saran | 143

Universitas Kristen Maranatha

Dari kedelapan hipotesis penelitian yang diajukan, terdapat enam hipotesis penelitian yang diterima, terjawab, atau terbukti kebenarannya, yaitu hipotesis pertama, kedua, dan ketiga, keempat, kelima, dan keenam. Hal ini memperkuat berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pada berbagai macam objek dan subjek penelitian; sekaligus konsisten dengan berbagai teori yang pernah dikemukakan dan dikembangkan sebelumnya. Penelitian tentang kecerdasan emosional seperti penelitian Boyatzis (2001), Chermiss (1998), dan Sala (2004) menunjukkan hasil yang signifikan pada pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja (dalam Fabiola, 2005). Wijaya (2006) melakukan penelitian dengan subjeknya adalah pegawai kantor pelayanan bea cukai, menemukan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Penelitian lain juga dilakukan oleh Astuti (2009); ia menemukan bahwa faktor-faktor kecerdasan emosional seperti kesadaran diri (mengenali emosi diri), pengaturan diri (mengelola emosi), motivasi diri, kesadaran sosial (empati) dan keterampilan sosial (membina hubungan sosial) mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Boyatzis pada tahun 1999 (dalam Martin, 2000) memberikan hasil bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh terhadap hasil kerja dan kinerja seseorang; kemudian berbagai penelitian tentang komitmen organisasional seperti penelitian Yousef (2000; dalam Wahyuni, 2009) membuktikan bahwa tingkat komitmen organisasional ditemukan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja. Peneliti lain juga menemukan hal yang serupa, Jantje (1999; dalam Cahyasumirat, 2006) yang menyatakan bahwa komitmen organisasional berhubungan positif dengan kinerja kerja. Pada bagian lain, ditemukan hal-hal yang berbeda. Mathieu dan Zajac (1990; dalam Wahyuni, 2009) mengadakan suatu meta-analisis dari penelitian yang


(22)

BAB V Simpulan dan Saran | 144

Universitas Kristen Maranatha

dipublikasikan menjelaskan hubungan dan menyimpulkan bahwa komitmen mempunyai pengaruh langsung yang tidak signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian lain juga ada yang berbeda. Wright (1997) menemukan korelasi negatif antara komitmen organisasional dan kinerja

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini berhasil membuktikan bahwa kecerdasan emosional dalam hal mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, empati serta hubungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat. Dari kelima hal tersebut, kecerdasan emosional mengenai mengelola emosi yang memberikan pengaruh yang paling besar untuk kinerja perawat; dan kemudian penelitian ini juga membuktikan bahwa komitmen organisasional dalam hal affective commitment berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja perawat.

Terdapat hasil penelitian yang tidak menjawab keseluruhan dari hipotesis yang diajukan, yakni pada hipotesis ketujuh dan kedelapan. Tidak terbuktinya hipotesis ketujuh dan kedelapan dapat dijelaskan dengan berbagai hasil analisis deskriptif karakteristik responden serta hasil analisis hubungan antara karakteristik responden dengan variabel penelitian. Hal ini mungkin terjadi karena penelitian menggunakan objek penelitian dari kalangan perawat, di mana kalangan ini merupakan the caring profession yang lebih cenderung bekerja karena adanya suatu keinginan tersendiri untuk melayani kebutuhan masyarakat, tidak hanya pelayanan berdasarkan pendekatan sosial, tetapi juga berdasarkan pendekatan biologis, psikologi, dan spiritual.


(23)

BAB V Simpulan dan Saran | 145

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan dan Saran Bagi Penelitian Mendatang

Penelitian yang dilakukan ini tentunya memiliki keterbatasan, oleh karena itu peneliti akan memaparkan keterbatasan dari penelitian ini dan saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang.

1. Penelitian ini hanya menggunakan objek penelitian yang terbatas, di mana peneliti hanya berhasil mendapatkan responden berupa perawat yang hanya berasal dari satu unit kerja/bagian saja, yaitu dari unit rawat inap dan hanya terbatas pada satu rumah sakit saja. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya lebih memperluas jangkaun unit kerja/bagian serta tidak hanya pada satu rumah sakit saja, tetapi dua atau lebih dari rumah sakit yang ada.

2. Pada penelitian ini, item pernyataan yang digunakan untuk mengukur kinerja perawat merupakan item pernyataan yang mengukur kinerja secara umum saja. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar menggunakan item pernyataan yang spesifik yang sesuai dengan standar kinerja yang diinginkan oleh pihak rumah sakit yang bersangkutan, sehingga diharapkan akan didapatkan hasil yang lebih sesuai dengan ukuran kinerja yang diinginkan pihak rumah sakit.

3. Kemungkinan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini belum sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia, yang secara garis besar memiliki kesibukan dalam bekerja dan budaya masyarakat Indonesia yang cenderung ‘malas’ dan ‘kurang atensi’ dalam pengisian kuesioner, maka jumlah item pernyataan perlu dipertimbangkan, tanpa mengubah kemampuan untuk mengukur berbagai variabel penelitian yang digunakan. Untuk penelitian


(24)

BAB V Simpulan dan Saran | 146

Universitas Kristen Maranatha

selanjutnya, peneliti menyarankan agar dapat memperbaiki atau memodifikasi instrumen yang lebih sesuai dengan kondisi dan situasi di Indonesia.

4. Penelitian ini kurang menggambarkan kecerdasan emosional dengan lebih spesifik atau terukur karena keterbatasan metode yang digunakan. Untuk penelitian serupa, peneliti menyarankan agar menggunakan metode tambahan seperti berbagai alat test kecerdasan emosional, sehingga diharapkan melalui penggunaan metode lain tersebut dapat lebih mendukung hasil penelitian yang lebih baik.

5. Penelitian ini hanya, menguji literatur saja. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya melakukan pengujian terhadap model penelitian melalui analisis model persamaan struktural dengan menggunakan bantuan program aplikasi AMOS (Analysis of Moment Stucture).

6. Peneliti menyarankan memperluas objek penelitian selanjutnya yang dilakukan pada sektor jasa selain rumah sakit (seperti perhotelan, bank, sekolah dan universitas, cafe dan restoran, atau usaha jasa lainnya), sektor bisnis non jasa (seperti sektor manufaktur, perdagangan, virtual company, atau sektor sektor lainnya), maupun sektor non bisnis (seperti yayasan sosial, organisasi amal, atau usaha nirlaba lainnya).

7. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja terjadi di luar kemampuan dan kemauan dari peneliti sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Peneliti menyarankan perlu dilakukan pengembangan dari penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih layak atau hasil penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya.


(25)

147 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, S. (2009). Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Prestasi Kerja

Karyawan Pada PT. Nojorono Kudus. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan). Astuti, I. D. (2009). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Perawat

Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya. (diakses dari http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2011-astutiidad

16153&width=150&PHPSESSID=d1d1da53d1997f16e72bc038d69ee2dc) Bernardin, H. J. dan Russel, J.E.A. (1993). Humans Resources Management: an

Experimental Aproach. Mc. Graw Hill Inc. Singapura.

Cahyasumirat, G. (2006). Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Internal Auditor, Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Internal Auditor PT. Bank ABC). Tesis Program Pascasarjana Magister Sains Akuntansi Universitas

Diponegoro, Semarang. (di akses dari

http://eprints.undip.ac.id/15604/1/Gunawan_Cahya_Sumirat.pdf).

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Universitas Diponegoro. Semarang

Goleman, D. (2002) Emotional Intelegence-Kecerdasan Emosional. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Goleman, D. (1996). Kecerdasan Emosional: Mengapa EI Lebih Penting Daripada IQ. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Jogiyanto, H.M. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Mangkunegara, A.A.A.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mangkunegara, A.A.A.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Martin, A.D. (2003). Emotional Quality Management. Arga. Jakarta.

Martin. (2000). Aplikasi EQ Based HR Management System. Majalah Manajemen


(26)

148 Universitas Kristen Maranatha

Maslanah, R.E. (2007). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi Dengan Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia, Yogyakarta. (diakses dari

http://rac.uii.ac.id/server/document/Public/2008052303090201312307.pdf). Meyer, J. P., & Allen, N. J. (1997). Commitment in the workplace theory research

and application. Sage Publications. California.

Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.

Putriningsih, D.D. (2011). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Individu Karyawan (Studi Kasus Pada Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung). Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan)

Riorini, S.V. dan Yuniasri, S. (2006). Pengaruh Organizational Commitment

Terhadap Service Quality pada Banking Call Centres. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia & Organisasi Vol. 1 No. 1 Juli 2006: Hal 61-83.

Robbins, S.P. (2003). Orgazizational Behaviour : Concept, Controversies,

Aplications. Seventh Edition. Prentice Hall Inc.

Robbins, S.P. (2006). Perilaku Organisasi. PT Index, Kelompok Gramedia. Jakarta. Sari, F.M. (2011). Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Keinginan Keluar

Karyawan di Hotel D’Batoe Bandung. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan).

Setiawan, R. (2006). Dampak Job Insecurity Terhadap Keinginan Keluar, Kepuasan

Kerja, dan Komitmen Organisasional. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan). Setiawan, R. (2010). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional

Terhadap Keinginan Keluar Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Pemoderasi (Survei Pada Karyawan Manajerial di Industri Perbankan di Bandung. Tesis Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan).

Simorangkir, R. (2011). Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kinerja Perawat

Menurut Persepsi Pasien di Rindu B2 RSUP Haji Adam Malik. Skripsi Program Sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan. (diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27243).

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.


(27)

149 Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. CV Andi Offset. Yogyakarta.

Timpe, A. D. (1992). Produktivitas. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Tresna, F.R. (2011). Pengaruh Kecerdasan Emosional Manajer Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan. Skripsi Program Sarjana Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung. (diakses dari

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=4222).

Trihandini, R.A.F.M. (2005). Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di Hotel Horison Semarang). Tesis Program Pascasarjana Magister

Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang. (diakses dari

http://eprints.undip.ac.id/15539/1/Fabiola.pdf).

Wahyuni, L. (2009). Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Bagian Akuntansi Dengan Komitmen Organisasi dan Tekanan Pekerjaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan BUMN di Provinsi Sumatera Barat). Tesis Program Pascasarjana Magister Akuntansi

Universitas Diponegoro, Semarang. (diakses dari

http://eprints.undip.ac.id/7843/1/Lili_Wahyuni.pdf).

Widayanti, S. (2008). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi di PT. Central Proteina Prima Surabaya. Jurnal Teknologi & Manajemen Informatika Vol. 6 Edisi Khusus September 2008: Hal. 116-123.

Wijaya, I. M. (2006). Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pelayanan Pegawai Pada Kantor Pelayananan Tipe A Tanjung Priok III, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Departemen Keuangan Republik Indonesia. Program Pascasarjana Ilmu

Administrasi Universitas Indonesia, Jakarta. (diakses dari

http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/digitalfiles.jsp?id=108120&lok asi=lokal).


(1)

BAB V Simpulan dan Saran | 144

Universitas Kristen Maranatha dipublikasikan menjelaskan hubungan dan menyimpulkan bahwa komitmen mempunyai pengaruh langsung yang tidak signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian lain juga ada yang berbeda. Wright (1997) menemukan korelasi negatif antara komitmen organisasional dan kinerja

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini berhasil membuktikan bahwa kecerdasan emosional dalam hal mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, empati serta hubungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat. Dari kelima hal tersebut, kecerdasan emosional mengenai mengelola emosi yang memberikan pengaruh yang paling besar untuk kinerja perawat; dan kemudian penelitian ini juga membuktikan bahwa komitmen organisasional dalam hal affective commitment berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja perawat.

Terdapat hasil penelitian yang tidak menjawab keseluruhan dari hipotesis yang diajukan, yakni pada hipotesis ketujuh dan kedelapan. Tidak terbuktinya hipotesis ketujuh dan kedelapan dapat dijelaskan dengan berbagai hasil analisis deskriptif karakteristik responden serta hasil analisis hubungan antara karakteristik responden dengan variabel penelitian. Hal ini mungkin terjadi karena penelitian menggunakan objek penelitian dari kalangan perawat, di mana kalangan ini merupakan the caring profession yang lebih cenderung bekerja karena adanya suatu keinginan tersendiri untuk melayani kebutuhan masyarakat, tidak hanya pelayanan berdasarkan pendekatan sosial, tetapi juga berdasarkan pendekatan biologis, psikologi, dan spiritual.


(2)

BAB V Simpulan dan Saran | 145

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Keterbatasan dan Saran Bagi Penelitian Mendatang

Penelitian yang dilakukan ini tentunya memiliki keterbatasan, oleh karena itu peneliti akan memaparkan keterbatasan dari penelitian ini dan saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang.

1. Penelitian ini hanya menggunakan objek penelitian yang terbatas, di mana peneliti hanya berhasil mendapatkan responden berupa perawat yang hanya berasal dari satu unit kerja/bagian saja, yaitu dari unit rawat inap dan hanya terbatas pada satu rumah sakit saja. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya lebih memperluas jangkaun unit kerja/bagian serta tidak hanya pada satu rumah sakit saja, tetapi dua atau lebih dari rumah sakit yang ada.

2. Pada penelitian ini, item pernyataan yang digunakan untuk mengukur kinerja perawat merupakan item pernyataan yang mengukur kinerja secara umum saja. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar menggunakan item pernyataan yang spesifik yang sesuai dengan standar kinerja yang diinginkan oleh pihak rumah sakit yang bersangkutan, sehingga diharapkan akan didapatkan hasil yang lebih sesuai dengan ukuran kinerja yang diinginkan pihak rumah sakit.

3. Kemungkinan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini belum sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia, yang secara garis besar memiliki kesibukan dalam bekerja dan budaya masyarakat Indonesia yang cenderung ‘malas’ dan ‘kurang atensi’ dalam pengisian kuesioner, maka jumlah item pernyataan perlu dipertimbangkan, tanpa mengubah kemampuan untuk mengukur berbagai variabel penelitian yang digunakan. Untuk penelitian


(3)

BAB V Simpulan dan Saran | 146

Universitas Kristen Maranatha selanjutnya, peneliti menyarankan agar dapat memperbaiki atau memodifikasi instrumen yang lebih sesuai dengan kondisi dan situasi di Indonesia.

4. Penelitian ini kurang menggambarkan kecerdasan emosional dengan lebih spesifik atau terukur karena keterbatasan metode yang digunakan. Untuk penelitian serupa, peneliti menyarankan agar menggunakan metode tambahan seperti berbagai alat test kecerdasan emosional, sehingga diharapkan melalui penggunaan metode lain tersebut dapat lebih mendukung hasil penelitian yang lebih baik.

5. Penelitian ini hanya, menguji literatur saja. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya melakukan pengujian terhadap model penelitian melalui analisis model persamaan struktural dengan menggunakan bantuan program aplikasi AMOS (Analysis of Moment Stucture).

6. Peneliti menyarankan memperluas objek penelitian selanjutnya yang dilakukan pada sektor jasa selain rumah sakit (seperti perhotelan, bank, sekolah dan universitas, cafe dan restoran, atau usaha jasa lainnya), sektor bisnis non jasa (seperti sektor manufaktur, perdagangan, virtual company, atau sektor sektor lainnya), maupun sektor non bisnis (seperti yayasan sosial, organisasi amal, atau usaha nirlaba lainnya).

7. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja terjadi di luar kemampuan dan kemauan dari peneliti sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. Peneliti menyarankan perlu dilakukan pengembangan dari penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih layak atau hasil penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya.


(4)

147 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, S. (2009). Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Nojorono Kudus. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan). Astuti, I. D. (2009). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Perawat

Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya. (diakses dari http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2011-astutiidad

16153&width=150&PHPSESSID=d1d1da53d1997f16e72bc038d69ee2dc) Bernardin, H. J. dan Russel, J.E.A. (1993). Humans Resources Management: an

Experimental Aproach. Mc. Graw Hill Inc. Singapura.

Cahyasumirat, G. (2006). Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Internal Auditor, Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Internal Auditor PT. Bank ABC). Tesis Program Pascasarjana Magister Sains Akuntansi Universitas

Diponegoro, Semarang. (di akses dari

http://eprints.undip.ac.id/15604/1/Gunawan_Cahya_Sumirat.pdf).

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro. Semarang

Goleman, D. (2002) Emotional Intelegence-Kecerdasan Emosional. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Goleman, D. (1996). Kecerdasan Emosional: Mengapa EI Lebih Penting Daripada IQ. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Jogiyanto, H.M. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Mangkunegara, A.A.A.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mangkunegara, A.A.A.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Martin, A.D. (2003). Emotional Quality Management. Arga. Jakarta.

Martin. (2000). Aplikasi EQ Based HR Management System. Majalah Manajemen Desember No. 148.


(5)

148 Universitas Kristen Maranatha Maslanah, R.E. (2007). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi Dengan Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasi. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia, Yogyakarta. (diakses dari

http://rac.uii.ac.id/server/document/Public/2008052303090201312307.pdf). Meyer, J. P., & Allen, N. J. (1997). Commitment in the workplace theory research

and application. Sage Publications. California.

Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.

Putriningsih, D.D. (2011). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Individu Karyawan (Studi Kasus Pada Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung). Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan)

Riorini, S.V. dan Yuniasri, S. (2006). Pengaruh Organizational Commitment Terhadap Service Quality pada Banking Call Centres. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia & Organisasi Vol. 1 No. 1 Juli 2006: Hal 61-83. Robbins, S.P. (2003). Orgazizational Behaviour : Concept, Controversies,

Aplications. Seventh Edition. Prentice Hall Inc.

Robbins, S.P. (2006). Perilaku Organisasi. PT Index, Kelompok Gramedia. Jakarta. Sari, F.M. (2011). Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Keinginan Keluar

Karyawan di Hotel D’Batoe Bandung. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan). Setiawan, R. (2006). Dampak Job Insecurity Terhadap Keinginan Keluar, Kepuasan

Kerja, dan Komitmen Organisasional. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan). Setiawan, R. (2010). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional

Terhadap Keinginan Keluar Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Pemoderasi (Survei Pada Karyawan Manajerial di Industri Perbankan di Bandung. Tesis Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha, Bandung. (tidak dipublikasikan).

Simorangkir, R. (2011). Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kinerja Perawat Menurut Persepsi Pasien di Rindu B2 RSUP Haji Adam Malik. Skripsi Program Sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan. (diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27243).

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.


(6)

149 Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. CV Andi Offset. Yogyakarta.

Timpe, A. D. (1992). Produktivitas. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Tresna, F.R. (2011). Pengaruh Kecerdasan Emosional Manajer Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Skripsi Program Sarjana Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung. (diakses dari

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=4222).

Trihandini, R.A.F.M. (2005). Analisis Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di Hotel Horison Semarang). Tesis Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang. (diakses dari http://eprints.undip.ac.id/15539/1/Fabiola.pdf).

Wahyuni, L. (2009). Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Dengan Komitmen Organisasi dan Tekanan Pekerjaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Perusahaan BUMN di Provinsi Sumatera Barat). Tesis Program Pascasarjana Magister Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang. (diakses dari http://eprints.undip.ac.id/7843/1/Lili_Wahyuni.pdf).

Widayanti, S. (2008). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi di PT. Central Proteina Prima Surabaya. Jurnal Teknologi & Manajemen Informatika Vol. 6 Edisi Khusus September 2008: Hal. 116-123.

Wijaya, I. M. (2006). Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pelayanan Pegawai Pada Kantor Pelayananan Tipe A Tanjung Priok III, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Departemen Keuangan Republik Indonesia. Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Jakarta. (diakses dari http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/digitalfiles.jsp?id=108120&lok asi=lokal).


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Sikap Siswa dalam Pembelajaran Bermuatan Multikultural di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM)

0 47 150

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 44 117

Penyajian Makanan Pada Pasien Rawat Inap Karyawan dan Staf di Rumah Sakit PTPN-II Bangkatan Binjai Tahun 2000

0 52 70

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT MELALUI KEPUASAN KERJA RSUD. BALUNG KABUPATEN JEMBER (Studi Pada Perawat Rawat Inap)

0 22 52

PENGARUH STRESS KERJA, SIKAP DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA PERAWAT Pengaruh Stress Kerja, Sikap dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Kota surakarta.

0 5 19

PENGARUH STRESS KERJA, SIKAP DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA PERAWAT Pengaruh Stress Kerja, Sikap dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Kota surakarta.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Stress Kerja, Sikap dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Kota surakarta.

0 6 8

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Stress Kerja, Sikap dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Kota surakarta.

0 6 4

Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Stres Kerja yang Dimoderasi oleh Kecerdasan Emosional di Rumah Sakit "X" Bandung.

0 0 42

ARTIKEL PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PERAWAT (Studi Pada Perawat di Unit Rawat Inap Santosa Hospital Bandung Central) SRI WAHYUNA NPM: 158 020 076 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS PASCAS

0 0 24